| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 21 Mei 2014 Hari Biasa Pekan V Paskah

Rabu, 21 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah
       
“Dalam sejarah umat Allah, telah ada pencobaan ini: menyurutkan iman sebagian, pencobaan menjadi sedikit ‘seperti yang dilakukan semua orang’, yaitu ‘tidak menjadi sangat, sangat tegar”. Tetapi saat kita mulai menyurutkan iman, mulai imengkompromi iman, sedikit menjualnya kepada penawar tertinggi, maka kita memulai jalan kemurtadan, yaitu jalan ketidaksetiaan kepada Tuhan”. --- Paus Fransiskus
  

Antifon Pembuka (Mzm 70:8.23)
    
Semoga mulutku bernyanyi dan memuji Engkau, dan bibirku bersorak bermadah kepada-Mu. Alleluya.
   
Doa Pagi
   

Ya Bapa, Engkau menyatukan kami dengan Kristus bagaikan ranting-ranting pada pokok anggur yang benar. Engkau sebagai pemilik kebun anggur berkepentingan agar kami menghasilkan banyak buah kasih maka Engkau mengikuti perkembangan kami dan membersihkan kami dari segala kekurangan supaya buah kasih kami bagi sesama sungguh besar. Penuhilah kami dengan Roh-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-6)
 
   
"Paulus dan Barnabas pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal-soal yang timbul di tengah-tengah jemaat."
      
Sekali peristiwa, beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ, “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.” Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceritakan pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul serta penatua-penatua, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka. Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata, “Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.” Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
 
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:4)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:1-8)
    
"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."
    
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal ini Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan   
  
Seorang sahabat pernah berkata ”Kekuatan doa itu luar biasa. Jika dengan penuh kepercayaan kita berdoa, niscaya apa yang kita mohon akan dikabulkan. Rencana Tuhan selalu yang terbaik untuk kita, dan Ia akan memberikan yang terindah pada waktunya”.
 
Kita selalu berdoa kepada Tuhan karena kita percaya bahwa hanya pada Tuhanlah kita memperoleh kekuatan, perlindungan, dan pertolongan. Kita mengimani Allah sebagai Allah Yang Mahabaik. Sebagai Allah Yang Mahabaik maka Ia akan selalu memberikan yang baik untuk kita, bahkan yang terbaik. Kita percaya kepada Allah, selalu merasa tenteram berada dalam dekapan kasih Allah, dan menjadikan firman-Nya sebagai kekuatan hidup kita.
  
Hari ini Yesus bersabda ”Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal ini Bapa-Ku dipemuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku”. Kita tinggal di dalam Yesus, maka apa yang kita minta dalam nama-Nya Bapa pasti akan mengabulkan.
 
Paulus dan Barnabas, juga rasul-rasul yang lain, percaya kepada Yesus dan ajaran-ajaran-Nya, kemudian mereka mewartakannya kepada segala bangsa. Berkat kepercayaannya, apa yang mereka lakukan atau wartakan menghasilkan buah yang melimpah, yaitu begitu banyak orang yang bertobat dan percaya. Itulah buah dari iman kepercayaan dan doa. Semoga iman dan doa kita senantiasa menghasilkan buah yang melimpah.
  
Tuhan Yesus Kristus, aku yakin dan percaya bahwa dengan perantaraan-Mu Bapa akan mendengarkan dan mengabulkan doa-doaku. Semoga aku selalu setia pada firman-Mu. Amin.

"Misa yang buruk melemahkan iman." (Kardinal Burke dan Kardinal Canizares) Benih-benih kemurtadan akan muncul dan tumbuh subur kelak. Mereka yang terbiasa dengan Pelecehan Liturgi akan membenarkan pelecehan tersebut sebagai kebiasaan. Mereka akan membenarkan kebiasaan yang salah daripada membiasakan hal yang benar. Misa yang buruk yang diselenggarakan "menurut selera umat" perlahan tapi pasti semakin membuat umat merasa bahwa Misa-lah yang harus memenuhi selera mereka. Umat akan semakin berorientasi pada diri sendiri, mencari hal yang sesuai dengan selera mereka sendiri. Padahal dalam Misa, seluruh ke-aku-an kita haruslah kita tanggalkan. Dalam Misa semuanya berpusat kepada Allah, untuk menyenangkan hati Allah, bukan memenuhi selera umat. Ketika umat merasa Misa tidak memenuhi selera mereka, maka mereka akan jajan ke ibadat Protestan, terus seperti itu dan lama kelamaan murtad dari Gereja Katolik. Kita kelak akan menuai segala keburukan akibat terlalu sering membiasakan Perayaan Ekaristi diutak-atik untuk memenuhi selera umat. (Robby Kristian Sitohang / Indonesian Papist 12 April 1992 - 09 Februari 2014)
        
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.”

Selasa, 20 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah

Kis 14:19-28; Mzm 145:10-11.12-13b.21; Yoh 14:27-31a

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.”

Ada eberapa ungkapan kas untuk menyatakan damai sejahtera, misalnya “shalom aleikhem” (Ibrani), "assalamu ‘alaikum" (Arab), “rahayu” (Jawa), “santi” (Bali), dll. Hal ini menunjukkan bahwa damai sejahtera merupakan kerinduan setiap orang di segala tempat. Oleh karena itu, banyak hal ditawarkan untuk mendapatkan damai sejahtera di dunia ini, misalnya perumahan yang mewah dan ekslusif, wisata di kawasan pegunungan dengan pepohonan yang rindang dan aliran sungai yang segar, berbagai macam bentuk meditasi, dll. Namun, bagi kita, para pengikut Kristus, bukan damai sejahtera semacam itu yang kita cari. Damai sejahtera yang harus kita hayati dan kita bagikan kepada orang lain adalah damai sejahtera di hati yang bersumber pada Tuhan. Karena damai sejahtera yang sejati itu bersumber pada Tuhan, maka pertama-tama kita harus berdamai dengan Tuhan, yang berarti dekat dengan Tuhan, mengasihi-Nya dengan sepenuh hati, jiwa, akal budi dan kekuatan serta melaksanakan kehendak-Nya. Damai sejahtera di hati ini tidak sama dan tidak tergantung dari hal-hal duniawi. Orang yang dekat dengan Tuhan, tetap merasa damai dan sejahtera kendati secara fisik menderita, kendati hidup di tengah keramaian dan hiruk pikuk dunia, kendati berkekurangan secara material, kendati dibenci dan dimusuhi karena kebaikannya. Orang yang dekat dengan Tuhan akan selalu mengalami damai dalam hati sehingga mampu berdamai serta membagikan damai sejahtera kepada orang lain.

Doa: Tuhan, Engkaulah sumber damai sejahtera bagi kami. Semoga, kami hanya mencari damai sejahtera yang bersumber daripada-Mu sehingga kami senantiasa mengalami damai di hati dan mampu berbagi damai sejahtera dengan sesama kami. Amin. -agawpr-

Selasa, 20 Mei 2014 Hari Biasa Pekan V Paskah

Selasa, 20 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah
  
“Semakin Gereja meneladan hidup Maria, semakin keibuanlah dia (Gereja)” (Bruder Roger Schutz, 1915-2005)

  
Antifon Pembuka (lih. Why 19:5;12:10)
 
Pujilah Allah kita, kamu sekalian, yang hina dan yang mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan Kerajaan Kristus. Alleluya.

Doa Pagi

 
Allah Bapa, sumber cinta kasih sejati, Engkau selalu memberi kekuatan dan pengharapan bagi orang yang sedang berjuang dalam hidup beriman kepada-Mu. Semoga kesaksian Rasul Paulus dan Rasul Barnabas tentang pengalaman Allah dalam hidup mereka mampu memberi kekuatan iman yang baru di dalam hidupku pada hari yang baru ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  
Perutusan Barnabas dan Paulus penuh risiko. Mereka tak gentar dan terus berjalan mengajarkan kabar gembira. Banyak orang percaya dan menjadi murid Kristus. Kehadiran mereka menguatkan iman jemaat.
  
Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:19-28)
    
    
"Mereka menceritakan kepada jemaat, segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka."
   
Waktu Paulus dan Barnabas di kota Listra datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium, dan mereka membujuk orang banyak supaya memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu, dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka bahwa ia telah mati. Akan tetapi ketika murid-murid berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di Kota Derbe dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid, dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang yang Kaukasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13ab.21; R:11a)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi. Pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.
   
Yesus meninggalkan damai sejahtera bagi para murid-Nya. Inilah kekuatan hidup sebagai pengikut Kristus. Kasih menuntun setiap pengikut Kristus untuk melaksanakan segala sesuatu dengan setia.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:27-31a)
 
"Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu."
 
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang, namun ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi dunia harus tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa, dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan 
   

Damai sejahtera yang dibawa Yesus lain daripada yang lain. Bukan damai sejahtera yang palsu dan semu, melainkan damai sejahtera sejati, asli, berlandaskan pada kepercayaan pada diri-Nya. Bila kita mencoba meresapkan firman-firman-Nya, damai sejahtera akan mengalir dalam diri kita. Dari dalamnya kita akan menimba ketenangan dan ketentraman sejati.

Doa Malam

Bapa yang Mahakasih, terima kasih atas peneguhan di dalam menjalani kehidupanku hari ini. Semoga damai sejahtera yang Kautanamkan dalam hatiku selalu mewarnai hidupku dalam situasi apa pun. Berkatilah istirahatku malam ini, sehingga besok pagi dapat bangun pagi dan dengan gembira hati memuji-Mu dengan kesegaran kasih-Mu. Amin.
  
Sudah sejak tahun 1970, Takhta Apostolik memperingatkan bahwa semua eksperimen sekitar perayaan Misa Kudus harus berhenti, pernyataan ini diulangi dalam tahun 1988 maka baik Uskup-Uskup secara pribadi maupun Konferensi Uskup tidak mempunyai wewenang untuk mengizinkan eksperimen dengan teks-teks liturgi atau semua hal lain yang ditetapkan dalam buku-buku liturgi. Untuk eksperimen sejenis di masa mendatang, dibutuhkan izin dari Kongregasi Ibadat dan Tata Tertib Sakramen. Izin itu harus diberi secara tertulis dan permohonannya harus dimasukkan oleh Konferensi Uskup. Sesungguhnya permohonan yang demikian tidak akan dikabulkan tanpa alasan serius. Adapun kegiatan-kegiatan inkulturasi di bidang liturgi, hendaknya diperhatikan dengan teliti dan lengkap norma-norma khusus yang sudah ditetapkan. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 27)

RUAH

Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Senin, 19 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah

Kis 14:5-18; Mzm 115:1-2.3-4.15-16; Yoh 14:21-26

"Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."

Gereja adalah buah karya Roh Kudus. Inilah yang dinyataka dalam Syahadat Iman kita yang menyebut iman akan Gereja setelah pernyataan iman akan Roh Kudus. "Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang kudus, dst". Urutan tersebut, menurut para teolog seperti JND. Kelly, Ratzinger dan de Lubag mengungkapkan bahwa iman akan Gereja dst merupakan sub bagian dari iman akan Roh Kudus. Lebih tegas mereka menyatakan bahwa Gereja adalah buah karya Roh Kudus. Keyakinan ini bertitik tolak dari peristiwa Pentakosta sebagaimana dikisahkan oleh Lukas (Kis 2:1-13). Berkat Roh Kudus yang dicurahkan, para rasul yang semula mengalami ketakutan menjadi berani untuk bersaksi (Kis 2:14-36) sehingga banyak orang menjadi percaya kepada Kristus (Kis 2:37-40) dan terbentuklah persekutuan jemaat Gereja perdana (Kis 2:41-47). Sepanjang zaman, Roh Kudus selalu membimbing, menjiwai dan menguduskan Gereja. "Dialah Roh kehidupan atau sumber air yang memancar untuk hidup kekal" (lih Yoh 4:14; 7:38-39). Melalui Dia Bapa menghidupkan orang-orang yang mati karena dosa, sampai Ia membangkitkan tubuh mereka yang fana dalam Kristus (lih. Rom 8:10-11). Roh itu tinggal dalam Gereja dan dalam hati umat beriman bagaikan dalam kenisah (lih. 1Kor 3:16; 6:19). Dalam diri mereka Ia berdoa dan memberi kesaksian tentang pengangkatan mereka menjadi putera (lih. Gal 4:6; Rom 8:15-16 dan 26). Oleh Roh Gereja diantar kepada segala kebenaran (lih. Yoh 16:13), dipersatukan dalam persekutuan serta pelayanan, diperlengkapi dan dibimbing dengan aneka kurnia hirarkis dan karismatis, serta disemarakkan dengan buah-buah-Nya (lih. Ef 4:11-12; 1Kor 12:4; Gal 5:22). Dengan kekuatan Injil, Roh meremajakan Gereja dan tiada hentinya membaharuinya, serta mengantarkannya kepada persatuan sempurna dengan Mempelainya" (Lumen Gentium 4). Untuk itu, marilah kita senantiasa memohon karunia Roh Kudus dan membuka diri pada bimbingan-Nya agar kita dimampukan untuk selalu mengingat apa yang telah diajarkan Yesus kepada kita (bdk. Yoh 14:26) dan melaksanakannya. Dengan demikian, menjadi semakin nyatalah bahwa kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan karena kita melaksanakan perintah-perintah-Nya (bdk. Yoh 14:21.23).

Doa: Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah hatiku dan nyalakanlah di dalamnya api cinta kasih-Mu agar aku mampu mengingat, mengerti dan melaksanakan ajaran dan kehendak Tuhan. Amin. -agawpr-

Senin, 19 Mei 2014 Hari Biasa Pekan V Paskah

Senin, 19 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah
  
“Begitu banyak umat terbaptis kehilangan identitas dan keanggotaannya: mereka tidak tahu konten iman yang esensial atau mereka berpikir bahwa mereka bisa menumbuhkan iman terpisah dari perantaraan Gerejawi. Dan sementara banyak orang melihat dengan ragu pada kebenaran-kebenaran yang diajarkan Gereja, yang lainnya mereduksi Kerajaan Allah menjadi suatu nilai-nilai besar, yang tentu berhubungan dengan Injil, tapi tidak lagi berhubungan dengan inti iman Kristen. Dalam konteks ini, bagaimana kita menghidupi tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita oleh Tuhan?” – Bapa Suci Benediktus XVI

 
Antifon Pembuka
 
Telah bangkit Gembala yang baik. Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya dan rela mati untuk kawanan-Nya. Alleluya.
 
Doa Pagi

 
Tuhan Yesus Kristus, curahkanlah dengan murah hati Roh Kudus-Mu atas dunia kami serta Gereja kami. Semoga Roh Kudus menuntun kami untuk maju terus dengan penuh harapan, dan menolong kami untuk membangun masa depan kami bersama dengan Dikau. Sebab Engkaulah yang hidup dan berkuasa bersama Bapa, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:5-18)
   
   
"Kami memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia dan berbalik kepada Allah yang hidup."
  
Waktu Paulus dan Barnabas berada di Ikonium, orang-orang Ikonium yang telah mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari Paulus dan Barnabas dengan batu. Setelah mengetahuinya, menyingkirlah rasul-rasul itu ke kota-kota Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya. Di situ mereka memberitakan Injil. Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya; ia lumpuh sejak dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan. Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Paulus menatap dia, dan melihat bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan. Lalu kata Paulus dengan suara nyaring, “Berdirilah tegak di atas kakimu!” Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian kemari. Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia, “Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.” Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena Paulus yang berbicara. Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu. Mendengar itu, Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru, “Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu! Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing, namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan”. Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan kurban kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Bukan kepada kami, ya Tuhan, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan.
Ayat. (Mzm 115:1-2.3-4.15-16)
1. Bukan kepada kami, ya Tuhan, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu! Mengapa bangsa-bangsa akan berkata, “Di mana Allah mereka?”
2. Allah kita di surga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya! Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia.
3. Diberkatilah kamu oleh Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Langit itu langit kepunyaan Tuhan, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:26)
Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepada kamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:21-26)
  
"Penghibur yang akan diutus oleh Bapa, Dialah yang mengajarkan segala sesuatu kepadamu."
  
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku, dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku padanya.” Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya, “Tuhan, apakah sebabnya Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan
  
ALLAH TIDAK PERNAH MENINGGALKAN MANUSIA
   
Apa tanda bahwa kita telah mengasihi Allah? Apakah cukup dengan ungkapan - ungkapan indah dan puitis “Aku mengasihi Allah”. Ini saja tidak cukup, sebab “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku” (Yoh 14:21a). Mengasihi Allah harus dinyatakan dengan dua hal : (1) memegang teguh perintah-Nya dan (2) melakukan perintah-Nya. Memegang teguh perintah-Nya berarti berdiri diatas kebenaran yang Yesus ajarkan dan melaksanakannya dengan penuh ketaatan tanpa tawar-menawar. Darimana kita dapat tahu bahwa Yesus memberikan sebuah kebenaran yang mengajarkan kita pada abad modern ini?

Kita dapat tahu dari Gereja Katolik. Yesus tidak meninggalkan jemaat-Nya sebatang kara ketika Ia akan naik ke surga, tetapi memberikan kepada kita orang tua spiritual, yaitu Santo Petrus, Rasul (Mat 16:18-19) dan para penggantinya yaitu Paus dan para Uskup. Gereja Katolik senantiasa menyuarakan kebenaran tentang iman akan Yesus Kristus ini. Ini adalah harga mati bagi kita umat Katolik. Kebenaran ini harus kita pegang teguh di dalam iman, dan hingga kini Gereja terus senantiasa membuka pintunya dan memberikan sarana – sarana rohani bagi kita semua untuk terus menyatu dengan Yesus lewat Sakramen – Sakramen Gereja, terutama Sakramen Baptis yang memperbaharui hidup kita dari manusia lama menjadi manusia baru, Sakramen Tobat yang mendamaikan kembali ke-manusiaan kita yang lupuk dan fana dengan Allah, terutama sekali adalah Sakramen Ekaristi yang benar – benar menyatukan kita dengan Yesus Kristus dalam Tubuh dan Darah-Nya dalam rupa roti dan anggur dan ini kita temukan dalam Misa. Sudahkah kita mempunyai kerinduan akan Misa? Satu kali dalam satu minggu umat Allah wajib menunaikan tugasnya kepada Allah dengan menghadiri Misa Kudus, ini sesuai dengan perintah Allah yang ketiga (Kuduskanlah hari Tuhan) dan Gereja mengajarkan lagi perintah Allah yang ketiga ini dalam Perintah Gereja yang Kedua (Ikutlah Perayaan Ekaristi pada hari Minggu dan Hari Raya yang diwajibkan..). Mengapa wajib? apakah Gereja tahu bahwa setiap individu mempunyai kesibukannya masing – masing? bukankah itu semua tergantung pada hati, jika hati tidak enak untuk apa datang ke Misa? Kalau ini yang kita nyatakan, kita harus melihat kembali Yesus. Yesus memberikan diri-Nya sehabis-habisnya tanpa tawar-menawar, bahkan Yesus wafat demi kita semua, inilah cinta Yesus yang total. Apakah kita tidak mempertimbangkan hal ini? Mengapa harus tawar-menawar dan mempersoalkan masalah hati? Jika hati tidak enak, justru Misa adalah curahan yang paling tepat, dimana kita dapat bertemu dengan Allah. Kita lelah? Tuhan Yesus pun mengalami hal yang sama , lelah bahkan lebih daripada kita, saat Yesus memanggul salib-Nya ke kalvari. Lebih dari pada itu, Yesus memberikan kepada kita Roh Kudus (Yoh 14:26), Roh Kudus yang akan mengajar kita tentang kebenaran, dan Roh Kudus ini yang menaungi dan menjaga Gereja Katolik agar Gereja terus menyuarakan apa yang Yesus serukan, bukan yang manusia serukan. Lihat, tidakkah cinta Yesus ini benar – benar total, tanpa pamrih, tanpa tawar-menawar?
   
Yesus mengajarkan kita untuk mencintai-Nya dengan segenap hati, bukan dengan setengah hati ; dengan segenap akal budi, bukan dengan setengah akal-budi ; dengan segenap jiwa, bukan dengan setengah jiwa kita ; dan dengan segenap kekuatan kita, bukan dengan setengah dari kekuatan kita. Sudahkah kita mencintai Yesus sehabis – habisnya dan tanpa tawar menawar, seperti yang sudah Yesus ajarkan kepada kita?
       
Bait Allah yang dibangun oleh manusia menyerupai sebuah Bait Allah yang lain: yakni Gereja Kristus, yang merupakan Tubuh-Nya. Allah telah memilih untuk diam di tengah-tengah manusia untuk menyelamatkannya dalam diri Putranya yang tunggal Yesus Kristus; Dia menjadi manusia seperti kita dan untuk kita. Putranya yang menjadi manusia tetap hadir dalam Tubuh Kristus yakni Gereja. Kita pergi ke gereja untuk merayakan sakramen-sakramen, khususnya Ekaristi. Kita pergi ke gereja untuk semakin menjadi Gereja, agar kita menjadi bait Allah yang hidup yang melaluinya seluruh umat manusia dapat mendengarkan kebenaran dan menerima kasih karunia-Nya. (Uskup Agung Antonio Guido Filipazzi, Duta Besar Takhta Suci untuk Indonesia)
          
 
Renungan Pagi/Deus Providebit

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. ... Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan..."

Minggu, 18 Mei 2014
Hari Minggu Paskah V
 
Kis 6:1-7; Mzm 33:1-2.4-5.18-19; 1Ptr 2:4-9; Yoh 14:1-12
 
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. ... Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan..."

Bagi kita yang beriman kepada Yesus, masa depan sudah dijamin oleh-Nya. Bukan hanya masa depan di dunia ini tetapi lebih-lebih masa depan di surga. Tentu, yang dimaksudkan di sini bukan pertama-tama jaminan hidup dan kesejehteraan material, tetapi kesejahteraan rohani dan spiritual. Syukur kalau Tuhan juga menganugerahkan kesejahteraan material, tetapi bukan ini yang utama. Bahkan, banyak orang yang secara materi berkekurangan dan secara fisik mederita, tetapi hidup rohani dan spiritualnya baik bisa mengalami kebahagiaan hidup yang sejati. Selain itu, kita juga harus menyadari bahwa meskipun kita sudah menjadi umat terpilih (bac II), tetapi tidak cukup hanya mengandalkan keterpilihan itu saja. Meski dengan baptis, kita sudah dijamin untuk masuk surga, namun kalau kita tidak hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, ya kita bisa kehilangan jaminan tersebut. Itulah makanya Yesus mengatakan "barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan." Inilah makna percaya kepada Tuhan. Percaya kepada-Nya berarti melaksanakan kehendak-Nya atau melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Ia lakukan. Itu berarti: mengasihi sebagaimana Ia mengasihi; mengampuni sebagaimana Ia mengampuni; berdoa sebagaiman Ia selalu berdoa; menolong orang lain sebagaimana Ia selalu memberi pertolongan; memberi makan kepada yang membutuhkan sebagaimana Ia memberi makan 5000 orang; dan seterusnya, dan seterusnya. Sebab, Yesus sendiri menegaskan, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." (Mat 7:21).

Doa: Tuhan, kami bersyukur karena Engkau telah menjamin keselamatan kami. Bantulah kami untuk selalu mengerti kehendak-Mu dan melaksanakannya dalam hidup kami sehari-hari sehingga kami tidak kehilangan jaminan tersebut. Amin. -agawpr-

Penghiburan Sejati


terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy