| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Berjaga-jagalah agar kalian terluput dari malapeltaka yang akan terjadi.

Sabtu, 29 November 2014
Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Biarawan dan Martir Indonesia
        
Why. 22:1-7; Mzm. 95:1-2,3-5,6-7; Luk. 21:34-36,  
                
Hari ini adalah hari terakhir sebelum kita memasuki masa Adven. Saya rasa, pesan Yesus dalam bacaan Injil sudah sangat jelas. Marilah kita memasuki masa Adven, yakni masa penantian akan kedatangan Kristus yang berinkarnasi. Ia yang adalah Allah, berkenan untuk masuk (in) ke dalam daging (carne) dan tinggal di tengah-tengah kita yang juga hidup dalam daging. Tujuannya adalah agar terjadi pertukaran yang menyelamatkan. Allah berkenan mengenakan kodrat manusia yang berdaging agar kita yang sudah hidup dalam daging ini dapat mengenakan keilahian-Nya. Bagaimana caranya? Pelan-pelan, kita melepaskan diri dari ikatan kodrat kedagingan kita dengan selalu menjaga diri, menghindarkan diri dari pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi lainnya sambil senantiasa berdoa. Dengan kata lain, kita diajak untuk bermati raga sambil semakin tekun berdoa.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk melepaskan diri dari berbagai macam ikatan kedagingan dan keduniawian agar kami Kaudapati pantas di hadapan-Mu. Amin. -agawpr-

Sabtu, 29 November 2014 Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Biarawan dan Martir Indonesia

Sabtu, 29 November 2014
Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Biarawan dan Martir Indonesia
    
“Dalam Kerajaan Surga ada rombongan para martir yang tak terbilang, dimahkotai karena kemenangan mereka yang mulia dalam penderitaan dan perjuangan” (St. Siprianus)
    

Antifon Pembuka
   
Para kudus bergembira di surga, sebab telah mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, sehingga kini bersukaria selamanya.
   
Doa Pagi

  
Ya Allah, Engkau telah menguatkan Gereja-Mu dengan pelayanan yang mengagumkan melalui kesaksian para martir yang kudus, Beato Dionisius dan Redemptus. Semoga umat-Mu, yang setia kepada perutusan yang telah dipercayakan kepada Gereja-Mu itu, memperoleh kebebasan beragama yang lebih besar dan memberi kesaksian tentang kebenaran di hadapan dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Suasana kehidupan yang indah bersama Allah dinyatakan kepada Yohanes dan menjadi peneguhan bahwa apa yang sudah diwartakan dan dinubuatkan oleh para nabi adalah kehidupan semacam ini. Karena itu, berbahagialah setiap orang yang menuruti nubuat-nubuat tersebut.

   
Bacaan dari Kitab Wahyu (22:1-7)
    
 
"Malam takkan ada lagi, sebab Tuhan Allah menerangi mereka."
      
Aku, Yohanes, mendapat penglihatan sebagai berikut: Malaikat Tuhan menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan. Airnya jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba. Di tengah-tengah jalan kota itu yaitu seberang menyeberang sungai itu ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali. Dedaunan pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Maka takkan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan melihat wajah-Nya dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Malam takkan ada lagi di sana, dan mereka takkan memerlukan lagi cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya. Lalu Ia berkata kepadaku, “Semua perkataan ini tepat dan benar. Tuhan Allahlah yang memberi roh kepada para nabi dan telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Sungguh Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan nubuat kitab ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 4/4, PS 854.
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
atau Maranata! Datanglah, ya Tuhan Yesus!
Ayat. (Mzm 96:1-2.6-7.8-9; R: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian Mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, jangan bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berjaga-jaga dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.
  
Yesus masih menegaskan pentingnya sikap siap sedia menyambut kedatangan hari Tuhan. Kesiapsediaan itu bisa dikerjakan dengan menghindarkan diri dari berbagai kepentingan duniawi sambil senantiasa memperkuat hidup doa.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:34-36)
    
"Berjaga-jagalah agar kalian terluput dari malapeltaka yang akan terjadi."
        
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi, dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba datang jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa, sambil berdoa, agar kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan

Pengadilan adalah saat yang menentukan bagi kita. Hidup atau mati, keselamatan atau kebinasaan tergantung pada pilihan kita sendiri. Oleh karena itu, kita diundang untuk meninggalkan cara hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Kita harus berjaga-jaga dan berdoa untuk tahan berdiri di hadapan Anak Manusia. Kita mesti hidup dalam kasih, sebab seperti dikatakan St. Yohanes dari Salib, “Pada malam kehidupan kita, kita akan diadili sesuai dengan cinta kita.”
     
SORE: VIGILI ADVEN UNTUK KEHIDUPAN
        
Doa Malam
  
Ya Yesus yang baik, Engkaulah pembaru dan penuntun hidupku, khususnya sepanjang bulan November ini. Maka, dipuji dan dimuliakanlah Engkau, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

Langit dan bumi dengan segala isinya akan berlalu, namun sabda Tuhan tetap abadi.

Jumat, 28 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIV
 
                    
Why. 20:1-4,11 - 21:2; Mzm. 84:3,4,5-6a,8a; Luk. 21:29-33. 
              
 Langit dan bumi dengan segala isinya akan berlalu, namun sabda Tuhan tetap abadi. Oleh karena itu, berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya. Kadang, Sabda Tuhan memang sangat keras sehingga mereka yang tidak kuat bisa saja mengundurkan diri dan tidak mau lagi mendengarkan-Nya, seperti yang dikisahkan dalam Injil Yohanes 6:60-66. Namun, sekeras apa pun sabda Tuhan itu, bagi kita tetaplah merupakan sabda hidup yang kekal (Yoh 6:68). Untuk itu, marilah kita terus-menerus berdoa sambil berusaha agar kita mampu menjadi pendengar, pembaca, pewarta dan pelaksana sabda Tuhan yang baik.

Doa: Tuhan, bantulah kami dengan rahmat-Mu agar kami mampu menjadi pembaca, pendengar, pewarta dan pelaksana sabda-Mu yang baik. Amin. -agawpr-

Jumat, 28 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXIV

Jumat, 28 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIV
  
Tuhan itu penuh kasih sayang dan belas kasih; Ia lebih menghendaki orang berdosa bertobat daripada mati. (St. Hieronimus)
  

Antifon Pembuka (Why 21:1)
 
Maka aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru. Langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
 
Doa Pagi

   
Ya Allah, melalui Yesus Putra-Mu, Engkau mengingatkan kami para murid-Mu untuk berjaga-jaga dan selalu siap sedia menyongsong kehadiran-Mu yang menyelamatkan. Kami mohon, curahkanlah Roh Kudus-Mu untuk membimbing kami, semoga berkat daya surgawi kami dapat mengabdi Engkau dengan jujur dan setia sebagai pengikut Kristus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Wahyu (20:1-4. 11-21:2)
     
"Orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka. Aku melihat Yerusalem Baru turun dari surga."
    
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat turun dari surga memegang anak kunci jurang maut dan sebuah rantai besar di tangannya. Ia menangkap naga, si ular tua, yaitu Iblis dan Setan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut. Pintu jurang maut itu kemudian ditutup dan dimeteraikannya, jangan sampai naga itu menyesatkan lagi bangsa-bangsa, sebelum masa seribu tahun itu berakhir. Kemudian naga itu akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya. Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya. Kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa mereka yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena sabda Allah. Mereka itu tidak menyembah binatang dan patungnya, dan tidak menerima tanda binatang itu pada dahi dan tangan mereka. Mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Lalu aku melihat sebuah singgasana, putih dan besar, dan aku melihat Dia yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Kemudian semua kitab dibuka. Juga sebuah kitab lain dibuka, yaitu Kitab Kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang tertulis dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya. Demikian pula maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya. Dan mereka masing-masing dihakimi menurut perbuatan mereka. Kemudian maut dan kerajaan maut itu dilemparkan ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua, yakni lautan api. Dan barangsiapa namanya tidak ditemukan tertulis dalam Kitab Kehidupan, dilemparkan ke dalam lautan api itu. Lalu aku melihat langit dan bumi yang baru. Langit dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku, Yohanes, melihat kota kudus, yaitu Yerusalem baru, turun dari surga, dari hadapan Allah, berhias bagaikan mempelai yang berdandan untuk suaminya.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan.
atau Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia.
Ayat. (Mzm 84:3.4.5-6a.8a)
1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; Jiwa dan ragaku bersorak sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku.
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu. Langkah mereka makin lama makin tinggi.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 21:28b)
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:29-33)
    
"Jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat."
     
Pada waktu itu Yesus mengemukakan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kalian melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kalian tahu dengan sendirinya, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian pula jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
Memasuki musim dingin daun-daun pohon ara akan gugur sehingga tampak gundul, seperti orang mati, tinggal ranting-ranting. Orang tidak dapat berteduh dibawahnya dan tidak dijumpai buah. Beda bila musim panas tiba. Getah di nadi tumbuhan itu mulai cair dari kebekuan dan mengalir memunculkan kehidupan tunas-tunas baru. Pohon kembali hidup, segar. Seperti pohon apel, munculnya tunas daun selalu disertai kuncup-kuncup bunga yang segera mekar dan menghasilkan buah. Lalu buah hijau itu akan memerah hingga ungu kehitaman dan matang lezat siap dimakan.
Daun-daun ara yang lebar membuat rindang dan menjadi payung sejuk tempat bernaung. Dekat Kota Yerusalem bahkan dikenal ada Bethphage yang artinya: “rumah pohon ara”. Dan gambaran keindahan, kedamaian dan kebahagiaan hidup biasa diuangkapkan demikian: “.... tiap-tiap orang hidup dengan aman di bawah pohon anggur dan pohon ara” (1Raj 4:25; Mi 4:4).

Tentang pohon ara yang bertunas banyak dihubungkan dengan masa turunnya berkat (Yl 2:22). Kerajaan Allah sudah dekat. Bahkan sudah hadir di dunia ini karena Tuhan sendiri telah datang dan berkarya. Dengan menderita, disalibkan, wafat dan bangkit, Yesus menebus kita dari perbudakan dosa, hidup pun penuh berkat. Bacaan hari ini menjadi gema dari Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam, puncak tahun liturgi sebelum mengawali masa Adven. Kerajaan Allah menghadirkan kedamaian, keadilan dan kasih.

Sebagaimana pohon ara mengenal musim, hidup iman pun mempunyai musim. Bila kemarau panjang, dingin mencekam, mengalami penderitaan atau siksaan, kita tidak boleh cemas dan kecil hati. Berita Injil memberi harapan penuh. Dalam Kerajaan Allah nan abadi nanti segenap umat Allah akan dilepas dari penderitaan dan dipenuhi sukacita. Cinta Yesus menjadi jaminan dan bukti. Sabda-Nya langgeng, tetap kokoh berlaku sama seperti sejak pertama kali difirmankan. Tuhan Yesus sekarang tidak nampak, namun Sabda-Nya hidup dan bekerja dalam diri kita yang mendamba dan percaya.

Mari kita melihat dengan mata hati, peristiwa-peristiwa alam seperti pohon ara di atas dalam ranah rohani. Di dalamnya Yesus mengajar kita rahasia keindahan dan makna, agar apa pun yang terjadi nanti, tetap ada damai di hati. (Eligius Ipong Suponodi, O.Carm).

Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.

Kamis, 27 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIV
            


Why. 18:1-2,21-23; 19:1-3,9a; Mzm. 100:2,3,4,5; Luk. 21:20-28.
           
Ngeri juga saya menbaca Injil hari ini. Apakah memang demikianlah yang nantianya akan terjadi: keselamatan mesthi didahului dengan kekacauan yang menyebabkan derita? Tidak ada yang tahu. Yang jelas, memang antara datangnya penyelamatan abadi dengan penderitaan, seringkali sangat dekat. Hal ini banyak saya jumpai ketika melakukan pendampingan terhadap saudara-saudari yang menderita sakit keras dan menghadapi sakratul maut. Pada hari-hari tersebut, mereka mengalami penderitaan yang luar biasa. Lalu datanglah tahap penyerahan dan kepasrahan kepada Tuhan yang tentunya sudah mempunyai rencana terbaik. Maka, begitu datang saat penyelamatan itu, di mana Tuhan menyembuhkannya secara total, mereka pun berisitirahat dalam damai abadi. Tidak ada lagi rasa sakit dan penderitaan apa pun. Yang ada hanyalah kebahagiaan abadi berada dalam pelukan Sang Juru Selamat. Maka, saya selalu berdoa bagi mereka, apabila saat-saat kritis itu terjadi, mereka bisa bangkit dan mengangkat muka untuk menyambut Sang Penyelamat yang sudah dekat.

Doa: Tuhan, bantulah kami agar dengan bijaksana mampu mempersiapkan diri hari demi hari untuk menyambut datangnya penyelamatan-Mu. Amin. -agawpr-

Kamis, 27 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXIV

Kamis, 27 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIV

Kecerdikan tidak berguna, apabila ketulusan tidak ada -- St Yohanes Krisostomus
  

Antifon Pembuka (Why 19:1.2)

Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan ada pada Allah kita, sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya.
    
Doa Pagi    

Allah Bapa kami di surga, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau berkenan menyelamatkan dunia. Tolonglah kami dalam menyiapkan diri menyongsong kedatangan Putra-Mu itu sehingga kami pantas mengalami karya keselamatan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
 
Penghancuran segala hal yang bersifat jahat dan tidak berkenan di hadapan Allah menjadi bagian dari proses kehadiran dunia baru. Dengan kemenangan kebaikan ini, orang-orang yang ada di pihak Allah akan bersukacita dan menyerukan pujian mereka atas Allah yang penuh kuasa dan kemuliaan.

 
Bacaan dari Kitab Wahyu (18:1-2.21-23; 19:1-3.9a)
   
 
"Kota Raya Babilon jatuh."
       
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat turun dari surga. Ia mempunyai kekuasaan besar, dan bumi menjadi terang karena kemuliaannya. Ia berseru dengan suara nyaring, katanya, “Sudah roboh, sudah robohlah Babel, kota besar iru! Kota itu telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat, dan tempat bersembunyi semua roh najis dan segala burung yang najis yang dibenci.” Dan tampaklah seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya, “Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dicampakkan dengan keras ke bawah, dan takkan diketemukan lagi. Suara para pemain kecapi, para penyanyi, para peniup seruling dan sangkakala, takkan terdengar lagi di dalammu. Tak seorang pun ahli kesenian akan diketemukan lagi padamu. Pun suara kilangan takkan terdengar lagi di dalammu. Cahaya lampu takkan bersinar lagi dan suara pengantin pria dan mempelai wanita takkan kedengaran lagi di dalammu. Sebab para pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi dan oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan.” Kemudian aku mendengar seolah-olah ada suara yang nyaring, seperti suara himpunan besar orang banyak di surga, katanya, “Alleluya. Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan ada pada Allah kita, sebab besar dan adillah segala penghakiman-Nya. Sebab Dialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusak bumi dengan percabulannya. Dialah yang telah membalas darah hamba-hamba-Nya kepada pelacur itu.” Dan untuk kedua kalinya mereka berkata, “Alleluya! Ya, asap Kota Babel naik selama-lamanya.” Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan nikah Anak Domba!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan nikah Anak Domba.
Ayat. (Mzm 100:2.3.5; R:Why 19:9a)
1. Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita.; datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah bahwa Tuhan itu Allah; Dialah yang menjadikan kita. Punya Dialah kita, kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya; kesetiaan-Nya tetap turun-menurun, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 21:28b)
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.
  
Tanda kehadiran dunia baru dengan datangnya Anak Manusia didahului dengan berbagai macam yang menakutkan di muka bumi. Walau demikian setiap orang yang masih memiliki iman akan Yesus Kristus akan memandang Anak manusia datang membawa keselamatan bagi mereka.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:20-28)
   
"Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."
       
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila kalian melihat Yerusalem dikepung oleh tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, orang-orang yang ada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota. Sebab itulah masa pembalasan dan genaplah semua yang tertulis. Celakalah para ibu yang sedang hamil atau yang sedang menyusui bayi pada masa itu! Sebab kesesakan yang dahsyat akan menimpa seluruh negeri, dan murka akan menimpa bangsa ini. Mereka akan tewas oleh mata pedang dan diangkut sebagai tawanan ke segala bangsa. Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.” Dan akan tampaklah tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang. Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena cemas berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini, karena kuasa-kuasa langit bergoncangan. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

Situasi tidak menentu bakal terjadi. Kekacauan hidup akan kita alami. Semuanya itu akan terjadi mendahului datangnya hari Tuhan. Banyak orang akan hidup dalam ketakutan dan kecemasan. Bagaimana dengan kita sebagai pengikut Kristus? Kita diundang untuk tetap kokoh kuat dalam iman, dalam segala situasi hidup kita. Yesuslah pegangan hidup kita.
 
Doa Malam
 
Allah Bapa sumber kehidupan, bangkitkanlah harapanku dalam hidup perziarahan ini. Di saat aku mengalami kepahitan hidup, tambahkanlah imanku sehingga aku tetap setia pada-Mu, dalam segala keadaan hidupku, kini dan untuk selama-lamanya. Amin.
 

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy