Hari Biasa Pekan I
Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Pergi ke tempat sunyi untuk berdoa.
Rabu, 14 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I
Hari Biasa Pekan I
Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
Saya
sungguh merasa kagum dengan ritme hidup Yesus ini. Kendati Ia sangat
sibuk dan tentu saja juga mengalami kelelahan luar biasa, Ia tetap dan
selalu meluangkan waktu untuk berdoa. Sepanjang hari, bahkan sampai
malam, Ia melayani banyak orang: mengajar, menyembuhkan dan mengusir
setan. Pagi-pagi benar, sebelum disibukkan kembali dengan berbagai macam
karya pelayanan-Nya, Ia pergi ke tempat sunyi untuk berdoa. Hal ini
seringkali amat lain dengan yang kita lakukan. Dengan alasan terlalu
sibuk dengan tugas, pekerjaan dan pelayanan, seringkali kehidupan doa
menjadi terabaikan. Apalagi kita sering bersembunyi dibalik ungkapan
"contemplatione in actione". Kita menganggap bahwa dengan bekerja
berarti kita sudah berdoa, kerja kita adalah doa kita. Memang ada
benarnya bahwa kerja kita adalah bagian dari doa. Tetapi hanya bagian,
bukan pengganti. Bagaimana pun juga kita tetap membutuhkan waktu, tempat
dan suasana khusus untuk berdoa, terbebas dari hiruk-pikuk kesibukan
kita. Semoga, teladan Yesus ini semakin menyadarkan kita.
Doa:
Tuhan, ingatkanlah kami selalu agar di tengah kesibukan kami, kami
selalu mencari waktu, tempat dan suasana untuk hening dan berdoa. Amin.
-agawpr-
Rabu, 14 Januari 2015 Hari Biasa Pekan I
Rabu, 14 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I
"Perayaan Ekaristi dalam Kurban Misa sungguh merupakan sumber dan punya tujuan penghormatan yang diberikan kepada Ekaristi di luar Misa. Selain itu, hosti kudus disimpan sesudah Misa terutama supaya anggota umat yang tidak dapat menghadiri Misa, terutama mereka yang sakit dan yang lanjut usia, oleh Komuni suci ini dapat dipersatukan dengan Kristus dan dengan Kurban-Nya yang dipersembahkan dalam Misa". Disamping itu, dengan penyimpanan hosti kudus itu, dibuka kesempatan untuk bersembah sujud kepada Sakramen seagung ini dan mempersembahkan kepada-Nya hormat yang wajib diberikan kepada Allah. Oleh karena itu, bentuk-bentuk sembah sujud yang bukan hanya bersifat pribadi tetapi juga umum dan komuniter, seperti telah ditetapkan atau direstui oleh Gereja sendiri, harus ditunjang dengan sungguh-sungguh. --- (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 129)
Antifon Pembuka (lih. Mzm 105:1)
Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah nama-Nya di antara para bangsa.
Doa Pagi
Allah Bapa kami di surga, siapakah Engkau sehingga memperkenankan kami ikut serta dalam hidup-Mu? Kami mohon, semoga perjanjian-Mu Kauperbarui setiap hari dan semoga kami semakin mengimani bahwa Engkaulah Allah dan Bapa kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:14-18)
Hari Biasa Pekan I
"Perayaan Ekaristi dalam Kurban Misa sungguh merupakan sumber dan punya tujuan penghormatan yang diberikan kepada Ekaristi di luar Misa. Selain itu, hosti kudus disimpan sesudah Misa terutama supaya anggota umat yang tidak dapat menghadiri Misa, terutama mereka yang sakit dan yang lanjut usia, oleh Komuni suci ini dapat dipersatukan dengan Kristus dan dengan Kurban-Nya yang dipersembahkan dalam Misa". Disamping itu, dengan penyimpanan hosti kudus itu, dibuka kesempatan untuk bersembah sujud kepada Sakramen seagung ini dan mempersembahkan kepada-Nya hormat yang wajib diberikan kepada Allah. Oleh karena itu, bentuk-bentuk sembah sujud yang bukan hanya bersifat pribadi tetapi juga umum dan komuniter, seperti telah ditetapkan atau direstui oleh Gereja sendiri, harus ditunjang dengan sungguh-sungguh. --- (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 129)
Antifon Pembuka (lih. Mzm 105:1)
Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah nama-Nya di antara para bangsa.
Doa Pagi
Allah Bapa kami di surga, siapakah Engkau sehingga memperkenankan kami ikut serta dalam hidup-Mu? Kami mohon, semoga perjanjian-Mu Kauperbarui setiap hari dan semoga kami semakin mengimani bahwa Engkaulah Allah dan Bapa kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:14-18)
"Yesus harus menjadi sama dengan saudara-saudara-Nya."
Saudara-saudara, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya melalui kematian-Nya, Yesus memusnahkan dia, yakni Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Yesus pun membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan karena takut akan maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang dikasihi-Nya, melainkan keturunan Abraham. Itulah sebabnya, dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan, dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
atau Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
atau Alleluya
Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersuka-hati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
4. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:29-39)
"Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit."
Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum, Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi, dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Yesus. Waktu menemukan Yesus, mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." Jawab Yesus, "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea, memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Tanpa Yesus tidak seorang pun dapat mengenal Allah Bapa (St. Ireneus)
Renungan
Dalam Injil dikisahkan bahwa Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon, karena diberi tahu oleh Yakobus dan Yohanes (Mrk 1:29-31). Di dalam Alkitab tidak diceritakan bahwa ibu mertua Simon sembuh karena dia mempunyai iman yang teguh kepada Yesus. Namun itu menjadi sesuatu yang sangat masuk diakal, karena Simon adalah murid Yesus, sehingga mungkin ibu mertuanya telah tahu atau mendengar tentang Yesus.
Namun di dalam kejadian ini, kita dapat belajar bagaimana Yesus sering menggunakan orang-orang untuk menjadi perantara dalam kesembuhan seseorang – dalam kejadian ini, Yohanes dan Yakobus yang memberi tahu Yesus. Hal ini sering kita lihat, misalkan: pelayan dari perwira yang disembuhkan oleh Yesus karena iman dari perwira tersebut (Mat 8:5-13), orang lumpuh disembuhkan oleh Yesus karena iman orang-orang yang membawa si sakit (Mrk 2:5). Dari sinilah, kita juga belajar, bagaimana para kudus (santo atau santa) dapat membantu kita yang di dunia ini untuk mendapatkan kesembuhan, baik fisik maupun rohani.
Injil hari ini mengisahkan aktivitas pelayanan yang dilakukan oleh Yesus di Kapernaum. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita berbagai penyakit dan mengusir setan. Di tengah kesibukan melayani banyak orang, Yesus dengan sadar mengambil waktu untuk hening dan berdoa. Ia bahkan mengajak Simon dan teman-temannya. Yesus memberikan teladan yang baik kepada para murid-Nya. Yesus pun dapat mentahirkan kita dari segala dosa dan Ia penuh belas kasih. Ia tidak akan menolak orang yang datang kepada-Nya sekalipun orang itu pernah mengkhianati-Nya. Ketika Anda sedang dirundung berbagai masalah, datanglah pada-Nya sekalipun Anda mungkin pernah mengkhianati-Nya.
Doa Malam
Allah Bapa, sumber kebahagiaan, kami bersyukur atas Putra-Mu yang telah wafat, agar dapat memberikan harapan akan hidup. Kami mohon, semoga hati kami Kauperkenankan menerima Roh-Mu agar dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Dalam Injil dikisahkan bahwa Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon, karena diberi tahu oleh Yakobus dan Yohanes (Mrk 1:29-31). Di dalam Alkitab tidak diceritakan bahwa ibu mertua Simon sembuh karena dia mempunyai iman yang teguh kepada Yesus. Namun itu menjadi sesuatu yang sangat masuk diakal, karena Simon adalah murid Yesus, sehingga mungkin ibu mertuanya telah tahu atau mendengar tentang Yesus.
Namun di dalam kejadian ini, kita dapat belajar bagaimana Yesus sering menggunakan orang-orang untuk menjadi perantara dalam kesembuhan seseorang – dalam kejadian ini, Yohanes dan Yakobus yang memberi tahu Yesus. Hal ini sering kita lihat, misalkan: pelayan dari perwira yang disembuhkan oleh Yesus karena iman dari perwira tersebut (Mat 8:5-13), orang lumpuh disembuhkan oleh Yesus karena iman orang-orang yang membawa si sakit (Mrk 2:5). Dari sinilah, kita juga belajar, bagaimana para kudus (santo atau santa) dapat membantu kita yang di dunia ini untuk mendapatkan kesembuhan, baik fisik maupun rohani.
Injil hari ini mengisahkan aktivitas pelayanan yang dilakukan oleh Yesus di Kapernaum. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita berbagai penyakit dan mengusir setan. Di tengah kesibukan melayani banyak orang, Yesus dengan sadar mengambil waktu untuk hening dan berdoa. Ia bahkan mengajak Simon dan teman-temannya. Yesus memberikan teladan yang baik kepada para murid-Nya. Yesus pun dapat mentahirkan kita dari segala dosa dan Ia penuh belas kasih. Ia tidak akan menolak orang yang datang kepada-Nya sekalipun orang itu pernah mengkhianati-Nya. Ketika Anda sedang dirundung berbagai masalah, datanglah pada-Nya sekalipun Anda mungkin pernah mengkhianati-Nya.
Doa Malam
Allah Bapa, sumber kebahagiaan, kami bersyukur atas Putra-Mu yang telah wafat, agar dapat memberikan harapan akan hidup. Kami mohon, semoga hati kami Kauperkenankan menerima Roh-Mu agar dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
NVL - Renungan Pagi
Hanya dengan kuasa Tuhan dan kekuatan sabda-Nya, kita akan mampu mengalahkan kuasa roh jahat.
Selasa, 13 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I
Hari Biasa Pekan I
Ibr. 2:5-12; Mzm. 8:2a,5,6-7, 8-9; Mrk. 1:21b-28
Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"
Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"
Setan
atau roh jahat, dengan segala bentuk atau perwujudannya merupakan
pengalaman konkret kita sepanjang hidup. Ia bisa menjelma, baik dalam
diri pribadi, dalam kelompok ataupun dalam sistem yang menyebabkan
konflik, peperangan dan berbagai macam penderitaan. Bahkan, roh jahat
juga hadir dan menunjukkan pengaruhnya di tempat-tempat suci dan dalam
aktivitas keagamaan. Maka, tidak mengherankan kalau di dalam lingkungan
atau peroki kita pun seringkali juga muncul perpecahan. Konflik dan
perbedaan pendapat, tentu merupakan hal yang wajar, tapi kalau sampai
terjadi perpecahan, baik antar pribadi maupun antar kelompok umat, sudah
pasti bahwa yang bermain di sini adalah roh jahat. Berhadapan dengan
pengaruh dan kuasa roh jahat yang seringkali di luar batas kemampuan
kita, kita mendapatkan jawabannya dalam Injil. Hanya dengan kuasa Tuhan
dan kekuatan sabda-Nya, kita akan mampu mengalahkan kuasa roh jahat.
Maka, marilah kita senantiasa mendekatkan diri pada Tuhan dan
mengandalkan kuasa serta sabda-Nya agar selalu beroleh kekuatan untuk
menang dari pengaruh dan kuasa roh jahat.
Doa: Tuhan, janganlah masukkan kami dalam pencobaan dan bebaskanlah kami dari segala yang jahat. Amin. -agawpr-
Selasa, 13 Januari 2015 Hari Biasa Pekan I
Selasa, 13 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I
“Setelah kita menerima perintah untuk mencintai Tuhan, kita juga diberi kuasa untuk mencintai” (St. Basilius Agung)
Antifon Pembuka (Mzm 8:2a.5)
Tuhan Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi! Apakah manusia itu, sehingga Kauperhatikan? Siapakah dia sehingga Kaupelihara?
Doa Pagi
Allah Bapa kami di surga, Putra-Mu Kauutus menjelma menjadi manusia dan mewartakan nama-Mu kepada siapa saja yang bermaksud baik. Kami mohon, semoga kami Kautandai dengan nama-Nya dan Kauberkati dengan Roh-Mu agar dapat bersujud menyembah Engkau dalam kebenaran pada setiap tingkah laku kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Yesus adalah Penebus kita. Lewat penderitaan dan wafat-Nya, Ia menyelamatkan umat manusia. Martabat kita pun dipulihkan berkat perendahan diri-Nya di kayu salib. Dan di situlah pula terletak kemuliaan-Nya.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:5-12)
Hari Biasa Pekan I
“Setelah kita menerima perintah untuk mencintai Tuhan, kita juga diberi kuasa untuk mencintai” (St. Basilius Agung)
Antifon Pembuka (Mzm 8:2a.5)
Tuhan Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi! Apakah manusia itu, sehingga Kauperhatikan? Siapakah dia sehingga Kaupelihara?
Doa Pagi
Allah Bapa kami di surga, Putra-Mu Kauutus menjelma menjadi manusia dan mewartakan nama-Mu kepada siapa saja yang bermaksud baik. Kami mohon, semoga kami Kautandai dengan nama-Nya dan Kauberkati dengan Roh-Mu agar dapat bersujud menyembah Engkau dalam kebenaran pada setiap tingkah laku kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Yesus adalah Penebus kita. Lewat penderitaan dan wafat-Nya, Ia menyelamatkan umat manusia. Martabat kita pun dipulihkan berkat perendahan diri-Nya di kayu salib. Dan di situlah pula terletak kemuliaan-Nya.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:5-12)
"Yang disempurnakan dengan penderitaan."
Saudara-saudara, dunia yang akan datang, yang sedang kita bicarakan, ditaklukkan oleh Allah bukan kepada malaikat-malaikat. Sebab ada orang yang pernah memberi kesaksian dalam Kitab Suci, “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Atau apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun untuk waktu yang singkat Engkau telah membuatnya hampir setara dengan Allah, dan memahkotai dia dengan kemuliaan dan semarak; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.” Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada Yesus, tidak ada sesuatu pun yang dikecualikan-Nya, artinya yang tidak ditaklukkan kepada Yesus. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya. Yang kita lihat ialah bahwa untuk waktu yang singkat Yesus telah direndahkan sedikit di bawah malaikat-malaikat, tetapi oleh derita kematian-Nya Ia telah dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Dan berkat kasih karunia Allah Yesus mengalami maut bagi semua orang. Memang Allah menjadikan segala sesuatu bagi diri-Nya dan mengantar banyak orang kepada kemuliaan. Maka sudah sepatutnya Ia pun menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. Sebab Dia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan semua berasal dari Yang Satu. Itulah sebabnya Yesus tidak malu menyebut mereka saudara, ketika Ia berkata, “Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji Engkau di tengah-tengah umat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Engkau membuat Anak-Mu berkuasa atas segala buatan tangan-Mu.
atau PS 832 Betapa megah nama-Mu, Tuhan, di seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 8:2a.5.6-7.8-9)
1. Ya Tuhan, Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi! Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
3. Domba, sapi, dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagaimana sebenarnya, sebagai Sabda Allah.
Pengajaran dan penyembuhan oleh Yesus di Kapernaum menunjukkan kewibawaan-Nya dalam kata dan tindakan. Ajaran Yesus dikaitkan dengan kuasa mukjizat penyembuhan. Dan semuanya membuat banyak orang merasa takjub dan kagum.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:21b-28)
"Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa."
Pada suatu malam Sabat Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di Kota Kapernaum dan mengajar di sana. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, “Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah dari padanya!” Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, “Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya. Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Ajaran baru atau ini baru ajaran. Para ahli Taurat memberikan ajaran yang hanya wacana tanpa penghayatan sehingga dangkal. Padahal Taurat Tuhan demikian mendalam dan penuh pesan ilahi. Oleh karena itu banyak orang bosan dan mendambakan pribadi pemimpin dan Guru sejati. Yesuslah pribadi yang mereka cari dan sedang mereka temukan. Yesus mengusir roh jahat dari seseorang. Dari dialog itu kita tahu bahwa roh jahat saja mengenal Yesus. Maka bagi kita hanya mengenal atau tahu, tetapi tidak mau percaya, tidak menghayati dan tidak mengakui kuasa-Nya, sejatinya kita ini hanya beda tipis dengan roh jahat. Mudah berbuat jahat.
Doa Malam
Allah Bapa, sumber kebahagiaan, kami bersyukur atas Putra-Mu yang telah wafat, agar dapat memberikan harapan akan hidup. Kami mohon, semoga hati kami Kauperkenankan menerima Roh-Mu agar dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
RUAH
Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.
Senin, 12 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I
Ibr. 1:1-6; Mzm. 97:1,2b,6,7c,9; Mrk. 1:14-20
"Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Hari Biasa Pekan I
Ibr. 1:1-6; Mzm. 97:1,2b,6,7c,9; Mrk. 1:14-20
"Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Panggilan Tuhan terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang biasa,
sebagaimana Ia memanggil Simon, Andreas, Yohanes dan Yakobus dalam
keseharian mereka sebagai nelayan. Panggilan Tuhan juga tidak selalu
membuat kita harus berubah atau berganti profesi. Keempat murid pertama
yang adalah penjala ikan, setelah mengikuti Yesus mereka pun tetap
sebagai pejala. Bedanya, kalau sebelumnya mereka adalah menjalan ikan,
kini mereka adalah penjala manusia. Kalau sebelumnya mereka menjala ikan
untuk dijual agar mendapat uang/keuntungan, kini mereka menjala manusia
untuk dimasukkan dalam lingkaran sahabat Yesus dan diselamatkan. Kalau
sebelunya, mereka harus menyeleksi ikan-ikan yang ditangkapnya dan yang
buruk dibuangnya, kini justru mereka harus memberi perhatian lebih
kepada yang lemah, kecil dan menderita. Marilah, dalam keseharian kita,
kita juga semakin peka untuk mendengarkan panggilan Tuhan. Sekali lagi,
panggilan-Nya tidak selalu berarti bahwa ktia harus beralih profesi.
Bisa saja pekerjaan kita tetap sama, tetapi dengan mengikuti Yesus, kita
menghayatinya secara lain, dengan semangat baru. Bukan lagi kehendak
dan kekuatan kita sendiri yang mendominasi tetapi kehendak dan rahmat
Tuhanlah yang berkerja dalam diri kita.
Doa: Tuhan, semoga kami semakin peka untuk mendengarkan dan kemudian mengikuti panggilan serta kehendak-Mu dalam hidup kami sehari-hari. Amin. -agawpr
Doa: Tuhan, semoga kami semakin peka untuk mendengarkan dan kemudian mengikuti panggilan serta kehendak-Mu dalam hidup kami sehari-hari. Amin. -agawpr
Senin, 12 Januari 2015 Hari Biasa Pekan I
Senin, 12 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I
Bukalah mata hati kami untuk mengenal Engkau, karena hanya Engkaulah yang Mahatinggi (Paus Klemens I)
Antifon Pembuka (Mzm 97:1-2)
Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorai! Biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan kaki-Nya.
Doa Pagi
Allah Bapa Maha Pengasih, akan jadi apakah kami ini, andaikata tidak Kau beri tahau, bahwa Engkau menyertai kami. Kami bersyukur kepada-Mu, bahwasanya Engkau berkenan bersabda dengan perantaraan para Nabi yang paling agung, ialah Yesus dari Nazaret, yang sudi menjadi permulaan kedamaian kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (1:1-6)
Hari Biasa Pekan I
Bukalah mata hati kami untuk mengenal Engkau, karena hanya Engkaulah yang Mahatinggi (Paus Klemens I)
Antifon Pembuka (Mzm 97:1-2)
Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorai! Biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan kaki-Nya.
Doa Pagi
Allah Bapa Maha Pengasih, akan jadi apakah kami ini, andaikata tidak Kau beri tahau, bahwa Engkau menyertai kami. Kami bersyukur kepada-Mu, bahwasanya Engkau berkenan bersabda dengan perantaraan para Nabi yang paling agung, ialah Yesus dari Nazaret, yang sudi menjadi permulaan kedamaian kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (1:1-6)
"Allah berbicara kepada kita dengan pengantaraan Anak-Nya."
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagaimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan." Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku" Lagipula, ketika mengantar pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
atau Hendaknya semua malaikat sujud menyembah Allah.
Ayat. (Mzm 97:1.2b.6.7c.9; Ul: 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Segala dewata sujud menyembah Allah.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)
"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia." Mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Pada suatu hari ada misa perdana seorang Imam baru. Dalam khotbahnya, Imam baru itu memberi sharing motivasi panggilannya. Ia mengatakan bahwa dari sejak kecil ia sudah ingin menjadi pastor. Alasannya sangat sederhana, yaitu ingin naik motor seperti pastor tua yang sering melayani umat di daerah dimana keluarganya tinggal. Dari peristiwa biasa dan sederhana itu Allah membawa imam itu untuk terlibat aktif dalam misteri kasih Allah yang luar biasa.
Allah yang agung dan suci memanggil manusia secara manusiawi. Para rasul Yesus adalah para penjala ikan. Yesus menemui mereka ketika mereka sedang mencari ikan, mengerjakan pekerjaan sehari-hari. Sabda-Nya penuh kuasa: ”Mari, ikutilah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia!” Lalu mereka pun segera meninggalkan jalannya dan mengikuti Dia. Dari penjala ikan dijadikan penjala manusia—dilibatkan dalam karya keselamatan Allah.
Panggilan Allah selalu membawa kita kepada peristiwa besar dan luhur. Dan Ia memanggil kita melalui peristiwa biasa dan manusiawi. Dia tidak pernah mencabut akar kemanusiaan kita, tetapi menyempurnakannya. Syarat yang harus kita miliki adalah hati terbuka akan ‘suara Allah’ dan tekun melaksanakannya. Dalam terang Ilahi, pekerjaan sederhana yang kita lakukan setiap hari membawa kita kepada kesempurnaan dan kesucian hidup.
Tuhan Yesus, terangilah hatiku dengan kuasa Roh Kudus-Mu agar aku peka akan bim¬bingan-Mu sehingga hidupku sehari-hari mencerminkan dan menghantarkan aku kepada hidup yang abadi! Amin.
Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian
Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan
Minggu, 11 Januari 2015
Pesta Pembaptisan Tuhan
Yes. 55:1-11; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; 1Yoh. 5:1-9; Mrk. 1:7-11
Sejak semula, yakni sejak sebelum inkarnasi-Nya, Yesus adalah Anak Allah. Maka, peristiwa pembaptisan-Nya, di mana pada waktu itu diperdengarkan suara dari sorga, "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan", bukan merupakan awal mula pengangkatan Yesus sebagai Anak Allah. Pernyataan tersebut merupakan bentuk pemakmulan kepada publik, supaya mereka mendengar dan mengimani Yesus sebagai Anak Allah. Pembaptisan menjadi titik awal dari karya dan perutusan Tuhan Yesus di depan publik. Hal ini mempunyai makna luar biasa bagi kita kalau kita kaitkan dengan kehidupan kita sebagai orang beriman. Kita tahu bahwa pembaptisan Yohanes adalah pembaptisan untuk pertobatan dan pengampunan dosa. Yesus dibaptis oleh Yohanes, padahal Ia tidak berdosa. Maka, pembaptisan Yesus ini mempunyai makna solidaritas terhadap kita yang berdosa. Ia sungguh-sungguh masuk dalam kehidupan manusia dan ikut serta mengalami pula seluruh suka duka dan perjuangan hidup kita. Dan pada puncaknya, Ia pun masuk ke alam maut, tidak hanya untuk bersolider dengan kita yang pasti mengalami kematian, tetapi lebih-lebih untuk membangkitkan kita dan menganugerahkan kepada kita hidup yang baru. Sebagimana Yesus telah menunjukkan solidaritas-Nya kepada kita, marilah kita juga menghayati hidup bersama dengan saudara-saudari kita di mana pun berada dalam semangat solidaritas. Dalam situasi apa pun, kita diajak untuk bersolider terhadap saudara-saudari kita, terutama mereka kecil, lemah, miskin, tersingkir dan menderita. Dengan solidaritas tersebut, kita pun akan menjadi anak-anak yang berkenan kepada Bapa.
Doa: Bapa, bantulah kami untuk menghayati semangat solidaritas sebagaimana telah diteladankan oleh Putera-Mu, Yesus Kristus, agar kami pun menjadi anak-anak yang berkenan kepada-Mu. Amin. -agawpr-
Pesta Pembaptisan Tuhan
Yes. 55:1-11; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; 1Yoh. 5:1-9; Mrk. 1:7-11
"Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."
Sejak semula, yakni sejak sebelum inkarnasi-Nya, Yesus adalah Anak Allah. Maka, peristiwa pembaptisan-Nya, di mana pada waktu itu diperdengarkan suara dari sorga, "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan", bukan merupakan awal mula pengangkatan Yesus sebagai Anak Allah. Pernyataan tersebut merupakan bentuk pemakmulan kepada publik, supaya mereka mendengar dan mengimani Yesus sebagai Anak Allah. Pembaptisan menjadi titik awal dari karya dan perutusan Tuhan Yesus di depan publik. Hal ini mempunyai makna luar biasa bagi kita kalau kita kaitkan dengan kehidupan kita sebagai orang beriman. Kita tahu bahwa pembaptisan Yohanes adalah pembaptisan untuk pertobatan dan pengampunan dosa. Yesus dibaptis oleh Yohanes, padahal Ia tidak berdosa. Maka, pembaptisan Yesus ini mempunyai makna solidaritas terhadap kita yang berdosa. Ia sungguh-sungguh masuk dalam kehidupan manusia dan ikut serta mengalami pula seluruh suka duka dan perjuangan hidup kita. Dan pada puncaknya, Ia pun masuk ke alam maut, tidak hanya untuk bersolider dengan kita yang pasti mengalami kematian, tetapi lebih-lebih untuk membangkitkan kita dan menganugerahkan kepada kita hidup yang baru. Sebagimana Yesus telah menunjukkan solidaritas-Nya kepada kita, marilah kita juga menghayati hidup bersama dengan saudara-saudari kita di mana pun berada dalam semangat solidaritas. Dalam situasi apa pun, kita diajak untuk bersolider terhadap saudara-saudari kita, terutama mereka kecil, lemah, miskin, tersingkir dan menderita. Dengan solidaritas tersebut, kita pun akan menjadi anak-anak yang berkenan kepada Bapa.
Doa: Bapa, bantulah kami untuk menghayati semangat solidaritas sebagaimana telah diteladankan oleh Putera-Mu, Yesus Kristus, agar kami pun menjadi anak-anak yang berkenan kepada-Mu. Amin. -agawpr-
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati