| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Yesus berkata kepada Filipus, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?"

Sabtu, 17 Mei 2014
Hari Biasa Pekan IV Paskah

Kis 13:44-52; Mzm 98:1.2-3b.3c-4; Yoh 14:7-14

Yesus berkata kepada Filipus, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?"

Di antara kita ada yang sudah puluhan tahun menjadi Katolik atau menjadi pengikut Kristus. Mungkin ada yang baru belasan tahun, atau malah baru beberapa bulan. Namun, bagi kita yang sudah lama menjadi katolik, mungkin masih saja seperti Filipus yang oleh Yesus dikatakan tidak mengenal Dia meski sudah sekian lama hidup bersama-Nya. Maka kita dipanggil untuk terus-menerus memperdalam dan memperkaya wawasan iman kita. Ada banyak sumber, baik cetak maupun elektronik, termasuk dunia maya (web, blog, dll) yang dapat kita pakai untuk semakin memperdalam iman kita, untuk semakin mengenal Yesus. Dari sekian banyak buku, tentu yang paling utama adalah Kitab Suci. "Tidak mengenal Kitab Suci, berarti tidak mengenal Kristus", demikian kata St. Hieronimus (Dei Verbum 25). Selain Kita Suci, yang pokok antara lain: Ketekismus Gereja Katolik, yang sekarang sudah ada kompendiumnya dan juga ada yang dikemas untuk kaum muda, yaitu YouCat. Untuk di dunia maya, sekarang ini banyak web yang amat membantu kita untuk belajar iman katolik, seperti: http://www.imankatolik.or.id, http://katolisitas.org, http://www.ekaristi.org dan http://doakatolik.com. Selain itu, masih ada aplikasi untuk HP dan sejenisnya seperti alkitab elektonik, ibadat harian, mutiara iman, doakatolik (aplikasi untuk android), dan lain-lain. Marilah kita gunakan berbagai macam kesempatan dan sarana yang ada untuk semakin memperdalam iman dan memperluas wawasan kekatolikan kita supaya kita semakin mencintai Tuhan kita Yesus Kristus yang jauh lebih dahulu dan lebih besar dalam mencintai kita.

Doa: Tuhan, bangkitkanlah dalam diri kami kehendak yang kuat untuk terus-menerus memperdalam iman dan memperluas wawasan kekatolikan kami. Amin. -agawpr-

Kata Yesus kepadanya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Jumat, 16 Mei 2014
Hari Biasa Pekan IV Paskah

Kis 13:26-33; Mzm 2:6-7.8-9.10-11; Yoh 14:1-6

Kata Yesus kepadanya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Kalau kita ingin bepergian ke suatu tempat, tentu kita akan memilih dan menentukan bagaimana kita bisa sampai ke sana. Apakah kita akan jalan kaki, menggunakan kendaraan sendiri, atau menggunakan kendaraan umum. Kalau menggunakan kedaraan umum, kita masih bisa memilih apakah dengan bis, kereta api, kapal laut atau pesawat terbang. Kriteria utama yang menjadi dasar pilihan kita antara lain mana yang paling menjamin keselamatan kita untuk sampai di tempat yang kita tuju.

Sebagai orang beriman, kita pun sedang mengadakan perjalanan menuju tanah air surgawi. Dan karena kita telah dipilih menjadi umat Allah dalam Gereja-Nya yang kudus, maka bagi kita telah ditunjukkan dengan jelas bagaimana kita dapat mencapai tujuan akhir pejiarahan kita tersebut dengan selamat, yakni melalui Yesus Kristus. "Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku", demikianlah Ia menegaskan jati diri-Nya sebagai jalan, kebenaran dan hidup kita. Untuk itu, marilah kita semakin setia mengikuti Yesus, tidak usah mencoba-coba cari jalan lain nanti malah tersesat dan hilang. Hanya dalam Yesuslah keselamatan kita sungguh-sungguh terjamin.

Doa: Bapa, kami bersyukur karena Engkau telah memberikan jaminan keselamatan kami dalam diri Yesus Kristus, Putera-Mu. Bantulah kami dengan rahmat-Mu untuk semakin setia mengikuti Putera-Mu sepanjang hidup kami. Amin. -agawpr-

Jumat, 16 Mei 2014 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Jumat, 16 Mei 2014
Hari Biasa Pekan IV Paskah
    
Yesus Kristus selalu merupakan titik acuan yang pertama dan terakhir dari katekese. Ia adalah "jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh 14:6). Kalau kita memandang kepada Kristus dengan penuh iman, kita dapat mengharapkan bahwa Ia akan memenuhi janji-janji-Nya dalam diri kita. Dan kalau kita mengasihi Dia, seperti Dia telah mengasihi kita, kita akan bertingkah laku sesuai dengan martabat kita. -- Katekismus Gereja Katolik, 1698

   
Antifon Pembuka (Why 5:9-10)
 
Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari setiap suku, bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah Bapa. Alleluya.
  
Doa Pagi
  

Allah Bapa, sumber kebijaksanaan, kami bersyukur atas kebijaksanaan yang tampak dalam diri Yesus, Putra-Mu. Buatlah kami siap sedia melakukan perintah-Nya serta mengikuti Dia, agar dapat menikmati kebahagiaan. Sebab Dialah yang dijanjikan kepada semua orang di dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:26-33)
     
   
"Janji telah digenapi Allah dengan membangkitkan Yesus."
        
Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, "Hai saudara-saudaraku baik yang termasuk keturunan Abraham maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan sudah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh. Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.
Ayat. (Mzm 2:6-7.8-9.10-11)
1. "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan."
2. "Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."
3. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.
  
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:1-6)
   
"Akulah jalan, kebenaran, dan hidup."
   
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana." Kata Tomas kepada-Nya, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?" Kata Yesus kepada-Nya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
    
Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. --- Yoh 12:48
            
Renungan
   
Hidup adalah pilihan, dan biasanya ada banyak pilihan dihadapkan atau disediakan bagi kita. Kita bisa menjadi apa saja, tergantung pilihan kita. Demikian juga dalam kehidupan iman, ada begitu banyak agama, ada begitu banyak jalan untuk sampai kepada Tuhan. Ada begitu banyak ajaran, aliran, dan nabi yang semuanya menuntun manusia kepada Tuhan.

Sebagai orang yang memilih Katolik sebagai agama kita, berarti kita memilih Kristus sebagai jalan, kebenaran dan kehidupan kita untuk sampai kepada Allah Bapa. Yesus sendiri telah bersabda ”Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”.

Kita memilih Yesus sebagai jalan, kebenaran, dan hidup kita. Ia akan menyediakan tempat bagi kita di rumah Bapa, dalam kerajaan Surga. Kita tidak perlu takut dan gelisah karena Kristus sendiri telah memberikan jaminannya bahwa di rumah Bapa ada begitu banyak tempat untuk kita. Yang diminta dari kita para pengikut Kristus adalah supaya kita tetap beribadah kepada-Nya dengan takwa, bertindak bijaksana, dan selalu mendengarkan ajaran-Nya, maka kehidupan kekal akan dianugerahkan kepada kita.
 
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah jalan, kebenaran dan kehidupan bagiku. Aku ingin selalu setia kepada-Mu, supaya kehidupan kekal senantiasa Kauanugerahkan kepadaku. Amin.
       
Menjadi hak sekalian umat beriman bahwa liturgi, khususnya perayaan Misa Kudus, dilangsungkan sungguh sesuai dengan hasrat Gereja, sesuai dengan penetapan-penetapannya seperti di gariskan dalam buku-buku liturgi dan dalam hukum-hukum dan peraturan lainnya, demikian pula, umat katolik berhak untuk sebuah kurban Misa Kudus yang dirayakan bagi mereka secara utuh, sesuai dengan Ajaran Gereja, dan akhirnya, adalah hak komunitas katolik bahwa Ekaristi yang Maha Kudus itu dilaksanakan baginya sedemikian rupa sehingga sungguh mencolok sebagai sakramen kesatuan, seraya menjauhkan segala cela dan ulah yang dapat menimbulkan perpecahan dalam Gereja. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 12)
           
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

Homili Rm. Agus Widodo, Pr: Kamis, 15 Mei 2014 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Kamis, 15 Mei 2014
Hari Biasa Pekan IV Paskah
 
Kis 13:13-25; Mzm 89:2-3.21-22.25.27; Yoh 13:16-20
 
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Sesudah itu Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya; ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya."

Injil hari ini merupakan bagian dari kisah Yesus membasuh kaki para murid pada perjamuan malam terakhir. Melalui tindakan-Nya itu, Yesus memberikan teladan pelayanan seorang hamba. Membasuh kaki adalah pekerjaan dan kewajiban yang biasa dilakukan para hamba/pelayan terhadap tuannya. Tetapi Yesus - yang adalah guru dan Tuhan - melakukannya untuk para murid-Nya. Maka, selain memberikan teladan pelayanan, Ia juga memberikan teladan kerendahan hati atau merendahkan diri. Maksudnya amat jelas bagi kita. "Aku telah memberikan teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat seperti yang telah Kuperbuat kepadamu" (Yoh 13:16). Selanjutnya, Ia menegaskan, "berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya" (Yoh 13:17). Untuk itu, melalui tugas dan perkerjaan kita masing-masing, marilah kita melayani siapa pun dengan semangat kerendahan hati. Kita tahu, bahwa pelayanan-pelayanan sederhana yang kita lakukan terhadap sesama, hal itu sebenarnya juga kita lakukan terhadap Tuhan sendiri (bdk. Mat 25:40).

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk saling melayani dengan rendah hati. Amin. -agawpr-

Kamis, 15 Mei 2014 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Kamis, 15 Mei 2014
Hari Biasa Pekan IV Paskah
   
“Jawaban Maria… adalah kata yang penting dalam sejarah” (Reinhold Schneider, 1903-1958)

  
Antifon Pembuka (Mzm 68:8.9.20)
   
Ya Allah, ketika Engkau tampil di depan umat-Mu, melangkah mendahului dan tinggal di tengah mereka, maka bumi goncang dan langit bergetar. Alleluya.
      
Doa Pagi

    
Allah yang berbelas kasih, Putera-Mu telah Kauanugerahkan kepada kami sebagai Juruselamat. Limpahkanlah berkat-Mu atas kami agar tetap setia pada iman akan Dia di saat mengalami tawaran-tawaran dunia yang dapat membuat kami mengingkari Dia dan meninggalkan Gereja-Nya. Dialah Tuhan, Pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin.
     
Pengajaran iman Rasul Paulus meneguhkan kehidupan jemaat di Perga dan Antiokhia. Kisah keselamatan meneguhkan iman kita untuk mengabdi Allah dengan setia. Kepenuhan karya keselamatan Allah tersebut berpuncak pada Yesus Kristus.
   

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:13-25)
 
   
"Allah telah membangkitkan Juruselamat dari keturunan Daud."
    
Dalam perjalanannya Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia. Tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem. Dari Perga Paulus dan kawan-kawannya melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat bertanya kepada mereka, “Saudara-saudara, jikalau Saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakan!” Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata, “Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel telah memilih nenek moyang kita, dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang perkasa Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun. Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberi mereka hakim-hakim sampai pada zaman Nabi Samuel. Kemudian mereka meminta seorang raja, dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya. Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian daripadaku. Membuka tali kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.21-22.25.27)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetian-Mu turun temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya, kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus. Maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
3. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.”
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Ya Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati; Engkau mengasihi kami dan telah melepaskan kami dari dosa kami oleh darah-Mu.
   
Yesus menegaskan kepada para murid-Nya bahwa setiap orang hendaknya bersikap seperti hamba. Seorang hamba menemukan kebahagiaan karena menjalankan tugas dari tuannya dengan setia dan bertanggung jawab.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:16-20)
   
"Barangsiapa menerima orang yang Kauutus, ia menerima Aku."
    
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Sesudah itu Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya; ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. Aku mengatakannya kepadamu sekarang sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan 
 
Yesus tahu siapa yang dipilih dan diutus-Nya. Orang yang dipilih dan diutus oleh Yesus seringkali berbeda dengan pilihan manusia. Karena itu, bisa terjadi manusia tidak mau menerima pilihan Yesus. Padahal pilihan Yesus adalah perpanjangan tangan Allah sendiri. Siapa yang menerima orang yang Kuutus, dia menerima Aku. Dan siapa yang menerima Yesus menerima Dia yang mengutus Yesus.

Doa Malam

Ya Yesus, menjadi pengikut-Mu tidaklah luput dari berbagai tantangan dan godaan. Namun, seturut sabda-Mu, “Berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya”’ telah memberi kekuatan dan ketabahan untuk dapat bertahan. Syukur kepada-Mu yang setia membimbingku. Amin.
 
“Liturgi bukan tentang kita yang melakukan sesuatu, bukan tentang kita yang menampilkan kreativitas kita, bukan tentang kita menampilkan semua hal yang bisa kita lakukan. Liturgi bukanlah sebuah pertunjukan, teater, ataupun sebuah pawai” – Paus Benediktus XVI, dalam buku Light of the World.
      
  RUAH

Pada perjamuan malam terakhir Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “... Kasihilah seorang akan yang lain

Rabu, 14 Mei 2014
Pesta St. Matias, Rasul
 
Kis 1:15-17.20-26; Mzm 113:1-2.3-4.5-6.7-8; Yoh 15:9-17
 
Pada perjamuan malam terakhir Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “... Kasihilah seorang akan yang lain.”
 
Salah satu bentuk dan ungkapan nyata dari kasih/mengasihi adalah hadir dalam kebersamaan. Inilah yang dilakukan oleh Yesus. Karena begitu besar kasih-Nya kepada manusia, maka Ia berinkarnasi dan tinggal di tengah-tengah kita. Hal ini pula yang dilakukan para rasul terhadap Yesus. Mereka selalu datang dan berkumpul bersama-sama dengan Yesus. Matias, rasul pengganti Yudas yang kita rayakan pestanya hari ini, juga menghayati hal yang sama. Sebab, kalau Petrus menyampaikan kriteria bahwa pengganti Yudas adalah murid yang senantiasa datang berkumpul dengan mereka selama Yesus bersama-sama mereka, dan Matias lah yang terpilih, berarti ia memenuhi kriteria tersebut. Bagi kita, hal ini juga menjadi semakin jelas. Kalau kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, maka kita senantiasa meluangkan waktu untuk hadir di hadapan-Nya dengan berdoa, merayakan Ekaristi dan sakramen-sakramen lain, membaca dan merenungkan Kitab Suci, dll. Kalau kita sungguh mencintai lingkungan kita, maka kita juga meluangkan waktu untuk hadir dalam aneka kegiatan lingkungan. Kalau para orangtua sungguh mencintai anak-anaknya, tentu selalu ada waktu untuk menikmati kebersamaan dengan anak-anaknya, tidak hanya mencukupi kebutuhan materi saja. Demikian pula, kalau imam benar-benar mencintai umatnya, ia juga selalu meluangkan waktu untuk hadir di tengah-tengah umat melalui kunjungan pastoral dan aneka sapaan lain, misalnya sekedar jabat tangan dan ngobrol setelah Misa, tidak malah langsung pergi atau asyik dengan HPnya. Dan, masih bisa diperpanjang dengan contoh-contoh lain.
   
Doa: Tuhan, berilah kami kerelaan untuk berkorban waktu melalui kehadiran kami bagi orang-orang yang kami kasihi dan tentu saja bagi-Mu. Amin. -agawpr-

Rabu, 14 Mei 2014 Pesta St. Matias, Rasul

Rabu, 14 Mei 2014
Pesta St. Matias, Rasul
     
Perayaan-perayaan liturgis adalah perayaan seluruh Gereja, yakni perayaan umat kudus, yang disatukan dan dipimpin oleh uskup atau imam.[10] Karena tahbisan kudus yang telah mereka terima, imam dan para pembantunya memegang peranan khusus dalam perayaan-perayaan ini, seperti juga - atas dasar pelayanan yang harus mereka laksanakan - para putra altar, pembaca, komentator dan anggota koor. [11] (Musicam Sacram, No. 13)

  

Antifon Pembuka (Yoh 15:16)
  
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Alleluya.
  
Doa Pagi
 

Allah Bapa yang Mahabaik, Santo Matias telah terpilih untuk menjadi rasul berkat kesetiaannya mengikuti Yesus, Putra-Mu. Berilah kami kesetiaan dalam menjalani hari-hari hidup ini yang terkadang melelahkan bahkan saat mengalami kejenuhan. Berkatilah usaha dan niat-niat kami untuk tetap setia dan tekun menjadi pengikut-Mu. Semoga hari ini kami dapat menjalankan perintah-Mu, “Kasihilah seorang akan yang lain” dan menjadi duta cinta kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  
Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:15-17.20-26)
    
   
"Yang kena undi adalah Matias; dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas murid."
     
Pada waktu itu berdirilah Petrus di tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya. Ia berkata, “Hai, Saudara-saudara, harus digenapi nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud, tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami, dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Sebab ada tertulis dalam Kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya. Dan lagi: Biarlah jabatannya diambil orang lain. Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang yang dipilih dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami. Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus.” Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan juga bernama Yustus, dan Matias. Mereka semua lalu berdoa, “Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang! Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas, yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya.” Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu, dan yang kena undi adalah Matias. Dengan demikian Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan mendudukkan dia bersama para bangsawan.
Ayat. (Mzm 113:1-2.3-4.5-6.7-8)
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
4. Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama para bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (lih. Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-17)
 
"Allah telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah."
  
Pada perjamuan malam terakhir Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu! Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 

Jabatan adalah amanah atau kepercayaan. Orang yang mempunyai jabatan dituntut tanggung jawab lebih besar. Ketika orang tidak bisa lagi melaksanakan amanah atau tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya maka jabatan tidak akan lagi diberikan kepadanya. Jabatanya akan diambil atau diserahkan kepada orang lain.

Hal kehilangan jabatan inilah yang dialami oleh Yudas Iskariot, salah seorang yang termasuk dalam bilangan kedua belas rasul, tetapi kemudian Ia mengkhianati Yesus. Jabatannya yang kosong dalam bilangan kedua belas rasul harus digantikan atau diberikan atau dipercayakan kepada orang lain. Setelah mereka berdoa memohon terang karunia dan petunjuk dari Roh Kudus, dan setelah mereka membuang undi maka terpilihlah Matias untuk menggantikan posisi Yudas Iskariot untuk menggenapi bilangan kedua belas rasul.

Matias bersama rasul-rasul yang lain bertugas untuk mewartakan atau memberi kesaksian tentang sabda, karya dan kebangkitan Yesus. Matias setelah terpilih berusaha untuk melaksanakan tugas atau tanggung jawabnya sebagai rasul dengan sebaik-baiknya. Ia adalah rasul yang setia, tekun, dan bersemangat. Tahun kematiannya tidak diketahui secara pasti, namun makamnya terdapat di Trier, Jerman.

Matias, seperti rasul-rasul yang lain, senantiasa mengasihi Tuhan Yesus, bahkan mau mengorbankan nyawa untuk-Nya. Maka ia sekarang tinggal di dalam kasih-Nya dan menikmati sukacita dalam kerajaan-Nya. Matias setia mengikuti Yesus, maka ia menghasilkan buah yang baik dalam hidupnya.

Tuhan Yesus Kristus, aku bersyukur karena Engkau telah memberikan Rasul Matias sebagai teladan bagiku. Semoga aku tetap setia kepada-Mu, sehingga bersama Rasul Matias kamipun menikmati sukacita kekal. Amin.
    
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy