| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

3 makna Hari Raya Semua Orang Kudus bagi kita

Sabtu, 01 November 2014
Hari Raya Semua Orang Kudus

             
Why. 7:2-4,9-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; 1Yoh. 3:1-3; Mat. 5:1-12a.
            
Hari ini kira merayakan semua orang kudus, yakni saudara/i kita yang sudah mulia bersama Tuhan di surga. Bagi mereka yang dikanonisasi sebagai Santo/a, kita memang mempunyai hari-hari peringatan atau perayaan khsusus. Namun, begitu banyak dari mereka yang telah menjadi orang kudus tetapi tidak diberi gelar khusus sebagai Santo/a oleh Gereja. Nah, pada hari inilah kita secara khusus merayakan mereka. Perayaan ini paling tidak mempunyai 3 makna bagi kita. Pertama memberi harapan yang semakin kuat kepada kita akan kehidupan abadi bersama para kudus di surga. Kedua, meneguhkan kita dalam perjuangan hidup sehari-hari bahwa ada sekian banyak orang kudus di surga yang selalu mendoakan kita. Ketiga, mendorong kita untuk mengupayakan kekudusan hidup di dunia ini dengan cara menjadi orang yang lemah lembut, mencintai kebenaran, murah hati, pendamai, dll sebagaimana diwartakan dalam Injil hari ini.
  
Doa: Para kudus di surga, doakanlah kami yang masih berziarah di dunia ini. Amin. -agawpr-  

Sabtu, 01 November 2014 Hari Raya Semua Orang Kudus

Sabtu, 01 November 2014
Hari Raya Semua Orang Kudus
     
Kita merayakan kenangan para penguni surga bukan hanya karena teladan mereka, melainkan lebih supaya persatuan dengan segenap Gereja dalam Roh diteguhkan (Lumen Gentium, 50)
   
Antifon Pembuka

Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan sambil merayakan hari pesta untuk menghormati semua Orang Kudus; pada hari raya ini para malaikat pun turut bergembira dan bersama-sama memuji Putra Allah.

Gaudeamus omnes in Domino, diem festum celebrantes sub honore Sanctorum omnium: de quorum solemnitate gaudent angeli, et collaudant Filium Dei.


Pada Misa Hari Raya Semua Orang Kudus ada Madah Kemuliaan dan Syahadat

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, dalam perayaan kali ini kami kenangkan semua orang kudus yang mengimani dan mempercayakan dirinya kepada cinta kasih-Mu entah mereka itu terkenal entah tidak. Dengan para kudus itu kami telah Kau perkenankan dalam umat-Mu, dalam Gereja-Mu. Maka kami mohon dengan perantaraan mereka penuhilah doa keinginan kami dan perkenankanlah kami ikut serta dilimpahi belas kasih-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Wahyu (7:2-4.9-14)
     
"Aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, mereka terdiri dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa"
     
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup. Dengan suara nyaring ia berseru kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya, "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Kemudian dari pada itu aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih, dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dengan suara nyaring mereka berseru, "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta, dan bagi Anak Domba!" Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta, tua-tua dan keempat makhluk yang ada disekeliling takhta itu. Mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah sambil berkata, "Amin! Puji-pujian dan kemuliaan, hikmat dan syukur, hormat, kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin! "Seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu, dan dari manakah mereka datang?" Maka kataku kepadanya, "Tuanku, Tuan mengetahuinya!" Lalu ia berkata kepadaku, "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar! Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkan di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan dan tidak bersumpah palsu.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:1-3)
   
"Kita akan melihat Kristus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya."
      
Saudara-saudara terkasih, lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita sungguh anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita ini sudah anak-anak Allah, tetapi bagaimana keadaan kita kelak belumlah nyata. Akan tetapi kita tahu bahwa, apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, ia menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah pada-Ku, kamu semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan membuat lega.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:1-12a)
    
"Bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."
     
Sekali peristiwa ketika melihat banyak orang yang datang, Yesus mendaki lereng sebuah bukit. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya. Lalu Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, katanya, "Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat; bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

  Kita sangat marah dan geram sekali ketika melihat atau mendengar berita bahwa ada orang yang melakukan bom bunuh diri. Banyak orang meninggal dan harus menderita seumur hidup karena cacat yang diderita. Lalu kata-kata marah, kecaman bahkan kutukan bagi pelaku keluar dari mulut kita.

Ketika diadakan penyelidikan atas alasan apa orang itu melakukan perbuatan keji, selalu didapat jawaban bahwa dia sangat percaya pada satu ajaran dan ajaran itu dia wujudkan dalam hidupnya. Maka, terjadilah kekejaman itu.

Ungkapan kemarahan, kecaman dan kutukan itu memang diperlukan, tetapi tidak akan pernah menyelesaikan persoalan. Bukankah kita punya seorang Guru yang juga mengajarkan sesuatu pada kita, yaitu ajaran kasih? Sangatlah indah apabila kita mendalami, merenungkan, menerima dan mempercayai ajaran kasih-Nya itu dan mewujudkannya dalam hidup kita sehari-hari. Bahkan, kita berani berkorban agar kasih itu terwujud di antara kita umat manusia. Pastilah dunia ini akan lebih indah dan menjadi nyaman untuk didiami. Ada kasih di antara umat manusia.

Kasih di antara umat manusia menimbulkan rasa bahagia. Pasalnya, orang merasa aman menjalani hidup ini. Tidak ada rasa khawatir melainkan saling percaya satu dengan yang lain. Kegembiraan ini akan sempurna ketika masih tetap ada semangat berkorban demi terciptanya kebahagiaan. Mengapa perlu berkorban? Karena tidak semua manusia memahami akan cita-cita dan rencana Allah Bapa. Karena itu, masih ada saja orang dewasa berjiwa kekanak-kanakan, orang bersifat pendendam, pemarah, iri, suka melukai orang, atau senang bila bisa mengalahkan orang lain. Orang-orang dengan sifat-sifat demikian dan sifat lainnya harus dihadapi oleh orang-orang yang punya jiwa rela berkorban. Saat bisa berkorban, saat itulah dia pun sekaligus mengalami kebahagiaan.
   
Karena itu, ajaran kasih Yesus yang harus kita pelajari, dalami, renungkan, terima dan percayai adalah ajaran untuk berbahagia karena rela berkorban (Bdk. Mat 5:1-12a). Pengorbanan baik dan pengorbanan demi kebaikan menjadi pembuka wejangan Yesus. Itu pulalah yang dihayati dan diajarkan Yesus sepanjang hidup-Nya di dunia. Tak heran, Yesus selalu melakukan perbuatan baik pada siapa pun, bahkan Dia mencari orang-orang yang paling menderita yaitu mereka yang hidup dalam dosa namun tidak menyadari atau tak mau lepas dari kedosaan. Yesus melepaskan, membebaskan, mengampuni dosa mereka, meskipun upah yang Dia terima adalah disalibkan sampai wafat.

Kematian para kudus yang kita rayakan hari ini adalah kematian karena mereka mengikuti hidup dan ajaran Yesus serta mempercayai dan mewujudkannya dalam hidup sehari-hari. Bahkan, para kudus martir mewujudkan dan mengalami dalam bentuk yang nyaris mirip dengan yang Yesus sendiri alami.
Saat ini bahkan hari ini adalah waktu yang tepat bagi kita juga untuk menyatakan cita-cita menjadi orang kudus, yang berbahagia karena berkorban bagi sesama dengan rela. Kalau bukan diwujudkan sekarang, kapan lagi? (Krisna/RUAH)
   
Doa syafaat para kudus. “Sebab karena para penghuni surga bersatu lebih erat dengan Kristus, mereka lebih meneguhkan seluruh Gereja dalam kesuciannya; mereka menambah keagungan ibadat kepada Allah, yang dilaksanakan oleh Gereja di dunia; dan dengan pelbagai cara mereka membawa sumbangan bagi penyempurnaan pembangunannya. Sebab mereka, yang telah ditampung di tanah air dan menetap pada Tuhan, karena Dia, bersama Dia, dan dalam Dia, tidak pernah berhenti menjadi pengantara kita di hadirat Bapa, sambil mempersembahkan pahala-pahala, yang telah mereka peroleh di dunia, melalui Pengantara tunggal antara Allah dan manusia yakni: Kristus Yesus. Demikianlah kelemahan kita amat banyak dibantu oleh perhatian mereka sebagai saudara” (LG 49). “Jangan menangis, sesudah saya mati saya akan lebih berguna bagi kamu dan akan menyokong kamu secara lebih baik daripada selama saya hidup” (Dominikus, dalam sakratul maut kepada sama saudara seserikat; bdk. Jordan dari Sachsen, lib. 93). “Saya akan mengisi kehidupan saya di surga dengan melakukan yang baik di dunia” (Teresia dari Kanak-kanak Yesus, verba).(Katekismus Gereja Katolik, No. 956)

Jumat, 31 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXX

Jumat, 31 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXX
  
“Persatuan mereka yang sedang dalam perjalanan dengan para saudara yang sudah beristirahat dalam damai Kristus, sama sekali tidak terputus. Bahkan menurut iman Gereja yang abadi diteguhkan karena saling berbagi harta rohani” (LG 49). (Katekismus Gereja Katolik, 955)
     

Antifon Pembuka (Mzm 111:3-4)

Agung dan semarak karya Tuhan, keadilan-Nya tetap selamanya. Perbuatan-Nya yang agung pantas dikenang. Tuhan itu pengasih dan penyayang.

Doa Pagi


Allah Bapa yang Maharahim, kami bersyukur karena Putra-Mu telah rela menanggung kesalahan-kesalahan kami dan menderita demi keselamatan semua orang. Semoga Ia senantiasa menjiwai kami sehingga kami pun bersedia saling membantu untuk memanggul beban hidup kami masing-masing. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (1:1-11)
    

"Allah telah memulai karya baik di antaramu; Dia akan melanjutkannya sampai akhir pada hari Kristus Yesus."
    
Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi beserta para penilik jemaat dan diakon. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allh, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kalian. Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kalian. Dan setiap kali aku berdoa untuk kalian semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuan kalian dalam Berita Injil dari hari pertama hingga sekarang ini. Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, bahwa Dia yang telah memulai karya baik di antaramu, akan melanjutkannya sampai akhir pada hari Kristus Yesus. Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian tentang kalian semua, sebab kalian ada dalam hatiku. Kalian semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan berita Injil. Sebab Allahlah saksikubetapa dengan kasih mesra Kristus Yesus aku merindukan kalian. Dan inilah doaku: Semoga kasihmu semakin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian. Dengan demikian kalian dapat memilih yang baik, agar kalian suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus. Semoga kalian dipenuhi dengan buah kebenaran oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan.
Ayat. (Mzm 111:1-2.3-4.5-6)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Agung dan semaraklah pekerjaan-nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.
3. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya. Kekuatan perbuatan-Nya Ia tujukan kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka para bangsa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:1-6)
    
"Siapakah yang anak atau lembunya terperosok ke dalam sumur tidak segera menariknya keluar meski pada hari Sabat?"
    
Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua orang yang hadir mengamat-amati Dia dengan seksama. Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan Yesus. Lalu Yesus bertanya kepada para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, "Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?" Tetapi mereka semua diam saja. Lalu Yesus memegang tangan si sakit itu dan menyembuhkannya serta menyuruhnya pergi. Kemudian Ia berkata kepada mereka, "Siapakah di antara kalian yang anak atau lembunya terperosok ke dalam sumur, tidak segera menariknya ke luar, meski pada hari Sabat?" Mereka tidak sanggup membantah-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Ada dua keluarga yang hidup dalam satu daerah. Mereka adalah buruh pabrik tembakau. Keluarga yang satu hidupnya sangat harmonis, baik dan menyenangkan. Kebahagiaan terpancar dari masing-masing anggota keluarga. Sedangkan keluarga yang satunya sangat kacau. Masing-masing saling menyalahkan. Bahkan keluarga ini ada di ambang perpecahan.

Keluarga bisa tetap utuh dan bahagia karena tiga kunci.

Pertama, saling percaya. Saling percaya akan mendorong setiap anggota keluarga menjadi dewasa dan tidak mudah curiga satu dengan yang lain. Tanpa ada saling percaya anggota keluarga tidak akan nyaman; bahkan orang tidak akan betah tinggal di rumah. Biasanya, orang lantas berusaha untuk mencari kesibukan di luar rumah supaya tidak bertemu dengan anggota keluarga lainnya. “Untuk apa pulang ke rumah kalau hanya ada kemarahan dan rasa jengkel?” gerutu seorang anak muda, suatu hari.

Kedua, saling terbuka. Sesuatu yang membuat hati, pikiran dan perasaan tidak nyaman, bisa diselesaikan dengan saling terbuka. Ada kesempatan untuk duduk bersama antar anggota keluarga dalam suasana keterbukaan. Dalam suasana itu mereka bisa melakukan koreksi antar anggota keluarga, koreksi yang saling membangun antar anggota keluarga. Orangtua mengoreksi anak, demikian pula sebaliknya. Antara suami dan isteri juga perlu saling mengoreksi demi keutuhan dan keharmonisan keluarga. Demikian juga antar anak sebagai saudara kandung juga saling mengoreksi. Niscaya suasana kekeluargaan dan persaudaraan akan dirasakan oleh masing-masing anggota keluarga.

Ketiga, saling mencintai dan bersaudara. Hukum dan aturan itu perlu dalam hidup bersama. Dalam hidup berkeluarga juga ada aturan dan hukum, meskipun sering tidak tertulis. Aturan dan hukum itu tidak menjadi hal yang mendesak dan harus diutamakan kalau ada hal yang lebih penting menyangkut keselamatan anggota keluarga. Karena itu Yesus berkata, “Siapakah di antara kalian yang anak atau lembunya terperosok ke dalam sumur, tidak segera menariknya keluar, meski pada hari Sabat?” (Luk 14:5).

Hukum paling utama yang harus melandasi kehidupan keluarga adalah cinta kasih. “Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuhan” (Puji Syukur, No. 498). (Cafe Rohani) 
    
“Jiwa-jiwa orang-orang saleh yang wafat juga tidak terpisahkan dari Gereja, yang bahkan sekarang ini adalah Kerajaan Kristus. Jika tidak, tidak akan ada kenangan akan mereka di altar Tuhan dalam penyampaian komuni Tubuh Kristus.” (St. Augustine of Hippo, The City of God (Book XX), 20:9:2, A.D. 419);

Anugerah yang baik itu akan tetap menjadi baik atau berubah menjadi buruk, itu tergantung kita.

Jumat, 31 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXX
 

Flp. 1:1-11; Mzm. 111:1-2,3-4,5-6; Luk. 14:1-6.
  
Bagi Yesus, aturan Sabat sungguh-sungguh membelenggu dan menelikung kebebasan seseorang, bahkan kebebasan untuk berbuat baik. Mungkin di antara kita juga masih ada yang mengikatkan diri pata aturan-aturan semacam ini, misalnya dengan percaya adanya hari baik dan hari buruk. Pandangan ini tentunya tidak sesuai dengan iman kita. Sebab, sejak semula, Tuhan Allah menciptakan segala sesuatu, sejak hari pertama sampai hari terakhir, baik adanya (Kej 1). Dan ketika apa yang diciptakan Tuhan dalam keadaan baik tersebut ternoda oleh dosa-dosa manusia, Ia telah menebus dan menyucikannya melalui Yesus Kristus. Oleh karena itu, semua hari atau waktu yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, selalu baik adanya. Namun, anugerah yang baik itu akan tetap menjadi baik atau berubah menjadi buruk, itu tergantung kita. Kalau kita mengisi hari-hari kita dengan hal-hal yang baik, misalnya semangat, senyuman, persaudaraan, harapan, dll, tentu hari tersebut sungguh-sungguh menjadi hari yang baik bagi kita. Sebaliknya, kalau kita mengisinya dengan hal-hal yang buruk, misalnya kebencian, umpatan, prasangka buruk, kemalasan, kesembronoan, dan hal-hal negatif lainnya, ya hari tersebut akan menjadi hari buruk, tidak hanya bagi kita tetapi juga bagi orang lain.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menjadikan setiap hari yang Kauanugerahkan kepada kami sebagai hari yang baik, yakni mengisinya dengan perbuatan-perbuatan yang baik. Amin. -agawpr-

Menyelesaikan Pekerjaan Sampai Tuntas

Kamis, 30 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXX


Ef. 6:10-20; Mzm. 144:1,2,9-10; Luk. 13:31-35.
   
Seringkali kita memiliki banyak hal yang harus kita kerjakan. Hal ini mungkin menggoda kita untuk bekerja secara serampangan dan tidak menyelesaikan setiap pekerjaan secara tundas tetapi melimpahkannya kepada orang lain atau bahkan meninggalkannya begitu saja. Apalagi kalau pekerjaan tersebut tidak enak, berat dan bahkan mengandung risiko. Kalau kita termasuk tipe orang yang demikian, Injil hari ini menjadi peringatan bagi kita. Yesus memberi teladan dalam menyelesaikan pekerjaan-Nya sampai tuntas, kendati harus menghadapi ancaman dan bahaya dari raja Herodes.
 
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk menyelesaikan secara tuntas setip pekerjaan yang menjadi tanggungjawab kami. Amin. -agawpr-

Kamis, 30 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXX

Kamis, 30 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXX
 
“Para imam bertugas untuk melanjutkan karya Kristus dalam menebus dunia” (St. Yohanes Maria Vianey)
 

Antifon Pembuka (Mzm 144:1)
 
Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajak tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!
 
Doa Pagi
 

Allah Bapa yang Maharahim, Engkau menghendaki agar kami bertobat dan menjauhkan diri dari kejahatan. Bebaskanlah kami dari sikap sombong dan merasa diri lebih baik daripada orang lain agar kami mau bekerja sama untuk mewujudkan kebaikan dalam hidup sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Berhadapan dengan jalan yang sempit dan penuh tantangan, Paulus menasihati jemaat di Efesus agar menghadapi semuanya dengan perlengkapan senjata Allah. Dengan perlengkapan ini, mereka dijamin akan mampu berjalan sesuai dengan kehendak Allah.
 

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (6:10-20)
    

Saudara-saudara, hendaklah kalian kuat dalam Tuhan, dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, agar kalian dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis. Sebab perjuangan kita bukanlah melawan manusia, melainkan melawan pemerintah dan penguasa, melawan para penghulu dunia gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, agar kalian dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri sesudah menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap berikatpinggangkan kebenaran, berbajuzirahkan keadilan dan kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera. Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kalian akan dapat memadamkan semua panah api si jahat. Terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu sabda Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu dalam Roh dan berjaga-jagalah dalam doamu itu dengan permohonan terus-menerus untuk segala orang kudus. Berdoalah juga untuk aku, supaya tiap kali membuka mulutku, aku dikaruniai perkataan yang tepat. Berdoalah, agar aku dengan berani mewartakan rahasia Injil, yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya aku menyatakannya dengan berani, sebagaimana seharusnya aku berbicara.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku!
Ayat. (Mzm 144:1.2.9-10)

1. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!
2. Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung; Dialah yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!
3. Ya Allah, aku hendak menyanyikan lagu baru bagi-Mu, dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.
    

Ancaman keamanan bagi Yesus menimbulkan keprihatinan yang mendalam. Orang banyak yang memusuhi Yesus, tidak lagi mampu menemukan kebenaran yang dibawa oleh Yesus. Mereka bahkan telah menolak dan membunuh para pembawa pesan Allah. Yesus rindu agar orang-orang tersebut kembali dalam Allah.

    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:31-35)

  
Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus, “Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Pergilah, dan katakanlah kepada si serigala itu, ‘Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang pada hari ini dan esok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan esok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya sorang nabi dibunuh di luar Yerusalem’. Yerusalem, Yerusalem, engkau membunuh nabi-nabi dan merajam orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayap, tetapi kalian tidak mau. Sungguh, rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi! Tetapi Aku berkata kepadamu: Kalian tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kalian berkata, ‘Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 
Renungan

 
Ketakutan seringkali mengalahkan kebenaran, apalagi jika ketakutan itu disebabkan oleh penguasa yang bengis dan kejam. Yesus menunjukkan kepada kita bahwa kita tidak perlu takut terhadap kuasa. Ketakutan membuat kita tidak bisa melihat Tuhan dan sebaliknya bila kita melihat Tuhan kita tidak perlu takut. Semoga kita selalu melihat Tuhan yang berkarya sehingga kita tidak perlu merasa takut akan banyak hal yang ada di sekitar kita. Bukankah Tuhan selalu beserta kita?

Doa Malam


Tuhan, Engkau telah memberi kami teropong keselamatan dan pedang roh yaitu sabda-Mu. Ajarilah kami untuk selalu berdoa setiap waktu dan berjaga-jaga dalam doa. Semoga semakin hari semakin dekatlah relasi kami dengan-Mu, ya Tuhan, dengan selalu menyertakan Engkau dalam hidup kami. Amin.
 
 
RUAH

Kamis, 30 Oktober 2014 Hari Biasa Pekan XXX

Kamis, 30 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXX
 
“Para imam bertugas untuk melanjutkan karya Kristus dalam menebus dunia” (St. Yohanes Maria Vianey)
 

Antifon Pembuka (Mzm 144:1)
 
Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajak tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!
 
Doa Pagi
 

Allah Bapa yang Maharahim, Engkau menghendaki agar kami bertobat dan menjauhkan diri dari kejahatan. Bebaskanlah kami dari sikap sombong dan merasa diri lebih baik daripada orang lain agar kami mau bekerja sama untuk mewujudkan kebaikan dalam hidup sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Berhadapan dengan jalan yang sempit dan penuh tantangan, Paulus menasihati jemaat di Efesus agar menghadapi semuanya dengan perlengkapan senjata Allah. Dengan perlengkapan ini, mereka dijamin akan mampu berjalan sesuai dengan kehendak Allah.
 

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (6:10-20)
    

Saudara-saudara, hendaklah kalian kuat dalam Tuhan, dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, agar kalian dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis. Sebab perjuangan kita bukanlah melawan manusia, melainkan melawan pemerintah dan penguasa, melawan para penghulu dunia gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, agar kalian dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri sesudah menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap berikatpinggangkan kebenaran, berbajuzirahkan keadilan dan kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera. Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kalian akan dapat memadamkan semua panah api si jahat. Terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu sabda Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu dalam Roh dan berjaga-jagalah dalam doamu itu dengan permohonan terus-menerus untuk segala orang kudus. Berdoalah juga untuk aku, supaya tiap kali membuka mulutku, aku dikaruniai perkataan yang tepat. Berdoalah, agar aku dengan berani mewartakan rahasia Injil, yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya aku menyatakannya dengan berani, sebagaimana seharusnya aku berbicara.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku!
Ayat. (Mzm 144:1.2.9-10)

1. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!
2. Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung; Dialah yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!
3. Ya Allah, aku hendak menyanyikan lagu baru bagi-Mu, dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.
    

Ancaman keamanan bagi Yesus menimbulkan keprihatinan yang mendalam. Orang banyak yang memusuhi Yesus, tidak lagi mampu menemukan kebenaran yang dibawa oleh Yesus. Mereka bahkan telah menolak dan membunuh para pembawa pesan Allah. Yesus rindu agar orang-orang tersebut kembali dalam Allah.

    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:31-35)

  
Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus, “Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Pergilah, dan katakanlah kepada si serigala itu, ‘Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang pada hari ini dan esok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan esok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya sorang nabi dibunuh di luar Yerusalem’. Yerusalem, Yerusalem, engkau membunuh nabi-nabi dan merajam orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayap, tetapi kalian tidak mau. Sungguh, rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi! Tetapi Aku berkata kepadamu: Kalian tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kalian berkata, ‘Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 
Renungan

 
Ketakutan seringkali mengalahkan kebenaran, apalagi jika ketakutan itu disebabkan oleh penguasa yang bengis dan kejam. Yesus menunjukkan kepada kita bahwa kita tidak perlu takut terhadap kuasa. Ketakutan membuat kita tidak bisa melihat Tuhan dan sebaliknya bila kita melihat Tuhan kita tidak perlu takut. Semoga kita selalu melihat Tuhan yang berkarya sehingga kita tidak perlu merasa takut akan banyak hal yang ada di sekitar kita. Bukankah Tuhan selalu beserta kita?

Doa Malam


Tuhan, Engkau telah memberi kami teropong keselamatan dan pedang roh yaitu sabda-Mu. Ajarilah kami untuk selalu berdoa setiap waktu dan berjaga-jaga dalam doa. Semoga semakin hari semakin dekatlah relasi kami dengan-Mu, ya Tuhan, dengan selalu menyertakan Engkau dalam hidup kami. Amin.
 
 
RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy