Hari Biasa Pekan V Paskah
Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
"Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu"
Jumat, 23 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah
Hari Biasa Pekan V Paskah
Kis 15:22-31; Mzm 57:8-9.10-12; Yoh 15:12-17
"Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu"
Mengasihi separti Tuhan telah mengasihi kita. Itulah cinta kasih Kristiani. Bagaimana Tuhan telah mengasihi kita? Setidaknya ada 5 ciri pokok. Pertama, memberi. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah menganuriakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkann beroleh hidup yang kekal" (Yoh 3:16). Kedua mengampuni, seperti Yesus mengampuni mereka yang telah menyalibkan-Nya, bahkan mendoakan mereka "Ya Bapa, Ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Luk 23:34). Ketiga mengorbankan diri. "Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya" (Yoh 15:13) sebagaimana Ia sendiri mengorbankan nyawanya di salib untuk menebus kita. Kempat, tidak membeda-bedakan, sebagaimana "Bapa yang di surga menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar" (Mat 5:45). Kelima, menyelamatkan. Keempat tindakan kasih Allah tersebut mempunyai tujuan akhir untuk menyelamatkan kita. "Sebab, Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia" (Yoh 3:17). Marilah, dengan pertolongan Tuhan, kita hayati perintah Tuhan untuk saling mencintai sebagaimana Ia telah mencintai dan memberikan contoh kepada kita.
Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk mencintai seperti Engkau telah dan selalu mencintai kami. Amin. -agawpr-
EKARISTI - Roti Kehidupan Kekal
Pendamping (suplemen) Katekismus ini bertujuan membantu umat beriman dalam mempersiapkan KOMUNI PERTAMA, namun sangat baik juga untuk dibaca bagi umat (semua umur) yang telah menerima komuni pertama.
Buku ini disusun oleh Mgr. Raffaello Martinelli, rekan kerja Joseph Kardinal Ratzinger (sebelum menjadi Sri Paus Benediktus XVI) di Kongregasi untuk Doktrin Iman, dan kini menjabat sebagai Uskup Frascati sejak tahun 2009. Sedangkan gambar-gambar yang terdapat di dalam buku ini adalah hasil karya Roberta Boesso.
Runtutan peristiwa di dalamnya dimulai dari pralambang Ekaristi dalam Perjanjian Lama yang kemudian mendapatkan kepenuhannya dalam peristiwa-peristiwa dalam Injil di mana Yesus menyatakan dan menetapkan Ekaristi. Lalu berlanjut ke dalam penjelasan-penjelasan teologis tentang Ekaristi. Satu bab dikhususkan guna melukiskan bagian-bagian Misa Kudus dan barang-barang liturgis yang digunakan selama perayaan Misa. Juga ada satu bagian yang dikhususkan untuk menggambarkan betapa pentingnya Ekaristi bagi Umat Allah.
Full Color; Soft Cover; 17x25 cm; 276 hlm
Jumat, 23 Mei 2014 Hari Biasa Pekan V Paskah
Jumat, 23 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah
Liturgi merupakan doa yang didoakan sepanjang sejarah gereja, maka liturgi tidak dapat diubah-ubah sesuka hati. Selain itu, liturgi merupakan doa seluruh Gereja yang tersebar di segala penjuru dunia: setiap orang Kristiani, terlepas dari tempat tinggalnya, setiap kali memasuki sebuah gereja untuk merayakan liturgi seharusnya merasa berada di rumah sendiri. Kita mesti merayakan liturgi yang tidak boleh kita ubah sesuai dengan selera kita, melainkan sebagai sebuah realitas yang lebih besar dari diri kita, sebagaimana sering dikatakan oleh Bapa Suci Benediktus XVI. (Uskup Agung Antonio Guido Filipazzi, Duta Besar Takhta Suci untuk Indonesia)
Doa Untuk Para Imam
Tuhan terkasih, Bapa Pengasih.
Aku berdoa kepada-Mu, lindungilah para imam Gereja-Mu,
sebab mereka itu milik-Mu,
Biarlah hidup mereka terbakar luluh di atas altar-Mu yang suci,
sebab mereka telah disucikan dan menyucikan diri bagiMu saja.
Lindungilah mereka, sebab mereka berada d tengah dunia,
meskipun mereka bukan dari dunia ini.
Masukkanlah mereka dalam lubuk hati-Mu,
bila nikmat duniawi menggoda dan memikat mereka.
Lindungilah dan hiburlah mereka dalam saat sepi,
susah derita dan bila pengorbanan hidupmnya nampak sia-sia.
Ingatlah ya Tuhan, tak seorangpun kecuali Engkau yang menjadi pemiliknya yang sah,
Dan walaupun mereka Kauberi panggilan ilahi,
tetapi tetaplah mereka memiliki hati manusiawi, dengan segala kerapuhannya.
Maka Bapa terkasih, lindungilah mereka bagaikan biji mata-Mu
dan peliharalah mereka bagaikan hosti tanpa noda.
Semoga setiap hari pikiran, dan perbuatannya aman terjaga
dan menjadi teladan indah bagi seluruh umat-Mu.
Tuhan terkasih, sudilah memberkati mereka senantiasa.
Terpujilah Engkau yang telah memanggil dan mengutus mereka,
Terpujilah Engkau yang tetap mendampingi dan memampukan mereka.
Ya hati kudus Imam Agung Yesus, kasihanilah mereka.
Ya Hati tersuci Maria Ratu Para Imam, doakanlah mereka.
Santo Yohanes Maria Vianney, doakanlah mereka. Amin.
Antifon Pembuka (Why 5:12)
Anak Domba yang telah dikurbankan patut menerima kekuatan dan keallahan, kebijaksanaan, keperkasaan, dan kehormatan
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang kekal, Engkau membuat orang yang semula asing menjadi sahabat dengan sabda Yesus, yang telah Kaubangkitkan dari alam maut. Kami mohon, ajarilah kami menaruh cinta kasih, yang memberi harapan akan masa depan kepada orang-orang dan para bangsa. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:22-31)
Hari Biasa Pekan V Paskah
Liturgi merupakan doa yang didoakan sepanjang sejarah gereja, maka liturgi tidak dapat diubah-ubah sesuka hati. Selain itu, liturgi merupakan doa seluruh Gereja yang tersebar di segala penjuru dunia: setiap orang Kristiani, terlepas dari tempat tinggalnya, setiap kali memasuki sebuah gereja untuk merayakan liturgi seharusnya merasa berada di rumah sendiri. Kita mesti merayakan liturgi yang tidak boleh kita ubah sesuai dengan selera kita, melainkan sebagai sebuah realitas yang lebih besar dari diri kita, sebagaimana sering dikatakan oleh Bapa Suci Benediktus XVI. (Uskup Agung Antonio Guido Filipazzi, Duta Besar Takhta Suci untuk Indonesia)
Doa Untuk Para Imam
Tuhan terkasih, Bapa Pengasih.
Aku berdoa kepada-Mu, lindungilah para imam Gereja-Mu,
sebab mereka itu milik-Mu,
Biarlah hidup mereka terbakar luluh di atas altar-Mu yang suci,
sebab mereka telah disucikan dan menyucikan diri bagiMu saja.
Lindungilah mereka, sebab mereka berada d tengah dunia,
meskipun mereka bukan dari dunia ini.
Masukkanlah mereka dalam lubuk hati-Mu,
bila nikmat duniawi menggoda dan memikat mereka.
Lindungilah dan hiburlah mereka dalam saat sepi,
susah derita dan bila pengorbanan hidupmnya nampak sia-sia.
Ingatlah ya Tuhan, tak seorangpun kecuali Engkau yang menjadi pemiliknya yang sah,
Dan walaupun mereka Kauberi panggilan ilahi,
tetapi tetaplah mereka memiliki hati manusiawi, dengan segala kerapuhannya.
Maka Bapa terkasih, lindungilah mereka bagaikan biji mata-Mu
dan peliharalah mereka bagaikan hosti tanpa noda.
Semoga setiap hari pikiran, dan perbuatannya aman terjaga
dan menjadi teladan indah bagi seluruh umat-Mu.
Tuhan terkasih, sudilah memberkati mereka senantiasa.
Terpujilah Engkau yang telah memanggil dan mengutus mereka,
Terpujilah Engkau yang tetap mendampingi dan memampukan mereka.
Ya hati kudus Imam Agung Yesus, kasihanilah mereka.
Ya Hati tersuci Maria Ratu Para Imam, doakanlah mereka.
Santo Yohanes Maria Vianney, doakanlah mereka. Amin.
Antifon Pembuka (Why 5:12)
Anak Domba yang telah dikurbankan patut menerima kekuatan dan keallahan, kebijaksanaan, keperkasaan, dan kehormatan
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang kekal, Engkau membuat orang yang semula asing menjadi sahabat dengan sabda Yesus, yang telah Kaubangkitkan dari alam maut. Kami mohon, ajarilah kami menaruh cinta kasih, yang memberi harapan akan masa depan kepada orang-orang dan para bangsa. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:22-31)
"Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu."
Pada akhir sidang pemuka jemaat di Yerusalem yang membicarakan soal sunat, rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas. Yang terpilih yaitu Yudas yang disebut Barnabas, dan Silas. Keduanya adalah orang yang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu, kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tidak mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. Jadi kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu, yakni: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari pencabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat." Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka. Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku mau bersyukur kepada-Mu, Tuhan, di antara bangsa-bangsa.
Ayat. (Mzm 57:8-9.10-12)
1. Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah hai gambus dan kecapi, mari kita membangunkan fajar!
2. Tuhan, aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa. Sebab kasih setia-Mu menjulang setinggi langit, dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan. Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu meliputi seluruh bumi!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:15b)
Aku menyebut kamu sahabat, sabda Tuhan, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:12-17)
"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah orang akan yang lain."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Kita semua pasti tahu atau pernah mendengar mengenai kamp konsentrasi Nazi, di mana para tahanan di kamp-kamp tersebut biasanya berakhir dengan kematian.
Pada tahun 1939 Gestapo Jerman yang keji itu memasuki wilayah Polandia. Pada zaman itu di Polandia hiduplah seorang imam Fransiskan bernama Maximilian Kolbe. Ia adalah seorang imam yang juga aktif sebagai penulis dan editor majalah. Diktator Jerman yang menguasai Polandia yakin bahwa untuk mematahkan semangat orang Polandia perlulah menahan, memenjarakan, dan membunuh para pemimpinnya, baik pemimpin politik maupun keagamaan dan para ahlinya. Lebih-lebih jajaran pers Polandia harus dihancurkan. Maka Maximilian Kolbe juga ditangkap dan ditahan oleh Gestapo dan dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi Amstitz dan Auscwitz.
Di kamp konsentrasi Auscwitz inilah Maximilian Kolbe meminta supaya dirinya boleh menggantikan posisi seorang sersan yang terkena hukuman mati, yaitu Sersan Gajowniczek. Bersama para sandera lain yang terkena hukuman mati Maximilan tidak diberi makan dan minum sampai meninggal. Maximilian menjadi tahanan yang bisa bertahan sebagai korban terakhir dan baru meninggal setelah disuntik dengan carbonic acid.
St Maximilian Kolbe adalah orang yang melaksanakan ajaran Yesus ”Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seseorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya”. Semoga kita selalu mempunyai semangat kasih seperti Kristus dan St Maximilian Kolbe yang selalu mau berkorban demi kebahagiaan dan keselamatan sesama.
Tuhan Yesus Kristus, Engkau begitu mengasihiku sehingga mau menyerahkan hidup-Mu untuk aku. Semoga aku juga mau berkorban untuk kebahagiaan sesama. Amin.
Kurban Kudus Misa (Perayaan Ekaristi) bukanlah pemuas selera dari setiap
umat bukan juga untuk improvisasi Liturgi, melainkan kurban pereda
kemarahan Allah atas dosa-dosa manusia. Mengutak-atik Kurban Kudus Misa
akan semakin menyakiti Allah. (Robby Kristian Sitohang / Indonesian
Papist 12 April 1992 - 09 Februari 2014)
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian
“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.”
Kamis, 22 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah
Hari Biasa Pekan V Paskah
Kis 15:7-21; Mzm 96:1-2a.2b-3.10; Yoh 15:9-11
“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.”
"Amor gignit amorem". Cinta kasih melahirkan cinta kasih. Demikian bunyi sebuah pepatah Latin. Saya sangat setuju. Sabda Yesus hari ini menjadi dasarnya. Kasih yang lahir dari Allah Bapa kepada Yesus melahirkan kasih Yesus kepada kita dan kasih yang lahir dari Yesus untuk kita, (seharusnya) melahirkan kasih kita kepada sesama. Tentu, kasih tersebut sifatnya tidak hanya searah tetapi juga timbal balik. Maka, kita dipanggil untuk tinggal dalam lingkaran kasih Tuhan tersebut. Kita ingat bacaan Injil kemarin yang menegaskan bahwa kita akan menghasilkan buah, jika dan hanya jika kita bersatu dan tinggal dalam Tuhan. Ada banyak sarana untuk tinggal dalam kasih Tuhan. Namun, yang pokok adalah doa, termasuk aneka devosi, dan yang terutama adalah liturgi. Sebab, liturgi, terutama Ekaristi, adalah sumber dan puncak seluruh kegiatan Gereja dan kehidupan kita sebagai umat beriman kristiani (SC 10, LG 11). Melalui penghayatan doa dan liturgi, terutama Ekaristi, yang baik dan benar itulah kita tinggal dalam kasih Tuhan dan menimba kekayaan rahmat-Nya. Dari situlah kemudian mengalir kekuatan dan rahmat untuk mewujudnyatakan kasih dalam hidup dan karya pelayanan kita sehari-hari. Keduanya senantiasa erat berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Doa dan liturgi yang tidak berdampak dalam hidup sehari-hari hanya menjadi ungkapan iman yang kosong dan hampa, sedangkan karya pelayanan yang tidak mengalir dari penghayatan doa dan liturgi, terutama Ekaristi, hanya merupakan aktivisme belaka.
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menghayati doa dan liturgi dengan baik dan benar supaya kami sungguh-sungguh mendapatkan rahmat untuk mewujudnyatakan kasih dalam hidup dan karya pelayanan kami sehari-hari. Amin. -agawpr-
Kamis, 22 Mei 2014 Hari Biasa Pekan V Paskah
Kamis, 22 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah
Di dalam perayaan Ekaristi, “…kita disatukan dengan ‘liturgi’ surgawi dan menjadi bagian dari para kudus yang jumlahnya berlaksa-laksa yang menyerukan, “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!” (Why 7:10). Ekaristi adalah sungguh sekilas surga yang nampak di dunia.” (St. Yohanes Paulus II, Ecclesia de Eucharistia, 19)
Antifon Pembuka (Kel 25:1-2)
Mari kita memuji Allah, pahlawan yang gagah perkasa. Ia menyelamatkan kita dengan kekuatan-Nya yang jaya. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahapengasih, Engkau menjanjikan kebahagiaan kepada kami jika kami saling menaruh cinta kasih. Berilah kami kekuatan untuk menempuh jalan yang tepat seturut teladan Yesus Kristus, Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Penjelasan yang akurat dan tepat dalam kerangka keselamatan Allah memberitakan pemahaman yang benar. Hukum sunat bukan sesuatu yang mutlak tetapi terbuka bagi yang mau untuk memperoleh keselamatan.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:7-21)
Hari Biasa Pekan V Paskah
Di dalam perayaan Ekaristi, “…kita disatukan dengan ‘liturgi’ surgawi dan menjadi bagian dari para kudus yang jumlahnya berlaksa-laksa yang menyerukan, “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!” (Why 7:10). Ekaristi adalah sungguh sekilas surga yang nampak di dunia.” (St. Yohanes Paulus II, Ecclesia de Eucharistia, 19)
Antifon Pembuka (Kel 25:1-2)
Mari kita memuji Allah, pahlawan yang gagah perkasa. Ia menyelamatkan kita dengan kekuatan-Nya yang jaya. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahapengasih, Engkau menjanjikan kebahagiaan kepada kami jika kami saling menaruh cinta kasih. Berilah kami kekuatan untuk menempuh jalan yang tepat seturut teladan Yesus Kristus, Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Penjelasan yang akurat dan tepat dalam kerangka keselamatan Allah memberitakan pemahaman yang benar. Hukum sunat bukan sesuatu yang mutlak tetapi terbuka bagi yang mau untuk memperoleh keselamatan.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:7-21)
"Kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3; R: lih3)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Nyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari Tuhan. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: Tuhan itu raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah, Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.
Kita dipanggil untuk mengasihi sesama seperti Kristus dengan Bapa. Melalui ketaatan dalam melaksanakan perintah Tuhan kita memiliki kasih. Kasih itu memberikan sukacita yang penuh.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-11)
"Allah telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah."
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Yesus menghimbau kita agar selalu tinggal di dalam kasih-Nya. Orang yang selalu tinggal di dalam kasih Yesus, akan selalu menaati perintah-perintah-Nya dan memelihara hukum-hukum-Nya. Eratnya hubungan kita dengan Yesus tidak sekadar membawa sukacita sejati kepada kita tetapi sukacita kita menjadi penuh. Itulah sebabnya orang yang selalu tinggal dalam kasih Yesus selalu memancarkan sukacita yang penuh dan kasih sejati juga kepada orang lain di sekitarnya.
Doa Malam
Tuhan Yesus, Engkau menghendaki agar aku selalu tinggal dalam kasih-Mu. Engkau mengenal segala yang ada di dalam diriku. Semoga kasihku kepada sesama yang kujumpai hari ini, berkenan kepada-Mu dan ampunilah kesalahanku karena tak jarang jatuh dalam cinta diri. Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
Liturgi tak pernah menjadi milik pribadi perorangan, baik dari selebran
maupun komunitas, tempat misteri-misteri dirayakan (St. Yohanes Paulus
II, Ecclesia de Eucharistia, no. 52).
RUAH
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak."
Rabu, 21 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah
Hari Biasa Pekan V Paskah
Kis 15:1-6; Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5; Yoh 15:1-8
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak."
Tidak sulit untuk mengambil ispirasi dari Injil hari ini. Intinya adalah agar kita selalu dekat, bersama dan bersatu dengan Kristus. Kita juga pasti tahu caranya, yakni dengan berdoa, membaca dan merenungkan kitab suci, merayakan sakramen-sakramen terutama Ekaristi, dll. Kali ini, saya tertarik untuk merenungkan perihal membersihkan diri. Setiap saat, Tuhan pasti berkenan untuk membersihkan kita supaya kita semakin mampu menghasilkan buah yang baik. Namun, bagaimana kita sendiri bekerjasama dengan Tuhan untuk membersihkan diri kita, membersihkan jiwa kita? Kita mempunyai sakramen, yang boleh dikatakan sebagai sakramen pembersihan, yakni sakramen pengakuan dosa. Maka, kita diundang untuk menghayati dengan sungguh sakramen pengakuan dosa ini dengan ketentuan mengaku dosa minimal setahun sekali sebagaimana disebut dalam Lima Perintah Gereja. Namun, alangkah lebih baik jika kita lebih sering melakukannya. Sebagaimana kita setiap hari membersihkan diri (mandi) karena badan kita selalu kotor oleh debu, keringat, dll, hendaknya kita juga sesering mungkin, tentu tidak setiap hari, mengaku dosa karena jiwa kita juga kotor oleh dosa-dosa yang sering kita buat.
Selain pengakuan dosa, kita juga mempunyai sarana pembersihan diri yang disebut Pemeriksaan Batin (Examen Conscientiae). Kalau pengakuan dosa tidak perlu kita lakukan setiap hati, pemeriksaan batin ini hendaknya kita lakukan setiap hari. Idealnya malah sehari 2x, yakni di siang/tengah hari dan malam hari sebelum tidur. Ada 5 langkah pemeriksaan batin yang dapat kita lakukan dalam 10-15 menit. Pertama, kita mengambil sikap hening dan tenang untuk menyadari bahwa kita hadir di hadapan Tuhan. Kedua, kita melihat secara kronologis setiap peristiwa yang kita alami sebelumnya selama 1/2 atau 1 hari. Ketiga, memaknai peristiwa-peristiwa tersebut dalam terang iman, yakni melihat karya, berkat dan penyertaan Tuhan. Keempat, melihat peristiwa-peristiwa di mana kita tidak mengikuti bisikan hati nurani dan kehendak Tuhan atau di mana kita berbuat dosa dan kesalahan. Kelima, membawa semua pengalaman tersebut dalam doa: bersyukur atas berkat Tuhan yang memampukan kita untuk melakukan yang baik dan mohon ampun atas kesalahan dan dosa kita baik dalam pikiran, perkataan, kelalaian dan perbuatan serta memohon rahmat untuk memperbaikinya. Kelima langkah ini akan membantu kita untuk memurnikan hati dan budi sehingga semakin hari kita akan semakin dimampukan untuk lebih banyak berbuat baik dan semakin sedikit berbuat dosa. Hal ini bukan pertama-tama karena kemampuan kita tetapi karena kedekatan kita dengan Tuhan.
Doa: Tuhan, tolonglah kami untuk selalu meluangkan waktu guna melakukan pemeriksaan batin sebagai sarana persatuan dengan-Mu dan pembersihan diri kami. Dengan demikian, semoga semakin hari kami semakin mampu untuk lebih banyak berbuat baik dan semakin sedikit berbuat dosa. Amin. -agawpr-
Rabu, 21 Mei 2014 Hari Biasa Pekan V Paskah
Rabu, 21 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah
“Dalam sejarah umat Allah, telah ada pencobaan ini: menyurutkan iman sebagian, pencobaan menjadi sedikit ‘seperti yang dilakukan semua orang’, yaitu ‘tidak menjadi sangat, sangat tegar”. Tetapi saat kita mulai menyurutkan iman, mulai imengkompromi iman, sedikit menjualnya kepada penawar tertinggi, maka kita memulai jalan kemurtadan, yaitu jalan ketidaksetiaan kepada Tuhan”. --- Paus Fransiskus
Antifon Pembuka (Mzm 70:8.23)
Semoga mulutku bernyanyi dan memuji Engkau, dan bibirku bersorak bermadah kepada-Mu. Alleluya.
Doa Pagi
Ya Bapa, Engkau menyatukan kami dengan Kristus bagaikan ranting-ranting pada pokok anggur yang benar. Engkau sebagai pemilik kebun anggur berkepentingan agar kami menghasilkan banyak buah kasih maka Engkau mengikuti perkembangan kami dan membersihkan kami dari segala kekurangan supaya buah kasih kami bagi sesama sungguh besar. Penuhilah kami dengan Roh-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-6)
Hari Biasa Pekan V Paskah
“Dalam sejarah umat Allah, telah ada pencobaan ini: menyurutkan iman sebagian, pencobaan menjadi sedikit ‘seperti yang dilakukan semua orang’, yaitu ‘tidak menjadi sangat, sangat tegar”. Tetapi saat kita mulai menyurutkan iman, mulai imengkompromi iman, sedikit menjualnya kepada penawar tertinggi, maka kita memulai jalan kemurtadan, yaitu jalan ketidaksetiaan kepada Tuhan”. --- Paus Fransiskus
Antifon Pembuka (Mzm 70:8.23)
Semoga mulutku bernyanyi dan memuji Engkau, dan bibirku bersorak bermadah kepada-Mu. Alleluya.
Doa Pagi
Ya Bapa, Engkau menyatukan kami dengan Kristus bagaikan ranting-ranting pada pokok anggur yang benar. Engkau sebagai pemilik kebun anggur berkepentingan agar kami menghasilkan banyak buah kasih maka Engkau mengikuti perkembangan kami dan membersihkan kami dari segala kekurangan supaya buah kasih kami bagi sesama sungguh besar. Penuhilah kami dengan Roh-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-6)
"Paulus dan Barnabas pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di
Yerusalem untuk membicarakan soal-soal yang timbul di tengah-tengah
jemaat."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:4)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:1-8)
"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal ini Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Seorang sahabat pernah berkata ”Kekuatan doa itu luar biasa. Jika dengan penuh kepercayaan kita berdoa, niscaya apa yang kita mohon akan dikabulkan. Rencana Tuhan selalu yang terbaik untuk kita, dan Ia akan memberikan yang terindah pada waktunya”.
Kita selalu berdoa kepada Tuhan karena kita percaya bahwa hanya pada Tuhanlah kita memperoleh kekuatan, perlindungan, dan pertolongan. Kita mengimani Allah sebagai Allah Yang Mahabaik. Sebagai Allah Yang Mahabaik maka Ia akan selalu memberikan yang baik untuk kita, bahkan yang terbaik. Kita percaya kepada Allah, selalu merasa tenteram berada dalam dekapan kasih Allah, dan menjadikan firman-Nya sebagai kekuatan hidup kita.
Hari ini Yesus bersabda ”Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal ini Bapa-Ku dipemuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku”. Kita tinggal di dalam Yesus, maka apa yang kita minta dalam nama-Nya Bapa pasti akan mengabulkan.
Paulus dan Barnabas, juga rasul-rasul yang lain, percaya kepada Yesus dan ajaran-ajaran-Nya, kemudian mereka mewartakannya kepada segala bangsa. Berkat kepercayaannya, apa yang mereka lakukan atau wartakan menghasilkan buah yang melimpah, yaitu begitu banyak orang yang bertobat dan percaya. Itulah buah dari iman kepercayaan dan doa. Semoga iman dan doa kita senantiasa menghasilkan buah yang melimpah.
Tuhan Yesus Kristus, aku yakin dan percaya bahwa dengan perantaraan-Mu Bapa akan mendengarkan dan mengabulkan doa-doaku. Semoga aku selalu setia pada firman-Mu. Amin.
"Misa yang buruk melemahkan iman." (Kardinal Burke dan Kardinal Canizares) Benih-benih kemurtadan akan muncul dan tumbuh subur kelak. Mereka yang terbiasa dengan Pelecehan Liturgi akan membenarkan pelecehan tersebut sebagai kebiasaan. Mereka akan membenarkan kebiasaan yang salah daripada membiasakan hal yang benar. Misa yang buruk yang diselenggarakan "menurut selera umat" perlahan tapi pasti semakin membuat umat merasa bahwa Misa-lah yang harus memenuhi selera mereka. Umat akan semakin berorientasi pada diri sendiri, mencari hal yang sesuai dengan selera mereka sendiri. Padahal dalam Misa, seluruh ke-aku-an kita haruslah kita tanggalkan. Dalam Misa semuanya berpusat kepada Allah, untuk menyenangkan hati Allah, bukan memenuhi selera umat. Ketika umat merasa Misa tidak memenuhi selera mereka, maka mereka akan jajan ke ibadat Protestan, terus seperti itu dan lama kelamaan murtad dari Gereja Katolik. Kita kelak akan menuai segala keburukan akibat terlalu sering membiasakan Perayaan Ekaristi diutak-atik untuk memenuhi selera umat. (Robby Kristian Sitohang / Indonesian Papist 12 April 1992 - 09 Februari 2014)
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati