| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Tenanglah! Aku ini, jangan takut!

Rabu, 07 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
   
1Yoh. 4:11-18; Mzm. 72:2,10-11,2-13; Mrk. 6:45-52.
            
"Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
            
Sungguh menarik kalau kita merefleksikan bacaan-bacaan liturgis pada hari-hari ini, ketika kita mengawali langkah untuk menapaki tahun baru. Pesan amat kuat yang saya tangkap adalah kehadiran dan penyertaan Tuhan untuk kita. Ia berkenan menampakkan diri-Nya untuk kita (Minggu), menjadi terang dalam hidup kita (Senin), memberi makan atau menjamin kebutuhan kita (Selasa) dan hari ini Ia hadir sebagai penolong di tengah terpaan badai dan gelombang kehidupan. Meskipun Dia menyuruh para murid pulang sendiri sementara Ia berdoa, namun Ia tidak pernah sama sekali meninggalkan dan membiarkan mereka. Ketika mereka berada dalam bahaya, Ia segera datang dan memberikan pertolongan tepat pada waktunya. Bahkan, saya yakin bahwa dalam doa-Nya, Yesus juga berdoa untuk para murid. Hal yang sama, Ia lakukan untuk kita. Meskipun Ia membiarkan kita berjalan dan berusaha sendiri, namun Tuhan tidak pernah sama sekali meninggalkan kita. Ia selalu hadir, bahkan tidak hanya saat kita berada dalam bahaya dan membutuhkan bantuan-Nya tetapi setiap saat meski tidak selalu kita sadari, bahkan malah kita menolak-Nya. Pertolongan-Nya tidak pernah terlambat dan selalu tepat pada waktunya. Kita tidak perlu takut untuk melangkah.

Doa: Tuhan, semoga kami semakin percaya akan kehadiran, pernyertaan dan pertolongan-Mu sehingga kami melangkah dan menapaki hidup ini tanpa rasa takut. Amin. -agawpr-

Rabu, 07 Januari 2015 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Rabu, 07 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
 
Yesus lahir dari seorang ibu dan menjadi Penyelamat bagi kita. (St. Agustinus)
 

Antifon Pembuka (Yes 9:2)

Rakyat yang berjalan dalam kegelapan melihat cahaya terang benderang. Suatu cahaya menerangi mereka, yang tinggal di daerah naungan maut.
  
A people who walked in darkness has seen a great light; for those dwelling in a land of deep gloom, a light has shone.


Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, dengan kedatangan Putra-Mu Engkau telah menampakkan diri dalam cahaya baru. Kami mengimani Dia sebagai manusia seperti kami. Semoga kami rukun bersatu dengan Dia di dalam kerajaan surga. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:11-18)
  
"Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita."
    
Saudara-saudariku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yakni kalau kita mempunyai keberanian yang penuh iman pada hari penghakiman, karena, sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan, sebab ketakutan mengandung hukuman, dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 72:1-2.10.12-13; R:11)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, segala bangsa menjadi hambanya!
3. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Kristus, yang diwartakan kepada para bangsa! Terpujilah Engkau, Kristus, yang diimani oleh seluruh dunia.   
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:45-52)
  
"Para murid melihat Yesus berjalan di atas air."
      
Sesudah memberi makan lima ribu orang, Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu, dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida. Sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah berpisah dari mereka, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika melihat betapa payahnya para murid mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air, dan Ia hendak melewati mereka. Ketika melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat-Nya dan sangat terkejut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Yesus naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
   
Injil hari ini sedikit menyontakkan kita, mengapa? Para rasul yang hidupnya terus bersama Yesus pun terkejut dan mengira Yesus adalah hantu saat berjalan di atas air di tengah gemuruh badai. Bukankah para rasul melihat bagaimana Yesus melakukan mukjizat? Seketika saat mereka ketakutan Yesus pun berseru kepada para rasul “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!”. Pernyataan yang sama pun diberikan kepada kita, apakah kita sudah percaya Yesus sepenuh-nya? Apakah kita sudah mengenal Yesus sebagai sosok yang menyelamatkan kita? Apakah kita sudah berserah diri sepenuhnya kepada Yesus dalam situasi apapun karena kita mengenal Yesus? Semoga dalam kehidupan sesulit apapun, kita memberikan hati dan budi, memasrahkan semuanya kepada Yesus dan tetap percaya kepada-Nya sebab kita mengenal-Nya sebagai Tuhan dan Gembala yang baik, yang tidak akan pernah meninggalkan kita.
   
  
  Deus Providebit

Makan bersama

Selasa, 06 Januari 2014
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
       
1Yoh. 4:7-10; Mzm. 72:2,3-4ab,7-8; Mrk. 6:34-44.
    
"Kamu harus memberi mereka makan!"
   
Makanan dan minuman merupakan kebutuhan manusia yang paling pokok dan mendasar. Maka, memberi makan kepada orang yang lapar merupakan wujud dari tindakan kasih yang paling mendasar pula. Itulah yang dilakukan oleh Yesus terhadap para pengikutnya. Ia tidak menerima usulan para murid untuk menyuruh mereka pergi dan mencari atau membeli makan sendiri-sendiri. Juga tidak meminta para murid untuk memberi mereka uang supaya mereka dapat membeli makanan sendiri-sendiri. Dengan tegas, Yesus meminta para murid untuk memberi mereka makan dengan apa yang mereka miliki. Uang memang sangat penting untuk hidup, tetapi tidak selalu bisa menjadi solusi untuk segala-galanya. Kasih sayang orangtua terhadap anak, tidak cukup hanya dengan uang. Makan bersama yang diawali dan diakhiri dengan doa, kemudian dilanjutkan atau dibarengi dengan ngobrol untuk saling berbagai cerita dan bersenda gurau, tentu lebih jauh bermakna sebagai ungkapan kasih sayang. Maka, salah satu pesan dari bacaan Injil ini adalah ajakan bagi kita untuk menghayati makan bersama, baik dalam keluarga maupun dalam komunitas, sebagai ungkapan kasih sayang satu sama lain.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk berbagi makanan dengan saudara-saudari kami yang membutuhkan dan bantulah kami untuk mampu menghayati makan bersama, baik dalam keluarga maupun komunitas, sebagai ungkapan kasih sayang satu sama lain. Amin. -agawpr-

Selasa, 06 Januari 2014 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Selasa, 06 Januari 2014
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
(Pada negara-negara di mana Hari Raya Penampakan Tuhan tidak dipindahkan pada hari Minggu, pada hari ini dirayakan Hari Raya Penampakan Tuhan dan merupakan hari raya wajib, dengan bacaan yang telah diposting di blog ini pada tgl 04 Januari 2014, apabila menggunakan rumus Misa Hari Raya Penampakan Tuhan, ada Madah Kemuliaan dan Syahadat)
  
“Orang yang mengenal Allah dengan lebih baik akan mudah melakukan pekerjaan-Nya” (St. Teresa dari Avila)

 
Antifon Pembuka (Mzm 118:26-27b)

Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Dialah Tuhan dan Allah yang menerangi kita.

Blessed is he who comes in the name of the Lord: The Lord is God and has given us light.


Doa Pagi


Allah Bapa, sumber cahaya ilahi, terangilah dan nyalakanlah hati umat-Mu dengan cahaya mulia. Semoga kami selalu mengimani dan mengasihi penebus kami, Yesus Kristus. Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Cinta Allah terungkap begitu jelas. Itulah sebabnya, Yohanes dengan berani mengatakan bahwa Allah adalah kasih. Barangsiapa hidup dalam kasih, lahir dan berasal dari Allah.

 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-10)
   
 
"Allah adalah kasih."
    
Saudara-saudara terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Segala bangsa di bumi, ya Tuhan, sujud menyembah kepada-Mu.
atau Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
Ayat. (Mzm 72:1-2.3-4.7-8; R:7)
1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja, dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran! Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
3. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi!

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.
   
Cinta Yesus sungguh nyata. Hati-Nya selalu tergerak oleh belas kasih. Hal tersebut diungkapkan-Nya dengan memberi perhatian kepada mereka yang membutuhkannya. Orang banyak yang mengikuti-Nya boleh makan sampai kenyang.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:34-44)
  
"Dengan mempergandakan roti, Yesus menyatakan dirinya sebagai nabi."
  
Begitu banyak orang mengikuti Yesus. Ketika Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Ketika hari mulai malam datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, “Tempat ini sunyi, dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa dan kampung-kampung sekitar sini.” Tetapi jawab Yesus, “Kamu yang harus memberi mereka makan!” Kata mereka kepada-Nya, “Jadi, haruskah kami pergi membeli roti hanya dengan 200 dinar dan memberi mereka makan?” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!” Sesudah memeriksanya, mereka berkata, “Lima roti dan dua ikan.” Lalu Yesus menyuruh orang-orang itu supaya semuanya duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang. Setelah mengambil lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada para murid, supaya dibagi-bagikan kepada orang banyak itu; begitu juga ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada mereka semua. Dan mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti: dua belas bakul penuh, belum termasuk sisa-sisa ikan. Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
        
Berjumpa dengan orang yang terlantar dan tidak beruntung, Yesus selalu tergerak hati-Nya oleh belas kasih. Buah pertemuan-Nya adalah mukjizat. Mukjizat yang terbesar dan terindah sebenarnya bukan penggandaan roti yang hanya mengenyangkan perut, tetapi Dia menjadi Roti Kehidupan. Roti suci ini adalah Tubuh-Nya sendiri yang telah diolah dalam penderitaan salib sebagai kurban. Roti tak beragi ini mengenyangkan kerinduan terdalam dari jiwa manusia yang lapar akan kehidupan surgawi sebagai anak Allah. Maka dalam kasih sejati kita pun diminta untuk memberi makan kepada sesama yang kelaparan. Bahkan santapan mulia sugawi setelah ada Pembaptisan baik orangtua atau pun bayi.  
   
Doa Malam

Yesus yang baik dan murah hati, ajarilah aku untuk berbagi kepada orang lain. Bangkitkanlah hatiku agar mudah tergerak oleh kesulitan dan kesusahan sesama sehingga hidupku dapat menjadi berkat bagi orang lain. Amin.

RUAH

Tuhan senantiasa menerangi kita

Senin, 05 Januari 2014
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

     
1Yoh. 3:22 - 4:6; Mzm. 2:7-8,10-11; Mat. 4:12-17,23-25.

Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.

     
Kita tahu bahwa terang itu amat penting bagi keselamatan kita. Itulah makanya, di tempat-tempat dan di sepanjang jalan yang banyak dilewati orang, selalu dipasang lampu. Demikian pula, setiap kendaraan juga selalu dilengkapi dengan lampu. Di awal tahun baru ini, kita pun tentunya ingin melangkah dalam terang supaya selamat sampai di penghujung tahun nantinya. Dan untuk melengkapi berbagai macam lampu yang ada, Tuhan sendiri menjadikan diri-Nya sebagai terang bagi kita. Oleh karena itu, kita tidak perlu kawatir akan mengalami kegelapan, asal kita selalu berjalan bersama dengan Tuhan. Memang, tidak semua yang akan terjadi dan yang akan kita lewati sudah jelas bagi kita, namun kita yakin bahwa pada saatnya, semua akan menjadi jelas. Seperti lampu motor atau mobil yang kita kendarai, khan tidak langsung menyorot sampai tempat yang kita tuju tetapi cukup menyinari jalan di depan sejauh yang kita butuhkan untuk terus maju. Demikian pula, Tuhan senantiasa menerangi kita sejauh yang kita perlukan dalam setiap langkah kita untuk maju.

Doa: Tuhan, semoga kami senantiasa berjalan bersama-Mu agar Terang-Mulah yang menyinari setiap langkah hidup kami. Amin. -agawpr-

Senin, 05 Januari 2015 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Senin, 05 Januari 2015
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
 
Marilah kita mengenali palungan Yesus Kristus, Tuhan kita (St. Agustinus)

 
Antifon Pembuka

Hari mulia menyinari kita. Marilah menyembah Tuhan, hai segala bangsa. Hari ini cahaya cemerlang turun ke bumi.
 
A holy day has dawned upon us: Come, you nations, and adore the Lord, for a great light has come down upon the earth.

 
Doa Pagi

 
Allah Bapa, sumber cahaya ilahi, terangilah dan nyalakanlah hati umat-Mu dengan cahaya mulia. Semoga kami selalu mengimani dan mengasihi penebus kami, Yesus Kristus. Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1Yoh 3:22-4:6)
    
 
"Ujilah roh-roh, apakah mereka berasal dari Allah."
     
Saudara-saudaraku terkasih, apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu dalam Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita. Saudara-saudaraku terkasih, janganlah setiap roh kamu percayai, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah. Sebab banyak nabi palsu telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Beginilah kita mengenal Roh Allah: Setiap roh yang mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, tetapi setiap roh yang tidak mengakui Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh ini adalah roh antikristus, dan tentang dia telah kamu dengar bahwa ia akan datang, bahkan sekarang ini sudah ada di dalam dunia. Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu, sebab Roh yang ada di dalam kamu lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia. Mereka itu berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi, dan dunia mendengarkan mereka. Kamu berasal dari Allah! Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan kami. Barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh Kebenaran dan roh yang menyesatkan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu.
Ayat. (Mzm 2:7-8.10-11)
1. Aku akan menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.
2. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 9:35b)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (4:12-17.23-25)
  
"Kerajaan Surga sudah dekat"
   
Ketika mendengar bahwa Yohanes Pembaptis ditangkap, Yesus menyingkir ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya: Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang Sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain; bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang. Sejak waktu itu Yesus memberitakan, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!" Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria, dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem, dari Yudea dan dari seberang Yordan.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Kehadiran Yesus Kristus adalah kehadiran warta gembira besar, yakni kedatangan Kerajaan Allah. Warta gembira hari ini menampilkan kedatangan Kristus yang membawa pembebasan dan sukacita besar bagi orang-orang dari Galilea dan daerah-daerah sekitarnya. Ia melenyapkan segala penyakit dan kelemahan manusia. Kehadiran-Nya membawa harapan bagi dunia, sehingga tidak heran bahwa pada zaman-Nya begitu banyak orang yang mencari Dia.

Situasi manusia zaman ini tidak banyak berbeda dengan situasi zaman Yesus. Di mana-mana masih banyak ditemukan penderitaan karena berbagai persoalan hidup. Krisis zaman ini tidak jauh berbeda dengan krisis zaman Yesus: krisis damai dan harapan. Manusia mudah kehilangan arah di tengah dunia yang menawarkan begitu banyak nilai yang tidak jarang justru terasa saling merelatifkan, bertentangan dan membingungkan. Di mana kita bisa menemukan pegangan? Pada siapa kita bisa berharap? Haruskah Yesus berinkarnasi sekali lagi bagi manusia zaman ini?

Hari ini kita semua yang mengaku diri sebagai murid-murid Yesus, yang mengaku sebagai umat Kristiani, kembali diingatkan tentang teladan Sang Guru. Sejauh mana orang-orang Kristen sungguh meneladani Gurunya? Apa arti kehadiran seorang Kristiani di tengah dunia? Apakah kehadiran kita sungguh menjadi kehadiran Kristus kembali bagi dunia? Ataukah justru sebenarnya kita malah yang menghalangi hadirnya Kristus dan Kerajaan Allah bagi dunia? Bukankah kita yang merampas damai dan harapan dari hati banyak orang?

Bila demikian, seruan Yesus hari ini mestinya kembali menyentak kesadaran kita, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.” Iman kita pada Kristus mesti tampak dalam kesaksian nyata kita di tengah dunia. Kehadiran kita mestinya sungguh menjadi kehadiran Kristus, kehadiran Kerajaan Allah. Untuk itu, semangat pembaruan diri dan pertobatan terus-menerus mesti sungguh berakar dan terpelihara dulu dalam hati kita.

Hari baru ini adalah kesempatan berharga untuk kembali memulainya. (Yesaya Singgih Yuriatmojo, O.Carm/Cafe Rohani)

Antifon Komuni (Yoh 1:14)

Kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

We have seen his glory, the glory of an only Son coming from the Father, filled with grace and truth. 
 

Mencari Tuhan adalah salah satu dinamika iman kita. Di mana kita harus mencarinya? Yang utama adalah dalam Kitab Suci dan Ekaristi

Minggu, 04 Januari 2015
Hari Raya Penampakan Tuhan
 
Yes. 60:1-6; Mzm. 72:1-2,7-8,10-11,12-13; Ef. 3:2-3a,5-6; Mat. 2:1-12
 

Karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
 
Hari ini kita merayakan Penampakan Tuhan (Epiphani). Dari pihak Tuhan, Ia senantiasa berkenan untuk hadir dan menampakkan diri-Nya kepada semua orang. Namun, tidak semua orang mau serta mampu melihat "bintang-Nya", kemudian datang mencari-Nya untuk berjumpa dan menyembah-Nya serta menghaturkan persembahan bagi-Nya. Oleh karena itu, apa yang dilakukan oleh orang-orang Majus dari Timur ini menyadarkan kita bahwa mencari Tuhan adalah salah satu dinamika iman kita. Di mana kita harus mencarinya? Yang utama adalah dalam Kitab Suci dan Ekaristi, sebagaimana tampak secara implisit dalam pencarian para Majus tersebut. Mereka adalah ahli perbintangan dan dengan keahliannya, mereka mampu melihat bintang-Nya namun belum bisa menemukan secara pasti. Baru dengan Kitab Suci, yakni apa yang tertulis dalam kitab nabi, akhirnya mereka menemukan Yesus di Betlehem (Mat 2:5-6 yang merujuk pada kita Nabi Mika 5:1). Kata Betlehem, dalam bahasa Ibrani berasal dari 2 kata: Bayt yang berarti rumah dan Lehem yang berarti roti. Dengan demikian, Betlehem berarti "rumah roti" dan kita bisa mengaitkannya dengan Ekaristi. Di Betlehem, bayi Yesus dibaringkan di atas palungan (tempat makanan ternak) dan seolah-olah memberikan diri-Nya menjadi makanan bagi ternak. Dalam Perayaan Ekaristi, Yesus hadir di altar dalam rupa roti dan kemudian menjadi santapan bagi kita.
 
Maka, pencarian para Majus tersebut, bagi kita mempunyai makna demikian: melalui keahlian dan pekerjaan kita sehari-hari, kita sebenarnya mampu untuk melihat tanda-tanda kehadiran dan penampakan Tuhan. Namun, kita masih harus menambahkannya dengan Kitab Suci dan Ekaristi agar kita akan semakin mengenal Tuhan dan berjumpa dengan-Nya secara nyata. Sebab dalam Kita Suci, kita dapat menemukan banyak informasi tentang Tuhan dan dalam Ekaristi kita berjumpa dengan-Nya yang sungguh-sungguh hadir dalam rupa sakramen Mahakudus. Namun, Kitab Suci bukanlah sekedar buku informasi dan Ekaristi juga bukan sekedar nutrisi bagi jiwa kita. Keduanya mempunyai daya transformasi yang mengubah dan memperbarui hidup kita sebagaimana dialami juga oleh para Majus. Setelah mereka berjumpa dengan Yesus, mereka pulang ke negerinya melalui jalan lain. Artinya, berkat perjumpaan dengan Yesus, jalan hidup mereka menjadi lain, tidak sama dengan yang semula. Demikian pula hendaknya kita, semakin kita mengenal Tuhan melalui Kitab Suci dan semakin intensif kita berjumpa dengan-Nya dalam Ekaristi, hendaknya kita pun hidup secara lain, hidup secara baru. Meskipun kita melakukan pekerjaan sehari-hari yang sama, berkat pengenalan dan perjumpaan dengan Tuhan, kita menghayatinya secara lain, yakni dalam kasih yang semakin berkobar dan hanya demi kemuliaan Tuhan yang semakin besar.

Doa: Tuhan, semoga melalui Kitab Suci, kami semakin mengenal-Mu dan melalui Ekaristi, kami semakin mengalami perjumpaan dengan-Mu dengan intensif sehingga hidup kami Kauperbarui secara terus-menerus. Amin. ‪#‎agawpr‬

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy