| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya

Minggu, 14 Desember 2014
Hari Minggu Adven III
 
Yes. 61:1-2a,10-11; MT Luk. 1:46-48,49-50,53-54; 1Tes. 5:16-24; Yoh. 1:6-8.19-28
 
Kedatangan seorang tokoh penting di suatu tempat, biasanya didahului oleh beberapa utusan untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Demikian pula kedatangan Kristus di tengah-tengah kita, didahului oleh Yohanes Pembaptis. Ia memberi kesaksian tentang Dia sekaligus mempersiapkan umat yang layak untuk menerima kedatangan-Nya. Minggu lalu, fokus pewartaan Yohanes adalah mengajak kita untuk bertobat dan meluruskan jalan bagi Tuhan. Kali ini, seruan tersebut kembali ditegaskan, namun sekaligus diberi penekanan tentang siapa atau pribadi macam yang kita persiapkan kedatangannya itu. Yohanes menyebut bahwa Dia adalah Sang Terang. Maka, kita dipanggil untuk bertobat dengan cara menyucikan diri kita karena semuanya akan kelihatan di hadapan Sang Terang itu. Untuk seterusnya dan selama-lamanya, Dia akan menjadi terang bagi hidup kita. Dengan terang-Nya, kita dibimbing di jalan yang benar supaya selalu selamat dan akhirnya nanti sampai pada keselamatan yang abadi. Namun, kita tidak hanya dipanggil untuk menerima terang dan memakainya sendiri tetapi kita juga harus memancarkan terang itu kepada orang lain sehingga semakin banyak orang yang hidupnya diterangi melalui kesaksian hidup kita. Oleh karena itu, seperti Yohanes, kita pun diutus untuk memberi kesaksian tentang Sang Terang, agar semakin banyak orang yang percaya kepada-Nya.
  
Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk menjadikan hidup kami ini sebagai terang bagi sesama agar semakin banyak orang mengenal dan mengimani Kristus. Amin. -agawpr-

Minggu, 14 Desember 2014 Hari Minggu Adven III



Minggu, 14 Desember 2014
Hari Minggu Adven III

Orang yang lemah-lembut ialah orang yang tahu bagaimana bersabar terhadap terhadap sesama dan terhadap dirinya sendiri. (St. Yohanes dari Salib.

Antifon Pembuka (Flp 4:4-5)
  
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan: bersukacitalah! Sebab Tuhan sudah dekat.
 
Rejoice in the Lord always; again I say, rejoice. Indeed, the Lord is near.     
    
Gaudete in Domino semper: iterum dico, gaudete: modestia vestra nota sit omnibus hominibus: Dominus prope est. Nihil solliciti sitis: sed in omni oratione petitiones vestrae innotescant apud Deum.
          
Madah Kemuliaan ditiadakan, pada Misa ini ada Syahadat.
   
Doa Pagi

Ya Allah Bapa kami, Engkau memperbarui dunia dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Kami mohon, teguhkanlah iman, harapan dan kasih kami untuk menyongsong kedatangan Putra-Mu, sehingga kami pun benar-benar diperbarui. Sebab Dialah Tuhan kami, Yesus Kristus, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (61:1-2a.10-11)
     
"Aku bersukaria di dalam Tuhan."
    
Kata nabi, “Roh Tuhan ada padaku, sebab ia telah mengurapi aku. Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati. Aku diutus untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara. Tuhan Allah berkenan kepadaku untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan dan hari pembalasan Allah kita. Aku bersukaria di dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku. Sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin pria mengenakan hiasan kepala, dan seperti pengantain wanita memakai perhiasan. Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Luk 1:46-54; Ul: Yes 61:10b)
1. Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini.
2. Mulai sekarang aku disebut yang bahagia oleh sekalian bangsa. Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa; kuduslah nama-Nya.
3. Kasih sayang-Nya turun-temurun kepada orang yang takwa. Perkasalah perbuatan tangan-Nya; diceraiberaikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
4. Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya. Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan; orang kaya diusir-Nya dengan tangan kosong.
5. Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel, hamba-Nya. Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunannya untuk selama-lamanya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (1Tes 5:16-24)
    
"Semoga roh, jiwa, dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tidak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita."
    
Saudara-saudara, bersukacitalah senantiasa! Tetaplah berdoa dan mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kamu di dalam Kristus Yesus. Jangan padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat! Ujilah segala sesuatu, dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan. Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya, dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia yang memanggil kamu adalah setia; maka Ia pun akan menggenapinya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yes 61:1)
Roh Tuhan ada padaku. Ia mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:6-8.19-28)
   
"Di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal."
  
Datanglah seorang yang diutus Allah namanya Yohanes. Ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Yohanes sendiri bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus kepadanya beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan kepadanya, “Siapakah Engkau?” Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya, “Aku bukan Mesias!” Lalu mereka bertanya kepadanya, “Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?” Yohanes menjawab, “Bukan!” Engkaukah nabi yang akan datang?” Ia pun menjawab, “Bukan!” Maka kata mereka kepadanya, “Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?” Jawab Yohanes, “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan, seperti yang telah dikatakan Nabi Yesaya. Di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya kepada Yohanes, “Mengapa engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?” Yohanes menjawab kepada mereka, “Aku membaptis dengan air, tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian daripada aku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Hal itu terjadi di Betania yang di seberang Sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis orang.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan
 

 Ketika dilahirkan ke dunia, kita membawa dosa asal dari Adam dan Hawa. Melalui Sakramen Baptis, kita dilahirkan kembali dalam air dan roh. Dosa asal dan dosa-dosa yang lain dihapuskan. Kita mengalami rahmat khusus sebagai manusia baru, anak-anak Allah yang diberkati. Semua berkat pewartaan Yohanes Pembaptis yang menjadi tokoh sentral dalam Kitab Suci menjelang kedatangan Yesus, selain Yusuf dan Maria. Beberapa kualitas hidup yang dapat kita refleksikan terkait pribadi istimewa ini, diantaranya: kerendahan hatinya, kesederhanaan hidupnya, dan seruannya yang keras agar manusia bertobat sebelum menyambut kedatangan Sang Mesias. Popularitas Yohanes Pembaptis saat itu sangat luar biasa. Ia memiliki banyak pengikut yang meminta dibaptis olehnya. Banyak orang mengira bahwa dialah Mesias yang dijanjikan oleh Tuhan. Namun, dengan tegas Yohanes menyatakan “membuka tali kasutnya pun aku tidak pantas”. Yohanes menyadari siapa dirinya.

Kerendahan hati merupakan suatu keutamaan yang istimewa harus kita teladani dari dia, kita diajak oleh Yohanes Pembaptis melalui bacaan Minggu ini untuk mempersiapkan hati. Persiapan itu ialah dengan pertobatan yang ciri-ciri konkretnya: mau berbagi. “Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan hendaklah ia berbuat juga demikian.” Pertobatan mesti juga kita ungkapkan dengan mau menerima Sakramen Tobat di hadapan imam. Meskipun telah dibaptis kita tetap tidak terbebas dari kecondongan kepada dosa, atau yang dikenal sebagai 'concupiscentia' (keinginan tak teratur). Keinginan tak teratur ini 'tertinggal' agar kita terus berjuang untuk mengalahkannya, agar kelak kita menerima mahkota (2 Tim 2:5). Itulah sebabnya, pada saat dibaptis, kita memang diubah menjadi kudus, namun selanjutnya, kita harus berjuang mempertahankan kekudusan itu dengan mengalahkan kecondongan berbuat dosa. Pengakuan dosa yang tulus disambut dan dipenuhi dengan pengampunan atau absolusi itu, sejatinya telah membersihkan dan membuka penuh hati kita. Kita harus lebih banyak berdoa secara khusuk dan khusus, baik dalam kelompok maupun pribadi. Bentuk pertobatan juga perlu diwujudkan berbagai macam yang lain, dan sangat diharapkan ialah kerelaan untuk berbagi: tenaga, waktu, perhatian, uang, pakaian, atau apa saja yang kita punya. Ajakan yang diberikan oleh Yohanes Pembaptis kepada orang pada zamannya tersebut, juga berlaku bagi kita pada zaman ini manakala kita sedang mempersiapkan diri menyambut perayaan kelahiran Tuhan Yesus Kristus, Sang Mesias, Sang Juruselamat kita. Bila kita juga mempraktekkan ajakan Yohanes tersebut, perayaan Natal tahun ini pastilah akan menjadi lebih bermakna dan penuh sukacita dibandingkan perayaan pada tahun-tahun yang telah lampau.

Hari ini di korona Adven telah menyala 3 lilin. Suatu pengharapan yang semakin cerah dalam nada sukacita dan syukur atas pemenuhan jani, bahwa Tuhan itu Mahakuasa, Sang Pencipta semesta dan Juruselamat akan segera datang. Semoga dengan persiapan yang baik dan terlebih karena rahmat kasih-Nya, Sang Imanuel sungguh lahir di hati kita.

Antifon Komuni (bdk. Yes 35:4)

Katakanlah kepada yang tawar hati: Tabahkanlah hatimu dan jangan takut. Lihatlah, Tuhan akan datang menyelamatkan kita.

Say to the faint of heart: Be strong and do not fear. Behold, our God will come, and he will save us.

Dicite: Pusillanimes confortamini, et nolite timere: ecce Deus noster veniet, et salvabit nos
   
 
     
STATE IN FIDE

Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka

Sabtu, 13 Desember 2014
Peringatan Sta. Lusia, Perawan dan Martir  
  
  Sir. 48:1-4,9-11; Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19; Mat. 17:10-13.   
    
Kita mempunyai kecenderungan umum untuk memperlakukan orang lain sesuai dengan kehendak kita dan sekaligus menginginkan agar orang lain berbuat seperti yang kita kehendaki. Misalnya, sebagian (besar) orangtua cenderung menginginkan anak-anaknya menjadi seperti apa yang mereka inginkan. Model pendidikan kita selama ini sepertinya juga cenderung memperlakukan anak didik bukan sesuai dengan minat dan bakat masing-masing tetapi menurut dengan rumusna kurikulum yang sudah ditentukan. Bahkan pernah terjadi dalam suatu era, seragam - mulai dari warna sepatu, celana/rok, ikat pinggang, baju, dll - pun diatur. Tidak boleh beda karena kalau beda berarti harus siap menerima sanksi. Kecenderungan dan pola didik atau secara lebih luas cara kita memperlakukan orang lain yang seperti ini, kiranya tidak terlalu menguntungkan dan mengembangkan. Oleh karena itu, kiranya baik kalau salah satu bentuk pertobatan kita di masa adven ini, kita wujudkan dengan semakin mengenal orang-orang di sekitar kita, terutama anggota keluarga, teman sekomunitas dan rekan-rekan kerja kita, supaya kita dapat memperlakukan mereka secara tepat, tidak hanya melulu seperti yang kita kehendaki tetapi terutama sesuai dengan situasi dan kebutuhan riilnya. 

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk semakin mengenal orang-orang terdekat  kami dengan baik agar kami mampu memperlakukan mereka secara tepat dan benar.

Sabtu, 13 Desember 2014 Peringatan Sta. Lusia, Perawan dan Martir

Sabtu, 13 Desember 2014
Peringatan Sta. Lusia, Perawan dan Martir
 
“Aku rela kehilangan kedua mataku, daripada tidak menjadi pengantin Kristus” (St. Lusia)
 

Antifon Pembuka

Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut terhadap ancaman di pengadilan. Kerajaan Surga kini menjadi miliknya.

atau
 
Lihatlah, sekarang dia mengikuti Anak Domba yang disalibkan bagi kita,
kuat dalam keperawanan, kesederhanaan persembahannya, korban di altar kesucian

Doa Pagi

   
Ya Tuhan, kami percaya, bahwa Engkau selalu mengajar hal-hal yang berguna bagi hidup kami. Engkau menuntun dan menunjukkan jalan yang harus kami tempuh. Semoga sepanjang hari ini kami tidak menyimpang dari jalan yang Kauajarkan kepada kami. Engkaulah cahaya bagi hidup kami selama-lamanya. Amin.
 
Elia sang nabi besar dalam Perjanjian Lama, dipuji sebagai seorang nabi yang mulia karena menerima anugerah istimewa dengan diangkat ke surga tanpa melewati kematian. Dia adalah penerus rahmat Allah yang luar biasa dan menjadi harapan akan hadir kembali di masa depan.
 

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (48:1-4.9-11)
  

"Elia akan datang lagi."
   
Dahulu kala tampillah Nabi Elia bagaikan api. Perkataannya membakar laksana obor. Dialah yang mendatangkan kelaparan atas orang Israel, dan karena geramnya, jumlah mereka dijadikannya sedikit. Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya dan api diturunkannya sampai tiga kali. Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mukjizatmu! Siapa dapat memegahkan diri sama dengan dikau? Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda berapi. Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, untuk mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. Berbahagialah orang yang telah melihat engkau, dan yang meninggal dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 802
Ref. Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
Atau: Ya Allah, pulihkanlah kami. Buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.
Ayat. (Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19; R: lh4)
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
3. Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Lukas 3:4.6)
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.
 
Harapan akan kehadiran Elia masih bergaung dalam hati umat Israel. Sama seperti di masa Perjanjian Lama, kehadiran Elia zaman Perjanjian Baru juga menyuarakan pertobatan supaya umat Israel kembali kepada Allah dan sekaligus menyadari kehadiran-Nya di tengah-tengah mereka.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:10-13)
    
"Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia."
  
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya turun dari gunung, para murid bertanya kepada-Nya, “Mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?” Yesus menjawab, “Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu. Dan Aku berkata kepadamu, Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian pula Anak Manusia akan menderita oleh mereka.” Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Orang Katolik perlu membaca dan merenungkan hidup dan karya Nabi Elia. Dialah nabi yang namanya banyak disebut dalam Injil. Kitab Putera Sirakh juga mengagungkn namanya karena Nabi Elia mampu meredakan murka Yahweh, mengembalikan hati bapa kepada anaknya dan memulihkan Israel dari perpecahan. Yohanes Pembaptis memiliki tugas sebagai nabi yang mirip dengan Elia. Demikian juga tugas kenabian Yesus, “Anak Manusia”. Kita dipanggil sebagai nabi yang menghibur hati anak-anak yang ditinggalkan, membangkitkan semangat remaja yang putus asa, mengembalikan motivasi suami dan isteri agar makin setia dan bertanggungjawab. St. Lusia telah membuktikan kesetiaannya sebagai nabi pada zamannya.

Antifon Komuni (bdk. Why 7:17)

Anak Domba yang di tengah-tengah takhta akan menuntun mereka ke mata air kehidupan.

Doa Malam

Syukur dan terima kasih, ya Bapa, atas limpah kasih-Mu yang boleh kami terima sepanjang hari ini. Berkatilah pula usaha saudara-saudara kami yang malam ini masih harus bekerja untuk memnuhi kebutuhan hidup mereka. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya

Jumat, 12 Desember 2014
Hari Biasa Pekan II Adven
    

Yes. 48:17-19; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Mat. 11:16-19.
    
Orang yang sungguh-sungguh berhikmat, bukanlah orang yang hanya bisa berkata kata-kata indah dan bijak tetapi lebih-lebih harus mewujudkan hikmatnya itu dalam perbuatan-perbuatannya. Yohanes Pembaptis dan Yesus, kendati dinilai serba negatif oleh sebagian orang yang tidak suka pada mereka, namun baik kata-kata maupun tindakannya selalu membuktikan bahwa mereka adalah orang yang dipenuhi oleh hikmat Allah. Di negara kita, kita juga punya beberapa orang/tokoh yang selalu dihujat, diremehkan dan dinilai serba negatif oleh orang/kelompok lain, tetapi kebijakan-kebijakan, perbuatan dan karya-karyanya membuktikan bahwa mereka adalah orang-orang yang cukup berhikmat. Semoga, Tuhan senantiasa melindungi dan memelihara mereka, kendati harus berhadapan dengan banyak tantangan dan hambatan, bahkan risiko yang mengancam nyawa, sebagaimana telah dialami oleh Yohanes dan Yesus. Semoga, kita pun menjadi bagian dari orang-orang yang berhikmat, dan bukan malah sebaliknya ikut-ikutan pada kelompok yang suka nyacat.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menjadi orang-orang yang berhikmat, tidak hanya dalam kata-kata tetapi lebih-lebih dalam sikap, perbuatan dan karya-karya kami. Amin. -agawpr-

Jumat, 12 Desember 2014 Hari Biasa Pekan II Adven

Jumat, 12 Desember 2014
Hari Biasa Pekan II Adven
  
Janganlah khawatir mengenai apa pun, bukankah aku ada di sini? Aku, yang adalah bundamu. Bukankah engkau ada dalam perlindunganku?" (Sta. Perawan Maria dari Guadalupe)
  
Antifon Pembuka

Lihatlah, Tuhan akan datang dengan mulia, mengunjungi umat-Nya dalam damai, dan memberi mereka hidup abadi.
 
Behold, the Lord will come descending with splendor to visit his people with peace, and he will bestow on them eternal lif
 
Doa Pagi

Allah Bapa kami, dengan gembira kami menanti-nantikan kedatangan Putra-Mu. Semoga dalam masa penantian ini kami mampu membersihkan hati dan budi kami sehingga layak menyongsong kelahiran Putra-Mu. Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
  
Rahmat penebusan yang diwahyukan Allah bagi umat-Nya disampaikan dalam bentuk perintah-perintah-Nya. Semua ini akan berdaya guna kalau didengarkan dan diikuti, karena dengan menjalankan perintah-perintah tersebut semua akan merasakan kedamaian dan kebahagiaan.
 
Bacaan dari Kitab Yesaya (48:17-19)
    
"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku."
        
Beginilah firman Tuhan, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, “Akulah Tuhan Allahmu, yang mengajarkan hal-hal yang berfaedah bagimu, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh. Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. Maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya. Nama mereka takkan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
atau Barangsiapa mengikuti Engkau, ya Tuhan, akan mempunyai terang hidup.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, orang berdosa tidak akan betah dalam perkumpulan orang benar; sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan pasti datang. Sambutlah Dia! Dialah pangkal damai sejahtera.
 
Yesus menilai, orang-orang pada zaman-Nya tidak memiliki kepekaan untuk merasakan dan mengenali pewahyuan Allah. Yang terjadi justru menolak dan berusaha menyingkirkan sarana-sarana yang dipakai Allah untuk menyatakan diri-Nya.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:16-19)
    
"Mereka tidak mendengarkan Yohanes Pembaptis maupun Anak Manusia."
     
Yesus berkata kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya, ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak berkabung.’ Sebab Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan dan tidak minum, dan mereka berkata, ‘Ia kerasukan setan’. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang-orang berdosa’. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Siapa yang ingin hidup sejahtera dan bahagia? Kita yang dewasa harus memilih hidup di jalan Tuhan dan mengajarkannya kepada anak cucu kita agar generasi penerus kita dapat mematuhi perintah Tuhan dengan setia. Hidup damai dan bahagia itu hasil pilihan kita secara sadar, maka Yohanes Pembaptis dan Yesus yang adalah “Anak Manusia” tidak terpengaruh oleh omongan orang lain yang selalu mencela dan menghina. Mereka tetap hidup dalam hikmat Allah yang “dibenarkan oleh perbuatan”. Mereka tetap hidup damai dan bahagia karena mereka setia hidup di jalan Tuhan dan melakukan yang baik bagi orang lain. Berbuatlah baik sekalipun orang lain mengolok-olok kita.

Antifon Komuni (bdk. Flp 3:20-21)

Kami menunggu penyelamat, Tuhan Yesus Kristus, yang akan mengubah tubuh kita yang fana, agar sesuai dengan tubuh-Nya yang mulia.
 
We await a savior, the Lord Jesus Christ, who will change our mortal bodies, to conform with his glorified body.
  
Doa Malam

Ya Allah, kami bersyukur atas Sabda dan tanda yang mewartakan kedatangan Putra-Mu yang semakin dekat. Kami mohon, bukalah hati kami agar dapat mengenal kehadiran dan penyertaan-Nya dalam hidup kami sehari-hari. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Renungan: RUAH

Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.

Kamis, 11 Desember 2014
Hari Biasa Pekan II Adven
  


Yes. 41:13-20; Mzm. 145:1,9,10-11,12-13ab; Mat. 11:11-15.
   
"Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya"
    
Membaca Injil hari ini, permenungan saya dibawa pada keprihatinan yang menyelimuti bangsa kita. Di tengah harapan baru dengan hadirnya pemerintahan yang baru sengan segala visi-misi dan gebrakan-gebrakan baiknya, kita harus berhadapan dengan kenyataan akan adanya beberapa orang atau sekelompok orang yang berusaha menyerong dan mengusai negara kita hanya demi kepentingan mereka sendiri, bukan kepentingan rakyat. Selama ini, bangsa kita dengan segala kekayaannya banyak diserong dan dikuasai oleh para koruptor dan mereka yang disebut-sebut sebagai mafia. Sekarang, ketika pemerintah berusaha untuk membersihkannya demi kesejahteraan rakyat, ternyata tidak semua orang mendukungnya. Sungguh memprihatinkan. Namun, bagaimana pun juga, kita tidak boleh kehilangan harapan. Harapan harus selalu menyertai langkah hidup kita untuk ikut serta membangun dan memajukan bangsa kita ini demi kehidupan bersama yang semakin damai, adil dan sejahtera.

Doa: Tuhan, bantulah kami, lebih-lebih pemerintah kami untuk saling bekerjasama memajukan bangsa dan negara kami, kendati harus berhadapan dengan banyak orang atau kelompok yang hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri. Amin. agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy