Minggu, 05 Oktober 2014
Hari Minggu Biasa XXVII
Suatu teguran menyadarkan kedosaan, yang kerap kali tidak dapat dilihat oleh orang saleh sendiri. (St. Gregorius Agung)
Antifon Pembuka (Bdk. Est 3:2-3)
Semesta alam takluk kepada kehendak-Mu, ya Tuhan, dan tidak ada yang
dapat menentangnya. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu,
langit dan bumi serta segala isinya. Engkaulah Tuhan atas semesta alam.
Within your will, O Lord, all things are established, and there is none
that can resist your will. For you have made all things, the heaven and
the earth, and all that is held within the circle of heaven; you are the
Lord of all.
In voluntate tua, Domine, universa sunt posita, et non est qui possit
resistere voluntati tuæ: tu enim fecisti omnia, cælum et terram, et
universa quæ cæli ambitu continentur: Dominus universorum tu es.
Tobat 3
Tuhan Yesus Kristus, Engkau tidak puas melihat hasil penggarap-penggarap kebun anggur-Mu yang lama. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkau
telah membuat kebun anggur baru, yaitu Gereja dan menyerahkan
penggarapannya kepada umat-Mu yang baru dengan harapan akan mendapat
hasil yang melimpah. Kristus, kasihanilah kami.
Engkau tak
jemu-jemunya membimbing kami, para penggarap kebun anggur baru agar
mampu melaksanakan tugas kami dengan gembira dan dengan semangat cinta
kasih. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Allah Yang Mahakuasa dan kekal, kebaikan-Mu tiada tara, jauh melampaui segala yang kami mohon dan jauh melebihi jasa-jasa kami. Curahkanlah belas kasih-Mu atas kami, singkirkanlah segala yang menggelisahkan hati kami, dan tambahkanlah apa yang belum terungkap dalam doa-doa kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (5:1-7)
"Kebun anggur Tuhan semesta alam ialah kaum Israel."
Aku
hendak menyanyikan lagu tentang kekasihku, lagu kekasihku tentang kebun
anggurnya: Kekasihmu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.
Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan
pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di
tengah-tengahnya dan menggali lubang tempat memeras anggur, lalu
dinantinya supaya kebuh itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi
yang dihasilkannya ialah buah anggur yang masam. Maka sekarang, hai
penduduk Yerusalem dan orang Yehuda, adililah Aku dan kebun anggur-Ku
itu. Apakah yang masih harus Kuperbuat untuk kebun anggur-Ku itu yang
belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya ia menghasilkan buah
anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang
asam? Masa sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak
Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya,
sehingga kebun itu dimakan habis. Aku akan melanda temboknya, sehingga
kebun itu diinjak-injak; Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak,
tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuhlah putri malu dan
rumput; Aku akan memerintakan awan-awan supaya jangan menurunkan hujan
di atasnya. Kebun anggur Tuhan semesta alam itu ialah kaum Israel, dan
orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinantikan-Nya keadilan,
tetapi hanya ada kelaliman; dinantikan-Nya kebenaran, tetapi hanya ada
keonaran.Demikianlah sabda TuhanU. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4, PS 851Ref. Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan.Ayat. (Mzm 80:9+12.13-14.15-16.19-20; Ul: Yes 5:7)1.
Telah Kauambil pohon anggur dari Mesir; Kauhalau bangsa-bangsa, lalu
Kautanam pohon itu. Dijulurkannya ranting-rantingnya sampai ke laut, dan
pucuk-pucuknya sampai ke Sungai Efrat.2. Mengapa Engkau menggempur
temboknya, sehingga ia dipetik oleh setiap orang yang lewat? Babi hutan
menggerogotinya dan binatang-binatang di padang memakannya.3. Ya
Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit dan lihatlah!
Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan
kanan-Mu!4. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu; biarlah
kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu. Ya Tuhan, Allah semesta
alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (4:6-9)
"Lakukanlah semua yang telah kamu lihat padaku, maka Allah, sumber damai sejahtera, akan menyertai kamu."
Saudara-saudara,
janganlah kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan
ucapan syukur. Maka damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal,
akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi,
saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil,
semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang
disebut kebajikan dan patut dipuji, itulah yang harus kamu pikirkan.
Dan apa yang telah kamu pelajari, apa yang telah kamu terima, apa yang
telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu!
Maka Allah, sumber damai sejahtera, akan menyertai kamu.Demikianlah sabda TuhanU. Syukur kepada Allah. Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.Ayat. (Yoh 15:16)Aku telah memilih kamu dari dunia, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, sabda Tuhan.Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:33-43)
"Kebun anggur itu akan ia sewakan kepada penggarap-penggarap lain."
Sekali
peristiwa berkatalah Yesus kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa
Yahudi, "Dengarkanlah perumpamaan ini. Adalah seorang tuan tanah membuka
kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat
memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian
ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke
negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya
kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi
bagiannya. Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu:
yang seorang mereka pukuli, yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi
mereka lempari dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba
yang lain, lebih banyak dari pada yang pertama. Tetapi mereka pun
diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya tuan itu menyuruh
anaknya kepada mereka, pikirnya, 'Anakku akan mereka segani.' Tetapi,
ketika para penggarap itu melihat anak itu, mereka berkata seorang
kepada yang lain: 'Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya
warisannya menjadi milik kita.' Maka mereka menangkap dia, dan
melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila
tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan
penggarap-penggarap itu?" Kata imam-imam kepala dan tua-tua bangsa
Yahudi kepada Yesus, "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan
kebun anggurnya akan ia sewakan kepada penggarap-penggarap lain, yang
akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya." Kata Yesus kepada
mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang
oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru? Hal itu terjadi
dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu Aku
berkata kepadamu, 'Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan
diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.'
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Ada sepasang keluarga muda yang baru menikah. Mereka terpaksa harus
berpisah karena sang suami harus ikut wajib militer di negeri yang jauh,
entah untuk berapa lama. Karena perang itu bisa berlarut-larut, maka
sebelum berpisah sang suami berpesan kepada isterinya, “Aku sangat
mencintaimu. Namun, aku tidak sampai hati menyiksamu sendirian dalam
kesendirian dan kesepian. Sekiranya ada pria lain mencintaimu dan kamu
mencintainya, aku ikhlaskan kalian untuk menikah.”
Berangkatlah sang suami ke medan perang. Tahun demi tahun berlalu. Ia
tidak pernah sekalipun mengirim surat kepada isterinya. Akhirnya, perang
selesai dan ia boleh pulang. Lalu ia menulis surat kepada isterinya,
“Kalau kamu tidak menikah lagi dengan pria lain dan setia menunggu
kedatanganku, tolong memberi tanda dengan mengikatkan seutas sapu tangan
kuning pada sebuah cabang pohon oak yang tumbuh di depan rumah kita.
Tapi kalau kamu sudah menikah dengan pria lain, kamu tidak perlu memberi
tanda apa-apa. Aku akan berbalik dan meninggalkan rumah kalian.”
Pada suatu senja hari sampailah ia di depan rumah mereka. Ia hampir tak
sanggup menatap ke ranting-ranting pohon oak itu. Dengan segala
kekuatannya dia memandang lurus-lurus ke pohon oak itu. Ia hampir tak
percaya. Ia bukan hanya melihat seutas sapu tangan kuning, melainkan
puluhan sapu tangan kuning yang melambai-lambai kepadanya. Ia segera
masuk ke rumah dan menjumpai isterinya yang setia selamanya.
Kesetiaan adalah kunci keutuhan keluarga. “Aku akan setia kepadamu dalam untung dan malang, saat sehat maupun sakit,” itulah
janji pernikahan suami isteri yang harus selalu diperjuangkan. Keluarga
yang utuh ditentukan oleh kualitas cinta kasih suami isteri.
Yesus mengajak kita untuk menerima tugas dengan setia. Para penggarap
kebun anggur menjadi contoh orang-orang yang tidak setia (Mat 21:33-43).
Mereka menyalahgunakan kepercayaan. Hati mereka jahat dan dipenuhi
nafsu membinasakan sesama. Suami isteri mendapat kepercayaan dari Tuhan
untuk membangun rumah tangga yang bahagia. Tugas ini sangat mulia
sebagai bentuk ikut ambil bagian dalam rencana karya keselamatan Allah.
Mari kita membina keluarga yang utuh dan bahagia karena setia kepada
kehendak Allah. (Willy/Cafe Rohani)
Antifon Komuni (Rat 3:25)
Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.
The Lord is good to those who hope in him, to the soul that seeks him.
Atau (Bdk. 1Kor 10:17)
Karena
roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh sebab
kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.
Though many, we are one bread, one body, for we all partake of the one Bread and one Chalice.