| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Ketika Petrus melihat murid itu (=Yohanes), ia berkata kepada Yesus, “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau, ikutlah Aku.”

Sabtu, 07 Juni 2014
Hari Biasa Pekan VII Paskah - Sabtu Imam

Kis 28:16-20.30-31; Mzm 11:4.5.7; Yoh 21:20-25

Ketika Petrus melihat murid itu (=Yohanes), ia berkata kepada Yesus, “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau, ikutlah Aku.”

Tuhan menciptakan, mencintai, mengenal, memanggil dan mengutus kita masing-masing secara personal. Maka, dari sekian milyar manusia di dunia ini tidak ada seorangpun yang sama persis dalam segala hal. Masing-masing berbeda, unik dan khas. Untuk setiap orang, Tuhan juga mempunyai rencana serta kehendak yang khas. Hal ini tampak misalnya dalam Injil hari ini, di mana Tuhan berbicara mengenai kehendak-Nya atas Petrus dan Yohanes. Tuhan mempunyai kehendak yang berbeda atas keduanya dan hal itu merupakan hak Tuhan secara ekslusif. Kepada Petrus yang bertanya tentang Yohanes, Ia menegaskan "itu bukan urusanmu". Dari sini kita bisa mengambil beberapa inspirasi. Pertama, kita harus menerima apapun rencana dan kehendak Tuhan atas diri kita serta menlaksanakan tugas dan perutusan kita dengan penuh sukacita. Kedua, kita tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada orang lain. Misalnya, orangtua tidak boleh memaksa agar anaknya harus menjadi ini atau itu. Kendati orangtua berkewajiban mendidik anak termasuk dengan memberikan wawasan dan arahan namun tidak boleh mamaksakan kehendaknya. Tuhan sudah mempunyai rencana untuk mereka masing-masing, sehingga yang paling penting adalah bagaimana orangtua mendampingi, membimbing dan mengarahkan anak untuk selalu dekat dengan Tuhan sehingga mereka menjadi peka akan rencana dan kehendak-Nya kemudian menerima dan menjalaninya dengan sukacita. Ketiga, apa pun panggilan dan tugas perutusan kita, dimaksudkan untuk damai sejahtera. "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan" (Yer 29:11). Maka, kalau yang kita lakukan itu tidak mendatangkan damai sejahtera tetapi kesengsaraan bagi diri sendiri dan orang lain, jelas bahwa itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Doa: Tuhan, bantulah aku untuk semakin peka terhadap rencana dan kehendak-Mu atas diriku serta berilah aku rahmat-Mu untuk melaksanakan tugas perutusanku dengan penuh sukacita demi terwujudnya damai sejahtera. Amin. -agawpr-

Sabtu Pagi, 07 Juni 2014 Hari Biasa Pekan VII Paskah

Sabtu Pagi, 07 Juni 2014
Hari Biasa Pekan VII Paskah --- Novena Roh Kudus hari ke-sembilan
  
“Roh Kudus hadir bagaikan matahari pada setiap pribadi, yang mampu menerima-Nya dan menyinarkan daya pengaruh-Nya untuk membantu sesama” (St. Basilius Agung)
      
Doa Penerangan Roh Kudus PS 94
   
+ Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Roh Kudus yang telah Kaucurahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-Nya dalam hati kami telah membuat kami menjadi bait kehadiran-Mu sendiri, dan bersama Dia pula kami telah Kaulahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu.

Dialah penghibur dan penolong yang Kauutus dalam nama Kristus. Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran. Semoga Dia mengajarkan segala sesuatu kepada kami dan mengingatkan kami akan firman yang telah dikatakan oleh Yesus, agar kami selalu dituntun oleh firman-Nya.

Melalui Roh Kudus-Mu ini sudilah Engkau membimbing Gereja-Mu, para pemimpin dan pembantu-pembantunya, dan berilah mereka kebijaksanaan yang sejati. Semoga karena bimbingan-Nya kami semua boleh menikmati buah-buah Roh: kasih, suka-cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebajikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.

Melalui Roh Kudus-Mu pula sudilah Engkau membimbing umat-Mu untuk peka dan setia kepada kehendak-Mu, untuk tetap tabah dalam penderitaan, berani menjadi saksi Putra-Mu, berani menjadi pelayan sesama, dan menjadi terang serta garam dunia.

Semoga Roh Kudus selalu memimpin kami dengan lembut dan ramah, menuntun kami dengan cermat dan teguh; semoga Ia menjadi daya ilahi di dalam kehidupan beriman dan bermasyarakat, dan menghantar kami masuk ke dalam kemuliaan surgawi untuk berbahagia abadi bersama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Antifon Pembuka (Kis 1:14)

Para murid semua sehati sejiwa tekun berdoa bersama para wanita dan Maria, ibunda Yesus, serta saudara-saudara Yesus. Alleluya.
 
Doa Pagi
 
Allah Bapa kami yang mahabaik, semoga anugerah yang kami terima, bermanfaat bagi hidup kami. Utuslah kiranya kepada kami Roh Kudus, yang dahulu Kaucurahkan kepada para rasul dan jagalah agar api cinta kasih-Nya tetap menyala dalam hati kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
Dalam tahanan di Roma Paulus tekun dan setia mewartakan Kerajaan Allah. Ia menegaskan tugasnya di hadapan orang-orang Yahudi yang ada di sana. Ia bekerja di jalan Tuhan dan bukan mengadukan bangsanya.
 
Bacaan dari Kisah Para Rasul (28:16-20.30-31)
   
"Paulus tinggal di Roma memberitakan Kerajaan Allah."
    
Setelah tiba di Roma, Paulus yang dalam tahanan diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya. Tiga hari kemudian Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi, dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata, “Saudara-saudara, aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita atau terhadap adat istiadat nenek moyang kita! Meskipun demikian aku ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma. Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku, karena tidak terdapat suatu kesalahan pun padaku yang setimpal dengan hukuman mati. Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya, dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar, tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku. Itulah sebabnya aku meminta, supaya boleh bertemu dan berbicara dengan kamu, sebab justru karena pengharapan Israellah aku diikat dengan belenggu ini.” Dua tahun penuh Paulus tinggal di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 11:4.5.7)
1. Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus; Tuhan, takhta-Nya di surga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
2. Tuhan menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan. Sebab Tuhan adalah adil, dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Aku akan mengutus Roh Kebenaran kepadamu, sabda Tuhan. Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.
 
Kita dipanggil untuk mengikuti Yesus dan hidup taat serta melaksanakan perintah-Nya. Taat kepada-Nya adalah satu hal penting, karena hidup dan mati kita ada dalam penyelenggaraan Tuhan.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (21:20-25)
   
"Dialah murid, yang telah menuliskan semuanya ini, dan kesaksiannya itu benar."
    
Setelah Yesus yang bangkit berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku”’ Petrus berpaling dan melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus; dia inilah yang berkata, “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?” Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus, “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau, ikutlah Aku.” Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan, “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.” Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, dan yang telah menuliskannya; dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Injil Yohanes disebut juga Injil kasih. Kedekatan dengan Yesus membuat orang tetap hidup. Hidup jasmani bisa terbatas tetapi hidup rohani bersifat kekal abadi. Kita diajak untuk selalu dekat dengan Yesus agar memperoleh anugerah hidup yang kekal abadi.

Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93
 
Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
 
Doa Penutup PS 92
 
Allah yang mahakuasa, kebangkitan Putra-Mu telah menumbuhkan hidup baru dalam diri kami. Semoga karena bantuan Roh-Mu kami dapat mewujudkan rahmat kebangkitan dalam hidup kami sehari-hari. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin. +
  
*** SORE: MISA VIGILI PENTAKOSTA ***
  
Doa Malam
 
Allah yang Mahakuasa, curahkanlah Roh Kudus-Mu atas kami untuk menerangi hati dan budi kami. Perkenankan kami mengalami Pentakosta baru di tengah-tengah Gereja. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu! Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!”

Jumat, 06 Juni 2014
Hari Biasa Pekan VII Paskah -- Novena Roh Kudus ke-8

Kis 25:13-21; Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab; Yoh 21:15-19

Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu! Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!”

Ketika merenungkan Injil ini, saya teringat akan penyangkalan Petrus pada Yesus pada saat Ia diadili. Tidak ada satu pun kesaksian dalam Injil yang mengatakan bahwa Yesus sakit hati atas penyangkalan Petrus. Saya yakin, Yesus ingat secara persis bagaimana Petrus menyangkal-Nya. Bahkan, Ia tidak hanya ingat tetapi malah sudah tahu sebelumnya dan memberi peringatan kepada Petrus. Namun, setelah Ia wafat dan bangkit, kepada Petrus yang kemungkinan besar merasa malu, enggan dan takut-takut, Yesus sama sekali tidak mengungkit penyangkalannya. Inilah yang menurut hemat saya merupakan pengampunan yang sesungguhnya. Mengampuni (to forgive) itu tidak sama bahkan bertolak belakang dengan sekedar melupakan (to forget). Dalam diri orang yang sungguh-sungguh mengampuni, tidak ada lagi rasa sakit hati, dendam, marah terhadap orang lain yang melakukan hal-hal buruk kepadanya. Sebaliknya, orang yang hanya melupakan akan dengan mudah terpancing kembali rasa marah, dendam dan sakit hatinya sehingga secara tidak sadar seringkali mengungkitnya. Pengampunan dan kasih dari Yesus yang sedemikian besar inilah yang membuat Petrus menjawab dengan mantab ketika ditanting apakah ia mengasihi Yesus. Ia pun menerima tugas perutusan dari-Nya untuk menggembalakan domba-domba-Nya dengan segala risiko yang harus ditanggungnya.

Kepada kita masing-masing, Yesus juga mengasihi dengan kasih-Nya yang begitu besar. Ia selalu memberikan pengampunan atas segala dosa dan kesalahan kita. Maka, sudah sepantasnya kita bersyukur mempunyai Tuhan yang begitu baik sambil terus berusaha untuk memperbaiki hidup kita dan semakin mengasihi Tuhan yang jauh lebih dulu mengasihi kita dengan kasih yang lebih besar. Petrus mewujudkan kasihnya kepada Tuhan dengan melaksanakan tugas perutusan yang diberikan Tuhan kepadanya. Marilah kita juga mengasihi Tuhan dengan cara melaksanakan tugas perutusan kita masing-masing dengan sebaik-baiknya. Selain itu, marilah kita juga semakin mengasihi Tuhan dengan cara mengasihi Gereja-Nya, yakni dengan terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan Gereja, ikut serta memelihara fasilitas-fasilitas gereja, dan dengan menghormati serta melaksanakan ajaran-ajaran Gereja, baik dalam hal iman, moral, sosial, dan lain-lain.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk semakin mengasihi-Mu dengan cara semakin mengasihi Gereja-Mu dan tugas perutusan kami masing-masing. Amin. -agawpr-

Jumat, 06 Juni 2014 Hari Biasa Pekan VII Paskah (Jumat Pertama Dalam Bulan)

Jumat, 06 Juni 2014
Hari Biasa Pekan VII Paskah -- Novena Roh Kudus hari ke-delapan
(Jumat Pertama Dalam Bulan)
  
Roh Kudus mengubah sifat takut yang tidak jantan menjadi semangat berani (St. Sirilus dari Aleksandria)


Doa Penerangan Roh Kudus PS 94

+ Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Roh Kudus yang telah Kaucurahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-Nya dalam hati kami telah membuat kami menjadi bait kehadiran-Mu sendiri, dan bersama Dia pula kami telah Kaulahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu.

Dialah penghibur dan penolong yang Kauutus dalam nama Kristus. Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran. Semoga Dia mengajarkan segala sesuatu kepada kami dan mengingatkan kami akan firman yang telah dikatakan oleh Yesus, agar kami selalu dituntun oleh firman-Nya.

Melalui Roh Kudus-Mu ini sudilah Engkau membimbing Gereja-Mu, para pemimpin dan pembantu-pembantunya, dan berilah mereka kebijaksanaan yang sejati. Semoga karena bimbingan-Nya kami semua boleh menikmati buah-buah Roh: kasih, suka-cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebajikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.

Melalui Roh Kudus-Mu pula sudilah Engkau membimbing umat-Mu untuk peka dan setia kepada kehendak-Mu, untuk tetap tabah dalam penderitaan, berani menjadi saksi Putra-Mu, berani menjadi pelayan sesama, dan menjadi terang serta garam dunia.

Semoga Roh Kudus selalu memimpin kami dengan lembut dan ramah, menuntun kami dengan cermat dan teguh; semoga Ia menjadi daya ilahi di dalam kehidupan beriman dan bermasyarakat, dan menghantar kami masuk ke dalam kemuliaan surgawi untuk berbahagia abadi bersama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Antifon Pembuka (lih. Why 1:5-6)
 
Kristus menaruh cinta kasih kepada kita, dan menguduskan kita dengan darah-Nya. Ia menjadikan kita raja dan imam di hadapan Allah Bapa-Nya. Alleluya.


Doa Pagi


Allah Bapa kami yang kuasa dan kekal, kepada seluruh masyarakat dunia hendak Kauperlihatkan cinta kasih-Mu terhadap manusia dalam diri Yesus Kristus, Sabda-Mu yang terpercaya. Kami mohon, bukalah hati dalam masyarakat di sekitar kami terhadap Dia. Sebab berkat Dialah kami berdiri teguh dan belajar hidup dalam cinta kasih. Sebab Dialah  Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kisah Para Rasul (25:13-21)
   
   
"Yesus telah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan, bahwa Ia hidup."
     
Waktu Paulus ditahan dalam penjara di kota Kaisarea, datanglah Raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea untuk mengadakan kunjungan kehormatan kepada Gubernur Festus. Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di situ, Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya, “Di sini ada seorang tahanan yang ditinggalkan Gubernur Feliks pada waktu dia pergi. Ketika aku berada di Yerusalem, imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu dan meminta supaya ia dihukum. Aku menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu. Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari. Pada keesokan harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan dan menyuruh menghadapkan orang itu. Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya, mereka tidak mengajukan suatu tuduhan pun tentang perbuatan jahat, seperti yang telah aku duga. Mereka hanya berselisih paham dengan dia tentang soal-soal agama mereka, dan tentang seorang yang bernama Yesus, yang sudah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan bahwa Ia hidup. Karena aku ragu-ragu bagaimana harus memeriksa perkara-perkara seperti itu, aku menanyakan apakah Paulus mau pergi ke Yerusalem, supaya perkaranya dihakimi di situ. Tetapi Paulus naik banding, Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan, dan menunggu sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar. Karena itu aku menyuruh menahan dia sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835 (MTA hal 271)
Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab; Ul: 19a, 2/4)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.
3. Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya, agungkanlah Dia hai pahlawan-pahlawan perkasa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu; Ia akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (21:15-19)
 
"Gembalakanlah domba-domba-Ku!"
  
Yesus yang telah bangkit menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Sesudah mereka sarapan, Yesus berkata kepada Simon Petrus, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya, “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya, “Benar, Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu! Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika masih muda engkau sendiri mengikat pinggangmu dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki. Tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu, dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.” Hal ini dikatakan Yesus untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan

   
Di tepi danau Tiberias, Petrus, dengan kesadaran akan pengalaman imannya di masa lalu, menjawab dengan jujur bahwa ia sungguh mengasihi Kristus. Kasihnya akan Kristus inilah yang menjadi dasar penggembalaan umat beriman yang dipercayakan Tuhan kepadanya.
  
Sesungguhnya tanpa kasih kepada Kristus, kita pun akan sulit untuk menjadi gembala-gembala yang baik (bdk. Yoh.10:11.14) dan murah hati (bdk. Luk.6:36; 2Kor.4:1). Paulus pun ingin menjawab pertanyaan yang sama. Selama masa penahanannya, ia tidak takut memperlihatkan identitas keimanannya bahwa ia adalah murid Kristus, warga negara Roma dan seorang Yahudi yang bersaksi bahwa Yesus Kristus sungguh telah bangkit dan hidup (bdk. Rm.1:4; 2Kor.5:15). Keberanian Paulus lahir dari pengalamannya dikasihi Kristus (bdk. Kol.3:12). Kasih Kristus telah menangkapnya dan mengubah diri serta orientasi hidupnya. Hal ini yang membuat ia amat mengasihi Yesus. Kasihnya jauh lebih kuat daripada tembok dan jeruji penjara serta ancaman hukuman dan bahaya kematian.
   
”…. Apakah engkau mengasihi Aku…?” tanya Yesus kepada kita. Apa jawaban kita? Beranikah kita menjawabnya seperti Petrus dan Paulus?

Ya Tuhan, tambahkanlah selalu cinta dan kasihku kepada-Mu. Buatlah aku selalu mengasihi-Mu lebih dari segalanya, sambil tak henti pula mengasihi diri sendiri dan sesama di sekitarku. Amin.

Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Doa Penutup PS 92

Allah sumber cahaya kekal, Engkau telah membukakan kami jalan menuju hidup kekal dengan memuliakan Putra-Mu dan mengutus Roh Kudus. Semoga cinta bakti dan iman kami selalu bertambah. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin. +

Renungan: Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

“Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka, supaya mereka semua menjadi satu"

Kamis, 05 Juni 2014
Peringatan Wajib. St. Bonifasius, Uskup dan Martir

Kis 22:30; 23:6-11;  Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11; Yoh 17:20-26

“Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka, supaya mereka semua menjadi satu"

Yesus menghendaki dan mendoakan agar kita hidup rukun, berdamai dan bersatu dengan orang lain. Inilah salah satu wujud nyata dari penghayatan iman kristiani dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, marilah kita berusaha dan berdoa juga agar kita mampu mewujudkan kehendak dan doa Yesus ini. Lebih-lebih, pada masa-masa sekarang ini, ketika Pilpres semakin dekat, rasanya semakin banyak pihak yang berusaha memecah belah dan memicu permusuhan, bahkan melakukan tekanan dan kekerasan. Sebagai pengikut Kristus, marilah kita tetap mempunyai hati yang tenang sehingga tidak mudah terpicu dan tersulut tetapi tetap cinta damai demi terciptanya kerukunan dan kesatuan. Kalau kita ndilalah menjadi korban kekerasan dan permusuhan (= dimusuhi) sikap cinta damai itu kita tunjukkan dengan pengampunan. Doa Tuhan Yesus dan doa-doa kita menjadi daya kekuatan yang memampukan usaha-usaha kita.

Doa: Tuhan, berkatilah setiap usaha kami untuk menjaga dan mengupayakan kedamaian, kerukukan, dan kesatuan dalam kebhinekaan hidup kami. Amέƞ. -agawpr-

Ag. Agus Widodo, Pr
Collegio San Paolo Apostolo
via Torre Rossa 40
Roma, 00165

Novena perdana kepada Roh Kudus yang dilaksanakan oleh para rasul merupakan model dari apa yang dilakukan oleh Gereja setiap tahun.


“Kisah Para Rasul mengingatkan kita akan masa sesudah Kenaikan Kristus ke surga, ketika para rasul atas amanat Yesus, kembali ke ruang atas dan tinggal di sana dalam doa bersama Ibu Yesus dan saudara-saudari yang terhimpun dalam komunitas awal yang merupakan inti dari Gereja (bdk. Kis 1:12-14). Setiap tahun, sesudah Hari Raya Kenaikan, Gereja menjalani novena perdana ini, novena kepada Roh Kudus. Para rasul berhimpun di ruang atas bersama Bunda Kristus, memohon penggenapan janji yang disampaikan kepada mereka oleh Kristus yang telah bangkit, 'Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku.' (Kis 1:8). Novena perdana kepada Roh Kudus yang dilaksanakan oleh para rasul itu merupakan model dari apa yang dilakukan oleh Gereja setiap tahun. Gereja berdoa:

Datanglah, ya Roh Pencipta, hati kami kunjungilah. Penuhi dengan rahmat-Mu jiwa kami ciptaan-Mu.

Saya sangat terharu kita mengulangi doa Gereja Universal ini bersama Anda ... kita percaya: Roh Kudus akan memperbaharui muka bumi.”

— Paus St. Yohanes Paulus II, homili di Beirut, Lebanon 11 Mei 1997.

Kamis, 05 Juni 2014 Peringatan Wajib St. Bonifasius, Uskup dan Martir

Kamis, 05 Juni 2014
Peringatan Wajib St. Bonifasius, Uskup dan Martir - Novena Roh Kudus hari Ketujuh
 
“Gereja itu bagaikan bahtera besar berlayar di lautan dunia dan ditempuh oleh gelombang cobaan di dalam hidup” (St. Bonifasius)

 
Doa Penerangan Roh Kudus PS 94

 
+ Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Roh Kudus yang telah Kaucurahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-Nya dalam hati kami telah membuat kami menjadi bait kehadiran-Mu sendiri, dan bersama Dia pula kami telah Kaulahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu.

Dialah penghibur dan penolong yang Kauutus dalam nama Kristus. Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran. Semoga Dia mengajarkan segala sesuatu kepada kami dan mengingatkan kami akan firman yang telah dikatakan oleh Yesus, agar kami selalu dituntun oleh firman-Nya.

Melalui Roh Kudus-Mu ini sudilah Engkau membimbing Gereja-Mu, para pemimpin dan pembantu-pembantunya, dan berilah mereka kebijaksanaan yang sejati. Semoga karena bimbingan-Nya kami semua boleh menikmati buah-buah Roh: kasih, suka-cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebajikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.

Melalui Roh Kudus-Mu pula sudilah Engkau membimbing umat-Mu untuk peka dan setia kepada kehendak-Mu, untuk tetap tabah dalam penderitaan, berani menjadi saksi Putra-Mu, berani menjadi pelayan sesama, dan menjadi terang serta garam dunia.

Semoga Roh Kudus selalu memimpin kami dengan lembut dan ramah, menuntun kami dengan cermat dan teguh; semoga Ia menjadi daya ilahi di dalam kehidupan beriman dan bermasyarakat, dan menghantar kami masuk ke dalam kemuliaan surgawi untuk berbahagia abadi bersama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Antifon Pembuka

Mereka orang suci, sabda Allah, yang mulia karena mewartakan kebenaran ilahi. Alleluya.

Doa Pagi


Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu karena roh Kudus yang telah Kau curahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-nya dalam hati kami telah membuat kami menjadi bait kehadiran-Mu sendiri, dan bersama Dia pula kami telah Kau lahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu. Engkau telah menghimpun Gereja-Mu dalam Roh Kudus. Semoga kami mengabdi kepada-Mu dengan ikhlas dan menjadi saksi cinta kasih Kristus di tengah komunitas umat-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  
Rasul Paulus dengan berani bersaksi akan kebangkitan dari antara orang mati. Ia setia kepada Yesus. Kesaksiannya terus diuji dengan perutusan untuk bersaksi di Roma. Di dalam Yesus jangan takut dan ragu untuk melangkah lagi.
        
 Bacaan dari Kisah Para Rasul (22:30.23:6-11)
          
"Hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."
    
Setelah Paulus ditangkap di Kota Yerusalem, kepala pasukan ingin mengetahui dengan teliti apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara dan memerintahkan supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul. Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya kepada mereka. Paulus tahu bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi. Oleh karena itu ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya, “Hai Saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharapkan kebangkitan orang mati.” Ketika Paulus berkata demikian, timbullah perpecahan antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki, dan terbagi-bagilah orang banyak itu. Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya. Maka terjadilah keributan besar. Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras, katanya, “Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya.” Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-oyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan supaya turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka lalu membawanya ke markas. Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisi Paulus dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2.5.7-8.9-10.11; R: 5a)
1. Jagalah aku ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, Engkau bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku."
2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Allah, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 17:23)
Semoga mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
  
Sungguh indah doa yang diajarkan Yesus bagi kita. Ia menginginkan agar kita bersatu seperti Yesus dan Bapa adalah satu. Dari kesatuan ini mengalirlah rahmat cinta kasih-Nya yang berlimpah dalam hidup kita.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (17:20-26)
   
"Supaya mereka sempurna menjadi satu."
  
Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya, “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka, supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan  
  

Persatuan itu begitu penting di mata Yesus. Sebab hanya dengan persatuan yang dihayati secara konkret dan sempurna, dunia tahu bahwa Yesus adalah utusan Bapa. Kita semua harus bertanggung jawab atas harapan dan doa Yesus ini. Kita mohon kepada Yesus agar Dia menganugerahkan kepada kita Roh Kudus. Karena hanya dengan daya Roh Kudus, persatuan dapat terwujud secara utuh dan sempurna.

Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami
 
Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Doa Penutup PS 92
   
Allah yang mahakudus, curahkanlah Roh Kudus-Mu ke dalam diri kami, sehingga kami dapat melaksanakan kehendak-Mu dan layak menjadi milik-Mu. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin. +
  
Doa Malam
 
Syukur ya Bapa, atas bimbingan-Mu sepanjang hari tadi. Semoga kami semakin mampu menjadi saksi kebenaran dan keadilan dan kasih-Mu dapat terpancar serta dirasakan oleh mereka yang mendambakannya. Dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy