| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Anugerah yang baik itu akan tetap menjadi baik atau berubah menjadi buruk, itu tergantung kita.

Jumat, 31 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXX
 

Flp. 1:1-11; Mzm. 111:1-2,3-4,5-6; Luk. 14:1-6.
  
Bagi Yesus, aturan Sabat sungguh-sungguh membelenggu dan menelikung kebebasan seseorang, bahkan kebebasan untuk berbuat baik. Mungkin di antara kita juga masih ada yang mengikatkan diri pata aturan-aturan semacam ini, misalnya dengan percaya adanya hari baik dan hari buruk. Pandangan ini tentunya tidak sesuai dengan iman kita. Sebab, sejak semula, Tuhan Allah menciptakan segala sesuatu, sejak hari pertama sampai hari terakhir, baik adanya (Kej 1). Dan ketika apa yang diciptakan Tuhan dalam keadaan baik tersebut ternoda oleh dosa-dosa manusia, Ia telah menebus dan menyucikannya melalui Yesus Kristus. Oleh karena itu, semua hari atau waktu yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, selalu baik adanya. Namun, anugerah yang baik itu akan tetap menjadi baik atau berubah menjadi buruk, itu tergantung kita. Kalau kita mengisi hari-hari kita dengan hal-hal yang baik, misalnya semangat, senyuman, persaudaraan, harapan, dll, tentu hari tersebut sungguh-sungguh menjadi hari yang baik bagi kita. Sebaliknya, kalau kita mengisinya dengan hal-hal yang buruk, misalnya kebencian, umpatan, prasangka buruk, kemalasan, kesembronoan, dan hal-hal negatif lainnya, ya hari tersebut akan menjadi hari buruk, tidak hanya bagi kita tetapi juga bagi orang lain.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menjadikan setiap hari yang Kauanugerahkan kepada kami sebagai hari yang baik, yakni mengisinya dengan perbuatan-perbuatan yang baik. Amin. -agawpr-

Menyelesaikan Pekerjaan Sampai Tuntas

Kamis, 30 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXX


Ef. 6:10-20; Mzm. 144:1,2,9-10; Luk. 13:31-35.
   
Seringkali kita memiliki banyak hal yang harus kita kerjakan. Hal ini mungkin menggoda kita untuk bekerja secara serampangan dan tidak menyelesaikan setiap pekerjaan secara tundas tetapi melimpahkannya kepada orang lain atau bahkan meninggalkannya begitu saja. Apalagi kalau pekerjaan tersebut tidak enak, berat dan bahkan mengandung risiko. Kalau kita termasuk tipe orang yang demikian, Injil hari ini menjadi peringatan bagi kita. Yesus memberi teladan dalam menyelesaikan pekerjaan-Nya sampai tuntas, kendati harus menghadapi ancaman dan bahaya dari raja Herodes.
 
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk menyelesaikan secara tuntas setip pekerjaan yang menjadi tanggungjawab kami. Amin. -agawpr-

Kamis, 30 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXX

Kamis, 30 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXX
 
“Para imam bertugas untuk melanjutkan karya Kristus dalam menebus dunia” (St. Yohanes Maria Vianey)
 

Antifon Pembuka (Mzm 144:1)
 
Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajak tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!
 
Doa Pagi
 

Allah Bapa yang Maharahim, Engkau menghendaki agar kami bertobat dan menjauhkan diri dari kejahatan. Bebaskanlah kami dari sikap sombong dan merasa diri lebih baik daripada orang lain agar kami mau bekerja sama untuk mewujudkan kebaikan dalam hidup sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Berhadapan dengan jalan yang sempit dan penuh tantangan, Paulus menasihati jemaat di Efesus agar menghadapi semuanya dengan perlengkapan senjata Allah. Dengan perlengkapan ini, mereka dijamin akan mampu berjalan sesuai dengan kehendak Allah.
 

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (6:10-20)
    

Saudara-saudara, hendaklah kalian kuat dalam Tuhan, dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, agar kalian dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis. Sebab perjuangan kita bukanlah melawan manusia, melainkan melawan pemerintah dan penguasa, melawan para penghulu dunia gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, agar kalian dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri sesudah menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap berikatpinggangkan kebenaran, berbajuzirahkan keadilan dan kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera. Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kalian akan dapat memadamkan semua panah api si jahat. Terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu sabda Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu dalam Roh dan berjaga-jagalah dalam doamu itu dengan permohonan terus-menerus untuk segala orang kudus. Berdoalah juga untuk aku, supaya tiap kali membuka mulutku, aku dikaruniai perkataan yang tepat. Berdoalah, agar aku dengan berani mewartakan rahasia Injil, yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya aku menyatakannya dengan berani, sebagaimana seharusnya aku berbicara.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku!
Ayat. (Mzm 144:1.2.9-10)

1. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!
2. Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung; Dialah yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!
3. Ya Allah, aku hendak menyanyikan lagu baru bagi-Mu, dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.
    

Ancaman keamanan bagi Yesus menimbulkan keprihatinan yang mendalam. Orang banyak yang memusuhi Yesus, tidak lagi mampu menemukan kebenaran yang dibawa oleh Yesus. Mereka bahkan telah menolak dan membunuh para pembawa pesan Allah. Yesus rindu agar orang-orang tersebut kembali dalam Allah.

    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:31-35)

  
Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus, “Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Pergilah, dan katakanlah kepada si serigala itu, ‘Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang pada hari ini dan esok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan esok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya sorang nabi dibunuh di luar Yerusalem’. Yerusalem, Yerusalem, engkau membunuh nabi-nabi dan merajam orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayap, tetapi kalian tidak mau. Sungguh, rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi! Tetapi Aku berkata kepadamu: Kalian tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kalian berkata, ‘Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 
Renungan

 
Ketakutan seringkali mengalahkan kebenaran, apalagi jika ketakutan itu disebabkan oleh penguasa yang bengis dan kejam. Yesus menunjukkan kepada kita bahwa kita tidak perlu takut terhadap kuasa. Ketakutan membuat kita tidak bisa melihat Tuhan dan sebaliknya bila kita melihat Tuhan kita tidak perlu takut. Semoga kita selalu melihat Tuhan yang berkarya sehingga kita tidak perlu merasa takut akan banyak hal yang ada di sekitar kita. Bukankah Tuhan selalu beserta kita?

Doa Malam


Tuhan, Engkau telah memberi kami teropong keselamatan dan pedang roh yaitu sabda-Mu. Ajarilah kami untuk selalu berdoa setiap waktu dan berjaga-jaga dalam doa. Semoga semakin hari semakin dekatlah relasi kami dengan-Mu, ya Tuhan, dengan selalu menyertakan Engkau dalam hidup kami. Amin.
 
 
RUAH

Kamis, 30 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXX

Kamis, 30 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXX
 
“Para imam bertugas untuk melanjutkan karya Kristus dalam menebus dunia” (St. Yohanes Maria Vianey)
 

Antifon Pembuka (Mzm 144:1)
 
Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajak tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!
 
Doa Pagi
 

Allah Bapa yang Maharahim, Engkau menghendaki agar kami bertobat dan menjauhkan diri dari kejahatan. Bebaskanlah kami dari sikap sombong dan merasa diri lebih baik daripada orang lain agar kami mau bekerja sama untuk mewujudkan kebaikan dalam hidup sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Berhadapan dengan jalan yang sempit dan penuh tantangan, Paulus menasihati jemaat di Efesus agar menghadapi semuanya dengan perlengkapan senjata Allah. Dengan perlengkapan ini, mereka dijamin akan mampu berjalan sesuai dengan kehendak Allah.
 

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (6:10-20)
    

Saudara-saudara, hendaklah kalian kuat dalam Tuhan, dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, agar kalian dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis. Sebab perjuangan kita bukanlah melawan manusia, melainkan melawan pemerintah dan penguasa, melawan para penghulu dunia gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, agar kalian dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri sesudah menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap berikatpinggangkan kebenaran, berbajuzirahkan keadilan dan kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera. Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kalian akan dapat memadamkan semua panah api si jahat. Terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu sabda Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu dalam Roh dan berjaga-jagalah dalam doamu itu dengan permohonan terus-menerus untuk segala orang kudus. Berdoalah juga untuk aku, supaya tiap kali membuka mulutku, aku dikaruniai perkataan yang tepat. Berdoalah, agar aku dengan berani mewartakan rahasia Injil, yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya aku menyatakannya dengan berani, sebagaimana seharusnya aku berbicara.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku!
Ayat. (Mzm 144:1.2.9-10)

1. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!
2. Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung; Dialah yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!
3. Ya Allah, aku hendak menyanyikan lagu baru bagi-Mu, dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.
    

Ancaman keamanan bagi Yesus menimbulkan keprihatinan yang mendalam. Orang banyak yang memusuhi Yesus, tidak lagi mampu menemukan kebenaran yang dibawa oleh Yesus. Mereka bahkan telah menolak dan membunuh para pembawa pesan Allah. Yesus rindu agar orang-orang tersebut kembali dalam Allah.

    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:31-35)

  
Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus, “Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Pergilah, dan katakanlah kepada si serigala itu, ‘Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang pada hari ini dan esok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan esok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya sorang nabi dibunuh di luar Yerusalem’. Yerusalem, Yerusalem, engkau membunuh nabi-nabi dan merajam orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayap, tetapi kalian tidak mau. Sungguh, rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi! Tetapi Aku berkata kepadamu: Kalian tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kalian berkata, ‘Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 
Renungan

 
Ketakutan seringkali mengalahkan kebenaran, apalagi jika ketakutan itu disebabkan oleh penguasa yang bengis dan kejam. Yesus menunjukkan kepada kita bahwa kita tidak perlu takut terhadap kuasa. Ketakutan membuat kita tidak bisa melihat Tuhan dan sebaliknya bila kita melihat Tuhan kita tidak perlu takut. Semoga kita selalu melihat Tuhan yang berkarya sehingga kita tidak perlu merasa takut akan banyak hal yang ada di sekitar kita. Bukankah Tuhan selalu beserta kita?

Doa Malam


Tuhan, Engkau telah memberi kami teropong keselamatan dan pedang roh yaitu sabda-Mu. Ajarilah kami untuk selalu berdoa setiap waktu dan berjaga-jaga dalam doa. Semoga semakin hari semakin dekatlah relasi kami dengan-Mu, ya Tuhan, dengan selalu menyertakan Engkau dalam hidup kami. Amin.
 
 
RUAH

Keselamatan adalah anugerah dari Tuhan

Rabu, 29 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXX   
     

Ef. 6:1-9; Mzm. 145:10-11,12-13ab,13cd-14; Luk. 13:22-30.
  
Keselamatan adalah anugerah dari Tuhan bagi semua orang di seluruh penjuru dunia, baik dari timur, barat, utara maupun selatan. Namun bukan berarti kita hanya pasif, diam saja atau bahkan berbuat semuanya, tahu-tahu diselamatkan. Tidak! Yesus menegaskan bahwa kita harus berjuang untuk menerima anugerah keselamatan itu. Ia menggambarkan bahwa perjuangan tersebut ibarat usaha seseorang untuk memasuki pintu yang sempit. Kita pasti tahu bahwa untuk memasuki pintu yang sempit kita harus saling bekerjasama dan tolong menolong. Kalau kita saling berebut, saling dorong dan saling sikut tentu yang terjadi bukan keselamatan tetapi justru kesengsaraan dan penderitaan. Salah satu bentuk tolong-menolong ini, misalnya terjadi pada saat kita mendoakan jenazah atau arwah. Di satu pihak, orang yang sudah meninggal dan masih dalam perjalanan atau penantian untuk masuk surga dibantu dengan doa-doa kita. Di pihak lain, mereka pun juga dibantu dengan doa-doa yang dipanjatkan tanpa henti oleh para kudus, yakni saudara/i kita yang sudah mulia di surga. Selain itu, untuk memasuki pintu yang sempit, kita juga tidak bisa membawa banyak barang atau beban. Oleh karena itu, kita harus berani melepaskan beban-beban pikiran dan perasaan, termasuk kebencian, dendam dan prasangka buruk terhadap orang lain. Itu semua merintangi kita memasuki pintu sempit menuju Kerajaan Surga.

Doa: Tuhan, semoga karena rahmat-Mu kami saling tolong-menolong untuk menanggapi rahmat keselamatan dari-Mu sekaligus berani mepelaskan setiap beban yang merintangi langkah kami menuju kepada-Mu. Amin. -agawpr-

Rabu, 29 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXX

Rabu, 29 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXX
     
Gereja bersifat katolik, karena ia diutus oleh Kristus kepada seluruh umat manusia Bdk. Mat 28:19.:
"Semua orang dipanggil kepada Umat Allah yang baru. Maka umat itu, yang tetap satu dan tunggal, harus disebar-luaskan ke seluruh dunia dan melalui segala abad, supaya terpenuhilah rencana kehendak Allah, yang pada awal mula menciptakan satu kodrat manusia, dan menetapkan untuk akhirnya menghimpun dan mempersatukan lagi anak-anak-Nya yang tersebar... Sifat universal, yang menyemarakkan Umat Allah itu, merupakan karunia Tuhan sendiri. Karenanya Gereja yang katolik secara tepat-guna dan tiada hentinya berusaha merangkum segenap umat manusia beserta segala harta kekayaannya di bawah Kristus Kepala, dalam kesatuan Roh-Nya" (LG 13). -- Katekismus Gereja Katolik, 831

  
Antifon Pembuka (Ef 6:7)
   
Laksanakanlah pelayananmu dengan rela seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia.
   
Tobat 3

   
Tuhan Yesus Kristus, Engkau datang ke dunia demi umat manusia dan menghendaki agar semua orang diselamatkan. Tuhan, kasihanilah kami.
 
Engkau selalu menyayangi kami, meski sering menguji kami juga dengan siksaan dan cobaan. Kristus, kasihanilah kami.

Engkau menghendaki agar kami secara aktif menanggapi panggilan kami masing-masing, agar pintu Kerajaan-Mu tetap terbuka bagi kami. Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau berkenan mengumpulkan segala bangsa menjadi umat kesayangan-Mu. Kami mohon, tunjukkanlah kepada kami jalan menuju iman kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (6:1-9)
     
   
"Laksanakan pelayananmu seperti orang yang melayani Kristus dan bukan manusia."
      
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam Tuhan, karena memang haruslah demikian. Hormatilah ayah dan ibumu, sebab inilah perintah penting yang memuat suatu janji, yaitu: supaya kalian berbahagia dan panjang umur di bumi. Dan kalian para bapak, jangan bangkitkan amarah dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu di dunia ini dengan takut dan gentar dan dengan tulus hati, sama seperti kalian taat kepada Kristus. Jangan hanya taat di hadapan mereka untuk menyenangkan hati orang, tetapi taatlah sebagai hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah. Laksanakanlah pelayananmu dengan rela seperti orang-orang yang melayani Tuhan, dan bukan manusia. Kalian tahu, bahwa setiap orang, entah hamba, entah orang merdeka, akan menerima ganjaran dari Tuhan, kalau ia berbuat sesuatu yang baik. Dan kalian para tuan, bersikaplah demikian juga terhadap hamba-hambamu, dan janganlah mengancam. Ingatlah bahwa Tuhan mereka dan Tuhanmu ada di surga, dan Ia tidak memandang muka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-14)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuhdan penegak bagi semua orang yang tertunduk.
   
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Allah telah memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:22-30)
     
"Mereka datang dari timur dan barat, dan akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah."
      
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar. Maka bertanyalah orang kepada-Nya, “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Jawab Yesus kepada orang-orang di situ, “Berusahalah masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, ‘banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Jika tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu, kalian akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata, ‘Tuan, bukakan pintu bagi kami’. Tetapi dia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kalian datang’. Maka kalian akan berkata, ‘Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami’. Tetapi ia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kalian datang. Enyahlah dari hadapanku, hai kalian semua yang melakukan kejahatan!’ Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kalian melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi ada di dalam Kerajaan Allah, tetapi kalian sendiri dicampakkan ke luar. Dan orang akan datang dari timur dan barat, dari utara dan selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Ingatlah, ada orang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan orang terdahulu yang akan menjadi yang terakhir.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan

   
Injil hari ini mengungkapkan bagaimana Yesus mengajak kita semua untuk “melewati pintu yang sempit” itu (Lukas 13:22-30). Pada Bacaan pertama yang diambild ari Ef 6:1-9 mengajak kita untuk melakukan tindakan kasih, yaitu lakukanlah yang kebaikan bagi setiap orang. Kita semua beriman kepada Yesus. Bukan berarti Yesus yang telah menebus kita itu mengajarkan kita bahwa keselamatan sudah selesai sejak Yesus hidup di dunia ini. Sesungguhnya, penebusan yang Yesus lakukan itu menuntut suatu usaha dari kita pula, dimana kita harus juga berpartisipasi dalam kehidupan Kristus dahulu, menahan dan merasakan suka duka kehidupan. Tindakan kasih yang merupakan kebaikan bukan pula sarana keselamatan, tetapi tindakan kasih ini menyempurnakan iman kita akan Yesus. Sehingga keduanya (iman dan perbuatan) saling bekerja sama, dan bukannya meniadakan.

Yesus meminta kita untuk melewati pintu yang sempit. Yesus telah memberikan teladan hidup-Nya bagi kita, dan tentu kita semua memiliki iman kepada Yesus. Sejauh mana iman yang saya miliki ini menjadi buah yang hidup? Iman ini akan masak dan berbuah ketika kita tidak menyerah pada keadaan dan kesulitan. Kecemasan memang ada, tetpai berkat iman kita sadar bahwa perbuatan dan tindakan kasih itu tidaklah sia – sia. Kebajikan dan kebaikan tidak dapat dihasilkan tanpa sebuah perjuangan hidup. Semoga kita semua mampu menerima dan mengolah realitas kehidupan bersama Kristus.

Deus Providebit

Doa

Selasa, 28 Oktober 2014
Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul
 
Ef. 2:19-22; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 6:12-19.
            

Hari ini kita merayakan pesta St. Simon dan Yudas. Mereka adalah 2 dari 12 rasul Yesus. Dari Injil hari ini kita tahu bahwa Yesus tidak memilih para murid secara asal-asalan saja. Meskipun belum lama mereka berkenalan, tetapi Yesus sudah cukup mengenal mereka. Apalagi, sebelum memilih mereka ber-12, Yesus berdoa terlebih dahulu. Ia berdoa semalam-malaman, tidak hanya sekedar 1 jam atau 2 jam. Doa yang sungguh intensif. Bagaimana dengan kita? Apakah pada saat kita harus membuat pilihan, terutama yang menyangkut hal-hal penting dalam hidup kita dan yang menentukan nasib orang lain atau orang banyak, kita juga selalu mendahuluinya dengan doa? Semoga doa selalu mengiringi setiap langkah hidup kita agar kita dimampukan untuk senantiasa memilih hanya yang baik dan benar.

Doa: Tuhan, semoga dalam doa-doa kami, kami senantiasa mengalami bimbingan-Mu sehingga kami senantiasa mampu untuk memilih yang baik dan benar. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy