| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 05 Juli 2014 Hari Biasa Pekan XIII

Sabtu, 05 Juli 2014
Hari Biasa Pekan XIII
   
“Mencintai berarti menghendaki yang baik untuk seseorang” (St. Thomas Aquinas)
  
Antifon Pembuka (Mzm 85:11-12)
   
Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi dan keadilan akan merunduk dari langit.

Doa Pagi

Allah yang Mahapengasih dan Pengampun, betapa besar kasih setia-Mu kepada umat kecintaan-Mu. Jagalah kami hari ini agar tidak jatuh dalam dosa yang merusak segalanya. Bimbinglah kami dalam melaksanakan rencana kami hari ini. Semoga semua itu sesuai dengan rencana dan kehendak-Mu, yaitu hendak memulihkan kesejahteraan dan kebahagiaan orang-orang yang bertobat kembali kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  
Manusia dapat melanjutkan hidupnya karena pengharapan. Allah sendiri selalu memberikan harapan. Apa pun keadaan sekarang ini tidak boleh memupuskan asa di hati. Karena zaman baru itu ada dan nyata akan terjadi. Dalam Tuhan segala sesuatu bisa menjadi nyata. Maka berharaplah terus!
  
Bacaan dari Nubuat Amos (9:11-15)

Tuhan bersabda, “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh. Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya. Aku akan membangunnya kembali seperti pada zaman dahulu kala, supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku,” demikianlah sabda Tuhan yang melakukan hal ini. “Sungguh, waktunya akan datang.” Demikianlah sabda Tuhan, “bahwa pembajak dan penuai akan susul menyusul, demikian juga pengirik buah anggur dan penabur benih. Gunung-gunung akan mengalirkan anggur baru, dan segala bukit akan kebanjiran. Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel; mereka akan membangun kota-kota yang lengang dan mendiaminya. Mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya. Mereka akan membuat kebun buah-buahan dan makan buahnya. Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka,” sabda Tuhan Allahmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan
atau
Tuhan berbicara tentang damai kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 85:9.11-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya mereka jangan kembali kepada kebodohan?
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.
 
Relasi dan ikatan para murid dengan Yesus digambarkan sebagai relasi suami isteri. Mereka begitu dekat dan intim tanpa dipagari oleh aturan-aturan apa pun. Bagi orang yang sudah saling mencintai, yang dibutuhkan bukan aturan tetapi ungkapan kasih yang meluap dari kedalaman hati masing-masing.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:14-17)

Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan bertanya, “Kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi mengapa murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan tiba waktunya mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru, dan dengan demikian, terpeliharalah kedua-duanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Arti hakiki puasa adalah mengambil jarak, agar kita mengerti dan menghargai. Apa yang nampak biasa, sebenarnya mempunyai nilai-nilai luar biasa. Seperti air dan makanan. Puasa berarti belajar miskin. Orang miskin akan menghargai apa pun yang dipunyai meskipun itu sedikit atau kecil. Berbeda dengan orang punya, berada, selalu dekat dengan “barang” kebutuhan, mereka sering lupa dan tidak menghargai. Sabda Tuhan, “Akan tiba waktunya Mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.” Sejatinya setiap penderitaan adalah suatu puasa. Setiap puasa bernilai untuk kehidupan, karena akan menghasilkan “sehat” dan melimpah berkat.

Doa Malam

Tuha Raja Damai, syukur dan terima kasih kepada-Mu, karena Engkau telah menyertaiku sepanjang hari ini. Bantulah aku menutup hari ini dengan hati damai. Jangan biarkan aku terus-menerus larut dalam masa lampau tetapi bantulah aku untuk senantiasa siap menghadapi kenyataan hari ini. Semoga hari esok lebih baik dari hari ini. Amin.

RUAH

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Jumat, 04 Juli 2014
Hari Biasa Pekan XIII - Jumat Pertama
 
Am 8:4-6.9-12; Mzm 119:2.10.20.30.40.131; Mat 9:9-13
 
"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
       
Kalau kita mengamati orang-orang yang dipanggil oleh Tuhan secara khusus, akan tampak bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak sempurna, orang yang lemah, rapuh dan tidak luput dari dosa serta kesalahan. Misalnya, Yunus yang pengecut karena ketika diutus malah menghindar dan melarikan diri, alias mengingkari panggilan Tuhan (Yun 1:1-17). Raja Daud, ketika melihat Batsyeba mandi, tidak mampu mengendalikan nafsunya sehingga membuat trik agar suaminya tewas dalam peperangan lalu ia bisa mengambilnya sebagai istri (2 Sam 2-27). Petrus yang dengan gagah berani ingin mati bersama Yesus tetapi justru menyangkal-Nya sampai 3x (Mat 26:31-35.65-75). Matius yang dikisahkan dalam Injil hari ini, profesinya adalah pemungut cukai. Profesi yang dianggap kotor oleh masyarakat Yahudi karena orang yang memungut cukai berarti berpihak pada penjajah dan menjadi kaki tangan mereka, belum lagi mereka sering menarik cukai melebihi yang seharusnya supaya dapat masuk kantong sendiri. Dari sini, kita dapat mengambil benang merah bahwa kelemahan, kerapuhan dan dosa-dosa kita tidak merusak ataupun membatalkan rencana Allah. Justru sebaliknya, Tuhan menggunakan orang-orang yang lemah dan tidak sempurnya untuk menyatakan dan mewujudkan kehedak-Nya. Ia berkuasa untuk mengubah atau mentransformasi hidup kita. Ia mengubah kelemahan kita menjadi kekuatan sehingga di tangan-Nya seorang pendosa bisa berubah menjadi orang kudus. Dari pihak kita dibutuhkan kerendahan hati dan penyerahan diri secara total pada bimbingan dan rahmat Tuhan, bagaikan tanah liat yang siap dibersihkan dari berbagai macam kotoran seperti kerikil, pasir, akar, dll lalu dibentuk sesuai dengan kehendak-Nya dan digunakan sebagai alat-Nya.

Doa: Tuhan, berilah kami kerendahan hati dan penyerahan total kepada-Mu agar Engkau dapat dengan mudah membentuk dan memakai kami sebagai alat-Mu. Amin. -agawpr-

NB. Kita doakan Mgr. J. Pujasumarta yang sedang sakit, misalnya dengan doa yang terdapat dalam PS 168.

Jumat, 04 Juli 2014 Hari Biasa Pekan XIII

Jumat, 04 Juli 2014
Hari Biasa Pekan XIII - Jumat Pertama Dalam Bulan
    
Perayaan Ekaristi adalah tindakan Kristus sendiri dan Gereja; di dalamnya Kristus Tuhan, melalui pelayanan imam, mempersembahkan diri-Nya kepada Allah Bapa dengan kehadiran-Nya secara substansial dalam rupa roti dan anggur, serta memberikan diri- Nya sebagai santapan rohani kepada umat beriman yang menggabungkan diri dalam persembahan-Nya. --- Kitab Hukum Kanonik, 89 § 1
       
Antifon Pembuka (Mzm 119:2.10)

Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut sabda Tuhan. Dengan segenap hati aku mencari Engkau, Jangan biarkan daku menyimpang dari-Mu.

Doa Pagi

Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah berkenan mengutus Yesus Kristus, Putra-Mu sendiri, sehingga jalan hidup kami menjadi terang. Luputkan kami dari segala bencana dan malapetaka akibat kejahatan dan dosa orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Semoga hari ini belas kasih dan kerahiman-Mu Kaucurahkan kepada semua orang yang berkehendak baik membangun dunia agar semakin layak dan nyaman dihuni. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
  
Keutuhan dan kesejahteraan hidup merupakan hak setiap manusia. Siapa pun tidak boleh merampasnya. Ketika tipu daya dan ketidakjujuran itu dilakukan kepada sesamanya apalagi yang miskin, Allah tidak menutup mata. Ia akan melakukan perhitungan bahkan pembalasan setimpal buah dari kejahatan akan sesamanya.
   
Bacaan dari Nubuat Amos (8:4-6.9-12)
 
Dengarkanlah ini, kalian yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini; kalian yang berpikir, “Kapan pesta bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum? Kapan hari Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu? Kita akan memperkecil takaran, menaikkan harga dan menipu dengan neraca palsu. Kita akan membeli orang papa dengan uang dan membeli orang miskin karena sepasang kasut. Kita akan menjual terigu tua.” “Pada hari itu akan terjadi,” demikianlah sabda Tuhan Allah, “Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada hari cerah. Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Kalian akan berkabung seperti atas kematian anak tunggal sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih.” “Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah sabda Tuhan Allah, “Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan kelaparan akan mendengar sabda Tuhan. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari sabda Tuhan. Tetapi tidak akan menemukannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Manusia hidup bukan hanya dari roti tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Ayat. (Mzm 119:2.10.20.30.40.131; Ul: Mat 4:4)
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut sabda Tuhan.
2. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
3. Hancurlah jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.
4. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
5. Sesungguhnya aku rindu akan titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!
6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (bdk. Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat, maka Aku akan membuat kalian lega.
 
Allah tahu apa yang menjadi dambaan dan kebutuhan mendasar manusia itu. Begitu pula Yesus mengetahui dambaan terdalam dari Matius pemungut cukai yakni kehadiran Tuhan dan sesamanya. Maka, Dia datang menyapa dan mengajak untuk mengikuti-Nya. Tentu Matius segera berdiri dan mengikuti-Nya dengan gembira.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:9-13)
   
Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Dalam pandangan Yesus, orang berdosa itu sesama. Mereka adalah orang yang sedang sakit. Makin besar dosanya, makin parah sakitnya. Karena itu, Yesus datang bukan pertama-tama sebagai hakim, tetapi sebagai dokter untuk menyembuhkan yang sakit dan berdosa. Orang yang datang mengikuti panggilan-Nya dan bertobat akan memperoleh kesehatannya kembali, kesembuhan dan bahkan hidup yang berlimpah.

Matius, anak Alpheus, yang dikisahkan dalam Injil hari ini dikenal sebagai pemungut cukai di Kota Kapernaum, daerah Galilia. Di mata masyarakat Yahudi, terutama di kalangan para pemimpin, profesi sebagai pemungut cukai itu dianggap sebagai pekerjaan kotor dan orangnya dipandang sebagai pendosa, yang dapat disejajarkan dengan pembunuh, perampok, pencuri, penjahat, pelacur, dan sebagainya. Singkatnya, Matius digolongkan dalam kelompok orang-orang berdosa ini.

Kepada orang seperti Matius yang diklaim sebagai orang berdosa itulah Yesus datang. Ketika melihat Matius duduk di rumah cukai, Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Ia dipanggil untuk mengikuti Yesus sebagai murid-Nya. Sebagai orang terpelajar yang bisa berbicara dan menulis dalam bahasa Yunani dan Aramik, suatu dialek bahasa Ibrani, ia pun menulis Injil (antara tahun 50-65) yang berisi pengajaran agama dan kesaksian tentang Yesus kepada orang-orang Kristen keturunan Yahudi.

Orang yang di cap pendosa itu dipanggil dan dibentuk oleh-Nya. Kita juga orang berdosa. Kita dipanggil untuk mengikuti Ysus dan dibentuk oleh-Nya, lewat Injil-Nya, untuk memberi kesaksian tentang Yesus. Jangan berkecil hati, di mata Yesus kita adalah orang-orang yang berpotensi. Nyatakanlah potensi Anda dalam berbagai bentuk pelayanan dalam Gereja-Nya. (RUAH)
    
Hati Yesus yang Mahakudus sebagai perapian cinta kasih yang bernyala-nyala adalah lambang dan ungkapan nyata dari kasih abadi Allah ---- Paus Paulus VI
           
Litani Hati Yesus yang Mahakudus lih. PS 209

Tuhan, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami;
Kristus, dengarkanlah kami
Kristus, kabulkanlah doa kami

Allah Bapa di surga, kasihanilah kami
Allah Putra Penebus dunia,

Allah Roh Kudus,

Allah Tritunggal Kudus, Tuhan Yang Maha Esa,

Hati Yesus yang mahakudus,
Hati Yesus, Putra Bapa kekal,
Hati Yesus yang diwujudkan oleh Roh Kudus dalam ribaan Bunda Perawan,
Hati Yesus yang dipersatukan dengan Sabda Allah dalam satu wujud,
Hati Yesus yang mahamulia,
Hati Yesus, bait kudus Allah,
Hati Yesus, kemah Allah yang mahatinggi,
Hati Yesus, rumah Allah dan pintu surga,
Hati Yesus, perapian cinta kasih yang bernyala-nyala,
Hati Yesus, perbendaharaan keadilan dan cinta kasih,
Hati Yesus, penuh kebaikan dan cinta kasih,
Hati Yesus, lubuk penuh keutamaan,
Hati Yesus yang amat patut dipuji,
Hati Yesus, raja dan pusat segala hati,
Hati Yesus, tempat semua harta kebijaksanaan dan pengetahuan,
Hati Yesus, tempat ke-Allah-an seluruhnya,
Hati Yesus yang berkenan kepada Bapa,
Hati Yesus yang kaya raya dan murah hati kepada kami,
Hati Yesus, kerinduan bukit-bukit yang kekal,
Hati Yesus yang sabar dan mahabelas kasih,
Hati Yesus yang murah hati kepada semua orang yang berseru kepada-Mu,
Hati Yesus, sumber kehidupan dan kesucian,
Hati Yesus, kurban pelunas dosa kami,
Hati Yesus yang ditimpa penghinaan,
Hati Yesus yang hancur karena kejahatan kami,
Hati Yesus yang taat sampai mati,
Hati Yesus yang tertusuk dengan tombak,
Hati Yesus, sumber segala penghiburan,
Hati Yesus, kehidupan dan kebangkitan kami,
Hati Yesus, pokok damai dan pepulih kami,
Hati Yesus, kurban untuk orang berdosa,
Hati Yesus, keselamatan bagi orang yang berharap kepada-Mu,
Hati Yesus, pengharapan orang yang meninggal dalam Engkau,
Hati Yesus, kesukaan semua orang kudus,

Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, sayangilah kami,
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kabulkanlah doa kami,
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami.

Yesus yang lembut dan rendah hati, jadikanlah hati kami seperti hati-Mu.

Marilah kita berdoa. (Hening) Allah yang mahakuasa dan kekal, terimalah segala pujian dan penghapusan dosa yang dipersembahkan Hati Yesus kepada-Mu atas nama semua orang berdosa. Sudilah Engkau mengampuni dosa-dosa umat-Mu ini, yang memohon belas kasih-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersatu dengan Dikau dalam Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Doa untuk Mgr J. Pujasumarta (PS 168 dengan sedikit perubahan)
 
+ Bapa yang Maha Pengasih, kami sangat prihatin, karena Bapa Uskup Johannes Pujasumarta sedang sakit.

Dalam keprihatinan ini kami ingat akan Yesus Kristus, yang Kau beri kuasa menyembuhkan orang-orang sakit. Percaya akan kuasa-Mu, kami serahkan Bapa Uskup yang sakit ini kepada kebijaksanaan-Mu. Dengan penuh iman dan harapan kami mohon: Kuatkanlah beliau dalam deritanya, dampingilah dan hiburlah beliau dalam kesunyian dan kesepiannya, dan teguhkanlah beliau dalam iman dan harapan. Sudilah Engkau menyembuhkan beliau dari penyakit yang dideritanya.

Semoga dalam menanggung sakit ini beliau ingat akan Yesus yang menderita sangat hebat demi keselamatan semua orang.Bantulah beliau menyatukan sakitnya dengan penderitaan Yesus sendiri, supaya akhirnya beliau pun boleh bersatu dengan Yesus yang bangkit dan mulia. Terangilah beliau agar mampu memetik hikmat dari pengalaman sakitnya ini. Semoga beliau semakin memahami makna kehidupan, bahkan dapat melihat sakitnya sebagai karunia yang mendatangkan aneka karunia.

Kami berdoa juga bagi mereka yang sakitnya tak tersembuhkan. Semoga dengan hati terbuka mereka menerima kebijaksanaan-Mu.

Bagi kami sendiri, semoga peristiwa ini semakin menyadarkan kami akan tanggung jawab kami terhadap mereka yang sakit. Semoga karena berkat-Mu kami selalu berusaha melayani mereka dengan senang hati. Sebab kami sadar bahwa apa pun yang kami perbuat bagi mereka, itu kami perbuat bagi Yesus Kristus sendiri, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin

Salam Maria (3x) +

Yesus berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.”

Kamis, 03 Juli 2014
Pesta St. Thomas, Rasul
 
Ef 2:19-22; Mzm 117:1,2; Yoh 20:24-29
 
Yesus berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.”
 
Beberapa waktu yang lalu, saya berziarah ke gereja "Santa Croce" di Roma. Dalam gereja tersebut, ada satu kapel reliqui, antara lain berupa potongan salib Yesus, potongan tulisan INRI, sepotong kuku, dua potong duri dari mahkota yang dikenakan Yesus, potongan salib penjahat yang bertobat dan potongan jari St. Thomas yang dicucukkan ke bekas paku pada luka Yesus. Reliqui yang terakhir ini mengingatkan saya akan kata-kata St. Agustinus tentang St. Thomas, yang pestanya kita rayakan hari ini, "Dengan pengakuannya dan dengan menjamah luka Tuhan, ia sudah mengajarkan kepada kita apa yang harus dan patut kita percayai. Ia melihat sesuatu dan percaya sesuatu yang lain. Matanya memandang kemanusiaan Yesus, namun imannya mengakui Ke-Allah-an Yesus, sehingga dengan suara penuh gembira tercampur penyesalan mendalam, ia berseru: Ya Tuhanku dan Allahku". Kepadanya Yesus bersabda: "Karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya ". Kata-kata Yesus ini tidak hanya ditujukan bagi para murid yang pada waktu itu berkumpul bersama, tetapi juga kepada kita semua yang tidak mungkin melihat Yesus secara fisik. Meskipun kita tidak melihat-Nya secara fisik, namun berbahagialah jika kita percaya akan Dia, Sang Juru Selamat kita. Atau seperti kata St. Agustinus, di mana mata kita melihat sesuatu tetapi iman kita mempercayai sesuatu yang lain. Mata kita melihat roti pipoh warna putih tetapi iman kita mempercayai bahwa itu Tubuh Kristus. Mata kita melihat sesama tetapi iman kita mengatakan bahwa mereka adalah rupa dan gambar Allah yang harus kita cintai (bdk. Kej 1:26-27). Mata kita melihat sesama yang membutuhkan pertolongan lalu kita dengan senang hati menolongnya, namun Yesus menegaskan bahwa pertolongan itu kita lakukan terhadap Dia sendiri (bdk. Mat 25:40).

Doa: Tuhan, semoga kami boleh berbahagia karena oleh iman kami dimampukan untuk melihat dan mengabdi-Mu kendati mata indrawi kami melihat sesuatu yang lain. Amin. -agawpr-

Kamis, 03 Juli 2014 Pesta Santo Tomas, Rasul

Kamis, 03 Juli 2014
Pesta Santo Tomas, Rasul

“Kesangsian Tomas lebih berguna bagi kita daripada iman para murid yang percaya” (St. Gregorius Agung)
 

Antifon Pembuka (Mzm 117:28)

Allahkulah Engkau, Engkau kupuji. Allahkulah Engkau, Engkau kuagungkan.
   
Pada Misa Pesta Santo Tomas ada Gloria (Madah Kemuliaan), tanpa Credo (Syahadat)

Doa Pagi

Allah Bapa yang kuasa dan kekal, Rasul Tomas telah meletakkan dasar iman yang benar bagi kami sehingga kami dapat terhitung dalam keluarga Allah. Ajarilah kami mengimani Yesus Putra-Mu yang belum pernah kami lihat dengan mata kami ataupun kami jamah dengan tangan kami. Semoga sabda-Nya menghimpun kami menjadi Gereja-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Para rasul itu wadas yang kokoh bagi Gereja. Mereka ditetapkan oleh Yesus. Oleh karena itu, Gereja selalu mengemban tugas meneruskan dan mewartakan ajaran iman para rasul pada umat manusia yang percaya atau maupun yang belum percaya. Itulah kerasulan sejati.
    
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (2:19-22)
     
"Kamu dibangun di atas dasar para rasul."
         
Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan do = f, 4/4, PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1.2)

1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/2, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 24:32; 2/4)
Yesus bersabda, "Hai Tomas, karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
 
Iman itu merupakan anugerah Tuhan. Artinya, melulu inisiatif dari Allah. Manusia diharapkan menanggapi dengan jawaban “ya”. Di situ berlaku sebab akibat begitu manusia berkomitmen “ya” pada Tuhan maka iman akan kuat. Adagium klasik berlaku: Iman itu sekuat jawabannya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:24-29)
  
"Ya Tuhan dan Allahku."
  
Pada hari Minggu Paskah, ketika Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya, Tomas, seorang dari kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya, “Kami telah melihat Tuhan!” tetapi Tomas berkata kepada mereka, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, aku sama sekali tidak akan percaya.” Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagimu!” Kemudian Ia berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab kepada-Nya, “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya, “Karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan

    
Tomas juga disebut Didimus, artinya saudara kembar. Saudara kembarnya siapa itu, tidak pernah dikisahkan. Tidak nampak. Tidak dapat dilihat, tidak berarti tidak ada. Bahkan secara logis, dari kejauhan jauh lebih banyak yang tidak dapat kita lihat. “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”’ kata Yesus. Sabda Yesus ini menyadarkan Rasul Tomas dan kita murid-murid-Nya secara rohani dan mendalam akan adanya saudara dekat kita yang tidak nampak. Namun Dia sungguh ada dan sangat mencintai kita. Saudara kita itu mau menderita dan mati untuk keselamatan kita. Siapa Dia itu?

Doa Malam

Tuhan Yesus yang telah bangkit, kami ingin melihat-Mu hadir dalam diri sesama kami, terlebih yang hari ini telah membuat hati kami berduka dan menderita. Tolonglah dan ajarlah kami untuk lebih mengenal-Mu lewat bekas luka-luka-Mu dalam hati kami yang terluka. Sembunyikanlah kami dalam hati-Mu dan sembuhkanlah kami dengan kasih-Mu. Amin.

RUAH

"Biarlah keadilan selalu mengalir seperti sungai."

Rabu, 02 Juli 2014
Hari Biasa Pekan XIII

Am 5:14-15.21-24; Mzm 50:7.8-9.10-11.12-13.16bc-17; Mat 8:28-34

"Biarlah keadilan selalu mengalir seperti sungai."

Saya tidak tahu, berapa harga seekor babi dewasa. Silakan diperkirakan sendiri lalu dihitung kira-kira berapa kerugian yang harus ditanggung pemilik kawanan babi yang terjun ke dalam jurang dan masuk dalam danau lalu mati. Mateus memang tidak menyebut berapa jumlah kawanan babi tersebut tetapi hanya mengatakan "sejumlah besar". Sebagai gambaran, Markus menyebut "kira-kira 2000" (Mrk 5:13). Bagi Yesus, berapa pun harga kawanan babi tersebut dan dengan demikian juga kerugian yang harus ditanggung pemiliknya, tidak berarti apa-apa dan tidak sebanding dengan keselamatan 2 orang yang kerasukan setan dan disembuhkan-Nya. Keselamatan manusia, meskipun hanya satu atau dua, jauh lebih penting daripada sejumlah besar uang atau materi lainnya. Sayang, pesan ini tidak ditangkap dan diterima oleh penduduk di Gadara. Sepertinya, mereka malah marah lalu mendesak Yesus untuk pergi meninggalkan daerah mereka. Marilah, kita berani membuat skala prioritas dan berani mengorbankan atau kehilangan hal-hal tertentu demi mendapatkan sesuatu yang lebih baik, lebih benar, lebih penting dan lebih berguna. "Biarlah keadilan selalu mengalir seperti sungai". Berbuat adil tidak selalu berarti sama rata sama rasa, tetapi memberikan sesuai porsi dan prioritas masing-masing. Menurut iman kita berlaku "salus animarum, suprema lex" (keselamatan jiwa-jiwa adalah hukum yang tertinggi, bdk. KHK no.1752). Itu berarti: kesehatan dan keselamatan kita lebih penting daripada makan enak dan bekerja terus-menerus dengan mengabaikan istirahat, rekreasi, refreshing; perhatian, kasih sayang dan kebahagiaan keluarga lebih penting daripada sekedar materi yang melimpah; keselamatan bangsa dan kesejahteraan rakyat jauh lebih penting daripada kekuasaan dan jabatan; bertahan dalam iman Katolik, jauh lebih penting daripada sekedar mendapatkan suami/istri dan kenaikan jabatan beserta gajinya. Dan seterusnya, dan seterusnya.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menentukan skala prioritas dalam hidup kami serta berilah kami kerelaan untuk mengorbankan atau kehilangan hal-hal tertentu demi mendapatkan sesuatu yang lebih baik, lebih benar, lebih penting dan lebih berguna. Amin. -agawpr-

Rabu, 02 Juli 2014 Hari Biasa Pekan XIII

Rabu, 02 Juli 2014
Hari Biasa Pekan XIII

Di surga setiap orang mencintai Allah; jiwa tidak mempunyai perhatian selain mencintai Dia. (St. Theresia dari Avila)
  

Antifon Pembuka (Am 5:24)
  
Hendaklah keadilan bergulung-gulung seperti air, dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir.
 
Doa Pagi

   
Allah Bapa di surga, pada awal hari ini kami mempersembahkan kepada-Mu niat-niat baik kami untuk mengabdi-Mu. Semua kami persatukan dengan kurban Putra-Mu. Berkenanlah, ya Bapa menerimanya. Janganlah kami Kaubiarkan menarik kembali niat-niat baik kami dan menempuh yang jahat. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Nubuat Amos (5:14-15.21-24)
    
   
 "Jauhkanlah daripadaku keramaian nyanyianmu, dan biarlah keadilan selalu mengalir seperti sungai."    
         
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, agar kalian hidup. Dengan demikian Tuhan, Allah semesta alam, akan menyertai kalian seperti yang kalian katakan. Bencilah yang jahat, cintailah yang baik, dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang. Mungkin Tuhan, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf. Tuhan bersabda, “Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu, dan Aku tidak senang akan kumpulan rayamu. Sungguh, apabila kalian mempersembahkan kepada-Ku kurban bakaran dan kurban sajianmu, Aku tidak suka. Aku tidak mau memandang kurban keselamatan yang berupa ternak tambun. Jauhkanlah daripada-Ku keramaian nyanyianmu. Aku tidak mau mendengar lagu gambusmu. Tetapi hendaknya keadilan bergulung-gulung seperti air, dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku akan memperlihatkan keselamatan Allah kepada yang jujur jalannya.
Ayat. (Mzm 50:7.8-9.10-11.12-13.16bc-17)

1 Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman! Dengarlah hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu!
2. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu.
3. Sebab segala binatang hutan adalah milik-Ku, dan ribuan hewan di gunung adalah kepunyaan-Ku. Aku kenal segala burung di udara, dan semua yang bergerak di padang adalah milik-Ku.
4. Jika Aku lapar, tidak usah Kukatakan kepadamu, sebab punya-Kulah dunia dan segala isinya. Daging lembu jantankah makanak-Ku? Atau darah kambing jantankah minuman-Ku?
5. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Atas kehendak-Nya sendiri Allah telah menciptakan kita dengan kebenaran, agar kita menjadi yang pertama dari ciptaan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:28-34)
       
       
"Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"
    
Pada suatu hari Yesus menyeberang danau Genesaret dan tiba di daerah orang Gadara. Maka datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan, menemui Dia. Mereka itu sangat berbahaya, sehingga tak seorang pun berani melalui jalan itu. Dan mereka itu pun berteriak, katanya, "Apakah urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau datang kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" Tidak jauh dari mereka itu ada sejumlah besar babi sedang mencari makan. Maka setan-setan itu minta kepada Yesus, katanya, "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu." Maka Yesus berkata kepada mereka, "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau, dan mati di dalam air. Para penjaga babi lari, dan setibanya di kota mereka menceritakan segala sesuatu, juga tentang dua orang yang kerasukan itu. Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah berjumpa dengan Dia, mereka mendesak supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan

       
Injil hari ini berceritera tentang dua orang kerasukan setan yang disembuhkan Yesus. Sebelum setan-setan tersebut keluar, mereka meminta kepada Yesus supaya dipindahkan ke dalam kawanan babi dan permintaan tersebut dikabulkan oleh Yesus. Peristiwa tersebut menimbulkan kemarahan para pemilik babi. Mereka mendesak Yesus untuk segera meninggalkan daerah mereka.
 
Kisah ini sungguh tragis karena para pemilik babi itu lebih mementingkan kawanan babi ketimbang orang yang disembuhkan Yesus. Mereka tidak turut bergembira karena dua orang yang telah lama menderita itu boleh menikmati hidup yang normal. Mereka justru marah karena mengalami kerugian material.

Hal seperti itu memang sering terjadi di dalam hidup. Orang tidak mempedulikan nasib sesamanya yang menderita tetapi sibuk membuat kalkulasi untung dan rugi. Padahal kita tahu bahwa pada akhirnya kita akan diadili oleh cintakasih terhadap sesama yang kecil dan menderita. Marilah kita menerapkan cinta kasih sebagai perhubungan antara dalam menjalin hubungan, bersikap, dan bertutur kita dengan di sekitar kita.
  
Tuhan, gerakkanlah hatiku untuk senantiasa menaruh perhatian pada orang-orang yang menderita dan mengalami kesusahan hidup. Amin.
 
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy