Jumat, 10 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVII
Kalau kita memohon kepada Tuhan agar Ia mengampuni kita, kita sendiri harus juga mengampuni (St. Polikarpus)
Antifon Pembuka (Luk 11:24)
Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak berhimpun bersama Aku, ia menceraiberaikan.
Doa Pagi
Allah
Bapa yang mahabaik, di dalam Dikaulah kami merasa aman dan tenteram.
Bukalah hati kami terhadap Sabda-Mu yang Kauberikan melalui Kitab Suci
dan Gereja, serta yang Kaubisikkan ke dalam hati kami. Semoga kami boleh
menjadi saksi Injil-Mu dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (3:7-14)
"Mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama Abraham yang beriman."
Saudara-saudara,
kalian mengerti bahwa yang disebut anak-anak Abraham ialah mereka yang
hidup dari iman. Adapun Kitab Suci sudah tahu sebelumnya, bahwa Allah
membenarkan orang-orang bukan Yahudi berkat iman. Maka Kitab Suci dahulu
sudah mewartakan Injil kepada Abraham. "Olehmu segala bangsa akan
diberkati."Jadi mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama-sama
dengan Abraham yang beriman itu. Sebaliknya semua orang yang hidup dari
pelaksanaan hukum Taurat,berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis,
"Terkutuklah orang yang tidak melakukan segala sesuatu yang tertulis
dalam hukum Taurat." Memang tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan
Allah karena melakukan hukum Taurat. Hal itu jelas, karena "Orang yang
benar akan hidup berkat imannya." Padahal dasar hukum Taurat bukanlah
iman, melainkan perbuatan, sebab tertulis, "Barangsiapa melakukannya,
akan hidup karenanya." Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum
Taurat dengan jalan menjadi kutukkarena kita. Sebab ada tertulis,
"Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" Yesus Kristus telah
melakukan itu, supaya dalam Dia berkat Abraham sampai kepada
bangsa-bangsa bukan Yahudi, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang
telah dijanjikan itu.Demikianlah sabda TuhanU. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.3-4.5-6)1.
Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan
orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan
Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.2. Agung
dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya.
Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu
pengasih dan penyayang.3. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.Bait Pengantar InjilRef. AlleluyaAyat. (Yoh 12:32) Sekarang
penguasa dunia ini dibuang ke luar, sabda Tuhan; dan bila Aku telah
ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang kepada-Ku.Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:15-26)
"Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka Kerajaan Allah sudah datang kepadamu."
Sekali
peristiwa, setelah Yesus mengusir setan, ada beberapa orang yang
berkata, "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, kepala setan." Ada
pula yang mencobai Dia dan meminta tanda dari surga. Tetapi Yesus
mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Setiap kerajaan yang
terpecah-pecah, pasti binasa. Dan setiap rumah tangga yang
terpecah-pecah, pasti runtuh. Jika Iblis juga terbagi-bagi dan melawan
dirinya sendiri, bagaimana mungkin kerajaannya dapat bertahan? Sebab
kalian berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi
jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah
pengikut-pengikutmu mengusir setan? Sebab itu merekalah yang akan
menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka
sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang
kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya, amanlah segala miliknya.
Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan
mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang
diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Barangsiapa tidak
bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak mengumpulkan bersama
Aku, ia mencerai-beraikan. Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia
mengembara di tempat-tempat yang tandus mencari perhentian; dan karena
tidak mendapatnya, ia berkata, 'Aku akan kembali ke rumah yang telah
kutinggalkan itu.' Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih
tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain
yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan tinggal di situ. Maka
akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Dari
pengalaman sehari-hari, banyak terjadi perpecahan dan pertengkaran, baik dalam
keluarga, hubungan antar-anggota keluarga besar atau dalam masyarakat. Orang
saling curiga dan was-was. Kedamaian dan ketenteraman pun akhirnya menjauh. Hal
demikian ini tentu membuat suasana tidak nyaman.
Orang-orang di sekitar Yesus pun berlaku
demikian. Mereka ada yang percaya kepada kuasa Yesus, ada pula yang menuduh
Yesus mengusir setan atas nama Beelzebul. Tuduhan itu justru oleh Yesus
dijadikan sebagai sarana pengajaran bagi mereka dan bagi kita saat ini. Yesus
berkata, “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah
tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi
dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?” (Luk
11:17-18a).
Perpecahan tidak membawa kedamaian.
Orang-orang yang menuduh Yesus akan kehilangan keselamatan dari pada-Nya.
Mereka menuduh Yesus dengan tuduhan palsu sekalipun Yesus telah menunjukkan
kebenaran dengan argumen yang tepat dan masuk akal. Bagaimana mungkin setan
mengusir setan? Sama saja dengan istilah “jeruk kok minum jeruk!” hal yang sama
terjadi dalam kehidupan kita. Apakah kita curiga dan menuduh orang lain, kita
sendiri kehilangan persaudaraan dan kebaikan dari orang lain. Bukankah kita
sendiri yang rugi, karena relasi antar anggota keluarga rusak?
Kita mesti berusaha selalu berpandangan
optimis dan positif terhadap orang lain, terutama terhadap anggota keluarga.
Masing-masing anggota keluarga mesti saling mempercayai dan melihat yang baik
dari anggota keluarga yang ada, sehingga terjalin kekeluargaan, kerukunan dan
keutuhan. Bila semangat kekeluargaan yang saling memandang positif muncul,
rasanya iri hati antar keluarga, rebutan warisan, apalagi saling menyakiti antar
keluarga, tidak akan terjadi. Inilah kunci keutuhan keluarga.
Kemauan untuk selalu berpandangan positif
sehingga bisa saling menghargai setiap perbedaan dan menerima masing-masing
anggota dengan segala kekurangan dan kelebihannya adalah hal yang penting.
Maukah kita melakukan hal ini dalam keluarga kita masing-masing? Maukah kita
mewujudkannya juga dalam lingkup yang lebih besar, misalnya dalam paroki kita?
(CAFE ROHANI)