Jumat, 16 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I
Yesus Kristus, dokter jiwa dan tubuh kita, yang telah mengampuni dosa
orang lumpuh dan telah memberi kembali kesehatan kepadanya Bdk. Mrk
2:1-12., menghendaki bahwa Gereja-Nya melanjutkan karya penyembuhan dan
penyelamatan-Nya dalam kekuatan Roh Kudus. Karya ini juga dibutuhkan
anggota-anggota Gereja sendiri Untuk itu ada dua Sakramen penyembuhan:
Sakramen Pengakuan dan Sakramen Urapan Orang Sakit. (Katekismus Gereja
Katolik, 1421)
Antifon Pembuka (Mzm 78:3.7c)
Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceriterakan kepada
kami oleh para leluhur. Semoga karya Allah jangan dilupakan
selama-lamanya.
Tobat 3
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Putra Allah yang menjadi manusia, hidup menderita dan wafat, namun bangkit jaya. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah Putra Allah, yang berkuasa mengampuni dosa-dosa. Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah Putra Allah, yang diutus mengembalikan umat kepada Bapa Yang Maharahim dan Maha Penyayang. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pagi
Allah Bapa Yang Maharahim, karena begitu besar cinta kasih-Mu kepada
kami sehingga Engkau berkenan mengampuni dosa-dosa kami dan mengutus
Putra-Mu untuk memulihkan hubungan kami kembali dengan-Mu. Semoga
Gereja-Mu tetap setia untuk melanjutkan karya keselamatan Putra-Mu itu.
Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (4:1-5.11)
"Baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam istirahat Allah."
Saudara-saudara, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di
antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke
dalam perhentian-Nya masih berlaku. Karena kepada kita diberitakan juga
kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu
tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh
iman dengan mereka yang mendengarnya. Sebab kita yang beriman, akan
masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku
bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku,"
sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan. Sebab
tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah
berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya." Dan dalam nas itu
kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." Karena itu
baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan
seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 78:3.4bc.6c-7; R:7c)
1. Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceritakan
kepada kami oleh para leluhur. Kami meneruskannya kepada angkatan yang
kemudian: puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya, serta
perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.
2. Supaya anak cucu mereka menceritakannya pula kepada anak turunan
mereka; supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak
melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang teguh
perintah-perintah-Nya.
3. Jangan sampai seperti nenek moyangnya, mereka menjadi angkatan
pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak lurus hati, dan jiwanya
tidak setia kepada Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:1-12)
"Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa pengampunan dosa."
Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah
kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun
sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak.
Sementara Yesus memberitakan sabda kepada mereka, beberapa orang datang
membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi
mereka tidak dapat membawanya ke hadapan Yesus karena orang banyak itu.
Maka mereka membuka atap yang di atas Yesus. Sesudah atap terbuka,
mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Melihat iman
mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, “Hai anak-Ku, dosamu
sudah diampuni!” Tetapi di situ duduk juga beberapa ahli Taurat. Mereka
berpikir dalam hati, “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat
Allah! Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Tetapi
Yesus langsung tahu dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian; maka
Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?
Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh itu ‘Dosamu sudah
diampuni’ atau mengatakan ‘Bangunlah, angkatlah tilammu dan
berjalanlah’? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia
berkuasa mengampuni dosa.” – lalu berkatalah Yesus kepada orang lumpuh
itu - : “Kepadamu Kukatakan: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan
pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat
tempat tidurnya, dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu. Mereka
semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya, “Yang seperti ini belum
pernah kita lihat!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Sekelompok orang Katolik mengadu nasib dengan membuka hutan untuk
bertanam sawit. Mereka orang miskin, sederhana dan tidak berpendidikan
tinggi. Tapi karena mereka rukun, kompak dan mempunyai keyakinan kuat,
baru lima tahun di situ sudah mampu mendirikan kapel yang lumayan baik
dan besar. Dengan atau tanpa pastor mereka berkumpul di kapel itu untuk
berdoa, bernyanyi, mendengarkan sabda Allah dan menyambut Tubuh Tuhan.
Dari hari ke hari hidup mereka semakin membaik dan ekonominya semakin
maju.
Kasih dan iman yang hidup membuat orang rukun, kreatif dan membuahkan
hidup baru. Itulah yang terjadi dalam kisah sekelompok umat dalam kisah
Injil hari ini. Si lumpuh sangat beruntung tinggal dalam komunitas kaum
beriman. Kasih dan iman mereka membuat mereka kreatif mencari jalan
bagaimana bisa bertemu Tuhan Yesus. Perjumpaan itu tidak sia-sia. Si
lumpuh sembuh dan bisa berjalan. Dia dibebaskan dari dosa dan dimampukan
mengangkat tilamnya. Kasih sesamanya serta kuasa kasih Yesus mengubah
hidupnya dari tak berdaya menjadi orang bebas dan kuat mengangkat tempat
tidurnya. (Ziarah Batin 2015)
Doa Malam
Allah Bapa Raja Mahamulia, kami bersyukur atas sukacita yang Kau
anugerahkan kepada kami dengan pengantaraan Yesus Putra-Mu terkasih.
Kami mohon, dampingilah kami selalu dan bimbinglah kami memasuki
kerajaan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.