| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 28 Mei 2014 Hari Biasa Pekan VI Paskah

Rabu, 28 Mei 2014
Hari Biasa Pekan VI Paskah
      
“Menatap Rosario tidak lain adalah menatap wajah Kristus bersama Maria” --- St. Yohanes Paulus II
    

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 17:30; 21:23)
    
Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.
       
Doa Pagi

     
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal. Engkau telah menyatakan rahmat dan kasih setia-Mu kepada kami dalam diri Yesus Putra-Mu dan Saudara kami. Penuhilah kami dengan Roh Kudus-Mu dan perkenankanlah kami menyadari arti kehadiran-Mu bagi kami, yaitu sebagai sumber kekuatan dan kehidupan sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kisah Para Rasul (17:15.22-18:1)
    
   
"Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberikan kepada kamu."
        
Pada waktu itu terjadilah kerusuhan di kota Berea. Maka Paulus pergi dari sana. Orang-orang yang mengiringi Paulus menemaninya sampai di kota Atena, lalu kembali dengan pesan kepada Silas dan Timotius, supaya mereka selekas mungkin menyusul Paulus. Di Atena Paulus pergi berdiri di atas Aeropagus dan berkata, “Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia. Ia juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup, nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja Allah telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi, dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka serta batas-batas kediaman mereka. Maksudnya supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah serta menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah dikatakan juga oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.” Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia. Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberikan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua orang harus bertobat. Karena Allah telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia dengan perantaraan seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan orang itu dari antara orang mati.” Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata, “Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.” Lalu Paulus pergi meninggalkan mereka. Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan Paulus dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Aeropagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka. Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan
Ref. Surga dan bumi penuh dengan kemuliaan-Mu.
Ayat. (Mzm 148:1-2.11-12b.12c-14a.14bcd)
1. Pujilah Tuhan di surga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
2. Pujilah Tuhan, hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia. Pujilah Tuhan, hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
3. Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan, sebab hanya nama-Nya yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
4. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:16)
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:12-15)
   
"Roh Kebenaran akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."
   
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
     
Ada sekelompok orang yang terlalu mengagungkan akal budi, segala sesuatu ditangkap dengan nalar. Segala sesuatu yang mereka anggap tidak masuk akal mereka tidak bisa menerimanya. Demikianlah yang dihadapi oleh Paulus ketika ia mewartakan Kristus kepada orang-orang Yunani di Atena. Mula-mula mereka tertarik kepada pewartaan Paulus. Namun, ketika Paulus berbicara mengenai Yesus yang bangkit dari antara orang mati mereka mengejeknya dan berkata ”Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu”.
 
Kita semua tahu bahwa Yunani adalah gudangnya ilmu pengetahuan dan banyak ilmu dari pemikir-pemikir besar lahir dari sana. Sebagai bangsa yang sangat mengagungkan ilmu pengetahuan, rasio, nalar, dan akal budi, maka hal yang tidak masuk akal seperti orang bangkit dari antara orang mati sulit mereka mengerti dan mereka terima. Namun demikian, ternyata Tuhan tetap berkenan membuka hati dan pikiran beberapa orang di Atena sehingga mereka percaya kepada pemberitaan Paulus dan bertobat.

Yesus sendiri bersabda ”Masih banyak hal yang harus kukatakan kepadamu, tetapi kamu sekarang belum dapat menanggungnya”. Masih banyak yang harus diberi pewartaan tentang Kristus yang bangkit, tetapi, seperti orang-orang Atena, masih banyak orang yang belum bisa mengerti dan menerimanya. Tetapi ada saatnya orang-orang akan mengerti, yaitu ketika Roh Kebenaran yang diutus oleh Allah membuka hati dan pikiran mereka. Roh itu sendirilah yang akan memberitakan segala sesuatu kepada mereka.
   
Tuhan Yesus Kristus, masih begitu banyak orang yang tertutup hatinya akan sabda-Mu. Semoga hati mereka terbuka berkat pewartaan dan kesaksian hidupku. Amin.
    
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

"Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, penghibur tidak akan datang kepadamu"

Selasa, 27 Mei 2014
Hari Biasa Pekan VI Paskah

Kis 16:22-34; Mzm 138:1-2a.2b-3.7c-8; Yoh 16:5-11

"Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, penghibur tidak akan datang kepadamu"

Yesus pergi, Roh Kudus datang. Dengan demikian, Allah selalu menyertai kita dan menjamin keselamatan kita sepanjang segala zaman. Hal ini tidak lepas dari rangkan sejarah keselamatan Allah bagi kita. Kalau kita membaca Kitab Suci dari awal (Kitab Kejadian) sampai akhir (Kitab Wahyu), kita akan menangkap benang merah tentang sejarah keselamatan itu sebagai satu kesatuan karya Allah Tritunggal: Bapa, Putera dan Roh Kudus. Hal ini telah direfleksikan oleh para Bapa Konsili Vatikan II dan diajarkan dengan amat jelas, setidaknya dalam dua konstitusi yang dihasilkannya, yakni Konstitusi tentang Liturgi Suci (Sacrosanctum Concilium) dan Konstitusi Dogmatis tentang Gereja (Lumen Gentium). SC 5 mengajarkan bahwa "Allah menghendaki supaya semua manusia selamat dan mengenal kebenaran (1 Tim 2:4). Setelah Ia pada zaman dahulu berulang kali dan dengan pelbagai cara bersabda kepada nenek-moyang kita dengan perantaraan para nabi (Ibr 1:1), ketika genaplah waktunya, Ia mengutus PuteraNya, sabda yang menjadi daging dan diurapi Roh Kudus, untuk mewartakan Kabar Gembira kepada kaum miskin, untuk menyembuhkan mereka yang remuk redam hatinya(8), 'sebagai tabib jasmani dan rohani', Pengantara Allah dan manusia. ... Adapun karya penebusan umat manusia dan permuliaan Allah yang sempurna itu telah diawali dengan karya agung Allah ditengah umat Perjanjian Lama. Karya itu diselesaikan oleh Kristus Tuhan, terutama dengan misteri Paska: sengsara-Nya yang suci, kebangkitan-Nya dari alam maut, dan kenaikan-Nya dalam kemuliaan. Dengan misteri itu Kristus menghancurkan maut kita dengan wafat-Nya, dan membangun kembali hidup kita dengan kebangkitan-Nya.” Kemudian, LG 4 melanjutkan, "Ketika sudah selesailah karya, yang oleh Bapa dipercayakan kepada Putera untuk dilaksanakan didunia (lih Yoh 17:4), diutuslah Roh Kudus pada hari Pentekosta, untuk tiada hentinya menguduskan Gereja. Dengan demikian umat beriman akan dapat mendekati Bapa melalui Kristus dalam satu Roh (lih Ef 2:18). Dialah Roh kehidupan atau sumber air yang memancar untuk hidup kekal (lih Yoh 4:14; 7:38-39). Melalui Dia Bapa menghidupkan orang-orang yang mati karena dosa, sampai Ia membangkitakan tubuh mereka yang fana dalam Kristus (lih Rom 8:10-11). Roh itu tinggal dalam Gereja dan dalam hati umat beriman bagaikan dalam kenisah (lih 1Kor 3:16; 6:19). Dalam diri mereka Ia berdoa dan memberi kesaksian tentang pengangkatan mereka menjadi putera (lih Gal 4:6; Rom 8:15-16 dan 26). Oleh Roh Gereja diantar kepada segala kebenaran (lih Yoh 16:13), dipersatukan dalam persekutuan serta pelayanan, diperlengkapi dan dibimbing dengan aneka kurnia hirarkis dan karismatis, serta disemarakkan dengan buah-buah-Nya (lih Ef 4:11-12; 1Kor 12:4; Gal 5:22). Dengan kekuatan Injil, Roh meremajakan Gereja dan tiada hentinya membaharuinya, serta mengantarkannya kepada persatuan sempurna dengan Mempelainya." Kalau disingkat, maka ajaran Konsili Vatikan II ini menegaskan tentang karya keselamatan Allah bagi kita yang direncanakan oleh Allah Bapa (bdk. LG 2), dilaksanakan dan diselesaikan oleh Allah Putera (bdk. LG 3, SC 5) dan diteruskan serta dijamin keberlangsungannya oleh Roh Kudus (bdk. LG 4). Marilah kita selalu membuka diri pada bimbingan Roh Kudus yang diutus Bapa dan Yesus untuk menjamin keselamatan kita. Dialah yang akan selalu menginsafkan kita "akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku"

Doa: Tuhan, bukalah hati kami akan Roh Kudus-Mu, agar dalam bimbingan-Nya kami mampu mengupayakan kekudusan hidup dan akhirnya sampai kepada Kerajaan-Mu di surga. Amin. -agawpr-

Selasa, 27 Mei 2014 Hari Biasa Pekan VI Paskah

Selasa, 27 Mei 2014
Hari Biasa Pekan VI Paskah
    
“Memikul penderitaan untuk diri sendiri dan tidak membuat orang lain menderita” (St. Magdalena Sofia Barat)
        
Antifon Pembuka (lih. Why 19:7.6)
    
Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa. Alleluya.
 
Doa Pagi

 
Allah Bapa yang Mahakasih, sukacita sejati berasal dari pada-Mu. Buatlah kami mampu melaksanakan sabda-Mu di dalam hidup kami, sehingga mampu pula dirasakan buahnya oleh banyak orang di sekitar kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 

Doa dan pujian Paulus di penjara membuat kepala penjara bertobat dan menemukan keselamatan. Percaya kepada Yesus Kristus dan memberi diri dibaptis adalah keputusan yang tepat.
  

Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:22-34)
 
"Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dan engkau akan selamat, engkau dan sisi rumahmu." 
   
Ketika Paulus dan Silas ada di Kota Filipi terjadilah yang berikut ini: Orang-orang Filipi bangkit menentang Paulus dan Silas; lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka. Setelah berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat. Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah, dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Dan terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah. Seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri. Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya, “Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!” Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas. Ia mengantar mereka keluar, sambil berkata, “Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat supaya aku selamat?” Jawab mereka, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” Lalu Paulus dan Silas memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur-bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 138:1-2a.2b-3.7c-8)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, karena Engkau mendengarkan kata-kata mulutku. Di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu, aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, Engkau akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Aku akan mengutus Roh kebenaran kepadamu, sabda Tuhan, dan Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.
  
Yesus pergi kepada Bapa yang mengutus-Nya. Namun demikian Ia tidak meninggalkan kita. Ia mengutus Sang penghibur bagi kita. Dialah yang datang untuk membuat dunia insyaf akan dosa, kebenaran, dan penghakiman.

  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:5-11)
 
  
"Jikalau Aku tidak pergi, penghibur tidak akan datang kepadamu."
   
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorang pun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, maka hatimu berdukacita. Namun benar yang Kukatakan kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, penghibur tidak akan datang kepadamu. Dan kalau penghibur itu datang, Ia akan menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

  
Kehilangan Yesus membuat para murid berduka. Tetapi Yesus menegaskan bahwa lebih baik begitu karena akan tiba saatnya, dukacita berubah menjadi sukacita. Roh Penghibur yang diutus oleh-Nya akan menyadarkan mereka akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Kita tak pernah kehilangan Yesus meski kita tidak melihat Dia dengan mata jasmani kita. Kehadiran-Nya selalu nampak ketika kita sadar akan dosa kita, mengakui dosa kita dan berbuat hal yang benar.
 
Doa Malam
 
Tuhan Yesus, bila biji gandum tidak jatuh di tanah, maka ia tidak akan berkembang dan hidup. Untuk bersyukur atas semua itu memerlukan proses yang panjang, tetapi kami yakin dengan segala kesabaran, peneguhan dan teguran dari-Mu sendiri kami dapat menerimanya. Sebab Engkaulah Sang Juruselamat sejati yang selalu menyertai kami melalui Roh Penghibur. Amin.
  
  
Upacara-upacara Liturgi bukanlah tindakan perorangan, melainkan perayaan Gereja sebagai sakramen kesatuan, yakni Umat kudus yang berhimpun dan diatur dibawah para Uskup. Maka upacara-upacara itu menyangkut seluruh Tubuh Gereja dan menampakkan serta mempengaruhinya; sedangkan masing-masing anggota disentuhnya secara berlain-lainan, menurut keanekaan tingkatan, tugas serta keikut-sertaan aktual mereka. (Sacrosanctum Concilium, No. 26) 


 RUAH

Senin, 26 Mei 2014

Senin, 26 Mei 2014
Pw. St. Filipus Neri, Imam 
       
Kis 16:11-15
Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b
Yoh 15:26--16:4a
     
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.”

Kita harus bersaksi tentang Yesus. Harus! Demikianlah Yesus menegaskan. Apa artinya bersaksi? Bersaksi adalah memberikan atau membagikan  pengetahuan dan pengalaman kita tentang Kristus, baik melalui kata-kata maupun perbuatan. Jadi ada dua hal pokok mengenai apa yang kita persaksikan atau mengenai isi kesaksian kita, yakni pengetahuan dan pengalaman kita akan Kristus. Untuk memberikan kesaksian yang baik tentang pengetahuan kita akan Kristus, tentu kita dituntut untuk terus-menerus memperdalam dan memperluas wawasan dan pengetahuan iman kita. Dan untuk memberikan kesaksian tentang pengalaman kita akan Kristus, kita harus punya pengalaman bersama Dia. Artinya, kita megalami dikasihi, disertai, diajar, dibimbing, ditegur, diampuni, ditolong, dll oleh-Nya. Saya yakin, kita masing-masing mempunyai pengalaman ini, hanya mungkin kita tidak (selalu) menyadarinya. Oleh karena itu, amat penting bagi kita untuk senantiasa meluangkan waktu secara khusus guna menikmati kebersamaan dengan Yesus. Saat itu adalah saat kita menghadap-Nya dalam doa dan aneka kegiatan liturgi peribadatan, terutama Perayaan Ekaristi. Mengalami dan menyadari kebersamaan dengan Kristus ini amat penting, sebab dari situlah mengalir kesaksian yang benar, berisi dan tulus. Tanpa didasari kebersamaan dengan Kristus dalam doa, kesaksian kita melalui perkataan hanya akan menjadi kesaksian yang hampa, kosong, ngayawara dan kesaksian kita dalam perbuatan tidak akan menjadi kesaksian yang tulus tetapi penuh pamrih untuk mencari popularitas dan kemuliaan diri sendiri. 

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk selalu meluangkan waktu bersama-Mu sehingga kami dapat bersaksi tentang iman kami kepada-Mu, baik melalui kata-kata yang padat berisi maupun melalui perbuatan yang tulus. Amin. -agawpr-

Senin, 26 Mei 2014 Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam

Senin, 26 Mei 2014
Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam
      
Kita bukanlah orang Kristen “paruh waktu”, hanya pada saat, keadaan, pertimbangan tertentu; tidak ada seorangpun yang bisa menjadi Kristen dengan cara seperti ini, kita adalah orang Kristen sepanjang waktu! Secara total! Semoga kebenaran Kristus, sebagaimana yang diajarkan dan dianugerahkan oleh  Roh Kudus, selalu dan sepenuhnya mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Mari kita memanggilnya lebih sering lagi agar Dia membimbing kita pada jalan murid – murid Kristus. Mari kita mengundangnya setiap hari. Saya menyarankan hal ini: mari kita membangunkan Roh Kudus setiap hari, dengan cara ini, Roh Kudus akan membawa kita lebih dekat pada Kristus. (Paus Fransiskus, Audiensi Umum pada tanggal 15 Mei 2013)
   
Antifon Pembuka (Rm 6:9)
  
Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi; maut tidak menguasai-Nya lagi. Alleluya

Doa Pagi

 
Allah Bapa yang mahaagung dan kekal, syukur dan pujian kami lambungkan kepada-Mu sebab melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menganugerahkan Roh Kudus kepada kami. Kami mohon semoga Roh Kudus semakin menguatkan iman kami kepada-Mu sehingga kami mampu tinggal dalam kasih-Mu itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
     
Bacaan-bacaan dan mazmur tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum Gembala Umat atau Para Kudus (Biarawan), misalnya Flp 4:4-9, Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9.10-11, Ul: 9a; Yoh 17:20-26.
   
Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:11-15)     
    
"Tuhan membuka hati Lidia, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus."
                 
Setelah Paulus mendapat pesan dari Surga supaya menyeberang ke Makedonia, kami, Paulus dan Silas, bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake. Keesokan harinya tibalah kami di Neapolis; dan dari situ kami ke Filipi, kota pertama di bagian Makedonia ini, suatu kota perantauan orang Roma. Di kota itu kami tinggal beberapa hari. Pada hari Sabat kami keluar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ. Setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang berkumpul di situ. Salah seorang dari perempuan-perempuan itu, yang bernama Lidia, turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, seorang yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. Sesudah dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, Lidia mengajak kami, katanya, “Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku.” Ia mendesak sampai kami menerimanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan kepada umat-Nya
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (bdk. Yoh 15:26-27)
Roh Kebenaran akan bersaksi tentang Aku, sabda Tuhan; tetapi kamu juga harus bersaksi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:26--16:4a)
       
"Roh kebenaran bersaksi tentang Yesus."
          
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku. Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Kamu akan dikucilkan; bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku. Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya, kamu ingat bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan

  

SIAP MENJADI SAKSI
      
Pada Bacaan Minggu Paskah VI Yesus menjanjikan Penghibur yaitu Roh Kudus. Apa yang kita pikirkan tentang “Roh” ? sesuatu yang magis, praktik perdukunan, atau mungkin hal yang senada dengan itu? Pada praktik – praktik perdukunan “Roh” yang bersifat jahat dan yang dipercayai mampu memberikan efek buruk pada kehidupan manusia bisa saja memberikan kehidupan nikmat dan memenuhi kepuasan fisik manusia, tetapi semuanya bersifat sementara. Berbeda dengan Roh Allah, yaitu Roh Kudus itu sendiri. Roh Kudus dijanjikan Yesus sebagai yang diberikan Bapa untuk memenuhi batin setiap manusia agar senantiasa dibimbing dan diarahkan kepada kepenuhan kebenaran yang sejati yaitu Yesus Kristus di dalam Gereja Katolik. Inilah kebahagiaan itu. Roh Kudus juga yang memberikan hidup, sebab Bapa telah menciptakan alam semesta dengan Firman-Nya yaitu Yesus, dan dengan Roh-Nya segala yang ada di muka bumi menjadi hidup. Sangat berbeda dengan “roh” yang dipercayai pada praktik perdukunan, yang membawa ajang kesesatan.
 
 Pada bacaan hari ini, Roh Kudus yang adalah Roh Kebenaran itu sendiri akan bersaksi tentang Yesus Kristus (Yoh 15:26), jika Roh Allah yang bersaksi tentang Yesus mengarahkan dan memenuhi hati kita, maka sudah menjadi kewajiban bagi seluruh warga Gereja untuk bersaksi pula tentang Putra-Nya, Yesus. Ini harga mutlak, bahwa kita hidup di dunia dipanggil untuk menjadi pengikut Kristus yang setia dan total ; tidak setengah - setengah, dan Roh Kudus yang bersaksi tentang Kristus itu memenuhi hati kita, dan Bapa mengajak kita semua karena gerakan Roh Kudus untuk bersaksi tentang Yesus Kristus. Mengapa kita harus bersaksi? Karena “…kamu dari semula bersama – sama dengan Aku”. Jika kita ingin hidup bersama dengan Yesus, kita harus sepenuhnya percaya dan melakukan perintah kasih-Nya. namun kebersamaan ini tidak bisa menjadi milik sendiri, kebersamaan yang kita rasakan bersama Yesus adalah suatu kemesraan hati yang memberi damai, dan damai ini harus diwartakan agar setiap orang dapat menerima damai sejati yang berasal dari Yesus Kristus. Ada ungkapan “kata – katamu menggambarkan pribadimu”, maka apa yang keluar dari mulut kita tentu harus menjadi cerminan dari pribadi Kristus ; memberikan nasihat, menegur yang bersalah dengan kasih, tidak pernah menggunakan kata – kata yang tidak pernah diucapkan oleh Kristus dan yang terutama adalah bertindak seperti yang Yesus sendiri lakukan. Melakukan segala sesuatu karena cinta kita kepada Bapa dan semua diserahkan kepada-Nya, bukan untuk diri sendiri, tetapi berbuah masak bagi sesama dan keluhuran Allah.
 
  Perbuatan kita menjadi kesaksian awal untuk pemberitaan tentang Yesus yang adalah gembala baik. Jika perlu, mari kita saling menasihati, bukan karena kebencian, tetapi atas dasar kasih Yesus sendiri, dan nasihat ini tidak di dasarkan pada ambisi pribadi, tetapi pada Firman-Nya dan apa yang Gereja suarakan.  
   
  Bersukacitalah senantiasa, karena sukacita adalah jalan untuk berkembang dalam kebajikan. --- St. Filipus Neri
          
Renungan Pagi / Deus Providebit

“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."

Minggu, 25 Mei 2014
Hari Minggu Paskah VI

Kis 8:5-8, 14-17; 1Ptr 3:15-18; Yoh 14:15-21

“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."

Kasih dan ketaatan adalah dua hal yang tak terpisahkan. Demikianlah Yesus menegaskan. Kalau kita sungguh-sungguh mengasihi Dia, tentu kita harus menuruti dan melaksanakan segala perintah-Nya. Kita harus taat kepada-Nya. Dalam konteks hidup beriman kita sebagai warga Gereja Katolik, perintah Tuhan itu tidak hanya yang tertulis dalam Kitab Suci tetapi juga semua yang dinyatakan dalam Tradisi dan Ajaran Gereja, yang keduanya tentu saja tidak bertentangan dengan Kitab Suci tetapi selalu berdasarkan Kitab Suci. Berkaitan dengan Ajaran Gereja, kita mempunyai apa yang disebut Magisterium, yakni wewenang atau kuasa mengajar Gereja. Hanya kepada wewenang mengajar Gereja inilah tugas untuk menafsirkan Kitab Suci secara otentik diberikan, sebagaimana dinyatakan dalam Dei Verbum 10, “Adapun tugas untuk menafsirkan secara otentik Sabda Allah yang tertulis dan diturunkan itu dipercayakan hanya kepada wewenang mengajar Gereja yang hidup, yang kewibawaannya dilaksanakan atas nama Yesus Kristus.”

Wewenang mengajar Gereja ini diberikan secara langsung oleh Kristus kepada para rasul dalam amat agung sesudah kebangkitan-Nya, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat 28:18-20). Untuk melaksanakan tugas pengajaran tersebut dan untuk menjamin kebenarannya, Yesus telah menjanjikan Roh Kudus kepada mereka “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dia-lah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yoh 14:16.26). Dan janji ini telah dipenuhi dalam peristiwa Pentakosta (Kis 2:1-13).

Para rasul yang menerima kuasa langsung dari Yesus itu adalah uskup-uskup Gereja yang pertama, dengan Petrus sebagai pemimpinnya, sebab Dialah yang secara eksplisit ditunjuk oleh Yesus, "Engkau adalah Petrus [artinya batu karang] dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” (Mat 16:18). Dalam perjalanan sejarah Gereja selanjutnya, jabatan dan peran para rasul tersebut digantikan dan diteruskan oleh para uskup di bawah pimpinan Paus yang adalah pengganti Petrus. Inilah yang disebut Sukesi Apostolik, yang dasarnya adalah Kitab Mazmur dan Kisah para Rasul, "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: ... Biarlah jabatannya diambil orang lain" (Kis 1:20). Karena Paus dan para uskup adalah pengganti dan penerus para rasul, maka kuasa dan wewenang mengajar Gereja juga ada pada Paus dan para Uskup ini. Tuhan pun selalu menyertai mereka sesuai janji-Nya, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat 28:20). Selain itu, Roh Kudus juga selalu membimbing sehingga Gereja dan ajaran-ajarannya dijamin kebenarannya dan dibebaskan dari kesesatan yang mungkin.

Ajaran Gereja yang pokok adalah berkaitan dengan iman dan moral, yang secara khusus menjadi tanggung jawab Congregatio pro Doctrina Fidei (CDF). Tugas dan kewenangan mereka tercantum dalam ayat 48 dari Konstitusi Apostolik Kuria Romawi, Pastor Bonus, yang dikeluarkan secara resmi oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 28 Juni 1988, yakni "untuk memajukan dan menjaga doktrin iman dan moral di seluruh dunia Katolik". Selain berkaitan dengan iman dan moral, Gereja juga mempunyai ajaran sosial yang sebagian besar tertuang dalam Ensiklik para Paus. Ajaran Sosial Gereja ini merupakan keseluruhan ajaran Gereja untuk menelaah realitas-realitas sosial sekaligus menyajikan pertimbangan dan memberikan pedoman-pedoman untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang ada demi terciptanya kesejahteraan umum (Centensimus Annus 5). Gereja juga mempunyai dan memberikan ajaran-ajarannya secara khusus berkaitan dengan liturgi peribadatan dan sakramen-sakramen, yang secara khusus menjadi tanggung jawab Congregatio de Cultu Divino et Disciplina Sacramentorum. Berdasarkan Konstitusi Pastor Bonus, tugas mereka antara lain menentukan pedoman dan aturan untuk pelaksanaan liturgi, terutama sakramen-sakramen, yang benar dan sah serta memastikan bahwa norma-norma liturgi ditaati dengan tepat dan penyelewengan akan hal ini dihindarkan atau kalau ada dihilangkan.

Dari uraian cukup panjang di atas - padahal belum lengkap karena masing-masing mengenai ajaran iman, moral, sosial dan liturgi peribadatan serta sakramen-sakramen masih harus dijabarkan - saya hanya mengajak untuk menghayati cinta kasih kita dalam bentuk ketaatan. “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku," begitulah Yesus menegaskan. Perintah-perintah Tuhan tersebut tidak hanya tertulis dalam Kitab Suci tetapi juga dalam Tradisi dan Ajaran Gereja yang dibuat oleh Wewenang Mengajar Gereja. Mereka, adalah penerus dan pengganti para rasul yang secara resmi ditunjuk oleh Yesus dengan sabda-Nya, "Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu" (Mat 28:20) dan secara khusus menerima anugerah Roh Kudus "yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yoh 14:26). Untuk itu, secara sederhana bisa disampaikan ajakan dan seruan, "Jikalau kamu mencintai Gereja, kamu akan menuruti segala ajarannya, baik ajaran iman, moral, sosial, liturgi peribadatan maupun sakramen-sakramen".

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk mentaati perintah-perintah-Mu, baik yang tertulis dalam Kitab suci maupun dalam Tradisi dan Ajaran Gereja, supaya dengan demikian, kami sungguh-sungguh mampu untuk mengasihi-Mu. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy