Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Akulah Roti Hidup
Ada suatu kisah menarik dalam hubungan dengan perkataan
Yesus mengenai “Akulah Roti Hidup” ini. Ketika Misa Sabtu sore selesai, seorang
anak muda cepat-cepat menjumpai saya. Kemudian dia berkata, “Romo, hidup rohani
saya mungkin sangat kering. Ketika saya memandang “hosti” yang diangkat romo di
altar waktu Misa, saya tidak merasa apa-apa. Saya hanya lihat, itu roti biasa.”
Ketika mendengar ungkapan yang sungguh tulus dari anak muda ini, saya hanya
tersenyum. Lalu, saya mengajak dia masuk ke kantor saya.
Ketika berada di
kantor, saya pun tidak berbicara banyak pada dia. Saya hanya meminta padanya
untuk mengikuti Misa setiap hari, walaupun kehidupan rohaninya sungguh kering. Saya
katakan padanya, “OK, kamu merasa kehidupan rohanimu kering kerontang. Saya minta
kamu ikut saja setiap Misa dan tanpa berkata apa-apa. Pandang saja ke altar,
ketika imam mengangkat “piala” dan “hosti” itu.” Dia pun mengikuti nasihat saya
ini. Dengan taat dan rajin, setiap Minggu, bahkan setiap hari, dia selalu
mengikuti perayaan Ekaristi atau Misa di paroki. Hal ini berlangsung dalam
waktu yang cukup lama. Saya menunggu, apa yang akan terjadi dalam kehidupan
rohaninya, saat dia dengan tekun mengikuti perayaan Misa.
Akhirnya, sekarang
dia sungguh mulai menyadari bahwa memang benar Hosti dan Anggur itu adalah
Tubuh dan Darah Yesus sendiri. Dia sangat percaya dan yakin! Dia mengatakan
bahwa dalam Ekaristi, Yesus tidak memberi kita suatu “barang”, tetapi diri-Nya
sendiri, “Akulah roti hidup!” Dia memberikan Tubuh-Nya sendiri dan mencurahkan
Darah-Nya sendiri bagi kita. Anak muda tersebut telah “mengalami” peristiwa
yang mengubah pandangannya tentang Ekaristi.
Sebagai orang
Katolik, kita pantas bersyukur karena selalu diberi kesempatan untuk bisa
bersatu dengan Yesus melalui Ekaristi. Dalam Sakramen Ekaristi, Tuhan Yesus
Kristus memberikan anugerah sangat besar kepada setiap orang yang
mengimani-Nya, yaitu Tubuh dan Darah-Nya sendiri, dalam rupa roti dan anggur.
Maka, mari kita rajin dan tekun merayakan Ekaristi dengan penuh iman. Sebab,
dalam Ekaristi itulah kita diundang oleh Tuhan untuk bersatu dengan Dia secara
sakramental, tanpa kata, demi keselamatan kita dan umat manusia lainnya. (Alberto Djono Moi, O.Carm/Cafe Rohani)
Kamis, 08 Mei 2014 Hari Biasa Pekan III Paskah
Kamis, 08 Mei 2014
Hari Biasa Pekan III Paskah
Liturgi tidak pernah menjadi milik pribadi siapa pun, baik itu selebran atau komunitas dimana misteri dirayakan – St. Yohanes Paulus II: “Ekaristi dan hubungannya dengan Gereja”
Antifon Pembuka (Kel 15:1-2)Hari Biasa Pekan III Paskah
Liturgi tidak pernah menjadi milik pribadi siapa pun, baik itu selebran atau komunitas dimana misteri dirayakan – St. Yohanes Paulus II: “Ekaristi dan hubungannya dengan Gereja”
Marilah kita memuji Allah, pahlawan gagah perkasa. Ia menyelamatkan kita dengan kekuatan-Nya yang jaya. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahamulia, kami bersyukur karena Yesus Kristus, Putra-Mu adalah Roti Hidup yang turun dari surga dan yang memberi hidup bagi kami. Kami rindu untuk menyambut Tubuh dan Darah Kristus yang kami terima dalam Ekaristi sebagai bukti bahwa Yesus berbagi kasih kepada manusia. Semoga kenangan yang luhur ini membuat kami semua semakin berani berbuat kasih kepada sesama. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Firman Tuhan menghantar sida-sida kepada pertobatan dengan mau memberi diri dibaptis. Rahmat baptis menghantar pengenalan akan Sang Juruselamat dan iman akan Dia itu menyelamatkan.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:26-40)
"Jika Tuan percaya dengan segenap hati, Tuan boleh dibaptis."
Waktu Filipus di Samaria, berkatalah seorang malaikat Tuhan kepadanya, “Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menyusur jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi. Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang, ia duduk dalam keretanya sambil membaca kitab Nabi Yesaya. Lalu kata Roh kepada Filipus, “Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!” Filipus segera mendekat, dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab Nabi Yesaya. Kata Filipus, “Mengertikah Tuan apa yang Tuan baca itu?” Jawabnya, “Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?” Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya, siapakah yang akan menceritakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi. Maka kata sida-sida itu kepada Filipus, “Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?” maka mulailah Filipus berbicara, dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. Mereka melanjutkan perjalanan, dan tiba di suatu tempat yang ada airnya. Lalu kata sida-sida itu, “Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?” Sahut Filipus, “Jika Tuan percaya dengan segenap hati, boleh.” Jawabnya, “Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.” Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus, dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia menjelajah daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 822
Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 66:8-9.16-17.20; R:1)
1. Pujilah Allah kami, hai para bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya! Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah.
2. Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takwa kepada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.
3. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku, dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya daripadaku.
Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:51)
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, sabda Tuhan. Barangsiapa makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
Yesus Kristus adalah roti hidup yang menghantar setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Yesus memberikan diri-Nya bagi kehidupan dunia. Siapa yang percaya kepada-Nya akan hidup selama-lamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:44-51)
"Akulah roti hidup yang telah turun dari surga."
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Tidak seorang pun dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku; dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi; Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa! Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari surga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Yesus menyatakan diri-Nya sebagai roti yang turun dari surga, yang dianugerahkan untuk kehidupan dunia. Barangsiapa yang makan daging-Nya dan minum darah-Nya akan hidup selama-lamanya. Apakah ketika kita menyambut Tubuh dan Darah Yesus kita sungguh yakin bahwa kita makan Tubuh dan Darah Yesus? Apakah ada kemajuan yang sangat berarti yang telah kita capai karena makan Tubuh dan Darah-Nya?
Doa Malam
Tuhan, berilah kesadaran kepada kami semua agar Sakramen Ekaristi semakin menjadi pusat hidup kami. Berkatilah agar umat-Mu memiliki kerinduan yang dalam akan Ekaristi, sehingga senantiasa mengusahakan untuk hadir menimba kekuatan baru, jika tidak bisa setiap hari, setidaknya pada hari Minggu. Amin.
“Kami menyebut makanan ini Ekaristi, dan tak satu orangpun diperbolehkan untuk mengambil bagian di dalamnya kecuali jika ia percaya kepada pengajaran kami… Sebab kami menerima ini tidak sebagai roti biasa atau minuman biasa; tetapi karena oleh kuasa Sabda Allah, Yesus Kristus Penyelamat kita telah menjelma menjadi menjadi manusia yang terdiri atas daging dan darah demi keselamatan kita, maka, kami diajar bahwa makanan itu yang telah diubah menjadi Ekaristi oleh doa Ekaristi yang ditentukan oleh-Nya, adalah Tubuh dan Darah dari Kristus yang menjelma dan dengan perubahan yang terjadi tersebut, maka tubuh dan darah kami dikuatkan.” -- St. Yustinus, Martir
RUAH
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
Rabu, 07 Mei 2014
Hari Biasa Pekan III Paskah
Hari Biasa Pekan III Paskah
Kis 8:1b-8; Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a; Yoh 6:35-40
"Inilah
kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan
percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku
membangkitkannya pada akhir zaman."
Rm. Agoeng, seorang kawan sekaligus guru saya mempunyai motto "melihat yang tak terlihat". Penghayatan atas motto ini membuat banyak yang tampaknya biasa bahkan remeh menjadi keren, istimewa, luar biasa dan inspiratif. Untuk "melihat yang tak terlihat" ini tentunya tidak cukup hanya dengan mata indrawi tetapi lebih-lebih mata hati atau mata iman yang memampukan kita untuk merefleksikan dan memaknai hal-hal yang dilihat secara indrawi sehingga tersingkaplah apa yang ada dibaliknya. Injil hari ini juga mengundang kita untuk "melihat yang tak terlihat". Allah Bapa menghendaki agar kita melihat Anak-Nya, yakni Yesus Kristus, dan percaya kepada-Nya supaya kita memperoleh hidup yang kekal. Bagaimana mungkin pada zaman sekarang kita dapat melihat Yesus yang tidak terlihat secara fisik. Kalau hanya menggunakan mata indrawi tentu tidak mungkin. Namun kita mempunyai mata iman yang memampukan kita untuk melihat-Nya melalui apa yang kita lihat secara indrawi. Hal ini amat jelas dalam Ekaristi. Ketika mata indrawi kita melihat hosti diberkati, mata iman kita melihatnya sebagai Tubuh Kristus sebagaimana ditegaskan oleh Santo Yohanes Paulus II, "Dalam roti dan anggur, janganlah hanya melihat unsur alamiah, sebab Tuhan telah tegas mengatakan bahwa itu adalah tubuh dan darah-Nya: iman memastikan bagimu, kendati indera menunjuk kepada yang lain." (EE 14). Tentu dalam banyak kesempatan lain, dengan kepekaan mata iman kita, kita pun mampu melihat Tuhan, misalnya dalam diri sesama (bdk. Mat 25:40).
Doa: Tuhan, semoga mata iman kami semakin peka untuk melihat Engkau dalam hidup kami sehari-hari, terutama dalam Ekaristi. Amin. -agawpr-
Rm. Agoeng, seorang kawan sekaligus guru saya mempunyai motto "melihat yang tak terlihat". Penghayatan atas motto ini membuat banyak yang tampaknya biasa bahkan remeh menjadi keren, istimewa, luar biasa dan inspiratif. Untuk "melihat yang tak terlihat" ini tentunya tidak cukup hanya dengan mata indrawi tetapi lebih-lebih mata hati atau mata iman yang memampukan kita untuk merefleksikan dan memaknai hal-hal yang dilihat secara indrawi sehingga tersingkaplah apa yang ada dibaliknya. Injil hari ini juga mengundang kita untuk "melihat yang tak terlihat". Allah Bapa menghendaki agar kita melihat Anak-Nya, yakni Yesus Kristus, dan percaya kepada-Nya supaya kita memperoleh hidup yang kekal. Bagaimana mungkin pada zaman sekarang kita dapat melihat Yesus yang tidak terlihat secara fisik. Kalau hanya menggunakan mata indrawi tentu tidak mungkin. Namun kita mempunyai mata iman yang memampukan kita untuk melihat-Nya melalui apa yang kita lihat secara indrawi. Hal ini amat jelas dalam Ekaristi. Ketika mata indrawi kita melihat hosti diberkati, mata iman kita melihatnya sebagai Tubuh Kristus sebagaimana ditegaskan oleh Santo Yohanes Paulus II, "Dalam roti dan anggur, janganlah hanya melihat unsur alamiah, sebab Tuhan telah tegas mengatakan bahwa itu adalah tubuh dan darah-Nya: iman memastikan bagimu, kendati indera menunjuk kepada yang lain." (EE 14). Tentu dalam banyak kesempatan lain, dengan kepekaan mata iman kita, kita pun mampu melihat Tuhan, misalnya dalam diri sesama (bdk. Mat 25:40).
Doa: Tuhan, semoga mata iman kami semakin peka untuk melihat Engkau dalam hidup kami sehari-hari, terutama dalam Ekaristi. Amin. -agawpr-
Rabu, 07 Mei 2014 Hari Biasa Pekan III Paskah
Rabu, 07 Mei 2014
Hari Biasa Pekan III Paskah
Orang yang sudah lahir tidak dapat kembali dalam rahim ibu yang melahirkannya. Pembaptisan adalah kelahiran baru -- St. Yustinus, Martir
Antifon Pembuka (Mzm 71:8.23)
Semoga lidahku bernyanyi memuji Engkau. Semoga bibirku bersorak bermadah kepada-Mu. Alleluya.
Doa Pagi
Ya Allah, beriman kepada-Mu dan menjadi saksi cinta kasih-Mu ternyata membutuhkan perjuangan terus-menerus. Karena itu, berikanlah rahmat-Mu untuk menjalani hidup ini meski rintangan dan godaan selalu menanti. Sebab yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:1b-8)
Hari Biasa Pekan III Paskah
Orang yang sudah lahir tidak dapat kembali dalam rahim ibu yang melahirkannya. Pembaptisan adalah kelahiran baru -- St. Yustinus, Martir
Antifon Pembuka (Mzm 71:8.23)
Semoga lidahku bernyanyi memuji Engkau. Semoga bibirku bersorak bermadah kepada-Mu. Alleluya.
Doa Pagi
Ya Allah, beriman kepada-Mu dan menjadi saksi cinta kasih-Mu ternyata membutuhkan perjuangan terus-menerus. Karena itu, berikanlah rahmat-Mu untuk menjalani hidup ini meski rintangan dan godaan selalu menanti. Sebab yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:1b-8)
"Mereka menjelajah seluruh negeri sambil memberitakan Injil."
Setelah Stefanus dibunuh, mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat. Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu. Ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki serta perempuan ke luar, lalu menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. Mereka yang tersebar menjelajah ke seluruh negeri sambil memberitakan Injil. Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu. Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!
Ayat. (Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a; R:1)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu!"
2. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu. Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia.
3. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Setiap orang yang percaya kepada Anak, beroleh hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkannya pada akhir zaman.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:35-40)
"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguh pun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Tidak ada orang yang mau menderita sakit, setiap orang pasti ingin sehat. Ketika sakit orang pasti akan berusaha apapun untuk bisa sembuh dan sehat kembali. Berbagai upaya medis dilakukan, pengobatan alternatif dijalani, bahkan juga doa-doa untuk memohon kesembuhan dipanjatkan.
Rasul Filipus pergi ke salah satu kota di Samaria untuk memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Sambil memberitakan Mesias ia juga menyembuhkan banyak orang. Banyak orang yang kerasukan roh jahat dibebaskan oleh Filipus dalam nama Yesus, dan juga banyak orang lumpuh dan orang timpang disembuhkan. Berkat pewartaan Filipus dan juga berkat mukjizat-mukjizat penyembuhan yang terjadi, banyak orang mengalami sukacita, kemudian mereka dengan bulat hati menerima Yesus Kristus sebagai Mesias. Mereka menerima Mesias, mereka disembuhkan, dan mereka mengalami sukacita.
Yesus bersabda ”Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan kubuang. Setiap orang yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman”.
Kita semua datang kepada Yesus karena Dia adalah Roti Hidup yang turun dari surga. Dia datang untuk memberikan kehidupan, harapan kepada yang putus asa, dan kesembuhan kepada yang sakit. Dia datang untuk memberikan sukacita kepada kita.
Tuhan Yesus Kristus, Engkau datang untuk memberikan sukacita kepadaku. Semoga sukacita yang aku peroleh mampu dibagikan kepada sesamaku, sehingga semakin banyak orang mengalami kasih-Mu. Amin.
KATEKESE LITURGI:
CARA PENERIMAAN KOMUNI DUA RUPA
(untuk imam)
PUMR No. 242. Sesudah menyelesaikan doa sebelum komuni, selebran utama berlutut, lalu mundur beberapa langkah. Kemudian konselebran satu per satu maju ke tengah, berlutut dan dengan khidmat mengambil Tubuh Kristus dari Altar. Hosti di pegang dengan tangan kanan yang ditopang dengan tangan kiri. Lalu mereka kembali ke tempat masing-masing. Akan tetapi, menurut cara lain, para konselebran dapat tetap tinggal pada tempat masing-masing dan mengambil Tubuh Kristus dari patena yang disampaikan oleh selebran utama atau konselebran lain kepada masing-masing konselebran atau yang diedarkan dari konselebran yang satu kepada yang lain.
PUMR No. 243. Kemudian selebran utama mengambil hosti yang dikonsekrasikan dalam perayaan Misa yang bersangkutan. Dengan menghadap ke arah umat, ia mengangkatnya sedikit di atas patena atau di atas piala, sambil mengucapkan: "Inilah Anakdomba Allah..." Bersama-sama dengan para konselebran dan umat, ia melanjutkan "Ya Tuhan, saya tidak pantas....."
PUMR No. 244. Lalu selebran utama dengan menghadap ke arah altar berdoa dalam hati Semoga Tubuh Kristus selalu melindungi aku. Setelah itu ia menyambut Tubuh Kristus dengan khidmat. Hal yang sama dilakukan oleh para konselebran. Sesudah itu diakon menyambut Tubuh Kristus dari tangan selebran utama.
PUMR No. 245. Darah Kristus dapat disambut dengan bermacam-macam cara: Dapat di minum langsung dari piala, atau dengan menggunakan pipa kecil atau sendok, ataupun dengan mencelupkan hosti ke dalam piala.
PUMR No. 246. Kalau komuni Darah Kristus dilaksanakan dengan minum langsung dari piala, maka dapat diikuti salah satu cara di bawah ini :
PUMR No. 243. Kemudian selebran utama mengambil hosti yang dikonsekrasikan dalam perayaan Misa yang bersangkutan. Dengan menghadap ke arah umat, ia mengangkatnya sedikit di atas patena atau di atas piala, sambil mengucapkan: "Inilah Anakdomba Allah..." Bersama-sama dengan para konselebran dan umat, ia melanjutkan "Ya Tuhan, saya tidak pantas....."
PUMR No. 244. Lalu selebran utama dengan menghadap ke arah altar berdoa dalam hati Semoga Tubuh Kristus selalu melindungi aku. Setelah itu ia menyambut Tubuh Kristus dengan khidmat. Hal yang sama dilakukan oleh para konselebran. Sesudah itu diakon menyambut Tubuh Kristus dari tangan selebran utama.
PUMR No. 245. Darah Kristus dapat disambut dengan bermacam-macam cara: Dapat di minum langsung dari piala, atau dengan menggunakan pipa kecil atau sendok, ataupun dengan mencelupkan hosti ke dalam piala.
PUMR No. 246. Kalau komuni Darah Kristus dilaksanakan dengan minum langsung dari piala, maka dapat diikuti salah satu cara di bawah ini :
a. Selebran utama mengambil piala dan berdoa dalam hati: Semoga Darah Kristus selalu melindungi aku. Sesudah minum sedikit, piala diberikan kepada diakon atau seorang imam konselebran. Kemudian selebran utama membagikan komuni kepada umat (bdk.no.160-162). Para konselebran menghampiri altar satu persatu, atau, kalau ada dua piala, berdua-dua, berlutut,, lalu menyambut Darah Kristus. Sesudah menyambut, mereka langsung membersihkan bibir piala, lalu kembali ke tempat duduk.
b. Selebran utama tetap berdiri pada tempatnya menghadap ke arah altar dan menyambut Darah Kristus. Para konselebran juga tetap berdiri pada tempatnya masing-masing dan menerima piala dari tangan diakon atau salah seorang konselebran. Piala juga dapat diedarkan dari konselebran yang satu kepada yang lain. Setiap kali seorang konselebran minum dari piala, hendaknya bibir piala itu dibersihkan, entah oleh orang yang minum itu sendiri, entah oleh orang yang menyerahkannya. Sesudah menyambut, masing-masing kembali ke tempat duduk.
Komuni dalam dua rupa selalu diizinkan "bagi Imam-Imam yang tidak dapat merayakan Misa atau ikut dalam konselebrasi". (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 99)
CARA PENERIMAAN KOMUNI DUA RUPA
(untuk umat, termasuk akolit, diakon dan prodiakon)
PUMR No. 284. Kalau komuni dilaksanakan dalam dua rupa :
a. Seturut ketentuan, piala dilayani oleh diakon atau, kalau tidak ada diakon, oleh seorang imam. Dapat juga piala dilayani oleh akolit yang dilantik secara liturgis atau oleh pelayan komuni tak-lazim. Kalau terpaksa, piala juga dapat dilayani oleh anggota jemaat yang diberi tugas hanya untuk kesempatan yang bersangkutan;
b. Seluruh sisa Darah Kristus diminum pada altar oleh imam atau diakon atau akolit yang dilantikyang pada waktu itu melayani piala dan kemudian membersihkan serta mengatur kembali bejana-bejana kudus seperti biasa.
Komuni hendaknya dapat diterimakan hanya dalam wujud roti kepada umat beriman yang barangkali menginginkannya.
PUMR No. 285. Yang harus disiapkan untuk komuni-dua-rupa ialah :
a. Kalau komuni-anggur dilaksanakan dengan minum langsung dari piala, hendaknya disiapkan beberapa piala atau satu piala yang cukup besar. Tetapi, hendaknya diusahakan jangan sampai Darah Kristus tersisa terlalu banyak;
b. Kalau komuni-anggur dilaksanakan dengan mencelupkan hosti ke dalam piala, hendaknya disiapkan hosti, hosti yang tidak terlalu kecil dan tipis, tetapi lebih tebal dari pada biasanya, supaya sesudah dicelupkan masih dapat diberikan dengan mudah kepada orang yang menyambut.
PUMR No. 287. Kalau komuni-dua-rupa dilaksanakan dengan mencelupkan hosti ke dalam anggur, tiap penyambut, sambil memegang patena di bawah dagu, menghadap imam yang memegang piala. Di samping imam berdiri pelayan yang memegang bejana kudus berisi hosti. Imam mengambil hosti, mencelupkan sebagian ke dalam piala, memperlihatkannya kepada penyambut sambil berkata: Tubuh dan Darah Kristus. Penyambut menjawab: Amin, lalu menerima hosti dengan mulut, dan kemudian kembali ke tempat duduk.
a. Seturut ketentuan, piala dilayani oleh diakon atau, kalau tidak ada diakon, oleh seorang imam. Dapat juga piala dilayani oleh akolit yang dilantik secara liturgis atau oleh pelayan komuni tak-lazim. Kalau terpaksa, piala juga dapat dilayani oleh anggota jemaat yang diberi tugas hanya untuk kesempatan yang bersangkutan;
b. Seluruh sisa Darah Kristus diminum pada altar oleh imam atau diakon atau akolit yang dilantikyang pada waktu itu melayani piala dan kemudian membersihkan serta mengatur kembali bejana-bejana kudus seperti biasa.
Komuni hendaknya dapat diterimakan hanya dalam wujud roti kepada umat beriman yang barangkali menginginkannya.
PUMR No. 285. Yang harus disiapkan untuk komuni-dua-rupa ialah :
a. Kalau komuni-anggur dilaksanakan dengan minum langsung dari piala, hendaknya disiapkan beberapa piala atau satu piala yang cukup besar. Tetapi, hendaknya diusahakan jangan sampai Darah Kristus tersisa terlalu banyak;
b. Kalau komuni-anggur dilaksanakan dengan mencelupkan hosti ke dalam piala, hendaknya disiapkan hosti, hosti yang tidak terlalu kecil dan tipis, tetapi lebih tebal dari pada biasanya, supaya sesudah dicelupkan masih dapat diberikan dengan mudah kepada orang yang menyambut.
PUMR No. 287. Kalau komuni-dua-rupa dilaksanakan dengan mencelupkan hosti ke dalam anggur, tiap penyambut, sambil memegang patena di bawah dagu, menghadap imam yang memegang piala. Di samping imam berdiri pelayan yang memegang bejana kudus berisi hosti. Imam mengambil hosti, mencelupkan sebagian ke dalam piala, memperlihatkannya kepada penyambut sambil berkata: Tubuh dan Darah Kristus. Penyambut menjawab: Amin, lalu menerima hosti dengan mulut, dan kemudian kembali ke tempat duduk.
Umat tidak diizinkan mengambil sendiri - apalagi meneruskan kepada orang lain - Hosti Kudus atau Piala Kudus, Dalam konteks ini harus ditinggalkan juga penyimpangan dimana kedua mempelai saling menerimakan Komuni Suci dalam Misa Perkawinan.
(Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 94)
(Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 94)
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian
Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Selasa, 06 Mei 2014
Hari Biasa Pekan III Paskah
Hari Biasa Pekan III Paskah
Kis 7:51 – 8:1a; Mzm 31:3c-4.6ab.7b.8a.17.21ab; Yoh 6:30-35
Kata
Yesus kepada mereka, “Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku,
ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak
akan haus lagi.
Pada saat kita lapar dan haus, kita tidak mempunyai daya dan kekuatan. Perut melilit-lilit, badan lemas, mata berkunang-kunang dan pikiran kurang berfungsi dengan baik. Kalau hal ini terjadi, kita semua tahu apa yang harus dan segera kita lakukan, yakni makan dan minum. Kita tahu bahwa makan(an) dan minum(an) adalah solusi paling ampuh untuk mengatasi lapas dan haus, juga untuk mendapatkan tenaga dan kekuatan, untuk tetap sehat dan untuk bertahan hidup. Maka, makan dan minum merupakan aktivitas harian yang biasanya selalu kita lakukan dengan gembira. Meskipun kita melakukan berulang-ulang, kita tidak pernah bosan. Bahkan kita rela bekerja keras untuk dapat makan setiap kali kita membutuhkan. Itulah makanan jasmani untuk tubuh kita, yang mutlak kita butuhkan selama kita hidup di dunia ini. Namun, sebagai orang beriman, kita tidak hanya memiliki tubuh saja tetapi juga jiwa dan roh (bdk. 1 Tes 5:23). Dan sebagaimana tubuh kita mutlak membutuhkan makanan dan minuman untuk tertahan hidup di dunia ini, jiwa dan roh kita juga mutlak membutuhkan makanan dan minuman untuk bertahan hidup baik di dunia maupun di akherat. Syukur kepada Allah karena melalui Tuhan Yesus Kristus, Ia selalu menyediakan makanan dan minuman rohani bagi bagi jiwa dan roh kita. Setiap saat, Ia mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan penuh iman sehingga kita tidak pernah kelaparan dan kehausan. Maka, sebagaimana kita tidak pernah bosan tetapi selalu dengan gembira datang ke tempat di mana tersedia makanan dan minuman kemudian makan dan minum apa yang tersedia, marilah kita juga tidak pernah bosan tetapi selalu datang kepada Tuhan dengan penuh sukacita. Dia menyediakan makanan dan minuman bergizi yang sama sekali tidak mengandung risiko penyakit seperti halnya makanan bagi tubuh kita, gratis pula. Kita hanya perlu mengorbankan waktu saja. Dan siapa pun yang tekun dan setia datang kepada-Nya hidupnya selalu terjamin, baik di dunia maupun di akherat.
Doa: Tuhan, berkatilah niatku untuk semakin tekun dan setia datang kepada-Mu sehingga setiap saat aku menerima makanan dan minuman rohani yang selalu Kausediakan bagiku. Amin. -agawpr-
Pada saat kita lapar dan haus, kita tidak mempunyai daya dan kekuatan. Perut melilit-lilit, badan lemas, mata berkunang-kunang dan pikiran kurang berfungsi dengan baik. Kalau hal ini terjadi, kita semua tahu apa yang harus dan segera kita lakukan, yakni makan dan minum. Kita tahu bahwa makan(an) dan minum(an) adalah solusi paling ampuh untuk mengatasi lapas dan haus, juga untuk mendapatkan tenaga dan kekuatan, untuk tetap sehat dan untuk bertahan hidup. Maka, makan dan minum merupakan aktivitas harian yang biasanya selalu kita lakukan dengan gembira. Meskipun kita melakukan berulang-ulang, kita tidak pernah bosan. Bahkan kita rela bekerja keras untuk dapat makan setiap kali kita membutuhkan. Itulah makanan jasmani untuk tubuh kita, yang mutlak kita butuhkan selama kita hidup di dunia ini. Namun, sebagai orang beriman, kita tidak hanya memiliki tubuh saja tetapi juga jiwa dan roh (bdk. 1 Tes 5:23). Dan sebagaimana tubuh kita mutlak membutuhkan makanan dan minuman untuk tertahan hidup di dunia ini, jiwa dan roh kita juga mutlak membutuhkan makanan dan minuman untuk bertahan hidup baik di dunia maupun di akherat. Syukur kepada Allah karena melalui Tuhan Yesus Kristus, Ia selalu menyediakan makanan dan minuman rohani bagi bagi jiwa dan roh kita. Setiap saat, Ia mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan penuh iman sehingga kita tidak pernah kelaparan dan kehausan. Maka, sebagaimana kita tidak pernah bosan tetapi selalu dengan gembira datang ke tempat di mana tersedia makanan dan minuman kemudian makan dan minum apa yang tersedia, marilah kita juga tidak pernah bosan tetapi selalu datang kepada Tuhan dengan penuh sukacita. Dia menyediakan makanan dan minuman bergizi yang sama sekali tidak mengandung risiko penyakit seperti halnya makanan bagi tubuh kita, gratis pula. Kita hanya perlu mengorbankan waktu saja. Dan siapa pun yang tekun dan setia datang kepada-Nya hidupnya selalu terjamin, baik di dunia maupun di akherat.
Doa: Tuhan, berkatilah niatku untuk semakin tekun dan setia datang kepada-Mu sehingga setiap saat aku menerima makanan dan minuman rohani yang selalu Kausediakan bagiku. Amin. -agawpr-
Selasa, 06 Mei 2014 Hari Biasa Pekan III Paskah
Selasa, 06 Mei 2014
Hari Biasa Pekan III Paskah
“Kita tidak dapat mencinta kalau tidak lebih dulu dicinta” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Why 19:5; 12:10)
Pujilah Allah kita, kamu sekalian yang hina dan mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan kerajaan Kristus. Alleluya.
Doa Pagi
Ya Tuhan, lewat pengorbanan St. Stefanus, martir-Mu, kami berdoa bagi siapa saja yang menghalangi perkembangan Gereja-Mu di tanah air ini. Berkatilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang dia perbuat. Berilah rahmat-Mu agar suatu saat mereka menjadi tahu dan mengenal Putra-Mu dan semoga nama-Mu semakin dimuliakan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Teguran keras Stefanus terhadap sidang Mahkamah Yahudi sangat menusuk hati mereka. Stefanus melihat kemuliaan Allah karena berani mewartakan kebenaran. Kematian Stefanus adalah kurban kasih Kristus.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (7:51-8:1a)
Hari Biasa Pekan III Paskah
“Kita tidak dapat mencinta kalau tidak lebih dulu dicinta” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (Why 19:5; 12:10)
Pujilah Allah kita, kamu sekalian yang hina dan mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan kerajaan Kristus. Alleluya.
Doa Pagi
Ya Tuhan, lewat pengorbanan St. Stefanus, martir-Mu, kami berdoa bagi siapa saja yang menghalangi perkembangan Gereja-Mu di tanah air ini. Berkatilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang dia perbuat. Berilah rahmat-Mu agar suatu saat mereka menjadi tahu dan mengenal Putra-Mu dan semoga nama-Mu semakin dimuliakan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Teguran keras Stefanus terhadap sidang Mahkamah Yahudi sangat menusuk hati mereka. Stefanus melihat kemuliaan Allah karena berani mewartakan kebenaran. Kematian Stefanus adalah kurban kasih Kristus.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (7:51-8:1a)
"Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
Di hadapan sidang Mahkamah Agama Yahudi Stefanus berkata kepada Imam Besar, para penatua dan ahli Taurat, “Hai orang-orang yang keras kepala, yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus; sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang telah menubuatkan kedatangan Orang Benar yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kita telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, tetapi kamu tidak menurutinya!” Mendengar semuanya itu, para anggota Mahkamah Agung sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret Stefanus ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut Stefanus berseru dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka.” Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus. Saulus juga setuju bahwa Stefanus mati dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan nyawaku.
Ayat. (Mzm 31:3-4.6.7.8)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. Tetapi aku percaya kepada Tuhan, aku akan bersorak sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu.
3. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:35)
Akulah roti hidup yang turun dari surga, sabda Tuhan; Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
Banyak orang meminta tanda untuk dapat percaya kepada Yesus. Tanda roti manna tidak menghantar kepada kehidupan. Yesuslah Roti hidup yang turun dari surga. Setiap orang yang datang dan percaya kepada-Nya tidak akan lapar dan haus lagi. Ia akan dipuaskan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:30-35)
"Bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga."
Di rumah ibadat di Kapernaum orang banyak berkata kepada Yesus, “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya kami dapat melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.” Kata Yesus kepada mereka, “Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Ketika orang banyak meminta tanda dari Yesus supaya mereka percaya kepada-Nya dan menyatakan bahwa manna yang nenek moyang mereka makan adalah roti dari surga, Yesus mengatakan bahwa Dialah roti hidup. Barangsiapa makan Yesus tidak akan lapar dan haus lagi. Inilah tanda nyata ketika kita menyambut Tubuh dan Darah Kristus. Setiap kali kita menyambut komuni, kita sungguh merasakan kekuatan baru dari Dia untuk meneruskan perziarahan kita.
Doa Malam
Tuhan, berilah rahmat yang kubutuhkan agar aku dapat melakukan yang baik dan benar seperti Engkau kehendaki. Semoga lewat kata dan perbuatanku, aku pun dapat menampakkan kehadiran-Mu sehingga nama-Mu semakin dikenal dan dimuliakan, kini dan sepanjang masa. Amin.
RUAH
Berkerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal.
Senin, 05 Mei 2014
Hari Biasa Pekan III Paskah
Kis 6:8-15; Mzm 119:23-24.26-27.29-30; Yoh 6:22-29
"Berkerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal."
Alkisah, seorang kaisar berkata kepada salah satu prajurit berkudanya bahwa ia akan memberikan sebagian kerajaannya sebanyak yang ia mampu jangkau dengan mengendarai kudanya. Maka, dengan penuh semangat, prajurit itu segera melompat ke atas kudanya dan secepat kilat memacunya. Siang malam, ia terus memacu kudanya untuk menjangkau wilayah sebanyak mungkin tanpa menghiraukan rasa lapar, haus dan lelah yang dirasakannya. Akhirnya, setelah beberapa hari dan menjangku wilayah yang cukup luas, ia kelelahan dan sekarat. Barulah ia sadar dan menyesal, "Mengapa aku memaksa diri untuk menjangkau dan memiliki tanah yang luas kalau sekarang aku sekarat dan hanya butuh sebidang tanah sempit sebagai kuburanku?"
Saya yakin, di antara kita tidak ada yang setiap hari, siang malam, hanya bekerja dan bekerja entah demi uang, karier, kekuasaan, popularitas atau yang lainnya sampai mengabaikan kesehatan, refreshing, relasi dengan teman, saudara dan sahabat, bahkan mengabaikan keluarga dan Tuhan. Maka, sabda Tuhan hari ini meneguhkan kita bahwa kita memang harus bekerja untuk mendapatkan rezeki, untuk mengembangkan talenta, untuk mengabdi Tuhan dan melayani sesama. Itulah makna pekerjaan yang akan memberikan kepada kita kebahagiaan sejati karena baik kesehatan fisik maupun relasi dengan Tuhan dan sesama tetap terpelihara dengan baik. Maka, kita harus mengelola pekerjaan-pekerjaan kita supaya jangan sampai kita terlalu memforsir diri, apalagi hanya demi uang, karier, kekuasaan dan popularitas. Semua itu akan mudah binasa dan tidak untuk selamanya kita membutuhkannya karena semuanya berakhir dengan kematian.
Doa: Tuhan, berilah aku kebijaksanaan dalam mengelola hidup dan pekerjaanku supaya aku mendapatkan rezeki yang cukup, mengembangkan talenta secara optimal dan mengabdi Engkau serta melayani sesama dengan gembira. Amin. -agawpr-
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati