Jumat, 27 Februari 2015
Hari Biasa Pekan I Prapaskah -- Hari Pantang
“Bentuk cinta yang tertinggi yaitu cinta kepada musuh-musuh kita” (St. Aelredus)
Antifon Pembuka (Mzm 25 (24):17-18)
Tuhan, lepaskanlah aku dari deritaku. Indahkanlah kehinaan dan kesusahanku dan hapuskanlah segala dosaku.
Set me free from my distress, O Lord. See my lowliness and suffering, and take away all my sins.
Doa Pagi
Allah Bapa Maharahim, dalam masa tobat ini kami mempersiapkan diri untuk
merayakan Paskah. Berilah kami rahmat-Mu, agar usaha kami berguna bagi
kemajuan rohani kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (18:21-28)
"Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan supaya ia hidup?"
Beginilah Tuhan Allah berfirman, "Jikalau orang fasik bertobat dari
segala dosa yang dilakukannya, dan berpegang pada segala ketetapan-Ku
serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan
mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi, ia
akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. Adakah Aku berkenan
kepada kematian orang fasik? firman Tuhan Allah. Bukankah kepada
pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup? Jikalau orang benar
berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala
kekejian yang dilakukan orang fasik, apa ia akan hidup? Segala kebenaran
yang dilakukan tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia
berubah setia, dan karena dosa yang dilakukannya. Tetapi kamu berkata:
Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah
tindakan-Ku yang tidak tepat, ataukah tindakanmu yang itdak tepat. Kalau
orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan
sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.
Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya,
dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan
nyawanya. Ia insyaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya,
maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 814
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah
atau Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8; R:lh.7)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan,
dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara
permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat
tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa
kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku
mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih dari pada
pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan
pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala
kesalahannya.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 18:31)
Buanglah daripada-Mu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, sabda Tuhan, dan perbaharuilah hati serta rohmu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:20-26)
"Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu."
Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Jika
hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke
dalam Kerajaan Surga. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek
moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi
Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus
dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan
ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke
dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan
persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada
dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di
depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu
kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai
dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan,
supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu
menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam
penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar
dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Yesus menginginkan agar praktik keagamaan kita lebih baik dari kaum
Farisi, yang bertindak berdasarkan pada hukum keadilan manusiawi saja
seperti: saling membalas, gigi ganti gigi, membenci musuh dan mengasihi
saudara.
Keagamaan kita diharapkan lebih baik dari kaum Farisi, yaitu lebih
mendasarkan pada semangat kasih Tuhan sendiri. Salah satu wujudnya
adalah kita tidak boleh marah pada saudara kita dan kalau sedang
mempersembahkan kurban dan belum berdamai dengan saudara kita, kita
diminta untuk berdamai lebih dulu. Tidak tepat mau menghadap Tuhan Sang
Sumber Cinta dengan membawa semangat dendam dan benci.
Kadang terjadi bahwa kita mengikuti Ekaristi, wujud perjamuan cinta
Tuhan Yesus, tetapi hati kita masih membawa kebencian pada sesama,
misalnya masih akan membalas dendam, tidak mau bicara dengan saudara,
mau cerai dengan suami/istri, dan tidak memperhatikan anak-anak. Bila
demikian maka sebenarnya Ekaristi menjadi tidak bermakna karena kita
merayakan cinta, tetapi dengan semangat kebencian.
Bagaimana dengan praktik keagamaan kita? Apakah kita sungguh sudah lebih mengembangkan semangat cinta? (PS/Inspirasi Batin 2015)
Sejak khotbah di bukit Yesus menekankan arti pertobatan hati.
Sebelum kita membawa persembahan ke altar, kita harus berdamai dengan
saudara kita Bdk. Mat 5:23-24.. Kita harus mencintai musuh dan berdoa
untuk penghambat kita Bdk. Mat 5:44-45.. Kita harus berdoa kepada "Bapa
yang ada di tempat tersembunyi" (Mat 6:6) dan jangan mengucapkan banyak
kata Bdk. Mat 6:7., mengampuni dengan segenap hati di dalam doa Bdk. Mat
6:14-15., memiliki hati yang murni dan mencari Kerajaan Allah Bdk. Mat
6:21.25.33.. Pertobatan ini sepenuhnya diarahkan kepada Bapa. Pertobatan
berarti seorang anak mendekati Bapa-Nya. (Katekismus Gereja Katolik,
2608)
Antifon Komuni (Bdk. Yeh 33:11)
Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan, Aku tidak menginginkan kematian orang berdosa, tetapi sebaliknya bahwa ia kembali dan hidup.
As I live, says the Lord, I do not desire the death of the sinner, but rather that he turn back and live.
Doa Malam
Allah Bapa Mahakudus, anugerah-Mu telah menyegarkan kami. Semoga kami
Kausucikan dari noda hidup di masa lampau dan Kauberi bagian dalam
misteri Paskah Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Hari-hari Minggu dalam Masa Prapaskah harus diutamakan di atas semua
Hari Raya Tuhan, dan semua Hari Raya yang jatuh pada salah satu dari
Minggu-minggu ini, dipindah ke hari Sabtu sebelumnya. Hari-hari biasa
Masa Tobat Prapaskah harus diutamakan di atas hari peringatan wajib.
(Surat Edaran Perayaan Paskah dan Persiapannya No. 11, Kongregasi Ibadat
Ilahi, 1988)