| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 26 Maret 2015 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Kamis, 26 Maret 2015
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

“Jangan pernah lengah menunjukkan rasa syukur kepada para penderma” (St. Theresia dari Avila)
 

Antifon Pembuka (Ibr 9:15)

Kristus Pengantara Perjanjian Baru. Berkat wafat-Nya, para pilihan memperoleh warisan abadi yang dijanjikan-Nya.

Christ is mediator of a New Covenant, so that by means of his death, those who are called may receive the promise of an eternal inheritance.


Doa Pagi


Allah yang Mahasetia, hadirlah pada umat yang berseru kepada-Mu. Lindungilah kami yang mendambakan belas kasih-Mu. Semoga kami bersih dari segala noda dosa, tetap bertekun dalam cara hidup yang saleh dan akhirnya pantas mewarisi janji-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
 
Abram mendapat nama baru Abraham. Karena Allah telah menetapkannya menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Ia akan membuat Abraham beranak cucu sangat banyak. Dari keturunannyalah akan lahir raja-raja. Namun dari pihak Abraham, ia dan keturunannya harus setia pada perjanjiannya dengan Yahweh.

  
    Bacaan dari Kitab Kejadian (17:3-9)
   
"Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa."
       
Pada waktu itu, ketika Allah menampakkan diri, maka Abram bersujud. Dan Allah berfirman kepadanya, “Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kini kaudiami sebagai orang asing; seluruh tanah Kanaan ini akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.” Lagi firman Allah kepada Abraham, “Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selama-lamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya
Ayat. (Mzm 105:4-5.6-7.8-9; R: 8a)
1. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
2. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya. Dialah Tuhan, Allah kita, di seluruh bumi berlaku ketetapan-Nya.
3. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Janganlah keraskan hatimu, tetapi dengarkan suara Tuhan.
 
Yesus menegaskan bahwa barangsiapa menuruti firman-Nya tidak akan mengalami maut selama-lamanya. Firman-Nya adalah firman kehidupan. Kita hanya diundang untuk percaya dan menyerahkan diri kepada-Nya.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:51-59)
    
"Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
   
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” Kata orang-orang Yahudi kepada Yesus, “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar daripada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabi pun telah mati! Dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya! Bapa-Kulah yang memuliakan Aku. Tentang Dia kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia. Sebaliknya, Aku mengenal Dia, dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu. Tetapi Aku megenal Dia, dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku; ia telah melihatnya dan ia bersukacita.” Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada Yesus, “Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku ada.” Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Ujung ketidaktahuan dan salah sambung dengan misteri agung jati diri Yesus, membuat orang-orang Yahudi menyimpulkan, bahwa Yesus kerasukan setan. Bahkan lebih dari kata, mereka mengambil batu untuk melempari Dia. Kita sering menyalahkan Tuhan dan mau menghancurkan-Nya untuk sesuatu yang tidak kita ketahui dan tidak kita mengerti, hanya menduga-duga. Kita menutup diri tidak mengakui keterbatasan kita. Itu berarti sudah pasti kita yang terlalu bodoh, bukan Dia. Sikap kita yang terlalu sembrono dapat menghancurkan orang lain dan diri sendiri serta tetap merasa tak berdosa. Benarkah demikian?

Doa Malam

Ya Tuhan, hadirlah di tengah kami yang sedang mengalami kebimbangan, kekalutan dan ketakutan dalam hidup ini. Terangilah jalan hidup kami agar jangan jatuh dalam dosa. Lindungi juga kami sepanjang istirahat malam ini. Amin.
 
 
RUAH

Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

Rabu, 25 Maret 2015
Hari Raya Kabar Sukacita

  
   Yes. 7:10-14; 8:10; Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,11; Ibr. 10:4-10; Luk. 1:26-38

Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
 
Hari ini, 25 Maret, kita merayakan Hari Raya Kabar Sukacita, yang ditempatkan persis 9 bulan sebelum Hari Raya Natal, 25 Desember. Kita semua sudah tahu apa isi dari kabar sukacita tersebut, sebagaimana dikisahkan dalam Injil hari ini. Namun, yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita menerapkan warta sukacita ini untuk kita. Kabar sukacita tersebut bukanlah kabar sukacita yang hanya ditujukan kepada Maria, tetapi juga kepada kita semua. Berita akan datangnya Sang Juruselamat adalah sukacita bagi kita. Sebab, karena dosa, kita seharusnya binasa tetapi justru diselamatkan oleh karena kedatangan Kristus. Terimakasih kepada Bunda Maria atas kesediaannya untuk dipilih Allah menjadi sarana bagi lahirnya Sang Juruselamat. Lebih dari itu, kita dipanggil untuk meneladan sikap kesiap-sediaan Bunda Maria untuk menjadi pelaksana kehendak Tuhan. Kita tahu bahwa kabar suka cita itu sungguh-sungguh menjadi sukacita yang besar karena Maria menunjukkan kesiap-sediaannya dengan mengatakan: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Demikian pula, kita juga akan sungguh-sungguh mengalami sukacita yang besar sebagai orang yang diselamatkan, jika kita selalu siap sedia melaksanakan kehendak Tuhan.
 
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu untuk setiap saat selalu siap sedia melaksanakan kehendak-Mu. Amin. -agawpr-

Rabu, 25 Maret 2015 Hari Raya Kabar Sukacita

Rabu, 25 Maret 2015
Hari Raya Kabar Sukacita

Allah yang benar, dilahirkan dalam kodrat manusia benar dengan kodrat-Nya yang utuh dan sempurna ---- St. Leo Agung

Antifon Pembuka (lih. Ibr 10:5-7)

Ketika masuk ke dunia ini Kristus bersabda, "Aku datang, ya Allah, untuk melakukan kehendak-Mu."

The Lord said, as he entered the world: Behold, I come to do your will, O God.

 
(Hari ini ada Madah Kemuliaan, dan Syahadat. Alleluya diganti Bait Pengantar Injil 965; Untuk menghormati misteri Inkarnasi ini, maka, pada Misa Kudus tgl 25 Maret ini, mari kita berlutut saat mengucapkan kata-kata Syahadat: "Ia dikandung dari Roh Kudus ... dan menjadi manusia." atau "yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria," atau "Et incarnátus est de Spíritu Sancto ... et homo factus est." sumber: PUMR no 37)
 
Doa Pagi
 
Ya Allah, Engkau menghendaki agar Sabda-Mu menjelma menjadi manusia dalam rahim Perawan Maria. Semoga kami, yang dalam iman mengakui Penebus kami sebagai Allah dan manusia, layak mengambil bagian dalam kodrat ilahi-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (7:10-14; 8:10)
   
"Seorang perempuan muda akan mengandung."
      
Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, "Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas." Tetapi Ahas menjawab, "Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!" Lalu berkatalah Nabi Yesaya, "Baiklah! Dengarkanlah, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Imanuel, artinya: Allah menyertai kita."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.11)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut, lalu aku berkata, "Lihatlah, Tuhan, aku datang!"
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan, tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:4-10)
   
"Lihatlah Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."
     
Saudara-saudara, tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, "Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki. Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku." Jadi mula-mula Ia berkata, "Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat. -- Dan kemudian Ia berkata, "Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 1:14ab)
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)   
   
"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
      
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
  Hari Raya Kabar Sukacita yang dirayakan pada setiap tanggal 25 Maret memiliki hubungan yang sangat erat dengan perayaan Natal yang selalu dirayakan setiap tanggal 25 Desember. Dalam pesta Natal, Gereja merayakan kelahiran Yesus Kristus.

Secara kronologis, perayaan Kabar Sukacita mestinya terlebih dahulu dirayakan Gereja, lalu kemudian Natal. Akan tetapi, jika dilihat dari aspek sejarah, ternyata perayaan Natal terlebih dahulu dilaksanakan oleh Gereja, karena perayaan ini telah dimulai sejak abad III, baru kemudian menyusul perayaan Kabar Sukacita pada abad IV. Perhitungan logika dengan cara mundur, menetapkan Kabar Sukacita pada 25 Maret, kurang sembilan bulan dari Natal (25 Desember) yang adalah waktu normal kandungan di dalam rahim. Oleh sebab itu, bisa dikatakan, jika Maria melahirkan Yesus Kristus pada tanggal 25 Desember, dengan perhitungan mundur, maka ia mendapat kabar sukacita dari malaikat Gabriel pada 25 Maret. Inilah haari yang sekarang kita rayakan di dalam Gereja.

Injil Lukas yang dibacakan pada perayaan ini memberikan informasi kepada kita bahwa Anak yang dikandung oleh Maria adalah Putra Allah yang menjelma menjadi manusia. Maria merasa terkejut ketika mendengar kabar dari malaikat, karena alasan kekhawatiran sosial. Dikatakan dalam Injil bahwa Maria belum bersuami. Oleh sebai tu, mengandung di luar nikah adalah sesuatu yang tidak terpandang di dalam kebudayaan Yahudi.

Penjelasan Malaikat Gabriel mengenai Anak yang dikandungnya dan berkat kuasa Roh Kudus yang menyertainya, membuat Maria dengan berlandaskan iman yang dimiliki, berani menerima tugas dan tanggung jawab yang melampaui kepentingan sosial dan padangan orang. Jawaban Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu” adalah tanda orang beriman. Ada dua hal ditunjukkan Maria dalam jawaban ini. Pertama, adalah kerendahan hatinya di hadapan Tuhan yang menunjukkan kesediaan mengambil tanggung jawab, apa pun konsekuensinya. Iman tidak bisa tanpa tanggung jawab. Kedua, adalah penyerahan diri Maria secara total kepada Tuhan; biarlah kehendak-Nya yang terjadi, bukan kehendakku atau kehendak orang lain di sekelilingnya. Rencana Tuhan mengalahkan rencana diri sendiri dan orang lain yang ada di sekitar.

Jawaban Maria ini yang dikenal dengan istilah fiat mewujudkan rencana keselamatan Tuhan yang dirintis-Nya sejak manusia pertama jatuh ke dalam dosa. Fiat ini juga membuka rencana keselamatan Tuhan sampai pada zaman kita dan berlangsung terus sampai akhir zaman. Fiat Maria memulai pembaruan manusia dan dunia, karena Putra Allah datang ke dunia untuk keselamatan.

Dengan alasan ini, Gereja patut merayakan perayaan ini secara meriah dengan harapan bahwa kita juga sebagai umat beriman merasakan fiat Maria dalam rencana keselamatan kita. Sebagai umat beriman kita juga diajak untuk membuat fiat masing-masing sebagai rasa tanggung jawab orang beriman di hadapan Tuhan, sebagaimana Maria telah lakukan. (Edison)

Antifon Komuni (Yes 7:14)

Lihat, seorang perawan akan mengandung dan akan melahirkan seorang Putra. Dia akan diberi nama Imanuel.

Behold, a Virgin shall conceive and bear a son; and his name will be called Emmanuel.

Selasa, 24 Maret 2015 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Selasa, 24 Maret 2015
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
 
“Salib Tuhan menjadi sumber semua berkat, asal mula segala berkat” (St. Leo Agung)
  

Antifon Pembuka (Mzm 27(26):14)

Taruhlah harapan-Mu pada Tuhan. Jadilah perwira dan tabahkanlah hatimu. Percayalah pada Allah.
    
Wait for the Lord; be strong; be stouthearted, and wait for the Lord!
    
Doa Pagi


Allah Bapa sumber segala kebajikan, bantulah kami mengabdi Engkau dengan tekun. Semoga pada zaman ini umat-Mu berkembang dalam kebajikan dan bertambah dalam jumlahnya. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
      

Umat Israel selalu mengeluh atas apa yang mereka alami di padang gurun. Kendati Tuhan sudah berbuat banyak bagi mereka. Tuhan lalu mengirim ular tedung untuk membinasakan umat Israel. Tetapi, Tuhan tetap menunjukkan kasih-Nya . Berkat doa Musa, Tuhan memintanya untuk membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Mereka yang digigit ular itu akan tetap hidup, bila memandang ular tembaga tersebut.
        

Bacaan dari Kitab Bilangan (21:4-9)
          
"Setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandang ular tembaga itu, ia akan tetap hidup."
         
Ketika umat Israel berangkat dari Gunung Hor, mereka berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom. Bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa, “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air! Kami telah muak akan makanan hambar ini!” Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel itu mati. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata, “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan supaya dijauhkan ular-ular ini dari kami.” Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.” Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 102:2-3.16-18.19-21)
1. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu. Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!
2. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
3. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Benih itu adalah Sabda Tuhan, penaburnya adalah Kristus. Setiap orang yang menemukan Dia, akan hidup selama-lamanya.
  
Yesus selalu berbuat apa yang berkenan di hati Allah, Bapa-Nya. Ia melaksanakan kehendak-Nya. Dengan ditinggikan di kayu salib, orang akan tahu bahwa Dia datang untuk menyelamatkan umat-Nya. Salib Yesus menjadi tanda keselamatan bagi semua bangsa.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:21-30)
    
"Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu bahwa Akulah Dia."
      
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang banyak, “Aku akan pergi, dan kamu akan mencari Aku; tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.” Maka kata orang-orang Yahudi itu, “Apakah Ia mau bunuh diri, dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Siapakah Engkau?” Jawab Yesus kepada mereka, “Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu. Akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya itulah yang Kukatakan kepada dunia.” Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus, “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia yang telah mengutus Aku,menyertai Aku! Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
  
Renungan

   
Percakapan Yesus dengan orang-orang Yahudi, bagai langit dan bumi. Maka, terus terjadi salah paham terulang lagi. Sabda Yesus, “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia.” Ungkapan “meninggikan Anak Manusia” bagi Yohanes adalah saat penyaliban-Nya. Memang benar. Peristiwa kematian (di salib) atau kemartiran sebagai bentuk kesaksian sering berbicara banyak dan lebih kuat dimengerti daripada banyak penjelasan kata-kata religi. Yesus diutus dan taat, dengan penuh cinta melaksanakan kehendak Bapa-Nya.
  
Antifon Komuni (Yoh 12:32)
 
Apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan.
   
When I am lifted up from the earth, I will draw all to myself, says the Lord.

Doa Malam

Tuhan, sumber sukacitaku, syukur dan terima kasih atas perlindungan-Mu sepanjang hari ini. Semoga malam ini, aku dapat beristirahat tanpa gangguan apa pun dan besok pagi dapat bangun dengan segar dan semangat yang baru. Terutama aku dapat bergabung bersama umat-Mu untuk merayakan hari raya Kabar Sukacita yang disampaikan Malaikat Gabriel kepada Maria, Bunda-Mu dan Bunda Gereja. Amin.
 
Besok Rabu, 25 Maret 2015 adalah Hari Raya Kabar Sukacita, dalam Perayaan Ekaristi Madah Kemuliaan dan Syahadat diucapkan atau dinyanyikan, Alleluya ditiadakan. Pada misa tersebut organ atau alat musik lainnya dapat dimainkan secara meriah, di sekitar altar dapat dihias bunga. Pada syahadat bagian: "Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria." diucapkan sambil berlutut. (Dasar: PUMR No. 137, 305, dan 313)
 
 
RUAH

Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Senin, 23 Maret 2015
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
 


Dan. 13:1-9,15-17,19-30,33-62(Dan. 13:41c-62); Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Yoh. 8:1-11.

Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Ada orang yang sungguh merasa puas dan sangat senang kalau bisa menemukan kesalahan orang lain kemudian ramai-ramai menghakimi dan menghukumnya. Kalau pun orang yang menjadi sasaran tersebut tidak bersalah, mereka akan berusaha untuk mencari-cari kesalahannya. Mereka sendiri lupa atau tidak peduli kalau sebenarnya mereka sendiri juga punya kesalahan, bahkan mungkin lebih besar. Itulah yang terjadi pada diri orang-orang yang menghadapkan kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan berzinah. Yesus tidak hanya mengampuni dan menasihati perempuan "terdakwa" tetapi juga menyadarkan kejahatan mereka. Dari sini, kita tidak hanya disadarkan bahwa kita masing-masing punya kesalahan tetapi lebih-lebih bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap orang yang bersalah. Hendaknya kita tidak menyikapi kesalahan (orang yang bersalah), pertama-tama dengan penghakiman dan hukuman, tetapi dengan belas kasih dan pengampunan serta nasihat atau bantuan apa pun untuk memperbaiki diri.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu bersikap bijaksana terhadap orang yang melakukan kesalahan. Amin. -agawpr-

Senin, 23 Maret 2015 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Senin, 23 Maret 2015
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
 
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai pemindahan Sakramen Mahakudus dan Tuguran pada hari Kamis Putih: Tidak diizinkan menggunakan monstrans. Sakramen harus berada dalam tabernakel altar persinggahan, atau dalam pixis/sibori. Tempat sakramen disinggahkan tidak dizinkan dibuat seolah sebuah makam. (Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan persiapannya, 16 Januari 1988)

Antifon Pembuka (Mzm 56(55):2)

Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan menghimpit aku.
 
Have mercy on me, O God, for people assail me; they fight me all day long and oppress me.

 
Doa Pagi

Allah Bapa Maha Pengasih, demi cinta kasih-Mu yang agung kami Kauperkaya dengan berbagai karunia. Bantulah kami berbalik dari hidup berdosa menuju hidup baru dan menjadi layak untuk Kerajaan Surga. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel 13:1-9.15-17.19-30.33-6 (Singkat: 13:41c-62)
     
 
"Sungguh, aku rela mati, meskipun aku tidak melakukan suatu pun dari yang mereka tuduhkan."
     
Pada waktu itu Susana dijatuhi hukuman mati atas tuduhan berbuat serong. Maka berserulah Susana dengan suara nyaring, “Allah yang kekal, yang mengetahui apa yang tersembunyi, dan mengenal sesuatu sebelum terjadi, Engkau pun tahu, bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap aku. Sungguh, aku mati, meskipun aku tidak melakukan sesuatu pun dari yang mereka dustakan tentang aku.” Maka Tuhan mendengarkan suaranya. Ketika Susana dibawa ke luar untuk dihabisi nyawanya, Allah membangkitkan roh suci dalam diri seorang anak muda, Daniel namanya. Anak muda itu berseru dengan suara nyaring, “Aku tidak bersalah terhadap darah perempuan itu!” Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel, katanya, “Apa maksudnya kata-katamu itu?” Daniel pun lalu berdiri di tengah-tengah mereka. Katanya, “Demikian bodohkah kamu, hai orang Israel? Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel tanpa pemeriksaan dan tanpa bukti? Kembalilah ke tempat pengadilan, sebab kedua orang itu memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan ini!” Maka bergegaslah rakyat kembali ke tempat pengadilan. Orang tua-tua berkata kepada Daniel, “Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua.” Lalu kata Daniel kepada orang yang ada di situ, “Pisahkanlah kedua orang tua-tua tadi jauh-jauh, maka mereka akan diperiksa.” Setelah mereka dipisahkan satu sama lain, Daniel memanggil seorang di antara mereka dan berkata kepadanya, “Hai engkau yang sudah beruban dalam kejahatan, sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat dengan menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun Tuhan telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar janganlah kaubunuh. Oleh sebab itu, jikalau engkau sungguh-sungguh melihat dia, katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?” Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon mesui!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah telah menerima firman dari Allah untuk membela engkau!” Setelah orang itu disuruh pergi, Daniel pun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya. Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu, “Hai keturunan Kanaan dan bukan keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan nafsu birahi telah membengkokkan hatimu. Kamu sudah biasa berbuat begitu dengan puteri-puteri Israel, dan mereka pun terpaksa menuruti kehendakmu karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung kefasikanmu! Oleh sebab itu katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah kaudapati mereka bercampur? Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon berangan!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang terhunus untuk membahan engkau, supaya engkau binasa!” Maka berserulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya. Serentak mereka bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya. Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: lih 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 33:11)
Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannyalah Aku berkenan, supaya ia hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:1-11)
   
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini."
     
Sekali peristiwa Yesus pergi ke bukit Zaitun. Dan pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Yesus duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah, lalu berkata kepada Yesus, “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari dengan batu perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapatmu tentang hal ini?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Yesus, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis di tanah dengan jari-Nya. Dan ketika mereka terus menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka, “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Yesus membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu, yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya, “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya, “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
 
Renungan
 
Keteguhan hati Susana (dalam bacaan pertama) mengagumkan kita dan mengagumkan Allah. Ia teguh karena benar dan tidak menipu. Ia berani karena ia melakukan kehendak Allah untuk tidak melakukan perbuatan zina seperti dituduhkan orang. Kebenaran itu didukung Allah dengan kehadiran penolong, yaitu Daniel. Kita belajar bersikap benar, supaya kita selamat, sebab kebohongan akan dibuktikan oleh Allah melalui apa saja. Kebohongan akan merugikan banyak orang, tetapi kebenaran akan membuat hati kita tenteram dan berani meneruskan hidup di hadapan Allah.

Apakah kita sering melanggar perintah Allah karena kesenangan dan nafsu kita sendiri? Kejatuhan kita bisa berakibat fatal jika kita tidak segera meminta pertolongan dari Tuhan. Sementara berdosa, kita bisa menutupi kesalahan kita dengan menyalahkan orang lain. Hal ini membuat Tuhan semakin tidak simpati dengan kita. Ia ingin kita bersikap wajar, manusiawi dan tahu diri bahwa kita juga bisa bersalah dan berdosa, sehingga kita mengenal hidup pribadi, mengubah apa yang bisa kita ubah, dan membiarkan Tuhan menang dengan terus melakukan perbuatan yang baik kepada banyak orang.

Ya Yesus, terima kasih Engkau mengingatkan aku untuk tidak melakukan hal-hal yang tercela di hadapan-Mu. Pimpin aku agar jangan terbakar nafsu, tetapi terdorong untuk mengasihi orang lain dengan sungguh hati dan tulus. Amin. 
 
    
Yesus Kristus telah mempersembahkan Darah-Nya yang mulia, korban kita pada altar salib, demi keselamatan semua manusia. (St. Yohanes Fisher)  
  
 
Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian

Yesus ditinggikan di atas kayu salib dan dengan demikian nama Allah dimuliakan. Kita pun ditarik untuk datang dan beriman kepada-Nya sehingga menerima buah-buah penebusan-Nya.

Minggu, 22 Maret 2015
Hari Minggu Prapaskah V

  
Yer. 31:31-34; Mzm. 51:3-4,12-13,14-15; Ibr. 5:7-9; Yoh. 12:20-33  

"Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!"

Dalam keadaan bahaya, orang biasanya memohon bantuan agar diselamatkan. Doa-doanya pun juga berisi permohonan agar selamat. Mungkin, disertai juga dengan beberapa janji/nazar. Lain halnya dengan Yesus. Berhadapan dengan penderitaan, Ia tidak mohon agar diselamatkan tetapi justru mohon agar nama Allah Bapa dimuliakan. Apapun yang terjadi, Dia siap menghadapinya, asal Bapa-Nya dimuliakan dan manusia diselamatkan. "Gloria Dei, homo vivens", kata St. Ireneus (Kemuliaan Allah adalah manusia yang hidup). Allah dimuliakan kalau kehidupan manusia dilestarikan. Itulah makanya, manusia yang semestinya binasa karena dosa, ditebus oleh Kristus agar dapat menerima anugerah kehidupan abadi. Kita pun tidak hanya mendapatkan teladan dari Yesus tentang orientasi hidup yang tertinggi, yakni demi kemuliaan Allah dan kesejahteran sesama - kendati jalan yang harus ditempuh adalah jalan derita dan pengorbanan - tetapi mendapatkan jaminan hidup. "Apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Yesus ditinggikan di atas kayu salib dan dengan demikian nama Allah dimuliakan. Kita pun ditarik untuk datang dan beriman kepada-Nya sehingga menerima buah-buah penebusan-Nya.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu memuliakan nama-Mu melalui hidup kami sehari-hari. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy