Hari Biasa Pekan II Paskah
“Yesus berkata, Lewat jalan mana kamu akan pergi? Akulah Jalan. Kemanakah kamu akan pergi? Akulah kebenaran. Di manakah kamu akan tinggal? Akulah Hidup. Setiap orang dapat mencapai pengertian akan Kebenaran dan Hidup, tetapi tidak semua menemukan Jalannya. Para orang bijak di dunia menyadari bahwa Tuhan adalah kehidupan kekal dan kebenaran yang dapat diketahui; namun Sang Sabda Allah yang adalah Kebenaran dan Hidup yang bersatu dengan Allah Bapa, telah menjadi Jalan, dengan menjelma menjadi manusia. Renungkanlah kerendahan hati-Nya [Kristus] dan kamu akan mencapai Allah.” --- St. Agustinus, De verbis Domini sermones
Antifon Pembuka (Mzm 18:50; 22:23)
Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahatahu, Engkau tahu siapakah kami ini. Engkau mengenal keinginan kami akan yang baik, yang menggembirakan dan membahagiakan. Kami percaya bahwa Engkaulah cahaya dunia, yang memberi kehangatan dan kegembiraan. Berilah kami iman yang kuat sehingga makin mengimani Putra-Mu yang telah menghalau kegelapan dosa dan mampu melakukan perbuatan-perbuatan yang benar. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:17-26)
Imam Besar Yahudi dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki di Yerusalem mulai bertindak terhadap jemaat, sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. Tetapi waktu malam, seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar. Kata malaikat itu, “Pergilah, berdirilah di Bait Allah, dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.” Mereka menaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. Tetapi ketika para petugas datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, “Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapinya, dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu. Tetapi setelah kami membukanya, tidak seorang pun yang kami temukan di dalamnya.” Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar, “Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak.” Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah; lalu mengambil rasul-rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut kalau-kalau orang banyak melempari mereka dengan batu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:16)
3 ...
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:16-21)
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Mas Giman adalah seorang penjual kue putu keliling. Setiap jam 16.00, ia lewat di depan asrama tempat saya bekerja. Padahal, ia sudah bekerja mulai jam 12.00, dan baru akan pulang pada jam 01.00 dini hari. Waktu sebelum berjualan, dia gunakan untuk menyiapkan barang dagangan. Dijalaninya pekerjaan setiap hari, tanpa mempedulikan teriknya sang mentari, lebatnya sang hujan, dan bahaya para pemalak yang berkeliaran di malah hari. Ia tidak pernah mengeluh, meskipun hasil dagangannya tidak memberikan keuntungan yang besar. Jika ditanya tentang motivasi jerih payahnya itu, ia menjawab dengan singkat, “Demi anak, Mas.”
Kisah kasih Mas Giman ini mengingatkan saya akan kebesaran kasih Allah yang kita baca dalam Injil hari ini. Dalam Injil tersebut Yesus mengatakan, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16). Dua hal yang jadi permenungan kita adalah “karena begitu besar” dan “dunia”. Frase pertama menjadi alasan Allah untuk mengasihi dunia.
Menurut John Owen, seorang ahli Kitab Suci, yang dimaksud “dunia” adalah orang-orang terpilih. Orang-orang terpilih adalah orang-orang yang mendapat anugerah penyelamatan dan menanggapi rahmat itu sesuai dengan kehendak Allah. Orang terpilih adalah mereka yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Penyelamat. Karena percaya, mereka diselamatkan oleh-Nya. Keselamatan manusia adalah kebahagiaan Allah juga.
Anda dipilih Allah untuk mendapat kasih-Nya yang besar atas dasar rahmat Pembaptisan. Dengan Pembaptisan, Anda diangkat menjadi anak-anak Allah, dan dimasukkan menjadi anggota Gereja-Nya. Sebagai anak-anak Allah, Anda punya tugas mewartakan Allah yang diimani dengan tindakan nyata. Di sinilah, kunci keselamatan Anda. Persoalannya adalah, apakah Anda sungguh-sungguh telah mengimani Allah dan menanggapi rahmat-Nya dengan sebaik-baiknya? Apakah Anda sudah sungguh-sungguh berjuang demi kemuliaan Allah dan keselamatan sesama? Mas Giman sudah melakukannya. (Antonius Mungsi, O.Carm/CAFE ROHANI)
Siapapun yang tidak mengenal Kristus, yang bukan karena kesalahannya sendiri, ada dalam suatu kegelapan dan kelaparan rohani, kadang dengan akibat-akibat negatif di tingkat kultural dan moral. Karya missioner Gereja dapat menyediakan baginya sumber-sumber daya bagi perkembangan yang penuh akan rahmat penyelamatan Kristus, dengan menawarkan kesetiaan yang sadar dan penuh pada pesan iman dan partisipasi aktif dalam kehidupan Gereja melalui sakramen-sakramen. (St. Yohanes Paulus II, - Paus Audiensi Umum, 31 Mei 1995)