| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rumus Umum Santa Perawan Maria


BACAAN PERTAMA DARI KITAB PERJANJIAN LAMA

1

Bacaan dari Kitab Kejadian (3:9-15.20)
 
"Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan wanita itu."
 
Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” Ia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan! Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan itu, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

2

Bacaan dari Kitab Kejadian (12:1-7)
 
"Allah memanggil Abraham."
 
Di negeri Haran Tuhan berfirman kepada Abram, "Tinggalkanlah negerimu, sanak saudaramu dan rumah bapamu ini, dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu segala kaum di muka bumi akan mendapat berkat." Makaberangkatlah Abram seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya, dan Lot pun ikut bersama dengan dia. Abram berumur tujuh puluh lima tahun ketika ia berangkat dari Haran. Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, segala harta benda milik mereka, dan orang-orang yang mereka peroleh di Haran. Mereka berangkat ke tanah Kanaan. Setibanya di situ, Abram berjalan melintasi negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni sampai ke pohon terbantin di More. Waktu itu negeri tersebut didiami orang Kanaan. Maka Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman, "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu." Maka Abram mendirikan di situ sebuah mezbah bagi Tuhan yang telah menampakkan diri kepadanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

3

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:1-5.8b-11.16)
 
"Allah akan memberikan kepada takhta Daud, bapanya."
 
Pada masa itu Daud telah menetap di rumahnya, dan Tuhan telah mengaruniakan kepadanya keamanan terhadap semua musuh di sekelilingnya. Maka berkatalah raja kepada Nabi Natan, "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda." Lalu berkatalah Natan kepada raja, "Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab Tuhan menyertai engkau." Tetapi pada malam itu juga datanglah firman Tuhan kepada Natan, "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang mendirikan rumah untuk Kudiami? Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika engkau menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani, dan telah melenyapkan semua musuhmu dari hadapanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu, sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan kepadamu keamanan terhadap semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan kepadamu: Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

4

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (24:1.3-4.8-12.19-21)
 
"Kebijaksanaan Allah menyertai Maria."
 
Kebijaksanaan memuji dirinya sendiri, dan di tengah-tengah umat ia bermegah: "Dari mulut Yang Mahatinggi aku muncul, dan bumi kuliputi bagaikan kabut. Aku telah tinggal di tempat yang tinggi, dan takhtaku di atas tiang awan. Maka berfirmanlah kepadaku Pencipta alam semesta; Yang menciptakan daku menetapkan tempat kemahku. Beginilah firman-Nya: Pada Yakublah mesti kaupasang kemahmu, dan Israel kaudapat menjadi milik pusaka. Sebelum masa purba, sejak awal mula, aku telah diciptakan oleh-Nya, dan sampai selama-lamanya aku tidak akan lenyap. Aku berbakti kepada-Nya dalam Kemah yang kudus, dan dengan demikian aku menetap di Sion. Di kota kesayangan-Nya aku diberi-Nya tempat istirahat, dan wilayah kekuasaanku ada di Yerusalem. Pada umat terhormat aku berakar, di dalam bagian Tuhan, milik pusaka-Nya. hai kamu sekalian yang menginginkan daku, datanglah ke mari, kenyangkanlah dirimu dengan hasilku. Sebab kenangan akan daku lebih manis daripada madu, dan pusakaku lebih manis daripada cairan sarang lebah. Yang mengenyam aku tak kunjung kenyang, dan yang meminum aku tak kunjung puas. Barangsiapa mendengarkan daku tidak akan dikecewakan, dan yang bekerja dengan daku tidak akan berdosa."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

5
 
Bacaan dari Kitab Yesaya (7:10-14; 8:10)
 
"Seorang putra telah diberikan kepada kita."
 
Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, "Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas." Tetapi Ahas menjawab, "Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!" Lalu berkatalah Nabi Yesaya, "Baiklah! Dengarkanlah, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Imanuel, artinya: Allah menyertai kita."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

6

Bacaan dari Kitab Yesaya (61:9-11)
 
"Aku bersukaria di dalam Tuhan."
 
Beginilah firman Tuhan, “Keturunan umat-Ku akan terkenal di antara para bangsa, dan anak cucu mereka di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati Tuhan.” Aku bersukaria dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin pria yang mengenakan hiasan kepala dan seperti pengantin wanita memakai perhiasannya. Sebab seperti bumi memancarkan tetumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan Allah akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
7
 
Bacaan dari Nubuat Mikha (5:2-5a)
 
"Dari Bethlehem akan tampil seorang penguasa Israel."
 
Inilah firman Tuhan: Hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel. Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan Tuhan, dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan ia menjadi damai sejahtera.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
8
 
Bacaan dari Nubuat Zakharia (2:10-13)
 
"Bersorak-sorailah, hai putri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang."
 
Beginilah firman Tuhan, "Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai putri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di tengah-tengahmu. Banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan; mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengahmu. Maka engkau akan mengetahui bahwa Tuhan semesta alam yang mengutus aku kepadamu. Tuhan akan mengambil Yehuda sebagai bagian-Nya di tanah yang kudus, dan Ia akan memilih Yerusalem sebagai milik-Nya. Berdiam dirilah, hai segala makhluk, di hadapan Tuhan, sebab Ia telah bangkit dari tempat kediaman-Nya yang kudus."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BACAAN PERTAMA DARI PERJANJIAN BARU DALAM MASA PASKAH
 
1
 
Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:12-14)
 
"Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa."
 
Setelah Yesus diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun kembalilah para rasul ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya. Setelah tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus. Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
2
 
Bacaan dari Kitab Wahyu (11:19a; 12:1-6a.10ab)
 
"Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya."
 
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya. Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya. Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
3

Bacaan dari Kitab Wahyu (21:1-5a)
 
"Aku melihat kota yang kudus, Yerusalem baru, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya."
 
Aku, Yohanes, melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang dari takhta, “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia, dan Ia akan tinggal bersama-sama mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya, dan Ia akan menjadi Allah mereka. Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, ratap tangis atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama telah berlalu.” Ia yang duduk di atas takhta itu berkata, “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


MAZMUR / KIDUNG TANGGAPAN
 
1
 
Kidung Tanggapan
Ref. Hatiku bersukaria karena Tuhan, Juru Selamatku.
Ayat. (1Sam 2:4-5.6-7.8abcd; Ul: 1a)
1. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah, tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
2. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, Ia berkuasa menurunkan ke dalam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya. Ia merendahkan dan meninggikan juga.
3. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur, untuk mendudukkannya di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.
 
2
 
Kidung Tanggapan
Ref. Engkaulah kebanggaan besar bangsa kami.
Ayat. (Ydt 13:18bcde.19; Ul: 15:9d)
1. Allah yang mahatinggi memberkati engkau lebih daripada semua wanita di atas bumi. Terpujilah Tuhan Allah, yang menciptakan langit dan bumi! Ia telah membimbing engkau untuk menghancurkan musuh kita.
2. Sungguh, kenangan akan kepercayaanmu tak pernah akan lenyap dari hati manusia, yang selama-lamanya akan mengenangkan kekuatan Allah.
    
3
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Dengarlah, hai putri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu.
Ayat. (Mzm 45:11-12.14-15.16-17; Ul: 11a)
1. Dengarlah, hai putri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
2. Kindahan belaka putri raja itu, pakaiannya bersulamkan emas. Dengan pakaian bersulam berwarna-warni ia dibawa kepada raja; anak-anak dara mengikutinya, yakni teman-temannya, yang didatangkan untuk dia.
3. Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja. Para leluhurmu akan diganti oleh anak-anakmu nanti; mereka akan kauangkat menjadi pembesar di seluruh bumi.
 
4
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan sekarang dan selama-lamanya.
atau Alleluya
Ayat. (Mzm 113:1-2.3-4.5-6.7-8; Ul: 2)
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
4. Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama para bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.
 
5
  
Kidung Tanggapan
Ref. Perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa, kuduslah nama-Nya.
atau Berbahagialah engkau, Perawan Maria, karena engkau telah mengandung Putra Bapa yang kekal.
atau Bahagia kuterikat kepada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku. (-dinyanyikan- buku Mazmur Tanggapan hal 230-231)
Ayat. (Luk 1:46-47.48-49.50-51.52-53.54-55; Ul: 49)
1. Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini.
2. Mulai sekarang aku disebut yang bahagia oleh sekalian bangsa. Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa; kuduslah nama-Nya.
3. Kasih sayang-Nya turun-temurun kepada orang yang takwa. Perkasalah perbuatan tangan-Nya; dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
4. Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya. Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan; orang kaya diusir-Nya dengan tangan kosong.
5. Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel, hamba-Nya. Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunannya untuk selama-lamanya.
 
BACAAN KEDUA

1

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (5:12.17-19)
 
"Oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar."
  
Saudara-saudara, dosa telah masuk ke dalam dunia lantaran satu orang, dan karena dosa itu, juga maut. Demikianlah pula maut telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa, maka lebih benar lagi yang terjadi atas mereka yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran: Mereka akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. Sebab itu, sebagaimana oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Jadi sebagaimana oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi benar.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. 
 
2
 
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:28-30)
 
"Mereka ditentukan Allah dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya."
 
Saudara-saudara, kita tahu, bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya itu, juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
3

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (4:4-7)
 
"Allah mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang perempuan."
 
Saudara-saudara, setelah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli waris-ahli waris, oleh karena Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
4

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (1:3-6.11-12)
 
"Di dalam Kristus, Allah telah memilih kita."
 
Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semua untuk menjadi anak-anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut kepuusan kehendak-Nya. Dengan demikian kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan-Nya supaya menjadi pujian bagi kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL DAN BACAAN INJIL 

1

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah engkau, Perawan Maria, dan terpujilah namamu. Sebab dari padamu telah terbit Matahari Keadilan, yaitu Kristus, Allah kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius [1:1-16.18-23 (Singkat: 1:18-23)]
 
"Anak yang ada di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus."
 
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dan Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram. Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. Isai memperanakkan Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor. Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim. Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan. Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. (Kelahiran Yesus adalah sebagai berikut: Pada waktu Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf, suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah firman Tuhan yang dinyatakan oleh nabi, "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamai Dia Immanuel" yang berarti: Allah menyertai kita.)
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
2
     
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya.
Ayat. (lih. Luk 1:45)
Berbahagialah engkau, Perawan Maria, sebab engkau telah percaya, bahwa Sabda Tuhan kepadamu akan terlaksana.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (2:13-15,19-23)
 
"Bawalah Bayi serta ibu-Nya mengungsi ke Mesir."
 
Setelah orang-orang majus yang mengunjungi Bayi Yesus di Betlehem itu pulang, tampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia." Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku." Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati." Lalu Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan pergi ke tanah Israel. Tetapi setelah didengarnya, bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke sana. Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
3

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 11:28)
Berbahagialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan memeliharanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:46-50)
 
"Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda, "Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku."
 
Sekali peristiwa ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak, ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka berkatalah seseorang kepada-Nya, “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” Tetapi Yesus menjawab kepadanya, “Siapakah ibu-Ku?” Dan siapakah saudara-saudara-Ku?” Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
4
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat (Luk 1:28)
Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
 
"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
 
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
5

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya.
Ayat. (lih. Luk 1:45)
Berbahagialah engkau, Perawan Maria, sebab engkau telah percaya, bahwa Sabda Tuhan kepadamu akan terlaksana.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-47)
 
"Berbahagialah engkau, Maria, karena engkau telah percaya."
  
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
6
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah engkau, Perawan Maria, dan terpujilah namamu. Sebab dari padamu telah terbit Matahari Keadilan, yaitu Kristus, Allah kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:1-14)
 
"Pada hari ini telah lahir Penyelamatmu"
 
Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.Demikian juga Yosef pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, - karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud - supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka:"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama bala tentara surga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
7
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya.
Ayat. (Lih. Luk 2:19)
Berbahagialah engkau, Perawan Maria sebab Sabda Allah kausimpan dalam hati, kaurenungkan dan kauresapkan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:15-19)
 
"Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hati dan merenungkannya."
 
Setelah mendengar berita kelahiran penyelamat dunia, para gembala berkata seorang kepada yang lain, "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat ke Betlehem, dan mendapati Maria dan Yusuf serta bayi yang sedang berbaring di dalam palungan. Ketika melihat Bayi itu, para gembala memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hati dan merenungkannya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
8
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah engkau, Perawan Maria, dan terpujilah namamu. Sebab dari padamu telah terbit Matahari Keadilan, yaitu Kristus, Allah kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:27-35)
 
"Kesedihan akan menusuk hati Maria laksana sebilah pedang."
 
Pada waktu itu, atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika Anak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya, untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Anak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka, dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel, dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan – dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri - , supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
9
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya.
Ayat. (Lih. Luk 2:19)
Berbahagialah engkau, Perawan Maria sebab Sabda Allah kausimpan dalam hati, kaurenungkan dan kauresapkan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:41-52)
 
"Yesus ditemukan orang tua-Nya di tengah para ahli kitab."
 
Tiap-tiap tahun, pada hari raya Paskah, orangtua Yesus pergi ke Yerusalem. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Seusai hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orangtua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan. Karena tidak menemukan Dia, kembalilah orangtua Yesus ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari, mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka. Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami?” Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan Maria menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Yesus makin bertambah besar, dan bertambah pula hikmat-Nya; Ia makin besar, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
10
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 11:28)
Berbahagialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan memeliharanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:27-28)
 
"Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau!"
 
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, “Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!” Tetapi Yesus bersabda, “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
11
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya.
Ayat. (lih. Luk 1:45)
Berbahagialah engkau, Perawan Maria, sebab engkau telah percaya, bahwa Sabda Tuhan kepadamu akan terlaksana.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (2:1-11)
 
"Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya."
 
Pada waktu itu ada pesta perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ. Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, Maria berkata kepada Yesus, “Mereka kehabisan anggur!” Kata Yesus kepada ibu-Nya, “Mau apakah engkau dari pada-Ku, Ibu? Saat-Ku belumtiba.” Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan, “Apa yang Ia katakan kepadamu, buatlah!” Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu, “Isilah penuh tempayan-tempayan itu dengan air!” Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka, “Sekarang cedoklah, dan bawalah kepada pemimpin pesta!” Lalu mereka pun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air yang telah menjadi anggur itu, - dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan yang mencedok air itu mengetahuinya, - ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya, “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dulu, dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik. Akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, dan merupakan yang pertama dari tanda-tanda-Nya. Dengan itu Yesus telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
   
12
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya.
Ayat. (lih Yoh 19:25a)
Berbahagialah engkau, Perawan Maria. Tanpa menumpahkan darah engkau patut disebut martir karena berdiri di bawah salib Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (19:25-27)
 
"Inilah anakmu!" Inilah ibumu"
 
Waktu Yesus bergantung di salib, di dekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus, Maria, isteri Kleopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah ia kepada ibu-Nya, "Ibu, inilah anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"

Kamis, 07 Agustus 201
Hari Biasa Pekan XVIII

Yer. 31:31-34; Mzm. 51:12-13,14-15,18-19; Mat. 16:13-23.

Jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"

Simon Petrus adalah murid Yesus yang vokal dan spontan. Tanpa ragu-ragu, Ia menebak dengan tepat, siapakah Yesus. "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (Mat 16:16). Saya katakan menebak, karena Petrus belum mengerti sepenuhnya, apa artinya Yesus sebagai Mesias. Maka, Yesus pun menjawab kalau apa yang dikatakan Petrus itu bukan berasal dari dirinya sendiri tetapi Allah Bapa di surga yang menyatakannya (Mat 16:17). Dan selanjutnya, terbukti kan kalau Petrus memang salah mengerti makna ke-Mesias-an Yesus. Ketika Yesus menjelaskan bahwa Ia adalah Mesias yang harus menderita, lalu dibunuh dan dibangkitkan demi keselamatan manusia, Petrus tidak bisa mengerti (Mat 16:21-22). Lagi-lagi sikap vokal dan spontannya muncul. Ia sok tahu dan menegor Yesus. Maka, ia pun balik dimarahi dan ditegor secara keras oleh Yesus (Luk 16:23). Petrus masih harus belajar banyak untuk mendengarkan Dia supaya mempunyai pemahaman yang benar dan mendalam tentang Dia, bukan sekedar pemikiran spontan saja, kendati ada benarnya. Itulah makanya, enam hari kemudian (Mat 17:1), ketika Petrus besama Yohanes dan Yakobus, menyaksikan Yesus yang dimuliakan, Allah Bapa berkata dengan tegas, "dengarkanlah Dia!". Mendengarkan itu amat penting supaya memiliki pemahaman yang baik dan benar. Maka, marilah kita terus-menerus belajar mendengarkan Tuhan dan sesama, supaya kata-kata pewartaan dan kesaksian kita benar, berisi dan berdaya guna, bukan sekedar omong kosond atau malah menjadi batu sandungan.

Doa: Tuhan, berilah kami kebijaksanaan dan kemampuan untuk mendengarkan dan berkata-kata dengan baik agar jangan sampai kami hanya mengumbar omong kosong datau kata-kata kami menjadi batu sandungan bagi orang lain. Amin. -agawpr-

Kamis, 07 Agustus 2014 Hari Biasa Pekan XVIII

Kamis, 07 Agustus 2014
Hari Biasa Pekan XVIII
  
“Walau segenap para kudus dan segala makhluk meninggalkan engkau, Ia akan senantiasa mendampingimu, apa pun yang engkau butuhkan” (St. Kayetanus)

 
Antifon Pembuka (Yer 31:33)
  
Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka, dan menuliskannya dalam hati mereka. Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umat-Ku.
 
Doa Pagi
  
            
Ya Allah, berkat kurban Kristus Engkau telah memperoleh satu umat sebagai milik-Mu. Sudilah mengaruniakan bagi kami anugerah kesatuan dan damai di dalam Gereja-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Allah membarui perjanjian dengan meletakkan firman-Nya di dalam hati umat-Nya. Dengan firman yang ada dalam hati ini, setiap orang memiliki potensi untuk mengenali dan menyadari kebenaran Allah dalam diri dan kehidupannya.

Bacaan dari Kitab Yeremia (31:31-34)
    
"Aku akan mengikat perjanjian baru, dan takkan lagi mengingat dosa mereka."
         
Beginilah sabda Tuhan, “Sungguh, akan datang waktunya Aku akan mengikat perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuikat dengan nenek moyang mereka, ketika Aku memegang tangan mereka dan membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Perjanjian-Ku itu sudah mereka ingkari meskipun Akulah tuan yang berkuasa atas mereka,” demikianlah sabda Tuhan. “Tetapi beginilah perjanjian yang Kuikat dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah sabda Tuhan. “Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka, dan menuliskannya dalam hati mereka. Maka Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan, “Kenallah Tuhan!” Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku,” demikianlah sabda Tuhan. “Sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka, dan takkan lagi mengingat dosa mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan do = as, 4/4, PS 826
Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku ciptakan hati dan semangat baru.
Ayat. (Mzm 51:12-15.18-19: R:12a)
1. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
2. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
 
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.
 
Kebersamaan dengan Yesus membuat Petrus mampu mengenali siapa Yesus. Namun kehendak dan harapan manusiawinya belum mampu menerima kenyataan akan cara Allah membawa keselamatan kepada manusia.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-23)
     
"Engkau adalah Petrus. dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku."
          
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau, Simon anak Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu, ‘Engkaulah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut takkan menguasainya. Kepadamu akan kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa saja yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa saja yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.” Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya memberitahukan kepada siapa pun, bahwa Dialah Mesias. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem, dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, katanya, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” Tetapi Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, “Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab Engkau memikirkan bukan yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
 
Sikap dan perilaku kita kepada seseorang sering dipengaruhi oleh pengenalan kita terhadap orang itu. Orang-orang Yahudi mengenal Yesus sebagai seorang Nabi. Itu sebabnya mereka menolak dan bersikap apatis terhadap-Nya seperti perlakuan nenek moyang mereka terhadap para nabi. Petrus mengenal Yesus sebagai Mesias, itu sebabnya dia memperlakukan Yesus sebagai Tuhan dan Pembebas hidupnya (meski dengan penuh perjuangan). Injil hari ini hendak menguji sejauh mana pengenalan kita pada Tuhan Yesus. Jika kita mengenal Dia sebagai Tuhan dan Mesias, bagaimana sikap dan tindak tanduk kita pada-Nya?

Doa Malam

Allah Bapa yang Mahakuasa, Engkau adalah maha segalanya bagiku. Tanpa Engkau aku tidak dapat berbuat apa-apa. Karena itu, ya Allah, bimbinglah aku sebagaimana Engkau telah melakukannya kepada Petrus sehingga ia bisa mengenal siapakah Yesus, Putra-Mu itu baginya. Aku pun ingin mengenal Yesus secara pribadi, makin mendalam, dari waktu ke waktu, seiring dengan perjalananku mengikuti Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bagiku adalah Tuhan dan Juruselamatku, yang hidup dan bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  

  
RUAH

"Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."

Rabu, 06 Agustus 2014
Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya

Dan. 7:9-10,13-14 atau 2Ptr. 1:16-19; Mzm. 97:1-2,5-6,9; Mat. 17:1-9.

"Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."

Kita semua mengimani bahwa Yesus adalah Anak Allah. Tidak tanggung-tanggung, Allah Bapa sendiri yang menyatakannya. Pertama, waktu Malaikat Gabriel menyampaikan kabar gembira kepada Maria bahwa anak yang dikandungnya "akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi" (Luk 1:32). Lalu pada saat pembaptisan-Nya, terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Mat 3:17). Kini, di atas bukit, Sang Bapa kembali menegaskan "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia." (Mat 17:5). Yang pertama dulu, tidak ada seorang pun yang menjadi saksi, hanya ada Maria dan Malaikat Gabriel. Yang kedua, memang ada Yohanes Pembaptis dan banyak orang lain. Tapi mereka belum mengenal Yesus. Bahkan, sebelum pembaptisan itu, Yohanes juga belum sungguh-sungguh mengenal-Nya (Yoh 1:31), dan setelahnya pun, ia masih penasaran sehingga mengutus dua muridnya untuk bertanya pada Yesus tentang jati diri-Nya (Luk 7:19). Nah, untuk yang ketiga ini, ada saksinya. Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, tiga murid terdekat-Nya (Mat 17:1). Dan pernyataan dari Allah Bapa pun ditujukan langsung kepada mereka ini, di mana mereka diberi pesan khusus "dengarkanlah Dia". Itulah makanya, Yesus mengajak mereka bertiga karena Allah Bapa ingin berbicara langsung kepada mereka dan menjadikan mereka sebagai saksi-Nya. Tapi kok kemudian Yesus malah melarang mereka untuk menceritakan peristiwa tersebut kepada seorang pun (Mat 17:9). Ya memang! Wong perintah Bapa saja untuk mendengarkan Yesus kok. Jadi, sebelum mereka bercerita dan berwarta sebagai saksi-Nya, mereka masih harus belajar banyak untuk mendengarkan Dia. Inilah proses bersaksi yang benar, yang juga harus kita hayati. Pertama-tama, kita harus bisa mendengarkan terlebih dulu Tuhan yang bersabda pada kita, baru kita mewartakannya kepada orang lain. Pewartaan dan kesaksian yang tanpa disertai kemampuan mendengarkan, baik suara Tuhan maupun sesama, hanyalah akan menjadi pewartaan yang kosong, ngayawara dan tidak berdaya guna.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu mendengarkan sabda-Mu dan mendengarkan sesama kami sehingga kami pun semakin mampu memberikan pewartaan dan kesaksian yang berisi dan berdaya guna. Amin. -agawpr-

SERI CATATAN RINGAN: Kemuliaan Kepada Allah di Surga

Dalam tradisi liturgi Gereja, ada 2 madah yang dikenal dengan sebutan Kemuliaan / Gloria. Pertama adalah madah ‘Kemuliaan kepada Allah di surga’ yang selalu kita nyanyikan pada perayaan Ekaristi hari Minggu, dan kedua adalah Gloria Patri atau ‘Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus....’ yang lazim digunakan untuk menutup doa atau sebagai ayat terakhir dalam pendarasan Mazmur. Dari keduanya, yang akan dibahas berikut adalah yang pertama: Gloria in excelsis Deo.

Madah ini bisa dikatakan adalah salah satu madah tertua dalam tradisi Gereja, yang sudah digunakan dalam liturgi sejak masa awal Gereja. Untuk menghargai sejarahnya yang panjang, Gereja saat ini menetapkan aturan bahwa Kemuliaan yang dapat dipakai dalam perayaan Ekaristi adalah yang sesuai dengan Missale Romanum atau terjemahannya yang telah disetujui Takhta Suci. Itu artinya teks eksperimental terhadap madah ini atau lagu lain yang menggantikannya tidak dapat dipakai lagi.

Secara tekstual, Kemuliaan dibagi menjadi empat bagian:

Bagian pertama adalah kalimat pertama madah ini: “Kemuliaan kepada Allah di surga, dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.” Kalimat ini sama sekali tidak asing bagi orang kristen, apalagi yang rajin membaca alkitab. Seruan ini diucapkan oleh para malaikat yang menemui para gembala pada malam saat Yesus dilahirkan (lihat Luk 2:14).

Pada ayat sebelumnya disebutkan bahwa seruan ini diucapkan oleh “sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah” (Luk 2:13). Maka saat melambungkan kembali madah ini, umat beriman ikut menggabungkan diri dengan penghuni surga. Jika dahulu para malaikat memuji Allah karena Sang Sabda telah menjadi manusia, kini Gereja memuji Allah karena sebentar lagi Sabda Allah akan dimaklumkan dan kemudian hadir dalam rupa Hosti Suci.

Bagian kedua dari madah Kemuliaan adalah pujian kepada Allah Bapa. Bagian ini diawali dengan pujian langsung: “Kami memuji Dikau. Kami meluhurkan Dikau. Kami menyembah Dikau. Kami memuliakan Dikau.’ Baru di kalimat selanjutnya disebutkan alasan kenapa Allah patut dipuji, diluhurkan, disembah dan dimuliakan: ‘Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar.’ Sekali lagi disebutkan tentang kemuliaan-Nya setelah yang pertama di awal tadi.

Bagian ini ditutup dengan pengakuan tentang siapa Allah itu. Dia adalah ‘Tuhan Allah, Raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa.’ Pengakuan tentang kemahakuasaan Allah tidak hanya ditemukan dalam madah Kemuliaan, tapi juga pada pengakuan iman baik Syahadat Para Rasul maupun Syahadat Nikea-Konstantinopel. Kedua syahadat ini diawali dengan ‘Aku percaya akan (satu) Allah, Bapa yang mahakuasa

Bagian ketiga adalah pujian kepada Yesus Kristus. Pujian ini sama seperti bagian terakhir sebelumnya, berupa pengakuan tentang siapa itu Yesus. Bagian ini secara singkat-padat menyebutkan tentang Yesus sebagai pribadi kedua dalam misteri Tritunggal Mahakudus. Dia adalah ‘Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal, Tuhan Allah, Anakdomba Allah, Putra Bapa.

Tiga kalimat berikutnya lebih tampak sebagai permohonan yang alkitabiah. Ketika Yohanes Pembaptis melihat Yesus, ia menyebut-Nya sebagai “yang menghapus dosa-dosa dunia” (Yoh 1:29). Seruan “kasihanilah kami” banyak kali disebutkan dalam Injil oleh orang-orang yang merasa berdosa atau membutuhkan pertolongan entah bagi dirinya sendiri maupun orang lain (Mat 9:27, 20:30; Mrk 10:47; Luk 17:13).  Dalam berbagai kesempatan orang-orang meminta “kabulkanlah doa kami” kepada-Nya (Mrk 5:13, 10:35).  Yesus pula yang menyatakan diri-Nya “duduk di sisi Bapa” (Mat 26:64, Mrk 15:62, Luk 22:69, Kis 7:55-56).

Jika ada pertanyaan kenapa tiga permohonan ini muncul dalam madah tentang kemuliaan Tuhan, jawabannya adalah tiga pernyataan berikutnya: “Karena hanya Engkaulah kudus. Hanya Engkaulah Tuhan. Hanya Engkaulah mahatinggi, ya Yesus Kristus.” Tiga pertanyaan dan tiga pernyataan ini adalah pengakuan terhadap kemahakuasaan Yesus, sebagaimana kemahakuasaan Allah Bapa yang sudah diakui sebelumnya.

Bagian keempat sangatlah singkat, hanya terdiri dari satu kalimat yang sesungguhnya melanjutkan kalimat terakhir di atas: “bersama dengan Roh Kudus dalam kemuliaan Allah Bapa.” Kalimat ini singkat namun padat makna. Pertama bisa dilihat bahwa sekali lagi, disebutkan tentang ‘kemuliaan’. Kedua, penyebutan Roh Kudus menggenapi misteri Tritunggal Mahakudus yang juga hendak disampaikan dalam madah Kemuliaan ini: di awal menyebut Allah Bapa, kemudian Allah Putra, dan di akhir Allah Roh Kudus. Ketiga, kalimat trinitaris seperti ini juga banyak ditemukan dalam doa atau madah lainnya misalnya pada doa pembuka atau yang sudah disebutkan di awal artikel ini pada doa “Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus...” dan masih banyak lagi. Seluruh rangkaian pemuliaan ini, seperti halnya pada doa umumnya, ditutup dengan seruan “Amin.

Selain makna literal yang sudah dijelaskan di atas, ada beberapa hal lain terkait dengan madah Kemuliaan ini:
  1. Ada satu aturan dalam Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR) tentang menundukkan kepala ketika menyebutkan nama Yesus sebagai tanda hormat. Itu artinya saat Kemuliaan, kita, termasuk Imam, menundukkan kepala pada saat nama Yesus disebut, pada awal dan akhir bagian ketiga.
  2. Terkait dengan poin 1 di atas, pada penyebutan nama Yesus yang kedua kali umumnya dijadikan puncak pada banyak karya musik, entah dibuat lebih meriah atau sedikit lebih lambat untuk memberikan kesan bagian itu memang berbeda dari yang lain dan memberi semacam tanda untuk menundukkan kepala. Contohnya yang dapat ditemukan di Puji Syukur adalah pada Kemuliaan Misa Lauda Sion, Misa Kita II dan Misa Kita IV.
  3. Ada kebiasaan untuk memperlambat tempo, memperlembut dinamika atau memberi harmoni minor pada bagian permohonan pada Yesus Kristus. Ini sebenarnya bukan merupakan keharusan, tergantung interpretasi dari komposer atau dirigen.
  4. Kalimat “Kemuliaan kepada Allah di surga” umumnya dinyanyikan oleh Imam selebran. Ini pun juga bukan keharusan, bahkan di dalam PUMR disebutkan bahwa kalimat ini dapat dinyanyikan oleh koor atau solis. Jadi tidak perlu merasa janggal jika suatu waktu bukan Imam yang menyanyikannya, atau Imam meminta koor yang menyanyikan.

Sumber: Saint Raphael Publishing

Rabu, 06 Agustus 2014 Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya

Rabu, 06 Agustus 2014
Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya
Hari Doa Sedunia untuk Perdamaian di Irak
 
Sabda menjadi manusia, untuk menjadi contoh kekudusan bagi kita: "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku" (Mat 11:29). "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yoh 14:6). Dan di atas gunung transfigurasi, Bapa memerintah: "Dengarkanlah Dia" (Mrk 9:7) Bdk. Ul 6:4-5.. Yesus adalah gambaran inti dari sabda bahagia dan norma hukum yang baru: "Supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu" (Yoh 15:12). Kasih ini menuntut penyerahan diri sendiri, dengan mengikutinya Bdk. Mrk 9:34. (Katekismus Gereja Katolik, 459)
      
   
PADA MISA HARI INI ADA GLORIA (MADAH KEMULIAAN), TANPA CREDO (SYAHADAT)
        
Antifon Pembuka (bdk. Mat 17:5)

Dalam awan yang bercahaya tampaklah Roh Kudus, dan terdengarlah suara Bapa: Inilah Putra-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!

In a resplendent cloud the Holy Spirit appeared. The Father's voice was heard: This is my beloved Son, with whom I am well pleased. Listen to him. 
  
Tibi dixit cor meum, quæsivi vultum tuum, vultum tuum Domine requiram: ne avertas faciem tuam a me.

Pengantar

Pada hari ini dikenangkan dan dirayakan peristiwa agung di Gunung Tabor, ketika Tuhan Yesus berubah rupa menjadi sangat mulia dan menyinarkan cahaya. Peristiwa itu menggambarkan kenaikan-Nya ke surga serta kemuliaan-Nya sebagai Allah. Bagi para rasul kejadian ini meneguhkan iman mereka agar tidak goncang bila nanti melihat Yesus menderita sengsara dan wafat di salib. Sebab justru melalui saliblah Yesus menjadi Juruselamat dunia. Kemuliaan yang ditunjukkan-Nya di atas gunung itu bukan hanya menjadi antisipasi untuk kebangkitan-Nya sendiri, melainkan memaklumkan juga kemuliaan yang kelak disediakan bagi seluruh umat beriman. Pada hari ini juga dilaksanakan Hari Doa Sedunia untuk Irak. Inisiatif kali ini disponsori oleh Patriark Chaldean dari Baghdad, Louis Raphael Sako, yang bekerjasama dengan Bantuan bagi Gereja yang Membutuhkan / Aid to the Church in Need (ACN). Dalam kesempatan tersebut, Patriark telah mengirim pesan kepada masyarakat internasional melalui AsiaNews, di mana ia menjelaskan bahwa solusi atas masalah bukan berakhir hanya dengan "mendapatkan Visa" untuk pergi ke negara-negara asing, tetapi untuk "penyelesaian politik yang akan memungkinkan kami untuk tetap tinggal di negara yang kami cintai ini, hidup di dalam keamanan, kesetaraan dan martabat semua." Mari kita turut berdoa bersama bagi Irak. Semoga penyelesaian atas masalah tercapai seperti harapan kita semua.

Doa Pagi

Ya Allah, dalam Penampakan Kemuliaan Putra Tunggal-Mu, Engkau mengukuhkan misteri iman dengan kesaksian Musa dan Elia. Secara mengagumkan, Engkau juga memaklumkan martabat kami sebagai anak-anak angkat-Mu yang terkasih. Semoga kami, yang mendengarkan suara Putra-Mu terkasih, menjadi ahli waris yang sah bersama-Nya, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13-14)
  
"Pakaian-Nya putih seperti salju."
  
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-Nya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.9; R: lih. 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Sebab, ya Tuhan Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.
 
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (1:16-19)
    
"Suara itu kami dengar datang dari surga."
      
Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya dan mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 17:5c)
Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:1-9)
    
"Wajah-Nya bercahaya seperti matahari."
     
Sekali peristiwa Yesus membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka: Wajah-Nya bercahaya seperti matahari, dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. Maka tampak kepada mereka, Musa dan Elia sedang berbicara dengan Yesus. Kata Petrus kepada Yesus, "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia." Sementara Petrus berkata begitu, tiba-tiba turunlah awan yang terang menaungi mereka, dan dari dalam awan itu terdengarlah suara yang berkata, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!" Mendengar itu tersungkurlah murid-murid Yesus dan mereka sangat ketakutan. Lalu Yesus datang kepada mereka. Ia menyentuh mereka sambil berkata, "Berdirilah, jangan takut!" Dan ketika mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung, Yesus berpesan kepada mereka, "Jangan kamu ceritakan penglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Seorang romo pernah bercerita bahwa ia merasa heran karena di tengah kerumunan banyak orang, ada yang masih mengenalinya. Pada suatu kesempatan ia bertanya orang yang menyapanya tentang bagaimana ia mengenal dirinya. Orang itu mengatakan bahwa ia adalah aktivis Gereja, maka ia mengenal sosok para romo.

 Menurut aktivis Gereja ini, ada yang istimewa dari para romo sebagai orang yang diurapi. Misalnya, penampilannya, cara membawakan dirinya, cara berbicara dan dari wajahnya terpancar sinar kekudusan. Mungkin hal ini kurang mereka sadari, namun dari kacamata orang awam ada sesuatu yang berbeda dari hidup para romo.
 
 Hari ini kita merayakan Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya. Kita diajak untuk mengarahkan pandangan kepada Yesus yang dinyatakan oleh Bapa sebagai Putra-Nya yang terkasih. Peristiwa di atas gunung yang dialami oleh para murid merupakan kesaksian yang meneguhkan iman akan Yesus sebagai Putra Allah. Oleh karena itu, kita tidak perlu lagi sangsi dan ragu-ragu bahwa Yesus yang kita imani adalah sungguh-sungguh Putra Allah. Pernyataan Allah Bapa yang berbunyi, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia" (Mat 17:5) sangatlah penting untuk dijadikan dasar yang kokoh bagi kita untuk mengimani Yesus, sebagai Putra Bapa. Bapa sendiri berkenan kepada Yesus Putra-Nya, maka pastilah kita juga berkenan akan Yesus dan tidak perlu membuat kita bimbang.

 Hidup bersama Yesus, Putra Allah menjadi saat yang indah dan nyaman. Pengalaman Petrus berkata demikian. Ia mewakili kedua temannya yang merasa bahagia dan nyaman saat berada bersama dengan Yesus di puncak gunung. (Pengalaman) itu menjadi inspirasi yang meneguhkan bahwa berada dan bersama dengan Yesus pasti akan mendatangkan kebahagiaan dan kenyamanan. Karena itu, ketika harapan dan kerinduan kita sebagai orang beriman ingin hidup bahagia dan nyaman, maka yang harus diperjuangkan adalah dekat dan bersama dengan Yesus dalam setiap langkah kehidupan kita.

 Untuk dapat hidup dekat dan berada bersama Yesus, kita mesti mempunyai waktu untuk mendengarkan Dia. Tanpa mendengarkan Yesus, kita tidak akan merasakan kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup kita. (CAFE ROHANI)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy