| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 31 Maret 2015 Hari Selasa dalam Pekan Suci

Selasa, 31 Maret 2015
Hari Selasa dalam Pekan Suci
 
“Penyelenggaraan Ilahi, yang menyelamatkan manusia, menjadi nyata, ketika manusia bangkit dari dosa” (St. Basilius)

     
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm. 27(26):12)

Ya Tuhan, janganlah menyerahkan aku kepada yang mengejar-ngejar aku, sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta dan yang bersumpah palsu.

Do not leave me to the will of my foes, O Lord, for false witnesses rise up against me and they breathe out violence.


Doa Pagi


Allah yang kekal dan kuasa, perkenankanlah kami memperingati misteri sengsara Yesus Kristus, Tuhan kami, dengan penuh iman dan cinta kasih, agar kami memperoleh pengampunan dosa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Sang nabi menyadari tugas perutusannya sebagai pemberian Tuhan. Bahwasanya Tuhan telah memanggilnya sejak dari kandungan dan menyebut namanya sejak dari perut ibunya. Lewat hidup dan pewartaannya, Tuhan akan menyatakan keagungan-Nya.
  

Bacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)
    
 
"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
       
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing, dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.” Tetapi aku berkata, “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia! Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Maka sekarang berfirmanlah Tuhan yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya; yang karenanya aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allahku menjadi kekuatanku; beginilah firman-Nya, “Terlalu sedikit bagimu untuk hanya menjadi hamba-Ku, hanya menegakkan suku-suku Yakub, dan mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17)
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-sekali aku mendapat malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah padaku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik!
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku!
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami yang setia kepada Bapa; Engkau dibawa untuk disalibkan, tidak membuka mulut seperti domba yang dibawa ke pembantaian.
  
Yesus dengan terus terang menyatakan bahwa salah satu di antara murid-murid-Nya akan menyerahkan diri-Nya. Para murid sendiri menjadi gelisah oleh pernyataan tersebut. Mereka sendiri tidak mengerti akan peristiwa penderitaan dan salib yang akan dialami oleh Guru mereka. Bahkan Yesus sendiri menegaskan bahwa Petrus akan menyangkal-Nya sebanyak tiga kali sebelum ayam berkokok.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:21-33.36-38)
     
"Salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku ... Sebelum ayam jantan berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali."
      
Di dalam perjamuan Paskah dengan murid-murid-Nya Yesus sangat terharu, lalu bersaksi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain; mereka bertanya-tanya siapa yang dimaksudkan-Nya. Seorang di antara murid-murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata, “Tanyakanlah siapa yang dimaksudkan-Nya!” Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada Yesus, “Tuhan, siapakah itu?” Jawab Yesus, “Dia adalah orang, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian, Yesus mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya, “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas, ada yang menyangka bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus, Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sedikit waktu saja Aku bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi ‘Ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang’ demikian pula Aku mengatakannya sekarang kepada kamu. Simon Petrus berkata kepada Yesus, “Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus, “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang,, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.” Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu.” Sahut Yesus, “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Dalam kelompok mafia, pengkhianat yang ketahuan akan segera disiksa dan pasti dibunuh oleh bosnya. Tetapi, tidak bagi Yudas dari “kelompok 12” ini. Yesus bukanlah sang bos mafia. Yesus malah mempersilahkan Yudas pergi melaksanakan niatnya. Karya keselamatan Allah menuntut darah. Bagaimana dengan Petrus yang berikrar akan memberikan nyawanya? Petrus pun tidak terlepas dari godaan untuk menyelamatkan nyawanya dan akan menyangkal bahwa ia mengenal Yesus. Krisis telah menutupi hati dan pikiran, sehingga yang keluar hanyalah mekanisme pembelaan.

Antifon Komuni (Rm. 8:32)

Allah tidak menyayangkan Putra-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua.

God did not spare his own Son, but handed him over for us all.

Senin, 30 Maret 2015 Hari Senin dalam Pekan Suci

Senin, 30 Maret 2015
Hari Senin dalam Pekan Suci
  
Sengsara Tuhan dan Penyelamat kita Yesus Kristus memberikan kepada kita ketahanan dalam penderitaan (St. Agustinus)

     
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 35 (34): 1-2; 140 (139): 8)
     
Ya Tuhan, adililah mereka yang merugikan daku, perangilah mereka yang memerangi aku. Angkatlah senjata dan perisai dan bangkitlah membantu aku, ya Tuhan, sumber selamatku.
 
Contend, O Lord, with my contenders; fight those who fight me.Take up your buckler and shield; arise in my defense, Lord, my mighty help.
   
Doa Pagi


Allah yang mahakuasa, kami sering patah semangat karena kelemahan kami. Maka kami mohon, semoga berkat sengsara Putra Tunggal-Mu kami mendapat kekuatan baru. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan dari Kitab Yesaya (42:1-7)
 
    
"Ia tidak berteriak atau memperdengarkan suaranya di jalan."
   
Beginilah firman Tuhan, “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.” Beginilah firman Allah, Tuhan, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang menghuninya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya, “Aku, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. Aku telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau Tuhan adalah terang dan keselamatanku.
Ayat. (Mzm 27:1.2.3.13-14; R:1a)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Ketika penjahat-penjahat menyerang untuk memangsa aku, maka lawan dan musuh itu sendirilah yang tergelincir dan jatuh.
3. Sekali pun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekali pun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
4. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami. Hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:1-11)
       
"Biarkanlah Dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku."
   
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang Ia bangkitkan dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia. Marta melayani, dan salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak itu semerbak memenuhi seluruh rumah. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata, “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar, dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Maka kata Yesus, “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.” Banyak orang Yahudi mendengar bahwa Yesus ada di Betania. Maka mereka datang, bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam kepala bermufakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dialah banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
  
Dalam penderitaan, kekuatan Yesus ada dalam Roh Kudus. Kedekatan dan persatuan-Nya dengan Bapa-Nya memampukan-Nya bergumul dengan kerapuhan badan-Nya yang menderita dalam kesetiaan. Kalau kita mendahulukan kebenaran, tantangan kita adalah membela sampai tuntas, bukan hanya pada semangat awal yang berkobar-kobar. Korupsi, penyelewengan, penipuan, fitnah, dan kejahatan lain akan berkurang jika kita mau bertahan dalam kebenaran, bukan lumpuh di hadapan kebiasaan yang buruk yang merugikan orang-orang yang lemah.

Jika kita ingin melayani Yesus dan memberikan yang terbaik, maka kita harus bertahan dalam keadilan dan kejujuran. Kalau kita ingin melayani Yesus seperti Martha, maka lebih dahulu kita harus mendengarkan dan merenungkan sabda-Nya seperti Maria, supaya kita memperoleh kekuatan untuk bertahan dalam kebenaran. Kekuatan rohani memang tak terkalahkan jika kita mau menekuninya. Di dalam keluarga, sering kali iman seorang istri atau ibu dapat menyelamatkan seluruh anggota yang dalam situasi buruk. Alangkah indahnya jika seluruh anggota beriman teguh seperti itu.
   
Ya Allah, aku setia mengikuti jalan salib Yesus dengan meneladan ketekunan-Nya dalam penderitaan. Dalam kesulitan yang kecil maupun besar, aku ingin tegar beriman dan tetap melakukan perbuatan baik dan adil yang Kaukehendaki. Amin.   (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)
Antifon Komuni (Bdk. Mzm. 102(101):3)
Janganlah memalingkan wajah-Mu dariku; pada hari-hari kesesakanku sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; setiap kali aku berseru, segeralah menjawab aku.
Do not hide your face from me in the day of my distress. Turn your ear towards me; on the day when I call, speedily answer me.

Mengharumkan dan memuliakan nama Tuhan.

Senin, 30 Maret 2015
Hari Senin Dalam Pekan Suci

Yes. 42:1-7; Mzm. 27:1,2,3,13-14; Yoh. 12:1-11.
 
 Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
  
Luar biasa Maria. Ia selalu mampu membuat sesuatu yang berkenan di hati Yesus. Kali lalu, ia "hanya" duduk dan mendengarkan Yesus. Ketika Marta protes, Yesus membelanya dan mengatakan: "Maria telah memilih bagian terbaik yang tidak akan diambil dari dia.” (Luk 10,42). Kali ini, ia mengurapi kaki Yesus dengan minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu menyekanya dengan rambutnya. Dan ketika Yudas mengomentarinya, lagi-lagi Yesus membelanya dengan memberi penekanan bahwa apa yang dilakukan Maria itu merupakan antisipasi untuk hari penguburan-Nya. Artinya, Yesus menerima dan memuji tindakan Maria yang berkat urapan minyaknya, kaki Yesus mengeliarkan bau harum yang memenuhi seluruh ruangan. Bagi kita, hal-hal harum apa yang bisa kita buat, khususnya pada masa pekan suci ini, untuk menghormati sengsara dan wafat Kristus bagi kita? Semoga, kita semakin mampu menebarkan kata-kata, sikap, tindakan dan pekerjaan-pekerjaan yang harum, bukan pertama-tama untuk mengharumkan nama kita sendiri tetapi lebih-lebih untuk semakin mengharumkan dan memuliakan nama Tuhan. 

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk berkata-kata, bersikap dan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang semakin mengharumkan dan memuliakan nama-Mu. Amin. -agawpr.

Minggu, 29 Maret 2015 Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan

Minggu, 29 Maret 2015
Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan
   
 Marilah kita menghamparkan diri sebagai pakaian di bawah kaki Kristus. --- St Andreas dari Kreta
   
BACAAN PERARAKAN  
   
Susunan Liturgi Minggu Palma yang lengkap untuk bahasa Indonesia silahkan membuka Buku Misa Minggu dan Hari Raya, Kanisius 2011, mulai halaman 315, bahasa Inggris, "The Roman Missal, Third Edition" mulai halaman 273.

         
Antifon Pembuka (Mat 21:9; PS 491)
   
Terpujilah Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Terpujilah Yang Mahatinggi!
  
Hosanna filio David: benedictus qui venit in nomine Domini. Rex Israel: Hosanna in excelsis.
  
 
 
Pengantar
   
Hari ini kita mengawali Pekan Suci dengan merayakan Minggu Palma. Perayaan ini disebut Minggu Palma karena kita mengenangkan Yesus yang memasuki kota Yerusalem dan dielu-elukan oleh khalayak ramai dengan membawa daun palma. Konon, daun palma merupakan simbol kemenangan dan sering digunakan untuk menyatakan kemangan para martir. Maka, kalau sekarang kita menggunakan daun palma, itu karena kita menyongsong kemartiran Kristus yang mendatangkan kemenangan atas dosa dan kematian.

Marilah kita bersama-sama memohon kepada Tuhan agar Ia berkenan menguduskan dan memberkati daun-daun palma ini yang akan kita pakai untuk mengiringi Kristus dalam menyongsong sengsara-Nya demi keselamatan kita.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (11:1-10)
  
"Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan."
        
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini." Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya. Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?" Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka. Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya. Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang. Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
atau

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:12-16)

   
"Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan."
  
Menjelang Hari Raya Paskah, ketika orang banyak yang datang untuk merayakan pesta mendengar bahwa Yesus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem, mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru, "Hosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" Yesus menemukan seekor keledai muda, lalu naik ke atasnya, seperti ada tertulis: Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah Rajamu datang, duduk di atas seekor keledai. Mula-mula para murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan mereka telah melakukannya juga untuk Dia.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan

    
MENGHAMPARKAN DIRI
   
Hari ini Gereja memulai Pekan Suci. Pada hari Minggu Palma ini kita mengenang sengsara Tuhan, yang diawali dengan perarakan Yesus memasuki kota Yerusalem. Ketika Yesus dan para murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus minta kepada dua murid-Nya untuk meminjam seekor keledai muda, milik seorang warga, yang ditambatkan di depan pintu di luar, di pinggir jalan. Keledai itu pun kemudian dialasinya dengan pakaian, lalu Yesus naik ke atas keledai itu dan memasuki Kota Yerusalem.
 
Penulis Injil Markus mencatat bahwa ketika Yesus lewat, “Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang” (Mrk 11:8). Semua itu menjadi bentuk sambutan hangat bagi Yesus. Namun, cukupkah dengan tindakan seperti itu? Tidak.
 
Menurut St. Andreas dari Kreta (660-740), seorang kudus yang pernah menjadi rahib di Yerusalem, semua itu tidak banyak nilainya. Karena itu, Uskup Agung dari Kreta ini dalam suatu khotbah Minggu Palma berkata, “Diri kitalah yang harus dihamparkan di bawah kaki Kristus, dan bukannya pakaian atau ranting tak bernyawa atau tunas batang pohon, barang-barang yang menjadi layu dan menyenangkan mata hanya sebentar untuk beberapa jam saja.” Inilah kasih dan korban sejati.
 
Minggu Palma mesti kita rayakan dalam semangat kasih dan korban bagi Yesus. Kita diajak untuk menyambut Yesus memasuki Kota Yerusalem.dengan melibatkan seluruh diri kita, bukan hanya pakaian kita, apalagi dengan ranting pohon tak bernyawa. “Marilah kita menghamparkan diri sebagai pakaian di bawah kaki-Nya,” ajak St. Andreas dari Kreta. Mari kita sambut Yesus sambil melambaikan ranting rohani jiwa kita dan berseru, “Hosanna! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!: [Gus AP/RUAH]
         
Perarakan Daun Palma (PS 492-494)
 
Antifon Pembuka (Bdk. Yoh 12:1.12-13; Mzm 24:9-10) 
             
Enam hari sebelum Hari Raya Paskah, tatkala Tuhan memasuki Yerusalem, anak-anak menyongsong Dia. Mereka membawa daun palma dan bersorak gembira:
* Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang datang dengan membawa kerahiman berlimpah. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia? Allah segala kuasa, Dialah raja mulia.
* Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang datang dengan membawa kerahiman berlimpah. 

  
MISA

Setelah selesai perarakan, atau upacara masuk meriah, Imam memulai misa dengan doa pembuka, hingga misa berakhir nyanyian yang digunakan adalah nyanyian sengsara 
  
Doa Pembuka  
   
I Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah menyerahkan Juru Selamat kami yang telah menjadi manusia dan direndahkan sampai wafat di salib, sebagai teladan kerendahan bagi umat manusia. Perkenankanlah, agar kami meneladani sengsara-Nya dan pantas untuk bangkit bersama Dia, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-7)
      
   
"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu."
      
Tuhan Allah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 819
Ref. Allahku, ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku?
Ayat. (Mzm 22:8-9.17-18a.19-20.23-24; Ul: 2a)

1. Semua yang melihat aku mengolok-olok, mereka mencibirkan bibir dan menggelengkan kepala! Mereka bilang: “Ia pasrah kepada Allah! Biarlah Allah yang meluputkannya, biarlah Allah yang melepaskannya! Bukankah Allah berkenan kepadanya?” 
2. Sekawanan anjing mengerumuni aku; gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung.   
3. Mereka membagi-bagikan pakaianku di antara mereka dan membuang undi atas jubahku. Tetap Engkau, Tuhan, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
4. Maka aku akan memahsyurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji Engkau di tengah jemaat: Hai kamu yang takut akan Tuhan, pujilah Dia! Hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia! Gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (2:6-11)
      
"Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia."
  
Saudara-saudara, Yesus Kristus, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Flp 2:8-9)
Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab itulah Allah mengagungkan Yesus, dan menganugerahkan nama yang paling luhur kepada-Nya.
  
Keterangan:
N. Narator; PP. Pontius Pilatus; †. Yesus; SO. Semua Orang; Im. Imam Agung; S. Serdadu; R. Wakil Rakyat

N. Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Markus
   
N. Dua hari lagi Hari Raya Paskah dan Hari Raya Roti Tidak Beragi akan dimulai. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat, dan mereka berkata,
  
Im. "Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat."
  
N. Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkan leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. Ada orang yang menjadi gusar dan berkata kepada seorang yang lain,
  
R. "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin."
 
N. Lalu mereka memarahi perempuan itu. Tetapi Yesus berkata, 
 
†. "Biarkanlah dia! Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka kapan saja kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini adalah disebut juga untuk mengingat dia."
  
N. Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid Yesus, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. Para imam sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepada Yudas. Maka Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. 

N. Pada hari pertama dari Hari Raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid berkata kepada Yesus, 

Rs. "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"

N. Lalu Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan, 

†. "Pergilah ke kota! Di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Guru berpesan: Di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama dengan murid-murid-Ku? Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita." 

N. Maka berangkatlah kedua murid itu. Setibanya di kota, mereka dapati semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka menyiapkan Paskah. Setelah hari malam, datanglah Yesus bersama dengan kedua belas murid-Nya. Ketika mereka duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata, 

†. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku."

N. Maka sedihlah hati mereka, dan seorang demi seorang berkata kepada-Nya, 

Rs. "Bukan aku, ya Tuhan?" 

N. Ia menjawab, 

†. "Orang itu ialah salah seorang dari kamu yang dua belas ini, yang mencelupkan roti ke dalam satu pinggan dengan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu seandainya ia tidak dilahirkan." 

N. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkan roti itu lalu memberikannya kepada para murid dan berkata, 

†. "Ambillah, inilah Tubuh-Ku."

N. Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada para murid, dan mereka semua minum dari cawan itu. Dan Yesus berkata kepada mereka, 

†. "Inilah Darah-Ku, Darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya yang baru, yaitu dalam Kerajaan Allah."

N. Sesudah mereka menyanyikan lagu pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun. Dalam perjalanan ke Bukit Zaitun Yesus berkata kepada mereka, 

†. "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-dombanya akan tercerai-berai. Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea. "
  
N. Kata Petrus kepada Yesus,
  
Ptr. "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak!" 
 
N. Lalu kata Yesus kepadanya, 
 
†. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." 
 
N. Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata,
  
Ptr. "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." 
 
N. Semua yang lain pun berkata demikian juga. Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya, 

†. "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa." 
 
N. Dan Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Yesus sangat takut dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka, 

†. "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
 
N. Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu berlalu dari pada-Nya. Kata-Nya, 
  
†. "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki terjadilah." 
 
N. Setelah itu Yesus kembali, dan mendapati ketiga murid sedang tidur. Maka Yesus berkata kepada Petrus, 
 
†. "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam saja? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan! Roh memang penurut, tetapi daging lemah." 
 
N. Lalu Yesus pergi lagi dan mengucapkan doa yang sama. Dan ketika kembali, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka berikan kepada Yesus. Kemudian Yesus kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka,
  
†. "Tidurlah sekarang dan istirahatlah! Cukuplah! Saatnya sudah tiba! Lihat, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa! Bangunlah, mari kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat. "
  
N. Waktu Yesus masih berbicara, muncullah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala, para ahli Taurat dan tua-tua. Orang yang menyerahkan Yesus telah memberitahukan tanda ini kepada mereka, 
  
Yd. "Orang yang kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat!" 
 
N. Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan berkata, 
 
Yd. "Rabi." 
 
N. Lalu mencium Dia. Maka orang-orang yang bersama Yudas itu memegang Yesus dan menangkap-Nya. Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Kata Yesus kepada rombongan yang menangkap-Nya, 
 
†. "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengahmu mengajar di bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi haruslah digenapi yang ditulis dalam Kitab Suci!" 
 
N. Lalu semua murid itu meninggalkan Yesus dan melarikan diri. Pada waktu itu ada seorang muda, hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup tubuhnya, mengikuti Yesus. Mereka hendak menangkapnya, tetapi ia melepaskannya kain itu dan lari dengan telanjang. Kemudian Yesus dibawa menghadap Imam Agung. Lalu semua imam kepala, para tua-tua dan ahli Taurat berkumpul di situ. Sementara itu Petrus mengikuti Yesus dari jauh, sampai ke dalam halaman rumah Imam Agung, dan di sana ia duduk di antara pengawal-pengawal sambil berdiang dekat api. Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya. Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu tentang Yesus, tetapi kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu sama lain. Lalu beberapa orang naik saksi melawan Yesus dengan tuduhan palsu ini, 
 
R. "Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merobohkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain yang bukan buatan tangan manusia." 
 
N. Dalam hal ini pun kesaksian mereka tidak sesuai yang satu sama lain. Maka Imam Agung bangkit berdiri di tengah-tengah sidang dan bertanya kepada Yesus, 
 
Im. "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan dan para saksi ini terhadap Engkau?"
 
N. Tetapi Yesus tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Sekali lagi Imam Agung itu bertanya kepada-Nya, 
 
Im. "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?" 
 
N. Jawab Yesus, 
 
†. "Akulah Dia! Kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah awan-awan di langit." 
 
N. Maka Imam Agung itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata, 
 
Im. "Untuk apa kita perlu saksi lagi? Kamu sudah mendengar hujat-Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapatmu?" 
 
N. Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan bahwa Yesus harus dihukum mati. Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia dan menutupi muka-Nya serta meninju-Nya sambil berkata, 
 
R. "Hai nabi, cobalah terka!"
 
N. Malah para pengawal pun memukul Dia. Pada waktu itu Petrus masih ada di bawah, di halaman. Lalu datanglah seorang hamba perempuan Imam Agung, dan ketika melihat Petrus sedang berdiang, ia menatap mukanya dan berkata, 
 
W. "Engkau juga selalu bersama dengan Yesus, orang Nazaret itu."
 
N. Tetapi Petrus menyangkalnya dan berkata,
 
Ptr. "Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang engkau maksud." 
 
N. Lalu Petrus pergi ke serambi muka (dan berkokoklah ayam). Ketika hamba perempuan itu melihat Petrus lagi, berkatalah pulalah iakepada orang-orang yang ada di situ, 
 
W. "Orang ini adalah salah seorang dari mereka." 
     
N. Tetapi Petrus menyangkalnya pula. Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ berkata juga kepada Petrus, 
 
R. "Engkau ini pasti salah seorang dari mereka! Apalagi engkau seorang Galilea!" 
 
N. Maka mulailah Petrus dan bersumpah, 
 
Ptr. "Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!" 
 
N. Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya, "Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu menangislah ia tersedu-sedu. 
 
N. Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan para ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mufakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa Dia dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus. Pilatus bertanya kepada Yesus, 
 
PP. "Engkaukah raja orang Yahudi?" 
 
N. Jawab Yesus  
    
†. "Engkau sendiri mengatakannya."
    
N. Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Yesus. Pilatus bertanya kepada-Nya,

  
PP. "Tidakkah Engkau memberi jawab? Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!"
  
N. Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi sehingga Pilatus merasa heran. Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu menurut permintaan orang banyak. Pada waktu itu ada seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam suatu pemberontakan. Maka datanglah orang banyak dan meminta supaya sekarang kebiasaan itu diikuti juga. Pilatus menjawab mereka dan bertanya,
  
PP. "Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?"
  
N. Pilatus mengetahui bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki. Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskan bagi mereka. Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka,
  
PP. "Kalau begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Dia yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?"
  
N. Mereka berteriak lagi, katanya,
  
SO. "Salibkanlah Dia!"
  
N. Lalu Pilatus berkata kepada mereka,
  
PP. "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?"
  
N. Namun mereka makin keras berteriak:
  
SO. "Salibkanlah Dia!"
 
N. Dan karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkan untuk disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan berkumpul. Mereka mengenakan jubah ungu kepada Yesus, menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala Yesus. Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya, katanya:
  
S. "Salam, hai raja orang Yahudi!"
 
N. Mereka memukul kepala Yesus dengan buluh, meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia, mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan mengenakan pakaian Yesus sendiri. Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan. Pada waktu itu lewatlah seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Yesus menolaknya. Kemudian mereka menyalibkan Yesus, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing. Saat Yesus disalibkan, hari menunjukkan jam sembilan. Alasan mengapa Ia dihukum disebut pula pada tulisan yang terpasang di situ: "Raja orang Yahudi". Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya. Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi, "Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka." Orang-orang yang lewat di sana menghujat Yesus, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata,
  
R. "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!"
 
N. Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata,
 
Im. "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya."
  
N. Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus mencela-Nya juga. Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga. Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:
 
†. "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?"
 
N. Yang berarti:
 
†. "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"
 
N. Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata:
 
R. "Lihat, Ia memanggil Elia."
 
N. Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata,
 
R. "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia."
 
N. Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.
  
(Semua berlutut dan hening sejenak)
 
N. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia,
   
S. "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"
  
N. Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome. Mereka semuanya telah mengikut Yesus dan melayani-Nya waktu Ia di Galilea. Ada juga di situ banyak perempuan lain yang telah datang ke Yerusalem bersama-sama dengan Yesus. Sementara itu hari mulai malam, dan hari itu adalah hari persiapan, yaitu hari menjelang Sabat. Karena itu Yusuf, orang Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang termuka, yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah, memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta jenazah Yesus. Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati. Sesudah mendengar keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan mayat itu kepada Yusuf. Yusuf pun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan jenazah Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu. Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses melihat di mana Yesus dibaringkan.        
N. Demikianlah Injil Tuhan
U Terpujilah Kristus. 
 
Renungan

       
PERTOBATAN DAN KOMITMEN BARU
 
Dalam buku Riwayat Hidup, St. Teresa dari Avila yang tahun ini dirayakan 500 tahun kelahirannya, berkata, “Pada suatu hari ketika masuk ruang doa, saya melihat sebuah lukisan yang dipinjam untuk suatu pesta di biara. Gambar itu melukiskan Kristus yang amat sangat dilukai. Lukisan tersebut amat membangkitkan rasa takwa, sehingga ketika saya mengamatinya, saya sedih sekali melihat Dia dalam keadaan seperti itu, terlukis baik sekali apa yang diderita-Nya bagi kita.”
 
“Kumohon Dia menguatkan saya sekarang dan selama-lamanya agar saya tidak menghinakan Dia lagi,” lanjut St. Teresa dari Avila.
 
Kisah sengsara dan wafat Tuhan pada hari Minggu Palma ini tak jauh berbeda dengan lukisan yang membangkitkan rasa sedih Teresa dari Avila. Sebab, Injil mengungkap keadaan yang sesungguhnya, sebuah kebenaran bahwa Yesus waktu itu sungguh-sungguh menderita, dihina dan diolok-olokkan.
 
Setiap orang yang lewat di tempat Yesus disalib menghujat Dia. Mereka menertawakan Dia. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat pun mengolok-olokkan Dia. Kata mereka, “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan.” (Mrk 15:31). Kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus juga mencela Dia. Lalu bagaimana dengan kita?
 
Ketika melihat lukisan Yesus yang benar-benar dilukai, Teresa dari Avila merasa amat sedih. Hatinya terasa hancur. Dengan menangis dia mohon rahmat Tuhan agar dia tidak menghina-Nya lagi. Teresa dari Avila ini bertobat. Dia ingin agar selama hidupnya dapat menyenangkan hati Tuhan. “Saya berusaha menyenangkan Tuhan dengan doa-doaku yang hina,” kata Teresa, dan bersama para suster lain ia ingin “mengabdikan diri untuk kebaikan jiwa-jiwa dan perkembangan Gereja-Nya”. Pertobatan dan komitmen baru yang Teresa bangun berciri eklesial: demi kebaikan jiwa-jiwa dan perkembangan Gereja.
 
Itu berarti, jika kisah sengsara yang kita dengarkan hari ini membawa kita kepada pertobatan, maka pertobatan kita bisa bersifat eklesial. Keluarga sebagai Gereja Rumah Tangga dibangun, demikian juga dengan Gereja lokal di mana kita menjadi anggotanya. Karena itu, mari kita berusaha melakukan pertobatan dan komitmen baru: menyenangkan Tuhan dengan doa-doa kita bagi kebaikan dan keselamatan jiwa-jiwa serta perkembangan Gereja. Selamat merayakan Pekan Suci. [Gus AP/RUAH]
 
Antifon Komuni (Mat 26:42)
   
Ya Bapa, jika tak mungkin piala ini berlalu tanpa Kuminum, jadilah kehendak-Mu.
 
Father, if this chalice cannot pass without my drinking it, your will be done. 

Pater, si non potest hic calix transire, nisi bibam illum: fiat voluntas tua.

Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah.

Minggu, 29Maret 2015
Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan

     

Yes. 50:4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24; Flp. 2:6-11; Mrk. 14:1 - 15:47 (Mrk. 15:1-39).
 
"Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
     
Hari ini kita memasuki Minggu Suci dengan Perayaan Minggu Palma. Yesus memasuki kota Yerusalem. Pada saat masuk kota, Ia dielu-elukan namun tidak lama kemudian dijatuhi hukuman mati. Ia menghadapi derita dan kematian-Nya, pertama-tama dengan doa sehingga Ia sungguh-sungguh bisa menyatukan diri dengan kehendak Allah dan mendapatkan kekuatan dari Allah Bapa sendiri (Mrk 14,32-40). Ia meminta para murid untuk menyertai-Nya dan berjaga-jaga dari kejauhan, kecuali Petrus, Yohanes dan Yakobus yang diajak untuk menyertai dan berjaga-jaga secara dekat. Marilah, kita pun juga berjaga-jaga dalam doa untuk menyertai Yesus secara khusus pada Minggu Suci ini, di mana Ia bersiap-siap menyongong sengsara dan kematian-Nya. Kita satukan pula seluruh derita yang sedang kita alami atau sedang dialami oleh saudara/i kita dengan penderitaan Kristus sehingga kita dan mereka senantiasa mendapatkan kekuatan, ketabahan dan pada saatnya nanti diperkenankan pula mengalami hidup baru karena bangkit bersama-Nya.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk memasuki dan menghayati pekan suci ini sebagai saat yang penuh rahmat untuk menghayati misteri sengsara dan kematian Putra-Mu demi keselamatan kami. Amin. -agawpr-

Lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa.

Sabtu, 28 Maret 2015
Hari Biasa Pekan V Prapaskah 


  
Yeh. 37:21-28; MT Yer. 31:10,11-12ab,13; Yoh. 11:45-56.
   
"Lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa."
 
Penginjil Yohanes menegaskan bahwa kata-kata imam besar Kayafas ini merupakan sebuah nubuat bahwa Yesus akan dan harus mati untuk menyelamatkan banyak orang, bukan hanya bangsa-Nya sendiri tetapi seluruh anak-anak Allah yang tercerai-berai (Yoh 11,51-52). Hal ini sesuai dengan apa yang telah dikatakan sei oleh Yesus sendiri bahwa Ia harus menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang (Mrk 10,45), sebab tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya bagi sahabat-sahabatnya (Yoh 15,13). St. Paulus pun menegaskan bahwa karena satu orang berdosa, yakni Adam, kita semua berdosa dan dengan demikian binasa; namun karena satu orang pula, yakni Yesus, kita ditebus dari dosa dan diselamatkan (Rm 5,12-20). Maka, berbahagialah kita yang termasuk dalam salah satu sahabat-Nya dan diperkenankan untuk menikmati buah dari penderitaan dan kematian-Nya. Namun, tidak cukup kita berhenti di sini. Kita pun dipanggil untuk berani juga berkorban demi kebaikan orang lain, lebih-lebih kebaikan bersama.

Doa: Tuhan, betapa besar kasih-Mu kepada kami. Berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu membagikan kasih yang telah kami terima melalui perngorbanan bagi sesama. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy