Minggu, 09 November 2014
Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran
“Tuhan tidak hanya hidup di dalam kenisah buatan manusia, yang dibangun
dari kayu dan batu, tetapi lebih-lebih tinggal di dalam jiwa yang
diciptakan menurut citra-Nya.” (St. Caesarius dari Arles)
Antifon Pembuka (bdk. Why 21:2)
Kulihat kota yang suci, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari
Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk
suaminya.
I saw the holy city, a new Jerusalem, coming down out of heaven from God, prepared like bride adorned for her husband
atau (bdk. Why 21:3)
Lihatlah, kemah Allah di antara manusia! Dia akan berdiam bersama
mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Allah-bersama-mereka ini
akan menjadi Allah mereka.
Behold God's dwelling with the human race. He will dwell with them and
they will be his people, and God himself with them will be their God.
atau (Mzm 68:6,7,36,2)
Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unanimes in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suæ.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahaagung, Engkau telah berkenan memilih kami sebagai
batu-batu hidup bagi bangunan kediaman-Mu. Curahkanlah selalu anugerah
Roh kepada Gereja-Mu, agar umat-Mu yang selalu setia akan rahmat-Mu
berkembang dalam pembangunan Yerusalem baru. Dengan pengantaraan
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-2.8-9.12)
"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."
Sekali peristiwa aku dibawa malaikat Tuhan ke gerbang Bait Suci, dan
sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu, mengalir
menuju timur, sebab Bait Suci itu juga menghadap ke timur. Air itu
mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan
mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang
utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar
yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.
Lalu malaikat itu berkata kepadaku, "Sungai ini mengalir menuju wilayah
timur, menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin; maka air
laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai
itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup.
Ikan-ikan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air
laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua
yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam
pohon buah-buahan, yang daunnya tidak pernah layu, dan buahnya tidak
habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon
itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya
menjadi obat."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 46:2-3.5-6.8-9; R: 5)
1. Allah itu tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam
kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun
bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, di sukakan oleh aliran-aliran
sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan
menolongnya menjelang pagi.
3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah
Yakub. Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan. Yang mengadakan permusuhan
di bumi.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1Kor 3:9b-11,6-17)
"Kamu adalah tempat kediaman Allah."
Saudara-saudara, kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah. Sesuai dengan
kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang
ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain
membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan,
bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun
yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan,
yaitu Yesus Kristus. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah
dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan
bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah
kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Taw 7:16, 2/4)
Tempat ini telah Kupilih dan Kukuduskan. Supaya nama-Ku tinggal di sana sepanjang masa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (2:13-22)
"Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah tubuh-Nya sendiri."
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke
Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing
domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat
cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua
kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke
tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang
merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat
rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah
murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan
Aku. Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat
Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari
Aku akan mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya:
"Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat
membangunnya dalam tiga hari?" Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait
Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara
orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah
dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan
perkataan yang telah diucapkan Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Hari ini kita merayakan Pesta
Pemberkatan Gereja Basilika Lateran. Basilika agung ini didirikan oleh
Kaisar Konstantinus Agung, putera Santa Helena, pada tahun 324. Dalam
konteks sejarah Kristiani, Basilika ini merupakan Basilika agung yang
pertama, yang melambangkan kemerdekaan dan perdamaian di dalam Gereja
setelah tiga-abad lebih berada di dalam kancah penghambatan dan
penganiayaan kaisar-kaisar Romawi yang kafir. Pemberkatannya yang kita
peringati pada hari ini merupakan peringatan akan kemerdekaan dan
perdamaian itu.Memang semenjak zaman para rasul, sudah ada
tempat-tempat berkumpul untuk merayakan Ekaristi serta mendengarkan
Firman Tuhan. Namun karena ketenteraman Gereja selalu diselingi dengan
aksi-aksi pengejaran dan penganiayaam terhadap orang Kristen, maka
gereja-gereja pada waktu itu hanyalah berupa sebuah ruangan di dalam
rumah-rumah tinggal orang Kristen. Selama berkobarnya penganiayaan,
upacara-upacara keagamaan biasanya dirayakan di katekombe-katekombe,
yaitu kuburan bawah tanah di luar kota. Ketika Kaisar
Konstantinus bertobat dan mengumumkan edik Milano Dada tahun 303, ia
memusatkan perhatiannya pada pembangunan gereja-gereja yang indah.
Ibunya Santa Helena menjadi salah seorang pendorong dan pembantu dalam
usaha mendirikan gereja-gereja itu. Gereja pertama yang dibangun ialah
Basilika Agung Penebus Mahakudus di Lateran. Letaknya di atas bukit
Goelius dan tergabung dengan istana kekaisaran, Lateran. Gereja ini
diberkati dengan suatu upacara agung dan meriah oleh Sri Paus Silvester I
(314-335) pada tahun 324. Karena basilika itu merupakan gereja katedral
untuk Uskup Roma yang sekaligus menjabat sebagai Paus, maka basilika
itu pun disebut 'induk semua gereja', baik di Roma maupun di seluruh
dunia. Tertulis demikian dalam bahasa Latin "SACROS. LATERAN. ECCLES. OMNIUM URBIS ET ORBIS ECCLESIARUM MATER ET CAPUT" (Gereja Lateran yang suci - Sacrosancta Lateranensis Ecclesia - Ibu dan Kepala seluruh Gereja di kota [Roma] dan dunia) di
pintu masuk Basilika Lateran. Karena itu juga Basilika Lateran
merupakan gereja paroki bagi seluruh umat Katolik sedunia. Basilika itu
sekarang disebut Gereja Santo Yohanes Lateran. Basilika
Lateran merupakan Tahta Paus, bukan Basilika St. Petrus sebagaimana yang
anda kira selama ini. Ketika Paus menetapkan dogma, Beliau berbicara
dari Tahtanya di Basilika Lateran ini. Di Basilika Lateran inilah Kursi
Petrus berada. Mula-mula pesta ini hanya dirayakan di Roma,
namun lama kelamaan menjadi pesta bagi seluruh gereja. Dalam pesta ini,
selain kita mengenang dan memperingati kemerdekaan dan perdamaian yang
dialami Gereja, kita juga mau mengungkapkan cinta kasih dan kesatuan
kita dengan Uskup Roma, yang sekaligus menjabat sebagai Paus, pemersatu
seluruh Gereja dalam cinta kasih Kristus. Gereja, tempat kita berkumpul
merupakan tanda dan lambang Gereja, Umat Allah.Sumber: IP