Jumat, 04 Juli 2014
Hari Biasa Pekan XIII - Jumat Pertama Dalam Bulan
Perayaan Ekaristi adalah tindakan Kristus sendiri dan Gereja; di
dalamnya Kristus Tuhan, melalui pelayanan imam, mempersembahkan diri-Nya
kepada Allah Bapa dengan kehadiran-Nya secara substansial dalam rupa
roti dan anggur, serta memberikan diri- Nya sebagai santapan rohani
kepada umat beriman yang menggabungkan diri dalam persembahan-Nya. ---
Kitab Hukum Kanonik, 89 § 1
Antifon Pembuka (Mzm 119:2.10)
Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut
sabda Tuhan. Dengan segenap hati aku mencari Engkau, Jangan biarkan daku
menyimpang dari-Mu.
Doa Pagi
Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah berkenan mengutus
Yesus Kristus, Putra-Mu sendiri, sehingga jalan hidup kami menjadi
terang. Luputkan kami dari segala bencana dan malapetaka akibat
kejahatan dan dosa orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Semoga hari
ini belas kasih dan kerahiman-Mu Kaucurahkan kepada semua orang yang
berkehendak baik membangun dunia agar semakin layak dan nyaman dihuni.
Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama
Dikau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
Keutuhan dan
kesejahteraan hidup merupakan hak setiap manusia. Siapa pun tidak boleh
merampasnya. Ketika tipu daya dan ketidakjujuran itu dilakukan kepada
sesamanya apalagi yang miskin, Allah tidak menutup mata. Ia akan
melakukan perhitungan bahkan pembalasan setimpal buah dari kejahatan
akan sesamanya.
Bacaan dari Nubuat Amos (8:4-6.9-12)
Dengarkanlah ini, kalian yang menginjak-injak orang miskin, dan yang
membinasakan orang sengsara di negeri ini; kalian yang berpikir, “Kapan
pesta bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum? Kapan hari
Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu? Kita akan memperkecil
takaran, menaikkan harga dan menipu dengan neraca palsu. Kita akan
membeli orang papa dengan uang dan membeli orang miskin karena sepasang
kasut. Kita akan menjual terigu tua.” “Pada hari itu akan terjadi,”
demikianlah sabda Tuhan Allah, “Aku akan membuat matahari terbenam di
siang hari dan membuat bumi gelap pada hari cerah. Aku akan mengubah
perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi
ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan
menjadikan gundul setiap kepala. Kalian akan berkabung seperti atas
kematian anak tunggal sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit
pedih.” “Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah sabda Tuhan
Allah, “Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan
akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan kelaparan akan
mendengar sabda Tuhan. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan
menjelajah dari utara ke timur untuk mencari sabda Tuhan. Tetapi tidak
akan menemukannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Manusia hidup bukan hanya dari roti tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Ayat. (Mzm 119:2.10.20.30.40.131; Ul: Mat 4:4)
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut sabda Tuhan.
2. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
3. Hancurlah jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.
4. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
5. Sesungguhnya aku rindu akan titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!
6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (bdk. Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat, maka Aku akan membuat kalian lega.
Allah tahu apa yang menjadi dambaan dan kebutuhan mendasar manusia itu.
Begitu pula Yesus mengetahui dambaan terdalam dari Matius pemungut cukai
yakni kehadiran Tuhan dan sesamanya. Maka, Dia datang menyapa dan
mengajak untuk mengikuti-Nya. Tentu Matius segera berdiri dan
mengikuti-Nya dengan gembira.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:9-13)
Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di
rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah
Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah
Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan
bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah
orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan
bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan
berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang
sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki
ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk
memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Dalam pandangan Yesus, orang berdosa itu sesama. Mereka adalah orang
yang sedang sakit. Makin besar dosanya, makin parah sakitnya. Karena
itu, Yesus datang bukan pertama-tama sebagai hakim, tetapi sebagai
dokter untuk menyembuhkan yang sakit dan berdosa. Orang yang datang
mengikuti panggilan-Nya dan bertobat akan memperoleh kesehatannya
kembali, kesembuhan dan bahkan hidup yang berlimpah.
Matius, anak Alpheus, yang dikisahkan dalam Injil hari ini dikenal
sebagai pemungut cukai di Kota Kapernaum, daerah Galilia. Di mata
masyarakat Yahudi, terutama di kalangan para pemimpin, profesi sebagai
pemungut cukai itu dianggap sebagai pekerjaan kotor dan orangnya
dipandang sebagai pendosa, yang dapat disejajarkan dengan pembunuh,
perampok, pencuri, penjahat, pelacur, dan sebagainya. Singkatnya, Matius
digolongkan dalam kelompok orang-orang berdosa ini.
Kepada orang seperti Matius yang diklaim sebagai orang berdosa itulah
Yesus datang. Ketika melihat Matius duduk di rumah cukai, Yesus berkata
kepadanya, "Ikutlah Aku!" Ia dipanggil untuk mengikuti Yesus sebagai
murid-Nya. Sebagai orang terpelajar yang bisa berbicara dan menulis
dalam bahasa Yunani dan Aramik, suatu dialek bahasa Ibrani, ia pun
menulis Injil (antara tahun 50-65) yang berisi pengajaran agama dan
kesaksian tentang Yesus kepada orang-orang Kristen keturunan Yahudi.
Orang yang di cap pendosa itu dipanggil dan dibentuk oleh-Nya. Kita
juga orang berdosa. Kita dipanggil untuk mengikuti Ysus dan dibentuk
oleh-Nya, lewat Injil-Nya, untuk memberi kesaksian tentang Yesus. Jangan
berkecil hati, di mata Yesus kita adalah orang-orang yang berpotensi.
Nyatakanlah potensi Anda dalam berbagai bentuk pelayanan dalam
Gereja-Nya. (RUAH)
Hati Yesus yang Mahakudus sebagai perapian cinta kasih yang
bernyala-nyala adalah lambang dan ungkapan nyata dari kasih abadi Allah
---- Paus Paulus VI
Litani Hati Yesus yang Mahakudus lih. PS 209
Tuhan, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami;
Kristus, dengarkanlah kami
Kristus, kabulkanlah doa kami
Allah Bapa di surga, kasihanilah kami
Allah Putra Penebus dunia,
Allah Roh Kudus,
Allah Tritunggal Kudus, Tuhan Yang Maha Esa,
Hati Yesus yang mahakudus,
Hati Yesus, Putra Bapa kekal,
Hati Yesus yang diwujudkan oleh Roh Kudus dalam ribaan Bunda Perawan,
Hati Yesus yang dipersatukan dengan Sabda Allah dalam satu wujud,
Hati Yesus yang mahamulia,
Hati Yesus, bait kudus Allah,
Hati Yesus, kemah Allah yang mahatinggi,
Hati Yesus, rumah Allah dan pintu surga,
Hati Yesus, perapian cinta kasih yang bernyala-nyala,
Hati Yesus, perbendaharaan keadilan dan cinta kasih,
Hati Yesus, penuh kebaikan dan cinta kasih,
Hati Yesus, lubuk penuh keutamaan,
Hati Yesus yang amat patut dipuji,
Hati Yesus, raja dan pusat segala hati,
Hati Yesus, tempat semua harta kebijaksanaan dan pengetahuan,
Hati Yesus, tempat ke-Allah-an seluruhnya,
Hati Yesus yang berkenan kepada Bapa,
Hati Yesus yang kaya raya dan murah hati kepada kami,
Hati Yesus, kerinduan bukit-bukit yang kekal,
Hati Yesus yang sabar dan mahabelas kasih,
Hati Yesus yang murah hati kepada semua orang yang berseru kepada-Mu,
Hati Yesus, sumber kehidupan dan kesucian,
Hati Yesus, kurban pelunas dosa kami,
Hati Yesus yang ditimpa penghinaan,
Hati Yesus yang hancur karena kejahatan kami,
Hati Yesus yang taat sampai mati,
Hati Yesus yang tertusuk dengan tombak,
Hati Yesus, sumber segala penghiburan,
Hati Yesus, kehidupan dan kebangkitan kami,
Hati Yesus, pokok damai dan pepulih kami,
Hati Yesus, kurban untuk orang berdosa,
Hati Yesus, keselamatan bagi orang yang berharap kepada-Mu,
Hati Yesus, pengharapan orang yang meninggal dalam Engkau,
Hati Yesus, kesukaan semua orang kudus,
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, sayangilah kami,
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kabulkanlah doa kami,
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami.
Yesus yang lembut dan rendah hati, jadikanlah hati kami seperti hati-Mu.
Marilah kita berdoa. (Hening) Allah yang mahakuasa dan kekal, terimalah
segala pujian dan penghapusan dosa yang dipersembahkan Hati Yesus
kepada-Mu atas nama semua orang berdosa. Sudilah Engkau mengampuni
dosa-dosa umat-Mu ini, yang memohon belas kasih-Mu dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersatu dengan Dikau dalam Roh Kudus,
hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Doa untuk Mgr J. Pujasumarta (PS 168 dengan sedikit perubahan)
+ Bapa yang Maha Pengasih, kami sangat prihatin, karena Bapa Uskup Johannes Pujasumarta sedang sakit.
Dalam keprihatinan ini kami ingat akan Yesus Kristus, yang Kau beri
kuasa menyembuhkan orang-orang sakit. Percaya akan kuasa-Mu, kami
serahkan Bapa Uskup yang sakit ini kepada kebijaksanaan-Mu. Dengan penuh
iman dan harapan kami mohon: Kuatkanlah beliau dalam deritanya,
dampingilah dan hiburlah beliau dalam kesunyian dan kesepiannya, dan
teguhkanlah beliau dalam iman dan harapan. Sudilah Engkau menyembuhkan
beliau dari penyakit yang dideritanya.
Semoga dalam menanggung sakit ini beliau ingat akan Yesus yang menderita
sangat hebat demi keselamatan semua orang.Bantulah beliau menyatukan
sakitnya dengan penderitaan Yesus sendiri, supaya akhirnya beliau pun
boleh bersatu dengan Yesus yang bangkit dan mulia. Terangilah beliau
agar mampu memetik hikmat dari pengalaman sakitnya ini. Semoga beliau
semakin memahami makna kehidupan, bahkan dapat melihat sakitnya sebagai
karunia yang mendatangkan aneka karunia.
Kami berdoa juga bagi mereka yang sakitnya tak tersembuhkan. Semoga dengan hati terbuka mereka menerima kebijaksanaan-Mu.
Bagi kami sendiri, semoga peristiwa ini semakin menyadarkan kami akan
tanggung jawab kami terhadap mereka yang sakit. Semoga karena berkat-Mu
kami selalu berusaha melayani mereka dengan senang hati. Sebab kami
sadar bahwa apa pun yang kami perbuat bagi mereka, itu kami perbuat bagi
Yesus Kristus sendiri, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan
sepanjang masa. Amin
Salam Maria (3x) +