Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Dan di situ Ia disalibkan.
Jumat, 18 April 2014
Hari Jumat Agung
Yes 52:13-53:12; Mzm 31:2.6.12-13.15-17.25; Ibr 4:14-16; 5:7-9; Yoh 18:1 - 19:42
Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Dan di situ Ia disalibkan.
Secara manusiawi, setiap orang berusaha untuk menghindari derita. Namun, ada kalanya penderitaan itu tidak dapat dihindari. Harus diterima dan ditanggung. Juga ketika penderitaan tersebut disebabkan oleh karena ulah atau kesalahan orang lain. Inilah penderitaan Yesus sepanjang jalan menuju puncak Golgota sampai akhirnya wafat di salib. Ia harus mengalami penderitaan karena ulah kita yang banyak berbuat dosa. “Penyakit kitalah yang ditanggungnya dan kesengsaraan kitalah yang dipikulnya. ... Sesungguhnya dia tertikam oleh karena pemberontakan kita. ... Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing mengambil jalan sendiri! Tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” (bdk. Yes 53:4-6).
Memang, untuk menyelamatkan kita, Kristus harus menderita dan mengalami kematian. Analoginya, seperti orang yang menolong dan menyelamatkan orang yang tenggelam. Kalau ada orang yang tenggelam di kolam atau terseret ombak di laut, tim SAR atau siapa pun akan menolong dan menyelamatkan orang tersebut dengan cara terjun ke kolam atau masuk ke laut di mana orang tersebut tenggelam lalu mengangkatnya. Nah, itulah yang dilakukan Allah dengan mengutus Yesus untuk menderita. Karena kita semua amat rentan terhadap penderitaan dan ujung-ujungnya adalah kematian, maka Yesus pun mengalami hal yang sama untuk membebaskan kita dari penderitaan dan kematian. Yesus harus mengalami penderitaan dan masuk ke alam kematian untuk mengangkat orang mati dan menganugerahinya hidup abadi.
Di atas salib, Yesus merentangankan kedua tangan-Nya. Hal ini merupakan ungkapan keterbukaan dan kasih sayang yang mendalam. Yesus merentangkan tangan di kayu salib, itu berarti Ia merentangkan tangan-Nya untuk menyambut kita yang mau datang kepada-Nya kemudian dengan penuh kasih sayang, Ia memeluk kita. Inilah tanda bahwa Ia tetap mengasihi kita yang berdosa ini dan mengampuninya seperti yang digambarkan dalam kisah anak yang hilang. Ketika anak itu datang kembali kepada bapanya, “Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belaskasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia” (Luk 15:20). Maka, marilah dengan remuk-redam karena dosa, kita datang kepada-Nya.
Doa: Tuhan, berilah kami kesadaran yang mendalam akan betapa besar kasih dan pengorbanan-Mu untuk kami. Amin. -agawpr-
Jumat, 18 April 2014 Hari Jumat Agung --- Memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan
Jumat, 18 April 2014
Hari Jumat Agung --- Memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan
Kita harus berkata lagi bahwa salib merupakan bagian pendakian menuju Yesus Kristus, pendakian menuju tempat Allah yang tinggi. Sama seperti dalam perkara duniawi, dimana hal-hal besar tidak dapat dicapai tanpa pengorbanan dan kerja keras (sukacita dalam penemuan besar dan sukacita dalam kapasitas sejati dalam aktivitas terhubung dengan disiplin, upaya pembelajaran) begitu juga dengan jalan menuju kehidupan, realisasi kemanusiaan kita terhubung dengan Ia yang mendaki menuju Allah melalui salib. Dalam analisis terakhir, salib adalah ungkapan yang dimaksudkan oleh kasih: Hanya ia yang kehilangan dirinya akan menemukan dirinya.” (Paus Emeritus Benediktus XVI)
Pengantar
Hari ini Gereja merayakan Pengenangan Sengsara Tuhan Inilah Puncak Cinta Allah, yang telah menghampakan diri-Nya, mengutus Putra-Nya hidup, sengsara sampai wafat di salib untuk menyelamatkan manusia, menyelamatkan kita semua dari kegelapan dosa.
Unsur khas perayaan hari ini:
1. Gereja merenungkan sengsara Kristus , menghormati salib-Nya, serta mendoakan keselamatan seluruh dunia dalam doa umat meriah .
2. Suasana ibadat hening, tanpa musik iringan, sejak perarakan masuk
3. Tidak ada Perayaan Ekaristi, jadi tidak ada Doa Syukur Agung,
4. Tapi ada Perayaan Komuni (hosti yang telah dikonsekrir pada Kamis Putih)
Perayaan Sengsara Tuhan Jumat Agung terdiri atas tiga bagian, yakni Liturgi Sabda, Penghormatan Salib, dan Upacara Komuni.
Bacaan dari Kitab Yesaya (52:13-53:12)
Hari Jumat Agung --- Memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan
Kita harus berkata lagi bahwa salib merupakan bagian pendakian menuju Yesus Kristus, pendakian menuju tempat Allah yang tinggi. Sama seperti dalam perkara duniawi, dimana hal-hal besar tidak dapat dicapai tanpa pengorbanan dan kerja keras (sukacita dalam penemuan besar dan sukacita dalam kapasitas sejati dalam aktivitas terhubung dengan disiplin, upaya pembelajaran) begitu juga dengan jalan menuju kehidupan, realisasi kemanusiaan kita terhubung dengan Ia yang mendaki menuju Allah melalui salib. Dalam analisis terakhir, salib adalah ungkapan yang dimaksudkan oleh kasih: Hanya ia yang kehilangan dirinya akan menemukan dirinya.” (Paus Emeritus Benediktus XVI)
Pengantar
Hari ini Gereja merayakan Pengenangan Sengsara Tuhan Inilah Puncak Cinta Allah, yang telah menghampakan diri-Nya, mengutus Putra-Nya hidup, sengsara sampai wafat di salib untuk menyelamatkan manusia, menyelamatkan kita semua dari kegelapan dosa.
Unsur khas perayaan hari ini:
1. Gereja merenungkan sengsara Kristus , menghormati salib-Nya, serta mendoakan keselamatan seluruh dunia dalam doa umat meriah .
2. Suasana ibadat hening, tanpa musik iringan, sejak perarakan masuk
3. Tidak ada Perayaan Ekaristi, jadi tidak ada Doa Syukur Agung,
4. Tapi ada Perayaan Komuni (hosti yang telah dikonsekrir pada Kamis Putih)
Perayaan Sengsara Tuhan Jumat Agung terdiri atas tiga bagian, yakni Liturgi Sabda, Penghormatan Salib, dan Upacara Komuni.
Bacaan dari Kitab Yesaya (52:13-53:12)
"Ia ditikam karena kedurhakaan kita."
Beginilah firman Tuhan, “Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil! Ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan! Seperti banyak orang tertegun melihat dia – rupanya begitu buruk, tidak seperti manusia lagi, dan tampaknya tidak seperti anak manusia lagi,-- demikianlah ia membuat tercengang banyak bangsa, dan raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia! Sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. Maka mereka berkata: Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk Hamba Yahwe tumbuh di hadapan Tuhan, dan sebagai tunas ia muncul dari tanah kering. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan, dan biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia, dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Ia tidak tampan, dan semarak pun tidak ada padanya, sehingga kita tidak tertarik untuk memandang dia; dan rupanya pun tidak menarik, sehingga kita tidak terangsang untuk menginginkannya. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kitalah yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Sesungguhnya dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; derita yang mendatangkan keselamatan bagi kita, ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing mengambil jalan sendiri! Tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas, dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dank arena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan waktu mati ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan, dan tipu tidak ada di dalam mulutnya. Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan, dan apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman, Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan. Ini semua sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dank arena ia terhitung di antara para pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang, dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 820
Ref. Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kupercayakan jiwaku.
Ayat. (Mzm 31: 2.6.12-13.15-16.17.25; R: Luk 23:46)
1. Pada-Mu ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, Ya Tuhan Allah yang setia.
2. Di hadapan semua lawanku aku bercela, tetangga-tetanggaku merasa jijik. Para kenalanku merasa nyeri; mereka yang melihat aku cepat-cepat menyingkir, Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati. Telah menjadi seperti barang yang pecah.
3. Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, Aku berkata, "Engkaulah Allahku!". Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari musuh-musuhku dan bebaskan dari orang-orang yang mengejarku!
4. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap hatimu.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (4:14-16; 5:7-9)
"Yesus tetap taat dan menjadi sumber keselamatan abadi bagi semua orang yang patuh kepada-Nya."
Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan kita! Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya. Dalam hidupnya sebagai manusia, Yesus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak, Ia telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya! Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = es, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Flp 2:8-9)
Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab itulah Allah mengagungkan Dia. Nama yang paling luhur dianugerahkan kepada-Nya.
BACAAN INJIL
Y: Yesus ; S: Semua Rakyat ; Pi: Pilatus ; Pe: Petrus ; N: Naracerita ;W: Suara Wanita ; H: Hamba
P A S S I O
Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Yohanes (18:1-9:42)MEREKA MENANGKAP YESUS DAN MEMBELENGGUNYA
N. Seusai perjamuan Paskah, keluarlah Yesus dari ruang perjamuan bersama dengan murid-murid-Nya, dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman. Yesus masuk ke taman itu bersama dengan murid-murid-Nya. Yudas, yang mengkhianati Yesus tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. Maka datanglah juga Yudas ke situ bersama sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi. Mereka datang lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. Yesus tahu semua yang akan menimpa diri-Nya. Maka Ia maju ke depan dan berkata kepada mereka,
Y. “Siapakah yang kamu cari?”
N. Jawab mereka,
S. “Yesus dari Nazaret.”
N. Kata Yesus kepada mereka,
Y. “Akulah Dia.”
N. Yudas yang mengkhianati Yesus berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika Yesus berkata kepada mereka: “Akulah Dia”, mundurlah mereka, dan jatuh ke tanah. Maka Yesus bertanya pula,
Y. “Siapakah yang kamu cari?”
N. Jawab mereka,
S. “Yesus dari Nazaret”.
N. Jawab Yesus,
Y. “Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi.”
N. Demikian terjadi supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: “Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Kubiarkan hilang.” Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, dan menetakkannya kepada hamba Imam Agung dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus. Kata Yesus kepada Petrus,
Y. “Sarungkan pedangmu itu! Bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?”
YESUS DIBAWA DULU KE ISTANA HANAS
N. Maka para prajurit serta perwiranya, dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lalu mereka membawa Yesus mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Agung; dan Kayafaslah yang telah menasihatkan kepada orang-orang Yahudi: “Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa.” Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Agung dan ia masuk ke halaman istana Imam Agung. Tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Agung, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu, lalu membawa Petrus masuk. Maka kata perempuan penjaga pintu itu kepada Petrus,
W. “Bukankah engkau juga murid orang itu?”
N. Jawab Petrus,
Pe. “Bukan!”
N. Sementara itu hamba-hamba dan para penjaga Bait Allah telah memasang api arang, sebab hawanya dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang di situ. Petrus pun berdiri berdiang di situ. Petrus pun berdiri berdiang bersama-sama dengan mereka. Maka mulailah Imam Agung menanyai Yesus tentang para murid dan tentang ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya,
Y. “Aku berbicara terus terang kepada dunia! Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan.”
N. Ketika Yesus berkata demikian, seorang penjaga yang berdiri di situ menampar muka Yesus sambil berkata,
H. “Begitukah jawab-Mu kepada Imam Agung?”
N. Jawab Yesus kepadanya,
Y. “Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau benar, mengapa engkau menampar Aku?”
"BUKANKAH ENGKAU JUGA SEORANG MURID YESUS?" - "BUKAN!"
N. Lalu Hanas mengirim Yesus terbelenggu kepada Kayafas, Imam Agung. Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya,
S. “Bukankah engkau juga seorang murid Yesus?”
N. Petrus menyangkalnya, katanya,
Pe. “Bukan!”
N. Salah seorang hamba Imam Agung, keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus, berkata kepadanya,
H. “Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Yesus?”
N. Maka Petrus menyangkal lagi dan ketika itu berkokoklah ayam.
N. Keesokan harinya mereka
membawa Yesus dari istana Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari
masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu,
supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab
itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata,
Pi. “Apakah tuduhanmu terhadap orang ini?”
N. Jawab mereka kepadanya,
S. “Jikalau Ia bukan penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!”
N. Kata Pilatus kepada mereka:
Pi. “Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu.”
N. Kata orang-orang Yahudi itu:
S. “Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang.”
N. Demikianlah terjadi supaya genaplah firman Yesus yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Ia akan mati. Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya,
Pi. “Engkau inikah raja orang Yahudi?”
N. Jawab Yesus,
Y. “Dari hatimu sendirikah engkau katakan hal itu? Ataukah adakah orang lain yang mengatakan kepadamu tentang Aku?”
N. Kata Pilatus,
Pi. “Orang Yahudikah aku? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala telah menyerahkan Engkau kepadaku, apakah yang telah Engkau perbuat?”
N. Jawab Yesus,
Y. “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini! Jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku sudah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi. Akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.”
N. Maka kata Pilatus kepada-Nya:
Pi. “Jadi Engkau adalah raja?”
N. Jawab Yesus,
Y. “Seperti yang kaukatakan, Aku adalah raja! Untuk itulah Aku lahir, dan untuk itulah Aku datang ke dunia ini, yakni untuk memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”
N. Kata Pilatus kepada-Nya:
Pi. “Apakah kebenaran itu?”
N. Sesudah mengatakan demikian, Pilatus keluar lagi mendapatkan orang-orang Yahudi, dan berkata kepada mereka,
Pi. “Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya. Tetapi padamu ada kebiasaan, bahwa pada hari raya Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi ini bagimu?”
N. Mereka pun berteriak,
S. “Jangan Dia, melainkan Barabas!”
N. Barabas adalah seorang penyamun.
"SALAM, YA RAJA BANGSA YAHUDI"
N. Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri, dan menaruhnya di atas kepala Yesus. Mereka mengenakan jubah ungu pada-Nya, dan sambil maju ke depan mereka berkata,
S. “Salam, hai raja orang Yahudi!”
N. Lalu mereka menampar wajah Yesus. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada orang-orang Yahudi,
Pi. “Lihatlah aku membawa Dia keluar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.”
N. Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka,
Pi. “Lihatlah manusia ini!”
Pi. “Apakah tuduhanmu terhadap orang ini?”
N. Jawab mereka kepadanya,
S. “Jikalau Ia bukan penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!”
N. Kata Pilatus kepada mereka:
Pi. “Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu.”
N. Kata orang-orang Yahudi itu:
S. “Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang.”
N. Demikianlah terjadi supaya genaplah firman Yesus yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Ia akan mati. Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya,
Pi. “Engkau inikah raja orang Yahudi?”
N. Jawab Yesus,
Y. “Dari hatimu sendirikah engkau katakan hal itu? Ataukah adakah orang lain yang mengatakan kepadamu tentang Aku?”
N. Kata Pilatus,
Pi. “Orang Yahudikah aku? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala telah menyerahkan Engkau kepadaku, apakah yang telah Engkau perbuat?”
N. Jawab Yesus,
Y. “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini! Jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku sudah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi. Akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.”
N. Maka kata Pilatus kepada-Nya:
Pi. “Jadi Engkau adalah raja?”
N. Jawab Yesus,
Y. “Seperti yang kaukatakan, Aku adalah raja! Untuk itulah Aku lahir, dan untuk itulah Aku datang ke dunia ini, yakni untuk memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”
N. Kata Pilatus kepada-Nya:
Pi. “Apakah kebenaran itu?”
N. Sesudah mengatakan demikian, Pilatus keluar lagi mendapatkan orang-orang Yahudi, dan berkata kepada mereka,
Pi. “Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya. Tetapi padamu ada kebiasaan, bahwa pada hari raya Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi ini bagimu?”
N. Mereka pun berteriak,
S. “Jangan Dia, melainkan Barabas!”
N. Barabas adalah seorang penyamun.
"SALAM, YA RAJA BANGSA YAHUDI"
N. Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri, dan menaruhnya di atas kepala Yesus. Mereka mengenakan jubah ungu pada-Nya, dan sambil maju ke depan mereka berkata,
S. “Salam, hai raja orang Yahudi!”
N. Lalu mereka menampar wajah Yesus. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada orang-orang Yahudi,
Pi. “Lihatlah aku membawa Dia keluar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.”
N. Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka,
Pi. “Lihatlah manusia ini!”
N. Ketika para imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Yesus, berteriaklah mereka,
S. “Salibkan Dia, salibkan Dia!”
N. Kata Pilatus kepada mereka,
Pi. “Ambil saja sendiri dan salibkanlah Dia! Sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya.”
N. Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya,
S. “Kami mempunyai hukum, dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.”
N. Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia. Lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan, dan berkata kepada Yesus,
Pi. “dari manakah asal-Mu?”
N. Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus,
Pi. “Tidakkah Engkau mau berbicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?”
N. Yesus menjawab,
Y. “Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan dari atas. Sebab itu, dia yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya.”
"ENYAHKANLAH DIA! ENYAHKANLAH DIA! SALIBKAN DIA!"
N. Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Yesus, tetapi orang-orang Yahudi berteriak,
S. “Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap diri raja, melawan Kaisar.”
N. Ketika mendengar perkataan itu, Pilatus menyuruh Yesus ke luar. Lalu ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani: Gabata. Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam duabelas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu,
Pi. “Inilah rajamu!”
N. Maka berteriaklah mereka,
S. “Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!”
N. Kata Pilatus kepada mereka:
Pi. “Haruskah aku menyalibkan rajamu?”
N. Jawab imam-imam kepala,
S. “Kami tidak mempunyai raja, selain Kaisar!”
N. Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. Dan mereka menerima Yesus.
S. “Salibkan Dia, salibkan Dia!”
N. Kata Pilatus kepada mereka,
Pi. “Ambil saja sendiri dan salibkanlah Dia! Sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya.”
N. Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya,
S. “Kami mempunyai hukum, dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.”
N. Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia. Lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan, dan berkata kepada Yesus,
Pi. “dari manakah asal-Mu?”
N. Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus,
Pi. “Tidakkah Engkau mau berbicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?”
N. Yesus menjawab,
Y. “Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan dari atas. Sebab itu, dia yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya.”
"ENYAHKANLAH DIA! ENYAHKANLAH DIA! SALIBKAN DIA!"
N. Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Yesus, tetapi orang-orang Yahudi berteriak,
S. “Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap diri raja, melawan Kaisar.”
N. Ketika mendengar perkataan itu, Pilatus menyuruh Yesus ke luar. Lalu ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani: Gabata. Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam duabelas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu,
Pi. “Inilah rajamu!”
N. Maka berteriaklah mereka,
S. “Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!”
N. Kata Pilatus kepada mereka:
Pi. “Haruskah aku menyalibkan rajamu?”
N. Jawab imam-imam kepala,
S. “Kami tidak mempunyai raja, selain Kaisar!”
N. Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. Dan mereka menerima Yesus.
"YESUS DISALIBKAN BERSAMA DUA ORANG LAIN"
N. Sambil memikul salib-Nya, Yesus dibawa ke luar, ke tempat yang bernama Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Di situ Yesus disalibkan, dan bersama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah menyebelah, Yesus di tengah-tengah. Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: “Yesus Orang Nazaret, Raja orang Yahudi.” Banyak orang Yahudi membaca tulisan itu, sebab tempat Yesus disalibkan itu letaknya dekat kota, dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, Latin dan Yunani. Maka kata imam-imam kepala kepada Pilatus, “Jangan engkau menulis: “Raja orang Yahudi, tetapi: Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi.”
N. Jawab Pilatus,
Pi. “Apa yang kutulis, tetap tertulis.”
"MEREKA MEMBAGI-BAGI PAKAIANKU"
N. Setelah prajurit-prajurit menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian Yesus, lalu membaginya menjadi empat bagian, masing-masing prajurit satu bagian. Jubah Yesus pun mereka ambil. Tetapi jubah itu tidak berjahit, dari atas sampai ke bawah merupakan satu tenunan utuh. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain, “Janganlah kita membagi jubah ini menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya.”
N. Demikianlah terjadi supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: “Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka, dan membuang undi atas jubah-Ku.” Hal itu telah dilakukan oleh prajurit-prajurit itu.
“ITULAH ANAKMU” - “ITULAH IBUMU”
N. Di dekat salib Yesus berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang Ia kasihi disampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya:
Y. “Ibu, inilah anakmu!”
N. Dan kemudian kata-Nya kepada murid itu, “
Y. Inilah ibumu!”
N. Dan sejak saat itu murid itu menerima Maria di dalam rumahnya.
"SELESAILAH SUDAH"
N. Sesudah itu, karena Yesus tahu bahwa segala sesuatu telah selesai berkatalah Ia – supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci, --
Y. “Aku haus!”
N. Di situ ada suatu buli-buli penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang pada sebatang hisop, mencelupkannya dalam anggur asam itu, lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah meminum anggur asam itu, berkatalah Yesus,
Y. “Sudahlah selesai.”
N. Lalu Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-Nya.
"SEGERA DARAH DAN AIR MENGALIR KELUAR"
N. Karena hari itu adalah hari persiapan Paskah, dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib – sebab Sabat itu adalah hari yang besar – maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan, dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit, lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalirlah darah serta air keluar. Dan orang yang melihat sendiri hal itu yang memberi kesaksian ini, dan benarlah kesaksiannya. Dan ia tahu bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan; dan nas lain yang mengatakan: Mereka akan memandang Dia yang telah mereka tikam.
'JENAZAH YESUS DIBUNGKUS DENGAN KAIN KAFAN DAN DIBUBUHI DENGAN WANGI-WANGIAN"
N. Sesudah itu Yusuf dari Arimatea (Yusuf ini adalah seorang murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi) meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan jenazah Yesus. Pilatus meluluskan permintaan Yusuf. Maka datanglah Yusuf dan menurunkan jenazah Yesus. Juga Nikodemus datang di situ. Dialah yang dulu datang malam-malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil jenazah Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adapt pemakaman orang Yahudi. Di dekat tempat Yesus disalibkan itu ada suatu taman, dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan Paskah orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka membaringkan jenazah Yesus di situ.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
N. Sambil memikul salib-Nya, Yesus dibawa ke luar, ke tempat yang bernama Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Di situ Yesus disalibkan, dan bersama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah menyebelah, Yesus di tengah-tengah. Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: “Yesus Orang Nazaret, Raja orang Yahudi.” Banyak orang Yahudi membaca tulisan itu, sebab tempat Yesus disalibkan itu letaknya dekat kota, dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, Latin dan Yunani. Maka kata imam-imam kepala kepada Pilatus, “Jangan engkau menulis: “Raja orang Yahudi, tetapi: Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi.”
N. Jawab Pilatus,
Pi. “Apa yang kutulis, tetap tertulis.”
"MEREKA MEMBAGI-BAGI PAKAIANKU"
N. Setelah prajurit-prajurit menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian Yesus, lalu membaginya menjadi empat bagian, masing-masing prajurit satu bagian. Jubah Yesus pun mereka ambil. Tetapi jubah itu tidak berjahit, dari atas sampai ke bawah merupakan satu tenunan utuh. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain, “Janganlah kita membagi jubah ini menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya.”
N. Demikianlah terjadi supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: “Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka, dan membuang undi atas jubah-Ku.” Hal itu telah dilakukan oleh prajurit-prajurit itu.
“ITULAH ANAKMU” - “ITULAH IBUMU”
N. Di dekat salib Yesus berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang Ia kasihi disampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya:
Y. “Ibu, inilah anakmu!”
N. Dan kemudian kata-Nya kepada murid itu, “
Y. Inilah ibumu!”
N. Dan sejak saat itu murid itu menerima Maria di dalam rumahnya.
"SELESAILAH SUDAH"
N. Sesudah itu, karena Yesus tahu bahwa segala sesuatu telah selesai berkatalah Ia – supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci, --
Y. “Aku haus!”
N. Di situ ada suatu buli-buli penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang pada sebatang hisop, mencelupkannya dalam anggur asam itu, lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah meminum anggur asam itu, berkatalah Yesus,
Y. “Sudahlah selesai.”
N. Lalu Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-Nya.
………………..(Semua hening sejenak merenungkan wafat Tuhan)…………
"SEGERA DARAH DAN AIR MENGALIR KELUAR"
N. Karena hari itu adalah hari persiapan Paskah, dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib – sebab Sabat itu adalah hari yang besar – maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan, dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit, lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalirlah darah serta air keluar. Dan orang yang melihat sendiri hal itu yang memberi kesaksian ini, dan benarlah kesaksiannya. Dan ia tahu bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan; dan nas lain yang mengatakan: Mereka akan memandang Dia yang telah mereka tikam.
'JENAZAH YESUS DIBUNGKUS DENGAN KAIN KAFAN DAN DIBUBUHI DENGAN WANGI-WANGIAN"
N. Sesudah itu Yusuf dari Arimatea (Yusuf ini adalah seorang murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi) meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan jenazah Yesus. Pilatus meluluskan permintaan Yusuf. Maka datanglah Yusuf dan menurunkan jenazah Yesus. Juga Nikodemus datang di situ. Dialah yang dulu datang malam-malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil jenazah Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adapt pemakaman orang Yahudi. Di dekat tempat Yesus disalibkan itu ada suatu taman, dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan Paskah orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka membaringkan jenazah Yesus di situ.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Pada Jumat Agung ini, pantaslah kita fokus pada keagungan
pribadi Yesus. Tidak ada keraguan dalam bertanya “siapa yang kamu cari?” karena
kemudian muncul jawaban yang berani bahwa “Akulah yang kamu cari”. Dia tidak
mau melibatkan pada murid-Nya dalam penderitaan yang harus ditanggung-Nya;
tetapi sekaligus menunjukkan teladan, ajaran dan tanggung jawab kepada mereka.
Dia mengajarkan kebenaran di tempat semua orang berkumpul dan tidak pernah
berbicara sembunyi-sembunyi atau menyembunyikan kebenaran. Dia tegas kepada
semua pemimpin dalam menyuarakan kesejatian iman dengan berkata, “Jika kata-Ku
itu salah, tunjukkanlah salahnya; tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah
engkau menampar Aku?” (Yoh 18:23).
Marilah kita bertanya, mengapa saya lemah dan tidak berani
masuk ke dalam diri? Apa yang harus kulakukan dan bagaimana caranya?
Aristoteles pernah berkata, keberanian merupakan kualitas pertama manusia. Lao
Tze mengatakan bahwa manusia memiliki tiga harta: cinta yang dalam,
kesederhanaan dan keberanian memenangkan dunia. Dengan cinta yang dalam
seseorang akan jadi pemberani. Dengan kesederhanaan seseorang akan jadi
dermawan. Dengan keberanian memenangkan dunia seseorang akan menjadi pemimpin
dunia.
Yesus kuat dan berani
karena Ia tahu siapa diri-Nya, yaitu Putra Allah. Kekuatan-Nya adalah cinta
akan Bapa-Nya dan tanggung jawab perutusan-Nya untuk menebus dunia. Ia berani
karena ia berjalan dalam kebenaran dan percaya bahwa Bapa tidak akan
meninggalkan Dia. Mari kita sadar bahwa kita putra-putri Allah. Milikilah
cinta-Nya supaya punya kekuatan dan percaya bahwa Bapa selalu beserta kita.
Bersama Dia, kita kuat dan berani. (Kartolo Malau, O.Carm)
Setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini, kamu mewartakan wafat Tuhan sampai Ia datang.
Kamis Putih, 17 April 2014
Peringatan Perjamuan Tuhan
Kel 12:1-8.11-14; Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18; 1Kor 11:23-26 Yoh 13:1-15.
Jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Kepada para murid dan kita semua, Yesus memberikan teladan untuk merendahkan diri dan melayani dengan membasuh kaki para rasul (bdk. Yoh 13:1-15). Tindakan membasuh kaki, biasanya dilakukan oleh seorang hamba untuk tuannya. Namun, di sini justru Yesus, yang adalah guru dan Tuhan, yang melakukannya untuk para murid. Ia memberikan teladan mengenai semangat perendahan/pengosongan diri untuk melayani. Pensannya tentu tidak perlu kita hayati secara harafiah dengan saling membasuh kaki, tetapi yang menjadi intinya adalah kita rela untuk saling merendahkan diri dan saling melayani satu sama lain.
Selain itu, malam ini kita juga menerima amanat agung dari Tuhan Yesus Kristus untuk tekun dan setia merayakan Ekaristi sebagaimana kita dengarkan dalam bacaan II. Secara tegas, Yesus mengatakan, "... perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!". Maka, marilah kita semakin mencintai Ekaristi dengan menghayatinya secara lebih baik dan merayakannya sesering mungkin kemudian mewujudkannya dalam hidup sehari-hari. Sebagaimana Kristus memberikan tubuh dan darah-Nya bagi kita, kita juga diutus untuk memberikan diri kita (waktu, tenaga, pemikiran, materi, dll) kepada sesama.
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk melaksanakan perintah dan teladan-Mu, yakni saling merendahkan diri dan memberikan diri dalam karya pelayanan kami sehari-hari. Amin. -agawpr-
Kamis, 17 April 2014 Malam: Kamis Putih --- Peringatan Perjamuan Tuhan.
Kamis, 17 April 2014
Malam: Kamis Putih --- Peringatan Perjamuan Tuhan.
Misa merupakan pelaksanaan perintah eksplisit dari Yesus Kristus, suatu perintah yang dikeluarkan pada saat peralihan dalam pelayanan-Nya, suatu perintah yang terdapat dalam Injil dan dalam salah satu Surat Rasul Paulus. Yesus mengajarkan bahwa Ekaristi sudah digambarkan dalam manna yang diberikan Allah ketika Israel keluar dari Mesir (lihat Yoh 6:49-51). Tentunya, lama sebelum melakukan Perjamuan Malam Terakhir, Yesus sendiri juga sudah melukiskan Ekaristi melalui penggandaan roti untuk memberi makan orang-orang yang mengikuti Dia. Ia menguraikan teologi dari kehadiran Ekaristis-Nya dalam pembicaraan yang terkenal sebagai "Roti Hidup" (Yoh 6:26-58). "Akulah roti hidup yang turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu adalah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia" (Yoh 6:51). Daging-Nya adalah roti dan darah-Nya adalah minuman. Ini berkaitan langsung dengan pernyataan-Nya atas roti dan anggur pada Perjamuan Malam Terakhir: "Inilah tubuh-Ku.... Inilah cawan darah-Ku" --tindakan yang diperintahkan oleh-Nya agar diulangi oleh para Rasul-Nya. Yesus tidak memperlakukan "roti" dan "darah" dan "daging" itu sebagai kiasan. Dalam wacana Roti Hidup bahasa yang digunakan oleh-Nya mengguncangkan para pendengar-Nya. Kata-kata-Nya lebih terlukiskan dalam bahasa Yunani; Ia menyatakan kepada kerumunan orang agar "mengunyah" dan "menggigit" daging-Nya. Semakin orang menunjukkan rasa jijik, semakin jelas dan realistislah bahasa Yesus itu. (Scott Hahn)
Antifon Pembuka (Gal 6:14; PS 496/MB 417)
Kita harus bangga akan salib Tuhan kita Yesus Kristus, pohon keselamatan, kehidupan dan kebangkitan kita, sumber penebusan dan pembebasan kita.
We should glory in the Cross of our Lord Jesus Christ, in whom is our salvation, life and resurrection, through whom we are saved and delivered.
Nos autem gloriari oportet, in cruce Domini nostri Iesu Christi: in quo est salus, vita, et resurrectio nostra: per quem salvati, et liberati sumus.
Pengantar
Nos autem gloriari oportet in cruce Domini nostri Jesu Christi.
Selayaknya kita berbangga dalam salib Yesus Kristus.
Kalimat di atas adalah antifon/nyanyian pembuka Misa Kamis Putih Malam, yang kita nyanyikan yang didasarkan pada ayat Kitab Suci tepatnya dari Gal 6:14. Kita bisa menemukan syair lagu ini pada Puji Syukur nomor 496, yang oleh KWI disarankan sebagai nyanyian pembuka Misa Kamis Putih Malam, atau Madah Bakti 417. Gereja menghendaki kita untuk mengaitkan upacara Kamis Putih tidak hanya sebatas ‘kasih’, namun juga dengan sengsara dan wafat Tuhan, termasuk kebangkitan-Nya. Perlu diketahui pula bahwa hitungan hari dalam liturgi mengikuti tradisi Yahudi dimana hari dimulai saat setelah matahari terbenam. Jadi hari pertama dari Trihari Paskah dimulai pada hari Kamis sore saat matahari terbenam sampai Jumat sebelum matahari terbenam. Sehingga Trihari Paskah tidak diawali dari hari Kamis pagi, melainkan pada sore hari saat Misa Kamis Putih dirayakan. Dengan demikian maka hari pertama Trihari Paskah terdapat dua perayaan besar, yakni Kamis Putih yang diadakan malam hari dan Jumat Agung yang diadakan jam 3 siang. Hari kedua adalah Jumat malam sampai Sabtu menjelang Malam Paskah; dan hari ketiga mulai Malam Paskah, sampai dengan Misa Hari Raya Paskah sore pada hari Minggu yang menutup Trihari Paskah. Dari penjelasan di atas tampak lebih jelas, bahwa nyanyian pembuka PS 496/MB 417 tidak hanya membuka Kamis Putih, namun juga membuka keseluruhan Trihari Paskah yang berpusat pada wafat Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya yang mulia. Nyanyian ini tidak hanya mengajak kita untuk merenungkan bagaimana caranya saling mengasihi, tapi juga wujud kasih yang paling besar yang dicontohkan Tuhan sendiri, yakni kesediaan-Nya untuk menderita dan wafat di kayu salib. Pada hari raya Paskah, salib tidak lagi dimaknai sebagai sumber penderitaan, namun sebagai kemenangan. Dan kita pun terkadang menyebut tanda salib sebagai tanda kemenangan. Maka dari itu pantaslah kita berbangga dalam salib Yesus Kristus.
Doa Malam
Ya Allah, dalam perjamuan malam yang amat kudus ini, Putra Tunggal-Mu menyerahkan diri-Nya kepada kematian, mempercayakan kepada Gereja kurban yang baru dan kekal, serta perjamuan cinta kasih-Nya. Semoga kami yang merayakan perjamuan malam ini menimba kepenuhan kasih dan hidup dari misteri yang luhur dan agung itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (12:1-8.11-14)
Malam: Kamis Putih --- Peringatan Perjamuan Tuhan.
Misa merupakan pelaksanaan perintah eksplisit dari Yesus Kristus, suatu perintah yang dikeluarkan pada saat peralihan dalam pelayanan-Nya, suatu perintah yang terdapat dalam Injil dan dalam salah satu Surat Rasul Paulus. Yesus mengajarkan bahwa Ekaristi sudah digambarkan dalam manna yang diberikan Allah ketika Israel keluar dari Mesir (lihat Yoh 6:49-51). Tentunya, lama sebelum melakukan Perjamuan Malam Terakhir, Yesus sendiri juga sudah melukiskan Ekaristi melalui penggandaan roti untuk memberi makan orang-orang yang mengikuti Dia. Ia menguraikan teologi dari kehadiran Ekaristis-Nya dalam pembicaraan yang terkenal sebagai "Roti Hidup" (Yoh 6:26-58). "Akulah roti hidup yang turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu adalah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia" (Yoh 6:51). Daging-Nya adalah roti dan darah-Nya adalah minuman. Ini berkaitan langsung dengan pernyataan-Nya atas roti dan anggur pada Perjamuan Malam Terakhir: "Inilah tubuh-Ku.... Inilah cawan darah-Ku" --tindakan yang diperintahkan oleh-Nya agar diulangi oleh para Rasul-Nya. Yesus tidak memperlakukan "roti" dan "darah" dan "daging" itu sebagai kiasan. Dalam wacana Roti Hidup bahasa yang digunakan oleh-Nya mengguncangkan para pendengar-Nya. Kata-kata-Nya lebih terlukiskan dalam bahasa Yunani; Ia menyatakan kepada kerumunan orang agar "mengunyah" dan "menggigit" daging-Nya. Semakin orang menunjukkan rasa jijik, semakin jelas dan realistislah bahasa Yesus itu. (Scott Hahn)
Antifon Pembuka (Gal 6:14; PS 496/MB 417)
Kita harus bangga akan salib Tuhan kita Yesus Kristus, pohon keselamatan, kehidupan dan kebangkitan kita, sumber penebusan dan pembebasan kita.
We should glory in the Cross of our Lord Jesus Christ, in whom is our salvation, life and resurrection, through whom we are saved and delivered.
Nos autem gloriari oportet, in cruce Domini nostri Iesu Christi: in quo est salus, vita, et resurrectio nostra: per quem salvati, et liberati sumus.
Pengantar
Nos autem gloriari oportet in cruce Domini nostri Jesu Christi.
Selayaknya kita berbangga dalam salib Yesus Kristus.
Kalimat di atas adalah antifon/nyanyian pembuka Misa Kamis Putih Malam, yang kita nyanyikan yang didasarkan pada ayat Kitab Suci tepatnya dari Gal 6:14. Kita bisa menemukan syair lagu ini pada Puji Syukur nomor 496, yang oleh KWI disarankan sebagai nyanyian pembuka Misa Kamis Putih Malam, atau Madah Bakti 417. Gereja menghendaki kita untuk mengaitkan upacara Kamis Putih tidak hanya sebatas ‘kasih’, namun juga dengan sengsara dan wafat Tuhan, termasuk kebangkitan-Nya. Perlu diketahui pula bahwa hitungan hari dalam liturgi mengikuti tradisi Yahudi dimana hari dimulai saat setelah matahari terbenam. Jadi hari pertama dari Trihari Paskah dimulai pada hari Kamis sore saat matahari terbenam sampai Jumat sebelum matahari terbenam. Sehingga Trihari Paskah tidak diawali dari hari Kamis pagi, melainkan pada sore hari saat Misa Kamis Putih dirayakan. Dengan demikian maka hari pertama Trihari Paskah terdapat dua perayaan besar, yakni Kamis Putih yang diadakan malam hari dan Jumat Agung yang diadakan jam 3 siang. Hari kedua adalah Jumat malam sampai Sabtu menjelang Malam Paskah; dan hari ketiga mulai Malam Paskah, sampai dengan Misa Hari Raya Paskah sore pada hari Minggu yang menutup Trihari Paskah. Dari penjelasan di atas tampak lebih jelas, bahwa nyanyian pembuka PS 496/MB 417 tidak hanya membuka Kamis Putih, namun juga membuka keseluruhan Trihari Paskah yang berpusat pada wafat Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya yang mulia. Nyanyian ini tidak hanya mengajak kita untuk merenungkan bagaimana caranya saling mengasihi, tapi juga wujud kasih yang paling besar yang dicontohkan Tuhan sendiri, yakni kesediaan-Nya untuk menderita dan wafat di kayu salib. Pada hari raya Paskah, salib tidak lagi dimaknai sebagai sumber penderitaan, namun sebagai kemenangan. Dan kita pun terkadang menyebut tanda salib sebagai tanda kemenangan. Maka dari itu pantaslah kita berbangga dalam salib Yesus Kristus.
Doa Malam
Ya Allah, dalam perjamuan malam yang amat kudus ini, Putra Tunggal-Mu menyerahkan diri-Nya kepada kematian, mempercayakan kepada Gereja kurban yang baru dan kekal, serta perjamuan cinta kasih-Nya. Semoga kami yang merayakan perjamuan malam ini menimba kepenuhan kasih dan hidup dari misteri yang luhur dan agung itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (12:1-8.11-14)
"Aturan perjamuan Paska."
Pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela dan berumur satu tahun; kamu boleh mengambil domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kamu kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah, tempat orang-orang makan anak domba itu. Pada malam itu juga mereka harus memakan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti yang tidak beragi dan sayuran pahit. Beginilah kamu harus memakannya: pinggangmu berikat, kaki berkasut, dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kamu memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, dan membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah Tuhan. Adapun darah domba itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kamu tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan melewati kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari ini harus menjadi hari peringatan bagimu, dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun temurun.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, 3/4, PS 856
Ref. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu. Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.
Ayat. (Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18; R: lh. 1Kor 10: lh.16)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu; aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu. Engkau telah melepaskan belengguku.
3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 11:23-26)
"Setiap kali kamu makan dan minum, kamu mewartakan wafat Tuhan."
Saudara-saudara, apa yang telah kuteruskan kepadamu ini telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam Ia diserahkan, mengambil roti, dan setelah mengucap syukur atasnya, Ia memecah-mecahkan roti itu seraya berkata, “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu; perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata, “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku. Setiap kali kamu meminumnya, perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku.” Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini, kamu mewartakan wafat Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, Mzm 95:8ab, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 13:34)
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:1-15)
"Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir."
Sebelum Hari Raya Paskah mulai, Yesus sudah tahu bahwa saatnya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sebagaimana Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya, demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir. Ketika mereka sedang makan bersama, Iblis membisikkan dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, rencana untuk mengkhianati Yesus. Yesus tahu, bahwa Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Maka bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya. Kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya, lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Jawab Yesus kepadanya, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan memahaminya kelak.” Kata Petrus kepada-Nya, “Selama-lamanya Engkau tidak akan membasuh kakiku!” Jawab Yesus, “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak akan mendapat bagian bersama Aku.” Kata Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya, “Barangsiapa sudah mandi, cukuplah ia membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Kamu pun sudah bersih, hanya tidak semua!” Yesus tahu siapa yang akan menyerahkan Dia; karena itu Ia berkata, “Tidak semua kamu bersih.” Sesudah membasuh kaki mereka, Yesus mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Nah, jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki. Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepadamu, supaya kamu juga berbuat seperti yang telah Kuperbuat padamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
“Saatnya telah tiba, Yesus mengasihi murid-murid-Nya hingga kesudahannya. Di malam terakhir itu Ia mengajar mereka melakukan pekerjaan hamba, dengan membasuh kaki mereka. Tindakan tidak lazim ini sangat mengejutkan, bahkan menuai protes. Tapi Yesus tetap melakukannya sebagai suatu ‘ajaran baru’.
Membasuh kaki adalah panggilan. Para murid dipanggil untuk saling membasuh kaki dan saling melayani. Apa yang dilakukan Yesus belum dapat mereka pahami saat ini. Tapi, kelak mereka akan memahaminya. Petrus memberontak dan tidak mau dibasuh oleh Yesus. Sikap yang sama pernah ia tunjukkan, tatkala Yesus menubuatkan kematian-Nya sebagai hamba. Dengan keras, Yesus sekali lagi menegur Petrus. Dia ingin Petrus sadar bahwa tindakan membasuh ini penting. Bila Petrus tidak mau dibasuh kakinya, ia tidak dapat mengambil bagian dalam Yesus. Tampaknya hal ini lebih dari sekadar pelayanan Kristiani.
Pembasuhan kaki punya makna simbolis, yaitu kematian Yesus sebagai hamba. Maka, pembasuhan kaki mutlak perlu. Beberapa makna simbolis pembasuhan kaki adalah: Pertama, pembasuhan kaki melambangkan kematian Yesus sebagai hamba. Kedua, syarat untuk berpartisipasi dalam kematian Yesus ialah melalui Pembaptisan. Tanpa pembaptisan orang tidak dapat mengambil bagian dalam Yesus. Ketiga, dengan Pembaptisan, kita sudah bersih seluruhnya dan tidak perlu dicuci lagi. Keempat, semua ini pada gilirannya mengantar kita kepada peranan sebagai pelayan. Karena itu, kita harus saling melayani. Kelima, karena kita dibaptis dalam kematian Yesus yang menyelamatkan, maka kita harus meniru teladan-Nya. “Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu” (Yoh 13:15).
Gambar profetis saling membasuh kaki ini berbicara tentang peranan semua orang Kristen, terutama para pemimpin Gereja. Kesukaran Petrus adalah kesukaran setiap pemimpin Gereja berkenaan dengan pelayanan kristiani. Pembasuhan kaki membuat kita semua harus tunduk membungkuk, bahkan mencium debu, simbol sikap rendah hati. Karena itu, menjadi pelayan sejati hanya mungkin, bila orang mau rendah hati. Pancaran kerendahan hati tampak jelas tatkala manusia saling membasuh kaki. (Simon Rande, O.Carm/Cafe Rohani)
Kamis, 17 April 2014 Pagi: Hari Kamis Dalam Pekan Suci (U). Misa Krisma di Gereja Katedral (P).
Kamis, 17 April 2014
Pagi: Hari Kamis Dalam Pekan Suci (U).
Misa Krisma di Gereja Katedral (P).
Pembaharuan Janji Imam.
Misa Krisma dapat dipindahkan/dirayakan pada tgl. pertemuan para imam bersama Uskup, asal tak jauh dari hari Kamis.
Demi cinta akan Tuhan, tak henti-hentinya aku mengajarkan tentang Dia --- St. Gregorius Agung
Antifon Pembuka (Why 1:6)Pagi: Hari Kamis Dalam Pekan Suci (U).
Misa Krisma di Gereja Katedral (P).
Pembaharuan Janji Imam.
Misa Krisma dapat dipindahkan/dirayakan pada tgl. pertemuan para imam bersama Uskup, asal tak jauh dari hari Kamis.
Demi cinta akan Tuhan, tak henti-hentinya aku mengajarkan tentang Dia --- St. Gregorius Agung
Yesus Kristus telah menjadikan kita suatu imamat rajawi untuk melayani Allah dan Bapa-Nya. Bagi-Nya kemuliaan dan kerajaan sepanjang segala masa
Dilexisti iustitiam, et odisti iniquitatem: propterea unxit te Deus, Deus tuus, oleo lætitiæ præ consortibus tuis. (Graduale Romanum, Hal. 498)
Pengantar
Setiap tahun, di setiap keuskupan di dunia, imam, diakon dan umat beriman berkumpul bersama Uskupnya untuk merayakan Misa Krisma. Misa Krisma ini biasanya dirayakan pada hari Kamis Putih pagi. Namun bisa juga pada hari-hari sebelumnya pada pekan suci, (ataupun di luar pekan suci asal masih dekat dengan Paskah, dengan melihat situasi dan kondisi keuskupan masing-masing), sehingga para imam se-keuskupan bisa hadir dan umat beriman sekeuskupan pun bisa berpartisipasi dalam misa krisma ini. Pada Misa Krisma, uskup memberkati (menguduskan) minyak krisma dan minyak katekumen serta minyak untuk pengurapan orang sakit. Selain itu dalam misa ini ada Pembaharuan Janji Imamat. Para imam, di hadapan uskup dan umat beriman yang hadir, membarui janji imamatnya.
Beberapa catatan seputar Perayaan Liturgi Misa Krisma, makna perayaan:
a. Pada Misa Krisma, Uskup memberkati (menguduskan) minyak Krisma, minyak katekumen dan minyak untuk pengurapan orang sakit yang akan digunakan di gereja-gereja paroki sepanjang tahun.
b. Selain itu dalam misa ini, uskup bersama para imam yang berkarya di keuskupannya berkumpul memperbarui ‘Janji Imamat’ Para imam, di hadapan uskup dan umat beriman yang hadir, membarui janji imamatnya
c. Misa Krisma merupakan tanda kesatuan Gereja Keuskupan dimana Uskup dan seluruh perangkat keuskupannya, tidak ketinggalan umat beriman, berkumpul
KETENTUAN LITURGI :
1. Biasanya dirayakan sebelum Perayaan Ekaristi Perjamuan Tuhan kamis sore atau hari lain dalam Pekan Suci disesuaikan keuskupan.
2. Warna Liturgi : PUTIH meskipun perayaan Ekaristi hari itu masih terhitung Masa Prapaskah (ungu); Putih melambangkan kemurnian jiwa
3. Tempat di gereja Katedral atau karena alasan pastoral boleh juga di tempat lain yang punya keistimewaan bagi keuskupan
SUSUNAN LITURGI
I. Ritus Pembuka: Perarakan, Tanda Salib dan Salam, Kata Pengantar, Ritus Tobat, Madah Kemuliaan, Doa Pembuka
II. Liturgi Sabda : Bacaan I, Mazmur Tanggapan, Bacaan II, Bait Pengantar Injil, Bacaaan Injil, Homili
III. Pembaruan Janji Imamat
IV. Liturgi Pemberkatan Minyak: Perarakan, Pemberkatan bergantian Minyak Krisma, Minyak Pengurapan Orang Sakit, Minyak Katekumen
V. Liturgi Ekaristi
VI. Ritus Penutup
Bacaan dari Kitab Yesaya (61:1-3a.6a.8b-9)
"Aku bersukaria di dalam Tuhan."
Kata nabi, Roh Tuhan ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar. Tetapi kamu akan disebut imam Tuhan dan akan dinamai pelayan Allah kita. Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu. Keturunanmu akan terkenal di antara bangsa-bangsa, dan anak cucumu di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/2, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:21-22.25.27; Ul: lihat 2a)
1. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudusMaka tangan-Ku tetap menyertai dia
bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
2. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia,dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau,Allahku dan gunung keselamatanku.
Bacaan dari Kitab Wahyu (1:5-8)
"Ia yang berkuasa atas raja-raja di bumi telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah."
Yesus Kristus adalah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Dia mengasihi kita, dan berkat darah-Nya Ia telah melepaskan kita dari dosa kita. Dia telah membuat kita menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan, dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, Amin! "Aku adalah Alfa dan Omega," firman Tuhan Allah, "yang kini ada, yang dulu sudah ada, dan yang akan tetap ada, Yang Mahakuasa."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yes 61:1)
Roh Tuhan ada pada-Ku, karena Ia telah mengurapi Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:16-21)
"Aku diutus menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin."
Sekali peristiwa datanglah Yesus ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus
Aku"
Pada Pekan Suci, biasanya diadakan Misa Krisma yang dipimpin oleh Bapak Uskup. Misa ini disebut Misa Krisma bukan karena ada penerimaan sakramen penguatan tetapi karena ada pemberkatan 3 macam minyak yang dipakai untuk pelayanan Gereja , yaitu minyak krisma (SC: sacrum chrisma) yang digunakan untuk baptisan, penguatan dan tahbisan; minyak katekumen (OC: oleum catecumenorum) untuk pelantikan para katekumen; minyak pengurapan orang sakit (OI: oleum infirmorum). Selain itu, para imam yang hadir juga bersama-sama memperbarui janji imamat. Dengan pembaruan janji imamat tersebut, para imam diharapkan semakin dekat dengan Kristus dan semakin serupa dengan-Nya sehingga kembali ke tempat tugas masing-masing dengan membawa minyak-minyak yang sudah diberkati, mereka siap melaksanakan tugas perutusan masing-masing sebagai pembawa kabar gembira.
Doa: Tuhan, terimakasih atas para imam yang Kauanugerahkan kepada kami.
Jadikanlah mereka gembala-gembala yang baik, penuh kasih, murah hati
dan setia kepada-Mu. Amin.
Renungan: agawpr
Pengantar: Buku Pekan Suci KAJ, Komlit KAJ 2014
Renungan: agawpr
Pengantar: Buku Pekan Suci KAJ, Komlit KAJ 2014
Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan apa yang tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan!
Rabu, 16 April 2014
Hari Rabu dalam Pekan Suci
Hari Rabu dalam Pekan Suci
Yes 50:4-9a; Mzm 69:8-9.21bcd-22.31.33-34; Mat 26:14-25.
Pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
Yudas adalah salah satu dari 12 orang yang terpilih untuk menjadi sahabat-sahabat dekat Yesus. Selama kurang lebih 3 tahun, ia bersama para murid yang lain telah hidup bersama Yesus, mendengarkan ajaran-ajaran-Nya, menyaksikan karya-karya-Nya dan tentu saja juga menerima kelimpahkan kasih-Nya. Namun, akhirnya ia mengkhianati Yesus. Ia menyerahkan dan menjual-Yesus kepada imam-imam kepala dengan harga seorang budak (bdk.Kel 21:33). Memang, setelah Yesus ditangkap, ia menyesal kemudian bunuh diri dengan cara menggantung (Mat 27:3-5).
Kita semua juga telah dipilih Tuhan untuk menjadi murid-murid-Nya. Mungkin, kita pernah atau akan menghadapi tantangan dan kesulitan hidup yang menggoda kita untuk mengkhianati Yesus dan "menjual-Nya" demi mendapatkan apa yang secara duniawi kita inginkan karena tampaknya memberi keuntungan. Namun, yakinlah bahwa keterpilihan kita ini sudah tepat. Mantaplah untuk tetap bersama Yesus, apa pun yang terjadi dan janganlah pernah berpikir untuk meninggalkan-Nya. Mungkin, secara duniawi kita menderita tetapi kemuliaan yang kelak akan kita terima, tidak sebanding dengan penderitaan kita di dunia ini.
Doa: Tuhan, jangan biarkan kami benar-benar mengkhianati dan meninggalkan-Mu ketika godaan untuk melakukannya mendatangi kami. Semoga kami tetap bertahan dan teguh dalam iman, sekalipun harus mengalami derita dan kesulitan. Amin. -agawpr-
Ag. Agus Widodo, Pr
Rabu, 16 April 2014 Hari Rabu dalam Pekan Suci
Rabu, 16 April 2014
Hari Rabu dalam Pekan Suci
Kita tidak dapat memiliki hidup lepas dari Tuhan kita Yesus Kristus--- St. Agustinus
Antifon Pembuka (Flp 2:10.8.11)
Dalam nama Yesus, bertekuklah setiap lutut di surga, di bumi dan di bawah bumi. Sebab Yesus telah taat sampai wafat, bahkan di salib. Maka, Yesus Kristus adalah Tuhan untuk kemuliaan Allah Bapa.
Doa Pagi
Ya Bapa yang mahabijaksana, menurut rencana-Mu, Yesus Putra-Mu terkasih menanggung derita sampai mati di kayu salib untuk mematahkan kuasa musuh atas kami. Bantulah kami hamba-hamba-Mu, agar kami dapat memperoleh anugerah kebangkitan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-9a)
Hari Rabu dalam Pekan Suci
Kita tidak dapat memiliki hidup lepas dari Tuhan kita Yesus Kristus--- St. Agustinus
Antifon Pembuka (Flp 2:10.8.11)
Dalam nama Yesus, bertekuklah setiap lutut di surga, di bumi dan di bawah bumi. Sebab Yesus telah taat sampai wafat, bahkan di salib. Maka, Yesus Kristus adalah Tuhan untuk kemuliaan Allah Bapa.
Doa Pagi
Ya Bapa yang mahabijaksana, menurut rencana-Mu, Yesus Putra-Mu terkasih menanggung derita sampai mati di kayu salib untuk mematahkan kuasa musuh atas kami. Bantulah kami hamba-hamba-Mu, agar kami dapat memperoleh anugerah kebangkitan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-9a)
"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku diludahi."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kasih setia-Mu yang besar, ya Tuhan, jawablah aku pada waktu Engkau berkenan.
Ayat. (Mzm 69:8-10.21bcd-22.31.33-34)
1. Karena Engkaulah ya Tuhan, aku menanggung cela, karena Engkaulah noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
2. Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan belaskasihan, tetapi sia-sia, dan waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.
3. Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur; Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami, hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (26:14-25)
"Anak Manusia
memang akan pergi sesuai dengan apa yang tertulis tentang Dia, tetapi
celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan!"
Sekali peristiwa, pergilah seorang dari keduabelas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata, “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, “Di manakah Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu? Jawab Yesus, “Pergilah ke kota, kepada Si Anu, dan katakan kepadanya: Beginilah pesan Guru: Waktu-Ku hamper tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.” Lalu murid-murid melakukan seperti apa yang ditugaskan Yesus kepada mereka, dan mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama dengan keduabelas murid itu. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya, “Bukan aku, ya Tuhan?” Yesus menjawab, “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan! Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan!” Yudas, yang hendak menyerahkan Yesus itu menyahut, “Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya, “Engkau telah mengatakannya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Keputusan dan pilihan pada suatu panggilan selalu ada konsekuensinya. Isi konsekuensi itu bisa baik tetapi juga bisa tidak baik atau tidak menyenangkan. Ciri seorang nabi adalah keberanian menghadapi konsekuensi-konsekuensi itu. Kitab Yesaya menegaskan keutamaan seorang nabi adalah berani menjadi orang yang konsekuen karena pilihan dan keputusan yang diambilnya. Ia tidak melarikan diri dari orang yang mengancam menyakitinya.
Keberanian Nabi Yesaya menghadapi konsekuensi atau risiko atas panggilan hidupnya mengajarkan kita untuk menjadi seorang yang konsekuen. Tidak jarang ketika kita mengambil sebuah keputusan atau pilihan, kita tidak berani menanggung atau menghadapi konsekuensi atau risikonya. Kita sering menghindar atau bahkan melarikan diri, ketika risiko dari sebuah pilihan itu ada di depan mata kita. Sebagai terang bagi semua orang, konsekuensi dan tantangannya tidaklah ringan. Maka kita semestinya bertanya pada diri sendiri, apakah kita yang sudah menerima, meng-iyakan, dan menjalani panggilan kita masing-masing, sudah menjadi orang yang konsekuen? Orang yang tidak ”tinggal glanggang colong playu” – ”meninggalkan medan pertempuran dan melarikan diri”.
Tuhan berilah aku keberanian untuk menghadapi setiap risiko atau konsekuensi dari keputusan dan pilihan yang kuambil. Amin.
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati