| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kristus dalam kita


Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga

Minggu, 10 Agustus 2014
Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga
 
Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab; Mzm. 45:10bc,11,12ab; 1Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-56.
 
"Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah"

Hari ini, kita merayakan Bunda Maria diangkat ke surga, yang sebenarnya masih besuk tanggal 15 Agustus. Namun, dengan pertimbangan agar semakin banyak umat yang ikut serta merayakan, maka di tempat kita diubah pada hari Minggu ini. Salah satu makna penting dari perayaan Bunda Maria diangkat ke surga adalah diteguhkannya iman kita bahwa dunia kita ini bukanlah tempat tinggal kita yang terakhir, sebagaimanaya dinyatakan oleh Paus emeritus Benediktus XVI. Dan bila kita mengarahkan pandangan ke surga, tempat Bunda Maria menerima mahkota kemuliaan, betapa kita mengalami penghiburan rohani dan betapa makin kokohlah pengharapan kita akan anugerah tempat tinggal yang definitif bagi kita nantinya. Dengan persepektif dan pengharapan akan masa depan yang indah itu, maka kehidupan kita di dunia sekarang ini pun tampak lebih indah, menggairahkan dan menggembirakan. Segala macam kesulitan, bahkan yang rasa-rasanya tak tertanggungkan, menjadi lebih ringan karena kita mempunyai seorang Maria, Bunda Pelonong yang ada di surga, dekat dengan Putera-Nya, Sang Juruselamat. Namun, untuk mengalami peninggian di surga, kita harus pula meneladan Maria, yakni merendahkan diri. Sebab, Allah "meninggikan orang-orang yang rendah" (Luk 1:52) sebagaimana Yesus sendiri juga menegaskan "barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan" (Luk 14:11). Bunda Maria, menghayati semangat dan sikap merendahkan diri ini dengan menjadi hamba Tuhan yang setia. Dan sebagai seorang hamba, ia melaksanakan dengan sepenuhnya apa yang menjadi sabda dan kehendak Tuhan (Luk 1:38). Ketika Elisabet memuji dan menyangjungnya sebagai Ibunda Tuhan, ia tetap rendah hati dan malah ganti mengidungkan pujian bagi kemuliaan Tuhan (Luk 1:46-55). Tiga bulan lamanya, ia pun tinggal di rumah Elisabet dan melaksanakan pekerjaan seorang hamba, demi membantu saudarinya yang sudah tua dan saat itu sedang repot dengan kehamilannya kemudian juga dengan kelahiran Yohanes Pembaptis.

Doa: Tuhan, jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang rendah hati dan yang selalu setia melaksanakan sabda dan kehendak-Mu agar kelak kami layak ditinggikan serta menerima kemuliaan surgawi sebagaimana telah diterima oleh Bunda Maria. Amin. -agawpr-

Minggu/Jumat: 10/15 Agustus 2014 Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga

Minggu, 10 Agustus 2014 atau
Jumat, 15 Agustus 2014
Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga
(khusus untuk Indonesia, Konferensi Waligereja Indonesia setiap tahun memindahkannya pada hari Minggu sebelum 15 Agustus)


“…. dengan otoritas dari Tuhan kita Yesus Kristus, dari Rasul Petrus dan Paulus yang Terberkati, dan oleh otoritas kami sendiri, kami mengumumkan, menyatakan dan mendefinisikannya sebagai sebuah dogma yang diwahyukan Allah: bahwa Bunda Tuhan yang tak bernoda, Perawan Maria yang tetap perawan, setelah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surgawi.” (Munificentissimus Deus 44)
   
     
Petunjuk praktis untuk Perayaan Ekaristi: Misa tanggal 15 Agustus 2014 apabila yang dirayakan dalam Misa adalah Hari Raya SP. Maria Diangkat ke Surga, Madah Kemuliaan (Gloria) dan Syahadat (Credo) diucapkan/dinyanyikan (lengkap 3 bacaan + Mazmur Tanggapan). Misa tanggal 10 Agustus 2014 entah rumus Minggu Biasa / Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga, ada Madah Kemuliaan (Gloria) dan Syahadat (Credo).
       
Antifon Pembuka (Why 12:1)

Suatu tanda besar tampak di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan mahkota dua belas bintang pada kepalanya.

A great sign appeared in heaven: a woman clothed with the sun, and the moon beneath her feet, and on her head a crown of twelve stars.

Signum mágnum appáruit in caélo: múlier amícta sóle, et lúna sub pédibus éjus, et in cápite éjus coróna stellárum duódecim.

atau

Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan, sambil merayakan hari pesta untuk menghormati Perawan Maria; karena pengangkatannya ke surga para Malaikat bergembira dan memuji Putra Allah.

Let us all rejoice in the Lord, as we celebrate the feast day in honor of the Virgin Mary, at whose Assumption the Angels rejoice.

Gaudeamus omnes in Domino, diem festum celebrantes sub honore Mariæ Virginis: de cuius Assumptione gaudent angeli, et collaudant Filium Dei.
 
Doa Pagi
   
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Perawan Maria yang tak bernoda, Bunda Putra-Mu, telah Engkau angkat ke dalam kemuliaan surgawi dengan jiwa dan raganya. Kami mohon, semoga dengan tetap mengarahkan hati kepada perkara-perkara surgawi, kami layak ikut serta dalam kemuliaannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Wahyu (11:19a; 12:1-6a.10ab)
         
"Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya."
     
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya. Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya. Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do=d, 2/2, PS 861
Ref. Segala keturunan akan menyebut aku bahagia
Ayat. (Mzm 45:10-12.16 Ul:10d)
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, Lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya.
2. Di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari ofir.
3. Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:20-26)
    
"Kristus sebagai buah sulung, sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya."
        
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir, yang Ia binasakan ialah maut.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do=f, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Maria diangkat ke surga, para malaikat bergembira.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-56)
     
"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan meninggikan orang-orang yang rendah."
   
Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring; “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah Kudus. Rahmat-Nya turun temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya, Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
    
Renungan

     
Dogma mengenai Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga diresmikan pada 1 November 1950 oleh Paus Piux XII. Paus menyatakan, “Saya umumkan dan saya nyatakan menjadi dogma yang diwahyukan secara ilahi bahwa Bunda Maria yang tidak bernoda, Maria yang tetap perawan, setelah menyelesaikan hidup di atas bumi ini, diangkat dalam kemuliaan surgawi dengan badan jiwanya.” Sebelum dinyatakan sebagai dogma, iman akan Maria yang diangkat ke surga dengan mulia ini, sudah berabad-abad dipercayai oleh seluruh Gereja.

Secara sederhana dogma Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga dapat dijelaskan pula dengan mengacu pada dogma yang sudah ada. Tuhan menciptakan Maria dalam rahim ibunya, Santa Anna, tanpa noda dosa asal. Tuhan menghendaki demikian supaya Maria dapat mengandung Yesus, Putra Allah. Pada akhir hidup Maria di dunia, Tuhan ingin melakukan sesuatu yang istimewa baginya. Tuhan mengangkat tubuhnya ke surga. Jiwa dan raganya diangkat ke surga, agar Bunda Maria senantiasa bersama Yesus. Sungguh suatu karunia istimewa yang dianugerahkan Tuhan kepada Maria, karena Tuhan amat mengasihinya (Luk 1:46-50).

Hari ini kita merayakan Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga. Maria secara bebas dan aktif bekerja sama dengan rencana penyelamatan Allah (Luk 1:38). Ia selalu setia menyertai hidup dan karya Yesus Putranya. Hidupnya menyerupai hidup Yesus. Karena itu, ia tidak pernah terpisah dari penderitaan Anaknya (Luk 2:35).

Maria tetap tekun dan setia mengikuti Putranya. Maria tetap teguh dalam imannya. Maria menyadari mungkin ia belum bisa mengerti semuanya itu. Oleh karena itu, ia hanya menyimpan semuanya itu dalam hatinya. Maka, sekalipun ia menyaksikan Putranya menderita dipaku di kayu salib, yang secara manusiawi memutuskan segala harapan, ia tetap setia berada di samping Putranya dan bertekun dalam doa bersama-sama para murid lainnya. Iman itu sumber kebahagiaannya. Maka, keberadaannya di surga sekarang ini adalah kelanjutan, buah, puncak dari apa yang sudah dialaminya di dunia, yaitu hidup bersama Allah.

Injil menjanjikan bahwa setiap orang yang ikut menderita bersama-sama dengan Kristus akan ikut dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Karena Maria secara unik menderita kemartiran dalam dirinya, maka sudah selayaknya Yesus akan membalas dengan kemuliaan yang uni. Bunda Maria menjadi orang pertama yang menikmati buah penebusan Tuhan Yesus.

Semua orang kristiani percaya, bahwa suatu hari kelak akan dibangkitkan secara mulia dan diangkat untuk dipersatukan dengan Yesus, bersih tanpa noda (Why 21:27). Sebagai orang pertama yang mengatakan “ya” kepada kabar gembira tentang Yesus (Luk 1:38), Maria menjadi model atau contoh sejati bagi iman umat kristiani.

Kita pun akan mengalami, diangkat ke surga dengan jiwa dan raga kita, tubuh yang baru, tapi tentu saja bukan sekarang, karena kita belum dimurnikan dan disucikan. Namun, dengan perayaan ini kita makin yakin, bahwa saatnya pada pengadilan terakhir kelak kita akan mengalami itu. Maka, mari kita berbangga dan berbahagia, karena Maria telah mendahului kita dalam Kerajaan Putranya. Selamat merayakan Hari Raya SP. Maria Diangkat ke Surga. Ave Maria! (RUAH)

"Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?" "Karena kamu kurang percaya."

Sabtu, 09 Agustus 2014
Hari Biasa Pekan XVIII

Hab. 1:12 - 2:4; Mzm. 9:8-9,10-11,12-13; Mat. 17:14-20.

"Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?"
"Karena kamu kurang percaya."

Berdasarkan pengalaman, kita mudah sekali jatuh ke dalam dosa, termasuk juga dosa yang sama. Seolah-olah, kita sama sekali tidak mempunyai kekuatan dan kemampuan untuk mengusir dan mengalahkan godaan setan. Padahal kita tahu bahwa setan itu membuat kita selalu berada dalam bahaya dan ketidakselamatan. Seperti dialami anak yang berpenyakit ayan tersebut, setan yang merasukinya selalu membawanya ke dalam bahaya api dan air. Demikian pula, setan, dengan segala godaan dan bujuk rayunya, kalau kita sampai lengah dan terbuai, ia akan membawa kita ke dalam api neraka. Kembali pada pokok persoalan: Mengapa kita sering tidak berdaya dan tidak mampu mengalahkan dan mengusir setan? Jawabannya jelas: karena kita kurang percaya, seperti yang dikatakan Yesus. Seringkali memang demikian. Saat kita mengaku dosa, selau saja ada keraguan terhadap diri kita sendiri. Kita sering berpikik bahwa kita pasti akan jatuh lagi dalam dosa yang sama. Padahal, ragu akan diri sendiri untuk bisa bertobat dan untuk bisa mengalahkan setan yang membuat kita berdosa, itu sama saja kita ragu akan kuasa dan rahmat Tuhan yang bekerja dalam diri kita. Kita kurang percaya pada rahmat pengampunan dan kuasa yang Tuhan berikan kepada kita untuk mengalahkan godaan dan mengusir setan. Untuk itu, marilah kita selalu mohon kepada Tuhan agar selalu diberi iman dan kepercayaan yang semakin hari semakin besar dan kuat sehingga kita mampu mengalahkan godaan dan mengusir setan yang akan membawa kita ke dalam api neraka. Yesus sendiri telah mengalahkan godaan dan menghancurkan kuasa setan secara tuntas, maka kalau kita selalu mengikuti Dia dan bersama-Nya, pasti kita juga akan memang.

Doa: Tuhan, tambahkanlah iman kepada kami yang seringkali kurang percaya ini agar kami berani tegas dan mampu mengalahkan godaan setan. Amin. -agawpr-

Sabtu, 09 Agustus 2014 Hari Biasa Pekan XVIII

Sabtu, 09 Agustus 2014
Hari Biasa Pekan XVIII
 
“Ace crux, spes unica. Salam Salib, satu-satunya harapanku!” (St. Teresia Benedikta dari Salib)
 
Antifon Pembuka (Mzm 9:12)

Bemazmurlah bagi Tuhan, yang bersemayam di Sion, beritakanlah karya-Nya di antara para bangsa.

Doa Pagi

Tuhan, Allah kami, sejak dahulu Gereja selalu menghayati imannya dengan hati-hati dan bijaksana. Berilah kami iman yang tegas, yang membuat kami berani membangun dunia baru, suatu dunia yang lebih cocok dengan cita-cita-Mu, oleh kekuatan yang kami peroleh dari Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
Berhadapan dengan kekalahan dan melihat kekejaman merajalela, sulit bagi orang-orang yang mau mengikuti Allah untuk melihat kehendak dan rencana-Nya. Namun mereka tetap diteguhkan untuk tekun dan setia pada iman akan Allah, karena janji-janji Allah akan terpenuhi pada waktunya.
 
Bacaan dari Kitab Habakuk (1:12-2:4)
   
"Orang benar akan hidup berkat imannya."
    
Tuhan, bukankah Engkau Allahku sejak sediakala? Bukankah Engkau Yang Mahakudusku, yang takkan mati? Tuhan, Engkau telah menetapkan bangsa Kasdim sebagai penghukum. Ya Gunung Batu, Engkau telah menunjuk bangsa itu untuk menyiksa kami. Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan. Engkau tidak tahan memandang kelaliman. Bagaimana mungkin Engkau sekarang memandangi orang-orang yang berbuat khianat, dan berdiam diri bila orang-orang fasik menelan orang yang lebih baik? Engkau menjadikan manusia seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada tuannya. Mereka semua ditariknya dengan kail, ditangkap dengan pukat dan dikumpulkannya dengan payang. Itulah sebabnya ia bersukaria dan bersorak-sorai. Itulah sebabnya ia mempersembahkan kurban untuk pukatnya dan membakar kurban untuk payangnya. Sebab berkat alat-alat itu pendapatan mereka mewah dan rezeki mereka berlimpah-limpah. Itukah sebabnya maka mereka selalu menghunus pedang dan membunuh bangsa-bangsa tanpa kenal belas kasih. Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri terus pada menara. Aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan disabdakan Tuhan kepadaku, dan apa jawaban-Nya atas pengaduanku. Maka Tuhan menjawab aku demikian: Catatlah penglihatan ini, guratlah pada loh batu agar mudah terbaca. Sebab penglihatan ini masih menanti saatnya, namun segera akan terpenuhi dan tidak berdusta. Bila pemenuhannya terlambat, nantikanlah, akhirnya pasti akan datang, dan tidak batal! Sungguh, orang yang sombong tidak lurus hatinya; tetapi orang benar akan hidup berkat imannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang mencari Engkau tidak Kautinggalkan, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 9:8-9.10-11.12-13)
1. Tuhan bersemayam untuk selama-lamanya, takhta-Nya didirikan-Nya untuk menjalankan penghakiman. Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
2. Tuhan adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan. Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidaklah Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya Tuhan.
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, yang bersemayam di Sion, beritakanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, sebab Dialah yang membalas penumpahan darah, karena ingat kepada orang yang tertindas; teriak mereka tidaklah dilupakan-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
 
Yesus menegaskan perlunya keteguhan iman untuk mengusir segala bentuk kejahatan. Kegagalan para murid mengusir roh jahat terjadi karena mereka kurang teguh dalam beriman.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:14-20)
    
"Sekiranya kalian mempunyai iman, tiada yang mustahil bagimu."
   
Sekali peristiwa datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, katanya, “Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya.” Maka kata Yesus, “Hai kalian, angkatan yang tidak percaya dan sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kalian? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kalian? Bawalah anak itu ke mari!” Dengan keras Yesus menegur roh jahat itu lalu keluarlah ia dari padanya, dan anak itu sembuh seketika itu juga. Kemudian ketika mereka sendirian, para murid menghampiri Yesus dan bertanya, “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” Yesus menjawab, “Karena kalian kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sungguh, sekiranya kalian mempunyai iman sebesara biji sesawi saja kalian dapt berkata kepada gunung ini, ‘Pindahlah dari sini ke sana’, maka gunung ini akan pindah, dan tiada yang mustahil bagimu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakan-Nya
U. Sabda-Mu adalah jalan kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
 
Di zaman sekarang ini orang membutuhkan kesaksian hidup tentang agama Kristen. Inilah yang dilihat orang-orang Yahudi dalam diri para murid. Mereka tak mampu menyembuhkan orang sakit karena ternyata mereka tidak beriman. Apakah kita sebagai pengikut Kristus sudah mempunyai iman sebesar biji sesawi? Mampukah kita dengan iman yang kecil mau melayani dan menyembuhkan sesama yang sakit?

Doa Malam

Tuhan, kami ingin selalu mencari dan merindukan Engkau dalam hidup kami. Betapa indahnya bila kami selalu menyadari bahwa Engkau senantiasa bersemayam dalam lubuk hati kami. Tinggallah bersama kami malam ini, ya Tuhan. Amin.

RUAH

"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."

Jumat, 08 Agustus 2014
Peringatan Wajib St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah

Nah. 1:15; 2:2; 3:1-3,6-7; MT Ul. 32:35cd-36ab,39abcd,41; Mat. 16:24-28.

"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."

Kemarin (artinya dalam Injil kemarin), para murid -terutama Petrus- baru saja tergoncang karena mendengar bahwa Yesus harus menanggung banyak penderitaan, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga (Mat 16:21). Namun, mungkin mereka masih ayem dan berpikir: toh yang harus menderita hanya Yesus, bukan mereka. Hari ini, ternyata Yesus memberitahukan bahwa mereka yang ingin menjadi murid-Nya, harus ikut menderita juga. "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." (Mat 16:24). Mereka pun diam seribu bahasa. Hati mereka berkecamuk antara sedih, bingung, tidak mengerti dan juga takut menghadapi semua itu. Bahkan, ketika Yesus sudah menegaskan bahwa meski di dunia ini mereka harus menderita sampai kehilangan nyawa, tetapi mereka akan memperolehnya kembali dalam kehidupan kekal (Mat 16:25-27). Ya, begitulah kecenderungan manusiawi kita: menginginkan yang serba enak dan nyaman serta menyangkal segala bentuk penderitaan. Padahal, jalan hidup sebagai murid Yesus sebaliknya, yakni menyangkal diri dan tidak menghindari penderitaan tetapi menjadikannya sebagai salib yang harus dipikul. Penyangkalan diri nyata dalam berbagai bentuk pengendalian diri terhadap berbagai macam nafsu, kenikmatan, keserakahan dan kesenangan terhadap hal-hal duniawi. Memanggul salib nyata dalam kesediaan kita untuk berkorban demi pelayanan dan kebaikan hidup bersama serta tidak hanya berupaya membebaskan diri dari penderitaan tetapi juga rela untuk menanggungnya dengan segala penyerahan dan pengharapan kepada Tuhan. Itulah makanya, Yesus menambahkan "dan mengikut Aku". Sebab, dengan dan sambil mengikuti Dia, kita tidak hanya mendapat contoh dari-Nya untuk menyangkal diri dan memikul salib, tetapi juga mendapatkan kekuatan dan pertolongan dari-Nya sehingga penyangkalan diri kita dan jerih lelah kita memikul salib sungguh-sungguh mendatangkan keselamatan.

Doa: Tuhan berilah kami rahmat-Mu untuk berani menyangkal diri, kuat memikul salib dan setia mengikuti-Mu. Amin. -agawpr-

Jumat, 08 Agustus 2014 Peringatan Wajib St. Dominikus, Imam

Jumat, 08 Agustus 2014
Peringatan Wajib St. Dominikus, Imam
 
Saya mengenal Dominikus sebagai penganut jalan hidup para rasul yang setia, dan tidak dapat disangsikan, bahwa ia di surga ikut mendapatkan kemuliaan para rasul (Paus Gregorius IX)
 

Antifon Pembuka (Kel 13:9)
 
Semoga para imam-Mu berpakaian kesucian dan umat-Mu bersorak kegirangan.
 
Pengantar
 

Iman saja tanpa diwujudkan dalam perbuatan yang nyata tidaklah cukup. Siapa saja yang mengaku pengikut Yesus harus meniru apa yang telah dilakukan oleh 'Guru'nya. Sabda Tuhan hari ini: "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya, dan mengikuti Aku." Dengan ikut ambil bagian dalam hidup-Nya, mereka akan mengalami kebangkitan bersama-Nya. Semoga bacaan hari ini membuat kita semua menjadi kuat dalam mengikuti Tuhan Yesus.

Doa Pagi


Ya Allah, Putra-Mu rela menderita sampai wafat di salib demi keselamatan kami. Semoga salib Putra-Mu itu selalu menjadi sumber kekuatan pada saat kami mengalami penderitaan dan menjadi pendorong bagi kami untuk berempati terhadap penderitaan sesama. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Kemenangan atas segala yang jahat telah dianugerahkan kepada mereka yang berpegang pada Allah dan mengikuti perintah-perintah-Nya. Kemenangan ini membawa sukacita yang besar dan kegembiraan bagi semua orang yang turut dalam perjuangan melawan kejahatan.
 

Bacaan dari Nubuat Nahum (1:15; 2:2; 3:1-3, 6-7)

Lihatlah! Di atas gunung berjalan orang yang membawa berita, yang mengabarkan berita damai sejahtera. Rayakanlah pesta-pestamu, hai Yehuda, bayarlah nazarmu! Sebab orang dursila takkan datang lagi menyerang engkau; ia telah dilenyapkan sama sekali! Sungguh, Tuhan memulihkan kebanggaan Yakub, seperti kebanggaan Israel; sebab perusak telah merusakkannya dan telah membinasakan carang-carangnya. Celakalah kota penumpah darah itu! Kota itu seluruhnya dusta belaka penuh dengan barang rampasan, tak henti-hentinya menerkam! Dengar, lecut cambuk dan derak-derik roda! Dengar, kuda lari berderap, dan kereta meloncat-loncat! Pasukan berkuda menyerang, pedang bernyala-nyala dan tombak berkilat-kilat! Banyak yang mati terbunuh dan bangkai bertimbun-timbun! Mayat tidak habis-habisnya, orang-orang jatuh tersandung pada mayat. Aku telah melemparkan aib ke atasmu, akan menghina engkau dan akan membuat engkau menjadi tontonan. Maka semua orang yang melihat engkau akan lari meninggalkan dikau, serta berkata, "Niniwe sudah hancur! Siapakah yang meratapi dia? Dari manakah aku akan mencari pelipur lara untuk dia?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Tuhanlah yang mematikan, Tuhan pulalah yang menghidupkan.
Ayat. (Ul 32:35cd-36ab.39abcd.41)

1. Dekatlah sudah hari bencana bagi orang-orang jahat, dan segera datanglah apa yang telah disediakan bagi mereka. Sebab Tuhan akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan merasa sayang akan hamba-hamba-Nya.
2. Lihatlah sekarang bahwa Akulah Tuhan. Tiada allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan, Aku pulalah yang menghidupkan. Aku telah meremukkan, tetapi Aku pulalah yang menyembuhkan.
3. Apabila Aku mengasah pedang-Ku yang berkilat-kilat, apabila tangan-Ku menjalankan penghukuman, maka Aku membalas dendam kepada lawan-Ku, dan mengadakan pembalasan kepada yang membenci Aku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah. Alleluya.
 
Kemuliaan Anak Manusia dinyatakan dalam kemegahan-Nya. Setiap orang yang memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dari Allah dan menderita karenanya akan mendapat pemulihan dan anugerahnya dalam kemuliaan Sang Anak Manusia.
 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:24-28)


Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya, dan mengikuti Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya bagi seseorang jika ia memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat-Nya. Pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya. Aku berkata kepadamu: Sungguh, di antara orang-orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Kristianitas tanpa salib dan penyangkalan diri adalah sebuah kebohongan! Mengapa? Karena Sang Penyelamat yang kita ikuti telah lebih dahulu memikul salib dan menyangkal diri. Penyangkalan diri dan memikul salib adalah kewajiban yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Bukankah Gereja berkembang pesat karena Salib dan penyangkalan diri dari para martir Kristus? Menyangkal diri dan memikul salib memang tidak menyenangkan, namun itulah konsekuensi hidup orang Kristen. Jika menolak salib dan tidak menyangkal diri, lebih baik tidak menjadi orang Kristen.

Santo Dominikus


Dominikus lahir di Kalaruega, Spanyol, tahun 1170. Kedua orangtuanya saleh dan taat agama. Orang tua seperti ini perlu dicontoh. Semasa muda ia sudah menunjukkan tanda-tanda kesucian dan semangat belajar tinggi. Pada usia 24 tahun ia masuk biara di Osma dan tak lama kemudian ditahbiskan menjadi imam. Cinta dan pelayanannya yang tulus lahir dari doa kontemplatif yang dihayati hari demi hari.

Pada tahun 1214 ia punya rencana untuk mendirikan sebuah Tarekat religius. Pendirian Tarekat itu dimulai pada tahun berikutnya, sebuah tarekat yang merupakan kombinasi antara hidup kontemplatif dan aktif, yang kemudian diberi nama Ordo Dominikan atau Ordo Predicatorum atau Ordo Pengkhotbah. Ia meninggal dalam usia 51 tahun, tepatnya pada 6 Agustus 1221. "Tetaplah penuh dalam cinta kasih dan kerendahan hati, dan jangan tinggalkan kemiskinan," pesan Dominikus sebelum meninggal. Dinyatakan sebagai santo oleh Paus Gregorius IX pada 13 Juli 1234 dan pestanya dirayakan setiap tanggal 8 Agustus. (RUAH, dari berbagai sumber)
 

Doa Malam

 
Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur karena telah menerima pemberian-Mu yang terbaik dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga kami tidak pernah khawatir akan hidup kami karena Putra-Mu telah menjanjikan kehidupan abadi bagi kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy