| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 10 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXVII

Jumat, 10 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVII

Kalau kita memohon kepada Tuhan agar Ia mengampuni kita, kita sendiri harus juga mengampuni (St. Polikarpus)
   

Antifon Pembuka (Luk 11:24)

Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak berhimpun bersama Aku, ia menceraiberaikan.

Doa Pagi
      
Allah Bapa yang mahabaik, di dalam Dikaulah kami merasa aman dan tenteram. Bukalah hati kami terhadap Sabda-Mu yang Kauberikan melalui Kitab Suci dan Gereja, serta yang Kaubisikkan ke dalam hati kami. Semoga kami boleh menjadi saksi Injil-Mu dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (3:7-14)
     
     
"Mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama Abraham yang beriman."
      
Saudara-saudara, kalian mengerti bahwa yang disebut anak-anak Abraham ialah mereka yang hidup dari iman. Adapun Kitab Suci sudah tahu sebelumnya, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi berkat iman. Maka Kitab Suci dahulu sudah mewartakan Injil kepada Abraham. "Olehmu segala bangsa akan diberkati."Jadi mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu. Sebaliknya semua orang yang hidup dari pelaksanaan hukum Taurat,berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis, "Terkutuklah orang yang tidak melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam hukum Taurat." Memang tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat. Hal itu jelas, karena "Orang yang benar akan hidup berkat imannya." Padahal dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan perbuatan, sebab tertulis, "Barangsiapa melakukannya, akan hidup karenanya." Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutukkarena kita. Sebab ada tertulis, "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" Yesus Kristus telah melakukan itu, supaya dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
     
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.3-4.5-6)

1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Agung dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.
3. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 12:32)
Sekarang penguasa dunia ini dibuang ke luar, sabda Tuhan; dan bila Aku telah ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang kepada-Ku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:15-26)
    
"Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka Kerajaan Allah sudah datang kepadamu."
       
Sekali peristiwa, setelah Yesus mengusir setan, ada beberapa orang yang berkata, "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, kepala setan." Ada pula yang mencobai Dia dan meminta tanda dari surga. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah, pasti binasa. Dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jika Iblis juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimana mungkin kerajaannya dapat bertahan? Sebab kalian berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusir setan? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya, amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan. Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia mengembara di tempat-tempat yang tandus mencari perhentian; dan karena tidak mendapatnya, ia berkata, 'Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.' Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan tinggal di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
    
Renungan

  
Dari pengalaman sehari-hari, banyak terjadi perpecahan dan pertengkaran, baik dalam keluarga, hubungan antar-anggota keluarga besar atau dalam masyarakat. Orang saling curiga dan was-was. Kedamaian dan ketenteraman pun akhirnya menjauh. Hal demikian ini tentu membuat suasana tidak nyaman. 
 
 Orang-orang di sekitar Yesus pun berlaku demikian. Mereka ada yang percaya kepada kuasa Yesus, ada pula yang menuduh Yesus mengusir setan atas nama Beelzebul. Tuduhan itu justru oleh Yesus dijadikan sebagai sarana pengajaran bagi mereka dan bagi kita saat ini. Yesus berkata, “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?” (Luk 11:17-18a).
 
 Perpecahan tidak membawa kedamaian. Orang-orang yang menuduh Yesus akan kehilangan keselamatan dari pada-Nya. Mereka menuduh Yesus dengan tuduhan palsu sekalipun Yesus telah menunjukkan kebenaran dengan argumen yang tepat dan masuk akal. Bagaimana mungkin setan mengusir setan? Sama saja dengan istilah “jeruk kok minum jeruk!” hal yang sama terjadi dalam kehidupan kita. Apakah kita curiga dan menuduh orang lain, kita sendiri kehilangan persaudaraan dan kebaikan dari orang lain. Bukankah kita sendiri yang rugi, karena relasi antar anggota keluarga rusak?  
 
 Kita mesti berusaha selalu berpandangan optimis dan positif terhadap orang lain, terutama terhadap anggota keluarga. Masing-masing anggota keluarga mesti saling mempercayai dan melihat yang baik dari anggota keluarga yang ada, sehingga terjalin kekeluargaan, kerukunan dan keutuhan. Bila semangat kekeluargaan yang saling memandang positif muncul, rasanya iri hati antar keluarga, rebutan warisan, apalagi saling menyakiti antar keluarga, tidak akan terjadi. Inilah kunci keutuhan keluarga. 
 
 Kemauan untuk selalu berpandangan positif sehingga bisa saling menghargai setiap perbedaan dan menerima masing-masing anggota dengan segala kekurangan dan kelebihannya adalah hal yang penting. Maukah kita melakukan hal ini dalam keluarga kita masing-masing? Maukah kita mewujudkannya juga dalam lingkup yang lebih besar, misalnya dalam paroki kita? (CAFE ROHANI)

Kamis, 09 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXVII

Kamis, 09 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVII
  
“Betapa dahsyatnya kekuatan doa. Semoga kita tidak pernah kehilangan keberanian untuk berkata, 'Tuhan berilah aku damai-Mu.'” (Paus Fransiskus)
   

Antifon Pembuka (Luk 11:13)

Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun, yang meminta kepada-Nya.

Tobat 3

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Pengantara kami di hadapan Bapa. Tuhan, kasihanilah kami.

Engkaulah yang mengajar para murid berdoa dengan memuliakan nama Bapa dan mohon diampuni dosa-dosanya. Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah yang menganjurkan kepada kami, "Mintalah maka kalian akan diberi; carilah, maka kalian akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan." Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pagi


Ya Allah, bukalah mata dan telinga kami bagi-Mu, bagi diri kami sendiri, dan bagi sesama manusia, supaya kami tahu apa yang seharusnya kami mohon, dan supaya hati kami terbuka bagi jawaban-Mu atas doa kami, bahkan kalau jawaban-Mu berbeda dengan apa yang kami harapkan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (3:1-5)
     
   
"Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum atau karena percaya akan pewartaan Injil?"
    
Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah memesona kalian? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan jelas di depanmu? Hanya ini yang ingin kuketahui dari padamu: Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum Taurat? Atau karena percaya akan pewartaan Injil? Adakah kalian sebodoh itu? Kalian telah mulai dengan Roh, maukah kalian sekarang mengakhirinya dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kalian alami sebanyak itu? Masakah sia-sia! Jadi bagaimana sekarang? Tuhan telah menganugerahi kalian Roh dengan berlimpah-limpah dan Ia telah melakukan mukjizat di antara kalian; adakah Ia berbuat demikian karena kalian melakukan hukum Taurat, atau karena kalian percaya akan pewartaan Injil?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya.
Ayat. (Luk 1:69-70.71-72.73-75)
1. Tuhan menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya; seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus.
2. Ia melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sumpah telah diucapkan-Nya kepada Abraham bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita supaya kita terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Anak-Mu.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:5-13)
    
"Mintalah, maka kalian akan diberi."
      
Pada waktu itu, sesudah mengajar para murid berdoa, Yesus bersabda kepada mereka, “Jika di antara kalian ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat dan berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjamilah aku tiga buah roti, sebab seorang sahabatku dalam perjalanan singgah di rumahku, dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya’, masakah ia yang di dalam rumah itu akan menjawab, ‘Jangan mengganggu aku; pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu’. Aku berkata kepadamu: Sekalipun dia tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu, pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu, mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; setiap orang yang mencari, akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu. Bapa manakah di antara kalian, yang memberi anaknya sebuah batu, kalau anak itu minta roti? Atau seekor ular, kalau anaknya minta ikan? Atau kalajengking, kalau yang diminta telur? Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Percayakah kita bahwa doa-doa kita selalu dikabulkan oleh Tuhan? Tentu, pengabulan doa ini menurut cara dan kehendak Tuhan, bukan menurut cara dan kemauan kita. Saya sendiri yakin bahwa setiap doa kita pasti dikabulkan Tuhan dalam salah satu dari ketiga cara ini. Pertama, Tuhan langsung mengabulkan apa yang kita mohon karena apa yang kita mohon sesuai dengan kehendak-Nya. Kedua, Tuhan menunda untuk memberikan apa yang kita mohon karena kita sebenarnya belum siap dan pantas menerimanya. Ia akan memberikan pada saat kita benar-benar siap dan pantas. Hal ini seperti orangtua yang baik, yang menunda untuk membelikan motor dan SIM bagi anaknya yang masih 14 tahun dan baru akan memberikannya pada saat anaknya berusia 17 tahun. Ketiga, Tuhan seolah-olah tidak memberikan yang kita mohon sebab Ia justru memberikan yang lebih baik dari sekedar yang kita mohon. Seperti dalam dua perumpamaan yang disebut Yesus. Memang Ia tidak menyebut bahwa Bapa yang baik selalu memberi ikan atau telur pada anaknya yang meminta, tetapi pasti sang Bapa tidak akan memberinya yang lebih buruk bahkan yang dapat mencelakai anaknya, seperti ular dan kalajengking. Kalau orangtua tahu bahwa anaknya itu alergi ikan dan telur, tentu mereka tidak akan memberikan kendati anaknya meminta. Sebagai gantinya, mereka akan memberikan yang lebih baik, yang sehat dan aman untuk anaknya.

Doa: Tuhan, berilah kami keyakinan yang teguh bahwa Engkau selalu memberikan yang terbaik bagi kami. Amin. -agawpr-

Tuhan, ajarlah kami berdoa

Rabu, 08 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVII



Gal. 2:1-2,7-14; Mzm. 117:1,2; Luk. 11:1-4.

"Tuhan, ajarlah kami berdoa"

Pernahkah kita mengalami kesulitan dalam berdoa atau bahkan tidak bisa berdoa sama sekali? Mungkin kesulitan itu berupa rasa malas untuk berdoa. Atau pada saat kita berdoa, kita tidak tahu apa yang harus kita doakan. Atau juga pada saat kita berdoa, pikiran kita melayang ke mana-mana. Rupanya, para murid pun juga mengalami kesulitan untuk berdoa. Mereka sering menyaksikan Yesus berdoa semalam-malaman, tapi tidak tahu apa yang didoakan-Nya. Maka, suatu saat mereka meminta kepada Yesus, "Tuhan, ajarlah kami berdoa". Dan Yesus dengan senang hati mengajari mereka berdoa. Segera. Tanpa ditunda-tunda. St. Paulus pun menegaskan bahwa sesungguhnya kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa, tetapi Roh Kudus berdoa untuk kita (bdk. Rm 8:26). Oleh karena itu, baiklah setiap kali kita hendak memulai doa-doa kita, kita dengan rendah hati juga memohon kepada Tuhan agar Ia mengajari kita berdoa.

Doa: Tuhan, ajarilah kami berdoa agar kami dapat berdoa dengan sepenuh hati, budi dan badan kami. Amin. -agawpr-

Rabu, 08 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXVII

Rabu, 08 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVII
     
Kesetiaan umat yang dibaptis adalah satu prasyarat yang menentukan untuk pewartaan Injil dan untuk perutusan Gereja di dunia. Supaya berita keselamatan dapat menunjukkan kepada manusia kekuatan kebenaran dan kekuatan sinarnya, ia harus disahkan oleh kesaksian hidup orang Kristen "Kesaksian hidup kristiani sendiri beserta amal baik yang dijalankan dengan semangat adikodrati, mempunyai daya kekuatan untuk menarik orang-orang kepada iman dan kepada Allah" (AA 6). -- Katekismus Gereja Katolik, 2044


Antifon Pembuka (Luk 11:1)

Tuhan, ajarilah kami berdoa, sebagaimana yang diajarkan Yohanes kepada murid-murid-Nya.

Tobat 3

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Pengantara kami di hadapan Bapa. Tuhan, kasihanilah kami.

Engkaulah yang mengajar para murid berdoa dengan memuliakan nama Bapa dan mohon diampuni dosa-dosanya. Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah Imam Agung kami, yang mendamaikan kami dengan Bapa di surga. Tuhan, kasihanilah kami.
  
Doa Pagi
  

Ya Allah, Putra-Mu telah memperkenalkan Engkau sebagai Bapa Kami. Ia juga mengajari kami bagaimana caranya berdoa. Semoga kami semakin menjadi pendoa yang tekun. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (2:1-2.7-14)
 
   
"Mereka melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku."
   
Saudara-saudara, empat belas tahun setelah dipilih Tuhan, aku pergi ke Yerusalem bersama dengan Barnabas, dan Titus pun kubawa serta. Aku pergi ke sana berdasarkan suatu pernyataan. Di sana aku membentangkan Injil yang kuberitahukan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, jangan sampai dengan percuma aku telah berusaha. Pada kesempatan itu aku berbicara tersendiri dengan orang-orang yang terpandang. Mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan pemberitaan Injil bagi orang-orang tak bersunat, sama seperti kepada Petrus bagi orang-orang bersunat; maka mereka menjadi yakin. Sebab sebagaimana Tuhan telah memberi Petrus kekuatan untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, demikian pula Ia memberi aku kekuatan untuk menjadi rasul bagi orang-orang yang tak bersunat. Mereka pun menjadi yakin mengenai kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku. Maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan daku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan. Semua setuju bahwa kami pergi kepada orang-orang yang tak bersunat, sedangkan mereka kepada orang-orang yang bersunat. Mereka hanya minta agar kami tetap mengingat orang-orang miskin; dan hal itu sungguh-sungguh kuusahakan. Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku terus terang menentang dia, karena ia salah. Sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat. Tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat. Juga orang-orang Yahudi lain ikut berlaku munafik seperti dia, sehingga Barnabas sendiri terseret oleh kemunafikan mereka. Aku melihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil. Maka aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua, "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 827.
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1bc.2)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak; dalam roh itu kita akan berseru, 'Abba, ya Bapa.'

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:1-4)
  
"Tuhan, ajarilah kami berdoa."
    
Pada waktu itu Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya, "Tuhan, ajarlah kami berdoa sebagaimana Yohanes telah mengajar murid-muridnya." Maka Yesus berkata kepada mereka, "Bila kalian berdoa, katakanlah: 'Bapa, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu. Berilah kami setiap hari makanan yang yang secukupnya, dan ampunilah dosa kami sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan

    
Apa yang melatarbelakangi permohonan para murid agar Yesus mengajar mereka berdoa? Tidak lain adalah tindakan Yesus ketika “pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat” (Luk 11:1a). “Ketika Ia berhenti berdoa,” demikian Lukas menulis dalam Injilnya, “berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: Tuhan, ajarilah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-murid-Nya” (ay. 1b). Ayat ini penting untuk kita perhatikan.

Ada apa dengan doa Yesus sehingga mereka terdorong untuk berdoa dari pada-Nya? Tentu ada hal yang menarik, sehingga seorang dari murid-murid Yesus itu minta untuk diajar berdoa. Hanya doa yang hidup dalam kemesraan relasi dengan Allah, itulah yang mampu membuat orang lain tertarik untuk berdoa.

Sebenarnya doa tidak dapat dipelajari seperti orang belajar ilmu. Doa itu bukan suatu metode yang dapat dikuasai melalui banyak latihan. Doa adalah hubungan dengan Allah yang bertumbuh makin mesra sehingga menjadi sesuatu yang hidup. Itulah sebabnya Yesus mengajar para murid-Nya agar doa dimulai dengan menyapa Allah sebagai Bapa. “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu,” kata Yesus pada awal pengajaran-Nya. Justru karena Yesuslah, kita boleh mengenal dan menyapa Allah sebagai Bapa. Selain itu, karena Roh-Nya memperkenalkan Bapa kepada kita (Katekismus Gereja Katolik, 2779), sehingga kita dapat menghayati hubungan anak-Bapa dengan Allah Bapa di surga.

Doa yang benar tidak bersemangatkan kepentingan diri sendiri. Seperti halnya semua hubungan atau percakapan yang sehat menaruh perhatian pada semua pihak, demikian pula seharusnya isi doa. Itu sebabnya doa yang Yesus ajarkan ini memberi perhatian baik kepada kepentingan Allah maupun kepada kepentingan kita. Kepentingan Allah didahulukan bukan karena kepentingan kita tidak penting, tetapi justru supaya kita menyadari betapa besar kasih dan perhatian Bapa kepada kita. Prinsip dan kerangka pemikiran doa yang Yesus ajarkan ini patut membentuk pula kehidupan doa kita, entah pribadi, entah bersama dalam keluarga atau komunitas.

Ingatlah bahwa bila Yesus berkenan mengajar kita berdoa, pasti Bapa berkenan menerima doa-doa kita. CAFE ROHANI
       
"Hendaklah semangat patuh dan ingkar diri menjadi senjatamu." (St. Ignatius dari Antiokhia)

Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.

Selasa, 7 Oktober 2014
Peringatan Wajib. SP Maria, Ratu Rosario
 

Gal. 1:13-24; Mzm. 139:1-3,13-14ab,14c-15; Luk. 10:38-42.
 
"Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
 
Aktif melakukan berbagai macam pelayanan seperti yang dilakukan oleh Marta, tentu baik. Namun tidak kalah baiknya, duduk dalam diam untuk mendengarkan Tuhan seperti yang dilakukan Maria. Bahkan Yesus mengatakan bahwa pilihan Maria itu yang terbaik. Tentu hal ini tidak boleh kita jadikan sebagai alat pembenaran untuk tidak bekerja dan berusaha tetapi hanya berdoa dan membaca Kitab Suci saja. Keduanya, baik keaktifan dalam melayani maupun keheningan dalam doa dan mendengarkan sabda Tuhan, harus seimbang. Nah, di bulan Oktober ini, di mana Gereja menjadikannya sebagai bulan rosario, baiklah kalau kita meluangkan waktu untuk berdoa rosario setiap hari. Di tengah kesibukan akan pekerjaan dan pelayanan kita, kita sempatkan diri untuk berdoa bersama Bunda Maria, merenungkan misteri-misteri Tuhan kita Yesus Kristus, baik kelahiran-Nya, karya-Nya, sengsara dan wafat-Nya, maupun kebangkitan-Nya. Semoga, melalui dan bersama Bunda Maria, kita semakin bersatu dengan Kristus. "Per Mariam ad Iesum" (Melalui Maria, kita sampai kepada Kristus).

Doa: Bunda Maria, ajarilah dan bantulah kami untuk semakin bersatu dengan Kristus, Putramu, sehingga kami senantiasa mendapatkan kekuatan baru untuk bekerja dan melayani. Amin. -agawpr-

Selasa, 07 Oktober 2014 Peringatan Wajib SP. Maria, Ratu Rosario

Selasa, 07 Oktober 2014
Peringatan Wajib SP. Maria, Ratu Rosario

“Wanita Mulia dan Surgawi, Majikan, Ratu, lindungi dan jagalah saya di bawah sayapmu, supaya jangan Setan, penabur kehancuran, berkuasa atasku, supaya jangan musuh jahatku berjaya atasku.
" St. Ephraim (306-373 AD, - Diterjemahkan dari St. Ephraim, Oratio ad Ssmam Dei Matrem; Opera omnia, Ed. Assemani, t. III (graece), Romae, 1747, p. 546.)
     
Antifon Pembuka (bdk. Luk 1:28.42)
 
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu.
  
Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Blessed are you among women and blessed is the fruit of your womb.

   
Pengantar


Hari ini Gereja Katolik merayakan Peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Peristiwa besar yang melatarbelakangi penetapan tanggal 7 Oktober sebagai tanggal Peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Rosario adalah peristiwa kemenangan pasukan Kristen dalam pertempuran melawan pasukan Islam Turki. Menghadapi pertempuran ini Paus Pius V menyerukan agar seluruh umat berdoa Rosario untuk memohon perlindungan Santa Perawan Maria atas Gereja. Doa umat itu ternyata dikabulkan Tuhan. Pasukan Kristen dibawah pimpinan Don Johanes dari Austria berhasil memukul mundur pasukan Turki di Lepanto pada tanggal 7 Oktober 1571. Sebagai tanda syukur Paus Pius V (1566-1572) menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai hari pesta Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Kemudian Paus Klemens IX (1667-1669) mengukuhkan pesta ini bagi seluruh Gereja di dunia. Dan Paus Leo XIII (1878-1903) lebih meningkatkan nilai perayaan ini dengan menetapkan seluruh bulan Oktober sebagai Bulan Rosario untuk menghormati Santa Perawan Maria.

Tobat 3

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Sabda Bapa yang menjadi manusia, membangkitkan iman, harapan, serta cinta kasih. Tuhan, kasihanilah kami.

Engkaulah Sabda Bapa yang mengajari kami menemukan cara pengabdian yang sesuai dengan kehendak Bapa. Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah Sabda Bapa yang mengingatkan kami akan pentingnya mencari Kerajaan Surga terlebih dahulu. Tuhan, kasihanilah kami.
   

Doa Pagi

  
Allah yang Mahabaik, kami bersyukur atas iman yang telah Engkau tanam dalam hati kami. Kami mohon, bukalah hati kami agar siap sedia menerima kehadiran-Mu yang senantiasa membawa berkah bagi kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
     
Bacaan-bacaan dan Mazmur Tanggapan dari hari biasa, atau dari Rumus Umum SP. Maria, misalnya: Kis 1:12-14; MT Luk 1:46-47.48-49.50-51.52-53.54-55; R: Berbahagialah engkau, Perawan Maria, karena engkau telah mengandung Putra Bapa kekal, atau: alleluya; -- Luk 1:26-38
      
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (1:13-24)
       
"Allah berkenan menyatakan Anak-Nya dalam diriku agar aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa."
      
Saudara-saudara, kalian tentu telah mendengar tentang hidupku dalam agama Yahudi dulu. Tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya. Dalam agama Yahudi itu aku jauh lebih maju dari banyak teman sebaya di antara bangsaku, karena aku sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku. Tetapi Allah telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh karena kasih karunia-Nya. Ia berkenan menyatakan Anak-Nya dalam diriku, agar aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa lain. Pada waktu itu sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia. Aku juga tidak pergi ke Yerusalem untuk mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku. Tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik. Baru tiga tahun kemudian aku pergi ke Yerusalem untuk menemui Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya. Tetapi rasul-rasul yang lain tak seorang pun yang kulihat, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus. Di hadapan Allah kutegaskan: Apa yang kutulis kepadamu ini benar, aku tidak berdusta. Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan Kilikia. Tetapi aku tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea. Mereka hanya mendengar, bahwa orang yang dahulu menganiaya mereka sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya. Dan mereka memuliakan Allah karena aku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15; R:13b)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku. Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan atau berbaring segala jalanku Kaumaklumi.
2. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandunagn ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku; ajaiblah apa yang Kaubuat.
3. Jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:38-42)
    
"Marta menerima Yesus di rumahnya. Maria telah memilih bagian yang terbaik."
      
Dalam perjalanan ke Yerusalem Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria itu duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan sabda-Nya. Tetapi Marta sangat sibuk melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli, bahwa saudariku membiarkan daku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Yesus menjawabnya, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan


Paus Yohanes Paulus II dalam Anjuran Apostolik di Gereja di Asia (Ecclesia in Asia) mengatakan bahwa semakin umat berakar kuat dalam pengalaman akan Allah, semakin umat dapat dipercaya untuk mewartakan Kerajaan Allah. Hal itu terjadi, antara lain dari kesetiaan mendengarkan Sabda Allah, doa dan kontemplasi. Jantung Gereja yang khas harus diletakkan pada kontemplasi akan Yesus Kristus. Perutusan itu aksi yang kontemplatif dan kontemplasi yang aktif. Oleh karena itu, seorang murid yang tidak mempunyai pengalaman akan Allah dalam doa dan kontemplasi tidak akan banyak menumbuhkan, baik hidup rohani maupun karya misioner (EA, 23).

Lewat Injil hari ini Yesus mengundang kita untuk melihat roh apa yang menggerakkan hidup dan karya kita. Ketika Yesus datang ke rumah Maria dan Marta, Maria memilih duduk dekat kaki Yesus dan mendengarkan Sabda-Nya. Sedangkan Marta memilih untuk pergi ke dapur, mempersiapkan sesuatu untuk dihidangkan bagi Yesus. Ia mau memberikan pelayanan yang terbaik bagi Sang Tamu agung, yaitu Yesus sampai akhirnya Marta menjadi gelisah dan telah dikuatirkan oleh banyak perkara. Ia menganggap Maria, saudarinya, tidak berbuat apa-apa. Padahal, Maria telah memilih bagian yang terbaik.

Sebetulnya, tindakan Marta tidak dipuji namun juga tidak diremehkan. Yesus hanya menantang Marta untuk meninjau kembali apa yang harus diutamakan. Marta diingatkan bahwa tanpa keterikatan pada Yesus, pelayanannya bisa bukan merupakan sebuah ungkapan kasih yang sehat dan sejati.

Seluruh Injil menampilkan kepada kita perintah ganda. Pertama, cinta kepada Tuhan yang bisa diungkapkan dengan beberapa hal. Misalnya, ketekunan mendengarkan Sabda-Nya dan kesetiaan dalam doa. Kedua, cinta kepada sesama yang bisa kita ungkapkan dengan memberi perhatian dan pelayanan kepada sesama.

Hari ini kita diundang untuk membangun relasi cinta dengan Tuhan. Kita diajak untuk mendengarkan Sabda-Nya. Kita disadarkan bahwa doa menjadi jalan yang cocok untuk melaksanakan hal itu. Kontemplasi menjadi cara yang pas untuk menjalin ikatan yang mesra dengan Yesus. Pelayanan kita harus mengalir dari doa. Karya kita harus lahir dari relasi dengan Yesus. Aksi harus muncul dari kontemplasi. (CAFE ROHANI)

Antifon Komuni (Luk 1:31)
    
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

Behold, you will conceive in your womb and bear a son, and you shall name him Jesus.

Syarat untuk memperoleh hidup kekal

Senin, 06 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVII
 

Gal. 1:6-12; Mzm. 111:1-2,7-8,9,10c; Luk. 10:25-37

 "Pergilah, dan perbuatlah demikian!" 

Dinamika kisah dalam Injil ini sangat menarik. Diawali dengan pertanyaan seorang ahli Taurat kepada Yesus tentang syarat untuk memperoleh hidup yang kekal. Orang itu sendiri kemudian menjawab dengan jawaban yang dibenarkan oleh Yesus. Syarat untuk memperoleh hidup kekal adalah dengan mengasihi Tuhan dan sesama. Namun, si penanya belum merasa jelas sehingga perlu diberi contoh konkret. Mengasihi Tuhan dan sesama bukanlah dua hal yang terpisah tetapi berkaitan erat. Bukan seperti yang dilakukan imam dan lewi, yang mungkin karena mereka harus segera berdoa dan melaksakan ritual keagamaan lalu mengabaikan orang yang menderita. Tetapi seperti orang Samaria yang tentu juga punya kepentingan tetapi ketika melihat orang menderita, hatinya tergerak oleh belas kasihan lalu memolongnya. Dialah figur orang yang mengasihi Tuhan dan sesama. Injil lalu diakhiri dengan perintah tegas dari Yesus, "Pergilah, dan perbuatlah demikian!" Jadi, untuk memperoleh hidup yang kekal, kita harus mampu menjadi sesama yang baik bagi setiap orang, terutama bagi yang menderita. Kita tidak cukup hanya berdoa dan beribadah tetapi juga harus beramal kasih, seperti yang dilakukan oleh orang Samaria tersebut.
    
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menjadi sesama yang baik, yakni yang selalu tergerak oleh belas kasihan untuk menolong sesama kami yang menderita. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy