| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 16 Januari 2015 Hari Biasa Pekan I

Jumat, 16 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I
 
Yesus Kristus, dokter jiwa dan tubuh kita, yang telah mengampuni dosa orang lumpuh dan telah memberi kembali kesehatan kepadanya Bdk. Mrk 2:1-12., menghendaki bahwa Gereja-Nya melanjutkan karya penyembuhan dan penyelamatan-Nya dalam kekuatan Roh Kudus. Karya ini juga dibutuhkan anggota-anggota Gereja sendiri Untuk itu ada dua Sakramen penyembuhan: Sakramen Pengakuan dan Sakramen Urapan Orang Sakit. (Katekismus Gereja Katolik, 1421)

 
Antifon Pembuka (Mzm 78:3.7c)
 
Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceriterakan kepada kami oleh para leluhur. Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya.

Tobat 3

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Putra Allah yang menjadi manusia, hidup menderita dan wafat, namun bangkit jaya. Tuhan, kasihanilah kami.

Engkaulah Putra Allah, yang berkuasa mengampuni dosa-dosa. Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah Putra Allah, yang diutus mengembalikan umat kepada Bapa Yang Maharahim dan Maha Penyayang. Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pagi


Allah Bapa Yang Maharahim, karena begitu besar cinta kasih-Mu kepada kami sehingga Engkau berkenan mengampuni dosa-dosa kami dan mengutus Putra-Mu untuk memulihkan hubungan kami kembali dengan-Mu. Semoga Gereja-Mu tetap setia untuk melanjutkan karya keselamatan Putra-Mu itu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
 
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (4:1-5.11)
  
 
"Baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam istirahat Allah."
  
Saudara-saudara, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku. Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya. Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan. Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya." Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 78:3.4bc.6c-7; R:7c)
1. Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceritakan kepada kami oleh para leluhur. Kami meneruskannya kepada angkatan yang kemudian: puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya, serta perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.
2. Supaya anak cucu mereka menceritakannya pula kepada anak turunan mereka; supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang teguh perintah-perintah-Nya.
3. Jangan sampai seperti nenek moyangnya, mereka menjadi angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak lurus hati, dan jiwanya tidak setia kepada Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:1-12)
  
"Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa pengampunan dosa."
    
Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Yesus memberitakan sabda kepada mereka, beberapa orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya ke hadapan Yesus karena orang banyak itu. Maka mereka membuka atap yang di atas Yesus. Sesudah atap terbuka, mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Melihat iman mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ duduk juga beberapa ahli Taurat. Mereka berpikir dalam hati, “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah! Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Tetapi Yesus langsung tahu dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian; maka Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh itu ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan ‘Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah’? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” – lalu berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu - : “Kepadamu Kukatakan: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya, dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu. Mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya, “Yang seperti ini belum pernah kita lihat!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
 
Sekelompok orang Katolik mengadu nasib dengan membuka hutan untuk bertanam sawit. Mereka orang miskin, sederhana dan tidak berpendidikan tinggi. Tapi karena mereka rukun, kompak dan mempunyai keyakinan kuat, baru lima tahun di situ sudah mampu mendirikan kapel yang lumayan baik dan besar. Dengan atau tanpa pastor mereka berkumpul di kapel itu untuk berdoa, bernyanyi, mendengarkan sabda Allah dan menyambut Tubuh Tuhan. Dari hari ke hari hidup mereka semakin membaik dan ekonominya semakin maju.

Kasih dan iman yang hidup membuat orang rukun, kreatif dan membuahkan hidup baru. Itulah yang terjadi dalam kisah sekelompok umat dalam kisah Injil hari ini. Si lumpuh sangat beruntung tinggal dalam komunitas kaum beriman. Kasih dan iman mereka membuat mereka kreatif mencari jalan bagaimana bisa bertemu Tuhan Yesus. Perjumpaan itu tidak sia-sia. Si lumpuh sembuh dan bisa berjalan. Dia dibebaskan dari dosa dan dimampukan mengangkat tilamnya. Kasih sesamanya serta kuasa kasih Yesus mengubah hidupnya dari tak berdaya menjadi orang bebas dan kuat mengangkat tempat tidurnya. (Ziarah Batin 2015)

Doa Malam

Allah Bapa Raja Mahamulia, kami bersyukur atas sukacita yang Kau anugerahkan kepada kami dengan pengantaraan Yesus Putra-Mu terkasih. Kami mohon, dampingilah kami selalu dan bimbinglah kami memasuki kerajaan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."

Kamis, 15 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I

  
Ibr. 3:7-14; Mzm. 95:6-7,8-9,10-11; Mrk. 1:40-45
   
Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."
     
Pada zaman Yesus, orang yang menderita sakit kusta dianggap sebagai orang yang najis. Akibatnya, mereka mengalami penderitaan berlapis-lapis. Mereka tidak hanya menderita sakit secara fisik tetapi juga secara sosial karena masyarakat mengucilkannya. Mereka juga menderita secara moral dan spiritual karena orang cenderung menilai bahwa penyakit tersebut merupakan hukuman atas dosa-dosa mereka. Namun, orang-orang yang mengucilkan mereka dan menganggap diri bersih, sebenarnya tidak terluput pula dari kenajisan. Badan mereka memang bersih tetapi hati dan pikiran mereka justru lebih kotor. Mungkin kita pun juga demikian. Amat mudah kita berpikiran, berperasaan, berprasangka dan berkata negatif terhadap orang lain. Dengan demikian, kita sebenarnya menderita "kusta", bukan di kulit tetapi dalam hati dan pikiran kita. Oleh karena itu, marilah dengan rendah hati kita mohon kepada Tuhan agar Ia mengulurkan tangan-Nya dan menjadikan kita tahir supaya kita tidak mudah berpikiran, berperasaan, berprasangka dan berkata negatif terhadap atau tentang orang lain.

Doa: Tuhan, tahirkanlah kami dari dari penyakit kusta yang seringkali mengotori hati dan pikiran kami. Amin. -agawpr-

Kamis, 15 Januari 2015 Hari Biasa Pekan I

Kamis, 15 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I
 
“Alam semesta itu baik, karena diciptakan begitu indah” (St. Atanasius)

 
Antifon Pembuka (Mzm 95:6-7)

Masuklah, mari kita bersujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan pencipta kita. Sebab Dialah Allah kita, dan kita umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.

Doa Pagi

Allah Bapa di surga, semoga hati kami terbuka terhadap Roh-Mu, agar dapat menangkap semua sabda yang mewartakan nama-Mu; agar kami langsung mengenal Dia, Sabda-Mu sendiri, yang patut dipercaya dan penuh cinta kasih, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu. Dialah yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Allah berbicara kepada umat-Nya yang selalu terbuka akan suara Roh Kudus. Para pengikut Kristus harus saling meneguhkan dan menasihati agar hidup sungguh-sungguh sesuai dengan semangat Kristus sendiri.

  
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (3:7-14)
  
"Hendaklah kalian saling menasihati setiap hari, selama masih dapat dikatakan 'hari ini'."
   
Saudara-saudara, dikatakan Roh Kudus, “Pada hari ini jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman, pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan tidak mengenal jalan-Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.” Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini”’ supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hati karena tipu daya dosa. Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang pada keyakinan iman kita yang semula sampai kepada akhirnya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan do = d, 4/4, PS 854
Ref. Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, “Janganlah kalian bertegar hati.”
atau Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:6-7.8-9.10-11; R:8)
1. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
2. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
3. Empat puluh tahun lamanya Aku muak terhadap angkatan itu; maka Aku berkata, "Mereka ini bangsa yang sesat hati! Mereka tidak mengenal jalan-Ku." Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku, "Mereka takkan masuk ke tempat istirahat-Ku."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 9:35b)
Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.
 
Orang kusta itu terbuka akan Yesus. Ia datang dan minta disembuhkan. Melihat orang kusta yang terbuka hatinya, Yesus pun tergerak hati-Nya dan menyembuhkannya. Ia datang dalam doa dan mengalami Allah yang menyembuhkan.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:40-45)
  
"Orang kusta lenyap penyakitnya dan menjadi tahir."
     
Sekali peristiwa, seorang sakit kusta datang kepada Yesus. Sambil berlutut di hadapan Yesus, ia mohon bantuan-Nya, katanya, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata kepadanya, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras, kata-Nya, “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya ke mana-mana sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Yesus tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Atau: Lihat Mat (19:16-26)
 
Renungan
   
Banyak orang zaman sekarang suka sensasi. Suka, karena sensasi adalah jenis berita akbar, dan stasiun TV pasti mencari dan mau membayar. Tidak demikian dengan Yesus. Gerakan hati dan kebaikan-Nya dalam mengadakan mukjizat (penyembuhan) tidak untuk dijual. Sensasi hanya memperlambat orang menemukan esensi terdalam dari karya keselamatan Allah. Apakah kita menyadari hal ini selama ini?

Doa Malam

Allah Bapa Maha Penyayang, kami bersyukur atas Sabda penyembuhan-Mu; atas Putra-Mu yang menjadi tanda cinta kasih-Mu kepada manusia. Kami mohon, semoga kami selalu memperhatikan Sabda-Nya. Amin. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

RUAH

Pergi ke tempat sunyi untuk berdoa.

Rabu, 14 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I

  
Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
 
Saya sungguh merasa kagum dengan ritme hidup Yesus ini. Kendati Ia sangat sibuk dan tentu saja juga mengalami kelelahan luar biasa, Ia tetap dan selalu meluangkan waktu untuk berdoa. Sepanjang hari, bahkan sampai malam, Ia melayani banyak orang: mengajar, menyembuhkan dan mengusir setan. Pagi-pagi benar, sebelum disibukkan kembali dengan berbagai macam karya pelayanan-Nya, Ia pergi ke tempat sunyi untuk berdoa. Hal ini seringkali amat lain dengan yang kita lakukan. Dengan alasan terlalu sibuk dengan tugas, pekerjaan dan pelayanan, seringkali kehidupan doa menjadi terabaikan. Apalagi kita sering bersembunyi dibalik ungkapan "contemplatione in actione". Kita menganggap bahwa dengan bekerja berarti kita sudah berdoa, kerja kita adalah doa kita. Memang ada benarnya bahwa kerja kita adalah bagian dari doa. Tetapi hanya bagian, bukan pengganti. Bagaimana pun juga kita tetap membutuhkan waktu, tempat dan suasana khusus untuk berdoa, terbebas dari hiruk-pikuk kesibukan kita. Semoga, teladan Yesus ini semakin menyadarkan kita.
 
Doa: Tuhan, ingatkanlah kami selalu agar di tengah kesibukan kami, kami selalu mencari waktu, tempat dan suasana untuk hening dan berdoa. Amin. -agawpr-

Rabu, 14 Januari 2015 Hari Biasa Pekan I

Rabu, 14 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I

"Perayaan Ekaristi dalam Kurban Misa sungguh merupakan sumber dan punya tujuan penghormatan yang diberikan kepada Ekaristi di luar Misa. Selain itu, hosti kudus disimpan sesudah Misa terutama supaya anggota umat yang tidak dapat menghadiri Misa, terutama mereka yang sakit dan yang lanjut usia, oleh Komuni suci ini dapat dipersatukan dengan Kristus dan dengan Kurban-Nya yang dipersembahkan dalam Misa". Disamping itu, dengan penyimpanan hosti kudus itu, dibuka kesempatan untuk bersembah sujud kepada Sakramen seagung ini dan mempersembahkan kepada-Nya hormat yang wajib diberikan kepada Allah. Oleh karena itu, bentuk-bentuk sembah sujud yang bukan hanya bersifat pribadi tetapi juga umum dan komuniter, seperti telah ditetapkan atau direstui oleh Gereja sendiri, harus ditunjang dengan sungguh-sungguh. --- (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 129)
 
Antifon Pembuka (lih. Mzm 105:1)
 
Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah nama-Nya di antara para bangsa.
 
Doa Pagi
 
Allah Bapa kami di surga, siapakah Engkau sehingga memperkenankan kami ikut serta dalam hidup-Mu? Kami mohon, semoga perjanjian-Mu Kauperbarui setiap hari dan semoga kami semakin mengimani bahwa Engkaulah Allah dan Bapa kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:14-18)
  
"Yesus harus menjadi sama dengan saudara-saudara-Nya."
  
Saudara-saudara, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya melalui kematian-Nya, Yesus memusnahkan dia, yakni Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Yesus pun membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan karena takut akan maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang dikasihi-Nya, melainkan keturunan Abraham. Itulah sebabnya, dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan, dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
atau Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
atau Alleluya
Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersuka-hati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
4. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:29-39)
  
"Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit."
  
Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum, Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi, dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Yesus. Waktu menemukan Yesus, mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." Jawab Yesus, "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea, memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Tanpa Yesus tidak seorang pun dapat mengenal Allah Bapa (St. Ireneus)
    
Renungan
 
Dalam Injil dikisahkan bahwa Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon, karena diberi tahu oleh Yakobus dan Yohanes (Mrk 1:29-31). Di dalam Alkitab tidak diceritakan bahwa ibu mertua Simon sembuh karena dia mempunyai iman yang teguh kepada Yesus. Namun itu menjadi sesuatu yang sangat masuk diakal, karena Simon adalah murid Yesus, sehingga mungkin ibu mertuanya telah tahu atau mendengar tentang Yesus.

Namun di dalam kejadian ini, kita dapat belajar bagaimana Yesus sering menggunakan orang-orang untuk menjadi perantara dalam kesembuhan seseorang – dalam kejadian ini, Yohanes dan Yakobus yang memberi tahu Yesus. Hal ini sering kita lihat, misalkan: pelayan dari perwira yang disembuhkan oleh Yesus karena iman dari perwira tersebut (Mat 8:5-13), orang lumpuh disembuhkan oleh Yesus karena iman orang-orang yang membawa si sakit (Mrk 2:5). Dari sinilah, kita juga belajar, bagaimana para kudus (santo atau santa) dapat membantu kita yang di dunia ini untuk mendapatkan kesembuhan, baik fisik maupun rohani.

Injil hari ini mengisahkan aktivitas pelayanan yang dilakukan oleh Yesus di Kapernaum. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita berbagai penyakit dan mengusir setan. Di tengah kesibukan melayani banyak orang, Yesus dengan sadar mengambil waktu untuk hening dan berdoa. Ia bahkan mengajak Simon dan teman-temannya. Yesus memberikan teladan yang baik kepada para murid-Nya. Yesus pun dapat mentahirkan kita dari segala dosa dan Ia penuh belas kasih. Ia tidak akan menolak orang yang datang kepada-Nya sekalipun orang itu pernah mengkhianati-Nya. Ketika Anda sedang dirundung berbagai masalah, datanglah pada-Nya sekalipun Anda mungkin pernah mengkhianati-Nya.

Doa Malam

Allah Bapa, sumber kebahagiaan, kami bersyukur atas Putra-Mu yang telah wafat, agar dapat memberikan harapan akan hidup. Kami mohon, semoga hati kami Kauperkenankan menerima Roh-Mu agar dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
     
 
  NVL - Renungan Pagi

Hanya dengan kuasa Tuhan dan kekuatan sabda-Nya, kita akan mampu mengalahkan kuasa roh jahat.

Selasa, 13 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I
   

Ibr. 2:5-12; Mzm. 8:2a,5,6-7, 8-9; Mrk. 1:21b-28 

Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"
 
Setan atau roh jahat, dengan segala bentuk atau perwujudannya merupakan pengalaman konkret kita sepanjang hidup. Ia bisa menjelma, baik dalam diri pribadi, dalam kelompok ataupun dalam sistem yang menyebabkan konflik, peperangan dan berbagai macam penderitaan. Bahkan, roh jahat juga hadir dan menunjukkan pengaruhnya di tempat-tempat suci dan dalam aktivitas keagamaan. Maka, tidak mengherankan kalau di dalam lingkungan atau peroki kita pun seringkali juga muncul perpecahan. Konflik dan perbedaan pendapat, tentu merupakan hal yang wajar, tapi kalau sampai terjadi perpecahan, baik antar pribadi maupun antar kelompok umat, sudah pasti bahwa yang bermain di sini adalah roh jahat. Berhadapan dengan pengaruh dan kuasa roh jahat yang seringkali di luar batas kemampuan kita, kita mendapatkan jawabannya dalam Injil. Hanya dengan kuasa Tuhan dan kekuatan sabda-Nya, kita akan mampu mengalahkan kuasa roh jahat. Maka, marilah kita senantiasa mendekatkan diri pada Tuhan dan mengandalkan kuasa serta sabda-Nya agar selalu beroleh kekuatan untuk menang dari pengaruh dan kuasa roh jahat.

Doa: Tuhan, janganlah masukkan kami dalam pencobaan dan bebaskanlah kami dari segala yang jahat. Amin. -agawpr-

Selasa, 13 Januari 2015 Hari Biasa Pekan I

Selasa, 13 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I
 
“Setelah kita menerima perintah untuk mencintai Tuhan, kita juga diberi kuasa untuk mencintai” (St. Basilius Agung)

 
Antifon Pembuka (Mzm 8:2a.5)
 
Tuhan Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi! Apakah manusia itu, sehingga Kauperhatikan? Siapakah dia sehingga Kaupelihara?

Doa Pagi


Allah Bapa kami di surga, Putra-Mu Kauutus menjelma menjadi manusia dan mewartakan nama-Mu kepada siapa saja yang bermaksud baik. Kami mohon, semoga kami Kautandai dengan nama-Nya dan Kauberkati dengan Roh-Mu agar dapat bersujud menyembah Engkau dalam kebenaran pada setiap tingkah laku kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Yesus adalah Penebus kita. Lewat penderitaan dan wafat-Nya, Ia menyelamatkan umat manusia. Martabat kita pun dipulihkan berkat perendahan diri-Nya di kayu salib. Dan di situlah pula terletak kemuliaan-Nya.
   

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:5-12)
  
 
"Yang disempurnakan dengan penderitaan."
   
Saudara-saudara, dunia yang akan datang, yang sedang kita bicarakan, ditaklukkan oleh Allah bukan kepada malaikat-malaikat. Sebab ada orang yang pernah memberi kesaksian dalam Kitab Suci, “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Atau apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun untuk waktu yang singkat Engkau telah membuatnya hampir setara dengan Allah, dan memahkotai dia dengan kemuliaan dan semarak; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.” Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada Yesus, tidak ada sesuatu pun yang dikecualikan-Nya, artinya yang tidak ditaklukkan kepada Yesus. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya. Yang kita lihat ialah bahwa untuk waktu yang singkat Yesus telah direndahkan sedikit di bawah malaikat-malaikat, tetapi oleh derita kematian-Nya Ia telah dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Dan berkat kasih karunia Allah Yesus mengalami maut bagi semua orang. Memang Allah menjadikan segala sesuatu bagi diri-Nya dan mengantar banyak orang kepada kemuliaan. Maka sudah sepatutnya Ia pun menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. Sebab Dia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan semua berasal dari Yang Satu. Itulah sebabnya Yesus tidak malu menyebut mereka saudara, ketika Ia berkata, “Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji Engkau di tengah-tengah umat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Engkau membuat Anak-Mu berkuasa atas segala buatan tangan-Mu.
atau PS 832 Betapa megah nama-Mu, Tuhan, di seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 8:2a.5.6-7.8-9)
1. Ya Tuhan, Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi! Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
3. Domba, sapi, dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagaimana sebenarnya, sebagai Sabda Allah.
   
Pengajaran dan penyembuhan oleh Yesus di Kapernaum menunjukkan kewibawaan-Nya dalam kata dan tindakan. Ajaran Yesus dikaitkan dengan kuasa mukjizat penyembuhan. Dan semuanya membuat banyak orang merasa takjub dan kagum.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:21b-28)
  
"Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa."
   
Pada suatu malam Sabat Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di Kota Kapernaum dan mengajar di sana. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, “Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah dari padanya!” Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, “Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya. Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Ajaran baru atau ini baru ajaran. Para ahli Taurat memberikan ajaran yang hanya wacana tanpa penghayatan sehingga dangkal. Padahal Taurat Tuhan demikian mendalam dan penuh pesan ilahi. Oleh karena itu banyak orang bosan dan mendambakan pribadi pemimpin dan Guru sejati. Yesuslah pribadi yang mereka cari dan sedang mereka temukan. Yesus mengusir roh jahat dari seseorang. Dari dialog itu kita tahu bahwa roh jahat saja mengenal Yesus. Maka bagi kita hanya mengenal atau tahu, tetapi tidak mau percaya, tidak menghayati dan tidak mengakui kuasa-Nya, sejatinya kita ini hanya beda tipis dengan roh jahat. Mudah berbuat jahat.

Doa Malam

Allah Bapa, sumber kebahagiaan, kami bersyukur atas Putra-Mu yang telah wafat, agar dapat memberikan harapan akan hidup. Kami mohon, semoga hati kami Kauperkenankan menerima Roh-Mu agar dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy