Rabu, 24 September 2014
Hari Biasa Pekan XXV
Tidak ada yang lebih indah dalam hidup kecuali dikejutkan oleh Injil,
yang di dalamnya kita berjumpa dengan Kristus. (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Ams 30:5)
Semua sabda Tuhan adalah murni. Tuhan itu perisai bagi orang yang berlindung pada-Nya.
Tobat 3
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Guru dan Nabi Agung, yang
mengikutsertakan orang-orang pilihan-Mu mewartakan pertobatan dan Injil.
Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah Imam Agung, yang mendamaikan kami dengan Allah dengan pengorbanan di salib dan kebangkitan-Mu. Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah Raja dan Gembala Agung yang mengajak para murid mengumpulkan domba-domba-Mu. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memilih kami
menjadi anak-anak-Mu. Engkau juga mengutus kami sebagai pewarta Kabar
Gembira. Berilah kami kekuatan untuk menunaikan tugas kami dengan setia
dan gembira serta penuh cinta kasih. Dengan pengantaraan Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Amsal (30:5-9)
"Janganlah aku Kauberi kemiskinan atau kekayaan, melainkan hanyalah kebutuhan hidupku secukupnya."
Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang
berlindung pada-Nya. Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak
ditegur-Nya dan dianggap pendusta. Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan
itu Kautolak sebelum aku mati, yakni: Jauhkanlah dari padaku kecurangan
dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan.
Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau
aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa Tuhan itu? Atau,
kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah pelita bagi langkahku.
Ayat. (Mzm 119:29.72.89.101.104.163)
1. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.
2. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
3. Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, firman-Mu tetap teguh di surga.
Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang
pada firman-Mu.
4. Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.
5. Aku benci dan merasa jijik terhadap dusta, tetapi hukum-Mu kucintai.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:1-6)
"Ia mengutus para murid mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang sakit."
Sekali peristiwa Yesus memanggil keduabelas murid-Nya, lalu memberikan
tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk
menyembuhkan penyakit-penyakit. Ia mengutus mereka untuk mewartakan
Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang. Yesus berkata kepada
mereka, "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. Jangan membawa tongkat
atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Apabila kalian
diterima di suatu rumah, tinggallah di situ sampai kalian berangkat dari
situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kalian, keluarlah
dari kota mereka, dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan
terhadap mereka." Lalu pergilah mereka, dan menjelajah segala desa,
sambil memberitakan Injil serta menyembuhkan orang sakit di segala
tempat.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Saat mengendarai sepeda motor atau mobil dengan kecepatan 80 km/jam atau
lebih orang bisa tetap nyaman. Mengapa? Karena ia yakin bahwa rem
kendaraan yang ditumpanginya berfungsi dengan baik. Remlah yang
mengendalikan kendaraan sehingga setiap pengguna kendaraan bisa sampai
di tempat tujuan dengan selamat.
Hidup kita setiap hari pun perlu dikendalikan. Hidup kita perlu di rem
sehingga bisa terus berjalan di rel atau jalan yang telah dipilih.
Perjalanan kehidupan perlu dikontrol dan diatur kecepatan dan arahnya.
Sebagaimana kendaraan besar yang dikendalikan oleh setir dan rem yang
begitu kecil, maka kita pun perlu menjadikan Sabda Tuhan sebagai “setir”
dan “rem” yang mengatur sehingga kita tetap berjalan di jalan yang
telah ditunjukkan-Nya. Dalam bahasa Rasul Paulus, agar hidup kita
sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu
(Ef 4:1).
Ketika memanggil dan mengutus kedua belas murid-Nya, kepada mereka
Yesus berpesan, “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa
tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju” (Luk 9:3).
Kepada mereka Yesus memberikan tenaga dan kuasa untuk mengusir
setan-setan, menyembuhkan penyakit-penyakit, dan memberitakan Kerajaan
Allah (ay. 1-2). Syaratnya, mereka tidak membawa berbagai macam bekal
dalam perjalanan.
Seorang utusan haruslah memiliki sikap ketergantungan total pada Allah
yang telah mengutusnya. Ia yang telah mengutus, Ia pulalah yang akan
menyediakan berbagai macam hal yang dibutuhkan. Dengan demikian, dari
pihak para utusan, kepercayaan dan kepasrahan pada penyelenggaraan Ilahi
merupakan suatu tuntutan mutlak yang harus diperhatikan. Dari pihak Dia
yang telah mengutus dan memberitakan kita tugas serta kepercayaan untuk
menyembuhkan orang sakit, mewartakan Kerajaan Allah serta menguasai
setan-setan pasti juga menyediakan apa yang kita butuhkan.
Mari kita menjadikan keluarga kita sebagai Gereja Rumah Tangga yang
bertumbuh hari demi hari serta diterangi oleh Sabda Tuhan. St.
Hieronimus berkata, “Tidak mengenal Kitab Suci, berarti tidak mengenal
Allah.” Jika kita tidak mengenal Allah lewat Kitab Suci, bagaimana kita
mau bersandar pada penyelenggaraan-Nya? (CAFE ROHANI)