| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu

Sabtu, 28 Februari 2015
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

 

Ul. 26:16-19; Mzm. 119:1-2,4-5,7-8; Mat. 5:43-48.

"Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu"

Banyak di antara kita mungkin merasakan bahwa perintah mengasihi ini sungguh berat dan tidak mudah. Untuk mengasihi sesama seperti diri sendiri, mungkin masih oke lah. Tapi untuk mengasihi musuh atau orang yang membenci kita dan telah mencelakai kita, sungguh bukan sesuatu yang mudah. Apalagi, di dunia ini kita tidak mudah mendapatkan contoh atau teladan. Kalau kita menunjuk pada Yesus yang memberikan teladan kepada kita, dengan mudah kita mengatakan: "Dia kan Tuhan, lhaaa kita ini kan manusia biasa, bukan Tuhan". Ya, manusiawi sekali kesulitan yang kita hadapi tersebut. Namun, kalau Tuhan menghendaki kita berbuat demikian, tentu bukan sesuatu yang mustahil. Selain Ia sendiri telah memberikan teladan, tentu Ia juga memberikan rahmat-Nya bagi kita yang mau berusaha dan mewujudkan kehendak-Nya. Memang kita harus sabar dan berproses terus-menerus dalam jatuh bangun.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk tidak pernah lelah dan bosan dalam berusaha mengasihi sesama kami, lebih-lebih mereka yang membenci kami dan pernah menyebabkan kami menderita atau celaka. Amin. -agawpr-

Sabtu, 28 Februari 2015 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Sabtu, 28 Februari 2015
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

“Bentuk cinta saudara yang tertinggi, yaitu cinta kepada musuh-musuh kita” (St. Aelredus)

Antifon Pembuka (Mzm 19:8)

Sempurnalah hukum Tuhan dan menyegarkan jiwa. Benarlah kesaksian Tuhan, hikmat bagi orang sederhana.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar patuh setia berbakti kepada-Mu. Semoga kami selalu mencari Engkau dan mengamalkan karya cinta kasih. Dengan pengantaraan Kristus, Yesus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Musa mengingatkan bangsa Israel untuk senantiasa taat pada hukum dan perintah yang ditetapkan Tuhan. Bila hal ini dilakukan dengan setia, umat Israel akan menjadi terpuji, terhormat dan ternama di hadapan Tuhan. Dia menjadi bangsa yang kudus sesuai dengan kehendak Allah sendiri.
  
Bacaan dari Kitab Ulangan (26:16-19)
     
"Engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu."
      
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berbicara kepada bangsanya, “Pada hari ini Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu. Pada hari ini engkau telah menerima janji dari Tuhan: Ia akan menjadi Allahmu, dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya. Dan pada hari ini pula Tuhan telah menerima janji dari padamu bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya. Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa seperti telah dijanjikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:1-2.4-5.7-8)
1. Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
2. Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sunguh. Kiranya hidupku mantap untuk berpegang pada ketetapan-Mu!
3. Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil. Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (2Kor 6:2b)
Waktu ini adalah waktu perkenanan. Hari ini adalah hari penyelamatan.

Yesus menantang murid-murid-Nya untuk menjadi sempurna dalam cinta. Kesempurnaan cinta itu diungkapkan dengan tidak membeda-bedakan orang. Ia tidak pandang bulu dan tidak pilih kasih dalam menunjukkan cinta-Nya. Itulah hakikat hidup Tuhan. Itulah juga harus menjadi jati diri seorang Kristiani.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:43-48)
  
"Haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya."
  
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikian kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang-orang yang jahat dan bagi orang yang baik pula, hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

    
Sempurna itu pasti milik Allah, tetapi bagi kita masih merupakan mimpi, belajar untuk itu dan berharap sampai mendekati itu. Salah satu tantangannya yang paling sulit dilaksanakan adalah mencintai musuh. Entah karena itu dimusuhi atau memusuhi. Namun kita telah mempunyai teladan kesempurnaan yaitu Yesus. Dan para orang kudus, paling tidak sudah mendekati sempurna. Bagaimana dengan kita? Perbuatan baik apa yang pernah kita lakukan sungguh-sungguh dengan tulus hati terhadap musuh?

Doa Malam

Ya Allah, Engkau berjanji akan mengangkat manusia, umat-Mu, untuk menjadi kudus dan segala berkat akan Kaulimpahkan atasnya. Janganlah tinggalkan kami agar segala usaha, sikap dan tingkah laku kami aman terjaga dan tidak menyimpang dari jalan-Mu. Dengan demikian kelak dapat mencapai kekudusan seperti yang Engkau janjikan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu.

Jumat, 27 Februari 2015
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

  

Yeh. 18:21-28; Mzm. 130:1-2,3-4ab,4c-6,7-8; Mat. 5:20-26.
   
"Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu."
  
Memelihara kebencian, dendam dan permusuhan dengan orang lain itu sungguh sangat merugikan. Paling tidak, kita tidak akan bisa hidup dengan damai. Hati dan pikiran kita pernah bisa tenang karena setiap saat akan selalu terlintas godaan bagaimana bisa melampiaskan kebencian dan membalas dendam. Lalu, kalau suatu saat kita harus bertemu atau berdekatan dengan orang yang kebetulan sedang kita musuhi atau tidak kita sukai, kita pun makin tersiksa. Itu semua baru siksaan yang kita alami dalam level relasi kita dengan orang lain, belum dengan Tuhan. Dan dalam hal ini Tuhan menegaskan bahwa permusuhan, kebencian dan perseteruan dengan sesama yang kita ciptakan dan sengaja kita pelihara sangat mengganggu relasi kita dengan Tuhan. Kita tidak akan bisa berdoa dengan baik, tenang dan damai. Persembahan yang kita hunjukkan kepada-Nya pun tidak akan diterima-Nya sebagai persembahan yang suci dan murni. Oleh karena itu, Tuhan menekankan pentingnya kita berdamai dengan sesama kita. Kiranya hal ini bisa kita jadikan sebagai salah satu pertobatan konkret kita di masa prapaskah ini: berdamai dengan semua orang, mau memohon maaf dan juga mau memberi maaf.
   
Doa: Tuhan, anugerahilah kami hati dan sikap yang cinta damai dengan siapa pun. Amin. -agawpr-

Jumat, 27 Februari 2015 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Jumat, 27 Februari 2015
Hari Biasa Pekan I Prapaskah -- Hari Pantang
   
“Bentuk cinta yang tertinggi yaitu cinta kepada musuh-musuh kita” (St. Aelredus)
 

Antifon Pembuka (Mzm 25 (24):17-18)

Tuhan, lepaskanlah aku dari deritaku. Indahkanlah kehinaan dan kesusahanku dan hapuskanlah segala dosaku.
   
Set me free from my distress, O Lord. See my lowliness and suffering, and take away all my sins.


Doa Pagi


Allah Bapa Maharahim, dalam masa tobat ini kami mempersiapkan diri untuk merayakan Paskah. Berilah kami rahmat-Mu, agar usaha kami berguna bagi kemajuan rohani kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (18:21-28)
   
 
"Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan supaya ia hidup?"
        
Beginilah Tuhan Allah berfirman, "Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya, dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi, ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? firman Tuhan Allah. Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup? Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan orang fasik, apa ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukan tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berubah setia, dan karena dosa yang dilakukannya. Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, ataukah tindakanmu yang itdak tepat. Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya, dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insyaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 814
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah
atau Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8; R:lh.7)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 18:31)
Buanglah daripada-Mu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, sabda Tuhan, dan perbaharuilah hati serta rohmu.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:20-26)
   
"Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu."
      
Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
  
Renungan
   
Yesus menginginkan agar praktik keagamaan kita lebih baik dari kaum Farisi, yang bertindak berdasarkan pada hukum keadilan manusiawi saja seperti: saling membalas, gigi ganti gigi, membenci musuh dan mengasihi saudara.

Keagamaan kita diharapkan lebih baik dari kaum Farisi, yaitu lebih mendasarkan pada semangat kasih Tuhan sendiri. Salah satu wujudnya adalah kita tidak boleh marah pada saudara kita dan kalau sedang mempersembahkan kurban dan belum berdamai dengan saudara kita, kita diminta untuk berdamai lebih dulu. Tidak tepat mau menghadap Tuhan Sang Sumber Cinta dengan membawa semangat dendam dan benci.

Kadang terjadi bahwa kita mengikuti Ekaristi, wujud perjamuan cinta Tuhan Yesus, tetapi hati kita masih membawa kebencian pada sesama, misalnya masih akan membalas dendam, tidak mau bicara dengan saudara, mau cerai dengan suami/istri, dan tidak memperhatikan anak-anak. Bila demikian maka sebenarnya Ekaristi menjadi tidak bermakna karena kita merayakan cinta, tetapi dengan semangat kebencian.

Bagaimana dengan praktik keagamaan kita? Apakah kita sungguh sudah lebih mengembangkan semangat cinta? (PS/Inspirasi Batin 2015)
  
Sejak khotbah di bukit Yesus menekankan arti pertobatan hati. Sebelum kita membawa persembahan ke altar, kita harus berdamai dengan saudara kita Bdk. Mat 5:23-24.. Kita harus mencintai musuh dan berdoa untuk penghambat kita Bdk. Mat 5:44-45.. Kita harus berdoa kepada "Bapa yang ada di tempat tersembunyi" (Mat 6:6) dan jangan mengucapkan banyak kata Bdk. Mat 6:7., mengampuni dengan segenap hati di dalam doa Bdk. Mat 6:14-15., memiliki hati yang murni dan mencari Kerajaan Allah Bdk. Mat 6:21.25.33.. Pertobatan ini sepenuhnya diarahkan kepada Bapa. Pertobatan berarti seorang anak mendekati Bapa-Nya. (Katekismus Gereja Katolik, 2608)
   
Antifon Komuni (Bdk. Yeh 33:11)

Demi
Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan, Aku tidak menginginkan kematian orang berdosa, tetapi sebaliknya bahwa ia kembali dan hidup.

As I live, says the Lord, I do not desire the death of the sinner, but rather that he turn back and live.
 
Doa Malam

Allah Bapa Mahakudus, anugerah-Mu telah menyegarkan kami. Semoga kami Kausucikan dari noda hidup di masa lampau dan Kauberi bagian dalam misteri Paskah Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
  
Hari-hari Minggu dalam Masa Prapaskah harus diutamakan di atas semua Hari Raya Tuhan, dan semua Hari Raya yang jatuh pada salah satu dari Minggu-minggu ini, dipindah ke hari Sabtu sebelumnya. Hari-hari biasa Masa Tobat Prapaskah harus diutamakan di atas hari peringatan wajib. (Surat Edaran Perayaan Paskah dan Persiapannya No. 11, Kongregasi Ibadat Ilahi, 1988)

MAZMUR TANGGAPAN MINGGU PRAPASKAH V TAHUN B

Pada link di bawah ini kami bagikan teks koreksi Mazmur Tanggapan Minggu Prapaskah V Tahun B yang akan kita rayakan pada Sabtu sore 21 Maret 2015 dan Minggu 22 Maret 2015 mendatang. Teks ini telah disetujui oleh Komisi Liturgi KWI berdasarkan surat nomor 005/L. MT/II/15 tertanggal 27 Februari 2015, sehingga dapat digunakan pada perayaan tersebut.
 
Silakan share teks ini pada pihak2 terkait: pastor paroki, seksi liturgi paroki/stasi, dan khususnya pemazmur yang akan bertugas.

Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.

Kamis, 26 Februari 2015
Hari Biasa Pekan I Prapaskah


Est. 4:10a,10c-12,17-19; Mzm. 138:1-2a,2bc-3,7c-8; Mat. 7:7-12.

"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.
"

Setiap orang pastilah menghendaki yang baik, bahkan yang terbaik untuk dirinya sendiri. Itulah yang biasanya selalu diminta dan dicari, juga diharapkan agar dibuat oleh orang lain untuknya. Tidak ada seorang pun yang menghendaki agar orang lain memperlakukannya secara tidak baik. Kalau kita meminta, harapannya ya orang lain memberikan apa yang kita minta, syukur malah lebih baik. Kalau kita sedang mencari sesuatu, harapannya orang lain membantu mencari dan menemukannya. Kalau kita mengetuk pintu rumah orang lain, harapannya sang tuan rumah membukakan dengan ramah dan menerima kita dengan sukacita. Dan semua yang kita kehendaki terhadap orang lain tersebut, juga kita kehendaki agar diperbuat Tuhan untuk kita. Nah, tentunya Tuhan dan sesama pun juga menghendaki hal yang sama agar kita buat bagi mereka. Ini yang seringkali tidak mudah kita lakukan. Maka, kita bersyukur karena melalui sabda-Nya, Tuhan menyadarkan kita akan "hukum emas ini: yang kita kehendaki dari orang lain, harus kita buat juga untuk orang lain". Semoga, kesadaran ini kita ikuti pula dengan tindakan konkret untuk mewujudkannya. 

Doa: Tuhan bantulah kami untuk mampu melakukan hanya apa yang baik bagi-Mu dan bagi sesama kami. Amin. -agawpr-

Kamis, 26 Februari 2015 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Kamis, 26 Februari 2015
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

“Hanya percaya bahwa Allah itu ada, tidak akan saya sebut sebagai komitmen. Bahkan iblis pun percaya bahwa Allah itu ada! Percaya [kepada Allah] berarti [kita] harus mengubah cara hidup kita” – Mother Angelica

 
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 5:2-3)

Tuhan, Rajaku dan Allahku, kabulkanlah doaku, indahkanlah keluh-kesahku, dengarkanlah suara permohonanku.

To my words give ear, O Lord; give heed to my sighs. Attend to the sound of my cry, my King and my God.


Doa Pag
i

Allah Bapa, asal segala kebaikan, semoga dengan bantuan rahmat-Mu kami selalu memikirkan dan melakukan yang baik. Sebab kami tidak dapat hidup tanpa Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Ratu Ester memiliki iman yang luar biasa kuat. Di tengah ancaman bahaya maut, ia berlindung pada Tuhan dan menyerahkan diri kepada-Nya. Isi doanya mengungkapkan imannya.

 
Bacaan dari Kitab Ester (4:10a.10c-12.17-19)
  
 
"Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, ya Tuhan."
    
Di kala bahaya maut menyerang, Ratu Ester pun berlindung pada Tuhan. Ia mohon kepada Tuhan, Allah Israel, katanya, “Ya Tuhan, Raja kami, Engkaulah yang tunggal. Tolonglah aku yang seorang diri ini. Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, sebab bahaya maut mendekati diriku. Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku, bahwa Engkau, ya Tuhan, telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa, dan nenek moyang kami telah Kaupilih dari antara sekalian leluhurnya, supaya mereka menjadi milik abadi bagi-Mu; dan telah Kaulaksanakan bagi mereka apa yang telah Kaujanjikan. Ingatlah, ya Tuhan, dan sudilah menampakkan diri-Mu di waktu kesesakan kami. Berikanlah kepadaku keberanian, ya Raja para allah dan Penguasa sekalian kuasa! Taruhlah perkataan sedap di dalam mulutku terhadap singa itu, dan ubahlah hatinya sehingga menjadi benci kepada orang-orang yang memerangi kami, supaya orang itu serta semua yang sehaluan dengannya menemui ajalnya. Tetapi selamatkanlah kami ini dengan tangan-Mu, dan tolonglah aku yang seorang diri ini, yang tidak mempunyai seorang pun selain Engkau, ya Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pada hari aku berseru, Engkau menjawab aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 138:1-2a,2bc-3,7c-8; R:3a)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama-Mu, dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Tuhan, tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, Engkau akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Mzm 51:12a,14a)
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.

Yesus dalam khotbah di bukit mengundang para murid-Nya untuk memiliki iman yang kuat. Doa menjadi salah satu bukti iman. Dalam doa, kita menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Kita percaya akan penyelenggaraan ilahi-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:7-12)
   
"Setiap orang yang meminta akan menerima."
    
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta akan menerima, setiap orang yang mencari akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu akan dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
 
Minta, cari dan ketuk. Orang yang beriman tidak bisa hanya sedih diam termangu menunggu kebaikan Tuhan. Orang meminta membutuhkan kerendahan hati. Orang mencari membutuhkan ketelitian. Orang mengetuk membutuhkan kepastian, bahwa pintu yang diketuk benar. Namun yang mendasari itu semua adalah mau berjuang dan usaha keras serta percaya penuh kepada penyelenggaraan ilahi. Sebab Bapa itu murah hati, tahu apa yang terbaik bagi kita. Bukan untuk sesaat, tetapi terutama demi kehidupan abadi masa depan.

Antifon Komuni (Mat 7:8)

Setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

Everyone who asks, receives; and the one who seeks, finds; and to the one who knocks, the door will be opened.

Doa Malam

Ya Bapa, kami bersyukur sebab Putra-Mu telah mengajar kami perihal iman dan harapan yang teguh serta sikap toleransi yang tinggi terhadap sesama. Kami mohon, tambahkanlah semangat kasih kami kepada-Mu dan kepada sesama serta limpahkanlah kerahiman-Mu bagi kami. Doa ini kami unjukkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy