Minggu, 18 Januari 2015
Hari Minggu Biasa II
Amanat misi. "Kepada para bangsa Gereja diutus oleh Allah untuk menjadi
'Sakramen universal keselamatan'. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan
hakiki sifat katoliknya, menaati perintah Pendirinya, Gereja
sungguh-sungguh berusaha mewartakan Injil kepada semua orang" (AG 1):
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman"
(Mat 28:19-20). (Katekismus Gereja Katolik, 849)
Antifon Pembuka (Mzm 66:4)
Seluruh bumi hendaknya menyembah Dikau, ya Allah, dan bermazmur bagi-Mu, meluhurkan nama-Mu, ya Allah Mahatinggi.
All the earth shall bow down before you, O God, and shall sing to you, shall sing to your name, O Most High!
Omnis terra adoret te, Deus, et psallat tibi: psalmum dicat nomini tuo, Altissime.
Doa Pagi
Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau hadir di tengah-tengah
kami. Kami mohon, gerakkanlah kami untuk dengan setia mengikuti Dia,
tinggal bersama-Nya, mendengarkan Sabda-Nya dan melaksanakan
kehendak-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1Sam 3:3b-10.19)
"Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."
Pada hari itu Samuel telah tidur di dalam Bait Suci Tuhan, tempat tabut
Allah. Lalu Tuhan memanggil, “Samuel! Samuel!” Samuel menjawab, “Ya,
Bapa.” Lalu berlarilah ia kepada Eli, dan berkata, “Ya Bapa, bukankah
Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil; tidurlah
kembali.” Samuel pergi dan tidur lagi. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali
lagi. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya,
Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak
memanggil, anakku. Tidurlah kembali.” Waktu itu Samuel belum mengenal
Tuhan. Firman Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan Tuhan
memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Samuel pun bangun,
lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa
memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak
itu. Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel, “Pergilah tidur, dan
apabila engkau dipanggil lagi, katakanlah: Bersabdalah, ya Tuhan,
hamba-Mu mendengarkan.” Maka pergilah Samuel, dan tidurlah ia di tempat
tidurnya. Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana, dan memanggil seperti
yang sudah-sudah, “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab, “Bersabdalah,
ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Samuel makin bertambah besar, dan
Tuhan menyertai dia. Tidak ada satu pun dari firman Tuhan itu yang
dibiarkan-Nya gugur.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40.2.4ab.7-8a.8b-9.10)
1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar
teriakku minta tolong. Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk
memuji Allah kita.
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka
telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku
berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang!"
3. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku. Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
4. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 6:13c-15a.17-20)
"Tubuhmu adalah bait Roh Kudus."
Saudara-saudara, tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan,
dan Tuhan untuk tubuh. Allah yang membangkitkan Tuhan Yesus akan
membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya. Tidak tahukah kamu, bahwa
tubuhmu adalah anggota Kristus? Siapa yang mengikatkan dirinya pada
Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. Jauhkanlah dirimu dari percabulan!
Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi
orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Atau
tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di
dalam kamu, yaitu Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu
bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli, dan harganya telah
dibayar lunas! Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 1:14:12b)
Kami telah menemukan Mesias, yaitu Kristus. Ia mendatangkan kasih karunia dan kebenaran.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:35-42)
"Mereka datang dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia."
Sekali peristiwa Yohanes berdiri di tempat ia membaptis orang di Sungai
Yordan bersama dengan dua orang muridnya. Ketika melihat Yesus lewat,
Yohanes berkata, “Lihatlah Anak domba Allah!” Mendengar apa yang
dikatakan Yohanes, kedua murid itu pergi mengikuti Yesus. Tetapi Yesus
menoleh ke belakang. Melihat bahwa mereka mengikuti Dia, Yesus lalu
berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya,
“Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?” Yesus berkata kepada
mereka, “Marilah, dan kamu akan melihatnya.” Mereka pun datang, dan
melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama
dengan Dia. Waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari kedua
murid yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah
Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon,
saudaranya, dan ia berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Mesias
(artinya: Kristus).” Lalu Andreas membawa Simon kepada Yesus. Yesus
memandang dia dan berkata, “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan
dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Ketiga bacaan hari ini sungguh menarik dan menantang kita untuk menilik
lebih jauh tentang cara Tuhan memanggil manusia untuk menjadi abdi-Nya.
Bacaan pertama, Tuhan memanggil Samuel nabi-Nya dengan memanggil
nama-Nya. Dalam konteks ini, Tuhan berkomunikasi secara langsung dengan
manusia dengan perantaraan suara-Nya, namun tanpa menunjukkan wujud-Nya.
Sedangkan dalam bacaan Injil, Tuhan memanggil murid-murid dengan
memanggil namanya, bahkan secara langsung berinteraksi dengan mereka.
Dua hal ini memiliki persamaan dan perbedaan yang mencolok.
Persamaannya, keduanya menunjukkan cara Tuhan memilih abdi-Nya.
Perbedaannya dalam hal representasi, pada bacaan pertama representasi
Tuhan hanya dalam bentuk suara tanpa wujud yang tampak, sedang dalam
bacaan Injil representasi Tuhan muncul dalam dua bentuk sekaligus, yaitu
suara dan wujud.
Apa pentingnya bacaan ini bagi kita pada zaman ini yang serba canggih
dan modern ini? Akankah Tuhan masih memanggil kita dengan menggunakan
model pertama atau kedua? Akankah Tuhan memiliki cara lain yang lebih
unik untuk memanggil manusia zaman sekarang? Tuhan selalu mempunyai cara
unik untuk memanggil umat-Nya. Pada zaman ini mungkin Tuhan tidak akan
menggunakan model pertama maupun kedua. Tuhan akan lebih menyentuh sisi
afeksi dan perjumpaan kita dengan sesama dalam kehidupan harian kita.
Dia menggunakan sarana yang sudah ada, yaitu sesama dan lingkungan kita
untuk memanggil kita menjadi murid-Nya. Terpanggil menjadi seorang murid
berarti kita mempunyai kewajiban untuk melakukan apa yang sudah Tuhan
firmankan dan ajarkan kepada kita. (Inspirasi Batin 2015)