| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 24 Mei 2014 Hari Biasa Pekan V Paskah

Sabtu, 24 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah
 
“Barangsiapa mencintai Maria sebagai ibu, hendaknya ia meneladan kerendahan hati, kemurnian, kemiskinan dan ketaatannya” (Venerabilis Mikael dari St. Agustinus)
  

Antifon Pembuka (lih.Kol 2:12)
 
Kita dikubur bersama Kristus dalam pembaptisan dan dibangkitkan bersama dengan Dia, berkat iman kita akan kuasa Allah, yang telah membangkitkan kita dari alam maut. Alleluya.

Doa Pagi

 
Allah Bapa yang Maharahim, Engkau berkenan memanggil kami untuk mewartakan Injil di zaman ini dengan alat komunikasi yang serba cepat dan memudahkan untuk memperluas pengetahuan baik jasmani maupun rohani. Semoga roh kebijaksanaan selalu menaungi jiwa raga kami dalam menjalankan tugas sebagai pewarta kabar gembira di mana pun kami berada. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
   
Perjalanan Paulus dan Silas adalah perjalanan warta sukacita. Kedatangan mereka meneguhkan iman jemaat berkaitan dengan ajaran dan orang-orang yang mau mengikuti Kristus. Banyak orang bukan Yahudi diselamatkan oleh mereka.

   
Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:1-10)
        
"Menyeberanglah ke Makedonia, dan tolonglah kami"
   
Sekali peristiwa Paulus datang ke Derbe dan Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani. Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium. Paulus mau, supaya Timotius itu menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia demi orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani. Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya. Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman, dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya. Paulus dan Silas melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah untuk memberitakan Injil di Asia. Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengijinkan mereka. Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan; ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya, “Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami!” Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku
Ayat. (Mzm 100:1-2.3.5, R:3c)
1. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai.
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah.
 
Konsekuensi sebagai murid Kristus adalah dibenci oleh dunia. Mentalitas hamba menghantar setiap pengikut Kristus kepada ketaatan melaksanakan firman Tuhan. Jangan takut.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:18-21)
  
"Kamu bukan dari dunia, sebab Aku telah memilih kamu dari dunia."
    
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, sebab Aku telah memilih kamu dari dunia; maka dunia membenci kamu. Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
 
Dengan berpihak pada Yesus kita pasti akan dibenci oleh dunia. Karena Yesus, mereka juga akan menganiaya kita dengan pelbagai macam cara. Inilah pengalaman pengikut-pengikut Yesus yang sedang terjadi dan akan selalu terjadi. Bagi yang sedang mengalami hal ini, hendaknya tetap ingat bahwa Yesus sendiri telah mengalaminya lebih dahulu. Yesus telah memilih kita dan menjadikan kita sahabat-Nya. Maka tidak boleh ada sedikit pun kompromi dengan dunia, meski kita mengalami kesusahan di dalam dunia.

Doa Malam

Tuhan Yesus Kristus, Raja semesta alam, terima kasih atas perlindungan dan peneguhan melalui alam ciptaan yang boleh kami nikmati dan kami alami sepanjang hari ini. Semoga segala usaha yang berhubungan langsung dengan alam ciptaan dapat membuat kami selalu bersyukur atas kebesaran Allah dan membantu mereka yang kurang menghargai bahkan merusaknya. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami kini dan sepanjang masa. Amin.


Pada perayaan-perayaan Liturgi setiap anggota, entah pelayan (pemimpin) entah Umat, hendaknya dalam menunaikan tugas hanya menjalankan, dan melakukan seutuhnya, apa yang menjadi perannya menurut hakekat perayaan serta kaidah-kaidah Liturgi. (Sacrosanctum Concilium, No. 28)

RUAH

"Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu"

Jumat, 23 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah

Kis 15:22-31;  Mzm 57:8-9.10-12; Yoh 15:12-17

"Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu"

Mengasihi separti Tuhan telah mengasihi kita. Itulah cinta kasih Kristiani. Bagaimana Tuhan telah mengasihi kita? Setidaknya ada 5 ciri pokok. Pertama, memberi. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah menganuriakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkann beroleh hidup yang kekal" (Yoh 3:16). Kedua mengampuni, seperti Yesus mengampuni mereka yang telah menyalibkan-Nya, bahkan mendoakan mereka "Ya Bapa, Ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Luk 23:34). Ketiga mengorbankan diri. "Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya" (Yoh 15:13) sebagaimana Ia sendiri mengorbankan nyawanya di salib untuk menebus kita. Kempat, tidak membeda-bedakan, sebagaimana "Bapa yang di surga menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar" (Mat 5:45). Kelima, menyelamatkan. Keempat tindakan kasih Allah tersebut mempunyai tujuan akhir untuk menyelamatkan kita. "Sebab, Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia" (Yoh 3:17). Marilah, dengan pertolongan Tuhan, kita hayati perintah Tuhan untuk saling mencintai sebagaimana Ia telah mencintai dan memberikan contoh kepada kita.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk mencintai seperti Engkau telah dan selalu mencintai kami. Amin. -agawpr-

EKARISTI - Roti Kehidupan Kekal

Pendamping (suplemen) Katekismus ini bertujuan membantu umat beriman dalam mempersiapkan KOMUNI PERTAMA, namun sangat baik juga untuk dibaca bagi umat (semua umur) yang telah menerima komuni pertama.







Buku ini disusun oleh Mgr. Raffaello Martinelli, rekan kerja Joseph Kardinal Ratzinger (sebelum menjadi Sri Paus Benediktus XVI) di Kongregasi untuk Doktrin Iman, dan kini menjabat sebagai Uskup Frascati sejak tahun 2009. Sedangkan gambar-gambar yang terdapat di dalam buku ini adalah hasil karya Roberta Boesso.
   
Runtutan peristiwa di dalamnya dimulai dari pralambang Ekaristi dalam Perjanjian Lama yang kemudian mendapatkan kepenuhannya dalam peristiwa-peristiwa dalam Injil di mana Yesus menyatakan dan menetapkan Ekaristi. Lalu berlanjut ke dalam penjelasan-penjelasan teologis tentang Ekaristi. Satu bab dikhususkan guna melukiskan bagian-bagian Misa Kudus dan barang-barang liturgis yang digunakan selama perayaan Misa. Juga ada satu bagian yang dikhususkan untuk menggambarkan betapa pentingnya Ekaristi bagi Umat Allah.

Full Color; Soft Cover; 17x25 cm; 276 hlm

Jumat, 23 Mei 2014 Hari Biasa Pekan V Paskah

Jumat, 23 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah
  
Liturgi merupakan doa yang didoakan sepanjang sejarah gereja, maka liturgi tidak dapat diubah-ubah sesuka hati. Selain itu, liturgi merupakan doa seluruh Gereja yang tersebar di segala penjuru dunia: setiap orang Kristiani, terlepas dari tempat tinggalnya, setiap kali memasuki sebuah gereja untuk merayakan liturgi seharusnya merasa berada di rumah sendiri. Kita mesti merayakan liturgi yang tidak boleh kita ubah sesuai dengan selera kita, melainkan sebagai sebuah realitas yang lebih besar dari diri kita, sebagaimana sering dikatakan oleh Bapa Suci Benediktus XVI. (Uskup Agung Antonio Guido Filipazzi, Duta Besar Takhta Suci untuk Indonesia)

 
Doa Untuk Para Imam
 
Tuhan terkasih, Bapa Pengasih.
Aku berdoa kepada-Mu, lindungilah para imam Gereja-Mu,
sebab mereka itu milik-Mu,
Biarlah hidup mereka terbakar luluh di atas altar-Mu yang suci,
sebab mereka telah disucikan dan menyucikan diri bagiMu saja.
Lindungilah mereka, sebab mereka berada d tengah dunia,
meskipun mereka bukan dari dunia ini.
Masukkanlah mereka dalam lubuk hati-Mu,
bila nikmat duniawi menggoda dan memikat mereka.
Lindungilah dan hiburlah mereka dalam saat sepi,
susah derita dan bila pengorbanan hidupmnya nampak sia-sia.
Ingatlah ya Tuhan, tak seorangpun kecuali Engkau yang menjadi pemiliknya yang sah,
Dan walaupun mereka Kauberi panggilan ilahi,
tetapi tetaplah mereka memiliki hati manusiawi, dengan segala kerapuhannya.
Maka Bapa terkasih, lindungilah mereka bagaikan biji mata-Mu
dan peliharalah mereka bagaikan hosti tanpa noda.
Semoga setiap hari pikiran, dan perbuatannya aman terjaga
dan menjadi teladan indah bagi seluruh umat-Mu.
Tuhan terkasih, sudilah memberkati mereka senantiasa.
Terpujilah Engkau yang telah memanggil dan mengutus mereka,
Terpujilah Engkau yang tetap mendampingi dan memampukan mereka.
Ya hati kudus Imam Agung Yesus, kasihanilah mereka.
Ya Hati tersuci Maria Ratu Para Imam, doakanlah mereka.
Santo Yohanes Maria Vianney, doakanlah mereka. Amin.
   
Antifon Pembuka (Why 5:12)

Anak Domba yang telah dikurbankan patut menerima kekuatan dan keallahan, kebijaksanaan, keperkasaan, dan kehormatan
 
Doa Pagi

 
Allah Bapa kami yang kekal, Engkau membuat orang yang semula asing menjadi sahabat dengan sabda Yesus, yang telah Kaubangkitkan dari alam maut. Kami mohon, ajarilah kami menaruh cinta kasih, yang memberi harapan akan masa depan kepada orang-orang dan para bangsa. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:22-31)
    
    
"Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu."
       
Pada akhir sidang pemuka jemaat di Yerusalem yang membicarakan soal sunat, rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas. Yang terpilih yaitu Yudas yang disebut Barnabas, dan Silas. Keduanya adalah orang yang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu, kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tidak mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. Jadi kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu, yakni: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari pencabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat." Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka. Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku mau bersyukur kepada-Mu, Tuhan, di antara bangsa-bangsa.
Ayat. (Mzm 57:8-9.10-12)
1. Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah hai gambus dan kecapi, mari kita membangunkan fajar!
2. Tuhan, aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa. Sebab kasih setia-Mu menjulang setinggi langit, dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan. Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu meliputi seluruh bumi!
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:15b)
Aku menyebut kamu sahabat, sabda Tuhan, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:12-17)
   
"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah orang akan yang lain."
    
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
  
Renungan

    
Kita semua pasti tahu atau pernah mendengar mengenai kamp konsentrasi Nazi, di mana para tahanan di kamp-kamp tersebut biasanya berakhir dengan kematian.

Pada tahun 1939 Gestapo Jerman yang keji itu memasuki wilayah Polandia. Pada zaman itu di Polandia hiduplah seorang imam Fransiskan bernama Maximilian Kolbe. Ia adalah seorang imam yang juga aktif sebagai penulis dan editor majalah. Diktator Jerman yang menguasai Polandia yakin bahwa untuk mematahkan semangat orang Polandia perlulah menahan, memenjarakan, dan membunuh para pemimpinnya, baik pemimpin politik maupun keagamaan dan para ahlinya. Lebih-lebih jajaran pers Polandia harus dihancurkan. Maka Maximilian Kolbe juga ditangkap dan ditahan oleh Gestapo dan dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi Amstitz dan Auscwitz.
 
Di kamp konsentrasi Auscwitz inilah Maximilian Kolbe meminta supaya dirinya boleh menggantikan posisi seorang sersan yang terkena hukuman mati, yaitu Sersan Gajowniczek. Bersama para sandera lain yang terkena hukuman mati Maximilan tidak diberi makan dan minum sampai meninggal. Maximilian menjadi tahanan yang bisa bertahan sebagai korban terakhir dan baru meninggal setelah disuntik dengan carbonic acid.

St Maximilian Kolbe adalah orang yang melaksanakan ajaran Yesus ”Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seseorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya”. Semoga kita selalu mempunyai semangat kasih seperti Kristus dan St Maximilian Kolbe yang selalu mau berkorban demi kebahagiaan dan keselamatan sesama.

Tuhan Yesus Kristus, Engkau begitu mengasihiku sehingga mau menyerahkan hidup-Mu untuk aku. Semoga aku juga mau berkorban untuk kebahagiaan sesama. Amin.
   
        
Kurban Kudus Misa (Perayaan Ekaristi) bukanlah pemuas selera dari setiap umat bukan juga untuk improvisasi Liturgi, melainkan kurban pereda kemarahan Allah atas dosa-dosa manusia. Mengutak-atik Kurban Kudus Misa akan semakin menyakiti Allah. (Robby Kristian Sitohang / Indonesian Papist 12 April 1992 - 09 Februari 2014)
      

Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.”

Kamis, 22 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah

Kis 15:7-21; Mzm 96:1-2a.2b-3.10; Yoh 15:9-11

“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.”

"Amor gignit amorem". Cinta kasih melahirkan cinta kasih. Demikian bunyi sebuah pepatah Latin. Saya sangat setuju. Sabda Yesus hari ini menjadi dasarnya. Kasih yang lahir dari Allah Bapa kepada Yesus melahirkan kasih Yesus kepada kita dan kasih yang lahir dari Yesus untuk kita, (seharusnya) melahirkan kasih kita kepada sesama. Tentu, kasih tersebut sifatnya tidak hanya searah tetapi juga timbal balik. Maka, kita dipanggil untuk tinggal dalam lingkaran kasih Tuhan tersebut. Kita ingat bacaan Injil kemarin yang menegaskan bahwa kita akan menghasilkan buah, jika dan hanya jika kita bersatu dan tinggal dalam Tuhan. Ada banyak sarana untuk tinggal dalam kasih Tuhan. Namun, yang pokok adalah doa, termasuk aneka devosi, dan yang terutama adalah liturgi. Sebab, liturgi, terutama Ekaristi, adalah sumber dan puncak seluruh kegiatan Gereja dan kehidupan kita sebagai umat beriman kristiani (SC 10, LG 11). Melalui penghayatan doa dan liturgi, terutama Ekaristi, yang baik dan benar itulah kita tinggal dalam kasih Tuhan dan menimba kekayaan rahmat-Nya. Dari situlah kemudian mengalir kekuatan dan rahmat untuk mewujudnyatakan kasih dalam hidup dan karya pelayanan kita sehari-hari. Keduanya senantiasa erat berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Doa dan liturgi yang tidak berdampak dalam hidup sehari-hari hanya menjadi ungkapan iman yang kosong dan hampa, sedangkan karya pelayanan yang tidak mengalir dari penghayatan doa dan liturgi, terutama Ekaristi, hanya merupakan aktivisme belaka.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menghayati doa dan liturgi dengan baik dan benar supaya kami sungguh-sungguh mendapatkan rahmat untuk mewujudnyatakan kasih dalam hidup dan karya pelayanan kami sehari-hari. Amin. -agawpr-

Kamis, 22 Mei 2014 Hari Biasa Pekan V Paskah

Kamis, 22 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah
  
Di dalam perayaan Ekaristi, “…kita disatukan dengan ‘liturgi’ surgawi dan menjadi bagian dari para kudus yang jumlahnya berlaksa-laksa yang menyerukan, “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!” (Why 7:10). Ekaristi adalah sungguh sekilas surga yang nampak di dunia.” (St. Yohanes Paulus II, Ecclesia de Eucharistia, 19)
      

Antifon Pembuka (Kel 25:1-2)
 
Mari kita memuji Allah, pahlawan yang gagah perkasa. Ia menyelamatkan kita dengan kekuatan-Nya yang jaya. Alleluya.

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahapengasih, Engkau menjanjikan kebahagiaan kepada kami jika kami saling menaruh cinta kasih. Berilah kami kekuatan untuk menempuh jalan yang tepat seturut teladan Yesus Kristus, Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Penjelasan yang akurat dan tepat dalam kerangka keselamatan Allah memberitakan pemahaman yang benar. Hukum sunat bukan sesuatu yang mutlak tetapi terbuka bagi yang mau untuk memperoleh keselamatan.
  

Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:7-21)
  
  
"Kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah."
      
Para rasul dan penatua-penatua jemaat di Yerusalem bersidang, membicarakan soal sunat. Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung tukar pikiran, berdirilah Petrus dan berkata kepada para rasul serta penatua-penatua, “Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa sejak semula Allah telah memilih aku di antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya. Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita. Allah sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman. Kalau demikian, mengapa kamu mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.” Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceritakan segala tanda dan mukjizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa lain. Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus, “Saudara-saudara, dengarkanlah aku: Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya. Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis: Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh. Reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan, juga segala bangsa yang tidak mengenal Allah yang Kusebut milik-Ku, demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya, yang telah diketahui dari sejak semula ini. Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka yang dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah. Tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3; R: lih3)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Nyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari Tuhan. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: Tuhan itu raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah, Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.
  
Kita dipanggil untuk mengasihi sesama seperti Kristus dengan Bapa. Melalui ketaatan dalam melaksanakan perintah Tuhan kita memiliki kasih. Kasih itu memberikan sukacita yang penuh.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-11)
  
"Allah telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah."
  
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan

  
Yesus menghimbau kita agar selalu tinggal di dalam kasih-Nya. Orang yang selalu tinggal di dalam kasih Yesus, akan selalu menaati perintah-perintah-Nya dan memelihara hukum-hukum-Nya. Eratnya hubungan kita dengan Yesus tidak sekadar membawa sukacita sejati kepada kita tetapi sukacita kita menjadi penuh. Itulah sebabnya orang yang selalu tinggal dalam kasih Yesus selalu memancarkan sukacita yang penuh dan kasih sejati juga kepada orang lain di sekitarnya.

Doa Malam

Tuhan Yesus, Engkau menghendaki agar aku selalu tinggal dalam kasih-Mu. Engkau mengenal segala yang ada di dalam diriku. Semoga kasihku kepada sesama yang kujumpai hari ini, berkenan kepada-Mu dan ampunilah kesalahanku karena tak jarang jatuh dalam cinta diri. Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
  
Liturgi tak pernah menjadi milik pribadi perorangan, baik dari selebran maupun komunitas, tempat misteri-misteri dirayakan (St. Yohanes Paulus II, Ecclesia de Eucharistia, no. 52).
   
 RUAH

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak."

Rabu, 21 Mei 2014
Hari Biasa Pekan V Paskah

Kis 15:1-6; Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5; Yoh 15:1-8

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak."

Tidak sulit untuk mengambil ispirasi dari Injil hari ini. Intinya adalah agar kita selalu dekat, bersama dan bersatu dengan Kristus. Kita juga pasti tahu caranya, yakni dengan berdoa, membaca dan merenungkan kitab suci, merayakan sakramen-sakramen terutama Ekaristi, dll. Kali ini, saya tertarik untuk merenungkan perihal membersihkan diri. Setiap saat, Tuhan pasti berkenan untuk membersihkan kita supaya kita semakin mampu menghasilkan buah yang baik. Namun, bagaimana kita sendiri bekerjasama dengan Tuhan untuk membersihkan diri kita, membersihkan jiwa kita? Kita mempunyai sakramen, yang boleh dikatakan sebagai sakramen pembersihan, yakni sakramen pengakuan dosa. Maka, kita diundang untuk menghayati dengan sungguh sakramen pengakuan dosa ini dengan ketentuan mengaku dosa minimal setahun sekali sebagaimana disebut dalam Lima Perintah Gereja. Namun, alangkah lebih baik jika kita lebih sering melakukannya. Sebagaimana kita setiap hari membersihkan diri (mandi) karena badan kita selalu kotor oleh debu, keringat, dll, hendaknya kita juga sesering mungkin, tentu tidak setiap hari, mengaku dosa karena jiwa kita juga kotor oleh dosa-dosa yang sering kita buat.

Selain pengakuan dosa, kita juga mempunyai sarana pembersihan diri yang disebut Pemeriksaan Batin (Examen Conscientiae). Kalau pengakuan dosa tidak perlu kita lakukan setiap hati, pemeriksaan batin ini hendaknya kita lakukan setiap hari. Idealnya malah sehari 2x, yakni di siang/tengah hari dan malam hari sebelum tidur. Ada 5 langkah pemeriksaan batin yang dapat kita lakukan dalam 10-15 menit. Pertama, kita mengambil sikap hening dan tenang untuk menyadari bahwa kita hadir di hadapan Tuhan. Kedua, kita melihat secara kronologis setiap peristiwa yang kita alami sebelumnya selama 1/2 atau 1 hari. Ketiga, memaknai peristiwa-peristiwa tersebut dalam terang iman, yakni melihat karya, berkat dan penyertaan Tuhan. Keempat, melihat peristiwa-peristiwa di mana kita tidak mengikuti bisikan hati nurani dan kehendak Tuhan atau di mana kita berbuat dosa dan kesalahan. Kelima, membawa semua pengalaman tersebut dalam doa: bersyukur atas berkat Tuhan yang memampukan kita untuk melakukan yang baik dan mohon ampun atas kesalahan dan dosa kita baik dalam pikiran, perkataan, kelalaian dan perbuatan serta memohon rahmat untuk memperbaikinya. Kelima langkah ini akan membantu kita untuk memurnikan hati dan budi sehingga semakin hari kita akan semakin dimampukan untuk lebih banyak berbuat baik dan semakin sedikit berbuat dosa. Hal ini bukan pertama-tama karena kemampuan kita tetapi karena kedekatan kita dengan Tuhan.

Doa: Tuhan, tolonglah kami untuk selalu meluangkan waktu guna melakukan pemeriksaan batin sebagai sarana persatuan dengan-Mu dan pembersihan diri kami. Dengan demikian, semoga semakin hari kami semakin mampu untuk lebih banyak berbuat baik dan semakin sedikit berbuat dosa. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy