| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 03 Desember 2014 Pesta St. Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi

Rabu, 03 Desember 2014
Pesta St. Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi
(Peringatan Wajib St. Fransiskus Xaverius)
   
“Asal ada orang yang melatihkan pokok-pokok agama Kristiani kepada mereka, aku yakin bahwa mereka akan menjadi orang Kristen yang baik sekali. (St. Fransiskus Xaverius)
    

Antifon Pembuka (Mzm 95:3-4)

Ceriterakanlah kemuliaan Tuhan di antara para bangsa dan karya-Nya yang agung di antara segala suku. Sebab Tuhan yang Mahaagung dan sangat terpuji.

atau (Mzm 18 (17): 50; 22 (21): 23)

Aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu di antara bangsa-bangsa. Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku.
 
I will praise you, Lord, among the nations; I will tell of your name to my kin.
 

Doa Pagi

Ya Allah, semoga dalam hidup menggereja kami digerakkan oleh Roh-Mu sendiri. Semoga teladan Santo Fransiskus Xaverius memampukan kami untuk hidup solider dan rela berkorban bagi sesama yang sangat membutuhkan, siapa pun mereka, yang tidak lain adalah pribadi yang secitra dengan-Mu yang Kaukasihi dengan kasih setia-Mu yang kekal abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  

** Khusus di Indonesia dan di gereja/serikat/kongregasi dengan pelindung St. Fransiskus Xaverius pada misa ini ada MADAH KEMULIAAN. Bacaan berikut berlaku khusus di Indonesia (Pelindung Karya Misi), dan fakultatif di luar Indonesia, fakultatif artinya dapat digunakan di gereja/serikat/kongregasi yang berlindung pada St. Fransiskus Xaverius, fakultatif dengan menggantikan bacaan dari siklus Pekan I Adven **
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (9:16-19.22-23)
    
"Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil."
    
Saudara-saudara, jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil. Seandainya aku melakukan pemberitaan itu atas kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan atas kehendakku sendiri, pemberitaan itu merupakan tugas yang ditanggungkan Allah kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa imbalan, dan bahwa aku tidak menuntut hakku sebagai pemberita Injil. Sesungguhnya aku bukan hamba siapa pun. Meskipun begitu, aku menjadikan diriku hamba semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin aku memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian di dalamnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4 PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil.
Ayat. (Mzm 117:1.2; R: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
 
Bait Pengantar Injil, la = e, 4/4, PS 958
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 28:19-20)
Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman   
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-20)
   
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil!"
    
Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
*** Bacaan dari Siklus Pekan I Adven, Pw. St. Fransiskus Xaverius ***
    
Bacaan dari Kitab Yesaya (25:6-10a)
   
"Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang."
     
Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar; suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya. Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada hari itu orang akan berkata, “Sesungguhna, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya! Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = es, 3/2, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a. 3b-4. 5. 6; 2/2)
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya; berbahagialah orang yang menyongsong Dia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:29-37)
    
"Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dan melipatgandakan roti."
       
Pada suatu ketika Yesus menyusuri pantai Danau Galilea, lalu naik sebuah bukit dan duduk di situ. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu, dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus, dan mereka semua disembuhkan-Nya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” Para murid menyahut, “Bagaimana mungkin di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” Kata Yesus kepada mereka, “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh”, jawab mereka, “dan ada juga beberapa ikan kecil.” Yesus lalu menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu. Ia mengucap syukur, membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada para murid. Lalu para murid membagikannya kepada orang banyak. Mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, tujuh bakul penuh.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
      
Injil hari ini menyiratkan suatu makna yang mendalam. Yesus menjanjikan bahwa apabila kita percaya akan nama-Nya dan memberi diri sepenuhnya kepada Yesus dalam rahmat baptisan, dan Yesus menjanjikan bahwa kita akan mampu “mengusir setan dalam nama-Nya”, akan mampu “berbicara bahasa – bahasa baru”, dapat “memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, tidak akan celaka” bahkan kita akan mampu “menyembuhkan orang yang sakit”. Tentu hal tersebut tidak dapat diartikan secara hurufiah saja. Mengikuti Yesus artinya akan berani menanggung resiko yang tidak mudah, itulah mengapa Yesus pernah mengatakan bahwa kita harus “memikul salib bersama Dia”.

Pada pekan pertama Adven ini, Gereja berpesan agar kita tetap setia kepada Yesus dengan berjaga-jaga ; sebab kita sendiri tidak pernah tahu kapan kedatangan kedua-Nya itu tiba. Sebelum kedatangan Yesus yang kedua pada akhir zaman, ada banyak rintangan yang tentu tidak mudah dan menguji kesetiaan kita kepada Yesus. Kita yang telah menerima baptisan artinya menerima harkat Ilahi dan diangkat menjadi anak – anak Allah dan dalam arti yang sesungguhnya kita bersatu dengan Kristus sendiri. Rahmat Allah yang bekerja melalui baptisan itu menuntut dari kita untuk bersaksi tentang Yesus dengan cara yang relevan dalam konteks zaman kita, dengan melakukan perbuatan kasih yang memberikan keselamatan bagi orang lain, sebab persatuan dengan Kristus itu tidak boleh dinikmati sendiri. Namun, bersaksi tentang Kristus memang memiliki kendala yang tidak mudah, ada banyak rintangan. Aral rintangan itu hanya dapat kita lalui apabila kita sepenuhnya mau mengolah diri dengan percaya dan memberi diri sehabis-habis-nya kepada Yesus, sehingga kita terlepas dari segala hal duniawi yang mengikat kita untuk bersaksi tentang Yesus.

Ketika Yesus mengatakan “mengusir setan dalam nama-Nya” itu artinya bahwa hanya di dalam nama Yesuslah ada kekuatan, dan hanya di dalam nama Yesus pula segala keinginan daging dapat dilepaskan apabila kita berserah diri dan percaya pada-Nya. “Berbicara bahasa baru” artinya bahwa berkat rahmat baptisan, kita tidak lagi menjadi manusia lama, tetapi menjadi manusia baru, dan secara otomatis bibir kita adalah alat yang digunakan untuk pewartaan kasih sehingga bahasa cinta yang diajarkan Yesus dapat dikenal oleh orang – orang yang belum mengenal-Nya. “Memegang ular, meminum racut maut namun tidak membuat kita celaka” maksudnya bahwa segala jaminan kekal hanya ada di dalam nama Yesus dan apabila kita percaya kepada Yesus sepenuhnya kita akan memperoleh hadiah kekal yaitu sukacita surga, ayat tersebut sekaligus memberikan kepada kita sebuah gambaran bagaimana sulitnya mewartakan kebenaran. “Menyembuhkan orang yang sakit” maksudnya bahwa karena baptisan yang menuntut kita untuk mewartakan kebenaran tentang Yesus, maka kita harus menyembuhkan mereka yang sakit secara spiritual, yaitu mereka yang belum mampu menerima Yesus di dalam-hatinya. Semoga di masa Adven ini kita semakin tekun dan setia untuk berjaga-jaga menantikan Kristus dengan doa dan karya.

Antifon Komuni (Mat 10:27)

Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah.

What I say to you in the darkness speak in the light, says the Lord, what you hear whispered, proclaim on the housetops.
 
DEUS PROVIDEBIT

Pojok Katekese: Takut Jadi Bujang Lapuk

"Cinta yang dewasa timbul karena menghendaki yang baik bagi yang lain"

TANYA: 
Romo Yth., 

Saya aktivis Mudika, sudah berusia tiga puluh satu tahun. Saya berkecimpung di Mudika sekitar sepuluh tahun, tapi belum pernah mendapatkan pacar. Padahal, beberapa teman seangkatan saya sudah mendapatkan jodoh. sebenarnya, wajah saya tidak kalah ganteng dibanding teman-teman lain. Saya juga tidak pernah merasa sulit dalam pergaulan. Ada beberapa gadis yang tampaknya tidak keberatan kalau saya dekati. Beberapa teman pengurus Mudika di paroki juga mengalami hal serupa. Masalah ini pernah kami diskusikan bersama. Kesimpulannya, kami sebagai pengurus lebih suka menjaga "anak buah". Kalau kami - sebagai pengurus - menggaet "anak buah", kesannya seperti pagar makan tanaman. Romo, saya tidak ingin jadi bujang lapuk. Bagaimana? 

Andi - Brebes

JAWAB: 

  Saudara Andi yang terkasih, sebenarnya Andi tidak perlu kemrungsung atau panik menghadapi persoalan ini. Andi tidak perlu takut akan menjadi bujang lapuk, tidak laku, terlebih karena Andi mempunyai modal wajah ganteng dan ramah dalam pergaulan. Usia tiga puluh satu tahun belumlah tua untuk membangun keluarga meskipun teman-teman Andi sudah lebih dahulu mendapatkan jodoh. 

 Andi tidak perlu malu karena terhadap keadaan setiap orang itu unik dan berbeda-beda. Menurut pendapat banyak orang, jodoh ada di tangan Tuhan. Seperti rezeki, kadang-kadang jodoh datang secara spontan tanpa direncanakan dulu. Maksudnya, ternyata ada kekuatan di luar kekuasaan diri manusia yang ikut campur dalam urusan jodoh. Berdasarkan pengalaman hidup, hal ini ada benarnya. 

 Menurut pendapat saya jika ada seorang pengurus Mudika menggaet "anak buah"-nya sebagai pacar dan bahkan jodoh, itu adalah sesuatu yang normal dan baik, asal memang sudah saling mencintai. Andi tidak perlu merasa seperti pagar makan tanaman. Pepatah itu berlaku bagi orang yang sengaja merusak pribadi "anak buah"-nya dengan perbuatan tercela. 

 Maksud diadakannya kegiatan Mudika antara lain supaya muda-mudi Katolik bisa saling mengenal. Perlu disyukuri kalau memang ada dari antara muda-mudi yang meningkatkan atau memperkembangkan hubungan "kenalan" itu ke tingkat yang lebih pribadi, menuju perkawinan. Cobalah terus dengan pebuh kesabaran, jangan pesimis. Yakinlah, akan datang masanya Tuhan mengirim seorang yang cocok bagi Andi. 

(Sumber: buku "Ingin kawin lagi?" - Y. Hardiwiratno, MSF)

Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat.

Selasa, 02 Desember 2014
Hari Biasa Pekan I Adven
 
  
 Yes. 11:1-10; Mzm. 72:2,7-8,12-13,17; Luk. 10:21-24.
    
Melihat adalah suatu anugerah yang mestinya selalu mendatangkan syukur. Misalnya, kita bersyukur karena dianugerahi kesempatan untuk berjiarah atau berwisata ke suatu tempat sehingga bisa melihat pemandangan yang indah dan mengagumkan. Yesus pun bersyukur karena dalam diri orang-orang yang kecil, Ia melihat bahwa Allah Bapa hadir, berkarya dan menyatakan diri serta kehendak-Nya. Hendaknya, kita pun juga demikian. Kita tidak hanya bersyukur atas hal-hal besar yang kita alami dan kita lihat. Namun, kita belajar untuk semakin peka dan mampu melihat kehadiran dan karya Tuhan dalam diri orang-orang kecil dan juga dalam persistiwa-peristiwa kecil sehari-hari yang tampaknya remeh, sehingga kita senantiasa bersyukur dalam segala hal.

Doa: Tuhan, berilah kami kepekaan untuk menyadari kehadiran dan karya-Mu dalam peristiwa-peristiwa hidup kami dan ajarilah kami bersyukur dalam segala hal. Amin. -agawpr-
 

Selasa, 02 Desember 2014 Hari Biasa Pekan I Adven

Selasa, 02 Desember 2014
Hari Biasa Pekan I Adven
   
“Kita memerlukan Allah menjelma, yang akan mati, agar kita hidup” (St. Gregorius dari Nazianze)

     
Antifon Pembuka (Bdk. Za 14:5.7)
   
Tuhan pasti akan datang, diiringi semua orang kudus, bersinarkan cahaya gemilang.
     
Behold, the Lord will come, and all his holy ones with him; and on that day there will be a great light.
 
Doa Pagi


Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu sebab Engkaulah sumber hidup dan sukacita kami. Kami percaya bahwa Engkau mengutus Putra-Mu ke dunia agar kami selamat. Semoga lewat sabda-Mu hari ini kami semakin diteguhkan agar tetap setia pada Putera-Mu. Tambahkanlah iman kami dan berilah kami kebijaksanaan untuk dapat memahami kehendak-Mu dan buatlah kami juga lemah lembut dan rendah hati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Kehadiran penyelamat dunia akan membawa kedamaian dan ketentraman. Semua kehidupan akan bergaul dengan nyaman, saling menghormati dan menghargai tanpa ada permusuhan, tanpa ada upaya saling menyakiti.


Bacaan dari Kitab Yesaya (11:1-10)
  
 
"Ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan."
    
Pada akhir zaman sebuah tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan; ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia kan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan dengan kejujuran akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri. Ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang yang tetap terikat pada pinggang. Pada waktu itu serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan merumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anak-anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Bayi akan bermain-main dekat liang ular tedung, dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Mu yang kudus. Sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya. Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi para bangsa. Dia akan dicari oleh suku-suku bangsa, dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
Ayat. (Mzm 72:2.7-8.12-13.17; Ul: 7)
1. Ya Allah, kiranya raja mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
3. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia kan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
4. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan pasti datang; Ia datang dengan megah, dan mata para hamba-Nya akan berseri-seri.

Tidak semua orang mampu mengenali Allah yang telah mewahyukan diri-Nya. Walaupun mereka pandai dan bijak, belum tentu mengenali Allah. Hanya orang-orang yang berkenan kepada-Nya yang mendapatkan anugerah istimewa untuk mengenali-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:21-24)
  
"Yesus bergembira dalam Roh Kudus."
      
Pada waktu itu bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tiada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang oleh Anak diberi anugerah mengenal Bapa.” Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya dan berkata, “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kalian lihat. Sebab Aku berkata kepadamu, banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kalian lihat, namun tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, namun tidak mendengarnya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
  
Renungan
  
Kita hendaknya senantiasa memohon Roh Tuhan agar lewat Yesus kita menerima anugerah untuk mengenal Bapa. Anugerah ni akan membuat kita menjadi pencinta kedamaian seperti kata Yesaya, “Tidak ada yang akan berbuat jahat atau berlaku busuk”, dengan demikian, “anak lembu dan anak singa akan merumput bersama-sama.” Hidup kita sebagai insan Katolik akan lebih terasa indah jika Roh Tuhan ada pada kita sehingga mata kita akan melihat anggota keluarga kita sebagai anugerah dari Tuhan Yesus sendiri. Mohonlah hari ini roh pengenalan dan takut akan Tuhan bagi Anda dan keluarga anda.
  
Doa Malam
 
Ya Allah yang Mahakuasa dan kekal, aku bersyukur atas Mesias yang dinantikan kedatangan-Nya. Bukalah hatiku agar aku semakin mengenal serta mengimani-Nya, yang selalu hadir dalam setiap perayaan Sakramen-sakramen dalam Gereja Katolik, khususnya Dia yang selalu hadir dalam perayaan Ekaristi dan dapat dirasakan kehadiran-Nya setiap hari. Amin.


RUAH

Siapa pun yang mau menerima dan mengimani-Nya, entah dari mana asalnya, akan dipanggil-Nya untuk memasuki Kerajaan Sorga dan menerima anugerah keselamatan-Nya

Senin, 01 Desember 2014
Hari Biasa Pekan I Adven

 Yes. 2:1-5 atau Yes. 4:2-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,(4b-5,6-7), 8-9; Mat. 8:5-11.
       
 "Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga"
   
 Keselamatan Tuhan terbuka untuk semua orang. Siapa pun yang mau menerima dan mengimani-Nya, entah dari mana asalnya, akan dipanggil-Nya untuk memasuki Kerajaan Sorga dan menerima anugerah keselamatan-Nya. Dan iman yang kita miliki, hendaknya tidak hanya menghasilkan keselamatan bagi kita sendiri tetapi juga bagi orang lain, seperti yang dilakukan seorang perwira dalam Injil hari ini. Imannya kepada Yesus menggerakkannya untuk mau berjerih lelah datang kepada-Nya dan memohonkan keselamatan bagi hambanya yang sedang sakit dan sangat menderita. Maka, kita pun dipanggil agar dengan iman kita, kita pun mau berjerih lelah dalam karya pelayanan kita yang mendatangkan berkat dan keselamatan bagi orang lain.  

Doa: Tuhan, semoga berkat iman kami kepada-Mu, kami selalu giat melayani untuk berbagi berkat dan keselamatan bagi orang lain. Amin. -agawpr-

Senin, 01 Desember 2014 Hari Biasa Pekan I Adven

Senin, 01 Desember 2014
Hari Biasa Pekan I Adven
  
Gereja selalu merayakan Masa Adven secara khusus dan khidmat (St. Karolus Borromeus)
  

Antifon Pembuka (bdk. Yer 31:10; Yes 35:4)

Dengarkanlah sabda Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan wartakanlah sampai ke batas bumi: Janganlah takut! Lihatlah, Penebus kita akan datang.
 
Doa Pagi

Allah Bapa di surga, kami mengucap syukur kepada-Mu atas hari baru di awal bulan Desember ini. Kami mohon, berkatilah usaha kami pada awal masa Adven ini agar senantiasa membuka diri dan bertobat. Dengan demikian, kami layak menerima pengampunan dosa dari pada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (2:1-5)
    
 
"Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan damai abadi Allah."
       
Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu. Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem akan keluar sabda Tuhan. ‘Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa. Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”
  
Atau

  
Bacaan dari Kitab Yesaya (4:2-6)
 
Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan Tuhan akan menjadi permai dan mulia, dan hasil bumi akan menjadi kebanggaan serta kehormatan bagi orang-orang Israel yang selamat. Dan semua orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus. Mereka itu ialah setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup, apabila Tuhan telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar. Maka Tuhan akan menjadikan di atas seluruh wilayah Gunung Sion dan di atas semua pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam. Sebab di atas semuanya itu akan nampak kemuliaan Tuhan sebagai tudung dan pondok tempat bernaung terhadap panas terik pada waktu siang dan sebagai perlindungan serta persembunyian terhadap angin ribut serta hujan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a. (4b-5.6-7). 8-9)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, “Mari kita pergi ke rumah Tuhan.” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
4. Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: “Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat kesentosaan. Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan kesentosaan di dalam purimu!”
5. Oleh karena saudara-saudara dan teman-temanku aku hendak mengucapkan: Semoga kesejahteraan ada di dalammu!” Oleh karena rumah Tuhan, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu.
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 80:8)
Ya Allah, pulihkanlah kami buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:5-11)
   
"Banyak orang akan datang dari timur dan barat masuk Kerajaan Surga."
    
Pada waktu itu Yesus masuk ke kota Kapernaum. Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan mohon kepada-Nya, “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita.” Yesus berkata kepadanya, “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi perwira itu menjawab, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu, ‘Pergi!’ maka ia pergi; dan kepada seorang lagi, ‘Datang!’ maka ia datang; ataupun kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia mengerjakannya.” Mendengar hal itu heranlah Yesus. Maka Ia berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Kujumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu, banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Hidup beriman sebenarnya tidak pernah terlepas dari hidup sehari-hari. Demikian juga sebaliknya, hidup sehari-hari senantiasa diwarnai oleh hidup beriman seseorang. Itulah yang terjadi dengan seorang perwira di Kapernaum saat memohon kesembuhan hambanya kepada Yesus. Saat Yesus berkata bahwa ”Aku akan datang menyembuhkannya.” Perwira itu langsung menanggapinya dengan penuh iman. Yesus kaget sekaligus kagum dengan kata-kata yang diungkapkan perwira itu. Perwira itu sungguh percaya akan kekuatan dan daya dari ”kata-kata (Firman) Yesus”.
 
Kita sering menuntut tanda-tanda kehadiran Allah dalam kehidupan kita. Kita lupa bahwa seluruh alam semesta bahkan diri kita ada di muka bumi ini karena ”Firman Allah”. Allah itu bukanlah Allah yang tidak peduli dan tidak mau tahu akan hidup kita. Allah senantiasa berkarya sampai saat ini, bahkan kala kita terpuruk, dan dihabisi oleh kelemahan kita. Allah-lah yang membersihkan kita. Allah-lah yang menudungi kita kala kita menghadapi kehidupan seperti apa pun.

Ya Allah, aku percaya pada Sabda-Mu. Dalam Sabda-Mu ada keselamatan, ada sukacita, penghiburan, dan pembebasan. Bukalah telinga hatiku agar setia mendengarkan Sabda-Mu. Amin.
      
  
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

Hati-hatilah dan berjaga-jagalah!

Minggu, 30 November 2014
Hari Minggu Adven I (B)
 
  
Yes. 63:16b-17; 64:1,3b-8; Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19; 1Kor. 1:3-9; Mrk. 13:33-37.
   
 Hari ini, kita memasuki masa Adven, masa penantian akan kedatangan Tuhan. Kita diajak untuk menanti-Nya dengan berjaga-jaga. Seperti seorang hamba yang diserahi tanggung jawab untuk mengurus rumah, kita tetap hidup seperti biasa dengan segala tugas dan pekerjaan kita masing-masing. Namun juga seperti penjaga pintu yang siap membukakan pintu bagi tuannya sewaktu-waktu ia datang, di tengah kesibukan sehari-hari, kita tidak boleh lengah dan hanyut. Kita tahu bahwa godaan utama orang yang berjaga adalah ngantuk dan tertidur. Untuk itu, Tuhan mengingatkan agar kita tetap terjaga dan senantiasa membuka pintu hati kita akan kehadiran Tuhan. Barangsiapa berjaga, akan terjamin keselamatannya dan pada saatnya nanti akan menerima warta sukacita akan datangnya Sang Penyelamat, seperti yang dialami para gembala yang setia menjaga kawanannya.

Doa: Tuhan, bentuklah kami untuk senantiasa berjaga dalam doa dan karya menantikan kedatangan-Mu. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy