Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
"Aku telah melihat Tuhan"
Selasa, 22 Juli 2014
Pw. St. Maria Magdalena
Mi 7:14-15,18-20; Mzm 85:2-4,5-6,7-8; Yoh 20:1-2,11-18
"Aku telah melihat Tuhan"
Hari ini kita memperingati St. Maria Magdalena. Pengalaman dikasihi oleh Yesus dengan kasih yang begitu besar membuat Maria Magdalena ingin selalu bersama dengan Yesus. Yesus telah membebaskannya dari tujuh roh jahat yang merasukinya sehingga dengan demikian ia disembuhkan dan dimurnikan (Luk 8:2). Maka, ketika Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa untuk memberitakan Injil, ia menjadi salah satu dari beberapa perempuan yang setia mengikuti dan melayani-Nya (Luk 8:1-3). Sepanjang jalan menuju golgota sampai ketika Yesus wafat di salib, Maria Magdalena juga terus mengikuti-Nya, kendati dari kejauhan (Mrk 15:40). Ia pun mengantar jenazah Yesus sampai ke makam, bahkan tidak mau meninggalkan-Nya sehingga ia tetap tinggal di situ duduk di depan makam (Mat 27:61). Namun, karena hukum Sabat mewajibkan orang harus tinggal di rumah dan tidak beraktivitas, maka Maria Magdalena pun pulang. Di rumah, hati dan pikirannya sama sekali tidak bisa terlepas dari Yesus sehingga setelah hari Sabat lewat - artinya hukum Sabat sudah tidak berlaku - pada pagi-pagi buta, ia segera pergi ke makam Yesus (Mrk 16:1-2; Yoh 20:1). Ia ingin segera bertemu dengan Tuhannya. Namun, makam kosong. Yesus tidak ada lagi di situ. Ia terus mencari, bertanya sambil menangis (Yoh 20:2.11.13.15), sampai akhirnya ia menemukan-Nya. Usaha dan pencariannya yang disertai dengan cucuran air mata tidak sia-sia. Ia berjumpa dengan Yesus yang bangkit sehingga dengan penuh sukacita ia berkata dan berwarta "Aku telah melihat Tuhan" (Yoh 20:18).
Demikianlah, orang yang sadar dan 'ngrumangsani' dikasihi oleh Tuhan, juga selalu mengasihi-Nya, selalu ingin bersama-Nya, selalu datang mencari-Nya. Dan kepada siapa pun yang mencari-Nya, Tuhan selalu berkenan menjumpai. Tidak seorangpun yang mencari Tuhan tidak bertemu dengan-Nya, kendati proses pencarian itu tidak selalu mudah. Ada kalanya harus disertai dengan cucuran air mata karena yang ditemui hanyalah kekosongan dan kehampaan (makam kosong). Seperti pengalaman doa kita. Kadang, kita merasa doa-doa kita kosong dan hampa. Kita seolah-olah tidak bertemu dengan Tuhan. Tuhan seolah-olah begitu jauh dan cuek, tidak peduli pada kita. Atau, sebenarnya Tuhan dekat dengan kita tetapi kita tidak mampu mengenali-Nya, seperti halnya juga dialami Maria Magdalena. Namun, seperti Maria Magdalena pula, kita jangan berhenti mencari Tuhan. Sebab beginilah firman Tuhan: “Carilah Aku, maka kamu akan hidup!” (Am 4:5). Maka St. Agustinus mengatakan, "Hati kami tiada tenang sebelum beristirahat di dalam Dikau”.
Sekarang, bagaimana kita mencari Tuhan? Pertama-tama kita harus dengan sungguh-sungguh mengarahkan hati dan jiwa kita kepada-Nya (Ul 4:29; 1Taw 22:19) dalam doa yang disertai kerendahan hati dan pertobatan (2Taw 7:14). Yang kedua adalah tekun dan setia merayakan Ekaristi sebab di situ Kristus sungguh hadir baik dalam sabda-Nya maupun dalam tubuh dan darah-Nya. Yang ketiga dengan mengasihi dan melayani sesama sebab dalam diri mereka kita melihat wajah Tuhan (bdk. Mat 25:40).
Doa: Tuhan, teguhkanlah kami untuk tidak pernah lelah dan berhenti mencari-Mu supaya kami hidup dari-Mu, bersama-Mu dan untuk-Mu. Amin. -agawpr-
Selasa, 22 Juli 2014 Peringatan Wajib St. Maria Magdalena
Selasa, 22 Juli 2014
Peringatan Wajib St. Maria Magdalena
“Berkobar dalam cinta, Maria Magdalena merindukan Dia yan dikira sudah dibawa orang” (St. Gregorius Agung)
Antifon Pembuka (Bdk. Yoh 20:17)
Yesus bersabda kepada Maria Magdalena, "Pergilah dan beritahukanlah kepada saudara-saudara-Ku: Aku naik kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
Pengantar
Cerita tentang Maria Magdalena kita ketahui dari Injil. Namanya dengan jelas disebutkan dalam beberapa bagian Kitab Injil. Lukas 8:2 mengisahkan bahwa Maria terhitung sebagai salah satu diantara wanita-wanita yang disembuhkan Yesus dari kuasa roh-roh jahat dan kemudian menjadi pengikut dan pelayan Yesus selama karyaNya. Matius 27:56; Markus 15:40,47; Yohanes 19:25 mengisahkan bahwa Maria bersama beberapa orang wanita lain hadir pada saat kematian Yesus di atas salib dan kemudian juga pada saat penguburan Yesus. Dalam Matius 28:1; Markusn 16:1; dan Lukas 24:1-10 dikisahkan bahwa Maria bersama beberapa orang wanita lainnya pergi ke kubur Yesus untuk mengurapi jenazah Yesus pada hari Minggu Paskah.
Berita kebangkitan Yesus disampaikan oleh para malaikat kepada beberapa orang wanita. Meskipun demikian, Maria Magdalena adalah satu-satunya wanita yang dikatakan sebagai orang pertama yang melihat Yesus setelah bangkit dari kubur (Yoh20:11-18).
Maria berasal dari desa Magdala. Oleh tradisi Kristen selanjutnya, ia diidentifikasikan dengan Maria dari Betania, saudara Marta dan Lazarus, dan dengan seorang wanita pendosa lain yang bertobat dan kemudian mengikuti Yesus sebagaimana dikisahkan dalam Injil Lukas 7:37-50. (www.imankatolik.or.id)
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu atas kepercayaan yang telah Kau berikan pada kami. Semoga kami dapat setia menjaga panggilan dan melaksanakan tugas perutusan. Hadirlah di sini, terangilah hati kami, agar sabda kehidupan-Mu meresap dalam hati kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Mistik kristiani itu adalah cinta. Artinya, orang yang hidup dan berusaha sempurna dalam kasih. Allah menjadi jantung hatinya. Allah kerinduan hatinya. Karena itu orang-orang yang mengalami persatuan dengan Allah seperti St. Theresia dari Avila atau St. Tomas dari Aquinas berani mengatakan, “Bagiku Allah saja sudah cukup.”
Bacaan dari Kidung Agung (3:1-4a)
Di dalam kerinduannya, sang mempelai berkata: Pada malam hari, di atas peraduanku, kucari jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku ditemui peronda-peronda kota. “Apakah kamu melihat jantung hatiku?” Baru saja meninggalkan mereka, kutemukan jantung hatiku. Kupegang dia, dan tak kulepaskan lagi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Peringatan Wajib St. Maria Magdalena
“Berkobar dalam cinta, Maria Magdalena merindukan Dia yan dikira sudah dibawa orang” (St. Gregorius Agung)
Antifon Pembuka (Bdk. Yoh 20:17)
Yesus bersabda kepada Maria Magdalena, "Pergilah dan beritahukanlah kepada saudara-saudara-Ku: Aku naik kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
Pengantar
Cerita tentang Maria Magdalena kita ketahui dari Injil. Namanya dengan jelas disebutkan dalam beberapa bagian Kitab Injil. Lukas 8:2 mengisahkan bahwa Maria terhitung sebagai salah satu diantara wanita-wanita yang disembuhkan Yesus dari kuasa roh-roh jahat dan kemudian menjadi pengikut dan pelayan Yesus selama karyaNya. Matius 27:56; Markus 15:40,47; Yohanes 19:25 mengisahkan bahwa Maria bersama beberapa orang wanita lain hadir pada saat kematian Yesus di atas salib dan kemudian juga pada saat penguburan Yesus. Dalam Matius 28:1; Markusn 16:1; dan Lukas 24:1-10 dikisahkan bahwa Maria bersama beberapa orang wanita lainnya pergi ke kubur Yesus untuk mengurapi jenazah Yesus pada hari Minggu Paskah.
Berita kebangkitan Yesus disampaikan oleh para malaikat kepada beberapa orang wanita. Meskipun demikian, Maria Magdalena adalah satu-satunya wanita yang dikatakan sebagai orang pertama yang melihat Yesus setelah bangkit dari kubur (Yoh20:11-18).
Maria berasal dari desa Magdala. Oleh tradisi Kristen selanjutnya, ia diidentifikasikan dengan Maria dari Betania, saudara Marta dan Lazarus, dan dengan seorang wanita pendosa lain yang bertobat dan kemudian mengikuti Yesus sebagaimana dikisahkan dalam Injil Lukas 7:37-50. (www.imankatolik.or.id)
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu atas kepercayaan yang telah Kau berikan pada kami. Semoga kami dapat setia menjaga panggilan dan melaksanakan tugas perutusan. Hadirlah di sini, terangilah hati kami, agar sabda kehidupan-Mu meresap dalam hati kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Mistik kristiani itu adalah cinta. Artinya, orang yang hidup dan berusaha sempurna dalam kasih. Allah menjadi jantung hatinya. Allah kerinduan hatinya. Karena itu orang-orang yang mengalami persatuan dengan Allah seperti St. Theresia dari Avila atau St. Tomas dari Aquinas berani mengatakan, “Bagiku Allah saja sudah cukup.”
Bacaan dari Kidung Agung (3:1-4a)
Di dalam kerinduannya, sang mempelai berkata: Pada malam hari, di atas peraduanku, kucari jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan. Aku ditemui peronda-peronda kota. “Apakah kamu melihat jantung hatiku?” Baru saja meninggalkan mereka, kutemukan jantung hatiku. Kupegang dia, dan tak kulepaskan lagi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Atau:
Orang yang dikuasai oleh kasih Kristus berani mati terhadap diri sendiri. Ia tidak lagi hidup bagi diri sendiri. Hidupnya merupakan sebuah pemberian diri atau korban yang dipersembahkan kepada Tuhan dan demi kebaikan sesama. Ia menjadi ciptaan baru.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (5:14-17)
Saudara-saudara, kasih Kristus telah menguasai kami. Sebab kami telah mengerti bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada dalam Kristus, dia adalah ciptaan baru! Yang lama sudah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9; Ul: 2b, 2/4)
1. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
2. Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; bibirku akan memegahkan Dikau.
3. Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak sorai, mulutku memuji-muji.
4. Sungguh, Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Katakan Maria, engkau melihat apa? Wajah Yesusku yang hidup, sungguh mulia hingga aku takjub.
Siapa yang merindu akan bertemu. Siapa yang mendamba akan berjumpa. Hati Maria Magdalena meluap rindu dan damba pada Tuhan Yesus. Akhirnya dia mendapat anugerah pertemuan dan perjumpaan yang pertama kali setelah kebangkitan-Nya. Pertanyaan sudahkah hati kita ini dipenuhi dengan kerinduan untuk bertemu dengan Yesus?
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:1.11-18)
Pada hari Minggu Paskah, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus, dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka, “Tuhanku telah diambil orang, dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Sesudah berkata demikian Maria menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ; tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepadanya, “Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” Kata Yesus kepadanya, “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, “Rabuni!” artinya: Guru. Kata Yesus kepadanya, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Cinta tidak hanya memberi warna, tetapi juga citra dn kehidupan. Hukum kasih berbicara: orang yang menerima banyak, akan memberi banyak. Dari pengampunan Tuhan yang menyembuhkan, Maria Magdalena telah menerima citra dan kehidupan berlimpah, maka ketika Yesus wafat di salib, dia pun memberikan banyak. Ada banyak ratapan, kerinduan dan pengharapan untuk jumpa “jantung hatinya”. Dan ketika dia memberikan banyak itu, dia menerima limpah anugerah: menjadi orang pertama berjumpa dengan Yesus yang bangkit.
Doa Malam
Tuhan Yesus, bukalah mata hatiku untuk melihat Engkau yang bersemayam di setiap peristiwa hidup dan di dalam setiap pribadi sesamaku manusia. Tajamkanlah pandangan mata hatiku. Sebab Engkaulah yang menuntun jalan hidupku, kini dan sepanjang masa. Amin.
RUAH
"Kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus"
Senin, 21 Juli 2014
Hari Biasa Pekan XVI
Mik 6:1-4.6-8; Mzm 50:5-6.8-9.16bc-17.21.23; Mat 12:38-42
"Kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus"
Kehadiran Yunus di Niniwe sebagai utusan Tuhan untuk menyampaikan ajakan pertobatan dengan disertai ancaman ditanggapi dengan baik oleh orang-orang Niniwe (Yun 3). Mereka semua menyesal, berkabung dan bertobat. Mereka mampu membaca dengat tepat kehendak Tuhan yang ditandai dengan kehadiran Yunus. Lain dengan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Mereka memang lebih ahli dalam Kitab Suci dan Agama Yahudi, tetapi mereka tidak mampu membaca dan menangkap tanda kasih Allah yang dinyatakan dalam kehadiran Yesus. Padahal, Yesus tidak hanya menyampaikan ajakan pertobatan (Mrk 1:15; Mat 4:17) tetapi mengajar dengan menakjubkan (Luk 4:31-32.42-44) juga membuat banyak mukjizat, mulai dari menyembuhkan banyak orang sakit (Luk 7:21), mengusir setan (Mat 8:16.28-34), meredakan angit ribut (Mat 8:23-27), menggandakan roti (Yoh 6:5-15), dll.
Dalam hidup kita sehari-hari, Tuhan pun senantiasa hadir dan membuat aneka banyak mukjizat bagi kita. Bukankah kejadian, kelahiran dan keberadaan kita di dunia ini adalah mukjizat? Bagaimana tidak, kita yang semula hanya berupa satu sel telur dan satu sperma yang sangat kecil, hari demi hari terus tumbuh dan berkembang sampai seperti sekarang ini. Tubuh kita dengan segala organ-organnya dibentuk dan disusun sedemikian rupa sehingga sungguh harmonis dan masing-masing berfungsi dengan semestinya. Siang dan malam silih berganti secara teratur. Dan ... silakan ditambahkan sendiri. Intinya, Tuhan sunggh mahabaik dan sangat mengasihi kita. Kita tidak lagi membutuhkan tanda dari Tuhan karena Ia telah banyak sekali memberikan tanda yang menyatakan bahwa Ia sangat mengasihi kita. Yang penting adalah kita harus melatih kepekaan kita untuk mampu membaca dan menangkap setiap tanda kasih Tuhan, sekecil dan sesederhana apa pun. Maka, pertanyaannya bukan "Apakah Tuhan mencintai kita?" tetapi "Apakah kita menyadari bahwa Tuhan sungguh mencintai kita?" Kalau kita mampu menangkap tanda kasih Tuhan dalam hidup kita, kita pun akan mampu untuk menjadi tanda kasih-Nya bagi sesama, yakni dengan berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah?" (Mik 6:8)
Doa: Tuhan, semoga kami semakin peka dalam menangkap dan memahami tanda-tanda kasih-Mu sehingga kami pun mampu menjadi tanda cinta-Mu bagi sesama, yakni dengan berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan-Mu. Amin. -agawpr-
Senin, 21 Juli 2014 Hari Biasa Pekan XVI
Senin, 21 Juli 2014
Hari Biasa Pekan XVI
Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. --- 2 Ptr 3:9
Antifon Pembuka (Mik 6:8)
Yang dituntut Tuhan dari padamu tak lain tak bukan ialah berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup rendah hati di hadapan Tuhan.
Doa Pagi
Allah Bapa kami, dengan pengantaraan Yesus Putra-Mu, Engkau telah memanggil semua orang agar bertobat dan percaya kepada Injil. Kami mohon, jauhkanlah kami dari dosa-dosa, berilah kami keberanian untuk menanggapi panggilan-Mu dan menempuh jalan yang ditunjukkan oleh Yesus, Putra-Mu, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Nubuat Mikha (6:1-4.6-8)
Hari Biasa Pekan XVI
Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. --- 2 Ptr 3:9
Antifon Pembuka (Mik 6:8)
Yang dituntut Tuhan dari padamu tak lain tak bukan ialah berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup rendah hati di hadapan Tuhan.
Doa Pagi
Allah Bapa kami, dengan pengantaraan Yesus Putra-Mu, Engkau telah memanggil semua orang agar bertobat dan percaya kepada Injil. Kami mohon, jauhkanlah kami dari dosa-dosa, berilah kami keberanian untuk menanggapi panggilan-Mu dan menempuh jalan yang ditunjukkan oleh Yesus, Putra-Mu, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Nubuat Mikha (6:1-4.6-8)
"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu, apa yang dituntut Tuhan dari padamu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:5-6.8-9.16bc-17.21.23)
1. "Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!" Maka langit memberitakan keadilannya: Allah sendirilah Hakim!
2. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu!
3. "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
4. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah."
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:38-42)
"Pada waktu penghakiman ratu dari selatan akan bangkit bersama angkatan ini."
Sekali peristiwa beberapa ahli Taurat dan orang Farisi berkata kepada Yesus, "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Jawab Yesus kepada mereka, "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian pula Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus; dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus! Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu itu datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
MASIHKAH KITA MEMINTA TANDA?
Zaman sekarang
menuntut segala sesuatu yang serba obyektif, dapat dipercaya jika dan hanya
jika dapat dipandang secara fisik. Apakah kita pun menuntut hal yang sama
kepada Allah? Sejak zaman Yunus, banyak orang-orang menuntut tanda, tanda
lahiriah. Yesus mengecam hal tersebut dengan pernyataan “…"Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda.
Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat
12:39). Yunus yang berdiam di dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam,
adalah lambing bagaimana Kristus akan dimakamkan selama tiga hari tiga malam
pula (Mat 12:40). Zaman itu, sedikit saja yang percaya bahwa Yesus adalah
Putera Allah. Bahkan kita ingat, bagaimana ahli Taurat menuntut tanda kepada
Yesus untuk meruntuhkan bait Allah dan meminta membangunnya kembali dalam waktu
yang singkat untuk membuktikan bahwa Yesus itu adalah Putra Allah. Wafat Yesus
membuat semua orang membisu, apakah Dia benar Putra Allah?
Kebangkitan Kristus
adalah tanda sejati bagaimana kita dapat percaya bahwa Kristus adalah Putra
Allah. Thomas pun masih belum dapat percaya bahwa Guru dan Gembalanya itu telah
bangkit. Apakah kita ingin seperti “angkatan yang jahat” (Mat 12:39) dan Thomas
yang menuntut suatu tanda? Beberapa dari kita dapat merasakan hal – hal
adikodrati atau spiritual, seperti rasa cinta, kasih sayang. Rasa cinta dan
kasih sayang tidak dapat disentuh dan dipandang dengan fisik, tetapi kita dapat
merasakannya. Begitu pula dengan Tuhan. Kehidupan yang kita nikmati sebenarnya
sebuah cinta Tuhan yang amat besar untuk kita semua. Perjumpaan kita dengan
setiap pribadi di dalam kehidupan sehari – hari sebenarnya sudah menunjukkan
bagaimana Tuhan mau hadir dan mendidik kita semua. Di dalam diri setiap orang,
hadir Kristus yang tersalib, terutama mereka yang dipandang hina dan
ditelantarkan. Bacaan ini mengajak kita untuk menerima setiap orang yang datang
seperti Kristus sendiri yang datang di hadapan kita. Masihkah kita menuntut
tanda yang lebih?
Deus Providebit/Renungan Pagi
"Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba"
Minggu, 20 Juli 2014
Hari Minggu Biasa XVI
Keb 12:13.16-19; Mzm 86:5-6.9-10.15-16a Rom 8:26-27; Mat 13:24-43
"Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba"
Hampir setiap hari, kita mendengar dan melihat berbagai macam kejahatan. Pembunuhan, perampokan, pencurian, korupsi, penjajahan, dll. Kita lalu bertanya: dari mana datangnya itu semua. Tuhan itu mahabaik dan yang Ia ciptakan semuanya baik adanya (Kej 1: 1-31). Dalam Injil hari ini, Yesus menjelaskan bahwa kejahatan itu berasal dari iblis (Mat 13:39a). Namun, siapakah iblis itu dan dari mana asalnya? Tiga kutipan Kitab Suci berikut ini membantu kita. 2 Ptr 2:4 mengatakan, “Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman.” Terlemparnya para malaikat yang berbuat dosa inilah yang disebut oleh Yesus, “Aku melihat iblis jatuh seperti kilat dari langit.” (Luk 10:18). Malaikat yang berdosa inilah yang kemudian menjadi iblis/setan. “Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.” (Yoh 8:44). Jadi, dari sinilah asal muasal iblis/setan dan segala macam bentuk kejahatan.
Berhadapan dengan setan yang terus-menerus menimbulkan kejahatan di sekitar kita, Tuhan tidak serta merta membinasakannya. Ia justru membiarkan yang baik dan yang jahat itu tumbuh bersama, baik dalam diri pribadi kita maupun dalam komunitas atau masyarakat kita. Namun, pada akhirnya nanti jelas: si jahat akan dicampakkan ke dalam neraka dan orang benar akan dikumpulkan dalam Kerajaan Bapa (Mat 13:43). Tindakan "pembiaran" yang dilakukan Tuhan ini mempunyai beberapa makna. Pertama, Tuhan sangat menghargai kebebasan kita untuk memilih, mau menjadi baik atau menjadi jahat. Konsekuensinya pada akhir nanti sudah Ia sampaikan dengan jelas. Kedua, "pembiaran" itu juga merupakan kesempatan bagi kita untuk bertobat, yaitu mengubah "ilalang-ilalang" dalam diri kita menjadi "gandum". Ketiga, kita diajak untuk selalu waspada dan berjaga-jaga serta semakin teguh dalam iman sebagaimana ditegaskan oleh St. Petrus, "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh!” (1 Ptr 5:8.9). Sebab hanya keteguhan imanlah yang memampukan kita untuk melawan iblis dengan semua karya jahatnya.
Doa: Tuhan, ada banyak sekali ilalang yang tumbuh subur, baik dalam diri kami sendiri maupun dalam masyarakat kami. Untuk ilalang-ilalang dalam diri kami sendiri, berilah kami rahmat pertobatan dan untuk ilalang-ilalang dalam masyarakat kami, berilah kami kewaspadaan dan keteguhan iman dalam menghadapinya. Amin. -agawpr-
Minggu, 20 Juli 2014 Hari Minggu Biasa XVI
Minggu, 20 Juli 2014
Hari Minggu Biasa XVI
Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati. (Mzm 19:8a.9a)
Antifon Pembuka (Mzm 54:6-8)
Allah adalah Penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela aku mempersembahkan kurban dan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena baiklah nama-Mu.
See, I have God for my help. The Lord sustains my soul. I will sacrifice to you with willing heart, and praise your name, O Lord, for it is good.
Ecce Deus adiuvat me, et Dominus susceptor est animæ meæ: averte mala inimicis meis, in veritate tua a disperde illos, protector meus Domine.
Doa Pagi
Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau selalu memberi kesempatan kepada kami untuk bertobat. Semoga, kami peka dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang Kauberikan itu sehingga kesabaran-mu sungguh-sungguh membuahkan perbaikan dan pembaruan bagi hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (12:13.16-19)
Hari Minggu Biasa XVI
Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati. (Mzm 19:8a.9a)
Antifon Pembuka (Mzm 54:6-8)
Allah adalah Penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela aku mempersembahkan kurban dan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena baiklah nama-Mu.
See, I have God for my help. The Lord sustains my soul. I will sacrifice to you with willing heart, and praise your name, O Lord, for it is good.
Ecce Deus adiuvat me, et Dominus susceptor est animæ meæ: averte mala inimicis meis, in veritate tua a disperde illos, protector meus Domine.
Doa Pagi
Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau selalu memberi kesempatan kepada kami untuk bertobat. Semoga, kami peka dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang Kauberikan itu sehingga kesabaran-mu sungguh-sungguh membuahkan perbaikan dan pembaruan bagi hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (12:13.16-19)
"Apabila mereka berdosa, Kauberi kesempatan untuk bertobat."
Selain Engkau, tidak ada Allah yang memelihara segala-galanya, sehingga Engkau harus membuktikan kepadanya bahwa Engkau menghukum dengan adil. Asas keadilan-Mu ialah kekuatan-Mu, dan karena berdaulat atas semuanya maka Engkau bersikap lunak terhadap segala sesuatu. Kekuatan-Mu hanya Kauperlihatkan apabila orang tak percaya akan kepenuhan kuasa-Mu, orang yang berani menentang kekuasaan-Mu Kaupermalukan. Tetapi, meskipun Engkau Penguasa yang kuat, Engkau mengadili dengan belas kasihan, dan dengan sangat murah hati memperlakukan kami. Sebab kalau mau, Engkau dapat berbuat apa saja. Dengan berlaku demikian Engkau mengajar umat-Mu bahwa orang benar harus sayang akan manusia. Anak-anak-Mu Kauberi harapan yang baik ini: Apabila mereka berdosa, Kauberi kesempatan untuk bertobat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim
Ayat. (Mzm 86:5-6.9-10.15-16a; Ul: lih 5a)
1. Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan dan perhatikanlah suara permohonanku.
2. Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan; mereka akan memuliakan nama-Mu: Tuhan, sungguh besarlah Engkau! Engkau melakukan keajaiban-keajaiban hanya Engkaulah Allah!
3. Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah pengasih dan penyayang, Engkau sabar dan berlimpah kasih setia. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:26-27)
"Roh berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan."
Saudara-saudara, Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa. Tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelami hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Mzm 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:24-43)
"Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Gandum adalah sekelompok tanaman dari jenis padi-padian yang kaya akan kabohidrat. Sebagian besar dari antara kita jarang atau bahkan tidak pernah melihat tanaman gandum ini. Sebaliknya, lalang (alang-alang) adalah sejenis rumput berdaun tajam, yang banyak dijumpai di lahan pertanian.
Di lahan pertanian, gandum dan lalang dapat bertumbuh bersamaan, walau semula sang petani hanya menanam gandum. Keberadaan lalang bisa mengganggu tumbuhnya tanaman gandum. Karena itu, dalam perumpamaan tentang lalang di antara gandum, diceritakan bahwa hamba-hamba tuan itu berkata, “Tuan, bukankah benih baik yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: seorang musuh yang melakukannya.” (Mat 13:27-28a). Kata hamba-hamba tuan itu, “Jadi, maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?” (ay. 28b). Usul tersebut tidak diterima. Jawabnya, “Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai....” (ay. 29-30).
Para hamba tuan ladang diminta agar menahan diri dan bersabar sampai waktu menuai, yaitu pada akhir zaman. Tanaman gandum yaitu anak-anak Kerajaan dan lalang yaitu anak-anak si jahat sama-sama diberi kesempatan untuk hidup sampai waktu menuai. Begitulah yang terjadi hingga hari ini dan sampai akhir zaman tiba. Orang-orang baik, yang berusaha hidup benar, jujur, adil dan berkenan kepada Allah diberi kesempatan untuk terus bertumbuh, sementara orang-orang yang berlaku jahat, kasar dan sadis terhadap sesamanya juga diberi kesempatan yang sama.
Injil menunjukkan akhir hidup dari masing-masing. Orang-orang jahat atau anak-anak si jahat yang “ditabur” (dipimpin) oleh iblis akan dicampakkan dalam dapur api dan dibakar (ay. 30,42); kelak mereka akan bangkit untuk dihukum (Yoh 5:29); sedangkan anak-anak Kerajaan yaitu orang-orang yang baik dan benar akan dikumpulkan dalam “lumbung”, mereka akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa (ay. 30, 43), kelak mereka akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal. (Yoh 5:29).
Mari kita terus berusaha hidup sebagai anak-anak Kerajaan, hidup seperti tanaman gandum, bukan seperti lalang, yaitu anak-anak si jahat! (Cafe Rohani)
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati