| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Doa Vigili Adven Untuk Kehidupan (Cara Kedua)



DOA VIGILI ADVEN UNTUK KEHIDUPAN

Cara Kedua

LAGU PEMBUKA: Salve regina ( atau Puji Syukur 623)

Salve, Regina, Mater misericordiae,vita, dulcedo, et spes nostra, salve. Ad te clamamus exsules filii Hevae,ad te suspiramus, gementes et flentes in hac lacrimarum valle.Eia, ergo, advocata nostra, illos tuos misericordes oculos ad nos converte; et Jesum, benedictum fructum ventris tui, nobis post hoc exsilium ostende. O clemens, O pia, O dulcis Virgo Maria.

PERARAKAN MASUK

(Patung  St. Maria diarak dari luar gereja menuju Altar. Setelah sampai di Altar, patung St Maria ditempatkan di dekat mimbar Injil dan dihiasi dengan lilin; patung bisa didupai)

TANDA SALIB DAN SALAM
I   :      Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus
U  :      Amin
I   :      Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus bersamamu
U  :      Dan bersama rohmu.

PENGANTAR OLEH IMAM

BACAAN KITAB SUCI: Kejadian 3: 9 – 15

LAGU: Ave Maris Stella
1.      Ave, maris stella,Dei mater alma, atque semper virgo, felix cœli porta.
2.      Sumens illud «Ave»Gabrielis ore,funda nos in pace,mutans Evæ nomen.
3.      Solve vincla reis, profer lumen cæcis, mala nostra pelle, bona cuncta posce
4.      Monstra te esse matrem, sumat per te precem qui pro nobis natus tulit esse tuus.
5.      Virgo singularis, inter omnes mitis, nos culpis solutos mites fac et castos.
6.      Vitam præsta puram, iter para tutum, ut videntes Jesum semper collætemur.
7.      Sit laus Deo Patri, summo Christo decus, Spiritui Sancto honor, tribus unus. Amen.


PENTAHTAAN SAKRAMEN MAHAKUDUS
(Imam mengambil Sakramen Mahakudus dan mentahtakan dalam monstran, diiringi lagu: Ave Verum).

LAGU: Ave Verum Corpus

Ave verum corpus, natum de Maria Virgine, vere passum, immolatum in cruce pro homine, cuius latus perforatum fluxit aqua et sanguine: esto nobis praegustatum in mortis examine. O Iesu dulcis, O Iesu pie, O Iesu, fili Mariae. Miserere mei. Amen.

MEDITASI BIBLIS MENGENAI BUNDA MARIA
DOA ROSARIO SUCI (Peristiwa Gembira)
§  Bacaan Kitab Suci (sesuai peristiwa Gembira)
§  Saat hening setelah pembacaan Kitab Suci
§  Bapa Kami dan 10 Salam Maria, dan Kemuliaan.
(Setiap peristiwa Rosario dapat dipimpin oleh orang yang berbeda; misalnya: (peristiwa gembira pertama dapat dipimpin oleh orangtua yang sedang menantikan bayi mereka yang sedang dikandung; peristiwa gembira kedua dipimpin oleh anak-anak yang sakit atau penyandang cacat dan orangtua mereka; peristiwa gembira ketiga dipimpin oleh keluarga; peristiwa gembira keempat dipimpin oleh kakek-nenek dan cucu-cucu; peristiwa gembira kelima dipimpin oleh para guru)
§  Hening beberapa saat lalu disambung dangan doa

DOA
I   : Marilah berdoa
       Ya Allah, PuteraMu telah memperoleh bagi kami ganjaran kehidupan kekal melalui hidup, wafat dan kebangkitan-Nya. Kami mohon, agar dengan merenungkan misteri Rosario suci Santa Perawan Maria, kami dapat menghayati maknanya dan memperoleh apa yang dijanjikan. Demi Kristus pengantara kami.
U  :      Amin.

DOA UNTUK KEHIDUPAN: (didoakan bersama-sama)

Bapa dan Allah kami,/ Tuhan sumber kehidupan.//
Kami memuliakan-Mu dan bersyukur/ atas rahmat yang Kauberikan untuk kehidupan kami.//
Kami mohon pada-Mu, Bapa yang baik/ untuk memberi kami kemampuan menghargai para ibu yang sedang mengandung,/ berilah kami kemampuan untuk menguatkan iman mereka.//
Terangilah hati mereka/ supaya mereka dapat memberikan kasihnya pada bayi yang sedang dikandung/ dan dengan belas kasih-Mu/ tunjukkanlah kepada mereka/ keindahan dan keluhuran menjadi seorang ibu bagi kehidupan manusia.//
Bagi para dokter,/ berilah berkat-Mu/ agar mereka dapat menggunakan ketrampilan dan kemampuannya/ untuk menyelamatkan suatu kehidupan/ dan memberi semangat pada para ibu yang sedang mengandung,/ supaya mereka tidak mengalami kebimbangan,/ kesulitan,/ maupun godaan,/ khususnya pada waktu mereka mengalami penderitaan.//
Berilah pada kami semua/ kekuatan untuk memenuhi kehendak-Mu saja.// Atas nama Yesus Kristus,/ Juru Selamat kami.//

LAGU : Rorate Coeli ( atau PS 438)
Ulangan: Roráte caéli désuper,et núbes plúant jústum.

1.      Ne irascáris Dómine, ne ultra memíneris iniquitátis: ecce cívitas Sáncti fácta est desérta: Síon desérta fácta est: Jerúsalem desoláta est: dómus sanctificatiónis túæ et glóriæ túæ, ubi laudavérunt te pátres nóstri. Roráte…

2.      Peccávimus, et fácti súmus tamquam immúndus nos, et cecídimus quasi fólium univérsi: et iniquitátes nóstræ quasi véntus abstulérunt nos: abscondísti faciem túam a nóbis, et allisísti nos in mánu iniquitátis nóstræ. Roráte…

3.      Víde Dómine afflictiónem pópuli túi, et mítte quem missúrus es: emítte Agnum dominatórem térræ, de Pétra desérti ad móntem fíliæ Síon: ut áuferat ípse júgum captivitátis nóstræ. Roráte…

4.      Consolámini, consolámini, pópule méus: cito véniet sálus túa: quare mæróre consúmeris, quia innovávit te dólor? Salvábo te, nóli timére, égo enim sum Dóminus Déus túus, Sánctus Israël, Redémptor túus. Roráte…

IBADAT SORE (VESPER)
(Setelah bacaan singkat, arti dari doa vigili dijelaskan.)

P   :      Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
U  :      Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin. Alleluya


Madah
1.    Pencipta bintang mulia/ cahaya kami semua/ Kristus penebus ilahi/ kabulkanlah doa kami.
2.    Hati-Mu sungguh berduka/ karena umat-Mu berdosa/ Syukurlah Engkau berkenan/ melimpahkan pengampunan.
3.    Pada kepenuhan masa/ Engkau jadi manusia/ Lahir dari bunda murni/ Sahaja dan rendah hati.
4.    Dipuja dan dipujilah/ Bapa dan Putera Allah/ Bersama Roh Mahamulia/ selalu senantiasa/ Amin/

Pendarasan Mazmur

Antifon 1:
Wartakanlah kepada para bangsa: “Sungguh, Allah penyelamat kita akan datang.”

Mazmur 141 : 1 – 9
Ya Tuhan, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, *
       dengarkan suaraku, sebab aku berseru kepadaMu.
Semoga doaku membumbung ke hadapan-Mu bagaikan dupa, *
semoga tangan yang kutadahkan Kauterima bagaikan korban petang
Awasilah mulutku, ya Tuhan, *
       dan jagalah pintu bibirku.
Jangan biarkan hatiku condong kepada kejahatan, *
       jangan sampai aku berbuat jahat bersama orang berdosa.
Selamanya takkan aku makan semeja dengan orang jahat, *
       tak pernah aku menikmati kelezatan mereka.
Biarlah Allah yang adil memukul aku, *
       biarlah yang maharahim menyiksa aku.
Selamanya takkan minyak wangi melumasi rambutku untuk berpesta pora;*
tak mungkin! Sebab selamanya doaku menentang kejahatan mereka.
Biarlah pemimpin mereka jatuh ke cengkeram Allah yang hidup, *
       biarlah mereka merasakan betapa manisnya keputusan-Nya.
Seperti orang yang dicacah belah dalam neraka, *
       demikianpun aku hancur lebur di moncong maut.
Tetapi kepada-Mulah mataku tertuju, ya Allah, Tuhanku, *
       Kepada-Mulah aku mengungsi, lindungilah hidupku.
Lindungilah aku terhadap jerat yang mereka pasang, *
       dan terhadap perangkap orang berdosa.
Kemuliaan kepada Bapa *
       dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu, *
       dan sepanjang segala abad. Amin.
àke antifon

Antifon 2:
Sungguh, Tuhan akan datang, diiringi oleh para kudus-Nya. Pada hari itu akan bersinarlah cahaya gemilang, alleluia.

Mazmur 142
Dengan suara lantang aku berseru kepada Tuhan, *
       dengan suara lantang aku mohon kepada Tuhan.
Aku mencurahkan keluh kesahku di hadapan-Nya, *
       aku membentangkan sengsaraku kepada-Nya.
“Bila nyawaku melenyap dari padaku, *
       Engkaulah yang mengetahui jalannya ke maut.
Sepanjang jalan yang harus kutempuh, *
       para musuhku memasang jerat.
Tengoklah dan saksikan sendiri, *
       tak seorang pun mau mengenal aku.
Tak mungkin aku meloloskan diri, *
       tak seorangpun menghiraukan daku.
Aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan, †
Engkaulah pelindungku, *
       Milik pusakaku dalam hidup abadi.
Perhatikanlah seruanku, *
       sebab aku teramat hina.
Lepaskanlah aku dari musuh yang mengejar aku, *
       karena mereka terlalu kuat bagiku.
Keluarkanlah aku dari penjara maut, *
       agar aku memuji nama-Mu!
Semoga rombongan para suci melingkungi aku, *
       sebab Engkau menyelamatkan daku.”
Kemuliaan kepada Bapa *
       dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu, *
       dan sepanjang segala abad. Amin.
àke antifon

Antifon 3:
Tuhan akan datang dengan kekuasaan besar, dan semua orang akan melihat Dia.

Kidung Flp 2: 6 – 11

Meskipun berwujud Allah †
Kristus Yesus tidak mau berpegang teguh *
       Pada kemuliaan-Nya yang setara dengan Allah.
Ia telah menghampakan diri †
Dengan mengambil keadaan hamba *
       Dan menjadi sama dengan manusia.
Ia kelihatan sebagai seorang manusia dan merendahkan diri †
karena taat sampai mati, *
       Sampai mati di salib.
Sebab itu Allah telah meninggikan Dia †
dan menganugerahkan kepada-Nya *
       nama yang melebihi segala nama.
Agar dalam nama Yesus †
bertekuklah setiap lutut *
       di surga tinggi, di bumi dan di bawah bumi.
Agar setiap lidah mengakui, †
untuk kemuliaan Allah Bapa *
       Tuhanlah Yesus Kristus.
Kemuliaan kepada Bapa *
       dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu, *
       dan sepanjang segala abad. Amin.
àke antifon

Bacaan Singkat                                                         1 Tes 5: 23 - 24
Semoga Allah, pokok damai, menguduskan kamu sekalian sepenuhnya; agar roh, jiwa dan tubuhmu tetap terpelihara tanpa cela sampai kedatangan Tuhan. Tuhan yang memanggil kamu tetap setia. Ia akan melaksanakan sabda-Nya.

Lagu Singkat
P   :      Datanglah menyelamatkan kami, *
       Ya, Tuhan, Allah segala kuasa.
U  :      Datanglah menyelamatkan kami, ya Tuhan, Allah segala kuasa.
P   :      Tunjukkanlah seri wajah-Mu, maka selamatlah kami.
U  :      Datanglah menyelamatkan kami, ya Tuhan, Allah segala kuasa.
P   :      Kemuliaan kepada Bapa, dan Putera dan Roh Kudus.
U  :      Datanglah menyelamatkan kami, ya Tuhan, Allah segala kuasa.

Antifon Kidung Maria
Tuhan akan datang dari jauh, kemegahan-Nya akan memenuhi seluruh bumi.

Kidung Maria                                                            Luk 1:46-55

Aku mengagungkan Tuhan, *
hatiku bersuka ria karena Allah, penyelamatku.
Sebab Ia memperhatikan daku, *
hamba-Nya yang hina ini.
Mulai sekarang aku disebut: yang bahagia, *
oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh yang
mahakuasa, *
kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun temurun *
kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tangan-Nya: *
dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya
Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari tahta; *
yang hina-dina diangkat-Nya.
Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan; *
orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.
Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, *
Allah telah menolong Israel, hamba-Nya.
Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunannya *
untuk selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa, *
dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu *
dan sepanjang segala abad. Amin.
àKe Antifon

Doa Permohonan: Minggu Ibadat Sore I
P   :      Kristus menggembirakan hati setiap orang yang menantikan Dia. Marilah kita memohon.
U  :      Datanglah ya Tuhan, dan jangan berlambat
1.  : Dengan gembira hati kami menantikan kedatangan-Mu, * datanglah, ya Tuhan Yesus.
U  :      Datanglah ya Tuhan, dan jangan berlambat
2.  :      Engkau telah hidup sebelum awal dunia, *
       datanglah dan selamatkanlah kami di dunia ini.
U  :      Datanglah ya Tuhan, dan jangan berlambat
3.  :      Engkau telah menciptakan dunia dan segenap isinya, *
       Datanglah dan selamatkanlah karya tangan-Mu.
U  :      Datanglah ya Tuhan, dan jangan berlambat
4      : Engkau telah hidup dan mati sebagai manusia, *
datanglah dan luputkanlah kami dari kuasa maut.
U  :      Datanglah ya Tuhan, dan jangan berlambat
5.    : Engkau datang supaya kami memperoleh kehidupan berlimpah-limpah, *
datanglah dan berilah kami kehidupan abadi.
U  :      Datanglah ya Tuhan, dan jangan berlambat
6.    :      Engkau hendak mempersatukan semua orang dalam kerajaan-Mu,*
datanglah dan himpunkanlah semua orang yang ingin memandang wajah-Mu.
U  :      Datanglah ya Tuhan, dan jangan berlambat
7   :      Doa khusus umat paroki…….spontan….

Doa Bapa Kami

Doa Penutup
Allah yang mahakuasa, kurniakanlah kepada umat-Mu kehendak yang ikhlas untuk menyongsong kehadiran Kristus dengan cara hidup yang baik. Semoga kami beserta Kristus mewarisi kerajaan surga. Sebab Dialah Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa.
(Imam berlutut dengan hening di depan Sakramen Mahakudus untuk beberapa saat)

LAGU: O Salutaris Hostia

O salutaris Hostia, quae caeli pandis ostium : Bella premunt hostilia, da robur, fer auxilium.

Uni trinoque Domino sit sempiterna gloria, qui vitam sine termino nobis donet in patria. Amen.

(Imam mendupai Sakramen Mahakudus dan dilanjutkan dengan doa)

I   :      Panem de caelo praestitisti eis
U  :      Omne delectamentum in se habentem
I   :      Oremus,
            Deus, qui nobis sub sacramento mirabili, passionis tuae memoriam reliquisti, Tribue quesumus, ita nos corporis et sanguinis tui sacra mysteria venerari, ut redemptionis tuae fructum in nobis iugiter sentiamus. Qui vivis et regnas in saecula saeculorum.
U  : Amen
(Imam mengenakan Velum dan memberkati umat dengan monstran di depan altar. Setelah memberkati, imam mengembalikan sakramen ke tabernakel, lalu kembali ke sakristi)

LAGU PENUTUP


Sumber: Buku Bersama Orang Muda Menyambut Yesus (2011)
Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi  – Aksi Puasa Pembangunan
KEUSKUPAN BOGOR

Yesus meratapi kota Yerusalem

Kamis, 20 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIII
          


Why. 5:1-10; Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b; Luk. 19:41-44.  
 
Yesus meratapi kota Yerusalem yang berada di ambang kehancuran. Ada pun menyebabnya adalah karena mereka tidak mengerti apa yang penting bagi damai sejahtera mereka, yakni saat Allah melawat mereka. Allah adalah sumber damai sejahtera, sehingga tidak tahu atau lebih tepatnya mengabaikan dan cuek akan lawatan Allah, berarti menolak dan mengabaikan damai sejahtera yang hendak dianugerahkan-Nya. Ratapan Yesus bagi Yerusalem ini, kiranya merupakan peringatan bagi kita semua. Agar kita mengalami damai sejahtera, kita tidak boleh mengabaikan dan cuek pada lawatan/kehadiran Tuhan, tetapi kita harus peka untuk menyambut-Nya. Kita ingat dan kita hayati pengalaman Zakhues yang diubah statusnya dari pendosa menjadi orang yang diselamatkan berkat keterbukaannya untuk menerima Yesus.

Doa: Tuhan, berilah kami kepekaan akan lawatan-Mu sekaligus anugerahilah kami keterbukaan untuk menyambut-Mu. Amin. -agawpr-

Kamis, 20 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXIII

Kamis, 20 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIII
 
“Hendaknya kita selalu bersyukur kepada Allah, khususnya karena kesabaran dan belas kasihan-Nya” (Paus Fransiskus)
 

Antifon Pembuka (Mzm 149:1-2)
 
Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak sorai atas raja mereka.
 
Doa Pagi

 
Allah Bapa di surga, bumi, langit, serta seisinya Kauciptakan demi kesejahteraan manusia. Kami bersyukur atas kebaikan yang selalu Kaubagikan kepada kami. Semoga dengan semangat itu, kami berlaku kudus dan setia sesuai dengan panggilan yang Kautanamkan kepada kami masing-masing. Semoga dengan berlaku demikian, kami Kauperkenankan untuk merasakan sukacita dan damai sejahtera yang jauh lebih indah, yang Kausediakan bagi kami semua. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
  
Anak domba yang tidak diperhitungkan di mata dunia, telah menjadi penyelamat dan mampu membuka gulungan kitab beserta ketujuh meterainya. Inilah gambaran Yesus yang telah membawa penyelamatan bagi seluruh umat manusia. Dialah yang membuka jalan penyelamatan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.

  
Bacaan dari Kitab Wahyu (5:1-10)
     
 
"Anak Domba telah disembelih dan dengan darah-Nya telah menebus kita dari segala bangsa."
       
Aku, Yohanes, melihat Seorang yang duduk di atas takhta di surga; dengan tangan kanan Dia memegang sebuah gulungan kitab. Kitab itu ditulis sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya, "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?" Tetapi tak seorang pun di surga atau di bumi atau di bawah bumi yang dapat membuka gulungan kitab itu atau melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak seorang pun dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu atau pun melihat sebelah dalamnya. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku, "Jangan menangis! Sesungguhnya singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang. Dialah yang dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya. "Maka aku melihat seekor Anak Domba berdiri di tengah-tengah takhta dan ditengah-tengah keempat makhluk serta orang tua-tua itu. Anak Domba itu kelihatan seperti telah disembelih, Ia bertanduk tujuh dan bermata tujuh. Itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat orang tua-tua di hadapan Anak Domba. Mereka masing-masing memegang sebuah kecapi, dan sebuah cawan emas penuh dengan kemenyan. Itulah doa orang-orang kudus. Dan mereka menyanyikan sebuah lagu baru katanya, 'Layaklah Engkau menerima gulungan kitab dan membuka ketujuh meterainya. Sebab Engkau telah disembelih, dan dengan darah-Mu telah membeli mereka bagi Allah dari setiap suku, bahasa, kaum dan bangsa. Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka sebagai raja akan memerintah di bumi."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkau telah membuat kami menjadi raja dan imam.
Ayat. (Mzm 149:1-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.
    
Yesus menangis merasakan kebebalan orang-orang Yerusalem yang tidak mau menerima pewahyuan penyelamatan-Nya. Banyak orang Yerusalem yang tidak mampu melihat dan mengenali penyelamatan di tengah-tengah mereka.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:41-44)
   
"Andaikan engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!"
    
Pada waktu itu, ketika Yesus mendekati Yerusalem dan melihat kota itu, Ia menangisinya, katanya, “Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, musuhmu mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung dan menghimpit engkau dari segala jurusan. Dan mereka akan membinasakan dikau beserta semua pendudukmu. Tembokmu akan dirobohkan dan tiada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawati engkau.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan
 
Yerusalem adalah panggung terakhir kehidupan Yesus. Ia akan memasuki kota itu untuk menyelesaikan tugas perutusan-Nya. Ia akan menderita dan wafat di kayu salib. Dengan cara itu, Ia membawa damai bagi umat manusia. Yesus menangisi kota itu, karena mereka tidak memahami cara Allah datang mengunjungi mereka. Mata hati mereka tertutup akan karya keselamatan Allah. Bagaimana dengan mata dan hati kita?

Doa Malam

Ya Tuhan, bimbinglah aku untuk semakin peka dalam menyadari kehadiran-Mu dalam hidupku. Dengan menyadari dan mengalami kehadiran-Mu maka aku beroleh kekuatan di tengah kerapuhan dan kelemahanku. Di dalam Engkau aku kuat, ya Tuhanku dan Allahku. Amin.

RUAH

Bekerja dengan sebaik-baiknya selama masa penantian akan datangnya Kerajaan Allah

Rabu, 19 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIII
       


Why. 4:1-11; Mzm. 150:1-2,3-4,5-6; Luk. 19:11-28. 
   
Perumpamaan ini berbicara tentang masa penantian akan datangnya Kerajaan Allah yang kedua sehingga boleh dikatakan merupakan waktu kita sekarang ini. Selama masa penantian itu, Tuhan memberikan kepada kita masing-masing sejumlah modal untuk bekerja dan berusaha, yang dalam Injil disebut dengan berdagang. Jadi, selama masa penantian ini, kita harus bekerja dan menjalankan tanggungjawab yang Tuhan berikan kepada kita, yakni tugas, pekerjaan dan perutusan yang saat ini ada pada kita. Sikap takut mengambil risiko lalu diam saja dan tidak berbuat apa-apa, tidak berkenan pada Tuhan. Apalagi sikap penakut itu disertai dengan dalih macam-macam, seperti yang dilakukan salah seorang hamba tersebut. Ia justru menyalahkan orang lain dengan menilai tuannya kejam, keras, dll. Selama masa penantian akan datangnya Kerajaan Allah, yang kita tidak tahu kapan waktunya, marilah kita berusaha bekerja dengan sebaik-baiknya, mengembangkan diri dengan segala modal yang Tuhan berikan kepada kita. Resiko selalu ada, tapi kita tidak perlu takut karena orang yang terlalu takut akan risiko tidak akan berkembang. 
        
Doa: Tuhan, semoga kami menggunakan dan mengembangkan sebaik-baiknya, modal yang Kauberikan kepada kami selama kami menjalani peziarahan hidup di dunia ini, sambil menantikan kedatangan Kerajaan-Mu. Amin. -agawpr-

Rabu, 19 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXIII

Rabu, 19 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIII
    
Seandainya di dalam Gereja tidak ada pengampunan dosa, maka tidak ada harapan atas kehidupan abadi dan pembebasan abadi. --- St Agustinus
      

Antifon Pembuka (Why 4:11)
     
Sudah sewajarnya, ya Tuhan dan Allah kami, Engkau menerima puji-pujian, hormat dan kuasa. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu dan karena kehendak-Mu semua yang ada dijadikan.
    
Doa Pagi

  
Allah Bapa di surga, Engkau telah menaburkan benih Sabda-Mu dalam hati kami dan mengharapkan agar benih itu berakar, tumbuh dan berkembang, serta menghasilkan buah yang melimpah. Semoga Sabda-Mu hari ini meneguhkan usaha kami untuk mewujudkan keadilan dan damai sejahtera di tengah-tengah masyarakat. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Wahyu (4:1-11)
      
 
"Kuduslah Tuhan Allah yang mahakudus, yang selalu ada, dulu, kini, dan kelak."
           
Aku, Yohanes, melihat: Sungguh, sebuah pintu terbuka di surga dan suara yang dahulu pernah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya, “Naiklah kemari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.” Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta berdiri di surga, dan di atas takhta itu duduklah Seseorang. Dan Dia yang duduk di atas takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis. Dan suatu pelangi melingkungi takhta itu, gilang gemilang, bagaikan zamrud rupanya. Di sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di atasnya duduk dua puluh empat tua-tua yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka. Dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu. Itulah ketujuh Roh Allah. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; Di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata di sebelah muka dan di sebelah belakang. Adapun makhluk yang pertama seperti singa, makhluk yang kedua seperti anak lembu, makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, sedang makhluk yang keempat seperti burung nasar yang sedang terbang. Keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan tanpa henti-hentinya mereka berseru siang dan malam, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah yang mahakuasa, yang selalu ada, dulu, kini dan kelak.” Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan pujian, dan hormat, dan ucapan syukur kepada Dia yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata, “Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian, hormat dan kuasa. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu. Dan karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Kudus, kudus, kuduslah Tuhan, Allah yang Mahakuasa.
Ayat. (Mzm 150:1-2.3-4.5-6)
1. Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat! Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya! Pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
2. Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
3. Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Aku telah menetapkan kalian supaya kalian pergi dan menghasilkan buah yang takkan binasa, sabda Tuhan.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:11-28)
     
"Mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?"
             
Pada waktu Yesus sudah dekat Yerusalem, orang menyangka bahwa Kerajaan Allah akan segera nampak. Maka Yesus berkata, “Ada seorang bangsawan berangkat ke negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja. Sesudah itu baru ia akan kembali. Maka ia memanggil sepuluh orang hambanya, dan memberi mereka sepuluh mina, katanya, ‘Pakailah ini untuk berdagang sampai aku kembali’. Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan, ‘Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami’. Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing. Yang pertama datang dan berkata, ‘Tuan, mina Tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina’. Katanya kepada hamba itu, ‘Baik sekali perbuatanmu itu hai hamba yang baik. Engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota’. Datanglah yang kedua dan berkata, ‘Tuan, mina Tuan telah menghasilkan lima mina’. Katanya kepada orang kedua itu, ‘Dan engkau, kuasailah lima kota’. Dan hamba yang ketiga datang dan berkata, ‘Tuan, inilah mina Tuan, aku telah menyimpannya dalam saputangan. Sebab aku takut akan Tuan, karena Tuan adalah manusia yang keras. Tuan mengambil apa yang tidak pernah Tuan taruh, dan Tuan menuai apa yang tidak Tuan tabur’. Kata bangsawan itu, ‘Hai hamba yang jahat! Aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu, aku ini orang yang keras. Aku mengambil apa yang tidak pernah kutaruh dan menuai apa yang tidak kutabur. Jika demikian mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya’. Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ, ‘Ambillah mina yang satu itu dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu’. Kata mereka kepadanya, ‘Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina’. Ia menjawab, ‘Aku berkata kepadamu, setiap orang yang mempunyai, ia akan diberi; tetapi siapa yang tidak mempunyai, daripadanya akan diambil juga apa yang ada padanya. Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka kemari dan bunuhlah mereka di depan mataku’.” Setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan
  
Yesus memberikan banyak pengajaran tentang apa artinya menjadi murid-murid-Nya. Sekali lagi Yesus mengajar – lewat sebuah perumpamaan – tentang apa apa artinya mengikuti jejak-Nya. Yesus memuji sikap hamba pertama dengan menyebutnya sebagai hamba yang baik dan setia. Sebagai hadiah hamba pertama yang menghasilkan sepuluh mina mendapat kekuasaan atas sepuluh kota. Hamba kedua yang menghasilkan lima mina mendapat kekuasaan atas lima kota. Hamba yang ketiga yang hanya menyimpan uang mina sehingga tidak menghasilkan apa-apa, dihukum oleh raja. Raja menyebutnya sebagai hamba yang jahat sebab hamba itu telah memikirkan hal-hal yang negatif dan tidak berusaha melakukan sesuatu. Hamba yang ketiga tidak menunjukkan niat dan usaha yang baik. Karena itu uang mina yang dia miliki diambil dan diberikan kepada hamba pertama yang sangat giat dan rajin berusaha. Hamba yang pertama dan kedua telah setia dalam perkara kecil sehingga mereka layak untuk menerima perkara atau tanggung jawab yang lebih besar. Sedangkan hamba ketiga yang tidak setia dalam perkara kecil, tidak diberikan tanggung jawab dalam hal-hal yang lebih besar. Hamba ketiga gagal dalam tugas.

Perumpamaan seorang bangsawan yang memberikan mina kepada hambanya, menggambarkan rasa keadilan Allah. Di dalam perikop ini ditekankan bagaimana keadilan Allah diwujudkan. Setiap orang menerima sesuai dengan jasanya. Para hamba yang berhasil menggandakan modalnya dipuji tuannya sebagai hamba yang baik, dan hamba yang setia; maka kepada mereka diberikan kekuasaan sesuai dengan keberhasilannya. Menjadi orang yang baik, setia dan rendah hati tidak mudah. Di dunia ini banyak sekali orang yang pandai atau pintar tetapi sedikit yang baik, setiadan rendah hati. Banyak orang gagal untuk setia. Mengapa demikian? Untuk menjadi orang yang setia dibutuhkan pengorbanan.
        
STATE IN FIDE

Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.

Selasa, 18 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIII 
           


Why. 3:1-6,14-22; Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5; Luk. 19:1-10.
       
Semula, Zakheus hanya ingin melihat "orang apakah Yesus itu". Namun, Yesus justru memberikan lebih. Ketika Zakheus melihat Yesus dan Yesus melihatnya, Yesus mengatakan, "Hari ini Aku harus menumpang di rumahmu". Ia mengatakan harus, bukan akan. Ia juga tidak sekedar mampir, tetapi menumpang. Dan Zakheus pun dengan senang hati menerima Yesus di rumahnya. Selanjutnya, perjumpaan Yesus dan Zakheus di rumahnya membawa perubahan luar biasa. Zakheus yang selama ini menerima banyak keuntungan dari pekerjaannya sebagai tukang pajak, berubah menjadi seorang penderma yang rela memberikan 1/2 dari miliknya. Lebih dari itu, Zakheus berubah dari seorang yang dicap sebagai pendosa menjadi seorang yang diselamatkan. Kita semua pun dipanggil untuk mengalami perubahan hidup seperti Zakheus. Kuncinya, pertama-tama adalah kita membuka diri untuk menerima Yesus yang harus menumpang dalam rumah kita. Hal ini secara konkret dapat kita lakukan dengan menghayati kebiasaan berdoa bersama dalam keluarga. 
     
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk tekun berdoa bersama dalam keluarga agar kami senantiasa mengalami kehadiran-Mu yang membawa berkah dan keselamatan. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy