| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Renungan Vigili Natal: Kegigihan Santo Yusuf (Mat 1:18-25)

Renungan Vigili Natal (24 Des) Mat 1:18-25
KEGIGIHAN SANTO YUSUF
   
Tepat pada malam ini, kita hendak menantikan kelahiran Kristus yang dahulu pernah hadir di tengah – tengah umat-Nya yang miskin dan penuh dosa. Injil hari ini mengajak kita menilik sejenak sosok Santo Yusuf (ada juga yang menyapanya dengan akrab sebagai Santo Yosef) yang seringkali tidak mendapatkan perhatian khusus di kalangan umat. Refleksi mendasar dari Bacaan Vigili Natal kali ini memberikan pengalaman akan dua hal. Yang pertama, kegigihan Santo Yusuf ; dan yang kedua adalah merayakan sukacita Natal yang sejati melalui Santo Yusuf. Pertama, kegigihannya. Kegigihan Santo Yusuf tidak ditunjukkan dengan cara – cara seperti masa kini (berotot kekar, handal bertarung), melainkan oleh ketaatannya akan sapaan Roh Kudus. Santo Yusuf adalah orang yang “…tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama istrinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam – diam” (Mat 1:19). Yusuf yang telah bertunangan dengan Santa Maria, pada dasarnya masih dihantui oleh rasa takut yang mendalam, bukan pada peristiwa kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, tetapi ia berpikir untuk melindungi Maria, ia tidak mau mencemarkan nama Maria, yang pada zaman itu perempuan merupakan kasta kelas dua, sehingga dapat menambah pilu dan rasa sakit tersendiri apabila khalayak umum mengetahui bahwa seorang perempuan hamil sebelum hari pernikahan mereka. Ia bermaksud melindungi Maria. Ia dihantui dengan rasa takut, sehingga malaikat Tuhan dalam mimpi menyampaikan pesan agar Santo Yusuf tidak “..takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus” (Mat 1:20). Kita dapat membayangkan sosok seorang laki – laki yang tidak tahu menahu bagaimana mungkin tunangannya dapat melahirkan, menikah pun belum? Sebagai seorang pria, tentu Santo Yusuf memiliki suatu rasa takut yang mendalam, ia tidak tahu menahu, tidak tahu harus berbuat apa, apa yang harus dikatakannya kepada masyarakat disekitarnya. “Suasana Natal” dalam bacaan tersebut justru begitu mencekam dan penuh dengan rasa takut, jauh berbeda dengan Natal pada zaman kini yang didominiasi oleh hadiah – hadiah Natal, sebuah pesta besar, gaun indah, dan pohon – pohon Natal yang gemerlapan lampu warna – warni.
 
 Kita dapat melihat bagaimana Santo Yusuf begitu percaya pada penyelenggaraan Allah (providentia Dei), ia begitu menyadari sosoknya sangat dibutuhkan bagi Maria dan anak yang dikandung Maria kelak, dengan ketaatan penuh akan kepercayaannya kepada penyelenggaraan Allah, ia menerima Maria. Santo Yusuf menerima sapaan Roh Kudus, dapat dikatakan ia adalah pria yang nekat, hampir tidak wajar ada seorang pria mau mengambil perempuan yang telah mengandung sebelum hari pernikahan sebagai isterinya. Kegigihannya terletak pada bagaimana ia dengan ketaatan penuh akan rencana Allah, kerendahan hatinyalah yang menunjukkan kegigihannya. Yang kedua, kita dapat belajar tentang nilai luhur sebuah sukacita Natal yang sejati. Zaman kini, makna Natal yang begitu penuh akan nilai – nilai rohani sebab yang kita rayakan adalah kelahiran Sang Kristus, merosot jauh, meleset kearah nilai – nilai duniawi ; dimana aspek rohani hanya dipikirkan saat “Misa Natal” dan setelahnya, semua berkumpul mengadakan suatu pesta besar, belanja besar – besaran, membeli pakaian baru yang indah, tak jarang pula beberapa individu merayakannya dengan cara yang tidak wajar, mabuk – mabukkan dan pesta pora. Natal yang akan dirasakan Santo Yusuf begitu mencekam, dihantui rasa yang diselimuti rasa takut yang amat dalam. Natal pada tahun ini pun jatuh tepat pada peristiwa – peristiwa bencana alam yang menimpa saudara – saudari kita. Apabila kita melihat kebelakang, masih mampukah hati kita merayakan sukacita Natal dengan cara yang tidak sehat? Natal adalah saat dimana Kristus hadir, mempersatukan kita semua, kita memaknainya secara rohani pula, berdoa bersama keluarga, jamuan makan sederhana, melakukan suatu karya amal bagi mereka yang membutuhkan, atau sedapatnya mendoakan mereka semua yang membutuhkan doa – doa kita. Semoga, kelahiran Kristus yang esok hari akan kita rayakan, melahirkan pula dalam hati kita iman, harapan, dan kasih untuk mewartakan sukacita sejati yang berasal dari Tuhan.

Deus Providebit

Rabu, 24 Desember 2014 Vigili Natal

Rabu, 24 Desember 2014
Vigili Natal 

Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. --- Kis 13:22-23

Antifon Pembuka (Bdk. Kel 16:6-7)

Hari ini kamu akan tahu bahwa Tuhan akan datang menyelamatkan kita, dan besok pagi akan kamu saksikan kemuliaan-Nya.

Today you will know that the Lord will come, and he will save us, and in the morning you will see his glory.

Hodie scietis, quia veniet Dominus, et salvabit nos; et mane videbitis gloriam eius.
  
Bacaan-bacaan di bawah ini dipakai dalam Perayaan Ekaristi tanggal 24 Desember sore, sebelum atau sesudah Ibadat Sore (Vesper) I Natal. Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan, ada Syahadat (berlutut saat "Ia dikandung dari Roh Kudus"), Prefasi Natal I, II atau III.
  
Doa

Ya Allah, setiap tahun Engkau menggembirakan kami dengan menantikan penebusan. Semoga kami, yang dengan gembira menerima Putra Tunggal-Mu sebagai Penebus, layak menghadap Dia dengan hati tenang, manakala Ia datang sebagai hakim. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Kitab Yesaya (62:1-5)
   
"Seorang mempelai girang hati melihat pengantin perempuan."
    
Oleh karena Sion aku tidak akan berdiam diri dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh. Maka bangsa-bangsa akan melihat kebaenaranmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri. Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan dan serban kerajaan di tangan Allahmu. Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab Tuhan telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami, sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.16-17.27.29; Ul: 2)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-menurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-menurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapa-kulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:16-17.22-25)
   
"Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak."
       
Pada suatu hari Sabat, di rumah ibadat di Perga, setelah pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, Paulus bangkit dan memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata, "Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel telah memilih nenek moyang kita, dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang perkasa Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. Lalu Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud ini Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan Yesus itu, Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Besok kejahatan bumi akan dihancurkan: Juruselamat dunia akan memerintah atas kami.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 1:1-25 (Singkat: Mat 1:18-25)
  
"Silsilah Yesus, anak Daud."
   
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.

Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud.

Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.

Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.

Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.

Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut: Pada waktu Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf, suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi: 'Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamai Dia Imanuel' yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki, dan Yusuf menamai anak itu Yesus.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan 
  
Hanya orang-orang yang luar biasa, yang silsilah sampai sekian banyak keturunan masih diingat, bahkan ditulis dengan urutan yang sangat sistematis. Kalau di Jawa, mungkin yang memiliki catatan silsilah begitu lengkap dan panjang hanya para raja di Keraton Yogyakarta. Saya sendiri hanya tahu sampai pada simbah buyut, yang kebetulan makamnya ada di dekat rumah. Padahal, paling tidak katanya ada 10 level keturunan ke atas dan 10 level keturunan ke bawah. Yang keatas itu adalah: 10. galih asem (mbah galih asem), 9. debog bosok (mbah debog bosok), 8. gropak sente (mbah gropak sente), 7. gantung siwur (mbah gantung siwur), 6. udeg-udeg (mbah udeg-udeg), 5. wareng (mbah wareng), 4. canggah (mbah canggah), 3. buyut (mbah buyut), 2. embah, 1. bapak, 0. kita.

Berdasarkan silsilah yang ditulis oleh Penginjil Mateus, silsilah Yesus tidak hanya diingat dan dicatat sampai 10 level tetapi 14 x 3 (= 42). Luar biasa. Apalagi kalau kita membaca juga sislilah Yesus yang ditulis oleh Lukas (3:23-38), karena Lukas mencatat tidak hanya sampai Abraham sebagaimana Matius, tetapi sampai Adam sehingga seluruhnya ada 76 keturunan. Semoga saya tidak salah hitung. Dalam kedua sislisah tersebut, memang terdapat perbedaan. Silsilah dalam Lukas dimulai dari Adam lalu ke Daud. Sementara Matius memulai dari Abraham hingga Daud. Ketika keduanya sama-sama sampai ke Daud, terjadilah perpisahan nama anak Daud yang disebutkan: Natan (dari garis silsilah Maria) dan Salomo (dari garis Yusuf). Jadi, rupanya, Matius membuatnya berdasarkan garis keturuanan Yusuf dan Lukan sesuai garis keturunan Maria. Oleh karena itu, sebelum menyebut nama Yusuf, Lukas menambahkan "menurut anggapan orang" (ay.23), karena sebenarnya yang harus disebut adalah Maria, namun kebiasaan Yahudi dalam menyebutkan silsilah selalu menggunakan nama ayah meskipun jelas jelas garis keturunan itu ditarik dari sisi ibu.

Kembali pada Injil Matius yang menjadi bacaan kita pada vigili Natal ini. Dari sekian banyak daftar nama yang disebut sebagai leluhur Yesus, kita tahu bahwa tidak semuanya adalah orang baik-baik yang bersih dari segala dosa dan cacat cela. Pada ayat 3 disebutkan bahwa Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar. Siapakah Yehuda dan Tamar? Mereka adalah mertua dan menantu (Kej 38:1-30). Pada suatu ketika, Yehuda mengira Tamar, menantunya, sebagai perempuan sundal, lalu menghampirinya sampai akhirnya Tamar mengandung (ay.13-18). Di sini kita melihat paling tidak tiga kedosaan. Dari pihak Tamar, ia tahu bahwa yang datang adalah ayah mertuanya, tapi membiarkannya bahkan seolah sengaja dan mau diajak berhubungan. Dari pihak Yehuda yang tidak tahu bahwa perempuan itu adalah menantunya, namun rupanya ia adalah lelaki yang doyan main perempuan, termasuk dengan perempuan sundal (ay.16). Maka, terjadilah dosa yang ketiga, yakni hubungan antara mertua dan menantu sampai punya anak.

Lalu pada ayat 5 dikatakan, "Boas memperanakkan Obed dari Rut". Berdasarkan Kitab Rut, Rut adalah orang Moab dan itu berarti bukan orang Israel, tidak termasuk bangsa pilihan. Namun, setelah suaminya meninggal, Rut ikut mertuanya, Naomi, ke Israel dan menetap di Betlehem (bab 1). Sampailah pada suatu ketika, Rut bekerja di ladang gandum Boas, yang tidak lain adalah sanak dari suami Naomi (bab 2). Kemudian, Naomi meminta Rut agar pada malam hari ia mendekati Boas yang sedang berada dan tertidur di tempat pengirikan gandum, lalu membuka selimut Boas dari bagian kaki dan membaringkan diri di situ (bab 3). Setelah itu, terjadilah proses Boas menebus atau membeli seluruh harta warisan Naomi dan Rut menjadi istrinya (bab 4). Di sini memang tampak tidak adanya perbuatan jahat atau dosa, namun dengan hadirnya Rut, berarti masuknya seorang asing dalam garis keturunan Daud.

Yang terakhir, pada ayat 6 disebutkan "Daud memperanakkan dari istri Uria". Kita ingat akan kisah antara Daud dengan Batsyeba yang dikisahkan dalam 2 Sam 11:1-27. Pada waktu itu, Daud bangun tidur di sore hari dan melihat Batsyeba yang sedang mandi (ay.2) lalu menidurinya (ay.4) sampai akhirnya Batsyeba mengandung (ay.5). Dosa dan kejahatan Daud tidak berhenti di sini. Ia kemudian membuat taktik perang agar Uria, suami Batsyeba, tewas di medan perang, sehingga ia bisa megambil Batsyeba sebagai istrinya (ay.15). Dan itulah yang terjadi (ay.26-27).

Dari sislilah Yesus yang di dalamnya ternyata hadir dan terlibat pula orang-orang yang rapuh dan lemah, bahkan tidak luput dari kejahatan dan dosa besar hendak ditegaskan bahwa rencana dan karya keselamatan Allah tidak rusak dan terbatalkan oleh kerapuhan, kelemahan, dosa dan kejaharan manusia. Bahkan, Allah memakai orang-orang tersebut untuk mewujudkan karya keselamatan-Nya dalam sejarah hidup manusia. Untuk mewujudkan kehendak-Nya, Allah tidak hanya memakai orang-orang yang baik saja, tetapi orang-orang yang berdosa pun dipakai oleh-Nya. Dengan demikian, untuk jaman sekarang ini, Tuhan Allah pun berkenan untuk memakai kita yang rapuh dan lemah, mungkin juga banyak dosa ini, untuk mewujudkan karya keselamatan-Nya yang dijamin terus berlangsung sepanjang sejarah.

Oleh karena itu, marilah kita membuka diri untuk menyambut kehadiran Kristus, Sang Juruselamat kita. "Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (Mat 1:21). Dengan menerima Dia, kita pun menerima keselamatan yang dibawa dan dikerjakan-Nya, kemudian kita bersama-sama dengan Dia terus-menerus mengerjakan dan mewujudkan karya keselamatan itu sepanjang sejarah hidup kita. Sebab, pada zaman sekarang ini, Kristus hadir dan menyelamatkan umat manusia, melalui sekian banyak orang yang mau terlibat dan mengambil bagian dalam karya penyelamatan-Nya itu. Dan kita semua diundang untuk terlibat bersama Sang Juruselamat untuk menjadi juruselamat-juruselamat di mana pun kita berada.
     
Antifon Komuni (Bdk. Yes 40:5)
 
Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan, dan semua orang akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah. 
 
Revelabitur gloria Domini: et videbit omnis caro salutare Dei nostri.
 
The glory of the Lord will be revealed, and all flesh will see the salvation of our God. 

Rm. Ag. Agus Widodo, Pr.

Rabu, 24 Desember 2014 Misa Pagi: Hari Biasa Khusus Adven

Rabu, 24 Desember 2014
Misa Pagi: Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Kesembilan
  
Marilah kita merayakan kedatangan keselamatan kita dengan gembira. Marilah kita merayakan hari tersuci, di mana hari besar dan abadi datang ke sini, dalam hari kita begitu singkat di dalam waktu. Ia (Yesus) menjadi kebenaran kita, kesucian kita, dan penebusan kita. (St. Agustinus)

  
Antifon Pembuka (Gal 4:4)
  
Lihatlah, sudah genaplah saatnya Allah mengutus Putra-Nya ke dunia.
 
Behold, when the fullness of time had come, God sent his Son into the world.
 

Doa Pagi

    
Allah Bapa yang Mahapengasih, Sabda-Mu berkenan menjadi manusia dalam rahim Perawan Maria. Penuhilah kami dengan kegembiraan dan kedamaian iman agar kami berjalan dalam pengharapan akan kekuatan Roh Kudus untuk menyambut Putra-Mu yang terkasih. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:1-5.8b-12.16)
   
 
"Kerajaan Daud akan kokoh untuk selama-lamanya dihadapan Tuhan."
          
Pada masa itu Raja Daud telah menetap di rumahnya, dan Tuhan telah mengaruniakan kepadanya keamanan terhadap semua musuh di sekeliling. Maka berkatalah Raja Daud kepada Nabi Natan, “Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda.” Lalu berkatalah Natan kepada raja, “Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab Tuhan menyertai engkau.” Tetapi pada malam itu juga datanglah firman Tuhan kepada Natan, “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang mendirikan rumah untuk Kudiami? Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika engkau menggiring kambing domba! Engkau Kuambil untuk Kujadikan raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani, dan telah melenyapkan semua musuh dari hadapanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan ataupun ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan kepadamu keamanan terhadap semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan kepadamu: Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.27-29; R: 2a)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Tuhan, Cahaya abadi dan Surya keadilan, datanglah, dan terangilah mereka yang duduk dalam kegelapan dan bayangan maut.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:67-79)
  
"Allah mengunjungi kita laksana fajar cemerlang."
   
Zakharia, ayah Yohanes, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya, “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi umat-Nya dan membawa kelepasan baginya; Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya, seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala lewat mulut nabi-nabi-Nya yang kudus, untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita; untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita, dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan mengunjungi kita: Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan naungan maut, untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan
  
Renungan
  
Nanti Malam, kita bersama-sama merayakan Natal, kenangan akan kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Melalui Yesus Kristus, Allah Bapa berkenan mengunjungi umat-Nya dan membebaskan kita dari belenggu dosa. Bahkan, Ia tidak hanya mengunjungi lalu pergi lagi, namun Ia tinggal selama-lamanya bersama kita. Maka, berbahagialah kita yang mempunyai Tuhan yang di satu sisi maha besar dan maha kuasa tetapi di sisi lain juga maha pengasih dan sangat dekat dengan kita. Marilah kita sambut dan kita rayakan kenangan akan kelahiran-Nya, bukan sekedar dengan perayaan yang meriah, tetapi juga dengan iman yang memampukan kita untuk memperbarui hidup. Kita tidak lagi hidup sebagai orang yang terbelenggu oleh berbagai macam nafsu duniani yang menyebabkan dosa tetapi hidup sebagai orang yang sudah dibebaskan dan dirahmati oleh Tuhan.
 
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk hidup sebagai orang merdeka sebab Putra-Mu telah membebaskan kami dari belenggu dosa. Amin. -agawpr-
 
Antifon Komuni (Luk 1:68)

Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya.

Blessed be the Lord, the God of Israel! He has visited his people and redeemed them.

Kehadiran atau kelahiran seorang anak

Selasa, 23 Desember 2014
Hari Biasa Khusus Adven 
 
  
Mal. 3:1-4; 4:5-6; Mzm. 25:4bc-5ab,8-9,10,14; Luk. 1:57-66.
  
 Kehadiran atau kelahiran seorang anak selalu membawa kekaguman. Sebab, seorang anak yang baru lahir pasti membawa keajaiban dan mukjizat dari Tuhan. Hari ini kita merenungkan bahwa kelahiran Yohanes Pembaptis membawa kekaguman, suka-cita dan rasa syukur, baik dari bapak ibunya maupun dari tetangga-tetangganya. Kegembiraan dan rasa syukur atas kelahiran seorang anak, salah satunya diungkapkan dengan pemberian nama yang penuh makna. Tetangga-tetangga mengusulkan agar anak itu diberi nama Zakaria, menurut nama bapanya. Mereka mengusulkan nama hanya sekedar menurut nama bapaknya saja. Namun, Elizabet dan Zakaria, sesuai dengan kehendak Tuhan yang disampaikan melalui Malaikat, menamai anak itu Yohanes. Nama Yohanes mempunyai makna "Tuhan yang merahimi". Tentu nama ini merupakan ungkapan iman dan syukur mereka, karena mereka yang sudah lanjut usia, oleh Tuhan masih dianugerahi seorang anak. Untuk kita masing-masing, Tuhan juga menunjukkan kerahiman-Nya. Bahkan, Ia mengutus Putra Tunggal-Nya untuk menjelma menjadi manusia dan tinggal di tengah-tengah kita. Dialah Imanuel, Allah yang menyertai kita. Marilah kita sambut kehadiran-Nya dan kemudian kita jalani hari-hari kita ke depan bersama-Nya dan dalam bimbingan serta penyertaan-Nya.

Doa: Tuhan, semoga kami senantiasa berjalan bersama Putra-Mu yang Kautus untuk menyertai kami. Amin. -agawpr

Selasa, 23 Desember 2014 Hari Biasa Khusus Adven -

Selasa, 23 Desember 2014
Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Kedelapan
    
“Kita jangan menyia-nyiakan apa yang diberikan oleh Tuhan” (St. Hipolitus)
          
Antifon Pembuka (Yes 9:6; Mzm 72:17)
  
Seorang Putra akan lahir bagi kita dan akan dinamai Allah perkasa. Dalam Dia, segala bangsa akan diberkati.
  
A child shall be born for us, and he will be called God, the Almighty; every tribe of the earth shall be blest in him.
   
Doa Pagi 
  
Allah Bapa yang Mahabaik, bukalah telinga hati kami untuk mendengarkan seruan Nabi Elia supaya bertobat dan tidak berpaling dari pada-Mu. Semoga dengan demikian kami pantas menyambut kedatangan Putera-Mu, Sang Juuselamat, yang lahr bagi kami dan untuk memimpin kami kepada hidup yang kekal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
   
Sebelum kehadiran-Nya, Tuhan akan menyuruh utusan-Nya lebih dahulu untuk mempersiapkan banyak orang. Harapannya, orang-orang mau mendengarkan pendahulu-Nya dan mempersiapkan diri untuk menyambut Tuhan sendiri.
 
Bacaan dari Nubuat Maleakhi (3:1-4;4:5-6)
     
"Aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan."
          
Beginilah firman Tuhan semesta alam, “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sungguh, Ia datang! Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Siapakah yang dapat tetap bediri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia akan mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-oang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan berkenan di hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti di tahun yang sudah-sudah. Sesungguhnya, Aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati para bapa berbalik kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapanya, supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Bangkitlah dan angkatlah mukamu sebab penyelamatanmu sudah dekat.
Ayat. (Mzm 25:4b-5b.8-9.10.14; R: Luk 21:28)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.
       
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, datanglah dan selamatkanlah umat-Mu.
      
Karya Allah yang diwahyukan ke dalam hidup manusia kadangkala berada di luar jangkauan anggapan manusia. Manusia boleh punya kebiasaan, namun Allah dengan kuasa-Nya bisa melakukan banyak hal di luar kebiasaan yang sudah dibangun manusia.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:57-66)
     
"Kelahiran Yohanes Pembaptis."
       
Genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangga serta sanak saudaranya mendengar bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatan anak itu, dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya. Tetapi Elisabet, ibunya berkata, “Jangan, ia harus dinamai Yohanes!” Kata mereka kepadanya, “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.” Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anak itu. Zakharia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: Namanya adalah Yohanes. Dan mereka pun heran semuanya. Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia, dan terlepaslah ikatan lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Semua orang yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata, “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Kelahiran anak adalah anugerah Tuhan yang bisa memurnikan dan menyucikan kembali cinta kasih suami isteri yang kini menjadi ayah ibu. Saat bersalin adalah saat yang membahagiakan sekaligus menggelisahkan. Suami hendaknya berada di dekat sang isteri yang akan melahirkan karena buah kasih mereka akan hadir. Roh kasih itu kini menjadi bayi. Apakah sang bayi dibiarkan tanpa nama? Dia tidak bisa memilih sendiri namanya, maka orangtualah yang memilihkan nama dengan makna terbaik baginya. Orangtua Katolik dianjurkan memberikan nama orang kudus bagi bayinya sebagai nama baptis dan identitas diri serta pujian bagi kemahakuasaan Tuhan.
 
Antifon Komuni (Why 3:20)
      
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
   
Behold, I stand at the door and knock: if anyone hears my voice and opens the door to me, I will enter his house and dine with him, and he with me.
   
Doa Malam
 
Bapa yang Maharahim, Zakharia memuji-Mu karena mukjizat yang telah ia terima. Semoga kami pun selalu bersyukur dan memuji-Mu karena karya-karya agung-Mu dalam hidup kami, yang telah kami terima sampai malam ini. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
 
RUAH


Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya

Senin, 22 Desember 2014
Hari Biasa Khusus Adven
 
  
1Sam. 1:24-28; MT 1Sam. 2:1,4-5,6-7,8abcd; Luk. 1:46-56.
  
 Melalui Kidung Pujiannya, Bunda Maria mengajak kita untuk merenungkan satu keutamaan hidup yang paling utama, yang membuat kita berkenan kepada Tuhan, yakni kerendahan hati. Tuhan memperhatikan dan meninggikan orang yang rendah hati, Ia melakukan perbuatan-perbuatan besar atasnya serta menurunkan rahmat-Nya kepada orang yang takut akan Dia. Sebaliknya, orang yang congkak hati diceraiberaiakan-Nya dan diusir pergi dari hadapan-Nya dengan tangan hampa. Untuk itu, dengan pertolongan rahmat Tuhan, marilah kita selalu berusaha menjadi orang yang rendah hati (Latin: humus) agar setiap keutamaan hidup yang lain dapat tumbuh dan berkembang dengan subur dalam hidup kita sehingga kita menjadi orang yang berkenan pada Tuhan dan pantas untuk menerima rahmat serta perbuatan-perbuatan besar-Nya.

Doa: Tuhan, bantulah kami dengan rahmat-Mu untuk menjadi orang yang rendah hati. Amin. -agawpr-

Senin, 22 Desember 2014 Hari Biasa Khusus Adven

Senin, 22 Desember 2014
Hari Biasa Khusus Adven - Novena Natal Hari Ketujuh
  
“Jiwaku bersukacita karena ke-Allah-an kekal Kristus, Juruselamatku, yang kukandung di dalam waktu dan kubawa di dalam tubuhku” (St. Beda Venerabilis)

  
Antifon Pembuka (Mzm 24:7)
  
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah Raja Mulia.

O gates, lift high your heads; grow higher, ancient doors. Let him enter, the king of glory!


Doa Pagi


Ya Bapa, berilah kepada kami, umat-Mu, hati tanpa beban serta penuh kegembiraan menyongsong kedatangan Putra-Mu, Pembebas sejati. Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:24-28)
    

"Hana bersyukur atas kelahiran Samuel."
      
Sekali peristiwa, setelah Samuel disapih oleh ibunya, Hana, ia dihantar ke rumah Tuhan di Silo, dan bersama dia dibawalah seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur. Waktu itu Samuel masih kecil betul. Setelah menyembelih lembu, mereka mengantar kanak-kanak itu kepada Eli. Lalu Hana berkata kepada Eli, “Mohon bicara, Tuanku! Demi Tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini, dekat Tuanku untuk berdoa kepada Tuhan. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada Tuhan.” Lalu sujudlah mereka semua menyembah Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Hatiku bersyukur karena Tuhan, penyelamatku.
Ayat. (1Samuel 2:1. 4-5. 6-7, 8abcd; Ul: 1a)
1. Hatiku bersukacita karena Tuhan, aku bermegah-megah karena Allahku. Mulutku mencemoohkan musuhku, aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
2. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
3. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan. Ia berkuasa menurunkan ke dalam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya. Ia merendahkan dan meninggikan juga.
4. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. O Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, datanglah, dan selamatkanlah manusia yang Kaubentuk dari tanah. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:46-56)
     
"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku."
      
Dalam kunjungannya kepada Elisabet, ketika dipuji bahagia, Maria memuliakan Allah dan berkata, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memerhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
Suatu kali, seorang isteri ditanya oleh suaminya, “Hal apa yang paling membuatmu bahagia dalam hidup ini?” Jawab sang isteri, “Ketika aku bisa melahirkan anak-anak kita ke dunia!” Mendengar jawaban tersebut, sang suami langsung memeluk isterinya dengan mesra. Jawaban sang isteri mungkin tampaknya sebuah jawaban yang mudah. Namun, kalau kita mengingat kesulitan dan beratnya seorang ibu ketika mengandung dan melahirkan anaknya, kita baru bisa menyadari bahwa jawaban di atas adalah sebuah jawaban yang luar biasa, yang keluar dari kebesaran hati seorang ibu. Dalam dunia medis dan ilmu psikologi, sikap penerimaan seorang ibu terhadap bayi yang dikandungnya, kelak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan si bayi.

Injil hari ini berbicara tentang pujian Maria kepada Tuhan, yang biasa disebut Magnificat. Menarik sekali bahwa di dalam kata “magnificat” terkandung kata “magnus” yang artinya besar. Dengan demikian, pujian Maria ini adalah pujian besar atau pujian agung. Pujian agung ini keluar dari kebesaran hati Maria dalam menanggapi kehendak Allah. Sebagaimana kita ketahui bahwa Maria mengandung sebelum menikah dengan Yusuf; dan hukuman bagi wanita yang hamil di luar nikah pada zaman itu adalah hukuman mati dengan dilempari batu (dirajam). Oleh karena itu, kalau Maria mengungkapkan pujian yang begitu agung, tentu Maria memiliki kebesaran hati. Maria menerima karya Tuhan atas dirinya dengan besar hati. Bahkan, Maria berani menyebut karya Allah itu sebagai karya agung atas dirinya. Allah menjadi pusat dan tujuan hidup Maria. Hanya Allahlah yang membuat Maria bisa mengungkapkan pujiannya.

Sungguh suatu berkat dan bukan kebetulan, ketika kita merenungkan tentang pujian Maria, hari ini kita juga merayakan hari ibu. Mungkin peringatan hari ibu ini dimaksudkan untuk memberikan penghormatan khusus bagi para ibu yang telah bersedia dengan sepenuh hatinya melaksanakan kehendak Allah untuk melahirkan anak-anak yang Allah percayakan kepada mereka. Bersama Maria, para ibu diajak untuk juga mengungkapkan “magnificat” dan menerima kehendak Allah sebagai karya agung atas dirinya. Lebih dalam lagi, Tuhan ingin “melibatkan” para ibu dalam meneruskan karya agung-Nya di dunia ini. (Cafe Rohani)
  
Dalam Injil hari ini Maria menyampaikan Kidung Pujian (Magnificat) kepada Tuhan. Ia mengajar kita bagaimana memuji Tuhan atas setiap karya-Nya. "Hanya jiwa, yang mengalami perbuatan-perbuatan besar dari Allah dapat mengagungkan dan memuji Dia apa sepantasnya; hanya jiwa (seperti) itu dapat mengajak mereka yang mempunyai kerinduan dan tujuan yang sama, "Muliakanlah Tuhan bersamaku. Marilah bersama memuji Dia," kata St. Beda Venerabilis dalam ulasannya tentang Kidung Pujian Maria. "Maka aku mengangkat semua kekuatan jiwaku menjadi ucapan syukur dan pujian," lanjutnya. (Sumber: Bacaan Ofisi Masa Adven, 22 Desember: Yogyakarta, 1982, halaman 177)
     
Antifon Komuni (Luk 1:46,49)

Jiwaku memuliakan Tuhan, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy