| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan

Selasa, 14 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVIII

      
Gal. 4:31b - 5:6; Mzm. 119:41,43,44,45,47,48; Luk. 11:37-41.
 
"Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan"
  
Kapan pun kita mengundang Yesus untuk datang dan masuk dalam kehidupan kita, Ia selalu berkenan hadir. Ia memang berinkarnasi dan hadir di dunia ini untuk kita. Jangankan kita yang mengundang-Nya, wong diundang oleh orang Farisi yang seringkali memusuhi, mencobai dan menjebak serta mencari-cari kesalahan-Nya saja, Yesus tetap berkenan hadir. Oleh karena itu, sebagaimana Tuhan juga senantiasa mengundang kita dan menghidangkan jamuan Tubuh dan Darah-Nya sendiri dalam perjamuan Ekaristi (lihat: Renungan Minggu lalu), marilah kita juga tidak ragu-ragu untuk mengundang-Nya hadir dalam setiap peristiwa kehidupan kita. Liturgi Ibadat Harian selalu mengajak kita untuk mengawali setiap doa, baik di pagi, siang, sore maupun malam hari dengan seruan, "O Dio, vieni a salvarmi. Signore, vieni presto in mio aiuto. Gloria ...". Seruan ini diterjemahkan dalam Ibadat Harian kita menjadi "Ya Allah, bersegeralah menolong Aku. Tuhan perhatikanlah hamba-Mu. Kemuliaan ...". Sebenarnya, terjemahan tekstualnya adalah "Ya Tuhan, datanglah untuk menyelamatkan aku. Tuhan, datanglah segera sebagai penolongku".
 
Doa: Ya, Tuhan datanglah selalu dalam setiap peristiwa hidup kami agar kami senantiasa mengalami pertolongan dan penyelamatan-Mu. Amin. agawpr-
 

Selasa, 14 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXVIII

Selasa, 14 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVIII
   
“Semua norma yang berhubungan dengan hal-hal liturgi, yang sesuai dengan hukum telah ditetapkan oleh sebuah Konferensi Uskup untuk wilayahnya, harus dihadapkan kepada Kongregasi Ibadat dan Tata-tertib Sakramen untuk diberi recognitio. Tanpa recognitio itu, semua norma itu tidak mempunyai kekuatan hukum.” (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 28)
   

Antifon Pembuka (Mzm 119:41)
   
Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan, keselamatan karya-Mu itu sesuai dengan janji-Mu.

Doa Pagi


Ya Allah, dalam diri Putra-Mu kami selalu mengalami betapa besar cinta-Mu kepada kami. Kami mohon, jiwailah kami dengan roh cinta kasih-Mu agar kami dapat mencintai Engkau dan sesama secara nyata, baik dalam pikiran, perkataan, maupun tindakan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (4:31b-5:6)
        
      
"Sunat tidak berarti sama sekali; yang berarti hanyalah iman yang bekerja melalui cinta kasih."
        
Saudara-saudara, kita bukanlah anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau tunduk lagi di bawah kuk perhambaan. Sesungguhnya aku, Paulus, berkata kepadamu, ‘Jika kalian menyunatkan diri, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. Sekali lagi kukatakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. Kalian lepas dari Kristus, jika kalian mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kalian hidup di luar kasih karunia! Sebab oleh Roh dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan. Sebab bagi orang yang ada dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat sama sekali tidak mempunyai arti. Yang berarti hanyalah iman yang bekerja oleh kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:41.43-45.47.48)
1. Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan, keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu.
2. Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.
3. Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.
4. Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
5. Aku hendak bergembira dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu.
6. Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:37-41)
      
"Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih."
       
Pada suatu ketika, selesai mengajar, Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan. Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
    
Renungan

      
   Ada seorang peneliti gejala sosial yang menyimpulkan bahwa karakter utama bangsa kita adalah “hipokrit”. Artinya, suka menyembunyikan suatu kebenaran dengan memakai kata indah dan atau kalimat terselubung, sehingga berbeda jauh dengan kenyataannya. Misalnya, “Satu rupiah korupsi, gantung A di tiang Monas.” Atau, “Aku tidak tahu proyek Hambalang.”

Sikap kejiwaan tersebut membawa kita menjadi manusia munafik. Ciri-cirinya, apabila berkata-kata ia berdusta, bila berjanji ia mengingkari, “plin-plan” dan bila mendapat amanah atau kepercayaan ia mengkhianatinya. Di samping itu, ia suka “cari muka”, serta sibuk menilai orang lain dan lupa akan kualitas dirinya. Seorang dapat jatuh dalam dosa kemunafikan bila, mulutnya keluar kata-kata pedas, nalurinya iri hati, pikirannya negatif melulu.
   
Dalam Injil Luk 11:37-41, Yesus mengecam segala bentuk kemunafikan (Luk 11:37-45). Intinya, Ia mengkritik praktik beragama kaum Farisi dan ahli-ahli Taurat yang sering justru menjauhkan mereka dari Allah Yahweh. Kritik Yesus berisi enam kecaman yang ditujukan kepada kaum Farisi pada umumnya (ay. 42.43.44) dan tiga “celaka” mengarah khusus kepada para ahli Taurat yang merupakan kelompok orang Farisi (ay. 46.47.52). peringatan Yesus berbunyi, “Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat...” (Luk 20:45-47), atau “Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat.... (Mrk 12:38-40).

Yesus diundang oleh seorang Farisi untuk perjamuan makan di rumahnya (ay. 39-41). Tanpa cuci tangan terlebih dahulu, Yesus makan. Tindakan Yesus ini membuat orang Farisi heran (ay. 38). Aturan mencuci tangan ini tidak ada dalam hukum Taurat, tetapi ditambahkan sebagai tradisi nenek moyang. Walaupun tuan rumah diam tanpa berkomentar, tetapi Yesus berkomentar, “Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan” (ay. 39). Artinya, bagian luar dan dalam harus sama bersihnya; lahiriah dan batiniah harus sama bersihnya, alias tidak munafik.

Alangkah indahnya dalam berbangsa dan bernegara bila tidak terselip kemunafikan; apabila dalam keluarga tidak ada dusta di antara mereka.

CAFE ROHANI

Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda

Senin, 13 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVIII
    

Gal. 4:22-24,26-27,31 - 5:1; Mzm. 113:1-2,3-4,5a,6-7; Luk. 11:29-32.
    
"Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda"
    
Kemampuan untuk membaca dan menerapkan tanda itu sangat penting. Dalam membaca, misalnya, kita harus memperhatikan tanda-tanda baca yang ada dalam teks supaya kita bisa membaca dengan benar dan menangkap atau menyampaikan isi tulisan dengan baik. Dalam berkendara, kita juga harus memperhatikan tanda-tanda lalu lintas supaya aman dan selamat. Namun, rupanya banyak orang sering tidak memperhatikan tanda-tanda yang ada, atau lebih parahnya mengangap bahwa tanda-tanda tersebut tidak ada. Maka, banyak orang tidak membaca dengan benar. Banyak juga terjadi kecelakaan lalu lintas. Demikian pula halnya relasi kita dengan Tuhan. Kadang atau sering, kita bertanya: Apa tandanya kalau Tuhan mencintai saya? Apa tandanya kalau Tuhan itu ada? Padahal Tuhan telah dan selalu memberikan tanda untuk itu. Bukan pada tempatnya, kita bertanya seperti itu. Sebaiknya kita cukup memohon dengan rendah hati kepada Tuhan agar kita dimampukan untuk semakin peka menangkap tanda-tanda yang Iaberikan kepada kita dan menyikapi atau memperkalukan tanda-tanda tersebut dengan bijaksana.

Doa: Tuhan, berilah kami kepekaan untuk menangkap dan memahami tanda-tanda serta peringatan-peringatan yang Kauberikan dan berilah kami kebijaksanaan untuk menyikapinya. Amin. -agawpr-

Senin, 13 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXVIII

Senin, 13 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVIII
    
"Ekaristi adalah Sakramen Kasih. Ia menunjukkan kasih; Ia menghasilkan kasih." —St. Thomas Aquinas

  
Antifon Pembuka (Gal 5:1)
 
Kristus telah memerdekakan kita supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan lagi di bawah perhambaan.
 
Doa Pagi

 
Allah Bapa kami, dengan pengantaraan Yesus Putra-Mu, Engkau telah memanggil semua orang agar bertobat dan percaya kepada Injil. Kami mohon, jauhkanlah kami dari dosa-dosa, berilah kami keberanian untuk menanggapi panggilan-Mu dan menempuh jalan yang ditunjukkan oleh Yesus, Putra-Mu, Tuhan kami. Amin.
 
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (4:22-24.26-27.31-5:1)
        
      
"Kita ini bukanlah anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita merdeka."
      
Saudara-saudara, ada tertulis bahwa Abraham mempunyai dua orang anak, seorang dari wanita yang menjadi hambanya dan seorang dari wanita yang merdeka. Tetapi anak dari wanita yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging, dan anak dari wanita yang merdeka itu oleh karena janji. Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua wanita itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari Gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, yaitu Hagar. Tetapi yang lain adalah Yerusalem surgawi, yaitu wanita yang merdeka, ibu kita. Karena ada tertulis, "Bersukacitalah, hai wanita mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai wanita yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab wanita yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai anak lebih banyak daripada yang bersuami." Karena itu, Saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak dari wanita hamba melainkan anak-anak dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan tunduk lagi di bawah perhambaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 113:1-2.3-4.5a.6-7)
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)
    
"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."
    
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Yunus!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
     
Renungan

   

Kita manusia kadang-kadang selalu menguji Tuhan dengan minta tanda-tanda yang gampang dilihat atau didengar. Namun, kadang-kadang kita tidak peka melihat bahwa setiap hari Tuhan sudah memberi tanda dengan menyertai hidup kita. Injil hari ini mempertegas hal itu. Yesus sudah selalu bersama mereka dan melakukan banyak perbuatan ajaib, namun orang di sekitarnya menagih untuk melihat tanda-tanda bahwa Yesus adalah Juruselamat yang dijanjikan.

Semoga kita semakin hari semakin mampu melihat bahwa Allah sungguh hadir dalam hidup kita dengan caranya yang ajaib dan tak terduga. Bahkan lewat peristiwa-peristiwa sederhana, lewat orang-orang yang hadir dalam hidup kita pun Tuhan menunjukkan kehendak-Nya.

Tuhan, bukalah mata hatiku untuk mampu melihat Engkau dalam setiap peristiwa hidupku. Amin.
  
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih

Minggu, 12 Oktober 2014
Hari Minggu Biasa XXVIII

Yes. 25:6-10a; Mzm. 23:1-3a,3b -4,5,6; Flp. 4:12-14,19-20; Mat. 22:1-14

"Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih"
(Mohon Injil dibaca lengkap)

Kalau kita suatu saat diundang oleh salah seorang tokoh untuk hadir dalam perjamuan yang diadakannya, biasanya kita sangat senang. Apalagi kalau tokoh tersebut adalah orang yang terkenal baik, bukan sekedar pejabat yang mendapatkan jabatannya karena suap dan berbagai trik buruk lainnya. Dalam hati, kita merasa berharga dan tersanjung sehingga untuk menghadiri undangan tersebut, kita mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan pada hari "H" kita akan hadir dengan penampilan yang terbaik. Namun, rupanya hal itu kadang/sering tidak terjadi atau tidak kita buat dalam menanggapi undangan perjamuan dari Tuhan. Berbagai macam alasan kita buat untuk tidak hadir memenuhi undangan-Nya untuk merayakan Ekaristi, berdoa, membaca dan merenungkan Kitab Suci, serta berbagai macam kegiatan Gereja seperti pendalaman iman, pertemuan adven dan prapaskah, atau rosario yang di bulan Oktober ini banyak lingkungan mengadakannya setiap hari. Tentu, dari semuanya itu, yang paling penting dan sungguh-sungguh merupakan perjamuan adalah Ekaristi, di mana Tuhan menyediakan hidangan istimewa bagi kita, yakni Tubuh dan Darah-Nya sendiri. Aneh ya, kita itu. Lha diundang oleh tetangga atau tokoh yang kita anggap penting dalam masyarakat saja, kita semangat untuk datang. Bahkan, kita tidak hanya datang begitu saja, tetapi juga membawa amplop sumbangan yang isinya tidak sedikit. Tetapi ketika Tuhan yang mengundang, kita malah abai, boro-boro menyiapkan persembahan. Ssssst (tidak usah dijawab), kira-kira besar mana ya isi amplop sumbangan kita dibanding kolekte/persembahan kita? Jangan-jangan kita tidak lagi menganggap Tuhan itu penting dalam hidup kita.
    
Doa: Tuhan, Engkau selalu mengundang kami dan menyediakan hidangan istimewa di altar kudus-Mu. Semoga kami tidak pernah mengabaikan undangan-Mu. Amin. -agawpr-

Berpakaian Pantas


Minggu, 12 Oktober 2014 Hari Minggu Biasa XXVIII

Minggu, 12 Oktober 2014
Hari Minggu Biasa XXVIII
  
Sekali orang telah menerima damai Kristus, ia akan mudah menyelamatkan jiwanya dan mengusahakan keutamaan. (St. Sirilus dari Aleksandria)

  
Antifon Pembuka (Mzm 130:3-4)
   
Jika Engkau menghitung-hitung kesalahan, ya Tuhan, siapakah dapat bertahan? Tetapi, Engkau suka mengampuni, ya Allah Israel.

If you, O Lord, should mark iniquities, Lord, who could stand? But with you is found forgiveness, O God of Israel.

Si iniquitates observaveris Domine, Domine quis sustinebit? quia apud te propitiatio est, Deus Israel.
 
Doa Pagi
   
Ya Allah, kami mohon semoga rahmat-Mu senantiasa mendahului dan mengikuti kami serta membuat kami tidak kenal lelah untuk melakukan yang baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
  
Bacaan dari Kitab Yesaya (25:6-10a)
                   
"Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang."
                  
Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, suatu jamuan dengan anggur yang tua benar, suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tuaa yang disaring endapannya. Di atas gunung ini Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Tuhan Allah akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada waktu itu orang akan berkata, "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya!" Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul:lh.6cd)
1. Tuhanlah gembalaku aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu itulah yang menghibur daku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau menguapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku di sepanjang umur hidupku. Aku akan berdiam di dalam rumah Tuhan sepanjang segala masa.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (4:12-14.19-20)
       
"Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
       
Saudara-saudara, aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku. Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Ef 1:17-18)
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata hati kita supaya kita memahami pengharapan yang terkandung dalam panggilan kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:1-14)
      
"Undanglah setiap orang yang kalian jumpai ke pesta nikah ini"
        
Pada suatu ketika Yesus berbicara kepada para imam kepala dan pemuka rakyat dengan memakai perumpamaan. Ia bersabda, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan nikah itu tetapi mereka tidak mau datang. Raja itu menyuruh pula hamba-hamba lain dengan pesan, 'Katakanlah kepada para undangan: Hidanganku sudah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih. Semuanya telah tersedia. Datanglah ke perjamuan nikah ini.' Tetapi para undangan itu tidak mengindahkannya. Ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap para hamba itu, menyiksa dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu. Ia lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Kemudian ia berkata kepada para hamba, 'Perjamuan nikah telah tersedia, tetapi yang diundang tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kalian jumpai di sana ke perjamuan nikah ini. Maka pergilah para hamba dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan nikah itu dengan tamu. Ketika raja masuk hendak menemui para tamu, ia melihat seorang tamu yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya, 'Hai Saudara, bagaimana Saudara masuk tanpa berpakaian pesta?' Tetapi orang itu diam saja. Maka raja lalu berkata kepada para hamba, 'Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap; di sana akan ada ratap dan kertak gigi.' Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan
      
Menghadiri pesta nikah bukan hal baru dalam masyarakat kita. Bahkan akan merasa bersalah apabila ada seorang sahabat menikah dan kita tidak bisa hadir dalam pesta nikahnya. Dalam Injil hari ini difirmankan, “Kerajaan Surga seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah untuk anaknya.” Ungkapan ini kiranya mengantar kita kepada pemahaman bahwa menghadiri “perjamuan nikah” bukan hanya sekadar hadir dalam resepsi duniawi, melainkan mengikuti upacara suci. Kebenaran ini akan semakin tampak bila kita hubungkan dengan Kitab Kidung Agung, di mana kedua mempelai saling memuji keelokan masing-masing (Kid 1:9; 2:7), saling mengungkapkan rasa rindu (Kid 3:1-5; 5:2-8), dan saling mengungkapkan nikmatnya saat berduaan (Kid 7:6-8:4).

Di dalam kidung-kidung itu kasih antara kedua mempelai tampil sebagai tempat kehadiran yang ilahi. Kehadiran-Nya memanusia dalam wujud yang paling bisa dirasakan. Oleh karena itu, bagi orang Yahudi, ikut serta dalam perjamuan nikah berarti mendekatkan orang pada kemanusiaan dan keilahian sekaligus. Sebaliknya, penolakan terhadap undangan ikut serta dalam perjamuan nikah bukan hanya sekadar tidak ikut pesta duniawi, sebagaimana yang kita pahami dalam masyarakat.

Perumpamaan hari ini sungguh luar biasa. Sang Raja sungguh rendah hati dan sabar. Perjamuan nikah sudah siap. Akan tetapi, para undangan tidak mau datang bahkan menjadi takabur. Mereka bukan hanya menolak undangan, melainkan membunuh pengantar undangan. Keadaan yang sungguh mengecewakan. Tampaknya justru inilah pesan pokok yang hendak ditunjukkan sang pewarta, yakni Allah yang kecewa, karena kasih-Nya bertepuk sebelah tangan, kasih-Nya tidak mendapatkan tanggapan dari manusia.

Sungguh luar biasa, sang raja tidak patah arang. Melalui para hambanya ia mengundang orang yang berada di persimpangan jalan. Akhirnya, pesta nikah itu dimeriahkan oleh kehadiran orang-orang yang berasal dari persimpangan jalan.

Persimpangan jalan ialah suatu tempat di mana orang berkumpul dengan aneka macam keperluan: istirahat, menunggu kesempatan kerja, melewatkan waktu, berjualan, membeli, dan sebagainya. Orang-orang seperti itulah yang diundang datang ke perjamuan nikah. Tampak di sini bahwa sang raja ingin berbagi kegembiraan. Kegembiraan menjadi lengkap bila orang lain ikut merasakannya.

Bagian akhir Injil hari ini agak mengejutkan. Mengapa? Karena setelah ruangan pesta penuh, dimeriahkan oleh orang-orang dari persimpangan jalan, sang raja marah dan menegur orang yang datang tanpa pakaian pesta. Teguran sang raja kiranya bisa dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, dalam cara pikir orang Semit, pakaian memberi bentuk kepada orang yang memakainya. Artinya, dengan pakaian yang kenakan, ia dapat dikenali. Dengan berpakaian pesta, ia memang mau menghadiri pesta itu, dan bukan untuk rapat RT atau urusan lain. Oleh karena itu, dengan tidak mengenakan pakaian pesta, berarti ia datang tanpa sungguh mau mengikuti pesta.
Kedua, Kerajaan Surga bukanlah tempat yang sudah jadi, seperti rumah yang tinggal menempati. Sebaliknya, setiap orang diajak untuk membangun Kerajaan Surga itu. Bahkan untuk membangun Kerajaan Surga adalah kehidupan sehari-hari, kehidupan di persimpangan jalan dan komitmen untuk menjadi bagian dari Kerajaan Surga. Kesungguhan seseorang membangun dan menjadi anggota Kerajaan Surga tergambar datang ke pesta dengan mengenakan pakaian pesta. Dengan mengenakan pakaian pesta berarti hidupnya sedang atau sudah berubah dari kehidupan yang tidak jelas di persimpangan jalan. Dengan perubahan itu, ia siap hidup dalam perjamuan yang semakin memanusiakan dan semakin mendekatkan kepada keilahian.

Keselamatan terwujud apabila ada kerjasama antara Allah dan manusia. Injil hari ini menunjukkan kepada kita tentang Allah yang kecewa, bertepuksebelah tangan, kasih-Nya membentur dinding. Dia berusaha menyelamatkan, namun manusia menolaknya. Apakah kita juga akan menambah jumlah orang yang mengecewakan Allah? (Hugo Susdiyanto, O.Carm/RUAH)
 
Antifon Komuni (bdk. Mzm 34:11)
   
Orang-orang kaya akan kekurangan dan kelaparan, tetapi mereka yang mencari Tuhan takkan kekurangan sesuatu pun.

The rich suffer want and go hungry, but those who seek the Lord lack no blessing.

atau (1Yoh 3:2)

Apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

When the Lord appears, we shall be like him, for we shall see him as he is.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy