| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 01 Juli 2014 Hari Biasa Pekan XIII

Selasa, 01 Juli 2014
Hari Biasa Pekan XIII  
 
“Allah berbicara kepada manusia melalui ciptaan yang tampak. Kosmos material menampilkan diri kepada akal budi manusia, supaya ia melihat di dalamnya jejak-jejak Penciptanya Bdk. Keb 13: 1; Rm 1:19-20; Kis 14:17.. Siang dan malam, angin dan api, air dan bumi, pohon dan buah-buahan berbicara tentang Allah dan melambangkan sekaligus keagungan dan kedekatan-Nya.” (Katekismus Gereja Katolik, 1147)
  
 
Antifon Pembuka (Mzm 5:8)

Berkat kasih setia-Mu yang besar aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah dengan takut akan Dikau.

Doa Pagi

   
Allah yang Mahakuasa, kami percaya bahwa hanya Engkaulah satu-satunya yang berkuasa atas hidup dan mati kami. Bantulah kami dengan Roh Kudus-Mu agar kami memiliki keberanian dan kekuatan untuk melawan godaan-godaan yang membahayakan keselamatan jiwa kami dan orang lain. Demi Kristus, Pengantara kami. Amin.

Bangsa terpilih selayaknya hidup sepadan dengan kehendak Tuhan. Tapi apa kenyataannya? Bangsa Israel ingkar dan mengkhianati Tuhan. Bagi kita berlaku sama pula, yakni tidak elok mengeraskan hati dan pantas taat bertobat pada-Nya. Tuhan akan menjatuhkan perhitungan yang tidak dapat ditunda lagi.


Bacaan dari Nubuat Amos (3:1-8; 4:11-12)


Hai orang Israel, dengarkanlah sabda Tuhan tentang dirimu ini, tentang segenap kaum yang telah Kutuntun ke luar dari tanah Mesir. Beginilah sabda-Nya, “Hanya kalian yang Kupilih dari segala kaum di muka bumi. Sebab itu Aku akan menghukum kalian karena kesalahanmu. Berjalankah dua orang bersama-sama jika mereka belum berjanji? Mengaumkah seekor singa di hutan apabila tidak mendapat mangsa? Bersuarakah singa muda dari sarangnya, jika belum menangkap apa-apa? Jatuhkah seekor burung ke dalam perangkap di tanah, apabila tidak ada jerat di sana? Membingkaskah perangkap, jika tidak ada yang ditangkap? Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan bukan Tuhan yang melakukannya. Sungguh, Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi. Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan Allah telah bersabda, siapakah yang tidak bernubuat? Aku telah menjungkirbalikkan kota-kotamu seperti Allah menjungkirbalikkan Sodom dan Gomora, sehingga kalian menjadi seperti puntung yang ditarik dari kebakaran. Namun kalian tidak berbalik kepada-Ku. Sebab itu demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel. Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiap-siaplah untuk bertemu dengan Allah, hai Israel.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu.
Ayat. (Mzm 5:5-6.7.8)

1. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
2. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
3. Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku mengharapkan sabda-Nya. 
  
Orang beriman hendaknya sadar bahwa Tuhan selalu hadir dalam perahu kehidupannya. Andai pun badai permasalahan hidup ini mendera bahkan mengombang-ambingkannya, tidak usah kuatir karena Yesus yang tetap hadir dapat diandalkannya. Dia akan membuat segalanya kembali menjadi teduh. Percayalah!


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:23-27)


Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu, dan murid-murid-Nya mengikuti Dia. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu ditimbus gelombang. Tetapi Yesus tidur. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya, “Tuhan, tolonglah, kita binasa!” Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya!” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau. Maka danau menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya, “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah Kristus.

Renungan

 

“Bersiap-siaplah untuk bertemu dengan Allah…”
(Am 4:12) Ungkapan Nabi Amos ini adalah bentuk ancaman menakutkan yang ditujukan kepada orang berdosa. Tetapi, para murid yang tinggal seperahu dengan Tuhan Yesus, Allah bukanlah ancaman dan datang tidak untuk menakuti, tetapi mencintai. Cinta-Nya yang dalam hampir selalu tidak dimengerti. Begitu alami, sampai kita bertemu Yesus tetapi seperti tidak bertemu Allah. Hukum alam telah dikalahkan oleh hukum Allah. Tetapi mukjizat diadakan-Nya hanya jika perlu. Sabda-Nya mengajak kita untuk senantiasa percaya dalam setiap peristiwa. Mari kita belajar mengerti, dan mencintai Allah yang seperti ini. Tidak hanya ketika Dia sedang mengadakan mukjizat tetapi juga ketika Dia sekarat.

Doa Malam


Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, semoga dengan bantuan rahmat-Mu kami senantiasa mampu menyadari kehadiran-Mu di dalam lubuk hati kami yang terdalam. Selain itu kami mampu merasakan kehadiran-Mu di setiap segi kehidupan yang kami alami, sehingga kami tetap berani bersaksi sebagai anak-anak-Mu dalam mengambil keputusan dan menanggung risikonya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  
RUAH

“Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”

Senin, 30 Juni 2014
Hari Biasa Pekan XIII
 
Am 2:6-10.13-16; Mzm 50:16bc-17.18-19.20-21.22-23; Mat 8:18-22
 
“Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”
 
Rumah atau tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Bahkan juga binatang. Saya ingat ketika SD dulu, dalam pelajaran Bahasa Jawa, harus mengingat 'jenenge omah kewan'. Dalam Injil hari ini, Yesus menyebut 2 diantaranya, yakni sarang untuk burung dan liang untuk serigala. Yesus sendiri sebenarnya mempunyai rumah. Paling tidak, ada rumah Yosep dan Maria di Nazaret. Kemudian, setelah berkarya, rupanya Dia tinggal di Galilea (Mrk 1:14) bersama para murid. Namun, Ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk "berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan" (Mat 9:35). 2000 tahun yang lalu, Yesus telah melakukan 'blusukan'. Satu kali, Ia kembali ke Nazaret, tempat ia berasal dan dibesarkan, namun ditolak (Luk 4:16-30). Penolakan tersebut bagi-Nya tidak berarti apa-apa karena memang Ia lebih suka hidup berpindah-pindah di banyak tempat. Lukas, misalnya mencatat bahwa Yesus berpindah-pindah antara lain di Galiela (4:14-15), Kapernaum (4:31-37), dan kota-kota lain di seluruh Yudea (4:42-44); Malam hari, Ia tidak pulang ke rumah tetapi pergi ke bukit untuk berdoa semalam-malaman (6:12). Maka, benarlah Yesus mengatakan bahwa Ia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya (Mat 8:20). Tempat tinggal berupa bangunan rumah, bagi-Nya tidak penting. Yang lebih penting adalah Ia mendapat tempat dan mempunyai rumah di hati murid-murid-Nya, termasuk kita. Ia lebih suka tinggal dalam hati kita masing-masing. Untuk itu, marilah kita senantiasa membuka hati kita di mana Yesus dapat tinggal dan "meletakkan kepala-Nya". Dengan demikian, Dia juga berkarya di dalam, melalui dan bersama kita.

Doa: Tuhan, berilah aku hati yang selalu terbuka untuk menerima kehadiran-Mu serta menjadi tempat kediaman-Mu sehingga Engkau senantiasa berkarya di dalam, melalui dan bersamaku. Amin. -agawpr-

Senin, 30 Juni 2014 Hari Biasa Pekan XIII

Senin, 30 Juni 2014
Hari Biasa Pekan XIII

Barangsiapa memikirkan kebahagiaan, ia menjadi kawanan Tuhan; hal ini menimbulkan kegembiraan besar, juga di tengah-tengah air mata duka derita. (St. Agustinus).

    
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 103:8)
       
Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang kesabaran-Nya dan berlimpah kasih setia-Nya. 
   
Doa Pagi
                  
  
Allah Bapa kami, seringkali kami mendengar Sabda-mu tetapi kami menutup hati dan tidak melaksanakannya. Semoga kami mau dan mampu memperbarui hidup kami dan melaksanakan kehendak-Mu dengan penuh kegembiraan dan iman yang teguh. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.        
    
Bacaan dari Nubuat Amos (2:6-10.13-16)
 
"Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu."

Beginilah sabda Tuhan, “Karena tiga perbuatan jahat Israel , bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku. Sebab mereka telah menjual orang benar untuk mendapatkan uang, dan orang miskin karena sepasang kasut. Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan jalan orang sengsara. Anak dan ayah pergi menjamah perempuan muda yang sama, sehingga melanggar kekudusan nama-Ku. Mereka merebahkan diri di samping setiap mezbah di atas pakaian gadaian orang, dan minum anggur orang-orang yang kena denda di rumah Allah mereka. Padahal Akulah yang memusnahkan orang Amori dari depan mereka; orang-orang Amori yang tingginya seperti pohon aras dan kuat seperti pohon tarbantin. Akulah yang menuntun kalian keluar dari tanah Mesir, dan memimpin kalian empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kalian menduduki negeri orang Amori. Sesungguhnya Aku akan mengguncangkan tempat kalian berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum. Orang cepat tidak mungkin lagi melarikan diri, orang kuat tak dapat menggunakan kekuatannya, dan pahlawan tak dapat melarikan diri. Pemegang panah tak dapat bertahan, orang yang cepat kaki takkan terluput, dan penunggang kuda tak dapat meluputkan diri. Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah.
Ayat. (Mzm 50:16bc-17.18-19.20-21.22-23)
1. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
2. Jika melihat pencuri, engkau berkawan dengan dia! Engkau bergaul dengan orang berzinah. Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.
3. Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu, engkau memfitnah saudara kandungmu. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.
4. Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah; waspadalah, jangan sampai Aku menerkam, dan tidak ada yang melepaskan. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref.
Alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:18-22)

"Ikutlah Aku."

Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus. Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya, “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” Tetapi Yesus berkata kepada-Nya, “Ikutilah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
       
 Injil hari ini ingin mengajarkan kepada kita sebuah totalitas untuk mengikuti Yesus. Kita semua ingin mengikuti Yesus hingga akhir hayat, dan apakah ini hanya berhenti pada ucapan bibir saja? Ahli Taurat dengan lantang menyatakan kepada Yesus untuk mengikuti Dia, kemanapun Yesus pergi (Mat 8:19). 
  
 Yesus memberikan reaksi yang begitu mengejutkan “…Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." (Mat 8:20). Apa maksudnya? Yesus mau menandaskan, setiap makhluk hidup mempunyai tempat hidupnya masing-masing, burung di sangkar, ikan di air, sementara Yesus? Bisa berada dimana saja. Yesus ingin menyatakan bahwa untuk mengikuti-Nya membutuhkan komitmen untuk siap diutus kemanapun, agar kabar gembira tentang Yesus semakin disebarluaskan kepada seluruh makhluk. Sementara murid Yesus yang lain, ingin mengikuti Yesus namun ingin menguburkan ayahnya terlebih dahulu, reaksi Yesus cukup mengagetkan “…Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka." (Mat 8:22). 
  
 Yesus sedang tidak mengajarkan kita untuk menjadi anak durhaka. Yesus hanya ingin menandaskan, untuk mengikuti-Nya berarti mengikuti seluruh perintah-Nya dan tidak hanya berhenti hingga pada akal budi kita, tetapi juga meresap ke dalam hati dan dilaksanakan dalam karya perbuatan kita sehari-hari. Mengikuti Yesus artinya setia kepada sabda-Nya dan bukan kepada “ucapan bibir manusia” yang tidak membawa rahmat untuk menuju kepada Allah. Inilah yang terus diwartakan oleh Gereja Katolik. Semoga kita tetap setia mengikuti Yesus di dalam Gereja Katolik sebesar apapun itu resiko dan tantangannya, sebab darisana lah kita akan menikmati buah yang berlimpah.
             
Deus Providebit / Renungan Pagi

"Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku"

Minggu, 29 Juni 2014
Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus, Rasul

Kis 12:1-11; Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; 2 Tim 4:6-8.17-18; Mat 16:13-19

"Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku"

Hari ini kita merayakan Santo Petrus dan Paulus, dua tokoh besar yang menjadi fondasi berdirinya Gereja. Keduanya wafat sebagai martir pada zaman pemerintahan kaisar Nero (64-68 M). Tradisi mengatakan bahwa Petrus wafat pada tahun 64 M dengan cara disalib kepala di bawah karena merasa tidak layak menyamai penyaliban Yesus. Jenazahnya dimakamkan di bukit Vatikan yang di kemudian hari, oleh Kaisar Konstantinus, dibangun basilika Santo Petrus dengan altar utama persis di atas makamnya. Sementara itu, Santo Paulus wafat sebagai martir pada tahun 67 M dengan cara dipenggal kepalanya. Jenazahnya dimakamkan di dalam Basilika Santo Paulus di luar tembok.

Kitab Suci memberi kesaksian bahwa kedua rasul tersebut mempunyai semangat luar biasa dalam mewartakan Injil dan menjadi saksi Kristus kendati harus menghadapi risiko yang besar. Bacaan I hari ini mengisahkan bagaimana ketika jemaat mengalami penganianyaan, Petrus pun kemudian juga ditangkap dan dipenjarakan dengan terbelenggu serta dijaga ketat oleh para prajurit (Kis 12:4-6). Paulus, juga tidak pernah terlepas dari kesulitan dan bahaya sebagaimana ia sendiri memberi kesaksian, "Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian." (2 Kor 11:23-27).

Berhadapan dengan semua itu, keduanya, baik Petrus maupun Paulus, mempunyai keyakinan bahwa Tuhanlah satu-satunya yang harus diabdi, dilayani, dan ditaati. Oleh karena itu, apa pun risikonya mereka tetap mengabdi Tuhan dan memberi kesaksian iman. Mereka sangat yakin akan bahwa Tuhanlah satu-satunya sumber kekuatan. Petrus mengatakan, "Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku" (Kis 12:11). Paulus pun yakin akan janji Tuhan yang mengatakan, "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna" (2 Kor 12:9). Selain itu, keduanya juga senantiasa mendapatkan kekuatan dari doa-doa jemaat. Ketika Petrus ditangkap dan dipenjara, "jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah" (Kis 12:5). Demikian pula, jemaat Paulus pun senantiasa berdoa untuknya bahkan disertai dengan berpuasa (Kis 13:3).

Dalam Injil hari ini, Yesus menegaskan bahwa Gereja yang telah dididirikan di atas fondasi iman para rasul, terutama Petrus dan Paulus, akan berlangsung selama-lamanya "dan alam maut tidak akan menguasainya" (Mat 16:18). Oleh karena itu, bagi Gereja-Nya, Tuhan selalu menganugerahkan para pemimpin sebagai pengganti dan penerus para rasul melalui rahmat tahbisan. Dalam hal ini, hanya para uskuplah yang menerima kepenuhan sakramen imamat dan merekalah pengganti para rasul (bdk. LG 21). Adapun para imam, kendati “tidak menerima puncak imamat, dan dalam melaksanakan kuasa mereka tergantung dari para uskup, namun mereka sama-sama imam seperti para uskup; dan berdasarkan sakramen tahbisan mereka pun dikhususkan untuk mewartakan Injil serta menggembalakan umat beriman, dan untuk merayakan ibadat ilahi, sebagai imam sejati Perjanjian Baru” (LG 28).

Sebagaimana jemaat Gereja awal senantiasa mendoakan para rasul, marilah kita juga senantiasa mendoakan para pemimpin Gereja, yakni Bapa Paus, para Uskup dan para imam agar mereka dimampukan hidup suci dan rendah hati serta semakin tekun "ngabdi Gusti lan nggemateni umat Dalem Gusti".

Doa: Tuhan, kami bersyukur atas para pemimpin Gereja yang Kauanugerahkan kepada kami, yakni Bapa Paus, para Uskup dan para imam. Tolonglah mereka selalu dengan rahmat-Mu agar mereka selalu hidup suci dan rendah hati serta semakin tekun mengabdi-Mu dan melayani umat-Mu. Amin. -agawpr-

Minggu, 29 Juni 2014 Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus, Rasul

Minggu, 29 Juni 2014
Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus, Rasul
    
“…. Perhatikanlah teladan yang luhur dari generasi kita sendiri… Pilar yang terbaik [yaitu Gereja Roma]telah dianiaya…. Mari memusatkan mata hati kita kepada Rasul-rasul yang baik itu: Petrus, yang menderita… tidak hanya mengalami satu atau dua kali tetapi banyak kesulitan, dan karenanya pergi ke tempat kemuliaan yang sesuai…. Paulus menunjukkan jalan kepada penghargaan atas ketahanan [iman]… telah beralih dari dunia ini ke tempat yang suci… Terhadap kedua orang ini yang telah hidup dalam kekudusan harus ditambahkan banyak sekali orang yang menderita penganiayaan… yang menjadi contoh yang bersinar di tengah-tengah kita.” (St. Klemens dari Roma)
      
Antifon Pembuka

Inilah orang-orang yang semasa hidupnya telah menyuburkan Gereja dengan darah mereka: dari piala Tuhan mereka telah minum dan menjadi sahabat-sahabat Allah.
 
These are the ones who, living in the flesh, planted the Church with their blood; they drank the chalice of the Lord and became the friends of God.
    
Nunc scio vere, quia misit Dominus Angelum suum: et eripuit me de manu Herodis, et de omni exspectatione plebis Iudæorum.
       

Doa Pagi

         
Allah Bapa, dasar iman kami, inilah hari yang Kauanugerahkan kepada kami, hari untuk merayakan Rasul Petrus dan Paulus, hari suci penuh sukacita bagi seluruh Gereja. Kami mohon, semoga umat-Mu senantiasa patuh setia mentaati ajaran para rasul dan memiliki semangat kerukunan mereka, sebab merekalah yang pertama-tama menegakkan Gereja-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (12:1-11)
     
    
"Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes."
   
Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat, Raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. Ketika ia melihat bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi. Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak. Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. Pada malam sebelum Herodes menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus, dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya. Kata malaikat itu, “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. Lalu kata malaikat itu kepadanya, “Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!” Petrus pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya, “Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!” Lalu ia mengikuti malaikat itu keluar, dan ia tidak tahu bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi; sangkanya ia melihat suatu penglihatan. Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia. Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata, “Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Ul: 2/4)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarkan dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya!
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang bertakwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
 
Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius (4:6-8.17-18)
    
"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."
     
Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Tuhan akan melepaskan daku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
     
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkaulah Petrus, dan di atas wadas ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan kerajaan maut tidak akan mengalahkannya.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-19)
     
"Engkau adalah Petrus, kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga."
           
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
    
Renungan

    

Ketika saya mendampingi Dempo Choir, SMA Katolik St. Albertus Malang (Jatim) dalam Karangturi Choir Games di Semarang (Jateng), 26 – 28 September 2013, saya merasakan ada sesuatu yang lain. Kali ini tidak seperti saat saya mendampingi mereka dalam lomba-lomba sebelumnya. Mereka lebih bersemangat, lebih tekun, lebih rajin. Pokoknya, tidak seperti biasanya. Setiap latihan diawali dengan Mars Dempo dan ditutup denganlagu Flos Carmeli. Dan hasilnya luar biasa, mereka meraih Peringkat II Tingkat Nasional. Mereka pun bangga.

 Perasaan bangga adalah sesuatu yang lahir dari dalam diri seseorang. Pasalnya, ia telah mencapai sesuatu yang diinginkan melalui suatu perjuangan yang tidak mudah, melalui berbagai macam tantangan dan rintangan.

 Hari ini Gereja merayakan Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus. Kedua orang kudus ini luar biasa. St. Petrus adalah salah satu dari empat murid pertama yang dipanggil oleh Yesus. Dia adalah seorang nelayan dari pantai Danau Tiberias. Ketika dipanggil menjadi murid Yesus, Petrus sudah berkeluarga. Kita ingat salah satu kisah dalam Injil di mana Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus.

 Kalau kita merefleksikan kisah perjalanan kerasulan St. Petrus akan sangat menarik. Ketika mampu menjawab dengan benar siapa itu Yesus, segera ia diberi kehormatan oleh Yesus dengan menyandang nama baru: KEFAS atau PETRUS atau BATU KARANG. Di atas batu karang itu, Yesus mendirikan Gereja-Nya. Jadi, Petrus dijadikan pondasi Gereja.

  Yesus juga pernah mencoba sejauh mana iman dan kasih Petrus terhadap pribadi Yesus, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mencintai Aku?” Simon menjawab, “Ya Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mencintai Engkau.” Yesus melanjutkan, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Suatu kehormatan besar dipercayakan oleh Yesus kepada Petrus. Bahkan kepadanya diberikan kunci kerajaan surga. Itulah Petrus. Bukan tanpa kelemahan, dia pernah menyangkal Yesus sebanyak 3 kali. Tetapi ia menyesal dan menangis. Dari pengalaman kegagalannya, ia menjadi pribadi yang sangat kuat dan bisa dipercaya. Ia menjadi juru bicara para rasul. Dan Petruslah yang menjadi pemimpin Gereja Perdana. Inilah pribadi Petrus, yang karena kebanggaannya pada pribadi Yesus, rela mengorbankan segala-galanya bahkan mati demi Kristus.

 Bagaimana tentang Paulus? Dia adalah orang yang “ditangkap” Yesus ketika ia sedang dalam perjalanan ke Damaskus untuk membunuh orang-orang Kristen. Paulus yang sebelumnya bernama Saulus adalah orang yang sangat pandai, bijak, berani dan teguh beriman pada Yesus. Karena itu, walaupun ia mendapat tantangan yang sangat hebat dalam karya pelayanannya, ia tetap setia sampai akhir.

 Inilah sosok kedua rasul yang kita rayakan pada hari ini. Apa pesan untuk kita? Kita diajak untuk bangga dengan iman kita pada pribadi Yesus. Rasa bangga ini harus diwujudnyatakan dalam kehidupan kita masing-masing. Kebanggaan kita pada pribadi Yesus dinyatakan dalam kebanggaan kita akan panggilan kita masing-masing. Bangga sebagai seorang suami atau isteri yang baik. Bangga sebagai biarawan-biarawati yang baik. Bangga sebagai anggota keluarga yang baik. Bangga sebagai anggota lingkungan, wilayah, paroki yang baik, dan seterusnya.

 Dengan itu kita meneladani Rasul Petrus dan Paulus yang kita rayakan pada hari ini. Tuhan Yesus Kristus memberkati kita. (Sixtus/RUAH)
   
Pelayanan Apostolik St. Petrus (30-67)

 
Tahun 30 Kematian, kebangkitan dan kenaikan Kristus, Pentakosta
30-37 Petrus memimpin Gereja di Yerusalem.
38-39 Perjalanan Petrus di Samaria dan di pantai Palestina.
40-41 Petrus di Antiokhia
42 Dipenjara di Yerusalem, dibebaskan, dan keberangkatan ke tempat lain
42-49 Persinggahan yang pertama di Roma
49 Diusir dari Roma oleh edict Claudius yang menentang kaum Yahudi
49-50 Di Yerusalem, dalam Konsili Apostolik [seperti tertulis dalam Kis 15].
50-54 Di Antiokhia, Bitinia, Pontus, Asia dan Kapadokia
54-57 Persinggahan yang kedua di Roma: Injil Markus ditulis di bawah pengarahan Petrus
57-62 Di Bitinia, Pontus dan Kapadokia, Markus di Alexandria, Mesir
62-67 Persinggahan yang ketiga di Roma, menuliskan surat 1 Pet dan 2 Pet Markus ada bersama Petrus di Roma.
67 Dibunuh sebagai martir di Roma, dikuburkan dekat Nekropolis di Vatikan.
 
(Sumber: Warren Carroll, The Founding of Christendom, A History of Christendom, vol.1., Front Royal, Va: Christendom College Press, 1985, p. 422, diterjemahkan oleh www.katolisitas.org http://katolisitas.org/3347/arti-kunci-rasul-petrus-dan-kerajaan-surga)
 

 Yesus mempercayakan kepada Petrus wewenang yang khusus: "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga" (Mat 16:19). "Kuasa kunci-kunci" berarti wewenang untuk memimpin rumah Allah, ialah Gereja. Yesus "gembala yang baik" (Yoh 10:11), menegaskan tugas ini sesudah kebangkitan-Nya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku" (Yoh 21:15-17). Wewenang untuk "mengikat" dan "melepaskan" menyatakan wewenang di dalam Gereja untuk membebaskan dari dosa, mengambil keputusan menyangkut ajaran dan memberikan keputusan-keputusan disipliner. Kristus mempercayakan otoritas ini kepada Gereja melalui pelayanan para Rasul Bdk. Mat 18:18. dan terutama melalui Petrus, kepada siapa Ia secara khusus menyerahkan kunci-kunci Kerajaan-Nya. (Katekismus Gereja Katolik, 553)

Kunci Surga dan Pedang Firman


Komuni Dua Rupa - (Bagian 1: Cara yang salah)


terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy