| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 15 Oktober 2014 Peringatan Wajib Sta. Theresia dari Avila, Perawan dan Pujangga Gereja

Rabu, 15 Oktober 2014
Peringatan Wajib Sta. Theresia dari Avila, Perawan dan Pujangga Gereja
  
Tidak ada kegelapan yang lebih pekat daripada jiwa yang berada dalam keadaan dosa berat. (Sta. Theresia dari Avila)

   
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 42 (41):2-3; PS 425)

Bagai rusa merindukan air, demikianlah hatiku pada-Mu, ya Tuhan. Hatiku haus akan Allah, Allah yang hidup.
  
Like the deer that yearns for running streams, so my soul is yearning for you, my God; my soul is thirsting for God, the living God.

 
Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahapengasih, Engkaulah tumpuan harapan kami. Kami mohon, teguhkanlah iman kami agar pengharapan kami semakin kuat dan cinta kasih kami semakin terwujud secara nyata dalam hidup kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (5:18-25)
          
 
"Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya."
      
Saudara-saudara, kalau kalian membiarkan diri dibimbing oleh Roh, kalian tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, pemujaan berhala, sihir, percekcokan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah dan kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Mengenai semuanya itu kalian kuperingatkan, seperti yang telah kulakukan dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah. Sebaliknya hasil Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sikap lemah lembut dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jika kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Atau. Yang mengikuti Engkau, ya Tuhan, hidup dalam cahaya
Ayat. (Mzm 1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
  
Bait Pengantar Injil do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27) 2/4
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:42-46)
   
"Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi! Celakalah kamu, hai ahli-ahli kitab."
   
Sekali peristiwa Yesus bersabda, "Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi! Sebab kalian membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan sejenis sayuran, tetapi kalian mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi, sebab kalian suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kalian, sebab kalian seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya tidak mengetahuinya. Seorang ahli Taurat menjawab, "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Yesus berkata lagi, "Celakalah kalain juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang tetapi kalian sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

    Injil pada hari ini memberikan kepada kita sebuah teguran yang amat keras. Sebagai seorang Katolik, tidaklah cukup hanya berkata – kata tentang kebaikan dan kasih Allah, tetapi sendirinya jauh dari apa yang diucapkan. Tidakkah hal yang demikian membawa kita kepada kemunafikan? Luk 11 : 42 mengajak kita untuk tidak hanya melakukan kebaikan secara fisik saja (misalnya : memberi sumbangan) tetapi juga hal itu harus didasarkan pada kasih Allah. Artinya, kita melakukannya semata – mata karena Allah telah lebih dahulu mengasihi kita dan berbuat adil kepada kita, bukan karena supaya dilhat orang banyak. Banyak dari kejadian di kehidupan kita, orang – orang yang mengejar dengan nafsu manusiawi yang menggebu gebu posisi terdepan, kekuasaan. Mengejar kekuasaan semata dengan tujuan yang tidak baik, hanya karena ingin memenuhi kebutuhan pribadi adalah kerakusan dan jauh dari hukum Allah yang mengajarkan kita untuk dengan bijaksana mengelola apa yang kita punyai tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi sesama.

Hari ini, Gereja Katolik meperingati Santa Theresia dari Avila. Wanita kudus ini pada akhirnya memutuskan untuk membaktikan hidupnya kepada Tuhan sepenuhnya. Disaat banyak Biara dapat dimasuki oleh tamu, Sta. Theresia lebih melihat hal tersebut sebagai pemborosan waktu. Suster Sta. Theresia memutuskan untuk membaharui Biara, dan mendirikan Biara yang kecil, sederhana dan dengan disiplin doa yang ketat. Kita dapat belajar dari beliau, bagaimana wanita kudus ini berbuat kebaikan demi tujuan kepada kasih Allah sendiri dan menghilangkan kelekatan duniawinya.

Antifon Komuni (Mzm 89 (88):2)

Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun.

I will sing for ever of your mercies, O Lord; through all ages my mouth will proclaim your fidelity.
 
 
Deus Providebit

Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan

Selasa, 14 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVIII

      
Gal. 4:31b - 5:6; Mzm. 119:41,43,44,45,47,48; Luk. 11:37-41.
 
"Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan"
  
Kapan pun kita mengundang Yesus untuk datang dan masuk dalam kehidupan kita, Ia selalu berkenan hadir. Ia memang berinkarnasi dan hadir di dunia ini untuk kita. Jangankan kita yang mengundang-Nya, wong diundang oleh orang Farisi yang seringkali memusuhi, mencobai dan menjebak serta mencari-cari kesalahan-Nya saja, Yesus tetap berkenan hadir. Oleh karena itu, sebagaimana Tuhan juga senantiasa mengundang kita dan menghidangkan jamuan Tubuh dan Darah-Nya sendiri dalam perjamuan Ekaristi (lihat: Renungan Minggu lalu), marilah kita juga tidak ragu-ragu untuk mengundang-Nya hadir dalam setiap peristiwa kehidupan kita. Liturgi Ibadat Harian selalu mengajak kita untuk mengawali setiap doa, baik di pagi, siang, sore maupun malam hari dengan seruan, "O Dio, vieni a salvarmi. Signore, vieni presto in mio aiuto. Gloria ...". Seruan ini diterjemahkan dalam Ibadat Harian kita menjadi "Ya Allah, bersegeralah menolong Aku. Tuhan perhatikanlah hamba-Mu. Kemuliaan ...". Sebenarnya, terjemahan tekstualnya adalah "Ya Tuhan, datanglah untuk menyelamatkan aku. Tuhan, datanglah segera sebagai penolongku".
 
Doa: Ya, Tuhan datanglah selalu dalam setiap peristiwa hidup kami agar kami senantiasa mengalami pertolongan dan penyelamatan-Mu. Amin. agawpr-
 

Selasa, 14 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXVIII

Selasa, 14 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVIII
   
“Semua norma yang berhubungan dengan hal-hal liturgi, yang sesuai dengan hukum telah ditetapkan oleh sebuah Konferensi Uskup untuk wilayahnya, harus dihadapkan kepada Kongregasi Ibadat dan Tata-tertib Sakramen untuk diberi recognitio. Tanpa recognitio itu, semua norma itu tidak mempunyai kekuatan hukum.” (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 28)
   

Antifon Pembuka (Mzm 119:41)
   
Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan, keselamatan karya-Mu itu sesuai dengan janji-Mu.

Doa Pagi


Ya Allah, dalam diri Putra-Mu kami selalu mengalami betapa besar cinta-Mu kepada kami. Kami mohon, jiwailah kami dengan roh cinta kasih-Mu agar kami dapat mencintai Engkau dan sesama secara nyata, baik dalam pikiran, perkataan, maupun tindakan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (4:31b-5:6)
        
      
"Sunat tidak berarti sama sekali; yang berarti hanyalah iman yang bekerja melalui cinta kasih."
        
Saudara-saudara, kita bukanlah anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau tunduk lagi di bawah kuk perhambaan. Sesungguhnya aku, Paulus, berkata kepadamu, ‘Jika kalian menyunatkan diri, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. Sekali lagi kukatakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. Kalian lepas dari Kristus, jika kalian mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kalian hidup di luar kasih karunia! Sebab oleh Roh dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan. Sebab bagi orang yang ada dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat sama sekali tidak mempunyai arti. Yang berarti hanyalah iman yang bekerja oleh kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:41.43-45.47.48)
1. Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan, keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu.
2. Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.
3. Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.
4. Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
5. Aku hendak bergembira dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu.
6. Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:37-41)
      
"Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih."
       
Pada suatu ketika, selesai mengajar, Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan. Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
    
Renungan

      
   Ada seorang peneliti gejala sosial yang menyimpulkan bahwa karakter utama bangsa kita adalah “hipokrit”. Artinya, suka menyembunyikan suatu kebenaran dengan memakai kata indah dan atau kalimat terselubung, sehingga berbeda jauh dengan kenyataannya. Misalnya, “Satu rupiah korupsi, gantung A di tiang Monas.” Atau, “Aku tidak tahu proyek Hambalang.”

Sikap kejiwaan tersebut membawa kita menjadi manusia munafik. Ciri-cirinya, apabila berkata-kata ia berdusta, bila berjanji ia mengingkari, “plin-plan” dan bila mendapat amanah atau kepercayaan ia mengkhianatinya. Di samping itu, ia suka “cari muka”, serta sibuk menilai orang lain dan lupa akan kualitas dirinya. Seorang dapat jatuh dalam dosa kemunafikan bila, mulutnya keluar kata-kata pedas, nalurinya iri hati, pikirannya negatif melulu.
   
Dalam Injil Luk 11:37-41, Yesus mengecam segala bentuk kemunafikan (Luk 11:37-45). Intinya, Ia mengkritik praktik beragama kaum Farisi dan ahli-ahli Taurat yang sering justru menjauhkan mereka dari Allah Yahweh. Kritik Yesus berisi enam kecaman yang ditujukan kepada kaum Farisi pada umumnya (ay. 42.43.44) dan tiga “celaka” mengarah khusus kepada para ahli Taurat yang merupakan kelompok orang Farisi (ay. 46.47.52). peringatan Yesus berbunyi, “Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat...” (Luk 20:45-47), atau “Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat.... (Mrk 12:38-40).

Yesus diundang oleh seorang Farisi untuk perjamuan makan di rumahnya (ay. 39-41). Tanpa cuci tangan terlebih dahulu, Yesus makan. Tindakan Yesus ini membuat orang Farisi heran (ay. 38). Aturan mencuci tangan ini tidak ada dalam hukum Taurat, tetapi ditambahkan sebagai tradisi nenek moyang. Walaupun tuan rumah diam tanpa berkomentar, tetapi Yesus berkomentar, “Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan” (ay. 39). Artinya, bagian luar dan dalam harus sama bersihnya; lahiriah dan batiniah harus sama bersihnya, alias tidak munafik.

Alangkah indahnya dalam berbangsa dan bernegara bila tidak terselip kemunafikan; apabila dalam keluarga tidak ada dusta di antara mereka.

CAFE ROHANI

Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda

Senin, 13 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVIII
    

Gal. 4:22-24,26-27,31 - 5:1; Mzm. 113:1-2,3-4,5a,6-7; Luk. 11:29-32.
    
"Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda"
    
Kemampuan untuk membaca dan menerapkan tanda itu sangat penting. Dalam membaca, misalnya, kita harus memperhatikan tanda-tanda baca yang ada dalam teks supaya kita bisa membaca dengan benar dan menangkap atau menyampaikan isi tulisan dengan baik. Dalam berkendara, kita juga harus memperhatikan tanda-tanda lalu lintas supaya aman dan selamat. Namun, rupanya banyak orang sering tidak memperhatikan tanda-tanda yang ada, atau lebih parahnya mengangap bahwa tanda-tanda tersebut tidak ada. Maka, banyak orang tidak membaca dengan benar. Banyak juga terjadi kecelakaan lalu lintas. Demikian pula halnya relasi kita dengan Tuhan. Kadang atau sering, kita bertanya: Apa tandanya kalau Tuhan mencintai saya? Apa tandanya kalau Tuhan itu ada? Padahal Tuhan telah dan selalu memberikan tanda untuk itu. Bukan pada tempatnya, kita bertanya seperti itu. Sebaiknya kita cukup memohon dengan rendah hati kepada Tuhan agar kita dimampukan untuk semakin peka menangkap tanda-tanda yang Iaberikan kepada kita dan menyikapi atau memperkalukan tanda-tanda tersebut dengan bijaksana.

Doa: Tuhan, berilah kami kepekaan untuk menangkap dan memahami tanda-tanda serta peringatan-peringatan yang Kauberikan dan berilah kami kebijaksanaan untuk menyikapinya. Amin. -agawpr-

Senin, 13 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXVIII

Senin, 13 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVIII
    
"Ekaristi adalah Sakramen Kasih. Ia menunjukkan kasih; Ia menghasilkan kasih." —St. Thomas Aquinas

  
Antifon Pembuka (Gal 5:1)
 
Kristus telah memerdekakan kita supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan lagi di bawah perhambaan.
 
Doa Pagi

 
Allah Bapa kami, dengan pengantaraan Yesus Putra-Mu, Engkau telah memanggil semua orang agar bertobat dan percaya kepada Injil. Kami mohon, jauhkanlah kami dari dosa-dosa, berilah kami keberanian untuk menanggapi panggilan-Mu dan menempuh jalan yang ditunjukkan oleh Yesus, Putra-Mu, Tuhan kami. Amin.
 
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (4:22-24.26-27.31-5:1)
        
      
"Kita ini bukanlah anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita merdeka."
      
Saudara-saudara, ada tertulis bahwa Abraham mempunyai dua orang anak, seorang dari wanita yang menjadi hambanya dan seorang dari wanita yang merdeka. Tetapi anak dari wanita yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging, dan anak dari wanita yang merdeka itu oleh karena janji. Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua wanita itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari Gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, yaitu Hagar. Tetapi yang lain adalah Yerusalem surgawi, yaitu wanita yang merdeka, ibu kita. Karena ada tertulis, "Bersukacitalah, hai wanita mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai wanita yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab wanita yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai anak lebih banyak daripada yang bersuami." Karena itu, Saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak dari wanita hamba melainkan anak-anak dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan tunduk lagi di bawah perhambaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 113:1-2.3-4.5a.6-7)
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)
    
"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."
    
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Yunus!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
     
Renungan

   

Kita manusia kadang-kadang selalu menguji Tuhan dengan minta tanda-tanda yang gampang dilihat atau didengar. Namun, kadang-kadang kita tidak peka melihat bahwa setiap hari Tuhan sudah memberi tanda dengan menyertai hidup kita. Injil hari ini mempertegas hal itu. Yesus sudah selalu bersama mereka dan melakukan banyak perbuatan ajaib, namun orang di sekitarnya menagih untuk melihat tanda-tanda bahwa Yesus adalah Juruselamat yang dijanjikan.

Semoga kita semakin hari semakin mampu melihat bahwa Allah sungguh hadir dalam hidup kita dengan caranya yang ajaib dan tak terduga. Bahkan lewat peristiwa-peristiwa sederhana, lewat orang-orang yang hadir dalam hidup kita pun Tuhan menunjukkan kehendak-Nya.

Tuhan, bukalah mata hatiku untuk mampu melihat Engkau dalam setiap peristiwa hidupku. Amin.
  
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih

Minggu, 12 Oktober 2014
Hari Minggu Biasa XXVIII

Yes. 25:6-10a; Mzm. 23:1-3a,3b -4,5,6; Flp. 4:12-14,19-20; Mat. 22:1-14

"Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih"
(Mohon Injil dibaca lengkap)

Kalau kita suatu saat diundang oleh salah seorang tokoh untuk hadir dalam perjamuan yang diadakannya, biasanya kita sangat senang. Apalagi kalau tokoh tersebut adalah orang yang terkenal baik, bukan sekedar pejabat yang mendapatkan jabatannya karena suap dan berbagai trik buruk lainnya. Dalam hati, kita merasa berharga dan tersanjung sehingga untuk menghadiri undangan tersebut, kita mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan pada hari "H" kita akan hadir dengan penampilan yang terbaik. Namun, rupanya hal itu kadang/sering tidak terjadi atau tidak kita buat dalam menanggapi undangan perjamuan dari Tuhan. Berbagai macam alasan kita buat untuk tidak hadir memenuhi undangan-Nya untuk merayakan Ekaristi, berdoa, membaca dan merenungkan Kitab Suci, serta berbagai macam kegiatan Gereja seperti pendalaman iman, pertemuan adven dan prapaskah, atau rosario yang di bulan Oktober ini banyak lingkungan mengadakannya setiap hari. Tentu, dari semuanya itu, yang paling penting dan sungguh-sungguh merupakan perjamuan adalah Ekaristi, di mana Tuhan menyediakan hidangan istimewa bagi kita, yakni Tubuh dan Darah-Nya sendiri. Aneh ya, kita itu. Lha diundang oleh tetangga atau tokoh yang kita anggap penting dalam masyarakat saja, kita semangat untuk datang. Bahkan, kita tidak hanya datang begitu saja, tetapi juga membawa amplop sumbangan yang isinya tidak sedikit. Tetapi ketika Tuhan yang mengundang, kita malah abai, boro-boro menyiapkan persembahan. Ssssst (tidak usah dijawab), kira-kira besar mana ya isi amplop sumbangan kita dibanding kolekte/persembahan kita? Jangan-jangan kita tidak lagi menganggap Tuhan itu penting dalam hidup kita.
    
Doa: Tuhan, Engkau selalu mengundang kami dan menyediakan hidangan istimewa di altar kudus-Mu. Semoga kami tidak pernah mengabaikan undangan-Mu. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy