| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 08 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXI

Sabtu, 08 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI
  
“Jangan takut akan kata ‘mati’. Tetapi bergembiralah akan berkat kurnia yang menyusul kematian bahagia” (St. Ambrosius)

  

Antifon Pembuka (Mzm 112:5-6)
  
Orang baik menaruh belas kasih dan memberi pinjaman, ia melakukan segala usaha dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah dan akan dikenang selama-lamanya.
  
Doa Pagi
  

Ya Allah, semoga dengan kekuatan Sabda-Mu yang akan kami renungkan ini, kami dimampukan untuk mengabdi-Mu dengan setia. Ajarilah kami untuk berani melawan segala bentuk penindasan dan ketidakadilan dengan cinta kasih yang bersumber dari-Mu seingga kami layak bagi hidup yang abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
      

Bantuan dari jemaat untuk keperluan Paulus sangatlah dihargai. Ini adalah salah satu wujud persaudaraan jemaat Filipi, saling membantu dan mendukung. Paulus sangat bersyukur dengan sikap semacam ini. Walaupun baginya hal-hal yang diperlukannya untuk hidup sudah cukup dari hasil kerjanya. Dia sudah melatih diri untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya dari hasil jerih payahnya.
    

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (4:10-19)
       
    
"Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
        
Saudara-saudara, aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya kalian semakin menaruh perhatian lagi kepadaku. Memang perhatianmu selalu ada, tetapi tidak ada kesempatan bagimu. Hal ini kukatakan, bukan karena aku kekurangan. Sebab aku telah belajar mencukupi diriku dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan, dan aku pun tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tiada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Namun baik jugalah perbuatanmu, yaitu bahwa kalian telah mengambil bagian dalam kesusahanku. Kalian sendiri pun tahu, hai orang Filipi. Waktu aku baru mulai mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada satu jemaat pun yang mengadakan perhitungan utang-piutang dengan daku selain kalian. Di Tesalonika aku telah satu dua kali menerima kiriman bantuan dari kalian. Yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya yang makin menambah keuntunganmu. Kini aku telah menerima dari padamu semua yang perlu, malahan lebih daripada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu kurban yang disukai dan berkenan kepada Allah. Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 112:1-2.5-6.8a.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi, keturunan orang benar akan diberkati.
2. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya.
3. Hatinya teguh, ia tidak takut. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Yesus Kristus telah menjadi miskin, meskipun Ia kaya, agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.
    
Kesetiaan terhadap hal-hal kecil menjadi sebuah latihan yang bermanfaat untuk skala tanggung jawab yang lebih besar. Latihan-latihan ini sangat berguna ketika diterapkan dalam mengelola kehidupan rohani. Kesetiaan dan ketekunan sangat diperlukan di dalamnya, apalagi ketika mengalami situasi sulit.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:9-15)
   
"Jika kalian tidak setia mengurus mamon durhaka, siapakah yang mau mempercayakan harta sejati kepadamu?"
    
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan mammon yang tidak jujur, supaya jika mammon itu tidak dapat menolong lagi, kalian diterima dalam kemah abadi. Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi jika kalian tidak setia mengurus mammon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? [Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?] Seorang hamba tidak mungkin mengabdi dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mammon.” Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Yesus. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Kalian membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Harta dunia hanyalah sarana. Sarana itu dipakai sejauh menolong kita mencapai tujuan. Tujuan kita satu-satunya adalah keselamatan. Kita diminta untuk setia mengurus harta dunia ini dengan baik. Kita mesti menggunakannya untuk bisa mengantar kita kepada Allah. Harta harus menjadi pelayan kita, bukan tuan kita. Kita hanya bisa menjadi pelayan Allah. Allah adalah Tuan atas hidup kita. Kepada-Nyalah kita mengabdi.
 
Doa Malam
 
Tuhan Yesus, tambahkanlah iman, harapan dan kasihku kepada-Mu. Topanglah aku dengan kekuatan-Mu, sebab jika aku lemah, maka aku kuat karena Engkau yang senantiasa menguatkan aku. Tuhan, ampunilah aku jika sering mengabaikan hal-hal kecil dalam keseharianku. Amin.

RUAH

Mengelola harta duniawi untuk mendapatkan harta surgawi

Jumat, 07 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI - Jumat Pertama Dalam Bulan
        
Flp. 3:17 - 4:1; Mzm. 122:1-2,3-4a.4b-5; Luk. 16:1-8.
     
Bendahara adalah orang yang dipercaya memegang dan mengelola uang yang bukan miliknya. Dalam Injil hari ini, si bendahara dipuji tuannya sebagai bendaha yang cerdik. Kecerdikannya itu terletak pada kemampuannya untuk mengelola uang dan harta benda tuannya dengan murah hati. Disampaikan 2 contoh. Kepada orang yang meminjam 100 tempayan minyak, surat hutangnya dikembalikan dan ia disuruhnya membuat surat hutang lain, hanya 50 tempayan minyak. Maka, di satu sisi, ia “menghamburkan” harta tuannya sebanyak 50 tempayan minya, namun di sisi lain ia bermurah hati pada orang yang berhutang itu sebanyak 50 tempayan minyak. Demikian pula dengan orang yang berhutang 100 pikul gandum dan hanya diberinya surat hutang 80 pikul. Berarti ia “menghamburkan” harta tuannya sebanyak 20 pikul gandum namun juga bermurah hati pada orang yang berhutang itu sebanyak 20 pikul gandum. Kita tahu bahwa mereka yang berhutang adalah orang yang membutuhkan sehingga pantas diberi kemurahan hati. Si bendahara tersebut memberi dengan murah hati, kendati yang diberikan bukan miliknya sendiri melainkan harta tuannya. Kita pun hendaknya berbuat demikian. Kita ini adalah “bendahara” yang dipercaya untuk mengelola “harta” milik Tuhan dan Tuhan tidak marah tetapi justru menghendaki dan memuji kita yang menggunakan “harta” tersebut dengan murah hati untuk menolong orang lain.
  
Doa: Tuhan, jadikanlah kami orang yang murah hati dalam berbagi harta milik yang Kaupercayakan kepada kami untuk kami kelola. Amin.

Jumat, 07 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXI - Jumat Pertama Dalam Bulan

Jumat, 07 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI - Jumat Pertama Dalam Bulan
    
Tuhan meminta sedikit, memberi banyak, di dunia ini dan di akhirat, kepada mereka yang mencintai-Nya dengan tulus. (St. Gregorius Nazianze)
     

Antifon Pembuka (Flp 3:21)
  
Kristus akan mengubah tubuh kita yang hina menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, berdasarkan kuasa yang membuat Dia sanggup menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

Doa Pagi
  

Ya Allah, Engkau menghendaki agar semua orang mengabdi kepada-Mu secara total sehingga dapat memperoleh anugerah keselamatan. Kami mohon, berilah kami kebijaksanaan agar kami senantiasa menjadikan Engkau sebagai yang pertama dan utama dalam hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (3:17-4:1)
    

"Kita menantikan Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia."
        
Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup seperti kami. Sebab seperti yang telah sering kukatakan kepadamu dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang hidup sebagai musuh salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut, dan kemuliaan mereka ialah hal-hal aib, sedangkan pikiran mereka semata-mata tertuju ke perkara-perkara duniawi. Tetapi kita adalah warga Kerajaan Surga. Dari sana juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus, Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, sesuai dengan kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. Karena itu, saudara-saudaraku yang kukasihi dan kurindukan, sukacita dan mahkotaku, berdirilah dengan teguh dalam Tuhan!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. Ku menuju ke Altar Allah dengan sukacita.
Atau. Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122:1-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumahTuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Sempurnalah kasih Allah dalam hati orang yang mendengarkan Sabda Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:1-8)
     
"Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang."
        
Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Maka si kaya itu memanggil bendaharanya dan berkata, 'Apakah yang telah kudengar tentang dirimu? Berilah pertanggungjawaban atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh bekerja sebagai bendahara lagi.' Berkatalah bendahara itu dalam hatinya, 'Apakah yang harus kuperbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan kuperbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang mau menampung aku di rumah mereka.' Lalu ia memanggil satu demi satu orang yang berutang kepada tuannya. Berkatalah ia kepada yang pertama, 'Berapa besar utangmu pada tuanku?' Jawab orang itu, 'Seratus tempayan minyak.' Lalu kata bendahara itu, 'Inilah surat utangmu. Duduklah dan buatlah surat utang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.' Kemudian ia berkata kepada yang lain, 'Dan Saudara, berapa utangmu?' Jawab orang itu, 'Seratus pikul gandum.' Katanya kepada orang itu, 'Inilah surat utangmu. Buatlah surat utang lain: Delapan puluh pikul.' Bendahara yang tidak jujur itu dipuji tuannya, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan
    
Kata Beato Angelus Paoli (1642-1720), “Kalau Anda ingin melihat Allah, pergilah dan jumpailah orang-orang miskin.” Beato Karmelit ini menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melayani orang-orang miskin dan terlantar. Dengan uang dan harta yang dia peroleh dari para donatur, dia membantu sesamanya yang miskin. Dengan cara itulah Angelus Paoli yang dikenal sebagai “Bapa Cinta Kasih” ini mengumpulkan pahala bagi masa depan, Kerajaan Allah.

Dalam Injil Lukas 16:1-8 ini Yesus memuji bendahara yang tidak jujur, yang berbuat curang dengan mengganti surat hutang baru. Sesuai kebiasaan Timur Tengah zaman itu, tindakannya merupakan sebuah perhitungan yang cerdik. Bendahara tidak diberi gaji. Karena itulah, ia boleh mencari cara bagaimana mendapatkan uang sebagai gaji. Ia boleh menaikkan dari apa yang seharusnya dibayar kepada majikannya. Selisihnya itu boleh diambilnya sebagai upah.

Itulah sebabnya, dengan mudah ia menyuruh untuk mengubah surat hutang. Hal itu tidak merugikan tuannya. Dia hanya melepaskan kelebihan uang yang sebetulnya untuk dirinya sendiri sebagai upah. Dia membiarkan laba itu hilang demi masa depannya. Dia hanya mau mengumpulkan jasa untuk memperoleh penampungan kalau ia dipecat oleh majikannya. Uang atau harta telah dimanfaatkan dengan cerdik demi masa depan sementara di dunia ini.

Anak-anak dunia memang cerdik dalam menjalankan uang. Hal itu mereka lakukan demi masa depan. Anak-anak terang diminta untuk belajar dari mereka ini. Uang yang hanya dikumpulkan dan disimpan untuk menumpuk kekayaan pribadi tidak ada artinya. Ketika mati, orang akan meninggalkan segalanya. Namun, bila orang menggunakan uang untuk menolong kaum miskin dan terlantar, ia tidak akan kehilangan upahnya. Dia akan mengumpulkan pahala surgawi.

Belas kasih terhadap kaum miskin menjadi jalan keselamatan. Murah hati terhadap kaum terlantar menghimpun jatah untuk masa depan. Singkatnya, Yesus mengundang kita untuk belajar dari cerdiknya sang bendahara, simbol anak-anak dunia. Anak-anak terang, simbol murid-murid Tuhan, juga harus bertindak cerdik: menggunakan uang demi masa depan, yakni untuk mendapatkan harta surgawi. Beato Angelus Paoli telah menjadi contoh bagi kita. (Cafe Rohani)
         
  
Orang-orang Kristen harus rela meringankan kemalangan orang-orang yang berkekurangan. Seorang Kristen adalah bendahara harta pusaka Tuhan (Katekismus Gereja Katolik, 952)

Buah kerjasama antara rahmat dan usaha: PERTOBATAN

Kamis, 06 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI

                      
Flp. 3:3-8a; Mzm. 105:2-3,4-5,6-7; Luk. 15:1-10. 

  
Pertobatan merupakan buah kerjasama antara rahmat dan usaha. Karena kerapuhan dan kelemahan kita, tidak mungkin kita bisa bertobat kalau hanya mengandalkan usaha dan kekuatan kita. Maka, kita harus mengandalkan rahmat Tuhan. Namun, rahmat Tuhan juga tidak akan bekerja pada kita kalau kita tidak menanggapinya dengan melakukan usaha konkret pertobatan. Salah satu usaha itu adalah seperti yang dilakukan oleh para pemungut cukai dan orang-orang berdosa dalam Injil hari ini, yakni datang kepada Tuhan dan mendengarkan-Nya. Dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, kita akan dianugerahi rahmat-Nya dan dengan demikian menyatulah dalam diri kita antara usaha dan rahmat sehingga mendatangkan buah yang luar biasa.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menyatukan setiap usaha kami dengan rahmat-Mu. Amin.

Kamis, 06 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXI

Kamis, 06 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI
  
Kamu diserahi harta yang tak dapat binasa, dan Tuhan akan minta pertanggungjawaban darimu pada waktu kedatangan-Nya. --- St. Sirilus dari Yerusalem.
  

Antifon Pembuka (105:4-5)
   
Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya. Mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang Maharahim, meskipun kami mencari jalan sendiri yang lain dengan jalan-Mu, namun Engkau datang juga kepada kami. Orang berdosa Kau ajak bertobat dan yang ter-sesat Kau cari. Perkenankanlah kami selalu saling memberi kesempatan, mencari yang hilang, dan bangga serta gembira, karena persahabatan kami dengan Dikau dapat dipulihkan kembali. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
  
Paulus mengalami titik balik yang luar biasa ketika berjumpa dengan Yesus. Baginya semua hal yang dulu dikerjakan untuk membangun hidup keagamaan menjadi sia-sia karena yang terutama ternyata hadir dalam diri Yesus dan pengelolaan hidup rohani yang ideal juga didasarkan pada Yesus.
       

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (3:3-8a)
     

"Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap merugikan karena Kristus."
         
Saudara-saudara, kitalah orang-orang bersunat, yaitu kita yang beribadat oleh Roh Allah, yang bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh kepercayaan pada hal-hal lahiriah. Meskipun demikian sebenarnya aku mempunyai alasan untuk menaruh kepercayaan pada hal-hal lahiriah. Kalau orang lain menyangka dapat mengandalkan hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: aku disunat pada hari kedelapan, aku seorang Israel, dari suku Benyamin, aku seorang Ibrani asli; mengenai pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi; mengenai kegiatanku dalam agama Yahudi aku penganiaya jemaat; mengenai kebenaran dalam menaati hukum Taurat aku tidak bercacat. Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap merugikan karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi karena aku telah berkenalan dengan Kristus Yesus, Tuhanku, sebab hal itu lebih mulia dari segala-galanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan.
atau Alleluya
Ayat. (Mzm 105:2-3.4-5.6-7)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya. Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepada kalian.
  
Bagi Yesus, masing-masing pribadi memiliki nilai yang luar biasa. Maka hadirnya satu orang saja yang hidupnya berubah dan kembali kepada Allah akan menimbulkan sukacita luar biasa. Mereka yang menjauh pun akan dicari dan dibawa kembali dalam persatuan kasih dengan Allah.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:1-10)
    
"Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat."
     
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, “Orang ini menerima orang-orang berdosa dan makan bersama dengan mereka.” Maka Yesus menyampaikan perumpamaan berikut kepada mereka, “Siapakah di antaramu yang mempunyai seratus ekor domba lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang 99 ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia lalu meletakkannya di atas bahu dengan gembira. Setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan.’ Aku berkata kepadamu, demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Atau wanita manakah yang mempunyai sepuluh dirham, lalu kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dirhamku yang hilang telah kutemukan.’ Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Misi Yesus adalah menyelamatkan orang-orang berdosa. Hal itu ditunjukkan-Nya bukan hanya dengan kata-kata, tetapi terlebih dalam hidup dan pelayanan-Nya. Lewat perumpamaan tentang domba yang hilang, Yesus menunjukkan cinta Allah bagi para pendosa. Ia sendiri bergaul dan makan bersama dengan mereka. Hal ini dilakukan-Nya untuk membawa mereka kepada pertobatan dan kembali mengalami kasih-Nya yang menyelamatkan.

Doa Malam

Yesus, anugerahilah aku mata yang bening dan hati yang hening agar apa yang baik adil dan benar yang aku lihat dapat membawa hatiku kepada rasa syukur kepada-Mu serta membawa banyak jiwa kepada-Mu lewat doa-doaku. Ampunilah aku dari sikap cepat bersungut-sungut manakala melihat hal yang tak berkenan di hati. Yesus, Engkaulah Penyelamatku. Amin.


RUAH

Menanggung aneka kewajiban yang melekat sebagai orang Katolik

Rabu, 05 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI
         
   
Flp. 2:12-18; Mzm. 27:1,4,13-14; Luk. 14:25-33.
     
Sewaktu masih kecil, saya sangat senang untuk ikut bapak atau simbok pergi ke pasar, meski harus berangkat sebelum jam 4 pagi dan menyusuri jalan setapak dengan menggunakan oncor atau obor blarak selama kurang lebih 2 jam. Dengan demikian, saya harus bangun lebih awal dan mengorbankan enaknya tidur. Tidak hanya itu, saya juga harus membawa sebagian kecil barang yang akan dijual di pasar. Kurang lebih, tuntutan Yesus untuk kita juga seperti itu. Untuk bisa mengikuti-Nya secara layak, kita harus meninggalkan dan melepaskan banyak hal yang tidak sesuai dengan kehidupan Kristiani. Tidak hanya itu, kita juga harus menanggung aneka kewajiban yang melekat pada kita sebagai orang Katolik. Semoga kita menjalani semua itu dengan perasaan senang dan bahagia.
   
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami dapat menjadi pengikut-Mu yang bahagia, kendati harus melepaskan banyak kesenangan dan menanggung banyak kewajiban sebagai orang Katolik. Amin.

Rabu, 05 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXI

Rabu, 05 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXI
    
“Gereja Katolik dipisahkan dan dibedakan oleh tiga karakteristik ini: kesatuan ajaran, kesatuan organisasi, kesatuan penyembahan. Kesatuan ini begitu menonjol sehingga olehnya setiap manusia dapat menemukan dan mengenali Gereja Katolik.
Merupakan kehendak Allah, pendiri Gereja, bahwa semua domba pada akhirnya harus berkumpul bersama dalam satu kawanan, dibawah bimbingan satu gembala. Semua anak-anak Allah dipanggil menuju satu-satunya rumah bapa mereka, dan batu penjurunya adalah Petrus. Setiap manusia harus bekerja bersama sebagai saudara untuk menjadi bagian dari kerajaan Allah yang tunggal ini; karena warga kerajaan ini disatukan dalam kedamaian dan harmoni di bumi agar mereka dapat menikmati kebahagiaan kekal suatu hari nanti di surga.” (St. Yohanes XXIII, Paus, Ad Petri Cathedram)
 

Antifon Pembuka (Mzm 27:1)
 
Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
 
The Lord is my light and my salvation; whom shall I fear? The Lord is the stronghold of my life; whom should I dread?
 
Dominus illuminatio mea, et salus mea, quem timebo? Dominus defensor vitæ meæ, a quo trepidabo?

 
Tobat 3

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Sabda Allah yang mewahyukan kepada kami rencana penyelamatan manusia oleh Allah. Tuhan, kasihanilah kami.

Engkau mengutus Roh Kudus, Roh kebijaksanaan untuk menerangi jalan hidup kami. Kristus, kasihanilah kami.

Engkau memanggil kami untuk mengikuti-Mu sebagai murid dengan meninggalkan segalanya serta memanggul salib. Tuhan, kasihanilah kami.
 

Doa Pagi

 
Ya Allah sumber kebijaksanaan, utuslah Roh Kebijaksanaan-Mu kepada kami, agar kami dapat memahami kehendak-Mu serta melaksanakannya dalam hidup kami sehari-hari. Ajarilah kami untuk berani menyangkal diri dan melepaskan segala sesuatu agar kami dapat menjadi murid-murid-Mu yang sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:12-18)
     

"Kerjakanlah keselamatanmu, Allahlah yang mengerjakan dalam dirimu, baik kemauan maupun pelaksanaan."
      
Saudara-saudara kekasih, kalian senantiasa taat. Karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi lebih-lebih sekarang waktu aku tidak hadir. Sebab Allahlah yang mengerjakan dalam dirimu baik kemauan maupun pelaksanaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu tanpa bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kalian tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini. Maka kalian akan bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada sabda kehidupan. Dengan demikian aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa tidak sia-sialah aku berlomba dan berjerih payah. Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada kurban dan ibadat imanmu, aku bergembira dan bersukacita bersama kalian. Dan kalian pun hendaknya bergembira dan bersukacita bersama aku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
atau Tuhan adalah terang dan keselamatanku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah kalian, bila dinista karena nama Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:25-33)
    
"Yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi milik-Ku."
     
Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Yesus berkata kepada mereka, "Jika seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudarinya, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memanggul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antaramu, yang mau membangun sebuah menara, tidak duduk membuat anggaran belanja dahulu, apakah uangnya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Jangan-jangan sesudah meletakkan dasar ia tidak dapat menyelesaikannya. Lalu semua orang yang melihat itu akan mengejek dengan berkata, 'Orang itu mulai membangun, tetapi tidak dapat menyelesaikan.' Atau raja manakah yang hendak berperang melawan raja lain, tidak duduk mempertimbangkan dulu apakah dengan sepuluh ribu orang ia dapat melawan musuh yang datang menyerang dengan dua puluh ribu orang? Jika tidak dapat, iaakan mengirim utusan selama musuh masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikianlah setiap orang di antaramu yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakan-Nya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
  
Renungan
  
  Injil hari ini mengatakan begitu keras kepada ktia tentang syarat untuk mengikuti Yesus. Dalam pernyataannya Yesus meminta kita semua untuk mengikuti-Nya diatas segala–galanya melebih kasih kepada oang tua dan relasi kita dengan sesama. Apakah Yesus mau mengatakan bahwa untuk mengikuti-Nya kita harus terlebih dahuluu “melupakan”, “menjauh” atau sampai hati “membenci” orang tua kita sendiri atau sahabat dan kerabat kita sendiri? Yesus tidak menyatakan demikian dan bukan itulah maksud dari pernyataan Yesus. Yesus sendiri mengajak kita untuk menghormati ayah dan ibu kita (Luk 18:2), bagaimana mungkin disaat yang sama Yesus meminta kita untuk tidak menghormati orang tua kita?

Bagaimanapun, kita sadari bersama bahwa Tuhan adalah hukum tertinggi diatas segalanya. Kita tidak dapat mencintai Tuhan, namun disatu sisi kita terikat oleh harta benda dan begitu terikat olehnya sehingga kita sendiri lupa untuk mencintai Tuhan. Cinta kepada Tuhan harus benar – benar terbebas dari hal – hal duniawi. Maksudnya bahwa, ketika kita mengejar uang untuk kepentingan hidup dan sesama harus disadari pula bahwa uang adalah pemberian Tuhan pula dan cinta yang layak dan pantas hanya dapat diberikan kepada Tuhan dan bukan kepada uang. Kepemilikan harta benda tidak mengikat diri kita sama sekali sehingga kita dapat dengan bebas mencintai dan mengikuti Tuhan, sehingga uang atau harta benda tidak menjadi batu sandungan bagi kita dalam berelasi dengan Tuhan. Demikianpun halnya dengan orang tua. Kita haruslah amat dan sangat mencintai dan menghormati kedua orang tua kita, namun disaat yang sama kita harus ingat bahwa kedua orang tua kita adalah pemberian Tuhan sendiri. Apabila cinta dan hormat kita kepada orang tua atau kerabat lebih besar melampaui cinta kita kepada Tuhan, tidakkah kita menduakan Tuhan dan terperangkap dalam jerat berhala? Kita tidak dapat mencintai Tuhan jika cinta kita kepada orang tua atau kerabat terdekat lebih besar melampaui cinta kita kepada Allah. Justru sebaliknya, cinta kepada Tuhan adalah hasrat terutama dan yang utama, dimana kasih kita kepada Tuhan jauh melampaui segala – galanya sebab Tuhanlah yang memberikan kepada kita segala – galanya.
 
Ketika cinta kasih dan hormat kita kepada Tuhan lebih dari apapun, cinta itu pun harus tertuang kepada sesama terlebih orang tua kita sebab kerabat atau orang tua kita pun adalah milik kepunyaan Tuhan yang harus kita cintai dengan cara sewajarnya dengan tidak melupakan hormat dan kasih kepada Allah. Kata kuncinya adalah kita hanya dapat mencintai Tuhan dengan sungguh apabila kita benar – benar lepas dari hal – hal yang mengikat kita yang menyebabkan kita menduakan Tuhan. Sebaliknya, cinta kepada Tuhan tidak boleh melupakan sesama sebab semua adalah milik kepunyaan Tuhan yang harus kita cintai dengan cara sewajarnya.

  
Deus Providebit

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy