| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.

Sabtu, 17 Januari 2015
Peringatan Wajib St. Antonius, Abas
     
Ibr. 4:12-16; Mzm. 19:8-9,10,15; Mrk. 2:13-17;
  
"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
    

Merenungkan sabda dan penegasan Yesus ini, hati saya merasa ayem. Mak nyes. Sebab, meskipun sudah disucikan dan berulang kali diampuni serta dibersihkan dari berbagai macam noda dosa, pada kenyataannya saya masih saja mudah jatuh dalam dosa. Namun, seperti seorang dokter yang selalu sabar mengobati pasiennya, sekalipun dia bandel dan ngeyel atau bahkan galak serta sok tahu, dengan pengampunan-Nya, Tuhan pun selalu sabar mengobati luka-luka kita akibat dosa. Seperti dokter yang tidak hanya menunggu pasien di rumah sakit atau kliniknya tetapi juga rajin berkunjung ke rumah-rumah penduduk untuk mengobati yang sakit serta memberi penyuluhan untuk pencegahan penyakit, demikian pula Tuhan senantiasa datang mengunjungi kita dan dengan sabda serta rahmat-Nya, ia tidak hanya mengampuni kita tetapi juga memberi kekuatan dan perlindungan sehingga kita bisa menghindari dosa dan bahaya yang disebabkannya. Untuk itu, tidak ada hal lain yang perlu kita buat selain membuka hati untuk senantiasa menerima Tuhan, yang setiap saat berkenan hadir dalam hidup kita untuk menyembuhkan jiwa kita dan melindungi kita dari segala bahaya.
Doa. Datanglah ya Tuhan, kami siap menyambut-Mu dan berjalan bersama-Mu. Amin. -agawpr-

Sabtu, 17 Januari 2015 Peringatan Wajib St. Antonius, Abas

Sabtu, 17 Januari 2015
Peringatan Wajib St. Antonius, Abas
 
Dalam perayaan Misa, Liturgi Sabda serta Liturgi Ekaristi mempunyai hubungan erat satu sama lain dan merupakn suatu ibadat yang terpadu, Karena itu tidak diizinkan memisahkan satu dari yang lain dan merayakan dua-duanya pada waktu atau tempat yang berbeda, Tidak juga diizinkan bagian-bagian tertentu dalam Misa dilaksankan terpisah pada jam berbeda dalam hari yang sama. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 60)

 

Antifon Pembuka (Mzm 92 (91): 13-14)
 
Orang jujur bertumbuh bagaikan palma, berkembang bagaikan pohon jati. Mereka ditanam dekat bait Tuhan, bertunas di pelataran rumah Allah.

The just will flourish like the palm tree, and grow like a Lebanon cedar, planted in the house of the Lord, in the courts of the house of our God.

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah memberi kepada Santo Antonius Abas anugerah untuk mengabdi Dikau di padang gurun dengan cara hidup yang mengagumkan. Semoga ia mendoakan kami agar kami dapat menyangkal diri dan senantiasa mengasihi Engkau melebihi segala sesuatu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 

Sabda Tuhan menghakimi secara benar. Karena sabda itu hidup dan kuat, bahkan lebih tajam dari pedang bermata dua. Kita diingatkan untuk bertekun dalam penghayatan sabda Tuhan. Dan sabda itu bukan hanya sekedar kata-kata, melainkan seorang Pribadi yang mengundang kita untuk percaya dan mendapatkan keselamatan.

 

Bacaan dari Surat kepada orang Ibrani (4:12-16)
  
 
"Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian."
  
Saudara-saudara, sabda Allah itu hidup dan kuat, lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun! Sabda itu menusuk amat dalam, sampai ke batas jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum! Sabda itu sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungjawaban. Kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita! Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8-9.10.15; R: Yoh 6:63c)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh memberikan hikmat kepada orang yang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selamanya.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku mewartakan Injil kepada orang yang hina-dina dan memberitakan pembebasan kepada orang tawanan. Alleluya.
 
Orang berdosa memiliki masa depan yang cerah. Hal ini terjadi karena Yesus datang justru untuk orang berdosa. Yang diminta dari pihak pendosa adalah bertobat, kembali ke jalan yang benar, dan menyerahkan diri kepada Yesus.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:13-17)
  
"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
  
Sekali peristiwa Yesus pergi ke pantai Danau Galilea, dan semua orang datang kepada-Nya. Yesus lalu mengajar mereka. Kemudian ketika meninggalkan tempat itu, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah aku!” Maka berdirilah Lewi, lalu mengikuti Yesus. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Lewi, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Yesus makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya, “Mengapa Gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengar pertanyaan itu dan berkata kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
   
“Bukan orang sehat yang memerlukan dokter, tetapi orang sakit!” Pernyataan Yesus itu tepat sekali. Masalahnya disini, sebagian besar kita tidak sadar atau tidak peduli bahwa kalau kita berdosa berarti kita sakit. Dosa semakin besar, maka sakit kita semakin parah. Perlu pengobatan lewat Sakramen Pengampunan. Ini adalah pengobatan gratis. Kita perlu bertemu seorang imam yang adalah “pelayan pengampunan Allah” (Katekismus Gereja katolik, 1466). Maka jangan menunggu didatangi, bergegaslah layaknya pasien, kita pergi mendatanginya.

Antifon Komuni (Bdk. Mat 19:21)

Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku, demikianlah firman Tuhan.

If you would be perfect, go, sell what you have, give to the poor, and follow me, says the Lord.

Doa Malam

Ya Allah, Engkau telah membantu Santo Antonius mengalahkan kuasa kegelapan dengan gemilang. Bantulah kami juga agar setelah dipuaskan dengan sakramen-sakramen-Mu, kami dapat mengatasi segala tipu muslihat musuh. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin.

RUAH

Berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"

Jumat, 16 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I



Ibr. 4:1-5,11; Mzm. 78:3,4bc,6c-7,8; Mrk. 2:1-12.
 
Berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"

Kelumpuhan membuat orang tidak berdaya, tidak bisa berjalan dan melangkah maju untuk menggapai tujuannya dengan cepat. Mungkin, kita pun sering mengalaminya. Bukan kelumpuhan fisik atau tidak berfungsinya kaki kita dengan baik tetapi lebih berupa rasa letih, loyo, tidak bersemangat dll sehingga terasa sulit dan berat untuk bangkit dan melangkah maju. Bisa jadi, hal tersebut disebabkan oleh kelelahan fisik, namun bisa juga disebabkan oleh dosa-dosa kita. Mungkin kita mempunyai dosa di masa lalu yang sengaja kita pendam tetapi selalu menghantui kita dengan rasa bersalah dan membuat kita tidak berdaya. Untuk itu, kita perlu dengan rendah hati datang untuk mengaku dosa supaya oleh imam yang melayani kita dibawa kepada Tuhan dan menerima pengampunan-Nya. Dengan demikian, kita akan dibebaskan dari beban dosa serta diberi kekuatan untuk maju dan rahmat untuk memperbaiki diri.

Doa: Tuhan, bantulah kami dengan rahmat pengampunan-Mu agar kami mampu bangkit dari kelumpuhan kami untuk maju dalam kebaikan. Amin. -agawpr-

Jumat, 16 Januari 2015 Hari Biasa Pekan I

Jumat, 16 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I
 
Yesus Kristus, dokter jiwa dan tubuh kita, yang telah mengampuni dosa orang lumpuh dan telah memberi kembali kesehatan kepadanya Bdk. Mrk 2:1-12., menghendaki bahwa Gereja-Nya melanjutkan karya penyembuhan dan penyelamatan-Nya dalam kekuatan Roh Kudus. Karya ini juga dibutuhkan anggota-anggota Gereja sendiri Untuk itu ada dua Sakramen penyembuhan: Sakramen Pengakuan dan Sakramen Urapan Orang Sakit. (Katekismus Gereja Katolik, 1421)

 
Antifon Pembuka (Mzm 78:3.7c)
 
Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceriterakan kepada kami oleh para leluhur. Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya.

Tobat 3

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Putra Allah yang menjadi manusia, hidup menderita dan wafat, namun bangkit jaya. Tuhan, kasihanilah kami.

Engkaulah Putra Allah, yang berkuasa mengampuni dosa-dosa. Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah Putra Allah, yang diutus mengembalikan umat kepada Bapa Yang Maharahim dan Maha Penyayang. Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Pagi


Allah Bapa Yang Maharahim, karena begitu besar cinta kasih-Mu kepada kami sehingga Engkau berkenan mengampuni dosa-dosa kami dan mengutus Putra-Mu untuk memulihkan hubungan kami kembali dengan-Mu. Semoga Gereja-Mu tetap setia untuk melanjutkan karya keselamatan Putra-Mu itu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
 
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (4:1-5.11)
  
 
"Baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam istirahat Allah."
  
Saudara-saudara, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku. Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya. Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan. Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya." Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 78:3.4bc.6c-7; R:7c)
1. Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceritakan kepada kami oleh para leluhur. Kami meneruskannya kepada angkatan yang kemudian: puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya, serta perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.
2. Supaya anak cucu mereka menceritakannya pula kepada anak turunan mereka; supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang teguh perintah-perintah-Nya.
3. Jangan sampai seperti nenek moyangnya, mereka menjadi angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak lurus hati, dan jiwanya tidak setia kepada Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:1-12)
  
"Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa pengampunan dosa."
    
Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Yesus memberitakan sabda kepada mereka, beberapa orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya ke hadapan Yesus karena orang banyak itu. Maka mereka membuka atap yang di atas Yesus. Sesudah atap terbuka, mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Melihat iman mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ duduk juga beberapa ahli Taurat. Mereka berpikir dalam hati, “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah! Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Tetapi Yesus langsung tahu dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian; maka Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh itu ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan ‘Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah’? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” – lalu berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu - : “Kepadamu Kukatakan: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya, dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu. Mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya, “Yang seperti ini belum pernah kita lihat!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
 
Sekelompok orang Katolik mengadu nasib dengan membuka hutan untuk bertanam sawit. Mereka orang miskin, sederhana dan tidak berpendidikan tinggi. Tapi karena mereka rukun, kompak dan mempunyai keyakinan kuat, baru lima tahun di situ sudah mampu mendirikan kapel yang lumayan baik dan besar. Dengan atau tanpa pastor mereka berkumpul di kapel itu untuk berdoa, bernyanyi, mendengarkan sabda Allah dan menyambut Tubuh Tuhan. Dari hari ke hari hidup mereka semakin membaik dan ekonominya semakin maju.

Kasih dan iman yang hidup membuat orang rukun, kreatif dan membuahkan hidup baru. Itulah yang terjadi dalam kisah sekelompok umat dalam kisah Injil hari ini. Si lumpuh sangat beruntung tinggal dalam komunitas kaum beriman. Kasih dan iman mereka membuat mereka kreatif mencari jalan bagaimana bisa bertemu Tuhan Yesus. Perjumpaan itu tidak sia-sia. Si lumpuh sembuh dan bisa berjalan. Dia dibebaskan dari dosa dan dimampukan mengangkat tilamnya. Kasih sesamanya serta kuasa kasih Yesus mengubah hidupnya dari tak berdaya menjadi orang bebas dan kuat mengangkat tempat tidurnya. (Ziarah Batin 2015)

Doa Malam

Allah Bapa Raja Mahamulia, kami bersyukur atas sukacita yang Kau anugerahkan kepada kami dengan pengantaraan Yesus Putra-Mu terkasih. Kami mohon, dampingilah kami selalu dan bimbinglah kami memasuki kerajaan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."

Kamis, 15 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I

  
Ibr. 3:7-14; Mzm. 95:6-7,8-9,10-11; Mrk. 1:40-45
   
Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."
     
Pada zaman Yesus, orang yang menderita sakit kusta dianggap sebagai orang yang najis. Akibatnya, mereka mengalami penderitaan berlapis-lapis. Mereka tidak hanya menderita sakit secara fisik tetapi juga secara sosial karena masyarakat mengucilkannya. Mereka juga menderita secara moral dan spiritual karena orang cenderung menilai bahwa penyakit tersebut merupakan hukuman atas dosa-dosa mereka. Namun, orang-orang yang mengucilkan mereka dan menganggap diri bersih, sebenarnya tidak terluput pula dari kenajisan. Badan mereka memang bersih tetapi hati dan pikiran mereka justru lebih kotor. Mungkin kita pun juga demikian. Amat mudah kita berpikiran, berperasaan, berprasangka dan berkata negatif terhadap orang lain. Dengan demikian, kita sebenarnya menderita "kusta", bukan di kulit tetapi dalam hati dan pikiran kita. Oleh karena itu, marilah dengan rendah hati kita mohon kepada Tuhan agar Ia mengulurkan tangan-Nya dan menjadikan kita tahir supaya kita tidak mudah berpikiran, berperasaan, berprasangka dan berkata negatif terhadap atau tentang orang lain.

Doa: Tuhan, tahirkanlah kami dari dari penyakit kusta yang seringkali mengotori hati dan pikiran kami. Amin. -agawpr-

Kamis, 15 Januari 2015 Hari Biasa Pekan I

Kamis, 15 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I
 
“Alam semesta itu baik, karena diciptakan begitu indah” (St. Atanasius)

 
Antifon Pembuka (Mzm 95:6-7)

Masuklah, mari kita bersujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan pencipta kita. Sebab Dialah Allah kita, dan kita umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.

Doa Pagi

Allah Bapa di surga, semoga hati kami terbuka terhadap Roh-Mu, agar dapat menangkap semua sabda yang mewartakan nama-Mu; agar kami langsung mengenal Dia, Sabda-Mu sendiri, yang patut dipercaya dan penuh cinta kasih, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu. Dialah yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Allah berbicara kepada umat-Nya yang selalu terbuka akan suara Roh Kudus. Para pengikut Kristus harus saling meneguhkan dan menasihati agar hidup sungguh-sungguh sesuai dengan semangat Kristus sendiri.

  
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (3:7-14)
  
"Hendaklah kalian saling menasihati setiap hari, selama masih dapat dikatakan 'hari ini'."
   
Saudara-saudara, dikatakan Roh Kudus, “Pada hari ini jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman, pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan tidak mengenal jalan-Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.” Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini”’ supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hati karena tipu daya dosa. Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang pada keyakinan iman kita yang semula sampai kepada akhirnya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan do = d, 4/4, PS 854
Ref. Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, “Janganlah kalian bertegar hati.”
atau Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:6-7.8-9.10-11; R:8)
1. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
2. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
3. Empat puluh tahun lamanya Aku muak terhadap angkatan itu; maka Aku berkata, "Mereka ini bangsa yang sesat hati! Mereka tidak mengenal jalan-Ku." Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku, "Mereka takkan masuk ke tempat istirahat-Ku."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 9:35b)
Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.
 
Orang kusta itu terbuka akan Yesus. Ia datang dan minta disembuhkan. Melihat orang kusta yang terbuka hatinya, Yesus pun tergerak hati-Nya dan menyembuhkannya. Ia datang dalam doa dan mengalami Allah yang menyembuhkan.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:40-45)
  
"Orang kusta lenyap penyakitnya dan menjadi tahir."
     
Sekali peristiwa, seorang sakit kusta datang kepada Yesus. Sambil berlutut di hadapan Yesus, ia mohon bantuan-Nya, katanya, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata kepadanya, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras, kata-Nya, “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya ke mana-mana sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Yesus tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Atau: Lihat Mat (19:16-26)
 
Renungan
   
Banyak orang zaman sekarang suka sensasi. Suka, karena sensasi adalah jenis berita akbar, dan stasiun TV pasti mencari dan mau membayar. Tidak demikian dengan Yesus. Gerakan hati dan kebaikan-Nya dalam mengadakan mukjizat (penyembuhan) tidak untuk dijual. Sensasi hanya memperlambat orang menemukan esensi terdalam dari karya keselamatan Allah. Apakah kita menyadari hal ini selama ini?

Doa Malam

Allah Bapa Maha Penyayang, kami bersyukur atas Sabda penyembuhan-Mu; atas Putra-Mu yang menjadi tanda cinta kasih-Mu kepada manusia. Kami mohon, semoga kami selalu memperhatikan Sabda-Nya. Amin. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

RUAH

Pergi ke tempat sunyi untuk berdoa.

Rabu, 14 Januari 2015
Hari Biasa Pekan I

  
Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
 
Saya sungguh merasa kagum dengan ritme hidup Yesus ini. Kendati Ia sangat sibuk dan tentu saja juga mengalami kelelahan luar biasa, Ia tetap dan selalu meluangkan waktu untuk berdoa. Sepanjang hari, bahkan sampai malam, Ia melayani banyak orang: mengajar, menyembuhkan dan mengusir setan. Pagi-pagi benar, sebelum disibukkan kembali dengan berbagai macam karya pelayanan-Nya, Ia pergi ke tempat sunyi untuk berdoa. Hal ini seringkali amat lain dengan yang kita lakukan. Dengan alasan terlalu sibuk dengan tugas, pekerjaan dan pelayanan, seringkali kehidupan doa menjadi terabaikan. Apalagi kita sering bersembunyi dibalik ungkapan "contemplatione in actione". Kita menganggap bahwa dengan bekerja berarti kita sudah berdoa, kerja kita adalah doa kita. Memang ada benarnya bahwa kerja kita adalah bagian dari doa. Tetapi hanya bagian, bukan pengganti. Bagaimana pun juga kita tetap membutuhkan waktu, tempat dan suasana khusus untuk berdoa, terbebas dari hiruk-pikuk kesibukan kita. Semoga, teladan Yesus ini semakin menyadarkan kita.
 
Doa: Tuhan, ingatkanlah kami selalu agar di tengah kesibukan kami, kami selalu mencari waktu, tempat dan suasana untuk hening dan berdoa. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy