| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 30 April 2014 Hari Biasa Pekan II Paskah

Rabu, 30 April 2014
Hari Biasa Pekan II Paskah
   
“Yesus berkata, Lewat jalan mana kamu akan pergi? Akulah Jalan. Kemanakah kamu akan pergi? Akulah kebenaran. Di manakah kamu akan tinggal? Akulah Hidup. Setiap orang dapat mencapai pengertian akan Kebenaran dan Hidup, tetapi tidak semua menemukan Jalannya. Para orang bijak di dunia menyadari bahwa Tuhan adalah kehidupan kekal dan kebenaran yang dapat diketahui; namun Sang Sabda Allah yang adalah Kebenaran dan Hidup yang bersatu dengan Allah Bapa, telah menjadi Jalan, dengan menjelma menjadi manusia. Renungkanlah kerendahan hati-Nya [Kristus] dan kamu akan mencapai Allah.” --- St. Agustinus, De verbis Domini sermones

   
Antifon Pembuka (Mzm 18:50; 22:23)
  
Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.
 
Doa Pagi

    
Allah Bapa yang mahatahu, Engkau tahu siapakah kami ini. Engkau mengenal keinginan kami akan yang baik, yang menggembirakan dan membahagiakan. Kami percaya bahwa Engkaulah cahaya dunia, yang memberi kehangatan dan kegembiraan. Berilah kami iman yang kuat sehingga makin mengimani Putra-Mu yang telah menghalau kegelapan dosa dan mampu melakukan perbuatan-perbuatan yang benar. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:17-26)
 
   
"Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak."
     
Imam Besar Yahudi dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki di Yerusalem mulai bertindak terhadap jemaat, sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. Tetapi waktu malam, seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar. Kata malaikat itu, “Pergilah, berdirilah di Bait Allah, dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.” Mereka menaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. Tetapi ketika para petugas datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, “Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapinya, dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu. Tetapi setelah kami membukanya, tidak seorang pun yang kami temukan di dalamnya.” Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar, “Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak.” Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah; lalu mengambil rasul-rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut kalau-kalau orang banyak melempari mereka dengan batu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.
   
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:16)
3 ...
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:16-21)
   
"Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia."
   
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan  
   
Mas Giman adalah seorang penjual kue putu keliling. Setiap jam 16.00, ia lewat di depan asrama tempat saya bekerja. Padahal, ia sudah bekerja mulai jam 12.00, dan baru akan pulang pada jam 01.00 dini hari. Waktu sebelum berjualan, dia gunakan untuk menyiapkan barang dagangan. Dijalaninya pekerjaan setiap hari, tanpa mempedulikan teriknya sang mentari, lebatnya sang hujan, dan bahaya para pemalak yang berkeliaran di malah hari. Ia tidak pernah mengeluh, meskipun hasil dagangannya tidak memberikan keuntungan yang besar. Jika ditanya tentang motivasi jerih payahnya itu, ia menjawab dengan singkat, “Demi anak, Mas.”

Kisah kasih Mas Giman ini mengingatkan saya akan kebesaran kasih Allah yang kita baca dalam Injil hari ini. Dalam Injil tersebut Yesus mengatakan, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16). Dua hal yang jadi permenungan kita adalah “karena begitu besar” dan “dunia”. Frase pertama menjadi alasan Allah untuk mengasihi dunia.

Menurut John Owen, seorang ahli Kitab Suci, yang dimaksud “dunia” adalah orang-orang terpilih. Orang-orang terpilih adalah orang-orang yang mendapat anugerah penyelamatan dan menanggapi rahmat itu sesuai dengan kehendak Allah. Orang terpilih adalah mereka yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Penyelamat. Karena percaya, mereka diselamatkan oleh-Nya. Keselamatan manusia adalah kebahagiaan Allah juga.

Anda dipilih Allah untuk mendapat kasih-Nya yang besar atas dasar rahmat Pembaptisan. Dengan Pembaptisan, Anda diangkat menjadi anak-anak Allah, dan dimasukkan menjadi anggota Gereja-Nya. Sebagai anak-anak Allah, Anda punya tugas mewartakan Allah yang diimani dengan tindakan nyata. Di sinilah, kunci keselamatan Anda. Persoalannya adalah, apakah Anda sungguh-sungguh telah mengimani Allah dan menanggapi rahmat-Nya dengan sebaik-baiknya? Apakah Anda sudah sungguh-sungguh berjuang demi kemuliaan Allah dan keselamatan sesama? Mas Giman sudah melakukannya. (Antonius Mungsi, O.Carm/CAFE ROHANI) 
 
Anugerah keselamatan membutuhkan penerimaan, kerjasama, sebuah ya untuk karunia ilahi. Penerimaan ini, setidaknya secara implisit, berorientasi kepada Kristus dan Gereja. Dengan demikian juga dapat dikatakan bahwa sine ecclesia nulla salus -- "Tanpa Gereja tidak ada keselamatan." Berada dalam Gereja, Tubuh Mistik Kristus, meskipun secara implisit dan sungguh secara misterius, adalah syarat esensial untuk keselamatan.
   
Siapapun yang tidak mengenal Kristus, yang bukan karena kesalahannya sendiri, ada dalam suatu kegelapan dan kelaparan rohani, kadang dengan akibat-akibat negatif di tingkat kultural dan moral. Karya missioner Gereja dapat menyediakan baginya sumber-sumber daya bagi perkembangan yang penuh akan rahmat penyelamatan Kristus, dengan menawarkan kesetiaan yang sadar dan penuh pada pesan iman dan partisipasi aktif dalam kehidupan Gereja melalui sakramen-sakramen. (St. Yohanes Paulus II, - Paus Audiensi Umum, 31 Mei 1995)

Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Selasa, 29 April 2014
Pw. St. Katarina dari Siena
 
Kis 4:32-37; Mzm 93:1ab.1cd-2.5; Yoh 3:7b-15
 
"Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal."

Terhadap Nikodemus yang tidak mudah mengerti akan sabda dan ajaran-Nya, Yesus berkenan untuk memberikan penjelasan. Meskipun demikian, tetap tidak mudah bagi Nikodemus untuk mengerti. Padahal, dia adalah seorang guru, seorang pengajar Israel. Hal yang sama juga sering kita alami. Ada banyak misteri iman akan Tuhan kita Yesus Kristus, apalagi akan Allah Tritunggal, yang sampai sekarang tidak dapat kita mengerti sepenuhnya, meskipun kita sudah banyak belajar, membaca banyak buku, mengikuti berbagai macam kursus/pembekalan, bahkan kuliah teologi sampai menjadi doktor sekalipun. Misteri tentang iman dan Tuhan kita itu ibaratnya seluas dan sebanyak air di samudera sedang kemampuan kita untuk mengerti hanya sebesar botol. Jelas tidak mungkin, sebuah botol kecil mampu menampung seluruh air laut. Maka, dalam hal beriman tidak berlaku "aku mengerti maka aku percaya" tetapi antara pengertian dan kepercayaan itu berjalan seiring, bahkan sebaliknya. Iman mendahului pengertian. Sebab, dengan percaya kita pelan-pelan akan semakin mengerti apa yang kita percayai. "Credo ut inteligam", kata St. Agustinus. Saya percaya untuk mengerti atau saya percaya supaya saya mengerti atau saya percaya sehingga saya mengerti. Oleh karena itu, yang terpenting bagi kita adalah percaya sepenuhnya meski tidak mengerti sepenuhnya. Percaya bahwa Yesus Kristus telah ditinggikan di kayu salib untuk menebus kita sehingga kita beroleh hidup yang kekal. Dia adalah Musa baru yang datang untuk menyelamatkan umat Tuhan. Bedanya, kalau Musa menyelamatkan umat Israel yang dipagut ular di padang gurun dengan manaruh ular tembaga di sebuah tiang, Yesus meninggikan diri-Nya sendiri di atas palang salib untuk menyelamatkan kita semua.

Doa: Tuhan, tambahkanlah selalu iman kami supaya kami semakin mengerti akan apa yang kami imani. Amin. -agawpr-

Selasa, 29 April 2014 Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja

Selasa, 29 April 2014
Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja
  
“Segala sesuatu diarahkan kepada keselamatan manusia. Allah tidak membuat apa pun di luar tujuan ini” (St. Katarina dari Siena)
  
Antifon Pembuka (bdk. Why 19:7.6)
 
Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa. Alleluya.
 
Doa Pagi
 
Allah Bapa surgawi, beban hidup akan menjadi lebih ringan bila kami putra-putri-Mu mau hidup rukun dan saling berbagi. Pandanglah niat baik hati kami untuk berani memulai memberikan diri kepada sesama. Semoga doa-doa St. Katarina dari Siena menguatkan kami dalam beriman secara nyata dalam peri hidup sehari-hari, khususnya untuk sepanjang hari ini. Doa ini kami unjukkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
      
Salah satu sikap yang memecah belah hidup bersama adalah egois. Sebaliknya sikap terbuka, sehati dan sejiwa, kompak, mau peduli dan berbagi akan menyatukan hidup bersama. Inilah sifat dan sikap Gereja awali yang bersekutu dalam semangat kasih persaudaraan. Semua orang mau peduli dan menyerahkan diri dalam kebersamaan komunitas. Mereka telah diikat oleh kasih Kristus yang menyelamatkan.
      
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:32-37)
  
"Mereka sehati dan sejiwa."
    
Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan tidak seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Di antara mereka tidak ada seorang pun yang berkekurangan. Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk-tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 93:1ab.1cd-2.5)
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan sepanjang masa.
 
atau bacaan dari Rumus Khusus Para Kudus:
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:5-2:2)
 
"Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa."
  
Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Allah menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
atau Pujilah Tuhan, hai jiwaku.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-9.13-14.17-18a; Ul: 1a)

1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
4. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa. Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat, Dia sadar bahwa kita ini debu. 
5. Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya. Sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya atas anak cucu mereka, asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya. 
              
 Bait Pengantar Injil dan Bacaan Injil dari rumus Hari Biasa Pekan II Paskah, atau dari Rumus Umum Para Perawan, misalnya Mat 11:25-30
     
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:14b.15)
Anak Manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
             
Orang yang percaya dan taat kepada Tuhan akan selamat dan bahagia. Dia akan hidup senantiasa dalam kasih Tuhan. Sikap percaya kepada Tuhan ditandai dengan kelahiran kembali dalam Sakramen Baptis. Berkat meterai kekal ini, orang mengalami penghapusan dosa asal dan semua dosa lainnya. Dia ikut mati dan bangkit bersama Kristus yang diimaninya. Seluruh hidupnya telah berada di bawah kuasa kasih Kristus.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:7b-15)
   
"Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia."
   
Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya, “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawab Yesus, “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui, dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal surgawi? Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Nikodemus adalah seorang guru Israel tidak memahami apa itu lahir baru. Tetapi ia mau bertanya dan mencari tahu. Yesus membuka rahasia hidup baru dalam Roh kepada Nikodemus yang sedang mencari. Kita semua seperti Nikodemus, kurang memahami apa artinya lahir baru. Karena itu kita harus terbuka kepada Yesus dan ingin tahu seperti Nikodemus. Yesus akan menjawab kesukaran kita dengan membuka tabir rahasia siapa diri-Nya supaya kita yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Apakah aku sungguh percaya?
 
Doa Malam
  
O Penebus Ilahi, dengan rahmat Pembaptisan kami telah Kaulahirkan kembali menjadi manusia baru. Semoga rahmat-Mu senantiasa menyertai kami dalam mengisi hidup baru itu. Bantulah agar kami selalu terbuka akan segala kesempatan yang Kautawarkan untuk selalu mengikuti ke mana Roh Kudus-Mu membimbing kami. Ampunilah ketegaran hati kami yang suka melawan kehendak-Mu. Amin.
    
Kalau mengalami kejahatan dan penderitaan, iman akan Bapa yang maha kuasa dapat diuji secara serius. Sewaktu-waktu Allah tampaknya tidak hadir dan tidak mampu mencegah kemalangan. Namun Allah Bapa menyatakan kekuasaan-Nya atas cara paling rahasia dalam Penghinaan dan kebangkitan Putera-Nya, yang mengalahkan yang jahat. Dengan demikian, Yesus yang tersalib adalah "kekuatan dan hikmat Allah. Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia" (1 Kor 1:24- 25). Dalam pembangkitan dan pengangkatan Kristus, Bapa menunjukkan "kekuatan kuasa-Nya" dan menyatakan betapa "hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya" (Ef 1:19). --- Katekismus Gereja Katolik, 272
         
RUAH

Yesus bersabda, "Sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

Senin, 28 April 2014
Hari Biasa Pekan II Paskah

Kis 4:23-31; Mzm 2:1-3.4-7a.7b-9; Yohanes 3:1-8

Yesus menjawab, kata-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”

Melalui pembaptisan, kita masing-masing telah dilahirkan kembali sebagai anak-anak Allah. Pada waktu pembaptisan tersebut, entah sendiri atau diwakili umat yang hadir, kita mengucapkan janji baptis yang pada Malam dan Hari Raya Paskah kemarin kita terbarui. Kita juga diperciki dengan air suci untuk mengingatkan kita akan pembaptisan yang telah kita terima. Semoga, pada waktu pembaruan janji baptis dan pemercikan air suci itu, kita benar-benar menghayatinya dan membuka diri pada Roh Kudus sehingga hidup dan komitmen kita sebagai anak-anak Allah juga sungguh diperbarui.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk selalu mengikuti bimbingan Roh-Mu agar hidup dan semangat iman kami selalu diperbarui. Amin. -agawpr-

Ag. Agus Widodo, Pr
Collegio San Paolo Apostolo
via Torre Rossa 40
Roma, 00165

Bacaan Harian 28 April - 04 Mei 2014

Bacaan Harian 28 April - 04 Mei 2014

Senin, 28 April: Hari Biasa Pekan II Paskah (P).

Kis 4:23-31; Mzm 2:1-9; Yoh 3:1-8.


Selasa, 29 April: Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja (P). 

Kis 4:32-37; Mzm 93:1-2.5; Yoh 3:7-15.


Rabu, 30 April: Hari Biasa Pekan II Paskah (P).

Kis 5:17-26; Mzm 34:2-9; Yoh 3:16-21.


Kamis, 01 Mei: Hari Biasa Pekan II Paskah (P).
Kis 5:27-33; Mzm 34:2.9.17-20; Yoh 3:31-36.


Jumat, 02 Mei: Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja (P).
Kis 5:34-42; Mzm 27:1.4.13-14; Yoh 6:1-15. 
 
Sabtu, 03 Mei: Pesta St. Filipus dan Yakobus, Rasul (M). 
1Kor. 15:1-8; Mzm. 19:2-3,4-5; Yoh. 14:6-14

Minggu, 04 Mei: Hari Minggu Paskah III (P). 
Kis. 2:14,22-33; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11; 1Ptr. 1:17-21; Luk. 24:13-35.

Sakramen Krisma Tanda Meterai Roh Kudus

Setiap orang ingin bertumbuh menjadi dewasa. Sebab, pertumbuhan secara manusiawi maupun rohani menjadi ciri khas manusia. Karena itu, selayaknya orang yang “lahir” secara kristiani karena Pembaptisan ingin bertumbuh menjadi lebih dewasa di dalam Kristus.

Pada saat menerima Sakramen Krisma kehidupan beriman seseorang secara khusus diperkuat oleh Roh Kudus sehingga ia mampu memberi kesaksian dengan perkataan dan perbuatan serta dengan seluruh kehidupannya. Maka, dengan Sakramen Krisma orang beriman dimampukan untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah baik dalam hidup pribadi, dalam menjalankan pekerjaannya, maupun dalam mengamalkan peranannya dalam masyarakat dan Gereja.
 
Kesinambungan antara Sakramen Pembaptisan dan Krisma
Sebelum peristiwa Pentakosta para Rasul sudah menerima Roh Kudus (Yoh 20:22) tetapi mereka baru berkobar-kobar menjadi saksi Kristus sesudah Pentakosta. Demikian juga halnya dengan kehidupan Kristiani. Sebenarnya Roh Kudus pun sudah diterima seorang anggota Gereja pada waktu dibaptis. Namun, di dalam Sakramen Krisma, orang menerima “kepenuhan Roh Kudus” (KGK, 1294) sehingga dia secara penuh dan giat berkarya dalam Gereja. Roh Kudus itu pula yang mendorongnya untuk menjadi saksi kerajaan-Nya.

Maka, kalau Sakramen Pembaptisan yang disebut pintu (LG, 11) untuk masuk ke dalam persekutuan umat Allah (PO, 5) mengarah ke dalam, sebaliknya Sakramen Krisma yang mewajibkan orang menyebarluaskan dan membela iman sebagai saksi Kristus yang sejati mengarah ke luar. Tentu saja dengan Pembaptisan dan Krisma orang Kristiani ditugaskan untuk kerasulan (LG, 33; AG, 36), tetapi dalam Krisma tugas perutusan tersebut lebih ditegaskan. Dengan demikian, kelihatan bahwa Sakramen-sakramen Inisiasi merupakan proses menuju kematangan rohani: masuk ke dalam persekutuan Gereja kemudian diutus (KGK, 1285).
 
Krisma, Pengurapan Roh Kudus
Sakramen Krisma disebut juga Sakramen Penguatan. Krisma sendiri berarti pengurapan. Oleh karena itu, orang yang telah menerima Sakramen Krisma disebut juga orang “yang diurapi”, tetapi kesempurnaannya terdapat dalam diri Yesus Kristus yang diurapi Allah dengan Roh Kudus-Nya (Kis 10:38). Jadi, Krisma adalah pengurapan yang menjadikan seseorang seperti Kristus, dengan menerima pengurapan Roh Kudus yang sama seperti yang diterima oleh Kristus.

Pada saat menerima Sakramen Krisma seorang diurapi dengan minyak yang menandakan meterai Roh Kudus (KGK, 1295). Ini berarti dia “Sepenuhnya menjadi milik Kristus, ditempatkan dalam pelayanan-Nya untuk selamanya” (KGK, 1296). Dia diangkat dan ditugaskan dengan kekuatan Roh Kudus untuk menjadi saksi bagi Kristus sebagai Mesias serta untuk membangun dunia menuju kesempurnaannya. Maka, pemberian Roh Kudus dalam Krisma mengungkapkan secara eksplisit rahmat fungsional gerejani, yaitu mengemban tugas Gereja untuk menjadi saksi kerajaan-Nya maupun tugas membangun persekutuan.
 
Menjadi Saksi Iman
Dalam Alkitab Sakramen Krisma adalah janji Kristus untuk mengutus Roh Kudus kepada para Rasul. Sebelum kenaikan-Nya ke surga, Yesus berkata kepada para murid-Nya, “Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.” (Luk 24:49). Pada kesempatan yang sama Yesus berjanji kepada para pengikut-Nya, “Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Kis 1:8).
 
Kedua kutipan di atas memperlihatkan kepada kita dengan jelas bahwa alasan mendasar mengapa Kristus menetapkan Sakramen Krisma adalah supaya para pengikut-Nya menjadi saksi-saksi tentang diri-Nya. Seperti yang dialami para Rasul pada hari Pentakosta, curahan Roh Kudus pada saat menerima Sakramen Krisma terjadi secara melimpah. Peristiwa itu menjadikan orang Kristen seperti para Rasul, yaitu: memiliki kasih yang berkobar kepada Kristus dan keinginan memberikan diri untuk ikut serta dalam karya penyelamatan-Nya. Demikian pula karena kekuatan Roh Kudus yang dianugerahkan dalam Krisma dia lebih berani menjadi saksi Kristus, dan membela iman dengan perkataan dan perbuatan (KGK, 1285, LG, 11). Sumber: KGK, 1285, 1293-1296; Oleh Rm. Dionisius Kosasih, O.Carm/ RUAH

Senin, 28 April 2014 Hari Biasa Pekan II Paskah

Senin, 28 April 2014
Hari Biasa Pekan II Paskah
   
Tuhan telah memberikan kepada kita kata-kata doa dalam Mazmur, dalam doa-doa penting Liturgi Suci, dan tepatnya dalam liturgi Ekaristi itu sendiri. Di sini, Dia mengajar kita cara berdoa. Kita masuk ke dalam doa yang telah dibentuk dan diturunkan selama berabad-abad di bawah inspirasi Roh Kudus, dan bergabung dalam percakapan Kristus dengan Bapa. Maka yang paling utama dari liturgi adalah doa: pertama mendengarkan dan kemudian menjawab, dalam Mazmur Tanggapan, dalam doa Gereja, dan dalam Doa Syukur Agung. Kita merayakan Ekaristi dengan benar jika kita merayakannya dengan sikap "doa", menyatukan diri kita dengan misteri Kristus dan peran-Nya sebagai Putra. Jika kita merayakan Ekaristi seperti ini: pertama mendengarkan dan kemudian menjawab, lalu berdoa dengan menggunakan kata-kata yang ditunjukkan kepada kita oleh Roh Kudus, maka kita merayakan Ekaristi dengan benar. Dan melalui doa kita bersama, umat ditarik ke dalam persekutuan sebagai anak-anak Alah. (Paus Benediktus XVI)
   
Antifon Pembuka (bdk. Rm 6:9)
       
Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi. Maut takkan menguasai-Nya lagi. Alleluya.

Doa Pagi

Allah yang Mahabaik, untuk menjadi anak-anak-Mu tidak mungkin setengah-setengah. Tambahkanlah iman kami agar kami dapat dengan tekun dan tabah berani menyatakan iman kami akan Engkau sebagai Allah dan Bapa kami dan akan Yesus, Putra-Mu sebagai Tuhan dan Juruselamat kami. Mampukan kami untuk hidup dengan penuh kasih di tengah masyarakat, lingkungan yang berbeda keyakinan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:23-31)
  
"Ketika para rasul berdoa, mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani."
    
Setelah dilepaskan oleh Mahkamah Agama Yahudi, pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka. Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya, “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap, dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi. Mereka melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu. Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami. Maka berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu. Mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 2:1-3.4-7a.7b-9)
1. Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya: “Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari kita!”
2. Dia, yang bersemayam di surga, tertawa; Tuhan memperolok-olok mereka. Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya, Ia mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya: “Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!”
3.Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, “Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.”

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
 
Nikodemus, seorang Farisi datang kepada Yesus dan berbicara dengan-Nya. Ia terbuka untuk berdialog dengan Yesus. Ia mengakui Yesus sebagai seorang Guru yang diutus oleh Allah. Manusia baru hanya bisa dilahirkan kembali dari air dan Roh.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:1-8)
   
"Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
    
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus; ia seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang kepada Yesus pada waktu malam dan berkata, “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.” Yesus menjawab, kata-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Kata Nikodemus kepada-Nya, “Bagaimana mungkin seorang dilahirkan kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh. Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Persatuan atau persekutuan dalam doa sangatlah penting. Persatuan dalam doa ini menjadi kekuatan komunitas itu sendiri. Para rasul bersatu di dalam doa sesudah mereka mendengarkan kisah pengalamanan saudara mereka dalam pelayananan: Petrus dan Yohanes, yang harus menghadapi Mahkamah Agama. Kekuatan persatuan mereka dalam doa itu ditampakkan dan dibuktikan dengan bergoyangnya tempat di mana mereka berkumpul.

Peristiwa ini mengingatkan kita, ketika keuskupan, paroki, atau keluarga kita sedang menghadapi masalah, besar ataupun kecil, kita tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan manusiawi kita masing-masing, tetapi juga membutuhkan persatuan dalam doa-doa kita. Roh Kudus akan menguatkan kita yang bersatu dalam doa sehingga mampu menghadapi dan menyelesaikan persoalan yang kita hadapi.

Tuhan, terima kasih karena Engkau mengingatkan aku melalui para rasul-Mu betapa besar kekuatan doa bagi hidup kami bersama. Amin.
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy