Jumat, 06 Februari 2015
Peringatan Wajib St. Paulus Miki, Imam, dkk, Martir (Jumat Pertama Dalam Bulan)
Tidak ada jalan lain untuk mencapai kesempurnaan di luar jalan orang Kristiani (St. Paulus Miki)
Antifon Pembuka
Para kudus bergembira di surga, sebab mengikuti jejak Kristus. Mereka
menumpahkan darahnya demi Dia, sehingga kini bersukaria selamanya.
The souls of the Saints are rejoicing in heaven, the Saints who
followed the footsteps of Christ, and since for love of him they shed
their blood, they now exult with Christ for ever.
Doa Pagi
Ya Allah, sumber kekuatan semua orang kudus, Engkau berkenan memanggil
Santo Paulus Miki dan kawan-kawan untuk memperoleh kehidupan melalui
salib. Kami mohon, semoga berkat doa permohonan mereka, iman yang kami
akui, kami pegang teguh sampai akhir hayat kami. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (13:1-8)
"Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya."
Saudara-saudara, peliharalah kasih persaudaraan! Jangan kamu enggan
memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa
orang – tanpa menyadarinya – telah menjamu malaikat-malaikat. Ingatlah
akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri pun adalah orang-orang
hukuman. Ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang,
karena kamu sendiri masih hidup di dunia ini. Hendaklah kamu semua penuh
hormat terhadap perkawinan, dan janganlah kamu mencemarkan tempat
tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
Janganlah kamu menjadi hamba uang, tetapi cukupkanlah dirimu dengan apa
yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman, “Aku sekali-kali tidak
akan membiarkan engkau, dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan
engkau.” Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata, “Tuhan adalah
Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia
terhadap aku?” Ingatlah akan pemimpin-pemimpinmu, yang telah
menyampaikan sabda Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka, dan
contohlah iman mereka. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari
ini, maupun selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
atau Tuhanlah terang dan keselamatanku.
Ayat. (Mzm 27:1.3.5.8b-9abc; R:1a)
1 .Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus
takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku;
sekalipun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
3. Sebab di kala ada bahaya, Tuhan melindungi aku dalam pondok-Nya; Ia
menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku
ke atas gunung batu.
4. Wajah-Mu kucari ya Tuhan, maka janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari
padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah
pertolonganku, ya Allah penyelamatku, janganlah membuang aku.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang
baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:14-29)
"Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, kini bangkit lagi."
Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya
memang sudah terkenal, dan orang mengatakan, “Yohanes Pembaptis sudah
bangkit dari antara orang mati, dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu
bekerja di dalam Dia.” Yang lain mengatakan, “Dia itu Elia!” Yang lain
lagi mengatakan, “Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang
dahulu.” Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata, “Bukan, dia itu
Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan kini bangkit lagi.” Memang
Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di
penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya,
karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah
menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena
kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud
membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes
karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia
melindunginya. Tetapi setiap kali mendengar Yohanes, hati Herodes selalu
terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes –
pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk para pembesar,
para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu puteri
Herodias tampil lalu menari dan ia menyukakan hati Herodes serta
tamu-tamunya. Maka Raja berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku
apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes
bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu,
sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan
ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes
Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau,
supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis
dalam sebuah talam!” Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena
sumpahnya dan karena segan terhadap tamu-tamunya, ia tidak mau
menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya
mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes
di penjara. Ia membawa kepala itu dalam sebuah talam dan memberikannya
kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika
murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil
mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Setiap manusia mempunyai suara hati. Ketajaman kita mendengarkan suara
hati tergantung pada kepekaan dan waktu hening yang kita sediakan setiap
harinya, serta ketrampilan kita. Bila kita tidak pernah hening dan
mendengarkan suara hati kita, tentu kita tidak akan peka sebagaimana
orang yang sudah terbiasa melatih diri mendengarkan suara hatinya.
Hati Herodes setelah membunuh Yohanes Pembaptis juga terombang-ambing.
Mungkin dia kecewa setelahnya. Saat memutuskan, Herodes tidak
mendengarkan hatinya, tetapi menuruti harga diri dan gengsinya. Ya,
karena dia sudah terlanjur bersumpah. Inilah gambaran orang yang
mengambil keputusan penting (menyangkut nyawa Yohanes) pada saat gembira
atau senang. Akhirnya, apa yang diputuskannya menyebabkan nyawa Yohanes
melayang.
Tindakan Herodes itu tentu membuat dirinya tidak tenang; bahkan tidak
peka lagi dengan hatinya. Matanya menjadi kabur. Herodes dalam situasi
“ketakutan” karena telah membunuh nyawa Yohanes. Yesus yang hadir dikira
Yohanes yang bangkit (ay. 16). Hati yang tidak tenang tidak bisa
diikuti; tidak bisa menjadi petunjuk perilaku, padahal sebelumnya dia
senang dan segan terhadap Yohanes (ay. 20).
Apa yang dibuat dan dialami oleh Herodes bisa kita alami juga. Bila
kita tidak mendengarkan suara hati, suatu saat suara hati akan
“mempersalahkan” kita; akan membuat hati dan diri kita tidak tenang;
akan menggoncangkan perasaan kita. Sepertinya kita akan dikejar-kejar
sesuatu yang membuat diri tidak tenteram. Apakah kita sering memberi
waktu hening untuk mendengarkan suara hati? Tuhan memberkati. (JK/Inspirasi Batin 2015)
Antifon Komuni (Luk 22:28-30)
Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala
pencobaan yang Aku alami. Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu,
demikianlah firman Tuhan. Sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku,
bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku