| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.

Kamis, 09 April 2015
Hari Kamis dalam Oktaf Paskah


Kis. 3:11-26; Mzm. 8:2a,5,6-7,8-9; Luk. 24:35-48 

Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.

Tuhan kita bukanlah Tuhan yang jauh tetapi Tuhan yang amat dekat dengan kita. Ia berkenan ditemui oleh siapa pun yang mencari-Nya. Ia senantiasa hadir dan menyertai kita sepanjang hari, kendati tanpa kita sadari dan kita kenali. Kita harus meluangkan waktu secara khusus untuk menyadari kehadiran-Nya, misalnya dengan membaca dan merenungkan Kitab Suci. Kitab Suci merupakan sarana yang amat penting bagi kita untuk semakin mengenal Tuhan. Kitab Suci bukan hanya tulisan yang berbicara tentang Tuhan, tetapi Tuhan sendiri yang berbicara kepada kita. Maka, St. Hirominus mengatakan, "Tidak mengenal Kitab Suci, berarti tidak mengenal Kristus". Namun, untuk mengenal Tuhan melalui Kitab Suci, seringkali juga tidak mudah mengingat ada bagian-bagian tertentu dalam Kitab Suci yang sulit kita mengerti. Untuk itulah, kita secara mutlak membutuhkan rahmat Tuhan dalam membaca dan merenungkan Kitab Suci. Rahmat itu kita butuhkan untuk membuka pikiran kita sehingga kita mergerti apa yang kita baca dan renungkan. Dengan kata lain, Kitab Suci haruslah kita baca dan kita renungkan selalu dalam doa, sebagaimana ditegaskan oleh Origenes bahwa "Hanya mereka yang berdoa tanpa putus-putusnya dapat berharap untuk sampai pada pemahaman akan Sabda Tuhan".  

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami semakin mampu menjadikan Kitab Suci sebagai sarana untuk semakin mengenal dan mengimani-Mu. Amin. -agawpr-

Kamis, 09 April 2015 Hari Kamis dalam Oktaf Paskah

Kamis, 09 April 2015
Hari Kamis dalam Oktaf Paskah

Kita perlu menjadi Katolik lebih dahulu dan selalu. Yesus Kristus adalah pusat dari kehidupan kita dan Gereja adalah ibu dan guru kita. Segala hal yang kita lakukan harus mengalir dari itu. – Charles J. Chaput, OFM. Cap., Uskup Agung Philadelphia


Antifon Pembuka (Keb 10:20-21)

Ya Tuhan, kami semua memuji kejayaan tangan-Mu; sebab kebijaksanaan telah membuka mulut orang bisu, dan membuat kanak-kanak patah lidah, alleluya.

They praised in unison your conquering hand, O Lord, for wisdom opened mouths that were mute and gave eloquence to the tongues of infants, alleluia.
    

Selama Oktaf Paskah Madah Kemuliaan diucapkan atau dinyanyikan.
   
Doa Pagi

Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah mempersatukan berbagai bangsa dalam iman akan nama-Mu. Kami telah Kaulahirkan kembali dalam air pembaptisan. Semoga kami tetap bersatu, baik dalam iman maupun dalam karya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (3:11-26)
    
 
"Yesus, Pemimpin kepada hidup, yang telah kamu bunuh; tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati."
          
Petrus dan Yohanes menyembuhkan seseorang yang lumpuh. Ketika orang lumpuh yang disembuhkan itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, seluruh orang banyak yang sangat keheranan datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo. Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata, “Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu? Dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri? Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat bahwa Ia harus dilepaskan. Kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, dan malah menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Yesus, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh! Tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi. Karena kepercayaan dalam nama Yesuslah, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; kepercayaan itulah yang telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua. Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpinmu. Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus tinggal di surga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu. Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku! Dengarkanlah Dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu. Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita. Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini. Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati. Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 832
Ref. Betapa megah nama-Mu Tuhan di seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 8:2ab.5.6-7.8-9; Ul: 2b)
1. Ya Tuhan, Allah kami, apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
3. Domba, sapi dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.

Bait Pengantar Injil, la = g, 3/4, PS 519
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:35-48)
    
"Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga."
       
Dua murid yang dalam perjalanan ke Emaus ditemui oleh Yesus yang bangkit, segera kembali ke Yerusalem. Mereka menceritakan kepada saudara-saudara apa yang telah terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Sementara mereka bercakap-cakap tentang hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Mereka terkejut dan takut, karena menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kamu terkejut, dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hatimu? Lihatlah tangan dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini! Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu kan tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” Sambil berkata demikian Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum juga percaya karena girang dan masih heran, berkatalah Yesus kepada mereka, “Adakah padamu makanan di sini?” Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Yesus berkata kepada mereka, “Inilah perkataan yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi dan dan kitab Mazmur.” Lalu Yesus membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka, “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Dan lagi: Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan

  
Seorang anak pergi merantau dan bertahun-tahun belum bisa pulang ke kampung halamannya karena kesulitan dalam masalah ekonomi. Namun, dalam tahun tahun berikutnya ia menjadi orang sukses dan memiliki kemampuan ekonomi yang mencukupi. Maka, dia berpikir tidak ingin seperti cerita mitos Malin Kundang, menjadi anak durhaka. Ia pun pulang ke kampung halamannya, kembali ke rumah untuk bertemu dengan orang tua yang melahirkan, mendidik dan membesarkannya. Sungguh pertemuan itu sangat mengharukan dan membahagiakan karena anak yang dicintai pulang ke rumah, dan anak pun demikian merasa bahagia dapat kembali berjumpa.Dalam keharuan itu ada kebahagiaan yang luar biasa. Apalagi jalinan kekerabatan tetap ada di antara mereka.

Hari ini merupakan pengalaman luar biasa bagi murid-murid yang bertemu Yesus. Kebahagiaan yang tidak diduga sebelumnya. Yesus datang melawati murid-murid-Nya. Meskipun murid-murid awalnya ketakutan, tetapi setelah tahu, mereka pun merasakan perasaan yang luar biasa indah, mengharukan, membahagiakan dan merupakan pengalaman yang tak terungkap dengan kata-kata saja. Relasi cinta murid dengan gurunya akan bertahan sampai selama-lamanya.

Yesus gembalaku, engkau peduli dengan melawati hatiku. Semoga engkau tetap berkenan mengunjungi hatiku dan menilik hidupku agar lebih mengarah kepada kehendak-Mu dan hanya engkaulah tujuan dan harapanku. Amin. 
      
Antifon Komuni (1Ptr 2:9)
 
Hai umat Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Tuhan, yang telah memanggil kalian dari kegelapan ke dalam cahaya yang menakjubkan. Alleluya.
   
O chosen people, proclaim the mighty works of him, who called you out of darkness into his wonderful light, alleluia.
        
Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian

Terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia

Rabu, 08 April 2015
Hari Rabu dalam Oktaf Paskah


Kis. 3:1-10; Mzm. 105:1-2,3-4,6-7,8-9; Luk. 24:13-35 

"Terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia"

Kendati tidak mudah untuk dikenali dan disadari, Yesus senantiasa hadir dan menyertai kita setiap saat. Itulah pengalaman dua murid Emaus. Mereka berjalan sepanjang 7 mil (Luk 24,13). Waktu yang dibutuhkan kira-kira 1 hari. Kemungkinan mereka berangkat dari Yerusalem masih pagi dan sampai di Emaus sudah menjelang malam (Luk 24,29). Sepanjang perjalanan 1 hari itu, Yesus hadir dan menyertai mereka, tanpa mereka kenali dan sadari, meskipun mereka bisa merasakan daya-Nya yang mengobarkan (Luk 24,32). Yesus tidak hanya menyertai mereka dalam perjalanan pada siang hari tetapi pada malam harinya juga berkenan untuk singgah di rumah mereka. Hal ini semakin menegaskan bahwa Yesus senantiasa menyertai kita setiap saat, sepanjang hari. Namun, baru pada malam hari itulah, setelah mereka istirahat dan meluangkan waktu untuk duduk bersama Yesus, mereka bisa menyadari dan mengenali-Nya. Demikianlah, adalah suatu kepastian bahwa Yesus senantiasa hadir dan menyertai kita sepanjang hari. Namun, untuk menyadari kehadiran-Nya itu, kita perlu meluangkan waktu secara khusus baginya: secara istimewa tentunya dalam Ekaristi, di mana Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada kita, namun juga kapan pun pada saat kita meluangkan waktu untuk hening, berdoa dan membaca serta merenungkan sabda Tuhan.
 
Doa: Tuhan, bukalah mata kami untuk semakin mampu merasakan dan menyadari kehadiran dan penyertaan-Mu dalam hidup kami sehari-hari. Amin. -agawpr-

Rabu, 08 April 2015 Hari Rabu dalam Oktaf Paskah

Rabu, 08 April 2015
Hari Rabu dalam Oktaf Paskah

“Jika engkau mengikuti kehendak Allah, engkau tahu bahwa biarpun ada serba macam hal mengerikan yang terjadi atas dirimu, namun engkau tidak akan kehilangan tempat perlindungan terakhir. Engkau tahu bahwa fondasi dunia ini adalah kasih sehingga biarpun tak ada seorang manusia pun yang dapat atau bersedia membantumu, engkau tetap dapat berjalan maju, seraya mempercayai Ia yang mengasihimu.” – Joseph Ratzinger (Paus Benediktus XVI)

Antifon Pembuka (Bdk. Mat 25:34)

Marilah, hai kamu yang diberkati Bapa-Ku. Terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan, alleluya.

Come, you blessed of my Father; receive the kingdom prepared for you from the foundation of the world, alleluia.
      
 
Selama Oktaf Paskah Madah Kemuliaan diucapkan atau dinyanyikan.
        
Doa Pagi

Allah Bapa sumber sukacita kami, setiap tahun Engkau menggembirakan kami dengan perayaan Kebangkitan Kristus. Semoga perayaan yang kami langsungkan ini membimbing kami menuju sukacita abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (3:1-10)
    
"Apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Dalam nama Yesus Kristus, berjalanlah!"
             
Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Di situ ada seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus berkata, “Lihatlah kepada kami.” Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata, “Emas dan perak tidak ada padaku! Tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Lalu Petrus memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian kemari dan mengikuti Petrus dan Yohanes ke dalam Bait Allah; ia berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. Ketika seluruh rakyat melihat dia berjalan sambil memuji Allah, mereka mengenali dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah. Maka mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9; Ul: 7a.8a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya; percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya, Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
4. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)
   
"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."
      
Pada hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan, dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?” Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, “Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Kata-Nya kepada mereka, “Apakah itu?” Jawab mereka, “Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret! Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Dan beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat.” Lalu Ia berkata kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Sementara itu mereka mendekati kampung yang mereka tuju. Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanannya. Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat, “Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.” Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?” Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, “Sungguh, Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon.” Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan

 
Bepergian sendirian bukanlah hal yang menyenangkan. Perjalanan bersama sahabat dalam suasana akrab tentu lebih menyenangkan. Dalam perjalanan semacam itu, kita bisa berbagi pengalaman, berbagi beban hidup, maupun berbagi berkat. Hal itulah yang dialami oleh dua murid dari Emaus. Mereka berjalan berdua, saling berbagi beban hati, saling menguatkan dan saling berbagi rencana langkah selanjutnya. Perjalanan itu semakin menyenangkan dengan kehadiran seseorang di tengah perjalanan mereka. Orang Asing yang tidak lain adalah Yesus sendiri semakin meneguhkan mereka setelah menghadapi peristiwa yang menggoncangkan diri mereka. Ketertarikan akan pribadi Orang Asing itulah yang membuat mereka berani mengundang-Nya untuk singgah bahkan menginap di tempat tujuan mereka. Peristiwa itu ternyata membuat mereka menimba berkat dari kehadiran Yesus di tengah mereka.

Keberanian mengundang orang asing bukan sesuatu yang lazim, apalagi pada zaman sekarang. Ada banyak ketakutan yang membuat orang tidak mudah menerima kehadiran orang asing di dekat kita. Berbagai peristiwa kejahatan diawali dari adanya orang asing yang tidak dikenal yang kemudian menjadi sumber kejahatan. Kita mudah mengalami fobia terhadap orang asing. Pengalaman dua murid di Emaus mengajar kita bagaimana sikap terbuka menerima kehadiran orang lain menjadi jalan mendapatkan berkat dari Allah sendiri. Yesus pernah menggambarkan diri-Nya sebagai orang asing yang mendapat tumpangan. Orang yang memberikan tumpangan itu sangat berkenan kepada-Nya dan mendapat ganjaran kehidupan kekal.

Kewaspadaan terhadap pelaku kejahatan memang perlu. Namun demikian, kewaspadaan itu jangan sampai menutup hati kita untuk peduli pada orang lain yang membutuhkan bantuan kita. Jangan sampai membuat kita tidak berani ambil peduli pada sesama yang menderita. Keberanian semacam ini diperlukan supaya kita bisa menikmati saat-saat tinggal bersama Yesus dan menimba berkat dari-Nya. Tinggal bersama Yesus berarti tinggal bersama orang yang tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala, tinggal bersama orang kecil, lemah, menderita, tersingkirkan, dan difabel. Semangat Paskah hendaknya membuat kita berani bangkit dengan kehidupan baru bersama Yesus. (SSM/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (Bdk. Luk 24:35)

Para murid mengenali Tuhan Yesus dalam pemecahan roti, alleluya.

The disciples recognized the Lord Jesus in the breaking of the bread, alleluia.

Doa Malam

Allah Bapa Mahapengasih, dampingilah kami dalam mencari kedamaian; kuatkanlah kami berkat sabda-Mu dan semoga di dalam diri kami cinta kasih tetap jaya melawan segala paksaan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
   
Rencana ilahi untuk mendatangkan keselamatan melalui kematian keji "orang benar, hamba-Ku" (Yes 53:11) Bdk. Kis 3:14., sudah dimaklumkan lebih dahulu dalam Kitab Suci, sebagai misteri penebusan yang mencakup segala sesuatu, artinya sebagai tebusan, yang membebaskan manusia dari perhambaan dosa Bdk. Yes 53:11-12; Yoh 8:34-36.. Dalam sebuah pengakuan iman, yang tentangnya Ia berkata, bahwa Ia "telah menerimanya" sendiri (1 Kor 15:3), santo Paulus mengakui: "Kristus telah wafat untuk dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci - (ibid.) Bdk. juga Kis 3:18; 7:52; 13:29; 26:22-23.. Wafat Yesus yang menebuskan terutama memenuhi nubuat mengenai hamba Allah yang menderita Bdk. Yes 53:7-8 dan Kis 8:32-35.. Yesus sendiri menjelaskan arti kehidupan-Nya dan kematian-Nya dalam terang kata-kata hamba Allah ini Bdk. Mat 20:28.. Setelah kebangkitan-Nya Ia memberi penjelasan tentang Kitab Suci ini kepada murid-murid Emaus Bdk. Luk 24:25-27. dan sesudah itu kepada para Rasul sendiri Bdk. Luk 24:44-45. (Katekismus Gereja Katolik, 601)
 
 

Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!"

Selasa, 07 April 2015
Hari Selasa dalam Oktaf Paskah
 


Kis. 2:36-41; Mzm. 33:4-5,18-19,20,22; Yoh. 20:11-18 

Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!"

Maria Magdalena boleh dikatakan sebagai tokoh sentral dalam kisah-kisah kebangkitan Yesus. Keempat Injil menceritakan bahwa dialah yang pertama kali menerima warta kebangkitan Yesus dan sekaligus melihat dan berjumpa dengan Yesus yang bangkit. Dia adalah orang yang sungguh mengalami dan merasakan dikasihi dan diselamatkan oleh Yesus. "Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan" (Mrk 16,9). Oleh karena itu, amat bisa dimengerti kalau ia merasa sangat kehilangan dengan kematian Yesus sehingga ia terus mencari-Nya. Pagi-pagi buta setelah istirahat wajib di rumah pada hari Sabat, ia pun segera pergi ke makam untuk mencari Yesus. Dan kepada dia yang mencari-Nya, Tuhan berkenan ditemui, berkenan menampakkan diri, berkenan menyapa dan berbicara. Pengalaman Maria Magdalena ini kiranya juga merupakan pengalaman kita masing-masing. Dalam berbagai pengalaman konret, Yesus telah menyelamatkan kita. Kita pun telah mengalami kasih-Nya yang begitu besar. Maka, seperti Maria Magdalena, hendaknya kita selalu merasa kehilangan kalau Dia tidak bersama kita (lebih tepatnya: kalau kita tidak menyadari kehadiran-Nya dalam hidup kita). Seperti Maria Magdalena pula, setiap saat kita harus mencari-Nya dalam aneka pengalaman hidup sehari-hari, yakni dengan cara meluangkan waktu hening untuk menyadari dan mengakui bahwa Ia senantiasa hidup, hadir dan menyertai kita. Dengan cara ini, maka kita pun akan mampu juga untuk melihat Tuhan dengan mata batin dan iman kita.

Doa: Tuhan, gerakkanlah kami selalu untuk terus mencari-Mu dalam setiap peristiwa hidup kami sehari-hari. Amin. -agawpr-

Selasa, 07 April 2015 Hari Selasa dalam Oktaf Paskah

Selasa, 07 April 2015
Hari Selasa dalam Oktaf Paskah
 
Paus Yohanes Paulus II menghubungkan Misteri Paska dengan penciptaan di awal mula dunia, puncak sejarah keselamatan (yaitu sengsara, wafat, kebangkitan dan kenaikan Kristus ke Surga) dan penggenapan eskatologis di akhir zaman: “Misteri Paska Kristus adalah pewahyuan penuh akan misteri asal usul dunia, puncak dari sejarah keselamatan dan antisipasi dari penggenapan eskatologis tentang dunia. Apa yang diselesaikan dalam Penciptaan dan ditempakan bagi umat-Nya dalam kitab Keluaran, telah menemukan penggenapan yang sepenuhnya dalam Wafat Kristus dan kebangkitan-Nya, meskipun penggenapannya secara definitif tidak akan datang sampai saat Parousia, ketika Kristus datang kembali dengan mulia… (Dies Domini, 18)


Antifon Pembuka (Bdk. Sir 15:3-4)

Kebijaksanaan dianugerahkan kepada kita laksana air untuk diminum. Kebijaksanaan Tuhan berakar dalam hati kita, dan membahagiakan kita selama-lamanya. Alleluya.

He gave them the water of wisdom to drink; it will be made strong in them and will not be moved; it will raise them up for ever, alleluia.
 
Selama Oktaf Paskah ada Madah Kemuliaan.
 
Doa Pagi

Allah Bapa Pencipta dan Penyelamat, Engkau telah memulihkan kami dengan perayaan Paskah. Bimbinglah kami dengan rahmat-Mu agar kami memperoleh kebebasan sempurna, sehingga dapat bergembira di dunia dan bersukacita di surga. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Orang-orang Yahudi yang hidup sezaman dengan Yesus dan mengetahui berita ketokohan Yesus, mendengarkan sungguh-sungguh kesaksian Petrus tentang Yesus yang bangkit dan yang menjadi Tuhan dan Kristus. Mereka menerima dan percaya akan pemberitaan ini dan memberikan diri mereka dibaptis, menjadi pengikut Kristus.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:36-41)
   
"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing dirimu dibaptis dalam nama Yesus."
     
Pada hari Pentakosta, berkatalah Petrus kepada orang-orang Yahudi, “Seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” Ketika mendengar hal itu, hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain, “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?” Jawab Petrus kepada mereka, “Bertobatlah, dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu; maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu, bagi anak-anakmu dan bagi semua orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” Dan dengan banyak perkataan lain lagi Petrus memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh, dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya, “Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.” Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 2/4, PS 852
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
atau Bumi penuh dengan kasih setia-Mu.
Ayat. (Mzm 33:4-5.18-19.20.22)
1. Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = d, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

Kesedihan dan kekalutan bisa menjadi penghalang bagi kepekaan hati dalam menyadari kehadiran Allah yang hidup. Bagi Maria Magdalena, kekalutan itu teratasi karena anugerah Tuhan sendiri yang membawa kesadaran akan kehadiran-Nya, hingga dia mampu mengenali Yesus yang telah bangkit.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:11-18)
   
"Aku telah melihat Tuhan, dan Dialah yang mengatakan hal-hal itu kepadaku."
    
Setelah makam Yesus kedapatan kosong, maka Maria Magdalena, berdiri dekat kubur dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka, “Tuhanku telah diambil orang, dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka bahwa orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepada-Nya, “Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” Kata Yesus kepada-Nya, “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, “Rabuni!” artinya Guru. Kata Yesus kepadanya, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allahku dan Allahmu.” Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
 
Maria Magdalena telah mengalami kasih Yesus. Sebagai pendosa, ia tidak dihukum. Ia bertobat dan tidak mau berbuat dosa lagi. Hadiah terindah baginya ialah boleh menjadi orang pertama berjumpa dengan Yesus yang bangkit. Banyak orang memiliki pengalaman yang mirip dengan Maria Magdalena: Berjumpa dengan Yesus melalui pengalaman yang unik.

Antifon Komuni (Kol 3:1-2)

Kamu telah dibangkitkan bersama Kristus. Maka, arahkanlah usahamu kepada alam hidup mulia, tempat Kristus memerintah di sisi kanan Allah. Arahkanlah perhatianmu kepada harta surgawi. Alleluya.

If you have risen with Christ, seek the things that are above, where Christ is seated at the right hand of God; mind the things that are above, alleluia.

Doa Malam

Allah Bapa Mahakuasa, dengarkanlah permohonan kami. Kami telah Kauanugerahi rahmat pembaptisan, semoga kami dapat memperoleh kebahagiaan abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

 
RUAH

Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."

Senin, 06 April 2015
Hari Senin dalam Oktaf Paskah
   

Kis. 2:14,22-32; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11; Mat. 28:8-15 

Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."

Ada beberapa kesaksian berkaitan dengan tidak ditemukannya Yesus di makam. Yang pertama dari malaikat yang menemui Maria Magdalena dan kawannya di makam. Malaikat itu memberi kesaksian bahwa Yesus telah bangkit dan tidak ada lagi di makam; Ia mendahului para murid ke Galilea (Mat 28,5-6). Yang kedua dari Yesus sendiri yang menjumpai mereka di tengah jalan. Mereka tidak melihat dan menjumpai Yesus di makam, tetapi melihat-Nya di tengah jalan. Ia mengatakan seperti yang dikatakan malaikat bahwa Ia menunggu para murid di Galilea. Namun, ada pula kesaksian palsu atau dusta yang dibuat oleh para imam kepala dan para serdadu yang menjaga makam Yesus. Para imam kepala menyuap para serdadu untuk mengatakan bahwa jenazah Yesus tidak ada di makam, bukan karena Ia telah bangkit, tetapi karena dicuri dan dipindahkan oleh para murid. Tentu, kita lebih percaya pada kesaksian malaikat dan Yesus sendiri. Kesaksian para imam kepala dan para serdadu merupakan kesaksian palsu yang terjadi karena suap. Dan sampai sekarang, suap-menyuap untuk memutarbalikkan fakta dan menyingkirkan kebenaran dengan kesaksian palsu masih sering terjadi. Namun, semoga iman kita akan Kristus membebaskan dan menjauhkan kita dari praktik ini. Semoga, di mana pun kita berada, selalu tercipta "Galilea" di mana kita berjumpa dengan Yesus sehingga yang kita katakan dan kita perjuangkan hanya kebenaran. 

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu menjadi saksi-saksi kebenaran. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy