Peringatan Wajib St. Fransiskus dari Sales, Uskup dan Pujangga Gereja
“Hidup saleh membuat setiap tugas menjadi menyenangkan penuh gembira” (St. Fransiskus dari Sales)
Antifon Pembuka (Sir 15:5)
Ia membuka mulutnya di tengah umat. Roh kebijaksanaan dan pengetahuan dilimpahkan Tuhan ke dalam hatinya. Ia dihias semarak kemuliaan.
In the midst of the Church he opened his mouth, and the Lord filled him with the spirit of wisdom and understanding and clothed him in a robe of glory
Doa Pagi
Ya Allah, demi keselamatan jiwa-jiwa, Engkau menghendaki Santo Fransiskus, Uskup menjadi segala-galanya bagi semua orang. Kami mohon, agar dengan mengikuti teladannya, kami selalu menunjukkan kelembutan cinta-Mu dalam pelayanan kepada sesama saudara. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Dengan kurban salib-Nya, Yesus telah mendamaikan manusia dengan Allah satu kali untuk selamanya. Ia telah datang ke dunia sebagai Imam Agung, menjadi pengantara antara Allah dan manusia. Dengan itu, manusia dengan bebas dan hati nurani yang murni mengabdi kepada Allah.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:2-3.11-14)
Saudara-saudara, dalam kemah suci,yaitu bagian yang paling depan, terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang mahakudus. Kristus telah datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan buatan tangan manusia, - artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, - dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat pelunasan yang kekal. Sebab, jika darah domba dan lembu jantan dan percikan abu lembu muda mampu menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang atas dorongan Roh Abadi telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat; betapa darah ini akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 825
Ref. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
Ayat. (Mzm 47:2-3.6-7.8-9; R: 6)
1. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.
2. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkan mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!
3. Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Kis 16:14b)
Bukalah hati kami, ya Allah, agar dapat memperhatikan sabda Anak-Mu.
Yesus memberikan waktu dan tenaga-Nya untuk orang lain. Bahkan Ia sampai melupakan diri-Nya sendiri. Makan pun Ia tidak sempat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:20-21)
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka, “Ia tidak waras lagi.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Yesus diisukan tidak waras. Tampaknya, “keluarga-Nya” percaya, oleh karena itu mereka datang mau mengambil Dia. Kejamnya si pembuat isu. Allah dianggap tidak waras. Kalau sudah demikian, siapa yang tidak waras? Maka Yesus mengetahui hati dan pikiran manusia. Dalam bahasa kita “wis sing waras ngalah” (sudahlah, yang tidak gila mengalah). Tidak perlu tersinggung atau sakit hati. Hinaan itu masih belum apa-apa. Meski banyak berbagai rintangan dan gangguan, karya keselamatan tetap setia dijalankan. Seperti teladan St. Fransiskus dari Sales, menjadi orang kudus itu harus berani dianggap seperti orang gila.
Doa Malam
Allah Yang Mahakuasa, semoga kami, yang di dunia ini mengikuti teladan Santo Fransiskus dalam kasih dan kelembutan hati, memperoleh juga kemuliaan di surga berkat sakramen yang telah kami sambut. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
RUAH