| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi.

Kamis, 16 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVIII

   
Ef. 1:1-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6; Luk. 11:47-54;
  
"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi."
  
Saya tergerak untuk merenungkan Injil hari ini berkaitan dengan kewajiban orangtua dalam pendidikan iman anak. Para orangtua tentunya telah melewati berbagai tahap katekese dalam persiapan Komuni I, persiapan Penguatan, persiapan Perkawinan, dll. Saat menikah di gereja, mereka juga dibekali dengan Kitab Suci. Dengan demikian, mereka (diharapkan) mempunyai "kunci-kunci pengetahuan iman" yang setiap saat dapat di diberikan kepada anak-anak dalam rangka pendidikan iman mereka. Orangtua yang mengabaikan hal ini, boleh dikatakan sebagai orang-orang yang celaka dan dengan demikian juga mencelakakan anak-anaknya. Maka, jangan sampai para orangtua mengabaikan "kunci-kunci pengetahuan iman" yang telah didapatkan dalam berbagai macam katekese atau pembekalan. Jangan pula melupakan Kitab Suci yang saat menikah dulu diterima sebagai bekal. Berbahagialah para orangtua yang mempunyai dan membagikan "kunci-kunci imannya" kepada anak-anak mereka.
 
Doa: Tuhan, kepada kami masing-masing, Engkau telah memberikan kunci-kunci iman untuk membuka pintu keselamatan. Semoga kami selalu memegangnya dengan teguh dan membagikannya kepada anak cucu kami. Amin. -agawpr-  

Kamis, 16 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXVIII

Kamis, 16 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVIII

Hati Yesus adalah samudera kerendahan hati di mana kebodohan-kebodohan kita dihapuskan, samudera belas kasihan bagi para pendosa, dan samudera kasih yang memenuhi setiap kebutuhan kita. (Sta. Margareta Maria Alacoque)
  
Antifon Pembuka (Mzm 98:3cd.4)
  
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi. Bergembiralah dan bermazmurlah.
  
Doa Pagi
   
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu Engkau sudi menjadikan kami anak-anak-Mu. Semoga rahmat dan berkat yang berlimpah ini mampu kami bagikan kepada sesama yang mendambakan cinta dan belas kasih-mu, terlebih bagi mereka yang mengenal Sabda-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
   
Paulus mengajak umat Efesus untuk mensyukuri karunia yang sudah diterima karena Yesus Kristus. Mereka yang percaya akan Yesus Kristus akan diangkat menjadi anak-anak-Nya dan dipersatukan dalam satu keluarga. Karena ini pula, rahmat penebusan dan pengampunan dosa dialirkan sehingga semua yang percaya mendapatkan keselamatan.
  
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (1:1-10)
      
"Allah telah memilih kita sebelum menciptakan jaga raya."
    
Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang yang percaya dalam Kristus Yesus. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kalian. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercela di hadapan-Nya. Dengan kasih, Allah telah menentukan kita menjadi anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita dalam Dia yang dikasihi-Nya. Sebab dalam Kristus dan oleh darah-Nya, kita telah memperoleh penebusan, yaitu pengampunan dosa menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang Ia lempahkan kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. Sebab Allah telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya dalam Kristus, sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan segala sesuatu dalam Kristus sebagai kepala, baik yang di surga maupun yang di bumi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807.
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Atau. Tuhan telah memperkenalkan penyelamatan-Nya.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4.5-6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, telah
menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, gregorian, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 10:6)
Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.
  
Yesus memberi kecaman terhadap orang-orang Farisi yang telah menghalangi orang lain mewartakan dan mendapatkan kebenaran. Para pembawa warta kebenaran telah dibunuh. Mereka sendiri menerapkan hal-hal yang justru menghalangi orang lain menemukan kebenaran sejati.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:47-54)
     
"Darah para nabi, mulai dari Habel sampai kepada Zakharia akan dituntut."
         
Sekali peristiwa, tatkala duduk makan di rumah seorang Farisi, Yesus berkata, "Celakalah kalian, sebab kalian membangun makam bagi para nabi, padahal nenek moyangmulah yang telah membunuh mereka. Dengan drmikian kalian mengakui, bahwa kalian membenarkan perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kalian membangun makamnya. Sebab itu hikmat Allah berkata, 'Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul. Tetapi separuh dari antara para nabi dan para rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya. Maka dari angkatan ini akan dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan rumah Allah.' Bahkan Aku berkata kepadamu, 'Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.' Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian telah mengambil kunci pengetahuan. Kalian sendiri tidak masuk ke dalamnya, tetapi orang yang berusaha masuk kalian halang-halangi." Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, para ahli Taurat dan orang Farisi terus-menerus mengintai, dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Dengan itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

  
Setiap dari kita, orang-orang Kristiani, dipanggil untuk menjadi imam, nabi dan raja karena Sakramen Pembaptisan. Secara khusus kita dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi nabi-nabi bagi kita zaman ini. Hal itulah yang dikatakan oleh Tuhan dalam Injil, “Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul.” Nabi dan rasul diutus oleh Allah untuk mewartakan ajaran Tuhan yaitu kasih. Sungguh, suatu tugas yang sangat mulia sekaligus tugas yang sangat berat. Mari kita mohon rahmat Tuhan agar kita mampu menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul kasih Allah yang pemberani bagi manusia zaman ini.

Doa Malam

Yesus, Tuhan dan Guru kami, jangan biarkan sikap dan tindakan kami seperti orang munafik, yang menghalangi sesama untuk mencapai Dikau demi harga diri dan nama baik kami sendiri. Sebaliknya, mampukan kami untuk hidup dalam cinta kasih, lemah lembut dan rendah hati dalam mengabdi sesama. Atas segala dosa dan salah kami, ampunilah kami malam ini ya, Tuhan. Sebab Engkaulah yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
RUAH

Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan

Rabu, 15 Oktober 2014
Peringatan Wajib Sta. Theresia dari Avila, Perawan dan Pujangga Gereja    
    
Gal. 5:18-25; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 11:42-46,
 
"Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan"
   
Dalam Injil yang kita baca kemarin, Yesus mengatakan "Berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu" Kalau tidak hati-hati, kata-kata Yesus ini bisa dipelintir untuk membenarkan praktik pencucian uang melalui sedekah atau kolekte. Orang yang melakukan korupsi atau menerima suap merasa sudah melakukan pertobatan dan merasa diri sudah bersih dengan melakukan sedekah atau kolekte. Tentu hal ini sama sekali tidak dibenarkan. Bagaimana pun juga, tindakan suap-menyuap dan korupsi itu melawan keadilan dan cinta kasih. Orang yang memberi dan menerima suap serta yang melakukan korupsi berarti berbuat tidak adil dan dengan demikian tidak mengasihi sebab pasti ada pihak lain yang menderita sebagai kurban ketidak-adilan tersebut. Jadi, memberikan sedekah atau kolekte itu penting sebagai wujud kepedulian terhadap sesama dan persembahan kepada Tuhan, tapi penting juga diperhatikan bahwa uang yang digunakan untuk sedekah dan kolekte itu kita dapatkan secara benar. Sedekah dan kolekte tidak bukanlah sarana pencucian uang dan sama sekali tidak menghapus dosa dari suap-menyuap, mencuri dan korupsi.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk selalu melaksanakan keadilan dan belas kasih dalam hidup sehari-hari. Amin. -agawpr-

Rabu, 15 Oktober 2014 Peringatan Wajib Sta. Theresia dari Avila, Perawan dan Pujangga Gereja

Rabu, 15 Oktober 2014
Peringatan Wajib Sta. Theresia dari Avila, Perawan dan Pujangga Gereja
  
Tidak ada kegelapan yang lebih pekat daripada jiwa yang berada dalam keadaan dosa berat. (Sta. Theresia dari Avila)

   
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 42 (41):2-3; PS 425)

Bagai rusa merindukan air, demikianlah hatiku pada-Mu, ya Tuhan. Hatiku haus akan Allah, Allah yang hidup.
  
Like the deer that yearns for running streams, so my soul is yearning for you, my God; my soul is thirsting for God, the living God.

 
Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahapengasih, Engkaulah tumpuan harapan kami. Kami mohon, teguhkanlah iman kami agar pengharapan kami semakin kuat dan cinta kasih kami semakin terwujud secara nyata dalam hidup kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (5:18-25)
          
 
"Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya."
      
Saudara-saudara, kalau kalian membiarkan diri dibimbing oleh Roh, kalian tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, pemujaan berhala, sihir, percekcokan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah dan kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Mengenai semuanya itu kalian kuperingatkan, seperti yang telah kulakukan dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah. Sebaliknya hasil Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sikap lemah lembut dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jika kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Atau. Yang mengikuti Engkau, ya Tuhan, hidup dalam cahaya
Ayat. (Mzm 1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
  
Bait Pengantar Injil do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27) 2/4
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:42-46)
   
"Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi! Celakalah kamu, hai ahli-ahli kitab."
   
Sekali peristiwa Yesus bersabda, "Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi! Sebab kalian membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan sejenis sayuran, tetapi kalian mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi, sebab kalian suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kalian, sebab kalian seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya tidak mengetahuinya. Seorang ahli Taurat menjawab, "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Yesus berkata lagi, "Celakalah kalain juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang tetapi kalian sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

    Injil pada hari ini memberikan kepada kita sebuah teguran yang amat keras. Sebagai seorang Katolik, tidaklah cukup hanya berkata – kata tentang kebaikan dan kasih Allah, tetapi sendirinya jauh dari apa yang diucapkan. Tidakkah hal yang demikian membawa kita kepada kemunafikan? Luk 11 : 42 mengajak kita untuk tidak hanya melakukan kebaikan secara fisik saja (misalnya : memberi sumbangan) tetapi juga hal itu harus didasarkan pada kasih Allah. Artinya, kita melakukannya semata – mata karena Allah telah lebih dahulu mengasihi kita dan berbuat adil kepada kita, bukan karena supaya dilhat orang banyak. Banyak dari kejadian di kehidupan kita, orang – orang yang mengejar dengan nafsu manusiawi yang menggebu gebu posisi terdepan, kekuasaan. Mengejar kekuasaan semata dengan tujuan yang tidak baik, hanya karena ingin memenuhi kebutuhan pribadi adalah kerakusan dan jauh dari hukum Allah yang mengajarkan kita untuk dengan bijaksana mengelola apa yang kita punyai tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi sesama.

Hari ini, Gereja Katolik meperingati Santa Theresia dari Avila. Wanita kudus ini pada akhirnya memutuskan untuk membaktikan hidupnya kepada Tuhan sepenuhnya. Disaat banyak Biara dapat dimasuki oleh tamu, Sta. Theresia lebih melihat hal tersebut sebagai pemborosan waktu. Suster Sta. Theresia memutuskan untuk membaharui Biara, dan mendirikan Biara yang kecil, sederhana dan dengan disiplin doa yang ketat. Kita dapat belajar dari beliau, bagaimana wanita kudus ini berbuat kebaikan demi tujuan kepada kasih Allah sendiri dan menghilangkan kelekatan duniawinya.

Antifon Komuni (Mzm 89 (88):2)

Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun.

I will sing for ever of your mercies, O Lord; through all ages my mouth will proclaim your fidelity.
 
 
Deus Providebit

Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan

Selasa, 14 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVIII

      
Gal. 4:31b - 5:6; Mzm. 119:41,43,44,45,47,48; Luk. 11:37-41.
 
"Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan"
  
Kapan pun kita mengundang Yesus untuk datang dan masuk dalam kehidupan kita, Ia selalu berkenan hadir. Ia memang berinkarnasi dan hadir di dunia ini untuk kita. Jangankan kita yang mengundang-Nya, wong diundang oleh orang Farisi yang seringkali memusuhi, mencobai dan menjebak serta mencari-cari kesalahan-Nya saja, Yesus tetap berkenan hadir. Oleh karena itu, sebagaimana Tuhan juga senantiasa mengundang kita dan menghidangkan jamuan Tubuh dan Darah-Nya sendiri dalam perjamuan Ekaristi (lihat: Renungan Minggu lalu), marilah kita juga tidak ragu-ragu untuk mengundang-Nya hadir dalam setiap peristiwa kehidupan kita. Liturgi Ibadat Harian selalu mengajak kita untuk mengawali setiap doa, baik di pagi, siang, sore maupun malam hari dengan seruan, "O Dio, vieni a salvarmi. Signore, vieni presto in mio aiuto. Gloria ...". Seruan ini diterjemahkan dalam Ibadat Harian kita menjadi "Ya Allah, bersegeralah menolong Aku. Tuhan perhatikanlah hamba-Mu. Kemuliaan ...". Sebenarnya, terjemahan tekstualnya adalah "Ya Tuhan, datanglah untuk menyelamatkan aku. Tuhan, datanglah segera sebagai penolongku".
 
Doa: Ya, Tuhan datanglah selalu dalam setiap peristiwa hidup kami agar kami senantiasa mengalami pertolongan dan penyelamatan-Mu. Amin. agawpr-
 

Selasa, 14 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXVIII

Selasa, 14 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVIII
   
“Semua norma yang berhubungan dengan hal-hal liturgi, yang sesuai dengan hukum telah ditetapkan oleh sebuah Konferensi Uskup untuk wilayahnya, harus dihadapkan kepada Kongregasi Ibadat dan Tata-tertib Sakramen untuk diberi recognitio. Tanpa recognitio itu, semua norma itu tidak mempunyai kekuatan hukum.” (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 28)
   

Antifon Pembuka (Mzm 119:41)
   
Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan, keselamatan karya-Mu itu sesuai dengan janji-Mu.

Doa Pagi


Ya Allah, dalam diri Putra-Mu kami selalu mengalami betapa besar cinta-Mu kepada kami. Kami mohon, jiwailah kami dengan roh cinta kasih-Mu agar kami dapat mencintai Engkau dan sesama secara nyata, baik dalam pikiran, perkataan, maupun tindakan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (4:31b-5:6)
        
      
"Sunat tidak berarti sama sekali; yang berarti hanyalah iman yang bekerja melalui cinta kasih."
        
Saudara-saudara, kita bukanlah anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau tunduk lagi di bawah kuk perhambaan. Sesungguhnya aku, Paulus, berkata kepadamu, ‘Jika kalian menyunatkan diri, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. Sekali lagi kukatakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. Kalian lepas dari Kristus, jika kalian mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kalian hidup di luar kasih karunia! Sebab oleh Roh dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan. Sebab bagi orang yang ada dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat sama sekali tidak mempunyai arti. Yang berarti hanyalah iman yang bekerja oleh kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:41.43-45.47.48)
1. Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan, keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu.
2. Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.
3. Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.
4. Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
5. Aku hendak bergembira dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu.
6. Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:37-41)
      
"Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih."
       
Pada suatu ketika, selesai mengajar, Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan. Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
    
Renungan

      
   Ada seorang peneliti gejala sosial yang menyimpulkan bahwa karakter utama bangsa kita adalah “hipokrit”. Artinya, suka menyembunyikan suatu kebenaran dengan memakai kata indah dan atau kalimat terselubung, sehingga berbeda jauh dengan kenyataannya. Misalnya, “Satu rupiah korupsi, gantung A di tiang Monas.” Atau, “Aku tidak tahu proyek Hambalang.”

Sikap kejiwaan tersebut membawa kita menjadi manusia munafik. Ciri-cirinya, apabila berkata-kata ia berdusta, bila berjanji ia mengingkari, “plin-plan” dan bila mendapat amanah atau kepercayaan ia mengkhianatinya. Di samping itu, ia suka “cari muka”, serta sibuk menilai orang lain dan lupa akan kualitas dirinya. Seorang dapat jatuh dalam dosa kemunafikan bila, mulutnya keluar kata-kata pedas, nalurinya iri hati, pikirannya negatif melulu.
   
Dalam Injil Luk 11:37-41, Yesus mengecam segala bentuk kemunafikan (Luk 11:37-45). Intinya, Ia mengkritik praktik beragama kaum Farisi dan ahli-ahli Taurat yang sering justru menjauhkan mereka dari Allah Yahweh. Kritik Yesus berisi enam kecaman yang ditujukan kepada kaum Farisi pada umumnya (ay. 42.43.44) dan tiga “celaka” mengarah khusus kepada para ahli Taurat yang merupakan kelompok orang Farisi (ay. 46.47.52). peringatan Yesus berbunyi, “Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat...” (Luk 20:45-47), atau “Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat.... (Mrk 12:38-40).

Yesus diundang oleh seorang Farisi untuk perjamuan makan di rumahnya (ay. 39-41). Tanpa cuci tangan terlebih dahulu, Yesus makan. Tindakan Yesus ini membuat orang Farisi heran (ay. 38). Aturan mencuci tangan ini tidak ada dalam hukum Taurat, tetapi ditambahkan sebagai tradisi nenek moyang. Walaupun tuan rumah diam tanpa berkomentar, tetapi Yesus berkomentar, “Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan” (ay. 39). Artinya, bagian luar dan dalam harus sama bersihnya; lahiriah dan batiniah harus sama bersihnya, alias tidak munafik.

Alangkah indahnya dalam berbangsa dan bernegara bila tidak terselip kemunafikan; apabila dalam keluarga tidak ada dusta di antara mereka.

CAFE ROHANI

Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda

Senin, 13 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVIII
    

Gal. 4:22-24,26-27,31 - 5:1; Mzm. 113:1-2,3-4,5a,6-7; Luk. 11:29-32.
    
"Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda"
    
Kemampuan untuk membaca dan menerapkan tanda itu sangat penting. Dalam membaca, misalnya, kita harus memperhatikan tanda-tanda baca yang ada dalam teks supaya kita bisa membaca dengan benar dan menangkap atau menyampaikan isi tulisan dengan baik. Dalam berkendara, kita juga harus memperhatikan tanda-tanda lalu lintas supaya aman dan selamat. Namun, rupanya banyak orang sering tidak memperhatikan tanda-tanda yang ada, atau lebih parahnya mengangap bahwa tanda-tanda tersebut tidak ada. Maka, banyak orang tidak membaca dengan benar. Banyak juga terjadi kecelakaan lalu lintas. Demikian pula halnya relasi kita dengan Tuhan. Kadang atau sering, kita bertanya: Apa tandanya kalau Tuhan mencintai saya? Apa tandanya kalau Tuhan itu ada? Padahal Tuhan telah dan selalu memberikan tanda untuk itu. Bukan pada tempatnya, kita bertanya seperti itu. Sebaiknya kita cukup memohon dengan rendah hati kepada Tuhan agar kita dimampukan untuk semakin peka menangkap tanda-tanda yang Iaberikan kepada kita dan menyikapi atau memperkalukan tanda-tanda tersebut dengan bijaksana.

Doa: Tuhan, berilah kami kepekaan untuk menangkap dan memahami tanda-tanda serta peringatan-peringatan yang Kauberikan dan berilah kami kebijaksanaan untuk menyikapinya. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy