| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Buah kerjasama antara rahmat dan usaha: PERTOBATAN

Kamis, 06 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI

                      
Flp. 3:3-8a; Mzm. 105:2-3,4-5,6-7; Luk. 15:1-10. 

  
Pertobatan merupakan buah kerjasama antara rahmat dan usaha. Karena kerapuhan dan kelemahan kita, tidak mungkin kita bisa bertobat kalau hanya mengandalkan usaha dan kekuatan kita. Maka, kita harus mengandalkan rahmat Tuhan. Namun, rahmat Tuhan juga tidak akan bekerja pada kita kalau kita tidak menanggapinya dengan melakukan usaha konkret pertobatan. Salah satu usaha itu adalah seperti yang dilakukan oleh para pemungut cukai dan orang-orang berdosa dalam Injil hari ini, yakni datang kepada Tuhan dan mendengarkan-Nya. Dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, kita akan dianugerahi rahmat-Nya dan dengan demikian menyatulah dalam diri kita antara usaha dan rahmat sehingga mendatangkan buah yang luar biasa.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menyatukan setiap usaha kami dengan rahmat-Mu. Amin.

Kamis, 06 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXI

Kamis, 06 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI
  
Kamu diserahi harta yang tak dapat binasa, dan Tuhan akan minta pertanggungjawaban darimu pada waktu kedatangan-Nya. --- St. Sirilus dari Yerusalem.
  

Antifon Pembuka (105:4-5)
   
Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya. Mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang Maharahim, meskipun kami mencari jalan sendiri yang lain dengan jalan-Mu, namun Engkau datang juga kepada kami. Orang berdosa Kau ajak bertobat dan yang ter-sesat Kau cari. Perkenankanlah kami selalu saling memberi kesempatan, mencari yang hilang, dan bangga serta gembira, karena persahabatan kami dengan Dikau dapat dipulihkan kembali. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
  
Paulus mengalami titik balik yang luar biasa ketika berjumpa dengan Yesus. Baginya semua hal yang dulu dikerjakan untuk membangun hidup keagamaan menjadi sia-sia karena yang terutama ternyata hadir dalam diri Yesus dan pengelolaan hidup rohani yang ideal juga didasarkan pada Yesus.
       

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (3:3-8a)
     

"Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap merugikan karena Kristus."
         
Saudara-saudara, kitalah orang-orang bersunat, yaitu kita yang beribadat oleh Roh Allah, yang bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh kepercayaan pada hal-hal lahiriah. Meskipun demikian sebenarnya aku mempunyai alasan untuk menaruh kepercayaan pada hal-hal lahiriah. Kalau orang lain menyangka dapat mengandalkan hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: aku disunat pada hari kedelapan, aku seorang Israel, dari suku Benyamin, aku seorang Ibrani asli; mengenai pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi; mengenai kegiatanku dalam agama Yahudi aku penganiaya jemaat; mengenai kebenaran dalam menaati hukum Taurat aku tidak bercacat. Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap merugikan karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi karena aku telah berkenalan dengan Kristus Yesus, Tuhanku, sebab hal itu lebih mulia dari segala-galanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan.
atau Alleluya
Ayat. (Mzm 105:2-3.4-5.6-7)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya. Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepada kalian.
  
Bagi Yesus, masing-masing pribadi memiliki nilai yang luar biasa. Maka hadirnya satu orang saja yang hidupnya berubah dan kembali kepada Allah akan menimbulkan sukacita luar biasa. Mereka yang menjauh pun akan dicari dan dibawa kembali dalam persatuan kasih dengan Allah.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:1-10)
    
"Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat."
     
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, “Orang ini menerima orang-orang berdosa dan makan bersama dengan mereka.” Maka Yesus menyampaikan perumpamaan berikut kepada mereka, “Siapakah di antaramu yang mempunyai seratus ekor domba lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang 99 ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia lalu meletakkannya di atas bahu dengan gembira. Setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan.’ Aku berkata kepadamu, demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Atau wanita manakah yang mempunyai sepuluh dirham, lalu kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dirhamku yang hilang telah kutemukan.’ Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Misi Yesus adalah menyelamatkan orang-orang berdosa. Hal itu ditunjukkan-Nya bukan hanya dengan kata-kata, tetapi terlebih dalam hidup dan pelayanan-Nya. Lewat perumpamaan tentang domba yang hilang, Yesus menunjukkan cinta Allah bagi para pendosa. Ia sendiri bergaul dan makan bersama dengan mereka. Hal ini dilakukan-Nya untuk membawa mereka kepada pertobatan dan kembali mengalami kasih-Nya yang menyelamatkan.

Doa Malam

Yesus, anugerahilah aku mata yang bening dan hati yang hening agar apa yang baik adil dan benar yang aku lihat dapat membawa hatiku kepada rasa syukur kepada-Mu serta membawa banyak jiwa kepada-Mu lewat doa-doaku. Ampunilah aku dari sikap cepat bersungut-sungut manakala melihat hal yang tak berkenan di hati. Yesus, Engkaulah Penyelamatku. Amin.


RUAH

Menanggung aneka kewajiban yang melekat sebagai orang Katolik

Rabu, 05 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI
         
   
Flp. 2:12-18; Mzm. 27:1,4,13-14; Luk. 14:25-33.
     
Sewaktu masih kecil, saya sangat senang untuk ikut bapak atau simbok pergi ke pasar, meski harus berangkat sebelum jam 4 pagi dan menyusuri jalan setapak dengan menggunakan oncor atau obor blarak selama kurang lebih 2 jam. Dengan demikian, saya harus bangun lebih awal dan mengorbankan enaknya tidur. Tidak hanya itu, saya juga harus membawa sebagian kecil barang yang akan dijual di pasar. Kurang lebih, tuntutan Yesus untuk kita juga seperti itu. Untuk bisa mengikuti-Nya secara layak, kita harus meninggalkan dan melepaskan banyak hal yang tidak sesuai dengan kehidupan Kristiani. Tidak hanya itu, kita juga harus menanggung aneka kewajiban yang melekat pada kita sebagai orang Katolik. Semoga kita menjalani semua itu dengan perasaan senang dan bahagia.
   
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami dapat menjadi pengikut-Mu yang bahagia, kendati harus melepaskan banyak kesenangan dan menanggung banyak kewajiban sebagai orang Katolik. Amin.

Rabu, 05 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXI

Rabu, 05 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI
    
“Gereja Katolik dipisahkan dan dibedakan oleh tiga karakteristik ini: kesatuan ajaran, kesatuan organisasi, kesatuan penyembahan. Kesatuan ini begitu menonjol sehingga olehnya setiap manusia dapat menemukan dan mengenali Gereja Katolik.
Merupakan kehendak Allah, pendiri Gereja, bahwa semua domba pada akhirnya harus berkumpul bersama dalam satu kawanan, dibawah bimbingan satu gembala. Semua anak-anak Allah dipanggil menuju satu-satunya rumah bapa mereka, dan batu penjurunya adalah Petrus. Setiap manusia harus bekerja bersama sebagai saudara untuk menjadi bagian dari kerajaan Allah yang tunggal ini; karena warga kerajaan ini disatukan dalam kedamaian dan harmoni di bumi agar mereka dapat menikmati kebahagiaan kekal suatu hari nanti di surga.” (St. Yohanes XXIII, Paus, Ad Petri Cathedram)
 

Antifon Pembuka (Mzm 27:1)
 
Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
 
The Lord is my light and my salvation; whom shall I fear? The Lord is the stronghold of my life; whom should I dread?
 
Dominus illuminatio mea, et salus mea, quem timebo? Dominus defensor vitæ meæ, a quo trepidabo?

 
Tobat 3

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Sabda Allah yang mewahyukan kepada kami rencana penyelamatan manusia oleh Allah. Tuhan, kasihanilah kami.

Engkau mengutus Roh Kudus, Roh kebijaksanaan untuk menerangi jalan hidup kami. Kristus, kasihanilah kami.

Engkau memanggil kami untuk mengikuti-Mu sebagai murid dengan meninggalkan segalanya serta memanggul salib. Tuhan, kasihanilah kami.
 

Doa Pagi

 
Ya Allah sumber kebijaksanaan, utuslah Roh Kebijaksanaan-Mu kepada kami, agar kami dapat memahami kehendak-Mu serta melaksanakannya dalam hidup kami sehari-hari. Ajarilah kami untuk berani menyangkal diri dan melepaskan segala sesuatu agar kami dapat menjadi murid-murid-Mu yang sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:12-18)
     

"Kerjakanlah keselamatanmu, Allahlah yang mengerjakan dalam dirimu, baik kemauan maupun pelaksanaan."
      
Saudara-saudara kekasih, kalian senantiasa taat. Karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi lebih-lebih sekarang waktu aku tidak hadir. Sebab Allahlah yang mengerjakan dalam dirimu baik kemauan maupun pelaksanaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu tanpa bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kalian tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini. Maka kalian akan bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada sabda kehidupan. Dengan demikian aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa tidak sia-sialah aku berlomba dan berjerih payah. Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada kurban dan ibadat imanmu, aku bergembira dan bersukacita bersama kalian. Dan kalian pun hendaknya bergembira dan bersukacita bersama aku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
atau Tuhan adalah terang dan keselamatanku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah kalian, bila dinista karena nama Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:25-33)
    
"Yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi milik-Ku."
     
Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Yesus berkata kepada mereka, "Jika seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudarinya, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memanggul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antaramu, yang mau membangun sebuah menara, tidak duduk membuat anggaran belanja dahulu, apakah uangnya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Jangan-jangan sesudah meletakkan dasar ia tidak dapat menyelesaikannya. Lalu semua orang yang melihat itu akan mengejek dengan berkata, 'Orang itu mulai membangun, tetapi tidak dapat menyelesaikan.' Atau raja manakah yang hendak berperang melawan raja lain, tidak duduk mempertimbangkan dulu apakah dengan sepuluh ribu orang ia dapat melawan musuh yang datang menyerang dengan dua puluh ribu orang? Jika tidak dapat, iaakan mengirim utusan selama musuh masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikianlah setiap orang di antaramu yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakan-Nya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
  
Renungan
  
  Injil hari ini mengatakan begitu keras kepada ktia tentang syarat untuk mengikuti Yesus. Dalam pernyataannya Yesus meminta kita semua untuk mengikuti-Nya diatas segala–galanya melebih kasih kepada oang tua dan relasi kita dengan sesama. Apakah Yesus mau mengatakan bahwa untuk mengikuti-Nya kita harus terlebih dahuluu “melupakan”, “menjauh” atau sampai hati “membenci” orang tua kita sendiri atau sahabat dan kerabat kita sendiri? Yesus tidak menyatakan demikian dan bukan itulah maksud dari pernyataan Yesus. Yesus sendiri mengajak kita untuk menghormati ayah dan ibu kita (Luk 18:2), bagaimana mungkin disaat yang sama Yesus meminta kita untuk tidak menghormati orang tua kita?

Bagaimanapun, kita sadari bersama bahwa Tuhan adalah hukum tertinggi diatas segalanya. Kita tidak dapat mencintai Tuhan, namun disatu sisi kita terikat oleh harta benda dan begitu terikat olehnya sehingga kita sendiri lupa untuk mencintai Tuhan. Cinta kepada Tuhan harus benar – benar terbebas dari hal – hal duniawi. Maksudnya bahwa, ketika kita mengejar uang untuk kepentingan hidup dan sesama harus disadari pula bahwa uang adalah pemberian Tuhan pula dan cinta yang layak dan pantas hanya dapat diberikan kepada Tuhan dan bukan kepada uang. Kepemilikan harta benda tidak mengikat diri kita sama sekali sehingga kita dapat dengan bebas mencintai dan mengikuti Tuhan, sehingga uang atau harta benda tidak menjadi batu sandungan bagi kita dalam berelasi dengan Tuhan. Demikianpun halnya dengan orang tua. Kita haruslah amat dan sangat mencintai dan menghormati kedua orang tua kita, namun disaat yang sama kita harus ingat bahwa kedua orang tua kita adalah pemberian Tuhan sendiri. Apabila cinta dan hormat kita kepada orang tua atau kerabat lebih besar melampaui cinta kita kepada Tuhan, tidakkah kita menduakan Tuhan dan terperangkap dalam jerat berhala? Kita tidak dapat mencintai Tuhan jika cinta kita kepada orang tua atau kerabat terdekat lebih besar melampaui cinta kita kepada Allah. Justru sebaliknya, cinta kepada Tuhan adalah hasrat terutama dan yang utama, dimana kasih kita kepada Tuhan jauh melampaui segala – galanya sebab Tuhanlah yang memberikan kepada kita segala – galanya.
 
Ketika cinta kasih dan hormat kita kepada Tuhan lebih dari apapun, cinta itu pun harus tertuang kepada sesama terlebih orang tua kita sebab kerabat atau orang tua kita pun adalah milik kepunyaan Tuhan yang harus kita cintai dengan cara sewajarnya dengan tidak melupakan hormat dan kasih kepada Allah. Kata kuncinya adalah kita hanya dapat mencintai Tuhan dengan sungguh apabila kita benar – benar lepas dari hal – hal yang mengikat kita yang menyebabkan kita menduakan Tuhan. Sebaliknya, cinta kepada Tuhan tidak boleh melupakan sesama sebab semua adalah milik kepunyaan Tuhan yang harus kita cintai dengan cara sewajarnya.

  
Deus Providebit

Memenuhi undangan-Nya

Selasa, 04 November 2014
Peringatan Wajib St. Carolus Borromeus
 

Flp. 2:5-11; Mzm. 22:26b-27,28-30a,31-32; Luk. 14:15-24.
     
Di hadapan Tuhan, selalu ada tempat bagi siapa pun yang mau datang kepada-Nya dan memenuhi undangan-Nya. Oleh karena itu, hendaknya kita tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk datang kepada-Nya dan menikmati hidangan yang Ia sediakan bagi kita. Mungkin hari-hari kita memang sibuk karena berbagai macam pekerjaan dan tanggung jawab yang harus kita lakukan. Namun, hal ini tidak boleh kita jadikan sebagai alasan untuk mengabaikan undangan Tuhan yang tidak terlalu membutuhkan banyak waktu. 15 menit sampai 1 jam setiap hari atau 1,5 jam pada hari Minggu, rasanya tidak lama kalau dibandingkan dengan 24 jam yang setiap hari dianugerahkan Tuhan kepada kita.
          
Doa: Tuhan, waktu yang kami miliki adalah anugerah-Mu. Bantulah kami untuk tidak kikir dalam meluangkan waktu untuk datang kepada-Mu. Amin.

Selasa, 04 November 2014 Peringatan Wajib St. Carolus Borromeus

Selasa, 04 November 2014
Peringatan Wajib St. Carolus Borromeus
 
“Dalam persekutuan para kudus, "diantara para beriman apakah mereka telah ada di dalam tanah air surgawi atau masih menyilih di tempat penyucian atau masih berziarah di dunia - benar-benar terdapat satu ikatan cinta yang tetap dan satu pertukaran kekayaan yang berlimpah" (ibid.). Dalam pertukaran yang mengagumkan ini kekudusan seseorang dapat berguna untuk orang lain, dan malahan lebih daripada dosa seseorang dapat merugikan orang lain. Dengan demikian penggunaan persekutuan para kudus dapat membantu pendosa yang menyesal, bahwa ia lebih cepat dan lebih berdaya guna dibersihkan dari siksa-siksa dosanya.” (Katekismus Gereja Katolik, 1475)
  

Antifon Pembuka (Yeh 14:11.23-24)

Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.
  
Doa Pagi

      
Ya Allah, Engkau menyediakan bagi segala bangsa suatu perjamuan di rumah-Mu untuk menghapus air mata dari wajah manusia. Semoga kami Kauteguhkan dengan daya Roh-Mu, agar kami pun dapat berbagi apa yang kami miliki untuk mengurangi kelaparan sesama dan menghapus air mata dari wajah mereka. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
    
Dalam membangun kualitas relasi sosial dalam hidup bersama dan sekaligus hidup spiritual yang baik, sangat diperlukan sikap kerendahan hati. Sikap ini bisa kita teladani dari Yesus sendiri, yang rela mengosongkan diri, menjadi manusia, menderita dan wafat di salib.
 

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:5-11)
  

“Yesus telah merendahkan diri, maka Ia diagungkan oleh Allah.”
      
Saudara-saudara, dalam hidup bersama hendaklah kalian bersikap seperti Kristus Yesus. Walaupun dalam rupa Allah, Ia tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai wafat, bahkan sampai wafat di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lututlah segala yang ada di langit, yang ada di atas dan di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa, semua lidah mengakui ‘Yesus Kristus adalah Tuhan’.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku melambungkan puji-pujian di tengah jemaat yang besar, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 22:26b-27.28-30a.31-32)
1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa. Orang miskin akan makan sampai kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hati mereka hidup untuk selamanya.
2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar, lalu berbalik kepada Tuhan; segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya. Sebab Tuhanlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa. Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah: semua orang sombong di bumi.
3. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang. Dan menuturkan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti. Semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepada kalian.
    
Tidak semua orang mau turut dalam perjamuan Kerajaan Allah. Mereka lebih senang berhenti dalam kesibukan dan kenikmatan mereka sendiri. Nilai penting kebahagiaan dalam kerajaan Allah, terhalangi oleh kesibukan terhadap diri sendiri dan kenikmatan di dalamnya.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:15-24)
   
"Pergilah ke semua jalan dan persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh."
     
Pada waktu itu Yesus diundang makan oleh seorang Farisi. Sementara perjamuan berlangsung, seorang tamu berkata kepada Yesus, “Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Ada seorang mengadakan perjamuan besar. Ia mengundang banyak orang. Menjelang perjamuan dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan, ‘Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.’ Tetapi mereka semua minta dimaafkan. Yang pertama berkata, ‘Aku baru membeli ladang dan harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.’ Yang lain berkata, ‘Aku baru membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan.’ Yang lain lagi berkata, ‘Aku baru saja menikah, dan karena itu aku tidak dapat datang.’ Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semua itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya, ‘Pergilah segera ke jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan cacat, orang-orang buta dan lumpuh.’ Kemudian hamba itu melaporkan, ‘Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan. Sekalipun demikian, masih ada tempat.’ Maka tuan itu berkata, ‘Pergilah ke semua jalan dan persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh.’ Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorang pun dari para undangan itu akan menikmati jamuan-Ku."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Kita diundang untuk membangun persaudaraan yang inklusif. Semua orang adalah saudara dan saudari kita. Tuhan menjadi model bagi kita. Ia menginginkan semua orang masuk dalam rumah-Nya. Rumah-Nya harus penuh. Karena itu Ia mengundang dan menerima siapa saja yang datang kepada-Nya untuk menikmati jamuan-Nya. St. Karolus Boromeus telah menikmati jamuan itu di surga.

Doa Malam

Yesus, Engkau telah mengundang kami dalam perjamuan Ekaristi namun kami sering membuat suatu rasionalisasi. Kami mengamini segala kesibukan dan mengalahkan perayaan Ekaristi. Tetapkanlah hati kami agar semakin mencintai undangan perjamuan Ekaristi, sumber hidup umat beriman. Dengan demikian kami pun kelak boleh menikmati perjamuan abadi di surga. Amin.

RUAH

Lengkapilah sukacitaku, hendaklah kalian sehati sepikir.

Senin, 03 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI

   
Flp. 2:1-4; Mzm. 131:1,2,3; Luk. 14:12-14. 
     
Pesan Injil hari ini sangat singkat dan mendalam, yakni memberi dengan tulus tanpa mengharap imbalan atau balasan. Itulah yang dikehendaki Tuhan untuk kita perbuat, termasuk pada saat kita mengadakan perjamuan. Dalam kaitannya dengan bacaan I, kita diajak untuk tidak mencari dan mengutamakan kepentingan sendiri tetapi hendaklah kita rendah hati dengan mengutamakan orang lain dan kepentingan mereka. Kalau setiap orang berpikir dan berbuat demikian, kita boleh yakin bahwa kehidupan bersama kita akan mengalami kemajuan yang pesat dan kesejahteraan bersama tidak mustahil untuk terwujud dengan mudah.
    
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk berani mengutamakan kepentingan orang lain dan memberi serta melayani dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan. Amin.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy