| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

MEI: Bulan Maria


Empati setelah mengalami


Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.

Minggu, 04 Mei 2014
Hari Minggu Paskah III

Kis 2:14.22-33; Mzm 16:1.2a-5.7-8.9-10.11; 1 Ptr 1:17-21; Luk 24:13-35

Yesus menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari Kitab-Kitab Musa sampai dengan Kitab para nabi. Sementara itu mereka mendekati desa yang mereka tuju. Yesus berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi kedua murid itu mendesak, katanya, “Tinggallah bersama dengan kami, sebab hari sudah mulai malam, dan matahari hampir terbenam. Maka masuklah Ia untuk tinggal bersama dengan mereka.

Kalau kita menonton acara TV atau mengikuti pembicaraan tertentu atau mendengarkan kotbah yang sangat menarik, biasanya kita tidak ingin cepat selesai. Kita ingin berlama-lama menyaksikan dan mendengarkan. Kurang lebih demikianlah suasana hati kedua murid Emaus dalam kisah Injil hari ini. Mereka mendengarkan penjelasan yang amat menarik dan memukau dari orang yang tidak mereka kenal, yang sebenarnya Yesus sendiri. Maka, ketika mereka hendak berpisah dan itu berarti pembicaraan akan berakhir karena mereka sudah mendekati kampung dan Yesus hendak meneruskan perjalanan, mereka tidak rela. Mereka masih ingin bersama Yesus dan mendengarkan pengajaran-Nya sehingga mendesak Yesus untuk mampir. Yesus mau. Pembicaraan pun berjanjut dan mereka semakin terpukau, hati mereka berkobar-kobar. Pada saat itulah, Yesus mewahyukan diri-Nya. Ia tidak hanya membuka dan mumukau telinga mereka tetapi juga mata dan hati mereka sehingga mereka dapat mengenali-Nya.

Bagi kita: Apakah kita menjadikan Yesus sebagai Dia yang menarik dan memukau kita? Apakah sabda-sabda-Nya dalam Kitab Suci juga mengobarkan kita sehingga kita ingin terus dan terus membaca, mendengarkan dan merenungkan-Nya? Apakah kita juga menginginkan kehadiran-Nya dalam hidup kita sehingga kita berani mendesak-Nya untuk tinggal bersama kita, bukan sebaliknya malah cuek akan kehadiran-Nya? Apakah Dia yang memberikan diri-Nya kepada kita dalam Ekaristi juga mengobarkan semangat kita untuk melaksanakan tugas dan karya pelayanan kita sehari-hari? Semoga, Iya.

Doa: Tuhan, semoga Engkau, sabda-Mu dalam Kitab Suci dan kehadiran-Mu dalam Ekaristi selalu menarik bagiku sehingga aku semakin mencintai, menghormati dan menghayatinya serta menimba kekayaan rahmat dari padanya. Amin. -agawpr-

Tuhan menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.

Sabtu, 03 Mei 2014
Pesta St. Filipus dan Yakobus, Rasul

1 Kor 15:1-8; Mzm 19:2-3.4-5; Yoh 14:6-14

Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? ..." (Yoh 14:8-9)

Har ini kita merayakan pesta St. Filipus dan Yakobus. Menurut Injil Yohanes, Filipus adalah orang ke-3 yang dipilih untuk mengikuti Yesus, setelah Andreas dan Simon Petrus (Yoh 1:35-44). Begitu bertemu dengan Yesus, dia langsung yakin bahwa Yesus adalah Mesias sehingga dengan mantap pula ia meyakinkan Natanael dan mengajaknya datang kepada Yesus (Yoh 1:45-49). Namun, ternyata ia belum sungguh-sungguh mengenal-Nya, bahkan setelah sekian lama bersama-sama dengan Yesus sebagaimana tampak dalam Injil hari ini. Bagi saya, hal ini menarik dan inspiratif. Meskipun pengertian dan pengenalan Filipus akan Yesus belum sempurna, tetapi ia sudah meyakini-Nya (=mengimani-Nya) dan berani mewartakan serta meyakinkan orang lain bahkan mengajaknya untuk datang kepada Yesus. Semoga, kita pun berani berbuat seperti Filipus ini.

Sementara itu, yang dimaksud Yakobus di sini adalah anak Alfeus dan saudara sepupu Yesus bukan Yakobus anak Zebedeus, saudara Yohanes. Setelah Yesus wafat dan bangkit, Yakobus menjadi Uskup Yerusalem yang pertama dan oleh Paulus disebut sebagai soko guru Gereja (Gal 2:9). Ia sangat berjasa bagi Paulus, lebih-lebih pada awal pertobatannya. Ketika Paulus ditangkap di Yerusalem dan minta diadili di Roma, Yakobuslah yang menjadi perantara Paulus sampai ke Roma. Maka, dari Yakobus, kita belajar untuk menerima orang lain apa adanya, kendati orang tersebut ditolak oleh orang kabanyakan. Hendaknya kita tidak ikut-ikutan menolak dan menjauhi tetapi justru membantunya memperbaiki diri dan berani meyakinkan orang lain untuk menerimanya.

Doa: Santo Filipus dan Santo Yakobus, doakanlah kami. Amin. -agawpr-


Sabtu, 03 Mei 2014 Pesta St. Filipus, dan Yakobus, Rasul

Sabtu, 03 Mei 2014
Pesta St. Filipus, dan Yakobus, Rasul
  
"Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.." (Yoh 14:8-9)


Antifon Pembuka

Merekalah orang-orang suci, yang dipilih Tuhan dalam cinta kasih besar, dan dimahkotai dengan kemuliaan abadi. Alleluya.
 
Pada misa ini ada Madah Kemuliaan, tanpa Syahadat
  
Doa Pagi

Allah yang Mahabaik, terima kasih atas pewartaan yang telah kami terima lewat Injil Putera-Mu. Lewat Injil-Mu kami menjadi mengerti akan kurban salib Putera-Mu bagi dosa-dosa kami. Hari ini secara khusus kami berdoa bagi para pewarta Injil. Semoga lewat mereka, kabar gembira semakin dikenal dan nama-Mu semakin dimuliakan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
    
Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan. Kesaksian Rasul Paulus akan Yesus Kristus dan Injil-Nya menghantarnya kepada kehidupan baru.
    
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:1-8)
     
"Tuhan menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul."
      
Saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu akan Injil yang aku beritakan kepadamu dan telah kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, sebagaimana kuberitakan kepadamu; - kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. – Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, yakni bahwa Kristus telah wafat karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah dimakamkan, dan pada hari yang ketiga telah dibangkitkan sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas, dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, lalu kepada semua rasul. Dan yang paling akhir Ia menampakkan diri juga kepadaku, seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, re = b, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R: 5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkan kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil, do = d, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.
  
Kristus adalah jalan, kebenaran dan hidup. Karena itu, kita percaya pada-Nya juga melalui karya-karya perutusan-Nya serta melaksanakan perbuatan kasih-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian kita memuliakan Allah.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:6-14)
  
"Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, namun engkau tidak mengenal Aku!"
   
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada Tomas, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia, dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada Yesus, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata ‘Tunjukkanlah Bapa kepada kami?’ Tidak percayakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan
  
Yesus bukan hanya sebagai penunjuk jalan menuju kepada Bapa tetapi juga jalan itu sendiri. Oleh karena itu, sebagai pengikut-Nya kita tidak akan tersesat bila kita konsisten mengikuti Dia. Kita semua hanya dapat sampai kepada Bapa bila kita tetap berada di jalan ini. Sebab dengan melihat Yesus kita telah melihat Bapa dan dengan mengenal Yesus kita telah mengenal Bapa. Di sinilah terletak pentingnya hubungan pribadi yang baik dengan Yesus untuk dapat mengenal Bapa.

Doa Malam

Tuhan, malam ini aku berdoa bagi siapa saja yang belum mengenal Engkau. Semoga lewat segala sesuatu yang Kauciptakan, mereka dapat mengerti bahwa Engkaulah Pencipta alam semesta. Semoga aku pun dapat mengantar mereka kepada-Mu lewat segala sikap dan perbuatanku. Amin.

RUAH

Jumat, 02 Mei 2014 Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja

Jumat, 02 Mei 2014
Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja

Kis 5:34-42; Mzm 27:1.4.13-14; Yoh 6:1-15

Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya, dan melihat bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus, "Di manakah kita akan membeli roti, sehingga mereka ini dapat makan?" Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu apa yang hendak dilakukan-Nya.

Dalam doa Bapa Kami, Yesus mengajarkan kepada kita untuk memohon "jangan masukkan kami ke dalam pencobaan". Namun, sebenarnya kita butuh untuk dicobai, dalam arti diuji sejauh mana ketangguhan iman, pengharapan dan kasih kita. Selain untuk mengetahui kapasitas kita, ujian juga menjadi daya dorong untuk melangkah maju dan meningkatkan kualitas hidup kita. Saya rasa inilah maksudnya mengapa Yesus mencobai (=menguji) murid-murid-Nya. Kalau seorang guru menguji muridnya, tentu ia sendiri tahu jawaban yang benar, sebagaimana Yesus "tahu aya yang hendak dilakukan-Nya". Untuk itu, marilah kita bersyukur kalau suatu saat kita dicobai/diuji oleh Tuhan. Ujian itu dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas kita. Seandainya kita belum lulus ujian, Tuhan sendiri yang memberikan jawaban dan solusinya sebagaimana Yesus sendirilah yang akhirnya memberikan solusi atas persoalan yang dialami para murid. Ia bertanya di mana mereka dapat membeli roti untuk orang banyak, tetapi Yesus sendirilah yang akhirnya menyediakan dan memberikan roti itu untuk mereka. Di balik ujian yang diberikan kepada kita, Tuhan sudah menyiapkan jawaban, solusi, dan pertolongan-Nya.

Doa: Tuhan, berilah kami kebijaksanaan dalam menghadapi setiap ujian hidup yang Kauberikan kepada kami. Amin. -agawpr-

Jumat, 02 Mei 2014 Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja

Jumat, 02 Mei 2014
Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja 
[Jumat Pertama dalam Bulan]
           
Bidah-bidah pertama kurang mengakui ke-Allah-an Kristus daripada kemanusiaan-Nya yang benar [Doketisme gnostis]. Sudah sejak waktu para Rasul, iman Kristen menegaskan inkarnasi benar dari Putra Allah, yang "datang mengenakan daging" Bdk. 1 Yoh 4:2-3; 2 Yoh 7.. Tetapi dalam abad ke-3 Gereja sudah harus menegaskan, dalam konsili yang berkumpul di Antiokia melawan Paulus dari Samosata, bahwa Yesus Kristus adalah Putra Allah menurut kodrat-Nya dan bukan melalui adopsi. Dalam Kredonya konsili ekumenis pertama tahun 325, Konsili Nikea, mengakui, bahwa Putra Allah "dilahirkan, bukan dijadikan, sehakikat (homousios) dengan Bapa". Ia menghukum Arius, yang menyatakan bahwa "Putra Allah ada dari ketiadaan" (DS 130) dan "dari substansi atau hakikat yang lain" daripada Bapa (DS 126). (Katekismus Gereja Katolik, 465)     
      
 
Antifon Pembuka (Bdk. Sir 44:15.14)

Kebijaksanaan orang suci diwartakan para bangsa. Kemuliaannya dikabarkan umat, dan nama mereka hidup terus, dikenang turun-menurun. Alleluya.

Doa Pagi


Allah Bapa yang Maharahim, milik tak seberapa yang ada pada kami rupanya tak mencukupi untuk sekian banyak orang yang ada di sekitar kami. Tetapi Engkau selalu menyelenggarakan segala yang kami perlukan. Datanglah di tengah-tengah kami, ucapkanlah Sabda-Mu dan bagikanlah rezeki-Mu. Jadikanlah rezeki tak seberapa yang kami perlukan tanda kelimpahan dan kemurahan hati-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
     
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:34-42)
   
"Para rasul bergembira karena mereka dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus."
     
Pada waktu itu para rasul sedang diperiksa oleh Mahkamah Agama Yahudi. Maka seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta supaya para rasul itu disuruh keluar sebentar. Sesudah itu ia berkata kepada sidang, "Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini! Sebab dahulu telah muncul Si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa, dan ia mempunyai kira-kira empat ratus pengikut; tetapi ia dibunuh, lalu cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap. Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk, muncullah Si Yudas, seorang Galilea. Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan cerai-berailah seluruh pengikutnya. Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap; tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah." Nasihat itu diterima. Sesudah itu para rasul dilepaskan. Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus. Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah umat dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14; Ul:1a)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b, 2/4)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
   
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:1-15)
   
"Yesus membagi-bagikan roti kepada orang banyak yang duduk di situ, sebanyak mereka kehendaki."
    
Pada waktu itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mukjizat-mukjizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. Ketika itu Paska, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya, dan melihat bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus, "Di manakah kita akan membeli roti, sehingga mereka ini dapat makan?" Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya, "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja!" Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya, "Di sini ada seorang anak, yang membawa lima roti jelai dan mempunyai dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" Kata Yesus, "Suruhlah orang-orang itu duduk!" Ada pun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ; demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya, "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih, supaya tidak ada yang terbuang." Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. Ketika orang-orang itu melihat mukjizat yang telah diadakan Yesus, mereka berkata, "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia!" Karena Yesus tahu bahwa mereka akan datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk dijadikan raja, Ia menyingkir lagi ke gunung seorang diri.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
           
atau Bait Pengantar Injil dan bacaan Injil dari Rumus Khusus Pw. St. Atanasius
    
Bait Pengantar Injil 
Ref. Alleluya, alleluya 
Ayat. (bdk. Yoh 16:13) 
Roh Kebenaran akan datang dan mengajar kalian segala kebenaran. Ia akan mengingatkan segala yang telah Kunyatakan kepadamu.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:22-25a) 
 
"Apabila kamu dianiaya di suatu kota, larilah ke kota yang lain."
  
Tatkala mengutus murid-murid-Nya, Yesus berkata kepada mereka, "Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi barangsiapa bertahan sampai kesudahannya, ia akan selamat. Apabila kamu dianiaya di suatu kota, larilah ke kota yang lain. Aku berkata kepadamu: Sungguh, sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. Seorang murid tidaklah melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya, dan bagi seorang hamba juga ia menjadi sama seperti tuannya." 
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. 
     
Renungan

     
Hari ini Gereja memperingati St Athanasius, Uskup dan Pujangga Gereja. Athanasius adalah pembela terbesar ajaran Gereja Katolik tentang Tritunggal Mahakudus dan Misteri Penjelmaan Sabda menjadi Manusia. Ia dikenal sebagai ”Bapa Ortodoksi” karena perjuangannya yang besar dalam menentang ajaran-ajaran sesat yang berkembang pada masa itu. Sebagai uskup, Athanasius berusaha menyampaikan ajaran yang benar. Ia menentang dan melawan ajaran-ajaran sesat dalam Gereja, sehingga beberapa kali hidupnya terancam dan ia harus melarikan diri untuk menyelamatkan diri dari kepungan musuh-musuhnya. Athanasius dikenal sebagai uskup yang banyak menulis. Dengan tulisan-tulisannya ia berusaha menerangkan dan membela ajaran iman yang benar.

Petrus dan Yohanes dalam bacaan pertama juga menyampaikan ajaran yang benar bahwa Yesus Kristus adalah jalan, kebenaran dan hidup. Yesus Kristus adalah Juru Selamat yang dibangkitakan oleh Allah dan berkuasa menyembuhkan segala penyakit. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan tetapi telah menjadi batu penjuru.

Yesus datang untuk memberikan hidup kepada kita, memberikan harapan di saat kita susah, dan memerintahkan yang baik dan benar kepada kita, sehingga kita akan menghasilkan buah dalam hidup dan karya kita.

Ya Bapa, ajarlah aku untuk mendengarkan Yesus Putra-Mu, sehingga aku berjalan di jalan yang benar dan hidupku menghasilkan buah. Amin.

Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy