Minggu, 28 September 2014
Hari Minggu Biasa XXVI
"Kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia
melakukan keadilan serta kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya."
(Yeh 18:27)
Antifon Pembuka (Dan 3:31.29.30.42.43)
Segala sesuatu yang Engkau perbuat atas kami, ya Tuhan, telah Engkau
putuskan dengan benar. Sebab, kami telah berdosa terhadap-Mu dan tidak
mematuhi perintah-perintah-Mu. Tetapi, muliakanlah nama-Mu, dan
perlakukanlah kami seturut besarnya belaskasih-Mu.
All that you have done to us, O Lord you have done with true judgment,
for we have sinned against you and not obeyed your commandments. But
give glory to your name and deal with us according to the bounty of your
mercy.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau menyatakan kuasa-Mu yang tak terhingga terutama dengan
menyayangi dan mengasihani kami. Lipatgandakanlah rahmat-Mu atas kami
agar kami mengejar hidup yang Engkau janjikan dan kelak mendapat bagian
dalam sukacita surgawi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (18:25-28)
"Kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya, ia akan menyelamatkan nyawanya."
Beginilah firman Tuhan Allah, “Kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat!
Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat,
ataukah tindakanmu yang tidak tepat? Kalau orang benar berbalik dari
kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati
karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik
bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan
serta kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insaf dan bertobat
dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan
mati.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 25:4-5.6-7.8-9; Ul: lh.6a)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah
lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan
ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku; Engkau
kunanti-nantikan sepanjang hari.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya
itu sudah ada sejak purbakala. Dosa-dosaku pada waktu muda, dan
pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku
sesuai dengan kasih setia-Mu oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang
yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum,
dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:1-11)
"Dalam hidupmu bersama hendaknya kamu bersikap seperti Kristus Yesus."
Saudara-saudara, dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada
persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belaskasihan. Maka sempurnakanlah
sukacitaku dengan ini: Hendaklah kamu sehati sepikir dalam satu kasih,
satu jiwa dan satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau
pujian yang sia-sia. Sebaliknya dengan rendah hati anggaplah orang lain
lebih utama daripada dirimu sendiri. Janganlah masing-masing hanya
memperhatikan kepentingannya sendiri, melainkan kepentingan orang lain
juga. Dalam hidupmu bersama hendaklah kamu bersikap seperti Kristus
Yesus. Walaupun dalam rupa Allah, Ia tidak menganggap kesetaraan dengan
Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah
mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama
dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan
diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah
sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahi-Nya nama di atas
segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuklututlah segala yang ada
di langit, yang ada di atas dan di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah
Bapa segala lidah mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan, Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:28-32)
"Yohanes Pembaptis datang dan orang-orang berdosa percaya kepadanya."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan tua-tua
bangsa Yahudi, “Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak
laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, ‘Anakku, pergilah
bekerja di kebun anggur hari ini!’ Jawab anak itu, ‘Baik, Bapa.’ Tetapi
ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata
demikian juga. Dan anak itu menjawab, ‘Tidak mau!’ Tetapi kemudian ia
menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang anak itu yang
melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka, “Yang terakhir!” Maka
berkatalah Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
pemungut-pemungut cukai dan para pelacur akan mendahului kamu masuk ke
dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan
kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi
pemungut-pemungut cukai dan para pelacur percaya kepadanya. Dan meskipun
melihatnya, kamu tetap tidak menyesal, dan kamu tidak juga percaya
kepadanya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Ada empat tipe perjalanan hidup rohani. Pertama, orang yang sejak lahir
hingga matinya sebagai orang yang baik. Kedua, orang yang lahir hingga
remajanya jahat, tetapi kemudian setelah dewasa bertobat dan ia pun
meninggal sebagai orang yang baik. Ketiga, orang yang sejak lahir dia
itu baik, tetapi di akhir hidupnya hingga meninggalnya sebagai orang
yang jahat. Keempat, yang tak habis pikir adalah orang yang sudah sejak
mula nakal dan jahat, meskipun sudah dinasihati dan sudah keluar masuk
penjara pun, bahkan sampai meninggalnya ia tetap sebagai orang jahat.
Kita termasuk yang mana?
Injil hari ini mencerminkan dua tipe orang yang sekiranya dapat menjadi
awal manusia memiliki kehidupan tipe kedua dan tipe ketiga yang umumnya
dialami oleh kita, manusia. Diceriterakan bahwa seorang anak telah
menjawab “ya” namun tidak melaksanakan perintah ayahnya dan ada seorang
anak lainnya yang menjawab “tidak” namun kemudian melaksanakan perintah
ayahnya.
Memang akan terlihat sempurna, bila seorang menjawab “ya” dan kemudian
melaksanakannya juga apa yang diperintahkan kepadanya. Namun, hal itu
sedikit saja orang yang memilikinya. Kebanyakan dari kita adalah manusia
yang memerlukan pertobatan, menyadari kesalahannya dan segera mengubah
arah. Demikianlah, Allah pun sangat berkenan kepada orang berdosa yang
bertobat. Yesus sendiri bahkan disebut sahabat pemungut cukai dan orang
berdosa, karena Ia begitu dekat dan mencintai mereka.
Tidak semua perintah Allah mudah untuk dilaksanakan. Misalnya, perintah
untuk saling mengasihi. Maka, yang sering terjadi adalah kita
melupakannya daripada mengingatnya. Kita tidak mau mengasihi sesama
karena takut kehilangan apa yang “baik” menurut kita, yakni harga diri.
Hingga kita jatuh pada dosa yang sama dan sama, memandang sesama sebagai
musuh dan harus lebih rendah dari kita. Sepertinya kelemahan kita telah
dikuasai oleh kejahatan atau kita sendiri yang terlalu fokus pada rasa
sakit karena dilukai.
Mungkinkah kita akan menjadi pentobat di saat yang demikian? Mungkin
saja, ya sangat mungkin. Akan tetapi, menjadi pentobat dalam situasi itu
diperlukan rahmat dari Tuhan sendiri. Kita tetap berusaha, namun hanya
rahmat yang membuat kita mengalami pertobatan sejati. Kita berusaha
mencari tempat dan situasi untuk bertobat, dan bagi yang ingin membantu
orang lain bertobat, berikan dan usahakan tempat dan situasi yang
berguna bagi usaha pertobatannya, sambil mendoakannya.
Seorang yang ingin menjadi pentobat sejati perlu usaha keras dalam
latihan rohani: meditasi, matiraga, memperbanyak kesalehan, dan membaca
bacaan rohani. Salah satu latihan rohani lainnya adalah masuk ke dalam
keheningan batin, yaitu meditasi seperti meditasi kristiani atau doa
menyerukan nama Yesus. Hal itu dilakukan supaya kita mencapai titik di
mana kita sehati, sepikir dan sejiwa dalam satu tujuan.
Di samping itu, agar lidah kita mengaku bahwa Yesus Kristus adalah
Tuhan dan bahwa Ia yang telah menderita sengsara, wafat di kayu salib
dan bangkit mulia itu adalah Allah yang penuh kasih. (KRISTIANTO/RUAH)