Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus di hadapan murid-muridnya
Kamis, 01 Mei 2014
Hari Biasa Pekan II Paskah
Kis 5:27-33; Mzm 34:2.9.17-18.19-20; Yoh 3:31-36
Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus di hadapan murid-muridnya, ...
Memberi kesaksian berarti mengatakan suatu kebenaran berdasarkan apa yang diketahui, diyakini, dilihat dan didengar. Tujuannya adalah untuk membuat orang yang diberi kesaksian itu mengerti dan menjadi percaya. Maka, kalau Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus kepada murid-muridnya berarti ia mengatakan kepada mereka apa yang dia ketahui, dia yakini, dia lihat dan dia dengar tentang Yesus supaya murid-muridnya juga mengenal, mengerti dan menjadi percaya kepada Yesus. Kita tahu bahwa sebagian besar dari murid-murid Yohanes kemudian mengikuti Yesus dan menjadi murid-Nya. Sekarang, tugas untuk memberi kesaksian tentang Yesus juga menjadi tugas kita. Pertama-tama, tentunya kita harus memberi kesaksian di hadapan anggota keluarga, terutama orangtua memberi kesaksian iman di hadapan anak cucu supaya mereka pun semakin mengenal, mengerti dan percaya kepada-Nya sehingga setia mengikuti-Nya sampai kapan pun. Kemudian kita perluas kepada saudara/i di sekitar kita. Dan karena ini merupakan kesaksian iman, tentu tidak cukup hanya dengan kata-kata saja tetapi juga harus dengan tindakan nyata. Sebab, kesaksian iman tanpa disertai perbuatan nyata hanya akan menjadi kesaksian yang mandul dan kosong.
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menjadi saksi-saksi-Mu dalam kata dan tindakan agar semakin banyak orang mengenal dan mengimani-Mu. Amin. -agawpr-
Kamis, 01 Mei 2014 Hari Biasa Pekan II Paskah
Kamis, 01 Mei 2014
Hari Biasa Pekan II Paskah
Taat [ob-audire] dalam iman berarti menaklukkan diri dengan sukarela kepada Sabda yang didengar, karena kebenarannya sudah dijamin oleh Allah, yang adalah kebenaran itu sendiri. Sebagai contoh ketaatan ini Kitab Suci menempatkan Abraham di depan kita. Perawan Maria melaksanakannya atas cara yang paling sempurna. (Katekismus Gereja Katolik, 144)
Antifon Pembuka (Mzm 68:8-9.20)
Ya Allah, ketika Engkau tampil di depan umat-Mu, melangkah mendahului dan tinggal di tengah mereka, maka bumi goncang dan langit bergetar. Alleluya.
Doa Pagi
Allah yang Mahakuasa, hari ini kami mempersembahkan seluruh hidup kami kepada-Mu. Kami juga hendak mempersembahkan hidup, perjuangan dan masa depan kaum buruh di seluruh dunia, khususnya di Indonesia, yang hari ini memperingati hari kaum buruh sedunia. Berkatilah perjuangan mereka untuk memperbaiki hidup dan kesejahteraan mereka, demi meningkatnya kesejahteraan bersama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ketaatan kepada Allah mengantar setiap orang untuk mengabdi kepada-Nya dengan setia. Para rasul adalah contoh dan teladan dalam hal ini. Mereka menjadi saksi Kristus yang setia.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:27-33)
Hari Biasa Pekan II Paskah
Taat [ob-audire] dalam iman berarti menaklukkan diri dengan sukarela kepada Sabda yang didengar, karena kebenarannya sudah dijamin oleh Allah, yang adalah kebenaran itu sendiri. Sebagai contoh ketaatan ini Kitab Suci menempatkan Abraham di depan kita. Perawan Maria melaksanakannya atas cara yang paling sempurna. (Katekismus Gereja Katolik, 144)
Antifon Pembuka (Mzm 68:8-9.20)
Ya Allah, ketika Engkau tampil di depan umat-Mu, melangkah mendahului dan tinggal di tengah mereka, maka bumi goncang dan langit bergetar. Alleluya.
Doa Pagi
Allah yang Mahakuasa, hari ini kami mempersembahkan seluruh hidup kami kepada-Mu. Kami juga hendak mempersembahkan hidup, perjuangan dan masa depan kaum buruh di seluruh dunia, khususnya di Indonesia, yang hari ini memperingati hari kaum buruh sedunia. Berkatilah perjuangan mereka untuk memperbaiki hidup dan kesejahteraan mereka, demi meningkatnya kesejahteraan bersama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ketaatan kepada Allah mengantar setiap orang untuk mengabdi kepada-Nya dengan setia. Para rasul adalah contoh dan teladan dalam hal ini. Mereka menjadi saksi Kristus yang setia.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:27-33)
"Kami adalah saksi dari segala sesuatu dan Roh Kudus."
Pagi itu kepala pengawal Bait Allah serta orang-orangnya menangkap para rasul yang sedang mengajar orang banyak dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama Yahudi. Imam Besar lalu mulai menegur mereka, “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam nama Yesus. Namun ternyata kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu, dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami adalah saksi dari segalanya itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang menaati Dia.” Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka, dan mereka berusaha membunuh rasul-rasul itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 34:2.9.17-18.19-20; R: 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
2. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
3. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Karena telah melihat Aku, engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.
Kesaksian Yohanes Pembaptis mengantar kita kepada keselamatan kekal. Setiap orang dihantar untuk percaya kepada Kristus agar ia memperoleh hidup yang kekal. Terimalah kesaksiannya bahwa Allah adalah benar.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:31-36)
"Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya."
Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus di hadapan murid-muridnya, “Siapa yang datang dari atas ada di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari surga ada di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya, ia mengakui bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal; tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Oleh pembaptisan kita telah menjadi manusia yang datang dari atas dan bukan dari bumi. Percaya kepada Yesus berarti percaya akan Dia yang diutus oleh Allah. Sebagai orang yang percaya kita berusaha menaati perintah-Nya. Dengan menaati perintah-Nya kita dibebaskan dari belenggu dunia. Kita menjadi anak-anak Allah Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, orang bebas, yang jauh dari murka Allah. Menjadi manusia dari atas harus dibuktikan dalam perbuatan nyata.
Doa Malam
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, kami mohon ampun atas kekhilafan kami sepanjang hari ini. Kami yang telah Kauangkat menjadi anak-anak-Mu karena jasa Yesus Kristus Putera-Mu telah menodai martabat itu, dengan pikiran, perkataan dan perbuatan yang berasal dari kehinaan dunia. Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
RUAH
Rabu, 30 April 2014 Hari Biasa Pekan II Paskah
Rabu, 30 April 2014
Hari Biasa Pekan II Paskah
Kis 5:17-26; Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Yoh 3:16-21
“Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya."
Kalau kita mempunyai seseorang atau sesuatu yang amat kita kasihi, tentu kita rela melakukan apa saja untuk seseorang atau sesuatu tersebut, sekali pun itu disertai pengorbanan. Kita tidak merasa sayang dan rugi untuk memberikan sebagian besar dari waktu, tenaga, pikiran dan harta bahkan seluruh diri kita untuk yang kita cintai. Apa pun kita lakukan dan kita berikan supaya yang kita cintai itu tetap dalam keadaan baik, jangan sampai celaka atau rusak, apalagi binasa. Cinta yang sejati disertai pemberian dan pengorbanan diri. Itulah yang dilakukan Allah kepada kita. Karena cinta-Nya yang begitu besar kepada kita, maka Ia memberikan dan mengorbankan anak-Nya yang tunggal untuk menebus dan menyelamatkan kita. Untuk itu, marilah kita sungguh-sungguh menyadari bahwa kita adalah orang yang dicintai oleh Tuhan. Dan karena kita telah dicintai oleh Tuhan, marilah kita juga mencintai Tuhan dan sesama. Kita berani dan tidak ragu berkorban waktu, tenaga, pikiran, harta, dll untuk Tuhan dan sesama.
Doa: Tuhan, semoga kami selalu menyadari betapa besar kasih-Mu kepada kami sehingga kami juga semakin mengasihi Engkau dan sesama. Amin. -agawpr-
Rabu, 30 April 2014 Hari Biasa Pekan II Paskah
Rabu, 30 April 2014
Hari Biasa Pekan II Paskah
“Yesus berkata, Lewat jalan mana kamu akan pergi? Akulah Jalan. Kemanakah kamu akan pergi? Akulah kebenaran. Di manakah kamu akan tinggal? Akulah Hidup. Setiap orang dapat mencapai pengertian akan Kebenaran dan Hidup, tetapi tidak semua menemukan Jalannya. Para orang bijak di dunia menyadari bahwa Tuhan adalah kehidupan kekal dan kebenaran yang dapat diketahui; namun Sang Sabda Allah yang adalah Kebenaran dan Hidup yang bersatu dengan Allah Bapa, telah menjadi Jalan, dengan menjelma menjadi manusia. Renungkanlah kerendahan hati-Nya [Kristus] dan kamu akan mencapai Allah.” --- St. Agustinus, De verbis Domini sermones
Antifon Pembuka (Mzm 18:50; 22:23)
Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahatahu, Engkau tahu siapakah kami ini. Engkau mengenal keinginan kami akan yang baik, yang menggembirakan dan membahagiakan. Kami percaya bahwa Engkaulah cahaya dunia, yang memberi kehangatan dan kegembiraan. Berilah kami iman yang kuat sehingga makin mengimani Putra-Mu yang telah menghalau kegelapan dosa dan mampu melakukan perbuatan-perbuatan yang benar. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:17-26)
Hari Biasa Pekan II Paskah
“Yesus berkata, Lewat jalan mana kamu akan pergi? Akulah Jalan. Kemanakah kamu akan pergi? Akulah kebenaran. Di manakah kamu akan tinggal? Akulah Hidup. Setiap orang dapat mencapai pengertian akan Kebenaran dan Hidup, tetapi tidak semua menemukan Jalannya. Para orang bijak di dunia menyadari bahwa Tuhan adalah kehidupan kekal dan kebenaran yang dapat diketahui; namun Sang Sabda Allah yang adalah Kebenaran dan Hidup yang bersatu dengan Allah Bapa, telah menjadi Jalan, dengan menjelma menjadi manusia. Renungkanlah kerendahan hati-Nya [Kristus] dan kamu akan mencapai Allah.” --- St. Agustinus, De verbis Domini sermones
Antifon Pembuka (Mzm 18:50; 22:23)
Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahatahu, Engkau tahu siapakah kami ini. Engkau mengenal keinginan kami akan yang baik, yang menggembirakan dan membahagiakan. Kami percaya bahwa Engkaulah cahaya dunia, yang memberi kehangatan dan kegembiraan. Berilah kami iman yang kuat sehingga makin mengimani Putra-Mu yang telah menghalau kegelapan dosa dan mampu melakukan perbuatan-perbuatan yang benar. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:17-26)
"Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak."
Imam Besar Yahudi dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki di Yerusalem mulai bertindak terhadap jemaat, sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. Tetapi waktu malam, seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar. Kata malaikat itu, “Pergilah, berdirilah di Bait Allah, dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.” Mereka menaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. Tetapi ketika para petugas datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, “Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapinya, dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu. Tetapi setelah kami membukanya, tidak seorang pun yang kami temukan di dalamnya.” Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar, “Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak.” Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah; lalu mengambil rasul-rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut kalau-kalau orang banyak melempari mereka dengan batu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:16)
3 ...
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:16-21)
"Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia."
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Mas Giman adalah seorang penjual kue putu keliling. Setiap jam 16.00, ia lewat di depan asrama tempat saya bekerja. Padahal, ia sudah bekerja mulai jam 12.00, dan baru akan pulang pada jam 01.00 dini hari. Waktu sebelum berjualan, dia gunakan untuk menyiapkan barang dagangan. Dijalaninya pekerjaan setiap hari, tanpa mempedulikan teriknya sang mentari, lebatnya sang hujan, dan bahaya para pemalak yang berkeliaran di malah hari. Ia tidak pernah mengeluh, meskipun hasil dagangannya tidak memberikan keuntungan yang besar. Jika ditanya tentang motivasi jerih payahnya itu, ia menjawab dengan singkat, “Demi anak, Mas.”
Kisah kasih Mas Giman ini mengingatkan saya akan kebesaran kasih Allah yang kita baca dalam Injil hari ini. Dalam Injil tersebut Yesus mengatakan, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16). Dua hal yang jadi permenungan kita adalah “karena begitu besar” dan “dunia”. Frase pertama menjadi alasan Allah untuk mengasihi dunia.
Menurut John Owen, seorang ahli Kitab Suci, yang dimaksud “dunia” adalah orang-orang terpilih. Orang-orang terpilih adalah orang-orang yang mendapat anugerah penyelamatan dan menanggapi rahmat itu sesuai dengan kehendak Allah. Orang terpilih adalah mereka yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Penyelamat. Karena percaya, mereka diselamatkan oleh-Nya. Keselamatan manusia adalah kebahagiaan Allah juga.
Anda dipilih Allah untuk mendapat kasih-Nya yang besar atas dasar rahmat Pembaptisan. Dengan Pembaptisan, Anda diangkat menjadi anak-anak Allah, dan dimasukkan menjadi anggota Gereja-Nya. Sebagai anak-anak Allah, Anda punya tugas mewartakan Allah yang diimani dengan tindakan nyata. Di sinilah, kunci keselamatan Anda. Persoalannya adalah, apakah Anda sungguh-sungguh telah mengimani Allah dan menanggapi rahmat-Nya dengan sebaik-baiknya? Apakah Anda sudah sungguh-sungguh berjuang demi kemuliaan Allah dan keselamatan sesama? Mas Giman sudah melakukannya. (Antonius Mungsi, O.Carm/CAFE ROHANI)
Anugerah keselamatan membutuhkan penerimaan, kerjasama, sebuah ya untuk
karunia ilahi. Penerimaan ini, setidaknya secara implisit, berorientasi
kepada Kristus dan Gereja. Dengan demikian juga dapat dikatakan bahwa
sine ecclesia nulla salus -- "Tanpa Gereja tidak ada keselamatan."
Berada dalam Gereja, Tubuh Mistik Kristus, meskipun secara implisit dan
sungguh secara misterius, adalah syarat esensial untuk keselamatan.
Siapapun yang tidak mengenal Kristus, yang bukan karena kesalahannya sendiri, ada dalam suatu kegelapan dan kelaparan rohani, kadang dengan akibat-akibat negatif di tingkat kultural dan moral. Karya missioner Gereja dapat menyediakan baginya sumber-sumber daya bagi perkembangan yang penuh akan rahmat penyelamatan Kristus, dengan menawarkan kesetiaan yang sadar dan penuh pada pesan iman dan partisipasi aktif dalam kehidupan Gereja melalui sakramen-sakramen. (St. Yohanes Paulus II, - Paus Audiensi Umum, 31 Mei 1995)
Siapapun yang tidak mengenal Kristus, yang bukan karena kesalahannya sendiri, ada dalam suatu kegelapan dan kelaparan rohani, kadang dengan akibat-akibat negatif di tingkat kultural dan moral. Karya missioner Gereja dapat menyediakan baginya sumber-sumber daya bagi perkembangan yang penuh akan rahmat penyelamatan Kristus, dengan menawarkan kesetiaan yang sadar dan penuh pada pesan iman dan partisipasi aktif dalam kehidupan Gereja melalui sakramen-sakramen. (St. Yohanes Paulus II, - Paus Audiensi Umum, 31 Mei 1995)
Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Selasa, 29 April 2014
Pw. St. Katarina dari Siena
Kis 4:32-37; Mzm 93:1ab.1cd-2.5; Yoh 3:7b-15
"Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal."
Terhadap Nikodemus yang tidak mudah mengerti akan sabda dan ajaran-Nya, Yesus berkenan untuk memberikan penjelasan. Meskipun demikian, tetap tidak mudah bagi Nikodemus untuk mengerti. Padahal, dia adalah seorang guru, seorang pengajar Israel. Hal yang sama juga sering kita alami. Ada banyak misteri iman akan Tuhan kita Yesus Kristus, apalagi akan Allah Tritunggal, yang sampai sekarang tidak dapat kita mengerti sepenuhnya, meskipun kita sudah banyak belajar, membaca banyak buku, mengikuti berbagai macam kursus/pembekalan, bahkan kuliah teologi sampai menjadi doktor sekalipun. Misteri tentang iman dan Tuhan kita itu ibaratnya seluas dan sebanyak air di samudera sedang kemampuan kita untuk mengerti hanya sebesar botol. Jelas tidak mungkin, sebuah botol kecil mampu menampung seluruh air laut. Maka, dalam hal beriman tidak berlaku "aku mengerti maka aku percaya" tetapi antara pengertian dan kepercayaan itu berjalan seiring, bahkan sebaliknya. Iman mendahului pengertian. Sebab, dengan percaya kita pelan-pelan akan semakin mengerti apa yang kita percayai. "Credo ut inteligam", kata St. Agustinus. Saya percaya untuk mengerti atau saya percaya supaya saya mengerti atau saya percaya sehingga saya mengerti. Oleh karena itu, yang terpenting bagi kita adalah percaya sepenuhnya meski tidak mengerti sepenuhnya. Percaya bahwa Yesus Kristus telah ditinggikan di kayu salib untuk menebus kita sehingga kita beroleh hidup yang kekal. Dia adalah Musa baru yang datang untuk menyelamatkan umat Tuhan. Bedanya, kalau Musa menyelamatkan umat Israel yang dipagut ular di padang gurun dengan manaruh ular tembaga di sebuah tiang, Yesus meninggikan diri-Nya sendiri di atas palang salib untuk menyelamatkan kita semua.
Doa: Tuhan, tambahkanlah selalu iman kami supaya kami semakin mengerti akan apa yang kami imani. Amin. -agawpr-
Selasa, 29 April 2014 Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja
Selasa, 29 April 2014
Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja
“Segala sesuatu diarahkan kepada keselamatan manusia. Allah tidak membuat apa pun di luar tujuan ini” (St. Katarina dari Siena)
Antifon Pembuka (bdk. Why 19:7.6)
Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa surgawi, beban hidup akan menjadi lebih ringan bila kami putra-putri-Mu mau hidup rukun dan saling berbagi. Pandanglah niat baik hati kami untuk berani memulai memberikan diri kepada sesama. Semoga doa-doa St. Katarina dari Siena menguatkan kami dalam beriman secara nyata dalam peri hidup sehari-hari, khususnya untuk sepanjang hari ini. Doa ini kami unjukkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Salah satu sikap yang memecah belah hidup bersama adalah egois. Sebaliknya sikap terbuka, sehati dan sejiwa, kompak, mau peduli dan berbagi akan menyatukan hidup bersama. Inilah sifat dan sikap Gereja awali yang bersekutu dalam semangat kasih persaudaraan. Semua orang mau peduli dan menyerahkan diri dalam kebersamaan komunitas. Mereka telah diikat oleh kasih Kristus yang menyelamatkan.
Bacaan Pertama
Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja
“Segala sesuatu diarahkan kepada keselamatan manusia. Allah tidak membuat apa pun di luar tujuan ini” (St. Katarina dari Siena)
Antifon Pembuka (bdk. Why 19:7.6)
Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa surgawi, beban hidup akan menjadi lebih ringan bila kami putra-putri-Mu mau hidup rukun dan saling berbagi. Pandanglah niat baik hati kami untuk berani memulai memberikan diri kepada sesama. Semoga doa-doa St. Katarina dari Siena menguatkan kami dalam beriman secara nyata dalam peri hidup sehari-hari, khususnya untuk sepanjang hari ini. Doa ini kami unjukkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Salah satu sikap yang memecah belah hidup bersama adalah egois. Sebaliknya sikap terbuka, sehati dan sejiwa, kompak, mau peduli dan berbagi akan menyatukan hidup bersama. Inilah sifat dan sikap Gereja awali yang bersekutu dalam semangat kasih persaudaraan. Semua orang mau peduli dan menyerahkan diri dalam kebersamaan komunitas. Mereka telah diikat oleh kasih Kristus yang menyelamatkan.
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:32-37)
"Mereka sehati dan sejiwa."
Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan tidak seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Di antara mereka tidak ada seorang pun yang berkekurangan. Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk-tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 93:1ab.1cd-2.5)
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan sepanjang masa.
atau bacaan dari Rumus Khusus Para Kudus:
"Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa."
Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Allah menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
atau Pujilah Tuhan, hai jiwaku.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-9.13-14.17-18a; Ul: 1a)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8-9.13-14.17-18a; Ul: 1a)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
4. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa. Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat, Dia sadar bahwa kita ini debu.
5. Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya. Sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya atas anak cucu mereka, asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.
Bait Pengantar Injil dan Bacaan Injil dari rumus Hari Biasa Pekan II Paskah, atau dari Rumus Umum Para Perawan, misalnya Mat 11:25-30
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:14b.15)
Anak Manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Orang yang percaya dan taat kepada Tuhan akan selamat dan bahagia. Dia akan hidup senantiasa dalam kasih Tuhan. Sikap percaya kepada Tuhan ditandai dengan kelahiran kembali dalam Sakramen Baptis. Berkat meterai kekal ini, orang mengalami penghapusan dosa asal dan semua dosa lainnya. Dia ikut mati dan bangkit bersama Kristus yang diimaninya. Seluruh hidupnya telah berada di bawah kuasa kasih Kristus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:7b-15)
"Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia."
Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya, “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawab Yesus, “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui, dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal surgawi? Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Nikodemus adalah seorang guru Israel tidak memahami apa itu lahir baru. Tetapi ia mau bertanya dan mencari tahu. Yesus membuka rahasia hidup baru dalam Roh kepada Nikodemus yang sedang mencari. Kita semua seperti Nikodemus, kurang memahami apa artinya lahir baru. Karena itu kita harus terbuka kepada Yesus dan ingin tahu seperti Nikodemus. Yesus akan menjawab kesukaran kita dengan membuka tabir rahasia siapa diri-Nya supaya kita yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Apakah aku sungguh percaya?
Doa Malam
O Penebus Ilahi, dengan rahmat Pembaptisan kami telah Kaulahirkan kembali menjadi manusia baru. Semoga rahmat-Mu senantiasa menyertai kami dalam mengisi hidup baru itu. Bantulah agar kami selalu terbuka akan segala kesempatan yang Kautawarkan untuk selalu mengikuti ke mana Roh Kudus-Mu membimbing kami. Ampunilah ketegaran hati kami yang suka melawan kehendak-Mu. Amin.
Kalau mengalami kejahatan dan penderitaan, iman akan Bapa yang maha kuasa dapat diuji secara serius. Sewaktu-waktu Allah tampaknya tidak hadir dan tidak mampu mencegah kemalangan. Namun Allah Bapa menyatakan kekuasaan-Nya atas cara paling rahasia dalam Penghinaan dan kebangkitan Putera-Nya, yang mengalahkan yang jahat. Dengan demikian, Yesus yang tersalib adalah "kekuatan dan hikmat Allah. Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia" (1 Kor 1:24- 25). Dalam pembangkitan dan pengangkatan Kristus, Bapa menunjukkan "kekuatan kuasa-Nya" dan menyatakan betapa "hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya" (Ef 1:19). --- Katekismus Gereja Katolik, 272
RUAH
Yesus bersabda, "Sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Senin, 28 April 2014
Hari Biasa Pekan II Paskah
Kis 4:23-31; Mzm 2:1-3.4-7a.7b-9; Yohanes 3:1-8
Yesus menjawab, kata-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”
Melalui pembaptisan, kita masing-masing telah dilahirkan kembali sebagai anak-anak Allah. Pada waktu pembaptisan tersebut, entah sendiri atau diwakili umat yang hadir, kita mengucapkan janji baptis yang pada Malam dan Hari Raya Paskah kemarin kita terbarui. Kita juga diperciki dengan air suci untuk mengingatkan kita akan pembaptisan yang telah kita terima. Semoga, pada waktu pembaruan janji baptis dan pemercikan air suci itu, kita benar-benar menghayatinya dan membuka diri pada Roh Kudus sehingga hidup dan komitmen kita sebagai anak-anak Allah juga sungguh diperbarui.
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk selalu mengikuti bimbingan Roh-Mu agar hidup dan semangat iman kami selalu diperbarui. Amin. -agawpr-
Ag. Agus Widodo, Pr
Collegio San Paolo Apostolo
via Torre Rossa 40
Roma, 00165
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati