| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Arti Tanda Salib


Minggu, 15 Juni 2014 Hari Raya Tritunggal Mahakudus

Minggu, 15 Juni 2014
Hari Raya Tritunggal Mahakudus
  
Tiada sesuatu yang serupa dengan Tritunggal; kodrat-Nya satu, tak terceraikan; satu pun daya kegiatan-Nya. (St. Atanasius)
  

Antifon Pembuka
    
Terpujilah Allah Bapa, Putra Allah yang tunggal, serta Roh Kudus: karena besarlah kasih-Nya bagi kita.
 
Blest be God the Father; and the Only Begotten Son of God, and also the Holy Spirit, for he has shown us his merciful love.

Benedicta sit Sancta Trinitas, atque indivisa Unitas: confitebimur ei, quia fecit nobiscum misericordiam suam.
 

Doa Pagi

 
Allah Bapa, dengan mengutus Sabda Kebenaran dan Roh Pengudus ke dalam dunia, Engkau telah mengungkapkan kepada manusia misteri-Mu yang mengagumkan. Semoga dengan iman yang benar kami mengakui kemuliaan Tritunggal yang kekal dan menyembah keesaan-Nya dalam keagungan kuasa-Nya. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.

Bacaan dari Kitab Keluaran (34:4b-6.8-9)
     
      
"Tuhan, Tuhan Allah, Engkaulah pengasih dan murah hati."
      
Pada waktu itu Musa bangun pagi-pagi, dan naiklah ia ke atas Gunung Sinai, seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya, dan membawa kedua loh batu di tangannya. Maka turunlah Tuhan dalam awan, lalu berdiri di sana dekat Musa, dan Musa pun menyerukan nama Tuhan. Berjalanlah Tuhan lewat di depan Musa sambil berseru, “Tuhan adalah Allah yang penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya!” Segera Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah, serta berkata, “Jikalau aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami. Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang tegar tengkuk, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami. Ambillah kami menjadi milik-Mu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835
Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (KIDUNG Dan 3:52-56)
1. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus. Kepada-Mu lah pujian selama segala abad.
2. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
3. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. Terpujilah Engkau di bentangan langit. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (13:11-13)
       
"Kasih karunia Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus."
         
Saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Hendaklah kamu sehati sepikir, dan hiduplah dalam damai sejahtera. Maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera, akan menyertai kamu! Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Salam dari semua orang kudus kepada kamu. Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, gregorian, PS 964
Ref. Alleluya
Ayat. (lih. Why 1:8)
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, kepada Allah yang ada sejak dahulu, kini dan sepanjang masa mendatang.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:16-18)
    
"Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia."
      
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak tunggal Allah.” 
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan

  
Pada satu hari, Santo Agustinus berjalan-jalan di pantai, sambil memutar otak untuk memecahkan persoalan misteri Tritunggal Mahakudus. Di sana, ia berjumpa dengan seorang anak kecil yang sedang membuat lubang di pasir di tepi pantai. Agustinus bertnaya kepada anak itu, “Nak, apa yang sedang engkau lakukan di tepi pantai ini?” Anak itu menjawab, “Saya sedang menggali lubang untuk mengisi semua air laut ke dalamnya!” Agustinus bertanya heran, “Bagaimana mungkin air laut yang begitu banyak dapat diisi ke dalam lubang sekecil itu?” Lalu anak itu menjawab, “Bagaimana mungkin misteri Tritunggal yang demikian agung dapat masuk ke dalam otak tuan yang demikian kecil itu....!”

Memang benar, misteri Tritunggal Mahakudus itu demikian agungnya, sehingga tidak mungkin dicerna oleh otak manusia yang kecil dan sangat terbatas. Allah tidak menuntut kita terlalu tinggi untuk memahami misteri diri-Nya. Sebab Allah bukanlah sebuah teori dan rumusan matematis yang perlu kita pahami dan kita ingat. Dogma Gereja Katolik tentang Tritunggal Mahakudus bukan teori, tetapi tindakan nyata Allah. Misteri Tritunggal Mahakudus merupakan rangkuman seluruh karya keselamatan Allah. Keyakinan pokok yang terungkap di sini ialah bahwa Allah memberikan diri-Nya kepada manusia. Pemberian diri Allah itu secara sempurna dilaksanakan dalam diri Yesus Kristus, oleh Roh Kudus. Allah bertindak dalam Yesus Kristus, oleh Roh Kudus.

Yohanes menulis tentang cinta kasih Allah yang kekal abadi dan begitu besar, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:16). Cinta Allah yang mengorbankan Putra-Nya bagi kita adalah bukti paling kuat bahwa Allah begitu mengasihi kita.

Tritunggal Mahakudus bukanlah Allah yang berada jauhd ari kita, tetapi masuk dalam realitas dan pengalaman hidup kita sebagai orang beriman kristiani. Tritunggal Mahakudus bagi kita merupakan misteri iman yang tak pernah tuntas kita pahami. Otak kita pun tak mampu. Akan tetapi, makin dalam iman kita kepada Yesus Kristus, makin dalam pula pengenalan dan pengalaman iman kita akan misteri Tritunggal Mahakudus. 
    
CAFE ROHANI

“Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.”

Sabtu, 14 Juni 2014
Hari Biasa Pekan X

1 Raj 19:19-21; Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10; Mat 5:33-37

“Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.”

Ketika merenungkan Injil hari ini, saya teringat akan peristiwa jatuhnya Adam dan Hawa ke dalam dosa (Kej 3). Mulai saat mereka memetik dan memakan buah yang dilarang oleh Tuhan (ay.3), mereka dikuasai si jahat. Adam, ketika ditanya oleh Tuhan, “Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” (ay.11), sebenarnya ia cukup memjawab “ya” tetapi ia justru mengatakan, “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan” (ay.12). Jawaban ini menunjukkan bahwa Adam berkilah dan melempar tanggung jawab kepada Hawa. Bahkan, ia menyalahkan Tuhan dengan mengatakan bahwa Tuhanlah yang memberikan Hawa kepadanya. Demikian pula Hawa, ketika ditanya oleh Tuhan, ia tidak menjawab apa adanya, tetapi ganti mempersalahkan si ular. Apa yang terjadi pada Adam dan Hawa ini, menggambarkan bahwa salah satu tanda orang yang dikuasai si jahat adalah tidak berkata terus-terang, tetapi berkilah, berbelit, melempar tanggung jawab dan menyalahkan orang lain atau situasi. Mungkin, kita pun sering melakukan hal ini. Untuk itu, marilah kita perhatikan sungguh-sungguh sabda Tuhan ini. Kita berusaha untuk menjadi orang yang berani berterus-terang, jujur apa adanya dan berani memikul tanggung jawab atau pun risiko yang ada.

Doa: Tuhan, berilah kami keberanian untuk jujur dan apa adanya serta berani memikul tanggung jawab dan risiko yang mungkin muncul sebagai kosekuensi dari kejujuran kami itu. Amin. -agawpr-

Kobus: 15 Juni 2014


Sabtu, 14 Juni 2014 Hari Biasa Pekan X

Sabtu, 14 Juni 2014
Hari Biasa Pekan X
  
“Tuhan mengajar kita berdoa tidak hanya dengan perkataan, tetapi juga dengan perbuatan” (St. Siprianus)
      

Antifon Pembuka (Mzm 116:17)
 
Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama-Mu, ya Tuhan.
    
Doa Pagi

 
Allah, sumber kehidupan, Engkau mengilhami Elisa untuk meninggalkan saudara-saudaranya lalu mengikuti Nabi Elia dan menjadi pelayannya. Semoga Roh Kudus-Mu membimbing kami juga untuk berani meninggalkan kepentingan pribadi dan menjadi pengikut Putra-Mu yang setia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
    
Elisa menanggapi tawaran Elia dengan sukacita. Ia mohon berkat ayah ibunya dan berbagi sukacita dengan sesamanya. Ia siap menjadi pelayan Elia.

 
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (19:19-21)
   
      
"Elisa bersiap-siap lalu mengikuti Elia."
   
Pada suatu ketika pergilah Elia menemui Elisa, putera Safat, yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, dan dia sendiri mengendalikan yang kedua belas. Elia lewat di dekatnya dan melemparkan jubah kepadanya. Segera Elisa meninggalkan lembu-lembunya, mengejar Elia dan berkata, “Perkenankanlah aku mencium ayah ibuku, lalu aku akan mengikuti Engkau.” Jawab Elia kepadanya, “Baiklah! Pulanglah dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu.” Elisa lalu meninggalkan Elia, mengambil pasangan lembu itu dan menyembelihnya. Lalu ia memasak dagingnya dengan kayu bajak itu sebagai kayu api, dan memberikan daging itu kepada orang-orangnya, dan mereka pun memakannya. Kemudian bersiaplah Elisa, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan do=g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku!” Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku. Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
2. Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak sorai, dan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.
 
Ketegasan sikap menunjukkan ketaatan pada kehendak Allah. Sebaliknya, sikap yang mendua menjadi incaran si jahat. Waspadalah. ia senantiasa mengincar kita sebagai mangsanya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:33-37)
   
"Aku berkata kepadamu, jangan sekali-kali bersumpah."
   
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita, ‘Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan’. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Jangan sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Agung. Jangan pula bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika ya, hendaklah kalian katakan: ya, jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
 
Yesus mengajak orang Yahudi agar jangan sekali-kali bersumpah. Banyak hal yang tidak berkenan berkenaan dengan sumpah. Betapa banyak orang mengangkat sumpah palsu yang merugikan dirinya maupun keluarganya. Yesus mengajak kita untuk menghayati hidup ini polos-polos saja. Kalau ya katakan ya, kalau tidak, katakan tidak. Lebih dari itu kita akan terperosok ke dalam dunia ketidakjujuran dan kepalsuan.

Doa Malam

Yesus Tuhan kami, terima kasih atas kotbah di bukit yang kami dengar hari ini. Ingatkanlah kami selalu agar tidak mudah bersumpah palsu dan menjaga bibir kami untuk selalu mengucapkan kata-kata yang baik dan benar. Amin.
RUAH

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Kalian telah mendengar sabda, 'Jangan berzinah!' Tetapi Aku berkata kepadamu, 'Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya dia sudah berbuat zinah dalam hatinya.

Jumat, 13 Juni 2014
Pw. St. Antonius dari Padua
 
1 Raj 19:9a.11-16; Mzm 27:7-8.9abc.13-14; Mat 5:27-32
 
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Kalian telah mendengar sabda, 'Jangan berzinah!' Tetapi Aku berkata kepadamu, 'Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya dia sudah berbuat zinah dalam hatinya.

Saya tertarik dengan ungkapan "memandang dengan menginginkannya". Ada 2 hal, yakni memandang dan menginginkan. Keduanya penting untuk diberi perhatian dan banyak kali mempunyai hubungan timbal balik. Di satu sisi, pandangan mata itu menampakkan situasi hati seseorang, termasuk kenginginan-kengininannya. Kita bisa tahu suasana hati seseorang itu sedang gembira, bahagia, sedih, marah, dll dari pandangan matanya. Di sisi lain, apa yang dilihat, bisa membangkitkan keinginan tertentu. Katanya, orang yang jatuh cinta itu berawal dari mata (melihat/memandang) lalu turun ke hati (mencintai). Keduanya, baik memandang maupun menginginkan adalah hal yang alamiah atau natural, namun bisa dan sebaiknya kita latih dan kita arahkan supaya tidak menjerumuskan kita pada tindakan dosa dan kejahatan, seperti yang disebut Yesus dalam Injil hari ini. Untuk itu, marilah kita melatih dan mengarahkan diri kita untuk memandang dan mengingingkan yang baik-baik saja. Seandainya, kita terpaksa harus melihat sesuatu yang tidak baik, dalam arti kita tidak bisa menghindari untuk tidak memandangnya, kita belajar untuk melihatnya dengan cara yang baik dan menginginkan hanya yang baik saja. Dengan kata lain, apa pun yang harus kita lihat, kita belajar untuk melihat atau memandangnya secara baik dan menginginkan hanya yang baik atau yang membawa kebaikan bagi siapapun.

Doa: Tuhan, bimbinglah kami untuk mampu memandang segala sesuatu secara baik dan hanya mengingingkan hal-hal yang membawa kebaikan bagi siapapun. Amin. -agawpr-

Jumat, 13 Juni 2014 Peringatan Wajib St. Antonius dari Padua, Imam dan Pujangga Gereja

Jumat, 13 Juni 2014
Peringatan Wajib St. Antonius dari Padua, Imam dan Pujangga Gereja
  
"Marilah kita mohon rasa tobat mendalam dan mohon lidah api menyala, untuk menyatakan iman yang benar." (St. Antonius dari Padua)

       
Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum kafir miskin dan menghibur yang remuk redam.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Santo Antonius, pengkhotbah yang ulung itu, Kaujadikan penolong dalam keperluan umat-Mu. Semoga berkat doa dan bantuannya dihadapan-Mu, kami Kautopang dalam segala perjuangan guna menjalankan ajaran hidup Kristiani. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
        
Bacaan dari Hari Biasa Pekan X
     
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (19:9a.11-16)

Sekali peristiwa tibalah Elia di Gunung Horeb, gunung Allah. Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, "Hai Elia, keluarlah dan berdirilah di atas gunung, di hadapan Tuhan.” Lalu Tuhan lewat. Angin besar dan kuat membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu mendahului Tuhan. Namun Tuhan tidak berada dalam angin itu. Sesudah angin itu datanglah gempa. Namun dalam gempa pun Tuhan tak ada. Sesudah gempa menyusullah api. Namun Tuhan juga tidak berada dalam api itu. Api disusul bunyi angin sepoi-sepoi biasa. Mendengar itu segeralah Elia menyelubungi wajahnya dengan jubah, lalu keluar dan berdiri di depan pintu gua. Maka terdengarlah suara yang berbunyi, “Apakah kerjamu di sini, Elia?”Jawabnya, “Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam, karena orang Israel telah meninggalkan perjanjian-Mu; mereka telah meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu, dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang. Hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku. Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, “Pergilah, kembalilah ke jalan yang sama, melalui padang gurun ke Damsyik. Sesampai di sana, engkau harus mengurapi Hazzel menjadi raja atas Aram. Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, la = a, 4/4, PS 801 (MTA hal 374-375, bait 2, 3, dan 4)
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku.
Tuhan, pada-Mu ‘ku berserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
Ayat. (Mzm 27:7-8.9abc.13-14; Ul: lih. 1a)
1 Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Wajah-Mu kucari seturut firman-Mu, “Carilah wajah-Ku!
2. Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Perintah baru Kuberikan kepada kamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kamu.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:27-32)
 
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Kalian telah mendengar sabda, 'Jangan berzinah!' Tetapi Aku berkata kepadamu, 'Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya dia sudah berbuat zinah dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan dikau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada badanmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tangan kananmu menyesatkan dikau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada dengan badanmu seutuhnya masuk neraka. Tetapi disabdakan juga, 'Barangsiapa menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.' Tetapi Aku berkata kepadamu, 'Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, dia membuat isterinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan wanita yang diceraikan, dia pun berbuat zinah.'"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
   
atau Bacaan dari Peringatan St. Antonius dari Padua
     
Bacaan dari Kitab Yesaya (61:1-3a)
   
"Allah telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara." 
   
Kata nabi, Roh Tuhan ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.21-22.25.27; Ul: 2a)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-menurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-menurun."
3. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus, maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
4. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.
      
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-9)
   
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya."
    
Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, "Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian itu, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalu kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini.' Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, 'Kerajaan Allah sudah dekat padamu'."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 
Renungan
  
Melihat! Sarana terpenting ialah mata. Pandangan mata itu bisa mengasihi, seperti orang Samaria yang baik hati (Luk 10:25-37); menyesatkan, seperti Daud yang melihat Betsyeba mandi (2Sam 11:2-5); bahkan dapat mendorong pertobatan seperti pandangan Yesus pada Petrus (Luk 22:61). Dari pandangan mata, orang dapat melakukan perbuatan yang baik atau jahat. Keputusan ada pada pribadi yang memiliki mata itu sendiri, meskipun ada pertimbangan lain yang mempengaruhinya. Tatkala pandangan mata melihat segala sesuatu adalah sebagai objek, maka kita akan dapat terperangkap pada pemuasan diri, bahkan dapat menimbulkan dan membangkitkan nafsu yang tak teratur. Sungguh dahsyat pandangan mata itu, bukan?

Dalam Injil hari ini Yesus bersabda, "Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka!" Dari perikop ini Yesus ingin mengajak dan mengingatkan kita, agar pandangan mata kita sungguh jernih dalam melihat segala sesuatu. Pandangan mata yang melihat segala sesuatu, kemudian menghubungkannya dengan Sang Pencipta; lantas mensyukuri dan mengaguminya, maka seluruh keberadaan tubuh kita akan menjadi selaras dan seimbang dengan maksud Allah menciptakan mata kita. Hal ini memang tidak mudah seperti membalik telapak tangan, tetapi kita mesti melatih dan mengusahakannya. Terlebih, sebagai orang yang telah menerima Sakramen Pembaptisan, menjadi umat beriman, pengikut Yesus.

Pandangan mata yang jernih dari pasangan suami istri juga dapat memupuk kesetiaan perkawinan, seperti yang diajarkan oleh Gereja, bahwa perkawinan tak dapat dipisahkan, kecuali oleh kematian. Dengan demikian, mereka terhindar dari perzinahan dan perceraian.

Mari kita meneladan pandangan mata Guru kita, Yesus yang penuh belas kasih. Dengan mengusahakan terus-menerus, kita memiliki pandangan mata yang makin jernih dari hari ke hari. Seperti Santo Antonius dari Padua, ketika melihat tidak ada imam yang maju untuk berkhotbah, maka ketika diminta untuk berkhotbah bagi kelompok Dominikan dan Fransiskan, dengan rendah hati ia maju dan mulai berkotbah dengan mempesona.

Cafe Rohani

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy