| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 23 November 2014 Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam

Minggu, 23 November 2014
Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam
  
Kerajaan Kristus sudah Ada dalam Gereja, namun belum diselesaikan oleh kedatangan Raja di bumi "dengan segala kekuasaan dan kemuliaan" (Luk 21:27) Bdk. Mat 25:31.. Ia masih diserang oleh kekuatan-kekuatan jahat Bdk. 2 Tes 2:7., walaupun mereka sebenarnya sudah dikalahkan oleh Paskah Kristus. Sampai segala sesuatu ditaklukkan kepada-Nya Bdk. 1 Kor 15:28., "sampai nanti terwujudkan langit baru dan bumi baru, yang diwarnai keadilan, Gereja yang tengah mengembara, dalam Sakramen-sakramen serta lembaga-lembaganya yang termasuk zaman ini, mengemban citra zaman sekarang yang akan lalu. Gereja berada di tengah alam tercipta, yang hingga kini berkeluh-kesah dan menanggung sakit bersalin, serta merindukan saat anak-anak Allah dinyatakan" (LG 48). Oleh karena itu orang Kristen berdoa, terutama dalam perayaan Ekaristi Bdk. 1 Kor 11:26., supaya kedatangan kembali Kristus Bdk. 2 Ptr 3:11-12. dipercepat, dengan berseru: "Datanglah Tuhan" (1 Kor 16:22; Why 22:17.20). (Katekismus Gereja Katolik, 671)

Antifon Pembuka (Why. 5:12, 1:6)

Pantaslah Anak Domba yang disembelih itu menerima kuasa dan kekayaan, hikmat, kekuatan, dan hormat. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.
 
How worthy is the Lamb who was slain. to receive power and divinity, and wisdom and strength and honor. To him belong glory and power for ever and ever.
 
Dignus est Agnus, qui occisus est, accipere virtutem, et divinitatem, et sapientiam, et fortitudinem, et honorem. Ipsi gloria et imperium in sæcula sæculorum.


Doa Pagi


Allah Yang Mahakuasa dan kekal, Engkau berkenan membarui segala sesuatu dalam diri Putra-Mu terkasih, Raja Semesta Alam. Semoga segala makhluk yang telah dibebaskan dari perbudaka berhamba pada kebesaran-Mu dan tanpa henti memuji-muji Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersana dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (34:11-12.15-17)
          
 
"Wahai domba-domba-Ku, aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba."
       
Beginilah firman Tuhan Allah, “Dengar, Aku sendirilah yang akan memperhatikan domba-domba-Ku dan mencari mereka. Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanannya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku, dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserakkan pada hari berkabut dan hari kegelapan. Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku, dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan Allah. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, sedang yang gemuk dan kuat akan Kulindungi. Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.” “Wahai kamu domba-domba-Ku,” beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6, Ul: lih. 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.
   
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (15:20-26.28)
    
"Ia menyerahkan Kerajaan kepada Bapa supaya Allah menjadi semua di dalam semua."
      
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir yang dibinasakan ialah maut. Dan kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Kristus sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia yang telah menaklukkan segala sesuatu, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mrk 11:10; 2/4)
Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Diberkatilah kerajaan yang telah tiba, kerajaan Bapa kita Daud

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:31-46)
    
"Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya dan akan memisahkan mereka seorang dari seorang."
     
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing; Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya, dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum, ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makanan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Maka Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Lalu Raja itu akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal, yang telah disediakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu mereka pun akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara, dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka itu akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Kata Santo Paulus, “Segala sesuatu ditaklukkan di bawah Kristus” (1Kor 15:28). Mendengar pernyataan itu kita jangan mengikuti pikiran manusiawi. Mudah kelirulah gambaran kita tentang seorang penguasa, apalagi bila itu mau diterapkan pada Kristus yang “memegang pemerintahan sebagai Raja” (1Kor 15:25). Hanya dengan mendengarkan dan merenungkan firman Tuhan kita dapat memahami lebih baik pemerintahan Kristus sebagai Raja Alam Semesta.

Santo Paulus menulis beberapa catatan tentang Kristus Raja ini setelah menegaskan bahwa berkat kebangkitan satu orang ini kita semua akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus Raja ini. Kita diingatkan bahwa Kristus sebagai Raja menyerahkan diri-Nya bagi kesejahteraan dan keselamatan kita. Kerajaan-Nya diwarnai oleh penumpahan darah kasih-Nya.

Nabi Yehezkiel memperkenalkan Raja itu sebagai seorang gembala, yang memperhatikan dan mencari domba-domba-Nya. Tuhan digambarkan sebagai seorang gembala yang mencari domba-domba bila terpisah dan tercerai-berai. Ia adalah seorang Raja yang turun ke bawah. Ia tidak tinggal diam atau suruh orang lain pergi mencari domba-domba yang hilang. Ia sendiri datang, menjelma menjadi manusia untuk mencari domba-Nya. Tidak hanya itu. Ia benar-benar menggembalakannya dan memperhatikan keadaan masing-masing domba supaya kalau luka atau sakit, Ia dapat merawatnya sampai sembuh dan yang sehat akan tetap Ia lindungi. Yesus adalah Raja yang punya hati bagi kawanan domba-Nya.

Demikian Yesus dilukiskan dalam Injil. Yesus datang sebagai seorang tabib yang menyembuhkan orang sakit. Ia menyatukan dan mengumpulkan anak-anak Allah yang tercerai-berai (Yoh 11:52). Ini tugas yang diserahkan oleh Bapa-Nya, “yang mengutus Putra-Nya sendiri untuk menyelamatkan, bukan untuk menghukum dunia” (Yoh 3:16-17). Ia rela memberikan apa saja yang perlu demi kesejahteraan domba-domba-Nya. Ia adalah “gembala yang baik yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya” (Yoh 10:11). Yesus adalah Raja yang memerintah karena kasih dan dengan kasih sayang. Bila kita mau mendengarkan suara-Nya dan mengikuti Dia, maka kita akan dituntun-Nya sampai kita mempunyai hidup, hidup dalam segala kelimpahan (Yoh 10:1-10).

Nabi Yehezkiel menulis tentang Raja Gembala ini bahwa ia akan menjadi hakim di antara domba dan kambing (Yeh 34:17), sebagaimana Matius melukiskan itu dalam Injil hari ini. Di situ kita diberitahu siapa domba, dan siapa kambing. Dengan kata lain, siapa murid yang mengikuti Yesus, dan siapa menolak-Nya dalam hidup sehari-hari.

Lukisan mengenai pengadilan terakhir amat jelas. Pedoman praktis sudah kita ketahui semua, “Apa yang kamu buat atau tidak buat bagi salah seorang dari saudara-Ku, itu kamu buat bagi Aku.” Maka, apa artinya bila Kristus memerintah kita sebagai Raja? Bukankah itu berarti bahwa Ia akan mencari kita agar kembali kepada-Nya, berpaling dan belajar pada Dia bagaimana harus bersikap terhadap orang lain? Bukankah itu berarti bahwa Ia akan membantu kita agar mampu mengampuni orang lain? Sebab dengan mengampuni kita sendiri menjadi sembuh dan luka kita dirawat. Bukankah itu berarti bahwa kita kalau sudah mengikuti teladan Yesus, akan dipelihara dan dilindungi-Nya agar makin maju dan makin menyerupai Dia, Raja yang menurut firman-Nya sendiri “lemah-lembut dan rendah-hati”?

Mari kita menaklukkan diri kepada Kristus Raja, Alam semesta. (Cyprianus Verbeek, O.Carm/RUAH)
   
Antifon Komuni (Mzm 29:10-11)

Tuhan akan bertakhta sebagai Raja untuk selamanya. Tuhan akan memberkati umat-Nya dengan damai.

The Lord sits as King for ever. The Lord will bless his people with peace.

atau (bdk. Mat 25:40.34)

Amin, aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

Amen dico vobis: quod uni ex minimis meis fecistis, mihi fecistis: venite benedicti Patris mei, possidete præparatum vobis regnum ab initio sæculi. 

Sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.

Minggu, 23 November 2014
Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam
   

Yeh. 34:11-12,15-17; Mzm. 23:1-2a,2b-3,5-6; 1Kor. 15:20-26,28; Mat. 25:31-46.
 
Hari ini kita merayakan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam. Dalam bacaan Injil, Yesus digambarkan sebagai seorang raja yang berperan sebagai hakim di pengadilan terakhir, yang nantinya kita semua juga akan menghadapinya. Bahan pembenaran atau dakwaan yang dipakai untuk mengadili sangat jelas, yakni didasarkan pada hukum kasih. Kasih kepada Tuhan yang diwujudnyatakan dalam kasih terhadap sesama, terutama sesama yang hina dina. Kalau kita melakukan yang baik terhadap merela, berarti kita berbuat kasih dan dengan demikian kita akan dibenarkan. Sebaliknya, kalau kita tidak berbuat apa-apa terhadap mereka yang membutuhkan pertolongan, berarti kita tidak berbuat kasih sehingga kita tidak dibenarkan. Tidak berbuat baik atau tidak menolong orang yang membutuhkan pertolongan sama saja dengan berbuat jahat karena membiarkan orang lain tetap/semakin menderita. Dan karena tidak mau "menyelamatkan" orang lain dalam hidup di dunia ini yang pada gilirannya ia sendiri tidak mendapatkan keselamatan dalam kehidupan abadi.

Doa: Tuhan, gerakkanlah kami untuk giat menolong sesama, sebab dengan demikian, kami menghadirkan rahmat keselamatan-Mu yang sekaligus mendatangkan keselamatan bagi kami sendiri. Amin. -agawpr-

Kobus: Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam


Orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati tidak kawin dan tidak dikawinkan.

Sabtu, 22 November 2014
Peringatan Wajib Sta. Sesilia, Perawan dan Martir     

          

Why. 11:4-12; Mzm. 144:1,2,9-10; Luk. 20:27-40.
     
Kita tidak tahu persis kehidupan semacam apa yang dialami di surga setelah kehidupan di dunia ini. Namun, yang jelas, kehidupan di surga merupakan kehidupan yang sama sekali baru. Merupakan kehidupan yang abadi karena tidak lagi mengalami kematian. Hidup sebagai anak-anak Allah yang sepenuhnya dan seperti malaikat. Seorang imam yang sekarang sudah mulia di surga pernah mengatakan bahwa di surga tidak ada lagi urusan perkawinan. Orang-orang yang sudah di surga, tidak lagi hidup dalam perkawinan lalu melahirkan anak. Sebab, anak-anak Allah di surga, tidak lahir dari hasil perkawinan tetapi datang dari dunia kita ini. Setiap orang beriman yang meninggalkan dunia ini, setelah selesai masa penyucian, akan masuk surga, menjadi penghuni surga selama-lamanya sebagai anak-anak Allah. Itulah masa depan kita.
    
Doa: Tuhan, Engkau telah menyediakan masa depan yang begitu cerah bagi kami, para beriman. Semoga, mulai sekarang kami senantiasa mempersiapkan diri menyongsong masa depan kami itu. Amin. -agawpr-

Sabtu, 22 November 2014 Peringatan Wajib Sta. Sesilia, Perawan dan Martir

Sabtu, 22 November 2014
Peringatan Wajib Sta. Sesilia, Perawan dan Martir
    
“Kata-kata tidak dapat mengungkapkan hal-hal yang dinyanyikan dalam hati” (St. Agustinus)

         
Antifon Pembuka

Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut menghadapi ancaman di pengadilan. Kerajaan surga kini menjadi miliknya.

Doa Pagi


Allah Bapa sumber kehidupan kekal, menjadi pengikut Kristus Putra-Mu akan selalu berhadapan dengan kenyataan ditolak, dimusuhi bahkan dianiaya. Berilah aku keteguhan hati untuk tetap setia dengan mengingat janji keselamatan-Mu seperti diteladankan oleh St. Sesilia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu dan Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Sepanjang sejarah keselamatan Allah telah menyampaikan pesan pertobatan-Nya melalui para nabi. Namun para nabi ini telah dibunuh karena banyak orang tidak bisa menerima pesan-pesan yang menghambat kesenangan mereka. Yesus pun hadir membawa pewartaan dengan tanda yang besar yaitu mati, bangkit dan naik ke surga.
  

Bacaan dari Kitab Wahyu (11:4-12)
     
 
"Kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi."
     
Aku, Yohanes, mendengar suatu suara yang berkata, “Lihatlah kedua saksiku ini. Mereka itulah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam. Jika ada orang yang hendak menyakiti keduanya keluarlah api dari mulut mereka dan menghanguskan semua musuh mereka. Jika ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara demikian. Kedua saksi itu mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat. Dimilikinya pula kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali dikehendakinya. Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksiannya, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka. Mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan. Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku, bahasa dan kaum melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak akan memperbolehkan mayat itu dikubur. Dan para penduduk bumi akan bergembira dan bersukacita atas kedua saksi itu. Mereka akan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi. Tetapi, tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam kedua orang itu, sehingga mereka bangkit. Semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut. Dan orang-orang itu akan mendengar suara yang nyaring dari surga berkata kepada mereka, “Naiklah ke mari!” Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku!
Ayat. (Mzm. 144:1,2,9-10)
1. Terpujilah Tuhan, Gunng Batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!
2. Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung. Dialah yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku.
3. Ya Allah, aku hendak menyanyikan lagu baru bagi-Mu; dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
  
Allah adalah Allah orang-orang hidup karena di hadapan-Nya semua orang hidup. Kata-kata Yesus ini menunjukkan bahwa kehidupan kita akan tetap berlanjut hingga bersatu dengan Allah sendiri. Ini menegaskan bahwa kebangkitan dan persatuan dengan Allah adalah masa depan manusia.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (20:27-40)
    
"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
     
Pada suatu ketika datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada Yesus, “Guru, Musa menulis untuk kita perintah ini: Jika seorang yang mempunyai saudara laki-laki mati meninggalkan isteri tetapi tidak meninggalkan anak, maka saudaranya harus kawin dengan wanita itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya. Ada tujuh orang bersaudara.. Yang pertama kawin dengan seorang wanita lalu mati tanpa meninggalkan anak. Lalu wanita itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga, dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu. Mereka semuanya mati tanpa meninggalkan anak. Akhirnya wanita itu pun mati. Bagaimana sekarang dengan wanita itu? Siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia.” Berkatalah Yesus kepada mereka, “Orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka sama dengan malaikat-malaikat dan menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena di hadapan Dia semua orang hidup.” Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata, “Guru, jawab-Mu itu tepat sekali.” Maka mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

   
Allah kita adalah Allah orang-orang hidup. Di hadapan Dia, semua orang hidup. Inilah yang membuat hidup kita penuh harapan. Kita mempunyai rasa optimis akan masa depan. Sebab hidup kita tidak berhenti dengan kematian. Sebaliknya kematian menjadi pintu gerbang untuk memasuki kehidupan baru selamanya dalam keabadian bersama dengan Tuhan. St. Sesilia telah menikmati keabadian itu bersama Tuhan yang dicintainya sepanjang hidup.

Doa Malam

Di hadapan Allah semua orang hidup, demikian Engkau berkata, ya Yesus. Aku pun percaya bahwa Engkaulah kebangkitan dan hidup. Karena itu aku mohon rahmat-Mu agar aku layak beroleh kebahagiaan kekal bersama para kudus-Mu di surga. Amin.

RUAH

Santa Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah

Jumat, 21 November 2014
Peringatan Wajib SP. Maria Dipersembahkan kepada Allah
   
  
Why. 10:8-11; Mzm. 119:14,24,72,103,111,131; Luk. 19:45-48;
    
Akhir-akhir ini banyak berita berkaitan dengan adanya beberapa kelompok orang yang ingin membinasakan salah seorang tokoh di salah satu daerah di negara kita. Mereka melakukan berbagai upaya, bahkan dengan mimbar agama tertentu, untuk menggagalkan tokoh tersebut menjadi seorang pemimpin daerah. Sebaliknya, sebagaian besar rakyat, baik di daerah di mana tokoh tersebut menjadi pemimpin maupun di daerah lain, sangat mendukungnya. Banyak orang yang terpikat dengan gaya dan buah-buah kepemimpinannya selama ini. Suasana yang terjadi di negara kita ini, kurang lebih sama dengan peristiwa yang dialami Yesus, lebih dari 2000 tahun silam. Orang baik dan yang berjuang untuk kebaikan banyak orang, selalu menghadapi risiko pemolakan oleh kelompok tertentu yang tidak suka dan yang punya kepentingan sendiri. Bersama Bunda Maria yang dipersembahkan kepada Allah, marilah kita persembahkan kepada Tuhan, persoalan-persoalan yang kita hadapi ini. Semoga, Tuhan selalu menjaga dan memelihara serta membantu orang-orang baik untuk mewujudkan kebaikannya. 
     
Doa: Tuhan, semoga orang-orang baik Kaulindungi dari segala yang jahat dan Kaubantu dengan rahmat-Mu untuk mewujutkan kebaikan mereka. Amin. -agawpr-

Jumat, 21 November 2014 Peringatan Wajib SP. Maria Dipersembahkan kepada Allah

 Oleh: Titian (1534-38, Gallerie dell'Accademia, Venice).
Jumat, 21 November 2014
Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah
  
Terpujilah Maria yang membawa Tuhan dalam tubuhnya sebelum ia melahirkannya. (St. Agustinus)
   

Antifon Pembuka (bdk. Ydt 13:18-19)
    
Diberkatilah engkau, Perawan Maria, oleh Allah yang Mahatinggi, melebihi semua wanita. Namamu diharumkan oleh Tuhan dan dimasyhurkan orang senantiasa.
           
Doa Pagi

 
Ya Allah, bersama dengan datangnya mentari pagi, kami mengawali hari baru ini dengan ucapan syukur dan pujian bagi-Mu. Bersama dengan Bunda Maria yang pada hari ini dipersembahkan kepada Allah, berkati dan tuntunlah setiap langkah laku kami, agar dalam terang sabda-Mu, kerinduan kami akan kehidupan baru pada masa yang Kautentukan menggerakkan kami untuk berlaku kudus dan setia selama hidup bersama dan di dalam Kristus. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Wahyu (10:8-11)
     
 
"Aku menerima kitab itu dan memakannya."
    
Aku, Yohanes, mendengar suara dari langit, yang berkata kepadaku, “Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu”.Maka aku menghadap malaikat itu. Aku minta kepadanya, supaya memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Ia berkata, “Ambillah dan makanlah, Kitab itu akan terasa pahit dalam perutmu, tetapi manis seperti madu dalam mulutmu.” Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat dan memakannya. Rasanya manis seperti madu dalam mulutku, tetapi setelah kumakan terasa pahit dalam perut. Maka malaikat itu berkata kepadaku, “Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa, kaum, bahasa dan raja.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:14. 24. 72. 103. 111. 131)
1. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.
2. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
3. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
4. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih manis daripada madu bagi mulutku.
5. Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.
6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
      
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (2Taw 7:16)
Tempat ini telah Kupilih dan Kukuduskan. Supaya nama-Ku tinggal di sana sepanjang masa.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:45-48)
     
"Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun."
       
Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke Bait Allah. Maka mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!” Tiap-tiap hari Yesus mengajar di Bait Allah. Para imam kepala dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha membinasakan Yesus. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
      
atau dari Rumus Umum SP. Maria
    
Bacaan dari Nubuat Zakharia (2:10-13)
     
"Bersorak-sorailah, hai putri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang."
     
Beginilah firman Tuhan, "Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai putri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di tengah-tengahmu. Banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan; mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengahmu. Maka engkau akan mengetahui bahwa Tuhan semesta alam yang mengutus aku kepadamu. Tuhan akan mengambil Yehuda sebagai bagian-Nya di tanah yang kudus, dan Ia akan memilih Yerusalem sebagai milik-Nya. Berdiam dirilah, hai segala makhluk, di hadapan Tuhan, sebab Ia telah bangkit dari tempat kediaman-Nya yang kudus."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Kidung Tanggapan
Ref. Berbahagialah engkau, Perawan Maria, karena engkau telah mengandung Putra Bapa yang kekal.
Ayat. (Luk 1:46-47.48-49.50-51.52-53.54-55; Ul: 49)
1. Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini.
2. Mulai sekarang aku disebut yang bahagia oleh sekalian bangsa. Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa; kuduslah nama-Nya.
3. Kasih sayang-Nya turun-temurun kepada orang yang takwa. Perkasalah perbuatan tangan-Nya; dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
4. Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya. Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan; orang kaya diusir-Nya dengan tangan kosong.
5. Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel, hamba-Nya. Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunannya untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 11:28)
Berbahagialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan memeliharanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:46-50)
    
"Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda, "Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku."
      
Sekali peristiwa ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak, ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka berkatalah seseorang kepada-Nya, “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” Tetapi Yesus menjawab kepadanya, “Siapakah ibu-Ku?” Dan siapakah saudara-saudara-Ku?” Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan

  
Ada dua peristiwa yang patut kita renungkan pada hari ini. Pertama, tentang kisah Yesus yang “marah” di Bait Allah dan kedua, kisah St. Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah. Dua peristiwa ini sekilas tampak kontras dan tidak senada. Peristiwa pertama menyuguhkan kepada kita adegan kemarahan Yesus yang memporak-porandakan para pedagang yang berjualan di depan Bait Allah. Pada peristiwa kedua, kita diajak merenungkan kisah kemuliaan St. Perawan Maria yang dipersembahkan kepada Allah. Kedua peristiwa ini sama-sama trjadi di Bait Allah dan bercerita tentang makna kesucian.

Kemarahan Yesus yang kita dengar dari Injil hari ini menunjukkan bahwa Yesus sungguh menjaga kekudusan Bait Allah, tempat Bapa-Nya berada. “Rumah-Ku adalah rumah doa” (Yes 56:7; Luk 19:46) di mana setiap orang harus tinggal dan menyucikan diri di hadapan Allah. Menyucikan diri menjadi hal utama dan penting ketika kita hendak bersekutu dan menyatakan diri untuk mengikuti Allah. Syarat menjadi orang yang ingin mencintai Allah, pertama-tama hendaknya memiliki disposisi hati yang suci. Teladan orangtua Maria yang membawanya ke Bait Allah juga bermuara pada tujuan ini. Mereka menghendaki Maria kelak menjadi pribadi yang suci.

Bait Allah akhirnya harus menjadi pusat hidup yang membantu kita mengalirkan kesucian. Lalu Bait allah seperti apa yang bisa kita temukan saat ini? Banyak orang menyebut gereja atau tempat ibadah atau yang disucikan sebagai Bait Allah. Hal ini tidak salah karena gereja juga mengalirkan kesucian yang datang dari Roh Kudus. Namun demikian, ada satu Bait Allah yang letaknya dekat sekali dengan kita, yaitu hati. Hati adalah Bait Allah kita yang paling dekat tetapi jarang kita perhatikan dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu, untuk menjadi pribadi yang kudus hendaknya kita perlu melihat hati kita. Kita belajar membersihkan hati kita dan menyucikannya, terutama melalui Sakramen Tobat.
   
Hati adalah pusat di mana setiap hal yang keluar dari kita. Hati adalah sumber segala yang kita produksi di dalam kenyataan hidup kita. Mari kita lihat hati kita lebih dalam, apakah hati kita sudah mengalirkan sesuatu yang suci di dalam hidup kita sehari-hari. (CAFE ROHANI)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy