| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 14 Maret 2015 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Sabtu, 14 Maret 2015
Hari Biasa Pekan III Prapaskah

“Bagilah makananmu dengan orang yang lapar dan lakukan itu dengan gembira dan sukacita” (St. Gregorius dari Nazianze)
   

Antifon Pembuka (Mzm 103:2-3)

Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Dan jangan lupakan segala kebaikan-Nya. Karena Ia mengampuni segala kesalahan-Mu.

Bless the Lord, O my soul, and never forget all his benefits; it is he who forgives all your sins.


Doa Pagi


Allah Bapa sumber belaskasih, dengan gembira kami rayakan masa tobat tahunan ini. Kami mempersiapkan diri untuk mengenangkan wafat dan kebangkitan Kristus. Semoga misteri Paskah itu sungguh berpengaruh di dalam hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

Umat Israel berkeyakinan bahwa Tuhanlah yang menerkam, tetapi lalu menyembuhkan; Dia yang memukul, tetapi membalut juga luka mereka. Itulah cara Tuhan mendidik kita. Karena Ia mencintai kita. Kita berusaha untuk juga menanggapi cinta-Nya dengan berbalik kepada-Nya, dan merasakan cinta-Nya yang menyembuhkan dan menyelamatkan kita.

Bacaan dari Kitab Hosea (6:1-6)
  
 
"Aku menyukai kasih setia, dan bukan kurban sembelihan."
    
Umat Allah berkata, “Mari, kita akan berbalik kepada Tuhan, sebab Dialah yang telah menerkam tetapi lalu menyembuhkan kita, yang telah memukul dan membalut kita. Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya. Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan. Ia pasti muncul seperti fajar. Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.” Dan Tuhan berfirman, “Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar. Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi. Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang. Sebab Aku menyukai pengenalan akan Allah, lebih daripada kurban-kurban bakaran.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=c; 4/4; PS No. 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
atau Aku menyukai kasih setia, dan bukan kurban sembelihan.
Ayat. (Mzm 51:3-4.18-19.20-21ab; Ul: 22)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalau pun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
3. Lakukanlah kerelaan hati-Mu kepada Sion, bangunlah kembali tembok-tembok Yerusalem! Maka akan dipersembahkan kurban sejati yang berkenan kepada-Mu kurban bakar dan kurban-kurban yang utuh.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bertegar hati.
 
Doa seorang pemungut cukai menjadi model doa kita. Dia mengakui keadaannya sebagai orang berdosa, dan mengandalkan kerahiman dan belas kasih Tuhan. Kita juga mesti sadar akan kerapuhan kodrat kita, dan menyerahkan diri kepada rangkulan kasih Allah.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:9-14)
  
"Pemungut cukai ini pulang ke rumahnya, sebagai orang yang dibenarkan Allah."
   
Sekali peristiwa, Yesus menyatakan perumpamaan ini kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain. Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang satu adalah orang Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain; aku bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah, dan bukan juga seperti pemungut cukai ini. Aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
  
Tidak ada seorang pun yang sama sekali benar di hadapan Allah, selama masih di dunia ini. Meninggikan diri dengan membandingkan dengan orang lain, memamerkan kebaikan dan kesalehannya, menunjukkan bahwa dia tidak baik dan tidak saleh. Semua itu tidak berkenan kepada Allah. Bertobat adalah jalan dan pintu keluar untuk melihat Terang. Kerendahan hati akan membawa kita melihat Tuhan, yang tersembunyi, datang mendekati-Nya. Paus Klemens II berkata, “Hendaklah kita rendah hati sedikit dengan meninggalkan sikap sombong.” Sikap rendah hati justru akan menyadarkan kita bahwa kasih-Nya tiada henti hari demi hari.

Antifon Komuni (Luk 18:13)

Pemungut cukai berdiri di kejauhan, memukul dadanya dan berkata:
Ya Allah, kasihanilah aku, orang berdosa.

The tax collector stood at a distance, beating his breast and saying:
O God, be merciful to me, a sinner.

Doa Malam

Allah Bapa sumber kebahagiaan, kami bersyukur atas Sabda-Mu dan anugerah-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami menerima maut ataupun hidup sebagai tugas cinta kasih dengan hati yang jujur, seturut Hamba sekalian orang, yaitu Yesus Kristus. Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau hidup dan berkuasa dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
 
RUAH

Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!

Jumat, 13 Maret 2015
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
  


Hos. 14:2-10; Mzm. 81:6c-8a,8bc-9,10-11ab,14,17; Mrk. 12:28b-34. 
 
"Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!"
  
Orang yang tahu tentang hukum kasih tidak jauh dari Kerajaan Allah. Tidak jauh, berarti dekat. Namun, dekat belum berarti masuk, tinggal di dalam dan menjadi bagian. Saya itu dekat dengan tempat tinggal Paus, namun baru 1x masuk dan berjumpa serta berjabat tangan langsung dengan beliau. Dan, sudah dekat itu tidak otomatis juga bisa masuk. Saya mencari tiket untuk misa Malam Paskah di Vatikan tetapi tiket sudah habis. Artinya, saya, meski dekat, tidak bisa masuk. Hanya bisa mengikuti misa dari luar. Nah saya masih berusaha untuk bisa masuk, yakni dengan mencari tiket khusus agar diperkenankan ikut serta membagi komuni. Semoga mendapatkan. Begitulah, untuk "masuk" dalam Perayaan Ekaristi yang dipimpin Paus memang tidak selalu mudah. Butuh usaha dan perjuangan. Demikian halnya untuk masuk Kerajaan Sorga. Untuk dekat dengan Kerajaan Sorga, cukup mengetahui hukum kasih. Namun untuk masuk ke dalamnya, harus mengasihi, yang kata seorang temanku "ekstrim": mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akan budi dan kekuatan serta mengasihi sesama seperti diri sendiri, ditambah harus juga mengasihi musuh. Kasih adalah jalan masuk untuk hidup bersama Allah "sebab Allah adalah kasih" (Yoh 4, 8.16).

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu mengasihi sebagaimana Engkau kehendaki. Amin. -agawpr-

Jumat, 13 Maret 2015 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Jumat, 13 Maret 2015
Hari Biasa Pekan III Prapaskah (Hari Pantang)

Gereja Katolik dengan jelas mengajarkan bahwa aborsi merupakan pelanggaran serius terhadap kehendak Allah. Sepanjang tahun saya sebagai Uskup Agung New York, saya telah mengulangi ajaran ini dalam khotbah, artikel, saat wawancara tanpa ragu-ragu atau kompromi apapun. --- Edward Michael Cardinal Egan (2 April 1932 – 5 Maret 2015)

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 86(85):8-10)

Tiada dewa yang menyamai Engkau, ya Tuhan, sebab agunglah Engkau dan agunglah karya-Mu. Hanya Engkaulah Allah

Among the gods there is none like you, O Lord, for you are great and do marvelous deeds; you alone are God.


Doa Pagi

Allah Bapa sumber segala rahmat, curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami. Kami ini sering lemah. Maka, bila kami menyeleweng, bimbinglah kami kembali, agar kami selalu setia kepada perintah-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

Tuhan melalui nabi-Nya Hosea mengingatkan umat Israel untuk menyadari dosa dan pelanggaran mereka. Mereka diminta untuk memohon ampun kepada Tuhan. Tuhan sendiri berjanji bahwa Dia akan mengasihi dan memulihkan umat-Nya dari segala penyelewengan.

Bacaan dari Kitab Hosea (14:2-10)
   
 
"Kami tidak akan berkata lagi "Ya Allah kami" kepada buatan tangan kami."
    
Beginilah firman Allah, "Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada Tuhan! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim." Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka. Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon. Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon. Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah. Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan Tuhan adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Akulah Tuhan, Allahmu, dengarkanlah suara-Ku.
Ayat. (Mzm 81:6c.8a.8bc-9.10-11ab.14.17)
1. Aku mendengar bahasa yang tidak kukenal, "Akulah yang telah mengangkat beban dari bahumu, dan membebaskan tanganmu dari keranjang pikulan; dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau.
2. Aku menjawab engkau dengan bersembunyi di balik badai, Aku telah menguji engkau dekat Meriba. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak memberi peringatan kepadamu; hai Israel, kiranya engkau mau mendengarkan Aku!
3. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah orang asing. Akulah Tuhan Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
4. Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan! Umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu, Aku akan mengenyangkannya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (bdk. Mat 4:17)
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.

Kasih adalah hukum utama. Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama adalah hukum yang jauh melebihi semua kurban bakar dan persembahan. Hal itu harus menjadi keyakinan setiap murid Tuhan. Karena dengan kasih, kita diantar masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:28b-34)
  
"Tuhan Allahmu itu Tuhan Yang Esa, kasihilah Dia dengan segenap jiwamu."
   
Sekali peristiwa, datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya kepada-Nya, "Perintah manakah yang paling utama?" Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Tidak jauh, itu belum sampai. Apalagi berkenaan dengan Kerajaan Allah. Mengetahui hal baik tentang cinta kasih itu baik, tetapi lebih baik dan berharga bila sudah, sedang dan akan konsisten menghayati. Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus mengajarkan jalan kecil, jalan cinta. Panggilannya adalah mencintai dan dasarnya adalah Syahadat, Aku percaya, sebagaimana ringkasan isi Kitab Suci. Derita panjang menjadi silih, berkah untuk orang bersalah, apalagi dalam masa Prapaskah.

Doa Malam

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, hukum-Mu telah tertanam dalam hati kami dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Kami mohon, berilah kami Roh-Mu, Roh kebenaran dan kedamaian, agar kerajaan-Mu semakin berkembang di dalam diri kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
 
“Kehilangan iman adalah sungguh suatu kemurtadan” (Sta. Perawan Maria, 13 Maret 1990)
  
RUAH

Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.

Kamis, 12 Maret 2015
Hari Biasa Pekan III Prapaskah

   
Yer. 7:23-28; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; Luk. 11:14-23. 

"Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."
 
Siapakah kita ini tanpa Yesus? Bisa apa kita ini tanpa Tuhan? Kalau saya sendiri, dengan yakin menjadan: "Tanpa Yesus, saya bukan siapa-siapa dan tanpa Tuhan, saya tidak bisa apa-apa". Hidup kita ini kan berasal dari Tuhan, bersama dengan Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Maka, saya yakin: selama kita selalu bersama dengan Tuhan, pasti aman dan terjaminlah kita. Roh jahat senantiasa mengancam kita dan kita amat rapuh untuk menghadapinya. Namun, bersama Tuhan, kita kuat dan mampu mengalahkannya. Kebersamaan dan kesatuan dengan Tuhan menjamin pula kesatuan dan keutuhan hidup bersama kita. Ada pepatah mengatakan: "The family that pray together, stay together" (Keluarga yang berdoa bersama, dijamin tetap utuh). Benar. Sebab, kelauarga yang berdoa bersama seperti bahtera di tengah lautan tetapi Tuhan sendiri senantiasa hadir sebagai nahkodanya.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu menghayati kesatuan dan kebersamaan dengan-Mu. Amin. -agawpr-

 

Kamis, 12 Maret 2015 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Kamis, 12 Maret 2015
Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Setan membujuk kita (dengan berpikir) bahwa kesombonganlah yang membuat kita ingin memiliki keinginan yang mulia dan mau meniru para kudus dan ingin menjadi martir. Setan juga menyebabkan kita berpikir, bahwa karena kita adalah orang berdosa, maka perbuatan-perbuatan para kudus boleh dikagumi akan tetapi bukan untuk ditiru. (Sta. Theresia dari Avila, Otobiografi, XIII, 4)

Antifon Pembuka

Tuhan bersabda, Akulah keselamatan umat-Ku. Dalam penderitaan mereka berseru kepada-Ku, dan Aku mendengarkan mereka. Dan Aku menjadi Tuhan mereka selama-lamanya.

I am the salvation of the people, says the Lord. Should they cry to me in any distress, I will hear them, and I will be their Lord for ever.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahamulia, hari raya Paskah semakin mendekat. Kami mohon dengan rendah hati, semoga kami semakin giat mempersiapkan diri untuk perayaan yang menyelamatkan itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yeremia (7:23-28)
   
 
"Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan."
    
Beginilah firman Tuhan, “Inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia! Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memberi perhatian, melainkan mereka mengikuti rancangan-rancangan dan kedegilan hatinya yang jahat, dan mereka memperlihatkan punggungnya dan bukan mukanya. Sejak nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir sampai waktu ini, Aku mengutus kepada mereka hamba-hamba-Ku, para nabi, hari demi hari, terus menerus. Tetapi mereka tidak mau mendengarkan kepada-Ku dan tidak mau memberi perhatian; malahan mereka menegarkan tengkuknya, berbuat lebih jahat daripada nenek moyang mereka. Sekalipun engkau mengatakan kepada mereka segala perkara ini, mereka tidak akan mendengarkan perkataanmu, dan sekalipun engkau berseru kepada mereka, mereka tidak akan menjawab engkau. Sebab itu, katakanlah kepada mereka: Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan, Allah mereka, dan yang tidak mau menerima pengajaran! Ketulusan mereka sudah lenyap, sudah musnah dari mulut mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=es, 4/4, PS No. 854
Ref. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati.
atau Singkirkanlah penghalang sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:1-2.6-7.8-9; Ul: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, kita ini umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yl 2:12-13)
Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:14-23)
  
"Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku."
     
Sekali peristiwa Yesus mengusir dari seseorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata, “Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan.” Ada pula yang meminta suatu tanda dari surga kepada Yesus untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata, “Setiap Kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah pasti runtuh. Jikalau Iblis itu terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi, jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Nah, merekalah yang akan menjadi hakimmu! Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagi rampasannya. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku, dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
  
Seorang Ibu pernah bertanya, “Bagaimana membedakan bahwa sesuatu itu berasal dari setan atau dari Roh Kudus? Dalam beberapa kejadian sepertinya mirip, sulit dibedakan. Ilmu apakah yang harus kami pelajari?” Kesulitan Ibu ini juga menjadi kesulitan kita. Kita merasa sulit membedakan apakah ini berasal dari Roh Kudus atau dari iblis. Apalagi iblis seringkali tampil seperti malaikat terang.

Jika menyimak Injil hari ini dengan baik, kita bisa menemukan pencerahan bagaimana membedakan antara Roh Kudus dan roh jahat. Roh Kudus memiliki gerak dan arah untuk menyelamatkan manusia, menarik orang ke dalam persekutuan yang semakin erat dengan Allah. Rasul Paulus menyebutkan buah-buah dari Roh Kudus adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri (Gal 5:22-23a). Sedangkan arah dan gerak roh jahat adalah menjauhkan manusia dari keselamatan kekal. Rasul Paulus menyebutkan buah-buah dari roh jahat itu antara lain: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, egois, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan sebagainya (ay. 19-21a).

Persoalan lebih jauh lagi, bagaimana kita dapat melawan kekuatan si jahat yang seringkali begitu kuat menggoda dan merayu kita dengan segala penampilannya yang memikat? Tepatlah apa yang dikatakan oleh Paus Paulus VI dalam audiensi umum pada 15 November 1972. Dia mengawalinya dengan sebuah pertanyaan: Apakah yang dibutuhkan oleh Gereja zaman sekarang? Lalu ia menjawab, “Janganlah Anda terkejut mendengar jawaban kami atau bahkan tahayul dan mengada-ngada: salah satu kebutuhan terbesar ialah pertahanan terhadap yang jahat yang disebut iblis.”

Dalam Injil hari ini Yesus mengajarkan suatu sikap iman dalam menghadapi godaan dan pengaruh iblis. Kita harus memiliki sebuah ketegasan iman yang kuat. Iblis sangat pandai dalam soal kompromi kejahatan. Apabila kita ikut berkompromi dengannya, kita akan kalah. Maka, sikap awal yang paling tepat berhadapan dengan si jahat adalah tegas mengatakan: tidak. “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.” (Joni/Cafe Rohani)

Antifon Komuni (Mzm 119(118):4-5)

Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh. Sekiranya hidupku tentu untuk berpegang pada ketetapan-Mu!

Doa Malam

Allah Bapa pengasih dan penyayang, kami telah mendengar Sabda-Mu dan telah ikut serta dalam perjamuan-Mu. Kami mohon, semoga kami menjadi umat-Mu yang pantas, dan selalu menjadi tanda bahwa Engkau selalu hadir di dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Rabu, 11 Maret 2015
Hari Biasa Pekan III Prapaskah


Ul. 4:1,5-9; Mzm. 147:12-13,15-16,19-20; Mat. 5:17-19. 

"Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga."

Siapa yang layak memasuki Kerajaan Sorga? Yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah taurat. Melakukan dan mengajarkan. Bukan hanya yang mengajarkan tetapi harus juga melaksanakan. Bukan hanya memberi contoh tetapi harus menjadi contoh. Perintah Taurat adalah manifestasi perintah atau kehendak Tuhan sehingga bagi kita yang tidak mengenal hukum taurat, berarti cukup kita mengerti sebagai perintah atau kehendak Tuhan. Maka, menjadi jelas bagi kita bahwa Kerajaan Sorga, kelak akan kita masuki kalau kita melakukan dan mengajarkan perintah dan kehendak Tuhan. Di tempat lain, Yesus juga menegaskan, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga."

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu, agar kami mampu menjadi pelaksana dan pewarta sabda serta kehendak-Mu. Amin. -agawpr-

Rabu, 11 Maret 2015 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Rabu, 11 Maret 2015
Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Kamu mengidap penyakit pada mata jiwamu, karena dosa dan perbuatanmu yang jahat. (St. Teophilus dari Antiokhia)


Antifon Pembuka (Mzm 119(118):133)

Teguhkanlah langkahku seturut janji-Mu, dan janganlah suatu kejahatan pun menguasai aku

Let my steps be guided by your promise; may evil never rule me.


Doa Pagi


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, dalam masa Prapaskah ini kami Kaubimbing dan Kauajar dengan Sabda-Mu. Semoga dengan berpantang, kami berbakti kepada-Mu dengan sepenuh hati dan dalam doa bersatu sebagai umat-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Ulangan (4:1.5-9)
   
"Lakukanlah ketetapan-ketetapan itu dengan setia."
  
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, "Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal budimu di mata bangsa-bangsa. Begitu mendengar segala ketetapan ini mereka akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum, yang kubentangkan padamu pada hari ini? Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidup. Beritahukanlah semuanya itu kepada anak-anakmu dan kepada cucu-cucumu serta cicitmu."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!
atau. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem!
Ayat. (Mzm 147:12-13.15-16.19-20; Ul: 12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari. Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-19)
  
"Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi."
   
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekali pun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

   
Bagian Kitab Ulangan itu menegaskan perlunya bagi bangsa Israel untuk melaksanakan dengan setia ketetapan dan peraturan yang diberikan oleh Yahwe agar mereka bisa memasuki tanah terjanji. Ketetapan dan peraturan itu mesti dipandang sebagai anugerah dari Tuhan yang dekat dengan umat-Nya sehingga memberi mereka hukum yang adil. Hampir seluruh aturan dalam Perjanjian Lama yang berkenaan dengan kehidupan bersama sebagai bangsa mengatur kehidupan mereka supaya keadilan berdiri tegak. Setiap warga memiliki baik hak maupun kewajiban sehingga seluruh warga bangsa hidup saling menghargai dan memberikan hak kepada sesama. Hanya dengan sikap dasar itu bangsa bisa hidup bersama dan ada kedamaian. Gereja pun percaya bahwa bila keadilan ditegakkan, kedamaian akan terjadi. Sebaliknya, tanpa keadilan, hidup bersama yang damai hampir mustahil diwujudkan.

Melalui kutipan Injil hari ini Yesus menegaskan bahwa Ia tidak akan meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi, melainkan menggenapinya. Hukum Taurat diberikan untuk mengatur hidup bersama dan kitab para nabi, yang pada umumnya mengoreksi sikap dan cara hidup bangsa Israel yang salah, untuk mengembalikan mereka ke jalan yang benar di hadapan Allah. Penegasan atas tetap perlu dijaganya aturan dan arahan itu pasti amat berbicara bagi orang beriman keturunan Yahudi yang menjunjung tinggi hukum Taurat dan kitab para nabi. Kedatangan Yesus bermaksud menggenapi hukum Taurat dan kitab para nabi itu, karena Ia adalah Mesias yang dinanti-nantikan oleh umat dan bagi orang beriman adalah wujud cinta kasih Allah bagi umat manusia. Allah bukan hanya dekat dengan umat-Nya melainkan memberi diri bagi keselamatan umat manusia karena kasih-Nya yang amat besar. Ia pun menggenapi hukum Taurat dan kitab para nabi itu dengan hukum kasih. Penegakan keadilan demi berlangsungnya hidup bersama dan terwujudnya kedamaian belum cukup. Kesetiaan kepada Tuhan dengan menuruti perintah-perintah-Nya pun belum sempurna. Setiap orang mesti melaksanakan perintah untuk mengasihi, lebih daripada sebatas memberikan hak. Mengasihi berarti mengorbankan bagi sesama sesuatu yang sebenarnya adalah haknya. Tidaklah mudah melaksanakan perintah itu pada zaman yang diwarnai oleh kecenderungan kuat, bukan untuk memberikan hak, melainkan merampas hak sesama. Namun kita percaya bahwa melakukan perintah kasih inilah yang akan memberi kebahagiaan sejati. Dalam hal relasi dengan Allah, orang beriman mesti menaati peraturan bukan demi kesetiaan semata, melainkan melandasi dengan kasih kepada Allah yang telah lebih dahulu mengasihi. Dengan demikian melaksanakan ketetapan hukum dan aturan bukanlah beban, melainkan suatu keutamaan. (Inspirasi Batin 2015)
    
Antifon Komuni (Mzm 16(15):11)

Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

You will show me the path of life, the fullness of joy in your presence, O Lord.

Doa Malam

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah menunjukkan kepada kami, siapa yang telah menjalankan hukum-Mu dengan sempurna, ialah Yesus Kristus, yang penuh cinta kasih. Kami mohon, berilah kami kedamaian dalam mengikuti Dia, yang hidup dan berkuasa, sepanjang masa. Amin.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy