Minggu, 23 November 2014
Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam
Kerajaan Kristus sudah Ada dalam Gereja, namun belum diselesaikan oleh
kedatangan Raja di bumi "dengan segala kekuasaan dan kemuliaan" (Luk
21:27) Bdk. Mat 25:31.. Ia masih diserang oleh kekuatan-kekuatan jahat
Bdk. 2 Tes 2:7., walaupun mereka sebenarnya sudah dikalahkan oleh Paskah
Kristus. Sampai segala sesuatu ditaklukkan kepada-Nya Bdk. 1 Kor
15:28., "sampai nanti terwujudkan langit baru dan bumi baru, yang
diwarnai keadilan, Gereja yang tengah mengembara, dalam
Sakramen-sakramen serta lembaga-lembaganya yang termasuk zaman ini,
mengemban citra zaman sekarang yang akan lalu. Gereja berada di tengah
alam tercipta, yang hingga kini berkeluh-kesah dan menanggung sakit
bersalin, serta merindukan saat anak-anak Allah dinyatakan" (LG 48).
Oleh karena itu orang Kristen berdoa, terutama dalam perayaan Ekaristi
Bdk. 1 Kor 11:26., supaya kedatangan kembali Kristus Bdk. 2 Ptr 3:11-12.
dipercepat, dengan berseru: "Datanglah Tuhan" (1 Kor 16:22; Why
22:17.20). (Katekismus Gereja Katolik, 671)
Antifon Pembuka (Why. 5:12, 1:6)
Pantaslah Anak Domba yang disembelih itu menerima kuasa dan kekayaan,
hikmat, kekuatan, dan hormat. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai
selama-lamanya.
How worthy is the Lamb who was slain. to receive power and divinity, and
wisdom and strength and honor. To him belong glory and power for ever
and ever.
Dignus est Agnus, qui occisus est, accipere virtutem, et divinitatem, et
sapientiam, et fortitudinem, et honorem. Ipsi gloria et imperium in
sæcula sæculorum.
Doa Pagi
Allah Yang Mahakuasa dan kekal, Engkau berkenan membarui segala sesuatu
dalam diri Putra-Mu terkasih, Raja Semesta Alam. Semoga segala makhluk
yang telah dibebaskan dari perbudaka berhamba pada kebesaran-Mu dan
tanpa henti memuji-muji Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersana dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (34:11-12.15-17)
"Wahai domba-domba-Ku, aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba."
Beginilah firman Tuhan Allah, “Dengar, Aku sendirilah yang akan
memperhatikan domba-domba-Ku dan mencari mereka. Seperti seorang gembala
mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanannya,
begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku, dan Aku akan menyelamatkan
mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserakkan pada hari berkabut
dan hari kegelapan. Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku, dan
Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan Allah.
Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka
akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, sedang yang gemuk dan kuat akan
Kulindungi. Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.”
“Wahai kamu domba-domba-Ku,” beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku
akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba
jantan dan kambing jantan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6, Ul: lih. 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di
rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan
yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak
takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat
penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku
selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang
dan senantiasa.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (15:20-26.28)
"Ia menyerahkan Kerajaan kepada Bapa supaya Allah menjadi semua di dalam semua."
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati,
sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama
seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan
orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua
orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan
dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap
orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka
yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah
kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah
Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan
kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai
Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir yang
dibinasakan ialah maut. Dan kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di
bawah Kristus, maka Kristus sendiri sebagai Anak akan menaklukkan
diri-Nya di bawah Dia yang telah menaklukkan segala sesuatu, supaya
Allah menjadi semua di dalam semua.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mrk 11:10; 2/4)
Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Diberkatilah kerajaan yang telah tiba, kerajaan Bapa kita Daud
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:31-46)
"Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya dan akan memisahkan mereka seorang dari seorang."
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila Anak
Manusia datang dalam kemuliaan dan semua malaikat bersama-sama dengan
Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua
bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka
seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari
kambing; Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya, dan
kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Raja itu akan berkata kepada mereka
yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku,
terimalah kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Sebab ketika Aku lapar kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu
memberi Aku minum, ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
ketika Aku telanjang kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu
melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka
orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami
melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makanan, atau haus dan kami
memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang
asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami
memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam
penjara dan kami mengunjungi Engkau? Maka Raja itu akan menjawab
mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu
lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu
telah melakukannya untuk Aku. Lalu Raja itu akan berkata juga kepada
mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu
orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal, yang telah
disediakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar,
kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku
minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan;
ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit
dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu mereka pun akan bertanya
kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus,
atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara,
dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan
untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu tidak
melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka itu akan masuk ke tempat siksaan
yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kata Santo Paulus, “Segala sesuatu ditaklukkan di bawah Kristus”
(1Kor 15:28). Mendengar pernyataan itu kita jangan mengikuti pikiran
manusiawi. Mudah kelirulah gambaran kita tentang seorang penguasa,
apalagi bila itu mau diterapkan pada Kristus yang “memegang pemerintahan sebagai Raja”
(1Kor 15:25). Hanya dengan mendengarkan dan merenungkan firman Tuhan
kita dapat memahami lebih baik pemerintahan Kristus sebagai Raja Alam
Semesta.
Santo Paulus menulis beberapa catatan tentang Kristus Raja ini setelah
menegaskan bahwa berkat kebangkitan satu orang ini kita semua akan
dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus Raja ini. Kita
diingatkan bahwa Kristus sebagai Raja menyerahkan diri-Nya bagi
kesejahteraan dan keselamatan kita. Kerajaan-Nya diwarnai oleh
penumpahan darah kasih-Nya.
Nabi Yehezkiel memperkenalkan Raja itu sebagai seorang gembala, yang
memperhatikan dan mencari domba-domba-Nya. Tuhan digambarkan sebagai
seorang gembala yang mencari domba-domba bila terpisah dan
tercerai-berai. Ia adalah seorang Raja yang turun ke bawah. Ia tidak
tinggal diam atau suruh orang lain pergi mencari domba-domba yang
hilang. Ia sendiri datang, menjelma menjadi manusia untuk mencari
domba-Nya. Tidak hanya itu. Ia benar-benar menggembalakannya dan
memperhatikan keadaan masing-masing domba supaya kalau luka atau sakit,
Ia dapat merawatnya sampai sembuh dan yang sehat akan tetap Ia lindungi.
Yesus adalah Raja yang punya hati bagi kawanan domba-Nya.
Demikian Yesus dilukiskan dalam Injil. Yesus datang sebagai seorang
tabib yang menyembuhkan orang sakit. Ia menyatukan dan mengumpulkan
anak-anak Allah yang tercerai-berai (Yoh 11:52). Ini tugas yang
diserahkan oleh Bapa-Nya, “yang mengutus Putra-Nya sendiri untuk menyelamatkan, bukan untuk menghukum dunia” (Yoh 3:16-17). Ia rela memberikan apa saja yang perlu demi kesejahteraan domba-domba-Nya. Ia adalah “gembala yang baik yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya”
(Yoh 10:11). Yesus adalah Raja yang memerintah karena kasih dan dengan
kasih sayang. Bila kita mau mendengarkan suara-Nya dan mengikuti Dia,
maka kita akan dituntun-Nya sampai kita mempunyai hidup, hidup dalam
segala kelimpahan (Yoh 10:1-10).
Nabi Yehezkiel menulis tentang Raja Gembala ini bahwa ia akan menjadi
hakim di antara domba dan kambing (Yeh 34:17), sebagaimana Matius
melukiskan itu dalam Injil hari ini. Di situ kita diberitahu siapa
domba, dan siapa kambing. Dengan kata lain, siapa murid yang mengikuti
Yesus, dan siapa menolak-Nya dalam hidup sehari-hari.
Lukisan mengenai pengadilan terakhir amat jelas. Pedoman praktis sudah
kita ketahui semua, “Apa yang kamu buat atau tidak buat bagi salah
seorang dari saudara-Ku, itu kamu buat bagi Aku.” Maka, apa artinya bila
Kristus memerintah kita sebagai Raja? Bukankah itu berarti bahwa Ia
akan mencari kita agar kembali kepada-Nya, berpaling dan belajar pada
Dia bagaimana harus bersikap terhadap orang lain? Bukankah itu berarti
bahwa Ia akan membantu kita agar mampu mengampuni orang lain? Sebab
dengan mengampuni kita sendiri menjadi sembuh dan luka kita dirawat.
Bukankah itu berarti bahwa kita kalau sudah mengikuti teladan Yesus,
akan dipelihara dan dilindungi-Nya agar makin maju dan makin menyerupai
Dia, Raja yang menurut firman-Nya sendiri “lemah-lembut dan rendah-hati”?
Mari kita menaklukkan diri kepada Kristus Raja, Alam semesta. (Cyprianus Verbeek, O.Carm/RUAH)
Antifon Komuni (Mzm 29:10-11)
Tuhan akan bertakhta sebagai Raja untuk selamanya. Tuhan akan memberkati umat-Nya dengan damai.
The Lord sits as King for ever. The Lord will bless his people with peace.
atau (bdk. Mat 25:40.34)
Amin,
aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan
untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah
melakukannya untuk Aku. Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku,
terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Amen
dico vobis: quod uni ex minimis meis fecistis, mihi fecistis: venite
benedicti Patris mei, possidete præparatum vobis regnum ab initio
sæculi.