Senin, 17 November 2014
Peringatan Wajib Sta. Elizabeth dari Hungaria
Mereka yang di dalam hidup ini diubah dari jahat menjadi baik, untuk
masa mendatang dijanjikan ganjaran atas perubahan ini --- St. Fulgensius
dari Ruspe
Antifon Pembuka (Mat 25:34.36.40)
Marilah kalian yang diberkati oleh Bapa-Ku. Sebab Aku sakit dan kalian
mengunjungi Aku. Sungguh Aku bersabda kepadamu: Apa saja yang kalian
lakukan bagi saudara-Ku yang terhina sekali pun, itu kalian lakukan
bagi-Ku.
Doa Pagi
Allah Bapa di surga, sumber cahaya sejati, kami bersyukur karena Engkau
telah mengangkat kami dan membuat kami melihat berkat Yesus Putra-Mu
terkasih. Semoga seluruh dunia akhirnya mengakui apa yang dapat
mendatangkan damai, ialah cinta kasih dan keadilan sosial, yang sangat
didambakan setiap orang. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Wahyu (1:1-4;2:1-5a)
"Sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh dan bertobatlah!"
Inilah wahyu Yesus Kristus yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya Ia
menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang akan segera harus terjadi.
Maka Ia mengutus malaikat-Nya untuk menyatakan semuanya kepada Yohanes,
hamba-Nya. Yohanes telah memberi kesaksian tentang sabda Allah dan
tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala
sesuatu yang telah dilihatnya. Berbahagialah orang yang membacakan dan
mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang tertulis
di dalamnya sebab waktunya sudah dekat. Dari Yohanes kepada ketujuh
jemaat di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Dia yang
ada kini, dulu dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di
hadapan takhta-Nya dan dari Yesus Kristus, menyertai kalian. Tuhan
bersabda kepadaku, "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Yang
memegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara
ketujuh kaki dian emas, Dia bersabda: Aku tahu segala pekerjaanmu, baik
jerih payah maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak sabar
terhadap orang-orang jahat. Engkau telah menguji orang-orang yang
menyebut diri rasul, padahal mereka bukan rasul. Engkau telah mendapati
bahwa mereka pendusta. Engkau tetap tabah dan sabar. Engkau menderita
sengsara demi nama-Ku dan tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku
mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Sebab itu sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan
lakukanlah apa yang kaulakukan semula."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Barangsiapa menang, akan Kuberi makan buah pohon kehidupan.
atau: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam
kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan
siang malammerenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan
buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang
diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup
angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik
menuju kebinasaan.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:35-43)
"Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu? Tuhan, semoga aku melihat."
Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir
jalan danmengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya,
"Ada apa itu?" Kata orang kepadanya, "Yesus, orang Nazaret, sedang
lewat." Maka si buta itu berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin
kuat ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Maka Yesus pun
berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu
sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, "Apa yang kauinginkan Kuperbuat
bagimu?" Jawab orang itu "Tuhan, semoga aku melihat!" Maka Yesus
berkata, "Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau." Pada saat itu
juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh
rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Keindahan dan kekayaan alam hanya akan kita nikmati kalau mata kita
dapat melihat, telinga kita dapat mendengar, hidung kita dapat mencium,
lidah kita dapat mencecap dan kulit kita dapat merasakan dengan baik.
Pengalaman dalam kebutaan telah membuat orang buta menderita dan karena
itu ia memohon belas kasih Yesus untuk menyembuhkannya. Syukurlah, ia
memohon dan berseru kepada orang yang mampu melihat dan merasakan
penderitaannya. Itulah Yesus yang memiliki panca indra yang berfungsi
baik dan hati yang mau dan mampu berbelas kasih kepada mereka yang
menderita dan membutuhkan kebaikannya.
Pemakluman Yesus tentang dunia yang akan datang menuntut kemampuan kita
untuk melihat terutama melihat dengan mata hati realitas dunia itu.
Yohanes mengingatkan jemaat di Asia kecil, terutama jemaat di Efesus
untuk memiliki kemampuan melihat kembali (intropeksi dan mawas diri)
akan pengalaman mereka di masa lampau yang dipenuhi dengan kasih. Sayang
sekali hal itu kini kurang nampak lagi. Kasih mereka telah mengendur
dan mulai luntur. Begitukah mereka menghadapi masa depan dengan hal-hal
baik yang pelan-pelan menghilang?
Ya, Yesus yang baik, sembuhkanlah aku dari ketertutupan mata dan hati sehingga tidak mampu melihat apa yang mestinya aku buat agar aku bahagia di bumi ini dan selamat di akhirat nanti. Amin.
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian
ELIZABETH MELIHAT KRISTUS DALAM DIRI ORANG MISKIN DAN MENCINTAINYA.
Surat Kunrad dari Marburg, bapa rohani Sta. Elisabet
Catatan: Sta. Elizabeth dari Hungaria lahir pada 7 Juli 1207 dan
meninggal pada 17 November 1231. Dinyatakan sebagai santa pada 28 Mei
1235 oleh Paus Gregorius IX
Sejak suaminya meninggal, kesucian Elisabet berkembang benuh. Seumur
hidup ia selalu menolong orang miskin: sekarang ia menjadi pembantu
orang menderita. Di luar istananya ia membangun rumah penampungan dan di
dalamnya ia mengumpulkan orang-orang sakit, menderita dan orang-orang
lumpuh. Apalagi setiap orang yang datang minta derma mendapat pemberian
tak habis-habisnya dan cinta kasihnya. Ia berbuat yang sama di masa
suaminya berkuasa, melimpahkan semua harta yang dimilikinya ke semua
bagian dalam wilayahnya, hingga pada akhirnya ia bahkan sampai menjual
permata dan pakaiannya yang mewah.
Dua hari sekali ia mengunjungi orang sakit, pagi-pagi buta dan menjelang
malam, dan yang menderita penyakit paling menjijikkan dirawatnya
sendiri. Ia sendiri memberi mereka makan, mengatur dan membersihkan
tempat pembaringan mereka; ia mengangkat mereka dengan tangannya sendiri
dan memelihara mereka menurut kebutuhannya. Suaminya almarhum
memberikan persetujuan sepenuhnya kepada semua yang dilakukannya.
Aku mendengar pengakuannya sebelum meninggal. Aku bertanya, apa yang
harus diperbuat dengan harta milik dan pakaian-pakaiannya? Ia menjawab,
bahwa apa yang masih ada padanya itu milik orang miskin, dan ia
menugaskan aku untuk membagikan semua itu kepada mereka, kecuali sehelai
pakaian yang telah usang, yang dipilih bagi pemakamannya. Lalu ia
menerima Tubuh Tuhan.
Kemudian, sampai Ibadat Sore, ia banyak berbicara tentang
perkara-perkara kecil yang pernah didengarnya dari kotbah-kotbah.
Sesudah itu penuh cinta ia mendoakan orang-orang di sekitarnya, lalu,
seperti tertidur, ia meninggal.